Disusun Oleh :
Kelompok 6
KATA PENGANTAR
Terima kasih kepada Bapak Drs. H. Yaya Suryana, M.Ag yang telah banyak
membantu, membimbing, dan mengarahkan penulis untuk memahami konsep
pembelajaran yang diagendakan sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah ini
tepat pada waktunya tentu dengan bimbingan dan kesabaran bapak dalam
mentransferkan ilmunya kepada para mahasiswanya. Atas karunia Allah dan
bantuan dari berbagai pihak lainnya juga, penulis dapat menyelesaikan materi yang
berjudul “Struktur da Isi Sains: Fakta, Febomena, Data, dan Variabel" yang disusun
sebagai Tugas Terstruktur mata kuliah Filsafat Ilmu.
Penulis
i
DAFTAR ISI
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dalam makalah ini kami akan fokuskan dalam pembahasan mengenai Fakra, Data,
Fenomena dan Variabel.
B. Tujuan Makalah
1. Apa yang dimaksud dengan fakta?
2. Apa yang dimaksud dengan fenomena?
3. Apa yang dimaksud dengan data?
4. Apa yang dimaksud dengan variable;?
C. Rumusan Masalah
1. Untuk mengetahui apa itu fakta.
2. Untuk mengetahui apa itu fenomena.
3.Untuk mengetahui apa itu data.
4. untuk mengetahui apa itu variable.
3
BAB II
PEMBAHASAN
A. FAKTA
1. Pengetian Fakta
Fakta adalah (keadaan, peristiwa) yang merupakan kenyataan dan benar-
benar terjadi. Fakta adalah hasil pengamatan yang telah di verifikasi secara
empiris. Fakta dapat berkembang menjadi ilmu atau juga tidak berarti apa-apa.
Fakta : adalah penjelasan yang secara empirik benar.
Fakta adalah sesuatu yang sesuai kenyataan. Data adalah hasil penelitian
atau pengamatan yang menjadi dasr untuk menarik kesimpulan lebih lanjut. Fakta
merupakan Building Blocks untuk mengembangkan konsep, generalisasi
(Schuncke: facts are building blocks from which concept and generalization are
constructed) dan teori.
Menurut Bertrand Russel fakta adalah segala sesuatu yang berada di
dunia, ini berarti gejala apapun baik gejala alam maupun gejala human
merupakan fakta yang bisa menjadi bahan baku bagi pembentukan konsep-
konsep, namun demikian karena luasnya, maka tiap-tiap ilmu akan menyeleksi
fakta-fakta tersebut sesuai dengan orientasi ilmunya.
Fakta ilmiah adalah produk dari pengamatan yang bukan random dan
mempunyai arti karena dilandasi oleh teori.
Fakta atau kenyataan memiliki pengertian yang beragam, bergantung dari
sudut pandang filosofis yang melandasinya, diantaranya :
4
Sudut Pandang Fenomenologik memiliki dua arah perkembangan
mengenai pengertian kenyataan ini. Pertama, menjurus ke arah
teori korespondensi yaitu adanya korespondensi antara ide dengan
fenomena. Kedua, menjurus ke arah koherensi moralitas,
kesesuaian antara fenomena dengan sistem nilai.
Sudut Pandang Rasionalistik menganggap suatu sebagai
nyata, bila ada koherensi antara empirik dengan skema
rasional, dan
Sudut Pandang Realisme-metafisik berpendapat bahwa sesuatu
yang nyata bila ada koherensi antara empiri dengan obyektif.
Sudut Pandang Pragmatisme memiliki pandangan bahwa yang
ada itu yang berfungsi.
2. FENOMENA
Fenomena adalah hal-hal yang dapat disaksikan dengan pancaindera dan dapat
diterangkan serta dinilai secara ilmiah. Fenomena adalah hasil temuan awal yang jika di
cermati dari suatu teori di duga merupakan tanda akan ada fakta atau data berikutnya,
atau merupakan tanda suatu akibat dari data sebelumnya. Fenomena adalah rangkaian
peristiwa serta bentuk keadaan yang dapat diamati dan dinilai lewat kaca mata ilmiah
atau lewat disiplin ilmu tertentu. Fenomena terjadi di semua tempat yang bisa diamati
oleh manusia.
Contoh fenomena adalah “murid bodoh” (jika di tinjau dari teori ilmu mengajar)
merupakan: 1) tanda awal dari dugaan drop out; 2) fakta yang di duga sebagai akibat dari
belajar tidak benar; salah metoda; sekolahnya buruk; dan lain-lain.
5
peristiwa, fenomen atau bagian realitas yang merupakan obyek kegiatan atau
pengetahuan praktis manusia. Sedangkan fakta ilmiah merupakan refleksi terhadap fakta
obyektif dalam kesadaran manusia. Yang dimaksud refleksi adalah deskripsi fakta
obyektif dalam bahasa tertentu. Fakta ilmiah merupakan dasar bagi bangunan teoritis.
Tanpa fakta-fakta ini bangunan teoritis itu mustahil. Fakta ilmiah tidak terpisahkan dari
bahasa yang diungkapkan dalam istilah-istilah dan kumpulan fakta ilmiah membentuk
suatu deskripsi ilmiah.
3. DATA
Data adalah fakta hasil penelitian yang sudah dibingkai oleh suatu teori dari suatu
disiplin ilmu tertentu. Keterangan atau bahan nyata yang dapat dijadikan dasar kajian
(analisis atau kesimpulan),
Data adalah catatan atas kumpulan fakta. Data merupakan bentuk jamak dari
datum, berasal dari bahasa Latin yang berarti "sesuatu yang diberikan". Dalam
penggunaan sehari-hari data berarti suatu pernyataan yang diterima secara apa adanya.
Pernyataan ini adalah hasil pengukuran atau pengamatansuatu variabel yang
bentuknya dapat berupa angka, kata-kata, atau citra.
CONTOH FAKTA: “MANUSIA”. CONTOH DATA: “GURU”; “SISWA”;
ADALAH MANUSIA (JUGA), TAPI KONSEP TERSEBUT TELAH
MENGGUNAKAN BINGKAI TEORI ILMU PENDIDIKAN
4. VARIABEL
1. Pengertian
2. Jenis Variabel
1. Variabel pengaruh/bebas (independent variable) dan variabel tergantung/tak
bebas (dependent variable)
Variabel pengaruh adalah variable yang diduga sebagai penyebab atau pendahulu dari
variable lainnya. Variabel ini secara sistematis divariasi oleh periset. Sedangkan variable
tergantung adalah variable yang diduga sebagai akibat atau yang dipengaruhi oleh
variable yang mendahuluinya. Variabel ini diobservasi dan nilainya diasumsikan
tergantung pada efek dari variable pengaruh. Dengan kata lain, variabel tergantung adalah
apa yang periset inginkan untuk dijelaskan. Contohnya: sudut pengambilan kamera
mempunyai tiga versi (close up, medium shot dan long shot) adalah variabel yang secara
sistematis dibentuk atau divariasi sendiri oleh periset yang disebut variable pengaruh.
Sedangkan variable tergantung diukur dari sikap khalayak-sangat setuju, setuju, tidak
setuju, sangat tidak setuju- yang diperoleh dari observasi periset (tidak dimanipulasi).
Periset dimungkinkan juga menguji hubungan lebih dari satu variable pengaruh terhadap
variable tergantung. Hal ini disebut dengan analisis multivariate. Jika hanya ada satu
variabel pengaruh dan tergantung disebut analisis bivariat.
7
3. Variabel Berdasarkan Nilainya
Ada beberapa jenis yaitu variabel dikotomis yaitu jika variabel tersebut hanya berisi
dua nilai, misalnya ya atau tidak dan laki-laki atau perempuan. Kemudian variabel diskrit
jika datanya hanya mempunyai satu nilai tertentu saja, misalnya jumlah anak yang
dimiliki. Kemudian ada juga variabel kontinu jika nilai-nilainya bergerak dalam interval
tertentu bahkan tak terbatas dua nilai misalnya tinggi badan seseorang.
Variabel juga dapat dikelompokkan berdasarkan cara pengukurannya yaitu variabel
nominal yaitu ditetapkan berdasarkan penggolongan contohnya status perkawinan atau
jenis kelamin, variabel ordinal yaitu variabel yang memiliki jenjang tingkatan contohnya
tinggi badan mahasiswa atau mahasiswa terpandai, variabel internal sama dengan ordinal
tapi memiliki jarak atau interval yang sama contohnya tingkat penghasilan (antara
100.000-199.000; 200.000-299.000), terakhir variabel rasio adalah variabel yang
mempunyai permulaan angka nol mutlak contohnya umur atau luas bangunan.
8
BAB II
PENUTUP
A. Simpulan
1. Fakta adalah hasil pengamatan yang telah di verifikasi secara empiris.
Fakta berperan dan mempunyai interaksi yang tetap dengan teor
2, Fenomena adalah hasil temuan awal yang jika di cermati dari suatu teori
di duga merupakan tanda akan ada fakta atau data berikutnya, atau
merupakan tanda suatu akibat dari data sebelumnya.
3. Data adalah fakta hasil penelitian yang sudah dibingkai oleh suatu teori
dari suatu disiplin ilmu tertentu. Dalam penggunaan sehari-hari data
berarti suatu pernyataan yang diterima secara apa adanya
9
DAFTAR PUSTAKA
10