Anda di halaman 1dari 93

PEDOMAN PENULISAN TESIS

PROGRAM MAGISTER PASCASARJANA


UNIVERSITAS HINDU NEGERI I GUSTI BAGUS SUGRIWA
DENPASAR

PROGRAM MAGISTER PASCASARJANA


UNIVERSITAS HINDU NEGERI I GUSTI BAGUS SUGRIWA
DENPASAR
2021

UHN IGB Sugriwa Denpasar 1 | P a g e


KATA PENGANTAR

Om Swastyastu,
Atas Asung Kerta Wara Nugraha Ida Sang Hyang Widhi Wasa, akhirnya
kami dapat menyelesaikan penyusunan buku Pedoman Penulisan Tesis bagi
mahasiswa Program Magister. Tesis merupakan karya ilmiah yang ditulis
berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan mahasiswa dalam rangka memenuhi
salah satu persyaratan dalam memperoleh gelar Magister (S2) pada Program
Magister Program Pascasarjana Universitas Hindu Negeri I Gusti Bagus Sugriwa
Denpasar.
Pedoman penulisan Tesis ini merupakan panduan teknis dan operasional
dalam penulisan tesis sebagai way of writing dan bersifat in-house style yang
berisi road of map or road of thinking sehingga dijadikan sebagai acuan baik oleh
pengelola/pimpinan, dosen pembimbing, dan mahasiswa dalam proses
penyelesaian tesis. Pedoman ini diharapkan dapat menjadi guide line penulisan
tesis.
Kami menyadari panduan ini masih jauh dari kesempurnaan baik dari segi
teknis penulisan maupun segi isi yang terkandung didalamnya. Dalam upaya
menghasilkan produk yang lebih baik, kami mohon kritik dan saran yang
konstruktif, akademis, dan kritis untuk kesempurnaan panduan tesis ini. Kritik dan
saran yang konstruktif dari semua pihak merupakan upaya nyata dalam
membangun prinsip-prinsip ilmiah.
Om, Shantih, Shantih, Shantih, Om

UHN IGB Sugriwa Denpasar 2 | P a g e


SAMBUTAN
REKTOR UHN I GUSTI BAGUS SUGRIWA DENPASAR

Om Swastyastu,
Rasa Angayubagia kami haturkan kehadapan Ida Sang Hyang Widi
Wasa/Tuhan Yang Maha Kuasa bahwa Pedoman Penulisan Penelitian Tesis pada
Program Studi Magister, Pascasarjana Universitas Hindu Negeri I Gusti Bagus
Sugriwa Denpasar sudah dapat diterbitkan. Pedoman ini sangat penting karena
membantu proses pembelajaran pada Program Studi Magister Pascasarjana
Universitas Hindu Negeri I Gusti Bagus Sugriwa Denpasar, sehingga
menghasilkan lulusan Magister yang berkualitas. Program Studi Magister
Pascasarjana sebagai bagian dari Universitas Hindu Negeri I Gusti Bagus Sugriwa
Denpasar mempunyai posisi yang sangat strategis di dalam pengembangan
Universitas Hindu Negeri I Gusti Bagus Sugriwa Denpasar, lebih-lebih lagi di
dalam mencapai cita-cita Universitas Hindu Negeri I Gusti Bagus Sugriwa
Denpasar sebagai suatu Institut riset. Program Studi Magister Pascasarjana
Universitas Hindu Negeri I Gusti Bagus Sugriwa Denpasar bertugas
mengembangkan sumber daya manusia yang berkualitas.
Pedoman ini diharapkan dapat menjadi petunjuk sejak awal mahasiswa
memasuki Program Studi Magister Pascasarjana Universitas Hindu Negeri I Gusti
Bagus Sugriwa Denpasar. Dengan demikian para mahasiswa dapat melihat
dengan jelas apa yang harus dicapai dan bagaiamana cara mencapainya. Pedoman
ini sangat penting bagi pengelola Program Pascasarjana Universitas Hindu Negeri
I Gusti Bagus Sugriwa Denpasar dan segenap dosen serta mahasiswa sebagai
panduan umum di dalam mengembangkan institusi ke depan. Perkembangan ilmu
pengetahuan dan strategi pendidikan yang sangat cepat membuat pedoman harus
terus-menerus disesuaikan dengan perkembangannya, sehingga Program Studi
dapat menjalankan tugasnya dengan baik.
Om Santih, Santih, Santih Om
Denpasar, Oktober 2021
Rektor UHN I GBS Denpasar

Prof.Dr.Drs. I Gusti Ngurah Sudiana, M.Si


NIP. 196712311994031023

UHN IGB Sugriwa Denpasar 3 | P a g e


DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR
SAMBUTAN REKTOR UHN IGB SUGRIWA DENPASAR
DAFTAR ISI.
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Landasan Pemikiran dan Landasan Tesis
1.2 Tujuan dan Manfaat Penulisan
1.2.1 Tujuan Penulisan
1.2.2 Manfaat Penulisan
1.3 Batasan dan bentuk Tesis
1.4 Pokok Bahasan Tesis Brahma Widya
1.5 Esensi Tesis
BAB II PERSYARATAN AKADEMIK, ADMINISTRASI DAN PEMBIMBING

2.1 Persyaratan Akademik

2.1.1 Pengajuan Proposal Tesis

2.1.2 Penetapan Jadwal Penelitian

2.2 Persyaratan Administrasi

2.3 Pembimbing

2.3.1 Pembimbing Tesis

2.3.2 Tugas Pembimbing

2.3.3 Penggantian Pembimbing

2.4 Ujian

2.4.1 Proposal

2.4.2 Pratesis

2.4.3 Tesis
UHN IGB Sugriwa Denpasar 4 | P a g e
BAB III TATA CARA PENULISAN TESIS

3.1. Bahan dan Ukuran Kertas

3.2. Format Penulisan

3.3 Jarak Baris

3.4 Pengetikan ABSTRACT dan ABSTRAK


3.5 Judul BAB, Subbab dan pembagian di bawahnya
3.6 Penomoran BAB, anak BAB, dan Paragraf

3.6.1 Penomoran BAB, dan Anak BAB


3.6.2 Penomoran Halaman bagian awal
3.6.3 Halaman Bagian Inti
3.6.4 Halaman Bagian Akhir
3.7 Bahasa dan Kesalahan Menulis
3.7.1 Bahasa yang Dipakai

3.7.2 Bentuk Kalimat


3.7.3 Istilah
3.7.4 Kesalahan-kesalahan penulis yang harus dihindari
3.8 Penulisan Sitasi

3.9 Penulisan Daftar Pustaka

3.9.1 Jurnal
3.9.2 Prosiding
3.9.3 Web/laman:
3.9.4 Nama Penulis dalam Daftar Pustaka
3.10 Istilah Baru dan Kutipan serta Cara Menulis Kutipan
3.11 Parafrasa dan Tanda Eliptis
BAB IV PENULISAN PROPOSAL PENELITIAN
4.1 Proposal Penelitian Kualitatif
UHN IGB Sugriwa Denpasar 5 | P a g e
4.1.1 Bagian Awal

4.1.2 Bagian Inti/ Utama

4.1.3 Bagian Akhir


4.2 Proposal Penelitian Kuantitatif

4.2.1 Bagian Awal

4.2.2 Bagian Inti/ Utama

4.2.3 Bagian Akhir

BAB V SISTEMATIKA PENULISAN TESIS


5.1 Penelitian Kualitatif
5.1.1 Bagian Awal
5.1.2 Bagian Inti
5.1.3 Bagian Akhir
5.2 Penelitian Kuantitatif
5.2.1 Bagian Awal
5.2.2 Bagian Inti
5.2.3 Bagian Akhir
BAB VI PENULISAN ARTIKEL ILMIAH (JURNAL)

Lampiran-Lampiran

UHN IGB Sugriwa Denpasar 6 | P a g e


BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Landasan Pemikiran dan Rasional Tesis


Perguruan Tinggi merupakan lembaga ilmiah yang dituntut untuk dapat
mengemban misi dan visi ilmiah agar segala pemikiran, ideologi, aksi dan
interaksi dalam mengimplementasikan tri dharma perguruan tinggi tidak
melenceng dari prinsip-prinsip ilmiah seperti objektif, metodik, sistematik,
universal, rigid, integratif, serta bertindak dengan prinsip logiko-hipotetiko dan
verifikatif dalam mencari kebenaran ilmiah. Perguruan tinggi juga memiliki
tanggung jawab dalam memelihara, mengembangkan, menciptakan dan
menyebarluaskan ilmu pengetahuan, teknologi dan seni yang dapat
menyejahterakan individu dan masyarakat serta mendukung pembangunan
nasional melalui berbagai kegiatan akademik dan penelitian yang relevan.
Pemeliharaan, pengembangan, penciptaan, dan penyebarluasan ilmu
pengetahuan, teknologi dan seni yang bermutu, maka perguruan tinggi diwajibkan
memberikan tuntunan teknis secara jelas, fokus, sistematis dan metodik yang jauh
dari peluang munculnya ambigu, oposisi biner, dan polarisasi pemikiran dalam
menyusun karya ilmiah. Apabila hal itu terjadi, maka akan sulit menemukan
kesamaan persepsi dalam proses bimbingan dan penilaian hasil penulisan karya
ilmiah atau penelitian yang dibuat mahasiswa. Lebih jauh dapat dinyatakan bahwa
apabila pedoman penulisan tesis yang ambivalen dan memuat aspek-aspek yang
kontradiktif dan tidak fokus maka akan menghasilkan karya ilmiah yang variatif
dari segi teknis penulisan, bahasa, pengutifan, penunjukan sumber dan lain-lain.
Bahkan implikasi yang lebih buruk lagi, apabila perguruan tinggi tidak
menyediakan pedoman yang baik dan benar dalam penulisan karya ilmiah akan
mendorong munculnya karya tulis yang tergolong karya plagiasi, pabrikasi,
falsifikasi, redundance, dan lain-lain.

UHN IGB Sugriwa Denpasar 7 | P a g e


Penerapan prinsip-prinsip ilmiah secara rigid mesti terbangun dalam
melaksanakan dan mengembangkan pendidikan tinggi serta melaksanakan
penelitian dalam rangka pengembangan ilmu pengetahuan, teknologi, agama, seni
dan budaya. Mahasiswa sebagai bagian dari civitas akademika ikut
bertanggungjawab dalam upaya memelihara, mengembangkan, dan
menyebarluaskan ilmu pengetahuan teknologi dan seni melalui kegiatan penelitian
dan penyusunan karya ilmiah, terutama sebagai tesis saat mengakhiri studinya
pada program pascasarjana UHN IGBS Denpasar.
1.2. Tujuan dan Manfaat Penulisan
1.2.1. Tujuan Penulisan
Tujuan pedoman penulisan tesis ini berkaitan dengan upaya menegakkan
prinsip karya ilmiah Magister agar dapat dipergunakan sebagai rujukan yang pasti
bagi semua pihak (pimpinan pascasarjana, kaprodi, dosen pembimbing, dosen
penguji, dan mahasiswa) dalam penulisan karya ilmiah khususnya tesis, sehingga
pedoman ini menjadi starting point dalam membangun kesamaan persepsi,
pemikiran, dan teknis penulisan dalam melakukan bimbingan dan penilaian
proposal, pratesis dan tesis bagi mahasiswa magister.
1.2.2. Manfaat Penulisan
Manfaat dari buku pedoman penulisan tesis dapat mengeliminir
munculnya polarisasi persepsi, penilaian, pemberian saran dan kritik yang
konstrukstif terhadap karya tulis mahasiswa karena semua pihak yang terlibat
dalam proses bimbingan dengan berpijak pada satu sumber yang pasti. Hal ini
berarti bahwa eksistensi buku pedoman ini bermanfaat dalam memberikan
kepastian, presisi, dan tuntunan dalam penulisan tesis.
1.3. Batasan dan Bentuk Tesis
Proposal, pratesis, dan tesis adalah karya tulis mahasiswa yang
menunjukkan kulminasi proses berpikir ilmiah, kreatif, integratif, dan sesuai
dengan disiplin ilmunya yang disusun untuk memenuhi persyaratan kebulatan

UHN IGB Sugriwa Denpasar 8 | P a g e


studi dalam program Magister. Tesis adalah hasil penelitian S2 yang dibimbing
oleh pembimbing dan penguji.
Batasan tesis Magister dapat djelaskan menggunakan pendekatan Empat
Relevansi (4 R) yakni; (1) relevansi akademis, (2) Relevansi Institusional, (3)
Relevansi Personal, dan (4) Relevansi Sosial. Keempat unsur relevansi dimaksud
dapat dijelaskan sebagai berikut.
1. Relevansi akademis berarti tesis yang dibuat oleh mahasiswa tidak sama
dengan level skripsi atau disertasi baik dari sisi teori, metodologi, dan kualitas
keilmuan yang dihasilkan. Dalam tesis tidak lagi menghasilkan deskripsi ala
book report atau jurnalis report. Dalam tesis diwajibkan menggunakan teori
yang lebih advance yang tidak hanya terfocus pada teori klasik atau modern.
Dari segi metode penelitian, tesis belum dianjurkan menggunakan metode
grounded atau belum dianjurkan untuk melakukan penelitian dengan durasi
waktu multy years. Namun masih dimungkinkan menggunakan metode
assosiatif, metode causal comparatif, metode eksperimen, metode survey,
metode sosiometri, biobgrafi, case study, fenomenologi, studi pengembangan,
dan lain-lain.
2. Relevansi Institusional
Tesis harus merujuk pada disiplin keilmuan yang ditempuh di setiap prodi
Magister dan tidak boleh out of focus dari lintas batas keilmuan. Sehubungan
dengan hal itu, mahasiswa diwajibkan untuk bergelut dengan disiplin
keilmuannya dan tidak ke luar dari lintas batas keilmuannya.
3. Relevansi individual
Preferensi atau pilihan mengenai problem penelitian, teori, dan metode
penelitian diserahkan kepada mahasiswa yang bersangkutan karena proses
penelitian memiliki kaitan erat dengan potensi diri peneliti yang menyangkut
aspek Kompetensi/kemampuan, Uang, Alat dan Tenaga (KUAT).

UHN IGB Sugriwa Denpasar 9 | P a g e


4. Relevansi Sosial
Relevansi Sosial yang dimaksud dalam penelitian ini adalah aspek sosial yang
berkaitan dengan kontribusi keilmuannya bagi publik/masyarakat dan
lembaga. Produk penelitian tesis diharapkan bermanfaat dalam pengembangan
keilmuan, pendalaman keilmuan prodi, verifikasi dan koreksi secara kritis
terhadap keilmuan prodi dan dinamika masyarakat.
1.4. Pokok Kajian Tesis Magister
Pokok kajian/permasalahan yang akan diangkat menjadi tesis
dikembangkan dari bidang ilmu yang terkait dengan program studi dan profil
lulusan sebagai berikut:

1.Prodi Magister Pendidikan Bahasa Bali


a. Pendidikan Bahasa Bali
b. Aksara Bali
c. Strategi Pembelajaran Bahasa Bali
d. Etnopaedagogi Pendidikan Bahasa Bali
e. Kajian Pendidikan Bahasa Bali dalam Sastra Agama
f. Manajemen Pendidikan Bahasa Bali
2. Prodi Magister Ilmu Komunikasi Hindu
a. Perencanaan Komunikasi
b. Manajemen Komunikasi Hindu
c. Etika Komunikasi Hindu
d. Isu-isu Komunikasi Kontemporer
e. Semiotika Komunikasi
f. Vakya Vidya (Komunikasi Hindu)
g. Media Komunikasi Hindu
3. Prodi Magister Brahma Widya
a. Teologi Hindu
b. Kajian Teks Tentang Ketuhanan

UHN IGB Sugriwa Denpasar 10 | P a g e


c. Kajian Simbol, Ritual dan Integrasi Sosial
d. Filsafat Kontemporer
4. Prodi Magister Dharma Acarya
a. Pendidikan Agama Hindu
b. Strategi Pembelajaran Agama Hindu
c. Etnopaedagogi Pendidikan
d. Kajian Pendidikan Agama dalam Sastra Hindu
e. Analisis Manajemen Mutu Pendidikan Agama Hindu
f. Isu-isu Kontemporer di bidang Pendidikan Agama Hindu

UHN IGB Sugriwa Denpasar 11 | P a g e


i

BAB II
PERSYARATAN AKADEMIK, ADMINISTRASI
DAN PEMBIMBING

2.1 Persyaratan Akademik


2.1.1 Pengajuan Proposal Tesis
a. Mahasiswa Magister sudah boleh mengajukan proposal pada semester 2.
b. Terdaftar sebagai mahasiswa aktif.
c. Mahasiswa mengajukan Proposal Penelitian tesis kepada Ketua Program
Studi.
2.1.2 Penetapan Jadwal Penelitian
a. Mahasiswa mengajukan permohonan ijin penelitian ke Kaprodi yang
disetorkan kepada bagian Pengadministrasian Program Studi pada
Program Pascasarjana.
b. Mahasiswa mengambil surat permohonan ijin penelitian ke bagian
Pengadministrasian Program Studi pada Program Pascasarjana kemudian
diteruskan kepada instansi yang telah ditentukan.

2.2 Persyaratan Administrasi


Telah melunasi segala kewajiban administrasi dan keuangan yang
dipersyaratkan oleh lembaga saat ujian tesis.

2.3 Pembimbing
2.3.1 Pembimbing Tesis
a. Pembimbing I adalah dosen berkualifikasi Doktor/Profesor serendah-
rendahnya menduduki jabatan fungsional akademik Lektor Kepala.
b. Pembimbing II adalah dosen yang sekurang-kurangnya memiliki
jabatan akademik Lektor bergelar doktor dan memiliki keahlian sesuai
masalah tesis yang diajukan.
2.3.2 Tugas Pembimbing.
a. Memberikan bimbingan dan layanan konsultasi kepada mahasiswa
dalam penulisan tesis, mulai dari pemilihan judul, penetapan masalah
dan ruang lingkupnya, pemantapan masalah, penyusunan usulan
penelitian, seminar usulan penelitian, pengumpulan dan analisis data,
sampai penulisan laporan akhir (tesis).
b. Pembimbing Utama bertindak sebagai penanggung jawab akademik.
c. Pembimbing Pendamping membantu tugas pembimbing Utama.
d. Pembimbingan tesis dilakukan secara sistematik dan
berkesinambungan serta dibuktikan dengan kartu bimbingan.
e. Proses bimbingan dilakukan di kampus pada hari dan jam kerja.
f. Memberikan persetujuan akhir terhadap naskah tesis (Proposal,
Pratesis dan Tesis).
g. Pembimbing Utama bertindak sebagai ketua panitia ujian tesis dalam
Dewan Penguji Proposal, Pra tesis dan ujian tesis.
h. Pembimbing Pendamping bertindak sebagai sekretaris panitia ujian
tesis/disertasi.
2.3.3 Penggantian Pembimbing

Usulan penggantian pembimbing tesis dapat dilakukan:


1. Mahasiswa, dengan alasan:
a. Meninggal dunia
b. Sakit berkepanjangan
c. Tidak menjalankan tugas bimbingan selama tiga bulan berturut-
turut disertai bukti-bukti pendukung.
d. Mahasiswa mengajukan secara tertulis kepada Direktur
Pascasarjana.
2. Dosen, dengan alasan:
a. Tidak bersedia membimbing dengan melampirkan surat
ketidaksediaan membimbing.
b. Sakit yang tidak memungkinkan untuk melakukan pembimbingan
c. Hasil bimbingan mahasiswa tidak mengalami kemajuan akademik
selama tiga bulan.

pg. ii
2.4 Ujian
2.4.1 Proposal
a) Menyerahkan naskah proposal yang sudah disetujui oleh pembimbing
kepada prodi rangkap lima dan diketahui oleh kaprodi dan direktur.
b) Prodi menindaklanjuti pendaftaran dengan membuat jadwal ujian tujuh
hari setelah pendaftaran dan mengajukan Surat Keputusan kepada
Rektor.
c) Setelah Terbitnya Surat Keputusan Rektor, prodi membuat surat
undangan kepada penguji.
d) Pelaksanaan ujian proposal dapat dilaksanakan secara instatik (penilaian
secara otentik tertulis oleh tim penilai)
2.4.2 Pratesis
a). Menyerahkan naskah pratesis yang sudah disetujui oleh pembimbing
kepada prodi rangkap lima dan diketahui oleh kaprodi dan direktur.
b). Prodi menindaklanjuti pendaftaran dengan membuat jadwal ujian tujuh
hari setelah pendaftaran dan mengajukan Surat Keputusan kepada
Rektor.
c). Setelah Terbitnya Surat Keputusan Rektor, prodi membuat surat
undangan kepada penguji.
d) Pelaksanaan ujian proposal dapat dilaksanakan secara instatik.

2.4.3 Tesis
a). Menyerahkan naskah tesis yang sudah disetujui oleh pembimbing
kepada prodi rangkap lima dan diketahui oleh kaprodi dan direktur.
b). Prodi menindaklanjuti pendaftaran dengan membuat jadwal ujian tujuh
hari setelah pendaftaran dan mengajukan Surat Keputusan kepada
Rektor.
c). Setelah Terbitnya Surat Keputusan Rektor, prodi membuat surat
undangan kepada penguji.

pg. iii
BAB III
TATA CARA PENULISAN TESIS

Pada Bab ini akan diuraikan tentang sistimatika tesis yang meliputi bahan
dan ukuran kertas, sampul, format penulisan, jarak baris, dllnya.

3.1. Bahan dan Ukuran Kertas


1) Kertas. Kertas yang digunakan untuk pengetikan adalah HVS putih 80
gram ukuran A4 (21 X 29,7 cm)
2) Sampul. Sampul proposal berupa kertas Buffalo atau linen, sedangkan
sampul tesis hardcover berupa kertas Buffalo atau linen yang diperkuat
dengan karton, warna sampul sesuai identitas prodi. Tulisan pada sampul
tesis sama dengan tulisan di halaman judul tetapi dicetak menggunakan
tinta warna hitam dan Logo UHN IGBS dicetak dengan warna kuning
emas. Huruf yang tercetak pada sampul dengan font size 16 jenis huruf
Times New Roman, dengan ketentuan bahwa pemenggalan kata/kalimat
yang disusun membentuk piramida terbalik diupayakan membentuk
rangkaian frase yang benar.
3) Cetak Naskah. Naskah dicetak dengan kertas HVS 80 gm berwarna
putih dengan ukuran A4 (21 cm x 29,7 cm) dan tidak bolak-balik. Antara
bab yang satu dengan bab lain diberi pembatas kertas doorslag warna
kuning muda atau biru muda (sesuai dengan prodi).

3.2. Format Penulisan


1) Pengetikan naskah tesis dilakukan dengan komputer, pengaturan lay-out
sebagai berikut:
a. Pias (margin) atas : 4 cm dari tepi kertas
b. Pias (margin) kiri : 4 cm dari tepi kertas
c. Pias (margin) bawah : 3 cm dari tepi kertas
d. Pias (margin) kanan : 3 cm dari tepi kertas

pg. iv
2) Pengetikan hanya dilakukan pada satu muka kertas, tidak diketik bolak-
balik
3) Jenis Huruf yang digunakan, yakni naskah diketik dengan huruf Times
New Roman dengan ukuran sebagai berikut:

a. Ukuran font. 12 untuk seluruh isi naskah,


b. Ukuran font. 16 dan tebal untuk judul dalam Bahasa Indonesia serta
font. 14 dan tebal untuk judul dalam Bahasa Inggris,
c. Ukuran font. 12 dan tebal untuk nama penulis pada judul
d. Ukuran font. 14 dan tebal untuk nama lembaga pada judul
e. Ukuran font. 10 dan tebal untuk tulisan lain pada judul (Lampiran 1)
f. Ukuran Halaman Pengesahan atau keperluan penulisan yang
membutuhkan font yang berbeda (misalnya: rumus matematik, model,
rumus kimia dll.) Nama ilmiah dan kata asing/serapan dari bahasa
daerah lain dicetak dengan huruf miring (italic). Pembentukan
paragraf memakai sistem indensi dengan awal dimulai pada hanging
0,25 dari tepi kiri.

3.3 Jarak Baris


1) Semua teks ditulis dengan jarak antar baris (rongak) 2 spasi kecuali pada
intisari. Judul tabel, keterangan gambar, judul lampiran, judul sub bab,
judul anak sub bab dan judul sub anak sub bab yang lebih dari satu baris,
ditulis dengan jarak antar baris satu spasi. Daftar tabel, keterangan
gambar, daftar lampiran dan daftar pustaka juga diketik dengan jarak
antar baris satu spasi dengan jarak antar judul/pustaka 1,5 spasi.
2) Pengetikan dengan jarak 4 spasi digunakan pada: jarak penulisan tiap bab
baru misalnya BAB I, BAB II, BAB III, dan seterusnya dengan batas
bidang dari atas, jarak judul dengan teks dibawahnya.
3) Jarak antara penunjuk bab (misalnya BAB I) dengan tajuk bab (misalnya
PENDAHULUAN) adalah satu setengah spasi.
4) Pengetikan dengan jarak 3 spasi digunakan pada jarak penulisan setiap
akhir sub/sub bab yang baru berikutnya. Pengetikan dengan jarak 2 spasi

pg. v
digunakan untuk: pengetikan jarak antar alinea, pengetikan jarak antar
baris, pengetikan antar sub judul dengan baris berikutnya.
5) Pengetikan dengan jarak 1,5 spasi digunakan pada penulisan daftar
pustaka/ daftar rujukan (jarak antar buku).
6) Pengetikan dengan jarak 1 spasi digunakan untuk: jarak antar baris dan
jarak antar alinia pada penulisan abstrak, jarak baris penulisan unsur pada
daftar pustaka daftar rujukan, judul tabel, kutipan panjang, sloka, sub
judul dan judul gambar yang lebih dari satu baris.
7) Tiap alinea teks isi naskah diketik menjorok ke dalam (ke kanan) sejauh
delapan ketukan (diketik mulai hentakan ke delapan).
8) Alinea baru diketik menjorok ke dalam (ke kanan) dengan jarak delapan
ketukan dari pias (marjin) kiri teks isi naskah; jarak antara alinea adalah
dua spasi
9) Petunjuk bab dan tajuk bab selalu diketik pada halaman baru
10) Bilangan dan Satuan
(a) Bilangan di bawah 10 atau pada awal kalimat harus dieja /ditulis
dengan huruf, kecuali yang diikuti oleh satuan S2, sedangkan
bilangan yang lebih besar dari 10 ditulis dengan angka
contoh: ... tujuh ekor ...
... 7 g ...
...10 g...(kecuali pada permulaan kalimat, ditulis: “Sepuluh gram”).
(b) Angka atau bilangan desimal ditulis dengan koma,
bukan titik, contoh:10,5 g.
(c) Satuan dinyatakan dengan satuan International System (IS) tanpa titik
di belakangnya, misalnya m, mL, kg, dan lain-lain, mgmL-1 (untuk
milligram per milliliter) bukan mg/mL, mgkg-1 bukan mg/kg. Liter
ditulis dengan huruf kapital (L besar), contoh: mL
(d) Campuran yang menunjukkan konsentrasi harus dinyatakan dengan

satuan IS, misalnya ml L-1, mg L-1, mg kg-1

pg. vi
11) Permulaan Kalimat. Permulaan kalimat tidak dimulai dengan angka,

lambang atau rumus kimia. Jika dimulai dengan bilangan, lambang, atau
rumus kimia maka harus dieja, misalnya: Lima tanaman, Oksigen, Alfa,
dst. Permulaan kalimat juga tidak boleh dimulai dengan kata: jadi,
maka, ‘dan’, ‘yang’, dalam, sebagai, sehingga, manakala, dan sejenisnya
(perhatikan EYD)

3.6 Pengetikan ABSTRACT dan ABSTRAK


A. Pengetikan Abstract
1) Jarak pengetikan abstract adalah satu spasi
2) Jarak antara judul ABSTRACT dengan teks pertama abstract adalah
tiga spasi
3) Jarak antara alinea yang satu dengan alinea yang lain adalah satu
spasi.
4) Judul ABSTRACT Bahasa Inggris dan seluruh teks abstract diketik
dengan huruf times new roman.
B. Pengetikan Abstrak
1) Pada dasarnya sama seperti pada Butir 1 di atas, akan tetapi judul
ABSTRAK dan seluruh isi teks abstrak diketik dengan huruf normal
kecuali yang berasal dari bahasa asing dan bahasa daerah diketik
italic.
2) Jarak antara judul ABSTRAK dengan teks pertama abstrak adalah
tiga spasi.
3) Jarak antara alinea yang satu dengan alinea yang lain adalah satu
spasi.
4) Penulisan abstrak tidak boleh lebih dari satu halaman atau sekitar
antara 300 s.d 500 kata, pada bagian akhir ada kata kunci diketik tiga
spasi dari uraian abstrak. Kata kunci terdiri atas 3 s.d 5 kata.

3.5 Judul BAB, Subbab dan pembagian di bawahnya

pg. vii
1) Judul Bab harus dimulai pada halaman baru, ditulis dengan huruf kapital
Times New Roman 12 pt, tebal (bold), simetris, dan tidak diakhiri
dengan tanda titik.
2) Subbab diketik rata kiri, dengan huruf tebal (bold). Huruf pertama pada
setiap kata diketik dengan huruf kapital, kecuali kata penghubung dan
kata depan, tanpa diakhiri dengan titik. Kalimat pertama sesudah subbab
dimulai dengan alinea baru.

3) Anak subbab diketik rata kiri dan tidak huruf tebal (bold) dengan cara
penulisan sama dengan penulisan subbab.

3.6 Penomoran BAB, anak BAB, dan Paragraf


Bagian ini menjelaskan penomoran BAB, subbab, anak subbab, subanak
subbab, halaman, tabel, gambar dan persamaan. Contoh penomoran bab, sub
bab dan lainnya.

3.6.2 Penomoran BAB, dan Anak BAB


(1) Penomoran Bab. Judul Bab harus dimulai pada halaman baru, ditulis
dengan huruf kapital Times New Roman font 12, tebal (bold), di
tengah halaman (misalnya BAB I), simetris, dan tidak diakhiri dengan
titik.
(2) Penomoran sub bab menggunakan angka Arab diketik rata kiri
(misalnya 2.1, 2.2 dst) dengan huruf tebal (bold). Huruf pertama pada
setiap kata diketik dengan huruf kapital, kecuali kata penghubung dan
kata depan, tanpa diakhiri dengan titik. Kalimat pertama sesudah
subbab dimulai dengan alinea baru.
(3) Penomoran anak sub bab diketik rata kiri dengan huruf tebal (bold)
dengan cara penulisan sama dengan penulisan subbab (misalnya 2.1.1,
2.1.2 dst).

(4) Penomoran bukan sub bab dilakukan dengan angka Arab dan tanda
kurung, misalnya 1), 2) dst. Untuk anak sub bab bukan sub bab adalah
(1), (2) dst.

pg. viii
(5) Penomoran sub bab maksimal 4 digit dan pengetikan pada uraian
penomoran angka ganda dimulai dari margin kiri, kecuali pada daftar isi
dapat menggunakan inden.

3.6.2 Penomoran Halaman bagian awal


(1) Bagian awal tesis, mulai dari halaman judul dalam (halaman sesudah
sampul luar) sampai ke intisari, diberi nomor halaman dengan angka
Romawi kecil (i, ii, iii dan seterusnya) di ketik pada bagian bawah di
tengah tengah (center).
(2) Halaman Abstract/ Abstrak sampai dengan halaman daftar isi diberi
nomor urut halaman dengan angka Romawi kecil yang merupakan
kelanjutan dari halaman Judul dan halaman Persetujuan Pembimbing
(halaman iii, iv, dst.).
(3) Nomor halaman diketik pada pias (marjin) atas sebelah kanan dengan
jarak tiga spasi dari pias (marjin) atas (baris pertama teks pada halaman
itu), dan angka terakhir nomor halaman lurus dengan pias (marjin)
kanan teks.
(4) Penomoran Tabel, Gambar dan Lampiran. Tabel dan Gambar diberi
nomor sesuai dengan bab diikuti nomor urut pada bab yang
bersangkutan. Lampiran diberi nomor urut dengan angka Arab, tanpa
memperhatikan bab.
(5) Penomoran Persamaan. Nomor urut persamaan yang berbentuk rumus
matematika, reaksi kimia dan lain-lainnya ditulis dengan angka arab di
dalam kurung tanpa memperhatikan bab.
Contoh:
Y = aX+b (1)
(6) Tabel dan Gambar
Tabel
a. Judul tabel ditulis dengan huruf kapital pada setiap awal kata yang
diawali tulisan. Nomor urut tabel dipergunakan angka Romawi
besar dan angka Arab, mis.: Tabel II.1, Tabel III.2, dan seterusnya.

pg. ix
Penggunaan angka Romawi disesuaikan dengan bab dimana posisi
tabel itu sendiri. Sedangkan nomor 1, 2, dan seterusnya yang diketik
setelah angka Romawi menunjukkan urutan tabel tersebut.
b. Nomor tabel yang diikuti dengan judul ditempatkan di atas tabel,
tanpa diakhiri dengan titik. Diantara nomor tabel dan judul diberi
titik.
c. Tabel ditulis simetris. Pengetikan Judul Tabel diketik tepat di
bawah nomor tabel dengan jarak satu spasi dalam posisi center dan
berbentuk piramida terbalik.
d. Tabel harus utuh, kecuali tabel terlalu panjang, sehingga tidak
mungkin disajikan dalam satu halaman. Pada halaman lanjutan
tabel, dicantumkan nomor tabel dan kata “Lanjutan”, tanpa judul.
e. Kolom-kolom diberi nama (heading) dan pemisahan antar kolom
dengan spasi yang cukup tegas.
f. Tabel yang lebih lebar dari ukuran lebar kertas dicetak memanjang
(landscape), dengan bagian atas tabel diletakkan di sebelah kiri.
g. Tabel yang dicetak dengan ukuran lebih besar dari kertas A4
harus dilipat.
h. Jika ukuran tabel yang dicetak dengan huruf standar tidak cukup
dalam satu halaman dapat ditulis dengan huruf lebih kecil, huruf
Times New Roman minimal 9 pt.
i. Tabel yang dikutip harus dinyatakan dengan cara menulis
sumbernya pada akhir judul tabel, seperti cara pengacuan sumber
pustaka dalam uraian.
Gambar
a. Gambar meliputi hasil foto dan objek (orang, alam, dan benda
lainnya) yang dilukis atau digambar. Dalam pedoman ini daftar
gambar juga dapat terdiri atas peta, grafik, diagram, dan bagan.
b. Nomor gambar yang diikuti dengan judulnya diletakkan simetris di
bawah gambar tanpa diakhiri dengan titik, berjarak satu setengah
spasi.

pg. x
c. Judul gambar ditulis di atas, dimulai dengan angka Romawi yang
menunjukkan nomor bab dan angka arab yang menunjukkan nomor
urut gambar. Misalnya gambar IV.1 dan seterusnya. Judul gambar
ditulis dengan huruf kapital pada huruf awal kata pertama saja
diakhiri tanda titik. Cara penulisan dan posisinya sama dengan
teknik menulis judul tabel.
d. Gambar tidak boleh dipenggal; jika terpaksa karena ukuran gambar
lebih luas dari satu halaman, maka gambar dapat dilipat yang rapi.
e. Skala pada grafik dibuat agar mudah dipakai untuk mengadakan
intra interval dan ekstrapolasi. Tidak dibenarkan gambar dibuat di
atas kertas grafik. Demikian pula jika kertas grafik ini ditempelkan
pada naskah. Untuk kurva linear, skala pada sumbu X dan Y
ditetapkan sedemikian rupa sehingga ada kesesuaian dengan
persamaannya.
f. Keterangan gambar berupa pernyataan singkat yang menunjukkan
makna gambar.
g. Gambar disajikan secara utuh artinya tidak boleh dipenggal.
h. Legend gambar dituliskan pada tempat-tempat yang kosong di
dalam gambar atau diantara gambar dan keterangan gambar.
Legend harus dapat dibaca dengan jelas.
i. Bila gambar disajikan melebar sepanjang tinggi kertas (landscape),
maka bagian atas gambar harus diletakkan di sebelah kiri kertas.
j. Ukuran gambar proporsional dan simetris yaitu sepertiga dari luas
dan lebar kertas A4 pada halaman dimaksud.
k. Skala pada grafik harus dibuat agar mudah dipakai untuk
mengadakan interpolasi dan ekstrapolasi.
l. Pada gambar yang dikutip dari sumber lain harus dicantumkan
sumbernya.
m. Gambar yang diletakkan dalam lampiran harus mempunyai
hubungan dengan deskripsi dalam batang tubuh tesis.

pg. xi
n. Gambar dibuat simetris dengan sembir (margin) kiri kanan, dan
dengan teks di atas dan di bawahnya, dengan jarak masing-masing
tiga spasi.

3.7.3 Halaman Bagian Inti

(1) Penomoran halaman mulai dari BAB I (PENDAHULUAN) sampai


dengan BAB VI dst (SIMPULAN DAN SARAN) menggunakan
angka Arab (1,2 dst.) dan diletakkan pada pias (margin) kanan dengan
jarak tiga spasi dari pias (margin) atas (baris pertama teks pada
halaman itu) serta angka terakhir nomor halaman lurus dengan pias
(margin) kanan teks
(2) Pada tiap halaman yang bertajuk, nomor halaman mulai dari BAB I
(PENDAHULUAN) sampai dengan BAB VI dstnya (SIMPULAN
DAN SARAN) diketik pada pias (margin) bawah persis di tengah-
tengah dengan jarak tiga spasi dari pias (margin) bawah teks.
(3) Penomoran bukan bab dan bukan sub bab menggunakan angka Arab
dengan tanda kurung, misalnya 1), 2) dst. dan (1), (2) dst.

3.7.4 Halaman Bagian Akhir


(1) Penomoran pada bagian akhir tesis, mulai dari halaman DAFTAR
PUSTAKA sampai dengan RIWAYAT HIDUP, menggunakan angka
Arab yang diketik pada pias (margin) atas sebelah kanan dengan jarak
tiga spasi dari pinggir atas (baris pertama teks pada halaman itu) lurus
dengan pias (margin) kanan teks.
(2) Penomoran pada tiap halaman yang bertajuk, mulai dari halaman
DAFTAR PUSTAKA sampai dengan RIWAYAT HIDUP, diketik
pada pias (margin) bawah persis di tengah-tengah dengan jarak tiga
spasi dari pias (margin) bawah teks.
(3) Nomor halaman bagian akhir ini merupakan kelanjutan nomor
halaman bagian inti tesis.

pg. xii
3.8 Bahasa dan Kesalahan Menulis
3.7.1 Bahasa yang dipakai

Bahasa yang dipakai adalah bahasa Indonesia baku dengan tata bahasa
yang benar (minimal mengandung subjek dan predikat). Dalam penulisan
tesis menggunakan Ejaan Bahasa Indonesia (EBI). Teknik penulisan ini
secara khusus ditujukan untuk memberikan rambu-rambu umum terkait
penulisan dengan menggunakan kaidah penulisan dalam bahasa
Indonesia secara baik dan benar (Permendikbud RI No. 50 Tahun 2015
tentang Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia (EBI).
Bahasa Indonesia yang dipakai untuk tesis dengan tulis ragam baku
dengan gaya bahasa keilmuan yang berciri; (1) Bernada formal, nalar dan
objektif, (2) Lugas, jelas, ringkas, dan tepat. Istilah atau ungkapan yang
dipakai tidak bermakna ganda, (3) Penyajian ucapan terima kasih dalam
Kata Pengantar, saya diganti dengan penulis, (5) Dihindari ungkapan-
ungkapan yang mubazir dan emosional, (6) Berbentuk prosa dengan
corak pemaparan dan argumentasi (eksposisi). Kalimat dan paragraf tidak
terlalu panjang, (7) Format dan tata cara penulisan harus konsisten. (8)
Tesis dapat ditulis dalam bahasa Inggris atas persetujuan dosen
pembimbing, ketua program studi dan pengelola Pascasarjana.
3.7.3 Bentuk Kalimat
Dalam penulisan ilmiah diupayakan tidak menggunakan kata ganti orang
(saya, aku, kami, engkau, mereka, dia, kita, dan lain-lainnya), kalimat
dibuat berbentuk pasif. Ucapan terima kasih pada kata pengantar
menggunakan istilah “penulis” sebagai pengganti kata “saya”.

3.7.3 Istilah

(1) Istilah yang dipakai adalah istilah Indonesia yang baku atau istilah
yang sudah diserap dalam bahasa Indonesia (dengan acuan Kamus
Besar Bahasa Indonesia).
(2) Istilah asing boleh digunakan jika belum ada padanannya dalam
Bahasa Indonesia yang baku untuk menghindari penafsiran yang

pg. xiii
kurang sesuai dalam terjemahannya. Istilah asing selain Bahasa
Indonesia harus ditulis dengan huruf miring (italics), kecuali sebutan
nama Tuhan (Ida Sang Hyang Widhi Wasa dan sebutan Tuhan
lainnya).
3.7.4 Kesalahan-kesalahan penulis yang harus dihindari

(1) Kata penghubung seperti: dalam, sehingga, sedangkan, akan tetapi,


kemudian, serta, lalu, maka, melainkan, akan tetapi, selain itu, oleh
karena itu, dengan demikian, akhirnya, sehubungan dengan itu, kata-
kata itu tidak boleh memulai suatu kalimat kecuali sebagai kata
penghubung dan berfungsi sebagai paragraf penjelas.

(2) Kata depan seperti: “misalnya”, “dan”, “pada”, dan yang lainnya
dapat dipergunakan sesuai dengan konteks kalimat yang benar.
(3) Kata “dimana”, “kerapkali”, “manakala, “acapkali”, “bilamana”,
“yang mana”, dan yang lainnya perlu dihindari kalau kurang tepat
pemakaiannya dan diperlukan tempat seperti kata where dan of dalam
bahasa Inggris. Dalam Bahasa Indonesia bentuk yang demikian
tidaklah baku dan hendaknya tidak digunakan.
(4) Awalan “ke” dan “di” harus dibedakan penggunannya dengan kata
depan dan keterangan tempat.
(5) Tanda baca harus dipergunakan dengan tepat.
(6) Hal hal yang belum di atur dalam pedoman ini dapat merujuk pada
aturan yang telah berlaku.

3 . 8 Penulisan Sitasi
Penulisan sitasi mengacu pada Citation/Sequence System dan Name Year
System (council of Biology Editors, mhhe.com/mayfieldpub/tsw/doc-
cbe.htm) dan tsw/doc-cbe.htm) dan
http://writing.colostate.edu/guides/guide. cfm?guideid=13 dengan
modifikasi. Secara rinci penulisan sitasi sebagai berikut:

(1) Penulis yang tulisannya diacu dalam uraian hanya disebutkan nama

pg. xiv
akhir dan tahun penerbitan/publikasi. Jika lebih dari 2 penulis maka
hanya nama akhir penulis pertama yang dicantumkan diikuti dengan
“dkk” dan “et al.” dalam bahasa Inggris, diikuti tahun penerbitan.
Contoh: Menurut Calvin et al.(2010) … atau … (Calvin et al., 2010).
(2) Artikel yang ditulis dua orang, nama akhir penulis ditulis semuanya
dihubungkan dengan tanda “&” (ampersand) bukan dengan kata “dan”
atau “and”.
Contoh: Menurut Isnansetyo & Kamei (2009)… atau …(Isnansetyo &
Kamei, 2009).
(3) Apabila satu uraian atau kalimat menggunakan sitasi lebih dari satu,
maka disusun berurutan berdasarkan tahun penerbitan, dan apabila
tahun penerbitan sama, disusun berurutan berdasarkan huruf abjad
nama penulis pertama. Apabila nama penulis dan tahun terbit sama, di
belakang tahun sitasi ditambahkan huruf kecil (lowercase). Masing-
masing sitasi dipisahkan dengan titik koma (;) setelah Tahun
penerbit. Contoh: “Wanita merupakan ibu pertiwi yang sangat
menentukan kesuburan alam semesta” (Widnya et al., 2011a; Widnya
et al., 2011b; Widnya et al., 2014).

3.9. Penulisan Daftar Pustaka


Cara penulisan Daftar Pustaka mengacu pada style APA. Citation/Sequence
System (Council of Science Editors, http://writing.colostate.edu/
guides/pdfs/guide12.pdf)/ memakai Harvad Style sistem APA. Penulisan
Daftar Pustaka diurutkan sesuai abjad nama penulis pertamanya.

Baris pertama ditulis dari margin kiri. Baris kedua dan seterusnya ditulis
menjorok ke kanan 5 pt (gaya paragraf gantung). Tatacara penulisan dengan
urutan sbb:

3.9.1 Jurnal
Penulisan Daftar Pustaka yang berupa jurnal dengan urutan sebagai
berikut: nama terakhir penulis (nama pertama dan tengah disingkat),

pg. xv
tahun terbit, judul artikel, nama jurnal dengan singkatan resmi, volume
dan halaman. Singkatan resmi jurnal dapat diakses di NCBI (National
Center for Biotechnology Information, http://www.ncbi.nlm.nih.gov/),
SCImago (http://www.scimagojr.com/) atau SCOPUS (http://www.
elsevier.com/online-tools/scopus). Penulisan artikel jurnal dalam daftar
p u s t a k a / rujukan d a p a t juga dilakukan mengikuti urutan
sebagai berikut:

(1) nama belakang penulis;


(2) nama depan penulis (inisialnya saja);
(3) tahun penerbitan (dalam tanda kurung diawali dan diikuti tanda titik)
(4) judul artikel (ditulis tidak dicetak miring dan huruf pertama dari kata
pertama, atau nama tempat, atau nama orang dalam judul ditulis
dengan huruf kapital);
(5) judul jurnal (dicetak miring dan setiap huruf pertama dari setiap kata
dalam nama jurnal ditulis dengan huruf kapital kecuali kata tugas)
diikuti dengan koma;
(6) nomor volume dengan angka Arab;
(7) nomor penerbitan ditulis dengan angka Arab di antara tanda
kurung;
(8) nomor halaman mulai dari nomor halaman pertama sampai dengan
nomor terakhir.
Contoh:
Setiawati, L. (2012). A descriptive study on the teacher talk at an
EYL classroom. Conaplin Journal: Indonesian Journal of
Applied Linguistics, 1 (2), hlm. 176─178.
1) Beberapa contoh penulisan daftar pustaka/daftar rujukan dengan sumber
tulisan selain buku dan artikel jurnal disampaikan di bawah ini.
(1) Skripsi, tesis, atau disertasi:
Rakhman, A. 2008. Teacher and students' code switching in English
as a foreign language (EFL) classroom. Tesis (tidak
diterbitkan). Bandung: Sekolah Pascasarjana, Universitas
Pendidikan Indonesia, Bandung.

pg. xvi
(2) Publikasi departemen atau lembaga pemerintah:
Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. 1998. Petunjuk
pelaksanaan beasiswa dan dana bantuan operasional. Jakarta:
Depdikbud.
(3) Dokumen atau laporan:
Panitia Proyek Pengembangan Pendidikan Guru. 1983. Laporan
penilaian proyek pengembangan pendidikan guru. Jakarta:
Depdikbud.
(4) Makalah dalam prosiding konferensi atau seminar:
Sudaryat, Y. ( 2013). “ Menguak nilai filsafat pendidikan Sunda
dalam ungkapan tradisional sebagai upaya pemertahanan
bahasa daerah” dalam M. Fasya & M. Zifana (Penyunting),
Prosiding Seminar Tahunan Linguistik Universitas Pendidikan
Ganesa (hlm. 432-435). Singaraja: Ganesa Press.
(5) Artikel Surat kabar:
Sujatmiko, I. G. 2013. “Reformasi, kekuasaan, dan korupsi”. Kompas,
23 Agustus, hlm. 6 kol 14.
3.9.2. Prosiding
Nama penulis. tahun terbit. judul bab/artikel. editor,. nama prosiding. kota
terbit: halaman, nama penerbit.
3.9.3 Web/laman:

Web/laman yang boleh digunakan sebagai sumber sitasi dan dimasukkan


dalam daftar pustaka adalah web resmi bereputasi dari suatu instansi
atau lembaga yang mempublikasikan data dan/ atau artikel secara berkala,
konsisten dan berkesinambungan. Artikel dalam laman harus sudah
melalui proses penelaahan oleh mitra bestari/referee. Laman pribadi,
media sosial dan laman yang tujuannya mempromosikan produk tidak
boleh disitasi. Urutan penulisan dalam Daftar Pustaka adalah sebagai
berikut:

Nama penulis. tahun pengunggahan. judul, nama laman. tanggal akses.


alamat laman.
Contoh Sumber dari internet
a. Karya perorangan:

pg. xvii
Thomson, A. 1998. The adult and the curriculum. [Online].
Diunduh dari http://www.ed.uiuc.edu/EPS/PES-
Yearbook/1998/thompson.htm.
b. Pesan dalam forum online atau grup diskusi online:
Pradipa, E. A. 2010. Memaknai hasil gambar anak usia
dini [Forum online]. Diunduh dari
http://www.paud.int/gambar/komentar/ Weblog/806, tangga
l8 Juni.
c. Posel dalam mailing list:
Riesky. 2013. Penelitian kualitatif dalam pengajaran bahasa
[Posel mailing list]. Diunduh dari
http://bsing.groups.yahoo.com/
group/ResearchMethods/message/581, tanggal 25 Mei.

3.9.4 Nama Penulis dalam Daftar Pustaka


Dalam daftar pustaka, nama semua penulis harus dicantumkan dan tidak
boleh hanya ditulis penulis pertama ditambah dkk/ et al..
(1) Nama Penulis Lebih dari Satu Kata
Jika nama penulis terdiri atas dua kata atau lebih, cara penulisannya
adalah nama akhir diikuti dengan koma, singkatan nama depan,
tengah, dan seterusnya, tanpa titik.
Contoh:
Sutan Takdir Alisyahbana ditulis: Alisyahbana, S.T.
Donald Fizgerald Othmer; ditulis Othmer, D.F.
Ni Ketut Srie Kusuma Wardhani; ditulis Wardhani, Ni Ketut Srie
Kusuma

(2) Nama yang diikuti dengan singkatan


Nama yang diikuti dengan singkatan dianggap bahwa singkatan itu
menjadi satu kata yang ada di depannya.
Contoh:
Willian D. Ross Jr. ditulis Ross Jr., W.D
(3) Nama Lembaga atau Terbitan atas Nama Lembaga
Nama lembaga atau terbitan atas nama lembaga ditulis nama lembaga
ybs, bukan ditulis “Anonim”.
Contoh:

pg. xviii
Kementerian Agama RI (Kemenag RI) Food and Agriculture
Organization (FAO) Kementerian Riset dan Teknologi
Pendidikan Tinggi (Kemenristekdikti).
(4) Nama dengan Garis Penghubung.
Kalau nama penulis dalam sumber aslinya ditulis dengan garis
penghubung di antara dua kata, maka keduanya dianggap sebagai satu
kesatuan.
Contoh: Cynthia Boisson-Vidal ditulis Boisson-Vidal, C.
(5) Derajat Kesarjanaan. Derajat kesarjanaan tidak dicantumkan.
(6) Sumber Karya Terjemahan

Contoh:

Hollander, JJ.1984. Pedoman Bahasa dan Sastra Melayu.


Terjemahan T. Kamil Handlidjdung bij de Beojening der
Moleisje Taal en Letterkunde 1983 (Cetakan ke-6 Jakarta:
Balai Pustaka.
Polunin, Ivan et al. (ed). 1979. Kehidupan si Dalam Air: Khasanah
Pengetahuan bagi anak-anak .Terjemahan Waluyo
Subani.Underwater Life 1975. Jakarta: Tira Pustaka.
Catatan: Urutan unsur-unsur

1. Nama Pengarang asli (dengan pembalikan urutan)


2. Tahun terbitnya naskah terjemahan
3. Judul terjemahan
4. Kata terjemahan diikuti nama penerjemah (tanpa pembalikan)
5. Judul naskah aslinya (dicetak miring)
6. Tahun terbitnya naskah asli
7. Tempat terbit
8. Nama penerbit terjemahan
(7). Sumber berupa makalah yang disajikan dalam seminar atau lokakarya

Contoh:

Heusantoso, Suparman. 2013. “The Development of Bahasa Using in


the regency of Banyuwangi”, Makalah dalam An International

pg. xix
Symposium of humanities in the field of Linguisticsand history
Faculty of letter. Yogyakarta: Gajah Mada University 26-28
April 2016.
Huda. N 2011 Penulisan Laporan Penelitian untuk Jurnal. Makalah
disajikan dalam Lokakarya Penelitian tingkat Dasar bagi
Dosen PTN dan PTS di Malang Angkatan XIV. Malang: Pusat
Penelitian IKIP Malang, 15 Januari 2016.
Catatan: Unsur-unsur
1. Nama pengarang (dengan pembalikan unsur-unsur)
2. Tahun terbit makalah
3. Judul Makalah
4. Makalah disampaikan dalam (diikuti nama pertemuan dicetak
miring)
5. Lembaga penyelenggara, tempat dan tanggal penyelenggaraan.
(8). Sumber berupa tugas akhir, skripsi, tesis dan disertasi

Contoh:

Rahayu, Yuli Eko. 2006. Bahasa Indonesia Dialek Kampung Bugis.


Tugas akhir (tidak diterbitkan). Jurusan Pendidikan Bahasa dan
Seni. Singaraja: STKIP Singaraja.
Suharta, I Gusti Putu. 2014. Pengaruh Sikap terhadap Prestasi Belajar
Matematika Siswa Kelas I SMKN Singaraja. Skripsi (tidak
diterbitkan). Jurusan pendidikan MIPA. Singaraja: UNDIKSA
Singaraja.
Oka, A.A Ketut. 2014. Kontribusi Karateristik Kepribadian terhadap
Performansi Suvervisi Pengajaran Kepala Sekolah pada Sekolah
Menengah Pertama di Bali. Tesis (tidak diterbitkan) Fakultas
Pasca Sarjana. Malang: UM Malang.
Bawa, Wayan. 2016. Pelaksanaan Kurikulum KKNI 2013 dalam
Pengajaran Pendidikan Agama Hindu pada Sekolah Menengah
Atas Negeri di Bali. Disertasi (tidak diterbitkan). Malang: UM
Malang.

pg. xx
Beberapa catatan umum yang perlu diperhatikan dalam penulisan daftar
Pustaka/ rujukan dengan menggunakan sistem APA antara lain sebagai
berikut.

(1) Memasukkan nama akhir tiga penulis pertama dan penulis


selanjutnya ditulis “dkk”/ at al..
(2) Jika ada nama akhir dengan inisial penulis yang mirip, maka nama
lengkap inisialnya ditulis dalam kurung sebelum tahun penulisan.
(3) Untuk penulis berupa kelompok atau institusi, nama institusinya
ditulis dengan jelas.
(4) Untuk rujukan pada buku yang disunting, masukkan nama
penyunting di posisi penulis, dan berikan tulisan (Penyunting).
(5) Keterangan tahun penerbitan ditulis tidak di dalam kurung dengan
didahului dan diakhiri tanda titik. Untuk jenis rujukan berupa
majalah, newsletter, tuliskan tahun jelas dan tanggal lengkap
publikasinya, yang dipisahkan oleh koma dan diikuti nomor dalam
tanda kurung.
(6) Apabila tidak ada keterangan waktu penulisan, tuliskan t.t. di
dalam kurung.
(7) Terkait judul buku, artikel atau bab, huruf kapital hanya
dipergunakan untuk kata pertama pada judul dan subjudul bila ada,
dan kata yang masuk kategori proper noun.
(8) Untuk judul jurnal, newsletter, dan majalah, judul ditulis dengan
kombinasi huruf kapital dan huruf kecil. Sementara nama sumbernya
dicetak miring.
(9) Identitas kota penerbitan ditulis dengan jelas diikuti dengan nama
penerbitnya.

3 . 1 0 Istilah Baru dan Kutipan serta Cara Menulis Kutipan


1) Istilah-istilah baru yang belum dibakukan dalam bahasa Indonesia dapat
digunakan secara konsisten. Pada penggunaan yang pertama kali perlu

pg. xxi
diberikan padanannya dalam bahasa asing (dalam kurung). Apabila
banyak menggunakan istilah baru, sebaiknya dibuatkan daftar istilah
(glosarium) pada halaman tersendiri sebelum Daftar Isi.
2) Teknik pengutipan dapat berupa kutipan langsung dan tidak langsung serta
paraphrase.

3.10.1 Kutipan Langsung


a. Kutipan langsung adalah kutipan yang langsung diambil dari sumber
kutipan (dig-out from primary resources) dengan tanpa mengubah kata
atau kalimat sumber yang dikutip. Kutipan langsung dapat dibagi menjadi:
(a) kutipan panjang dan; (b) kutipan pendek, yang semata-mata dibedakan
karena panjang pendeknya baris kalimat yang dikutip. Kutipan pendek
adalah kutipan yang terdiri dari tiga atau maksimal empat baris ketik atau
kurang dari 40 kata, yang penulisannya dirangkai dengan uraian penulis,
yang diawali dan diakhiri dengan tanda kutip ganda (“….”) serta diketik
dengan dua spasi. Misalnya teori fungsional modern seperti halnya Robert
K. Merton melihat, “agama tidak dapat dikaji dari aspek fungsionalnya
saja, namun perlu juga dianalisis aspek fungsi manifest, fungsi laten dan
disfungsinya” (Merton, 1875: 216). Contoh lain; Dalam perspektif
Pendidikan Agama Hindu berbasis budaya, diperlukan pemahaman
pendidikan Agama Hindu multibudaya yang memperhatikan keragaman
karakteristik budaya sebagai “…a sensitivity of the possible ways in which
different cultures function and interact…” (McLeod, 2004: 245).
b. Dalam kutipan yang berjumlah 40 kata atau lebih maka kutipan ditulis
tanpa tanda kutip dan diketik dengan jarak satu spasi. Baris pertama
diketik menjorok sama dengan kalimat pertama pada awal paragraf. Baris
kedua dari kutipan itu ditulis menjorok sama dengan baris pertama.
Contoh:

pg. xxii
Tannen (2007) menyatakan bahwa discourse analysis memerlukan

kemampuan untuk menggabungkan berbagai pemahaman teori ke

dalam satu kajian. selanjutnya dikatakan bahwa

Discourse analysis is uniquely heterogeneous among the many


subdisciplines of linguistics. In comparison to other
subdisciplines of the field, it may seem almost dismayingly
diverse. Thus, the term “variation theory” refers to a
particular combination of theory and method employed in
studying a particular kind of data (Tannen, 200: 33)
c. Terkait pengutipan langsung ini, proporsi kutipan langsung dalam satu
halaman maksimal ¼ halaman. Apabila dalam pengutipan langsung
ada bagian dari yang dikutip yang dihilangkan, maka penulisan bagian
itu diganti dengan tiga buah titik (lihat contoh kutipan kurang dari 3
baris).
d. Teknik penulisan kutipan panjang dimulai dari ketukan ke lima, diketik
satu spasi dan dibuat terpisah dengan uraian penulis dan tanpa tanda
kutip.
Misalnya:
Bhaktyā mām abdhijānāti yāvān yaś casmi tattvatah tato
Mām tattvato jñātvā viśate tad anantaram

Terjemahannya:
Dengan jalan bhakti ia mengetahui Aku, siapa dan bagaimana
Aku sebenarnya, ia seketika manunggal dengan Aku (Pudja,
2003: 433)

Eka dewas sarva-bhutesu gudhssarwa yyan sarwa bhutantar-


atma
Karmadhyasas sarwabhutadhivasas saksi ceta kewalonirgunasca
(Sweta Swatara Upanisad, IV. 11)

Terjemahannya:
Tuhan yang Tunggal sembunyi pada semua mahluk, menyusupi
segala inti hidupnya semua mahluk/Hakim semua perbuatan,
yang berada pada semua mahluk, saksi yang mengetahui, yang
tunggal, bebas dari kualitas apapun (Pudja, 1985: 28).

pg. xxiii
3.10.2. Kutipan tak langsung

Kutipan tak langsung dikemukakan dengan bahasa penulis sendiri ditulis tanpa
tanda petik ganda dan disambung dalam teks. Jika sumber kutipan mendahului
kutipan langsung maka cara penulisannya adalah Nama pengarang/penulis bisa
ditaruh di depan maupun di akhir kutipan. Dalam kutipan tidak langsung dapat
disebut terpadu dalam teks atau disebut dalam kurung bersama tahun
penerbitnya. Nomor halaman harus dicantumkan.
Contoh:
Agung (2016: 80) menyatakan bahwa mahasiswa yang kost ternyata lebih
baik daripada mahasiswa tinggal bersama orang tuanya.

Nama Pengarang disebut dalam kurung bersama tahun penerbitnya bahwa


mahasiswa yang kost ternyata lebih baik daripada mahasiswa tinggal bersama
orang tuanya (Agung, 2016: 80).

3.10.3. Penulisan Sumber Kutipan

Jika sumber kutipan mendahului kutipan langsung, maka cara penulisannya


adalah nama penulis diikuti dengan tahun penerbitan dan nomor halaman yang
dikutip. Tahun dan halaman diletakkan di dalam kurung.

Contoh:
Gaffar (2012: 34) mengemukakan bahwa“esensi dari the policies of
national education adalah keputusan bahwa pendidikan merupakan
prioritas nasional dalam membangun bangsa menuju masyarakat Indonesia
baru.”
Jika sumber kutipan ditulis setelah apa yang dikutip, maka nama penulis,
tahun penerbitan, dan nomor halaman yang dikutip semuanya diletakkan di
dalam kurung.
Contoh:
“Ekspektasi standar dan target ukuran kuantitatif yang lepas konteks bisa
mendorong terjadinya simplifikasi proses pendidikan dan pengembangan
perilaku instan” (Kartadinata, 2010: 51).

pg. xxiv
3.10.4. Sumber kutipan merujuk sumber lain
Jika sumber kutipan merujuk sumber lain atas bagian yang dikutip, maka
sumber kutipan yang ditulis adalah sumber kutipan yang digunakan pengutip,
tetapi dengan menyebut siapa yang mengemukakan pendapat tersebut.

Contoh:
Kutipan atas pendapat Hawes dari buku yang ditulis Muchlas Samani dan
Hariyanto:
Hawes (dalam Samani & Hariyanto, 2011: 6) mengemukakan bahwa

"...when character is gone, all gone, and one of the richest jewels of life is

lost forever”.

3.10.5. Kutipan dari penulis berjumlah dua orang dan lebih


Jika penulis terdiri atas dua orang, maka nama akhir kedua penulis tersebut
harus disebutkan, misalnya: Sharp dan Green (1996: 1). Apabila penulisnya
lebih dari dua orang, untuk penulisan yang pertama, nama akhir dari semua
penulis ditulis lengkap. Namun untuk penyebutan kedua dan seterusnya nama
keluarga penulis pertama dan diikuti oleh dkk/et al. Misalnya, Mc Clelland
dkk./ et al. (1960: 35). Perhatikan penggunaan titik setelah dkk.

3.10.6. Kutipan dari penulis berbeda dan sumber berbeda


Jika masalah dibahas oleh beberapa orang dalam sumber yang berbeda, maka
cara penulisan sumber kutipan itu adalah seperti berikut.

Contoh:
Beberapa studi tentang berpikir kritis membuktikan bahwa membaca
dan menulis merupakan cara yang paling ampuh dalam
mengembangkan kemampuan berpikir kritis (Moore & Parker, 1995;
Chaffee, dkk. 2002; Emilia, 2005).

pg. xxv
3.10.7. Kutipan dari penulis sama dengan karya yang berbeda
Jika sumber kutipan itu adalah beberapa karya tulis dari penulis yang sama
pada tahun yang sama, maka cara penulisannya adalah dengan menambah
huruf a, b, dan seterusnya pada tahun penerbitan.

Contoh: (Suharyanto, 1998a, 1998b, 1998c).

3.10.8. Kutipan dari penulis sama dengan sumber berbeda


Jika kutipan berasal dari penutur teori yang sama, yang membuat pernyataan
yang sama, tetapi terdapat dalam sumber yang berbeda, maka cara
penulisannya seperti berikut.

Contoh:
Menurut Halliday ada dua konteks yang berpengaruh terhadap
penggunaan bahasa, yaitu (1) konteks situasi, yang terdiri atas field,
mode atau channel of communication (misalnya bahasa lisan atau
tulisan), dan tenor (siapa penulis/ pembicara kepada siapa); dan (2)
konteks budaya yang direalisasikan dalam jenis teks (1985a, b, c).

3.10.9. Kutipan dari tulisan tanpa nama penulis


Jika sumber kutipan itu tanpa nama, maka penulisannya adalah sebagai
berikut.

Contoh: (Anonim, 2013: 18).

3.10.10. Kutipan pokok pikiran


Jika yang diutarakan adalah pokok-pokok pikiran seorang penulis, maka tidak
perlu ada kutipan langsung, cukup dengan menyebut sumbernya.

Contoh:
Halliday (1985) mengungkapkan bahwa setiap bahasa mempunyai tiga
metafungsi, yaitu fungsi ideasional, interpersonal, dan fungsi tekstual.

Sebagai catatan, perlu diingat bahwa model kutipan dalam pendoman ini tidak

pg. xxvi
mengenal adanya catatan kaki untuk sumber dengan berbagai istilah seperti
ibid., op.cit., loc.cit. vide, dan seterusnya.

3.11 Parafrasa dan Tanda Eliptis

Parafrasa merupakan suatu teknik pengutipan yang dilakukan dengan


mengungkapkan kata-kata lain, menafsirkan atau mengubah kalimat yang
dikutip dengan menggunakan kalimat sendiri, namun tidak bertentangan
dengan inti dan maksud dari sumber yang dikutip.

Tanda eliptis merupakan tanda titik-titik yang dipergunakan untuk


menghilangkan kata-kata kalimat tertentu yang tidak relevan dengan uraian
penulis.Tanda eliptis terdiri atas tanda eliptis pendek dan tanda eliptis panjang.

Tanda eliptis pendek dipergunakan untuk menghilangkan satu kata atau lebih
sampai satu kalimat. Bentuk eliptis pendek adalah titik yang berjumlah tiga
titik (…), namun bila yang dihilangkan berada diakhir kalimat maka jumlah
tanda titiknya adalah empat (….), tiga titik pertama berfungsi sebagai tanda
eliptis pendek dan satu titik lagi berfungsi sebagai tanda titik untuk mengakhiri
kalimat. Sedangkan tanda eliptis panjang dipergunakan untuk menghilangkan
satu kalimat lebih sampai satu alinea yang dibuat memanjang dari tepi kiri
(dimulai dari lima ketukan sampai pada margin kanan, kedua tanda eliptis
tersebut biasanya dipergunakan dalam kutipan langsung.

pg. xxvii
BAB IV
PENULISAN PROPOSAL PENELITIAN

Proposal penelitian untuk Tesis terdiri atas: Bagian Awal, Bagian Utama,
dan Bagian Akhir.

4.1 PROPOSAL PENELITIAN KUALITATIF


4.1.1 Bagian Awal
1. Halaman Judul/Sampul Luar/Depan
Halaman judul memuat: judul proposal penelitian, logo Universitas
Hindu Negeri I Gusti Bagus Sugriwa Denpasar, nama peserta program
Magister, nama Program Studi/Program lembaga "Program Pascasarjana
Universitas Hindu Negeri I Gusti Bagus Sugriwa Denpasar", dan tahun
pengajuan Tesis. Halaman ini menggunakan kertas buffalo sesuai dengan
identitas prodi.
Judul penelitian dibuat dengan memperhatikan kesatuan konsep (unity
of concept) dengan menunjukkan gejala/fenomena yang problematik. Judul
Penelitian dibuat singkat dan jelas, serta ditulis dengan huruf kapital dengan
maksimal 20 kata. Apabila lebih dari 20 kata, judul dapat dibuat dengan
menggunakan sub judul dan menggunakan tanda”:” atau (…). Judul utama
bersifat grand idea sedangkan sub judul mengambarkan ide spesifik.
Adapun penulisan judul penelitian mengikuti uraian di bawah ini:
a. Maksud proposal penelitian ialah untuk penyusunan Tesis dalam
program studi tertentu pada Pascasarjana. Ketik “Proposal Penelitian
untuk Tesis”.
b. Program studi ialah nama program studi dimana mahasiswa terdaftar.
Diketik dengan huruf kapital.
c. Logo menggunakan logo yang resmi dengan diameter 4X5 cm.
d. Nama mahasiswa ditulis lengkap dengan huruf kapital, tidak boleh
disingkat dan tanpa derajat kesarjanaan. Di bawah nama tidak
dicantumkan nomor mahasiswa.
e. Proposal diajukan kepada Ketua Program Studi, Program Pascasarjana
Universitas Hindu Negeri I Gusti Bagus Sugriwa Denpasar. Bagian ini
diketik dengan huruf capital. (Lampiran 1)

pg. xxviii
2. Halaman Sampul Dalam
Halaman ini berisi materi yang sama dengan halaman sampul depan, tetapi
terdapat tambahan di bawah nama ditulis Nomor Induk Mahasiswa (NIM).
Halaman ini menggunakan kertas putih sesuai dengan ketentuan Program
Pascasarjana Universitas Hindu Negeri I Gusti Bagus Sugriwa Denpasar.
Pada sampul dalam di bawah nama ditulis NIM. Contoh: Lampiran 5
a. Halaman Persetujuan Pembimbing
Tanda persetujuan Komisi Pembimbing yang menyatakan bahwa tesis
layak diujikan. Halaman ini memuat judul, "Proposal Penelitian untuk
Tesis Ini Telah Disetujui pada Tanggal............”: nama lengkap dan tanda
tangan para pembimbing/Pendamping Akademik , serta pengesahan oleh
Ketua Program dan Direktur Program Pascasarjana Universitas Hindu
Negeri I Gusti Bagus Sugriwa Denpasar. Tanggal ditulis dengan urutan
tanggal bulan tahun. Contoh: 22 Oktober 2021. (Lampiran 6).
b. Halaman Pernyataan
Lembaran ini berisi penyataan tentang: tesis yang diajukan adalah asli
dan belum pernah diajukan untuk mendapatkan gelar akademik (sarjana,
magister, dan/atau doktor di universitas/perguruan tinggi manapun).
Tesis adalah murni gagasan, rumusan dan penelitian penulis sendiri
tanpa bantuan pihak lain, kecuali arahan tim pembimbing. Pada tesis
tidak terdapat karya-karya atau pendapat yang telah ditulis atau
dipublikasikan orang lain, kecuali secara tertulis dengan jelas
mencamtumkannya sebagai acuan dan menuliskannya sumber acuan
tersebut dalam daftar pustaka. Persetujuan dari komisi etik penelitian
bagi yang mempersyaratkan.
c. Halaman Kata Pengantar
Kata Pengantar mengandung uraian singkat tentang maksud penyusunan
tesis, penjelasan-penjelasan singkat, dan ucapan terima kasih. Dalam
kata pengantar tidak terdapat hal-hal yang bersifat ilmiah. Pada bagian
akhir kata pengantar, di sebelah kanan, empat spasi di bawah baris

pg. xxix
kalimat terakhir penulis mencantumkan tempat, tanggal, bulan, tahun,
dan nama penulis (lampiran 14).

d. Halaman Daftar Isi


1. Daftar ini memuat semua bagian dalam proposal penelitian untuk
Tesis, termasuk urutan bab, subbab, dan anak subbab dengan nomor
halamannya.
2. Tulisan DAFTAR ISI diketik dengan huruf kapital tanpa diakhiri
tanda titik, diletakkan tepat pada sembir atas simetris dari batas
sembir kiri dan kanan. Tulisan halaman diketik merapat ke sembir
kanan, tiga spasi di bawah tulisan DAFTAR ISI.
3. Susunan daftar isi dimulai dua spasi di bawah tulisan halaman. Jarak
antarjudul dua spasi. Jika judul dan subjudul tidak cukup ditulis
dalam satu baris maka baris kedua dan seterusnya ditulis dengan
jarak satu spasi sejajar dengan huruf awal baris pertama.
4. Judul, dan subjudul, ditulis dengan jenis huruf yang sama dan diberi
penomoran dengan sistem angka ganda (Lampiran 17).

e. Halaman Daftar Tabel


Daftar tabel disusun secara berurut sesuai dengan nomor tabel dan
halamannya. Tulisan DAFTAR TABEL diketik dengan huruf kapital
tanpa diberi titik dan ditempatkan di tengah sembir atas. Tulisan nomor
diketik mulai batas sembir kiri dan tulisan halaman diketik merapat pada
batas sembir kanan dengan jarak dua spasi di bawah tulisan DAFTAR
TABEL. Judul tabel diketik dengan huruf kapital pada huruf awal kata
pertama, dimulai tiga ketukan setelah tanda titik yang mengikuti nomor
tabel. Jarak antar judul tabel dua spasi. Jika satu judul memerlukan dua
baris atau lebih, maka jarak antar baris adalah satu spasi dan huruf
pertama baris kedua dan seterusnya diketik sejajar dengan huruf awal
baris pertama.
f. Halaman Daftar Gambar
Daftar gambar memuat Nomor gambar yang diikuti dengan
keterangannya diletakkan di bawah gambar tanpa diakhiri dengan titik.
Daftar gambar diletakkan sesudah daftar tabel, berisi urutan judul
gambar dan nomor halamannya. Daftar gambar ditulis dengan format
yang sama dengan daftar tabel.

pg. xxx
g. Halaman Daftar Lampiran
Daftar lampiran diletakkan sesudah daftar gambar dan berisi urutan judul
lampiran dan nomor halamannya. Daftar lampiran ditulis dengan format
yang sama dengan daftar tabel dan daftar gambar.

Lampiran 1. Uraian Jadwal Kegiatan


Lampiran 2. Daftar Wawancara
Lampiran 3. Daftar Informan
Lampiran 4. Kisi-kisi Observasi
Lampiran 5 dstnya...

h. Daftar Singkatan, Glosarium dan Lambang

Daftar singkatan atau tanda memuat singkatan atau tanda-tanda yang


disusun secara alfabetik. Daftar singkatan memuat kepanjangan
singkatan, glosarium yaitu kata yang perlu mendapat penjelasan, dan
makna lambang yang digunakan dalam tesis. Bagian ini diperlukan jika
digunakan banyak singkatan, glosarium, dan lambang.
Daftar ini dibuat dengan format yang sama dengan tabel, yaitu kolom
pertama memuat tulisan singkatan, glosarium, dan lambang, sedangkan
kolom kedua memuat penjelasan, arti dan keterangan.
i. DAFTAR ISI
Susunan isi tesis sesuai dengan tata urut atau sistematika penulisan tesis.
Yang masuk ‘Daftar Isi’ hanya tajuk-tajuk sesudah ‘Daftar Isi’.

4.1.2 Bagian Inti/ Utama

Bagian utama proposal penelitian Kualitatif memuat Pendahuluan,


Kajian Pustaka, Konsep, Teori, Model Penelitian, dan Metode Penelitian. Masing-
masing bagian tersebut diuraikan sebagai berikut:

BAB I PENDAHULUAN
Pendahuluan memuat Latar belakang/ Permasalahan, rumusan masalah
(yang diteliti), Tujuan (tujuan umum dan tujuan khusus), dan Manfaat Penelitian
(manfaat teoretis dan manfaat praktis)

pg. xxxi
1. Latar Belakang
Latar belakang berisi status terkini (state of the art) tentang topik yang akan
diteliti dari berbagai aspek untuk mengantarkan dan menggugah
keingintahuan penulis akan pentingnya topik tersebut diteliti serta hal-hal
yang menarik minat peneliti untuk melakukan penelitian. Penelitian dapat
diangkat dari gejala empiris atau permasalahan praktis dan/atau permasalahan
teoretis. Status terkini harus didukung dengan pustaka yang relevan dan
terkini (up to date). Secara garis besar latar belakang masalah menyangkut;
Apa yang akan diteliti; Mengapa diteliti; Bagaimana menelitinya; Untuk apa
diteliti. Dengan demikian, dapat tergambar dengan jelas memang ada masalah
yang perlu diteliti.

2. Rumusan Masalah
Rumusan masalah disusun dalam bentuk kalimat pertanyaan mengenai inti
masalah yang akan dipecahkan, tidak bermakna ganda, terukur, tidak
mengandung dua jawaban. Merumuskan masalah penelitian (research
problem) dalam bentul kalimat pertanyaan dimaksud seperti; mengapa,
bagaimanakah, apakah.
3. Tujuan Penelitian (Tujuan Umum dan Tujuan Khusus)
Tujuan Penelitian mengemukakan tujuan penelitian secara eksplisit,
spesifik, jelas, dan mengemukakan pernyataan masalah (problem
statement), serta penelitian yang akan dicapai. Pengungkapan harus singkat,
akurat, dan tidak menimbulkan kesalahan interpretasi. Tujuan penelitian
dirumuskan dengan kalimat pernyataan, dalam tujuan termuat tujuan umum,
yang kemudian dijabarkan ke dalam tujuan khusus. Isi dan rumusan tujuan
menggambarkan secara singkat dalam satu kalimat apa yang ingin dicapai
melalui penelitian. Tujuan khusus penelitian mengacu pada isi dan rumusan
masalah penelitian. Perbedaanya hanya pada cara merumuskannya.
4. Manfaat Penelitian (Manfaat Teoretis dan Manfaat Praktis)
Manfaat penelitian menguraikan manfaat hasil penelitian ini bagi
perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi, agama dan senibudaya/atau
aplikasinya bagi masyarakat. Manfaat penelitian juga dapat menguraikan

pg. xxxii
tentang manfaat yang diharapkan apabila tujuan penelitian tercapai, baik
manfaat dari aspek ilmu pengetahuan, teknologi, yaitu aspek teoretis
(keilmuan) dan dampak sosial dan ekonomi. Secara praktis (guna laksana)
menyebutkan kegunaan apa yang dapat dicapai dari penerapan pengetahuan
yang dihasilkan penelitian ini, ditujukan kepada pihak-pihak tertentu jika
permasalahan yang diajukan terpecahkan terutama bagi pengembangan
ilmu, pembangunan dalam arti luas, masyarakat, dan pengembangan
institusi.

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KONSEP, TEORI


DAN MODEL PENELITIAN

1. Kajian Pustaka
Secara umum Kajan pustaka menjelaskan posisi/status terkini penelitian
yang dilakukan penulis di antara penelitian-penelitian yang sudah ada.
Kajian pustaka memuat uraian yang sistematik dan komprehensif hasil
penelitian sebelumnya (apa yang sudah diteliti orang) dan hubungannya
dengan penelitian yang akan dilakukan yang bersifat mutakhir, pendekatan
terbaru yang ada hubungannya dengan penelitian yang dilakukan yang
digunakan berdasarkan literatur yang tersedia, terutama dari artikel-artikel
yang dipublikasikan dalam berbagai jurnal ilmiah. Dalam penyajian ini,
uraian hendaknya juga menunjukkan permasalahan yang akan diteliti belum
terjawab atau pemecahannya belum rinci sehingga masih diperlukan
penelitian seperti yang diusulkan. Di samping itu, uraian juga mengulas
perbedaan dan persamaan serta kontribusi hasil penelitian yang relevan.
Kajian pustaka bukan semata-mata untuk meninjau sejumlah literatur,
melainkan untuk menunjukkan keterkaitan studi yang dilakukan dengan
literatur yang dikaji tersebut Kajian pustaka berfungsi membangun konsep
atau teori yang menjadi dasar studi. Teknis penulisan sumber pustaka dalam
teks seperti dalam aturan umum penulisan. Tatacara penyebutan sumber
(sitasi) dan semua sumber yang diacu harus ditulis dalam Daftar Pustaka.

pg. xxxiii
2. Kerangka Konsep
Konsep merupakan hasil abstraksi dan sintesis teori yang dikaitkan dengan
masalah penelitian yang dilaksanakan. Konsep memberikan batasan atau
peristilahan dalam penelitian, karena itu konsep menunjukkan objek
penelitian. Dua konsep atau lebih dapat dibangun tatarelasinya sehingga dapat
ditampilkan sebagai sesuatu nomenklatur (peristilahan) yang mencakup
berbagai hal yang disebut “konsep“ dengan karakteristik umum atau esensial
tertentu. Bahan-bahan kajian pustaka dapat diangkat dari berbagai sumber
seperti jurnal penelitian, disertasi, tesis, laporan penelitian, buku teks,
makalah, laporan seminar dan diskusi ilmiah, terbitan-terbitan resmi
pemerintah dan lembaga-lembaga lain.

3. Teori
Teori adalah landasan/kerangka berpikir yang diperlukan sebagai tuntunan
untuk memecahkan berbagai permasalahan dalam sebuah penelitian. Begitu
pula, landasan teori berfungsi sebagai kerangka acuan yang dapat
mengarahkan suatu penelitian. Landasan teori berupa perangkat konsep,
definisi, dan proposisi yang menyajikan secara sistematik dan merinci
hubungan Objek peneliti untuk meramalkan dan menerangkan gejala
tersebut.

4. Model Penelitian
Model penelitian merupakan abstraksi dan sintesis antara teori dan
permasalahan penelitian yang digambarkan dalam bentuk gambar (bagan,
grafik, dan lain-lain) yang pada bagian akhir diisi penjelasannya.

BAB III METODE PENELITIAN


Bagian ini menguraikan metode penelitian yang dipergunakan,
menjelaskan mengapa metode tersebut dipergunakan, dan bagaimana penelitian
dilaksanakan. Dalam metode penelitian ilmu-ilmu sosial, humaniora, agama,
hukum, dan lain-lain, pada umumnya dipakai metode penelitian kualitatif, yang
dapat dirinci sebagai berikut.

pg. xxxiv
1. Jenis dan Pendekatan Penelitian
Perlu dijelaskan Jenis Penelitian yang diterapkan: kualitatif dan atau
kuantitatif. Jenis Pendekatan yang digunakan (Sosiologi, fenomenologi,
antropologi, teologi, teo-etnopedagogi dan lain-lainnya) dan alasan
penggunaannya.

2. Lokasi dan Waktu Penelitian


Lokasi penelitian adalah tempat penelitian yang akan dilaksanakan. Lokasi
penelitian dapat berupa desa, kota, atau organisasi dengan unit analisis
berupa individu, keluarga, kelompok, atau masyarakat. Uraikan tempat
dimana penelitian dilaksanakan, kenapa tempat ini dipilih, kapan
pelaksanaan penelitian dalam artian berapa bulan dilaksanakan (minimal 3
bulan).
3. Jenis dan Sumber Data
Jenis data (nominai, interval, rasio, dan ordinal) pilih salah satunya dan
dapat di kualitatif atau di kuantitatif. Data yang dikumpulkan harus benar-
benar dapat menjawab tujuan penelitian atau dapat menjawab dan atau
membuktikan hipotesis yang telah disusun (jika terdapat hipotesis). Sumber
data dalam penelitian kualitatif dibedakan berupa data primer yakni benda
atau orang (informan) yang dipilih secara random serta data sekunder yakni
data pendukung dari buku atau pustaka lain.
4. Instrumen Penelitian
Di sini diuraikan tentang jenis serta spesifikasi instrumen yang digunakan
dalam pengumpulan data termasuk alat serta metode pemeriksaan. Dalam
penelitian kualitatif intrumen utama adalah peneliti sendiri, berikan
argumentasi dan sumber rujukan.
5. Teknik Penentuan Informan
Penentuan informan diperlukan untuk mendapatkan data yang valid dan
jelas, dapat dipilih beberapa teknik sampling yang ada sesuai kondisi seperti;
purposive, snowball, dllnya.

pg. xxxv
6. Metode Pengumpulan Data
Metode pengumpulan data harus disesuaikan dengan pendekatan penelitian,
permasalahan, dan teori. Penelitian kualitatif lebih menekankan pada teknik
observasi, wawancara, studi dokumen, dan studi kepustakaan. Teknik yang
diterapkan untuk menunjang hal tersebut, antara lain, teknik perekaman,
pencatatan, simulasi, dan sebagainya.
Metode penelitian yang dikemukakan dalam usulan /proposal penelitian
tesis hendaknya tidak hanya dikemukakan definisi-definisi suatu metode
yang masih berada pada tataran teoritik, namun hendaknya menjelaskan
teknik atau cara yang ditempuh baik pada tahap orientasi awal (persiapan),
ekplorasi (pelaksanaan penelitian dengan menelusuri objek kajian) maupun
pada tahap analisis data. Cara penelitian mengandung uraian tentang : bahan
baku atau materi penelitian, alat, jalan penelitian, variabel/objek penelitian
dan data yang akan dikumpulkan, dan analisis.
7. Teknik Analisis Data
Teknik analisis data berisi uraian tentang bagaimana menjaga
validitas/otentitas data, bertujuan untuk menyederhanakan seluruh data yang
terkumpul, menyajikan secara sistematik, kemudian mengolah menafsirkan,
dan memaknai data tersebut.
8. Teknik Penyajian Hasil Analisis Data
Hasil analisis data dapat disajikan dengan deskriptif, interpretatif, eksploratif,
dan argumentatif. Secara formal (dalam bentuk bagan, grafik, dan lain-lain),
informal (naratif), atau gabungan antara cara formal dan informal.

4.1.3 Bagian Akhir


Pada bagian ini memuat daftar pustaka dan lampiran.
1. Daftar Pustaka
Daftar dari seluruh kepustakaan yang digunakan dalam teks. Daftar Pustaka
sebuah proposal penelitian harus dilengkapi dengan daftar pustaka yang
merupakan sumber referensi bagi seluruh kegiatan penelitian. Setiap bahan

pg. xxxvi
rujukan merangkum unsur (1) nama pengarang, (2) tahun terbit, (3) judul
buku/artikel, (4) kota tempat buku diterbitkan, dan (5) nama penerbit.
Konfigurasi penyusunan daftar rujukan dengan susunan yang berurutan
menurut alphabet cermati butir “Cara Menulis Daftar Pustaka” lihat Bab III
tentang Teknik Penulisan Tesis dalam buku pedoman ini.
2. Outline Penelitian
Outline Penelitian adalah kerangka atau gambaran secara lengkap dari
penelitian yang akan dilakukan.
3. Daftar Lampiran
Berisi lampiran tentang hal-hal yang relevan dengan usulan penelitian,
misalnya daftar informan, pedoman wawancara, pedoman observasi, dan peta
lokasi.

4.2 PROPOSAL PENELITIAN KUANTITATIF


Proposal Penelitian untuk penelitian yang membangun pernyataan/
kerangka hipotetikal dapat disajikan dengan format sebagai berikut:

4.2.1 Bagian Awal


Bagian awal mencakup halaman judul dan halaman pengesahan. Bagian
ini komposisinya sama dengan penelitian kualitatif sebagaimana dijelaskan di
atas.

4.2.2 Bagian Inti/ Utama

Bagian utama proposal penelitian Kuantitatif memuat Pendahuluan,


Kajian Pustaka/ Landasan Teori, Penelitian yang relevan, Kerangka Berpikir,
Hipotesis Penelitian, dan Metode Penelitian. Masing-masing bagian tersebut
diuraikan sebagai berikut:

BAB I PENDAHULUAN
Pendahuluan memuat Latar Belakang, I d e n t i f i k a s i M a s a l a h ,
Rumusan Masalah (yang diteliti), Tujuan, Manfaat, dan Keterbatasan Masalah

pg. xxxvii
1. Latar Belakang
Latar belakang berisi status terkini (state of the art) tentang topik yang
akan diteliti dari berbagai aspek untuk mengantarkan dan menggugah
keingintahuan penulis akan pentingnya topik tersebut diteliti serta hal-
hal yang menarik minat peneliti untuk melakukan penelitian. Bagian ini
berisi masalah penelitian disertai dengan alasan mengapa masalah itu
penting dan perlu diteliti. Masalah penelitian menunjukkan adanya
kesenjangan antara das sollen (problematik teoretis) dengan das sein
(problematik empiris), atau masalah yang diteliti memang
merupakan masalah baru yang belum pernah diteliti. Masalah
diangkat dari gejala empiris atau permasalahan praktis dan/atau
permasalahan teoretis dan penelitian harus diletakkan dalam konteks
teori yang lebih luas, sehingga dapat dilihat bobot masalah dan nilai
yang akan dicari jika masalah itu dapat dipecahkan melalui
penelitian, serta menunjukkan keaslian penelitian tersebut. Secara
garis besar latar belakang masalah menyangkut; Apa yang akan diteliti;
Mengapa diteliti; Bagaimana menelitinya; Untuk apa diteliti. Dengan
demikian, dapat tergambar dengan jelas signifikansi pemilihan topik
penelitian dan meletakkan penelitian yang dilakukan dalam peta keilmuan
yang menjadi perhatian peneliti. Selanjutnya Identifikasi Masalah
Merumuskan masalah penelitian (research problem) dan mengemukakan
pernyataan masalah (problem statement). Selanjutnya dijelaskan
Identifikasi Masalah yaitu beberapa faktor penjebab munculnya
permasahan yang dikaji untuk dapat dijadikan acuan atau pedoman
melangkah kearah pemecahan
2. Identifikasi Masalah (Optional)
3. Rumusan Masalah
Rumusan masalah disusun dalam bentuk kalimat pertanyaan mengenai inti
masalah yang akan dipecahkan, tidak bermakna ganda, terukur, tidak
mengandung dua jawaban. Kalimat pertanyaan dimaksud seperti:
bagaimanakah, apakah.

pg. xxxviii
4. Tujuan Penelitian ( Tujuan Umum dan Tujuan Khusus)
Tujuan Penelitian mengemukakan tujuan penelitian secara eksplisif,
spesifik, dan jelas penelitian yang akan dicapai. Pengungkapan harus
singkat, akurat, dan tidak menimbulkan kesalahan interpretasi. Tujuan
penelitian dirumuskan dengan kalimat pernyataan, dalam tujuan termuat
tujuan umum, yang kemudian dijabarkan ke dalam tujuan khusus. Isi dan
rumusan tujuan menggambarkan secara singkat dalam satu kalimat apa
yang ingin dicapai melalui penelitian. Tujuan khusus penelitian mengacu
pada isi dan rumusan masalah penelitian. Perbedaanya hanya pada cara
merumuskannya. Tujuan penelitian mengemukakan apa yang dilakukan.
Pada penelitian deduktif-hipotetikal, tujuan penelitian lazimnya adalah
menjelaskan/mengukur hubungan (asosiasi atau kausalitas) antarvariabel
yang menjadi perhatian dalam studi.
5. Manfaat Penelitian (Manfaat Teoretis dan Manfaat Praktis)
Manfaat penelitian menguraikan manfaat hasil penelitian ini bagi
perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi, agama dan senibudaya/atau
aplikasinya bagi masyarakat. Manfaat penelitian juga dapat menguraikan
tentang manfaat yang diharapkan apabila tujuan penelitian tercapai, baik
manfaat dari aspek ilmu pengetahuan, teknologi, yaitu aspek teoretis
(keilmuan) dan dampak sosial dan ekonomi. Secara praktis (guna laksana)
menyebutkan kegunaan apa yang dapat dicapai dari penerapan
pengetahuan yang dihasilkan penelitian ini,ditujukan kepada pihak-pihak
tertentu jika permasalahan yang diajukan terpecahkan terutama bagi
pengembangan ilmu, pembangunan dalam arti luas, masyarakat, dan
pengembangan institusi.
6. Keterbatasan dan ruang lingkup Penelitian

Ruang lingkup penelitian menunjukkan keterbatasan yang berkaitan


dengan bidang yang peneliti laksanakan. Keterbatasan tersebut misalnya:
Keterbatasan berkaitan dengan Variabel penelitian, lokasi atau ruang
lingkup penelitian, rancangan penelitian, berkaitan dengan instrumen

pg. xxxix
penelitian, penentuan sampel penelitian, sasaran penelitian dan hal lain
yang dipandang perlu.

BAB II
KAJIAN PUSTAKA/ LANDASAN TEORI, PENELITIAN YANG RELEVAN,
KERANGKA BERPIKIR, HIPOTESIS PENELITIAN
Bab ini menyajikan Kajian Pustaka/ Landasan Teori, Penelitian yang relevan,
Kerangka Berpikir, Hipotesis Penelitian

1. Kajian Pustaka atau Landasan Teori


Melakukan kajian teori dan kepustakaan yang relevan dengan masalah
penelitian. Pada bagian ini dilakukan kajian/diskusi mengenai konsep dan
teori yang digunakan untuk menguji permasalahan dalam penelitian
berdasarkan literatur yang tersedia yang bersifat mutakhir, terutama dari
artikel-artikel yang dipublikasikan dalam berbagai jurnal ilmiah. Kajian teori
dan pustaka yang digunakan sebaiknya diambil dari sumber aslinya dengan
mencantumkan nama sumbernya. Kajian pustaka hasil penelitian yang
relevan digunakan sebagai referensi dalam pengembangan dan dasar dalam
penyusunan rancangan penelitian juga mempertegas posisi penelitian yang
dilakukan dibandingkan dengan penelitian sebelumnya.
2. Penelitian yang Relevan
Mengkaji hasil-hasil penelitian yang ada hubungannya dengan variable
penelitian yang dilakukan. Fokus pada body of knowledge prodi.
3. Kerangka Pemikiran
Pada dasarnya kerangka pemikiran diturunkan dari (beberapa) konsep/teori
yang relevan dengan masalah yang diteliti, sehingga memunculkan asumsi-
asumsi dan/atau proposisi, yang dapat ditampilkan dalam bentuk bagan
alur pemikiran, yang kemudian kalau mungkin dapat dirumuskan ke dalam
hipotesis operasional atau hipotesis yang dapat diuji.

pg. xl
4. Hipotesis
Hipotesis adalah pernyataan ilmiah yang dilandasi oleh kajian teoretik
yang merupakan jawaban sementara permasalahan yang dipecahkan yang
akan diuji kebenarannya melalui pengujian data empiris. Hipotesis
merupakan pernyataan dalam kalimat positif, kecuali hipotesis NOL
dirumuskan dalam bentuk kalimat negatif yang menunjukkan hubungan
antara dua variable atau beberapa variable yang dapat diukur dan diuji
kebenarannya.

BAB III METODE PENELITIAN


Menguraikan paradigma/pendekatan/metode yang dipergunakan dalam
penelitian. Uraian mencakup, tapi tidak terbatas pada, hal-hal sebagai berikut:
Uraian tentang Jenis dan rancangan penelitian yang dipilih. Prosedur
pengambilan/pemilihan sampel dan penentuan unit analisis. Sumber dan teknik
pengumpulan data serta instrumen penelitian. Pengolahan dan analisis data
termasuk (uji) validitas data yang sesuai dengan rancangan penelitian yang
diusulkan. Lokasi dan waktu penelitian.

1. Jenis dan Rancangan Penelitian


Bagian ini meliputi Jenis penelitian disusuaikan dengan objek kajian
misalnya survai yakni cross sectional survey. Rancangan penelitian
korelasional. Racangan penelitian memuat fenomena atau gejala yang
hendak diteliti Misalnya Survey atau quasi eksperimental design. Untuk itu
perlu dibuatkan skema yang mengilustrasikan hubungan antar variable.
2. Populasi dan Sampel Penelitian
Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek dan subjek
yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang dipelajari sifat-
sifatnya atau Populasi penelitian adalah keseluruhan subjek atau totalitas
subjek penelitian yang dapat berupa; orang, benda atau suatu hal yang
didalamnya dapat diperoleh petunjuk yang dapat memberikan informasi
(data) penelitian. Sedangkan sampel adalah bagian dari populasi yang akan

pg. xli
diteliti. Uraikan populasi penelian yang dilakukan dan teknik penarikan
sampel yang digunakan sesuai dengan sumber yang diacu sampai
mendaptkan sampel yang representative.
3. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional variable
Variabel adalah konstrak atau sifat yang akan dipelajari yang mempunyai
variasi antara satu objek dengan objek. Variabel ada dua yaitu Variabel
bebas atau variabel penyebab (independent dan Variabel Terikat
(Dependent Variabel). Variabel terikat adalah faktor-faktor yang
diobservasi dan diukur untuk menentukan adanya pengaruh variabel bebas.
Definisi variable dalam penelitian ini dibedakan menjadi dua yakni definisi
oprasional dan definisi konspetual. Definisi oprasional digunakan untuk
menggambarkan secara operasional variabel dalam penelitian.
4. Prosedur Penelitian
Bagian ini berisi uraian tentang cara, alur, dan prosedur pengumpulan data
secara rinci. Bila pengumpulan data dilakukan oleh orang lain perlu
dijelaskan berbagai langkah yang ditempuh oleh peneliti dalam menjamin
reliabilitas dan validitas data yang diperoleh.
5. Metode Pengumpulan Data dan Instrumen
Bagian ini berisi uraian tentang teknik Untuk mengumpulkan data tentang
variabel dan spesifikasi intrumen yang digunakan dalam pengumpulan data
(termasuk alat, kuesioner, dan teknik pemeriksanaa/penilainnya) melaui uji
coba intrumen.Perlu disertakan tentang uraian menghitung reliabilitas dan
uji validitas intrumen serta alasan penggunaan intrumen tersebut.
6. Teknik Analisis Data
Bagian ini berisi uraian tentang teknik/ cara yang digunakan dalam analisis
data disertai pembenaran atau alas an penggunaan cara analisis data tersebut
termasuk penggunaan rumus-rumus statistic. Analisis data diuraikan secara
spesifik untuk setiap analisis yang digunakan hal ini bertujuan untuk
menyederhanakan seluruh data yang terkumpul, menyajikan secara
sistematik, kemudian mengolah menafsirkan, dan memaknai data tersebut.

pg. xlii
4.2.3 Bagian Akhir
Pada bagian ini memuat daftar pustaka dan lampiran.
Daftar Pustaka
Daftar dari seluruh kepustakaan yang digunakan dalam teks. Daftar
Rujukan Sebuah proposal penelitian harus dilengkapi dengan daftar rujukan
yang merupakan sumber referensi bagi seluruh kegiatan penelitian. Setiap
bahan rujukan merangkum unsur (1) nama pengarang, (2) tahun terbit, (3)
judul buku/artikel, (4) kota tempat buku diterbitkan, dan (5) nama
penerbit.Konfigurasi penyusunan daftar rujukan dengan susunan yang
berurutan menurut alphabet cermati butir “Cara Menulis Daftar Pustaka”
lihat Bab III tentang Teknik Penulisan Tesis dan Disertasi dalam buku
pedoman ini.
Daftar Lampiran
Berisi lampiran tentang hal-hal yang relevan dengan usulan penelitian,
misalnya daftar informan, pedoman wawancara, pedoman observasi, dan
peta lokasi intrumen penelitian, data induk, dllnya.

pg. xliii
BAB V
SISTEMATIKA PENULISAN TESIS

Format Tesis Program Magister terdiri dari lima bab. Jika penelitian
eksploratif dapat terdiri dari 8 bab. Secara berurutan kerangka tesis terdiri atas
tiga bagian, seperti tersebut di bawah ini.

5.1 PENELITIAN KUALITATIF


5.1.1 Bagian Awal
Bagian awal tesis berisi komponen-komponen seperti di bawah ini.
Halaman Sampul Depan
Halaman Sampul Dalam
Halaman Persyaratan Gelar (Khusus untuk ujian hasil/pratesis)
Halaman Persetujuan Pembimbing
Halaman Penetapan Panitia Penguji (diisi mulai dari ujian pratesis)
Halaman Pernyataan
Halaman Kata Pengantar/Ucapan Terima Kasih
Halaman Abstrak dan Ringkasan
Halaman Daftar Isi
Halaman Daftar Tabel
Halaman Daftar Gambar
Halaman Daftar Lampiran
Halaman Daftar Arti Lambang, Singkatan, dan Istilah (Kalau ada)
Halaman Daftar Glosarium

5.1.2 Bagian Inti


Bagian inti tesis dengan jenis penelitian Kualitatif memuat hal-hal sebagai
berikut.
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
1.2 Rumusan Masalah

pg. xliv
1.3 Tujuan
1.3.1 Tujuan Umum
1.3.2 Tujuan Khusus
1.4 Manfaat Penelitian
1.4.1 Manfaat Teoretis
1.4.2 Manfaat Praktis

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KONSEP, TEORI DAN MODEL


PENELITIAN
2.1 Kajian Pustaka
2.2 Konsep
2.2.1 ……
2.2.2 ……
2.2.3 ……
2.3. Teori
2.3.1……..
2.3.2 ……..
2.3.3 …….
2.4 Model Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN


3.1 Jenis dan Pendekatan Penelitian
3.2 Lokasi dan Waktu Penelitian
3.3 Jenis dan Sumber Data
3.3.1 Jenis Data
3.3.2 Sumber Data
3.3.2.1
3.3.2.2
3.4 Instrumen Penelitian
3.5 Teknik Penentuan Informan
3.6 Metode Pengumpulan Data

pg. xlv
3.6.1
3.6.2 dstnya
3.7 Teknik Analisis Data
3.8 Teknik penyajian Hasil analisis Data
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1 Gambaran Umum Lokasi Penelitian
4.2 Hasil Penelitian (Hasil Rumusan Masalah)
4.3 Dst.
BAB V SIMPULAN DAN SARAN
5.1 Simpulan
5.2 Saran

5.1.3 Bagian Akhir


Daftar Pustaka
Lampiran

Penjelasan:
Bagian awal
Penjelasan bagian awal sudah tertera pada Bab IV Pedoman ini.

Bagian inti
Penjelasan inti dari Bab I sampai Bab III sudah tertera pada Bab IV Pedoman ini.
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Pada bagian ini dijelaskan lokasi atau tempat dimana masalah itu diteliti
secara gamblang sehingga tampak kejelasannya. Hasil penelitian berupa data yang
relevan dengan masalah dan tujuan penelitian, disajikan berupa narasi, tabel,
grafik, gambar, bagan, atau bentuk penyajian data yang lain. Hasil penelitian
merupakan jawaban dari rumusan masalah yang dirumuskan di bagian awal
penelitian. Penyajian data dibuat secara sistematik dan efisien sehingga
memberikan kejelasan yang optimal bagi pembaca.

pg. xlvi
Pembahasan hasil penelitian menunjukkan tingkat penguasaan penelitian
terhadap perkembangan ilmu, paradigma, konsep dan teori yang dipadukan
dengan hasil penelitian tersebut yang mencakup hal-hal sebagai berikut.
1. Pembahasan hasil penelitian dipadukan dengan teori atau temuan
penelitian sebelumnya.
2. Penempatan hasil penelitian dilakukan dalam konteks disiplin ilmu
bersangkutan.
3. Perumusan secara eksplisit dilakukan terhadap temuan baru atau
pengembangan baru yang memberikan bobot khusus pada tesis atau
disertasi serta implikasi dalam keilmuan.
4. Pemahaman terhadap keterbatasan penelitian dilakukan sehingga dapat
memberikan saran bagi peneliti selanjutnya.

BAB V SIMPULAN DAN SARAN


Simpulan merupakan inti sari hasil penelitian yang telah dibahas secara
komprehensif dan dapat berupa: (1) jawaban atas rumusan masalah dan tujuan
penelitian; (2) hal yang baru ditemukan dan prospek temuan; dan (3) pemaknaan
teoritik hal-hal baru yang ditemukan. Selanjutnya, saran merupakan hal-hal yang
dapat dianjurkan sebagai penerapan hasil penelitian, baik secara akademik
maupun secara praktis kepada masyarakat dan prospek pengembangan keilmuan.

Bagian akhir
Daftar Pustaka (lihat cara penulisan kepustakaan)
Daftar Riwayat Hidup Penulis
Daftar riwayat hidup ini dibuat singkat, maksimal 3 halaman dan diketik
dengan satu setengah spasi. Dalam bagian ini ditulis identitas pribadi, riwayat
pendidikan, riwayat pekerjaan, hasil publikasi, atau hasil penelitian yang penting.
Lampiran

pg. xlvii
Lampiran merupakan bagian yang memuat keterangan atau data tambahan.
Di dalamnya dapat dihimpun cara penelitian, contoh perhitungan statistik dan
sesuatu yang dianggap dapat melengkapi penulisan tesis.
5.2 PENELITIAN KUANTITATIF
5.2.1 Bagian Awal
Bagian awal Tesis berisi komponen-komponen sama seperti penelitian
Kualitatif
Halaman Daftar Glosarium (Kalau ada)

5.2.2 Bagian Inti


Bagian inti tesis dengan jenis penelitian Kuantitatif memuat hal-hal
sebagai berikut.
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
1.1.1 Identifikasi Masalah
1.1.2 Batasan dan Ruang Lingkup Penelitian
1.2 Rumusan Masalah
1.3 Tujuan
1.3.1 Tujuan Umum
1.3.2 Tujuan Khusus
1.4 Manfaat Penelitian
1.4.1 Manfaat Teoretis
1.4.2 Manfaat Praktis
BAB II KAJIAN PUSTAKA/ LANDASAN TEORI, PENELITIAN
YANG RELEVAN, KERANGKA BERPIKIR, DAN HIPOTESIS
Kajian Pustaka/ Landasan Teori
2.1.1 ……
2.1.2 dstnya
2.13 ……..
Kerangka Berpikir
2.3 Hipotesis

pg. xlviii
BAB III METODE PENELITIAN
3.1 Pendekatan dan Rancangan Penelitian
3.2 Populasi dan sampel Penelitian
3.2.1 Populasi
3.2.2 Sampel Penelitian
3.3 Variabel penelitian dan definisi operasional
3.3.1 Variabel penelitian
3.3.2 Divinisi Oprasional Variabel
3.4 Prosedur Penelitian
3.5 Metode Pengumpulan Data dan Instrumen Penelitian
3.5.1 Metode Pengumpulan Data
3.5.2 Instrumen Penelitian
3.6 Teknik Analisis Data
3.6.1 Deskripsi Data
3.6.2 Uji Persyaratan Analisis Data
3.6.3 Uji Hipotesis
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1 Deskripsi Data
4.1.1
4.1.2 dstnya
4.2 Hasil Uji Prasyarat Analisis Data
4.2.1
4.2.2 dst.
4.3 Pengujian Hipotesis
4.3.1
4.3.2 dst.
4.4 Pembahasan
4.4.1
4.4.2 dst.

pg. xlix
BAB V SIMPULAN DAN SARAN
5.1 SIMPULAN
5.2 SARAN
5.2.3 Bagian Akhir
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN

Penjelasan:
Bagian Awal
Secara berurutan bagian awal sama dengan penjelasan pada Bab IV Pedoman ini.

Bagian Inti
Penjelasan bagian inti komponen-komponen dari Bab I sampai Bab III sama
dengan yang dijelaskan pada bab IV Pedoman ini.

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN


Bagian ini memuat data penelitian yang relevan dengan tujuan dan
hipotesisnya. Penyajian data hasil penelitian dapat berupa narasi, tabel, grafik,
gambar, bagan, foto, atau bentuk penyajian data yang lain. Hindari pengulangan
(redundancy), misalnya data yang telah diuraikan secara narasi, dibuatkan lagi
tampilan dalam bentuk grafik atau tabel. Pilihlah hanya satu bentuk tampilan yang
paling tepat untuk data tersebut. Penyajian data dibuat secara sistematik dan
efisien sehingga memberikan kejelasan optimal bagi para pembaca. Tata cara
penyajian tabel, grafik, gambar, bagan dan foto harus sesuai dengan ketentuan
yang berlaku. Jika digunakan analisis statistik hanya dimuat tampilan akhir yang
menunjukkan hasilnya, sedangkan perhitungan statistik, jika perlu, dimuat hanya
sebagai lampiran.
Bagian pembahasan menunjukkan tingkat penguasaan peneliti terhadap
perkembangan ilmu, paradigma, konsep, dan teori yang dipadukan dengan hasil
penelitian. Dengan demikian, peneliti dapat menyajikan secara utuh hasil
penelitian, nilai penting, dan posisi hasil penelitian tersebut dalam konteks dunia

pg. l
ilmiah. Oleh karena itu, bagian ini merupakan salah satu bagian terpenting dari
tesis atau disertasi. Pembahasan sekurang-kurangnya mencakup hal-hal sebagai
berikut.
1. Pembahasan hasil penelitian diintegrasikan dengan teori atau temuan
sebelumnya secara padu, sehingga dapat menjawab masalah yang
diajukan.
2. Penempatan hasil penelitian dilakukan dalam konteks disiplin ilmu
bersangkutan dengan membandingkan hasil penelitian dengan temuan dan
teori yang sudah ada sebelumnya. Sebaiknya, diberikan penjelasan jika ada
perbedaan dengan temuan-temuan sebelumnya.
3. Perumusan secara eksplisit dilakukan tentang temuan baru atau
pengembangan ilmu baru (novelty) yang akan memberikan bobot khusus
pada tesis atau disertasi serta implikasinya dalam pengembangan
keilmuan. Untuk disertasi agar dibuat pada subbab khusus yang berisi
tentang temuan baru atau pengembangan ilmu baru (novelty).
4. Pemahaman terhadap keterbatasan penelitian dilakukan, sehingga dapat
memberikan saran bagi penelitian selanjutnya.

BAB V SIMPULAN DAN SARAN


Simpulan
Simpulan merupakan intisari dari hasil penelitian yang telah dibahas
secara komprehensif yang sekurang-kurangnya terdiri atas (1) jawaban terhadap
rumusan masalah dan tujuan penelitian; (2) hal baru yang ditemukan dan prospek
temuan; dan (3) pemaknaan teoretik dari hal baru yang ditemukan. Simpulan
harus dibuat berdasarkan data hasil penelitian sendiri, bukan dari tinjauan pustaka
atau hasil peneliti lain.
Saran
Saran merupakan hal-hal yang dapat dianjurkan sebagai penerapan hasil
penelitian, baik dalam bidang akademik maupun penggunaan praktis kepada
masyarakat secara langsung. Di dalamnya juga dimuat saran-saran pengembangan

pg. li
lebih lanjut dari hasil penelitian serta hal-hal yang masih perlu dikonfirmasi
sebagai akibat dari keterbatasan penelitian.

Bagian akhir
Sama dengan Penjelasan bagian akhir pada penelitian Kualitatif

Catatan:
Dalam tesis harus ada kesinambungan yang koheren dan konsisten antara bagian
awal, bagian inti, dan bagian akhir. Dengan kata lain, ada benang merah yang
menghubungkan judul, latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan
penelitian, tinjauan pustaka, kerangka konsep, hipotesis, metode penelitian, hasil,
pembahasan, serta simpulan dan saran.
5.3. RESEARCH AND DEVELOPMENT

pg. lii
BAB VI

PENULISAN ARTIKEL ILMIAH

(JURNAL)

Penulisan artikel ilmiah khususnya pada Jurnal Program Studi harus

mengikuti ketentuan sebagai berikut:

1. Naskah yang akan dimuat, belum pernah diterbitkan dalam media cetak atau

jurnal lainnya.

2. Naskah merupakan hasil penelitian atau kajian teoretis (gagasan konseptual,

kajian teori, aplikasi teori) sesuai bidang keilmuan prodi.

3. Naskah ditulis dengan mengacu pada template jurnal yang dituju.

pg. liii
LAMPIRAN-LAMPIRAN

Lampiran l: FORM PENGAJUAN JUDUL PROPOSAL PENELITIAN TESIS

KEMENTERIAN AGAMA
UNIVERSITAS HINDU NEGERI I GUSTI BAGUS SUGRIWA
DENPASAR
PROGRAM PASCASARJANA
MAGISTER…
Jl. Kenyeri No. 57 Denpasar. Telp (0361) 232980
Website : http://www.uhnsugriwa.ac.id e-mail :
info@uhnsugriwa.ac.id
DENPASAR ~ BALI

FORMULIR PENGAJUAN JUDUL PROPOSAL TESIS


Yang bertandatangan di bawah ini:
Nama : ………………………..
NIM : ……………………….
Tahun Akademik : ………………………
Program Studi : ………………………..
Dengan ini mengajukan judul Proposal Tesis sebagai berikut untuk dapat
dipertimbangkan dalam penyusunan proposal Tesis:
1……………………..
2……………………..
3……………………..
Denpasar,………………..
Mengetahui
Pembimbing Akademik Mahasiswa ybs,

(………………………………..) (………………………..)
NIP. NIM.
Catatan:
………………………………………………………………..

pg. liv
Lampiran 2: SURAT PERMOHONAN KESEDIAAN SEBAGAI
PEMBIMBING

KEMENTERIAN AGAMA
UNIVERSITAS HINDU NEGERI I GUSTI BAGUS SUGRIWA
DENPASAR
PROGRAM PASCASARJANA
MAGISTER…
Jl. Kenyeri No. 57 Denpasar. Telp (0361) 232980
Website : http://www.uhnsugriwa.ac.id e-mail :
info@uhnsugriwa.ac.id
DENPASAR ~ BALI

Nomor : ................................ Denpasar, ..........................


Lampiran : ..............................
Hal : Permohonan Kesediaan Sebagai Tim Pembimbing

Kepada
Yth . 1...........( Pembimbing I)
2..........( Pembimbing II)
di –
Tempat
Om Swastyastu,

Sehubungan dengan pengajuan proposal Tesis mahasiswa/karya siswa, maka


dengan hormat kami mohon kesediaan Bapak/Ibu Sebagai Pembimbing Proposal
Tesis dan sekaligus sebagai Pembimbing Tesis karyasiswa:
Nama : …………………………
Nim : …………………………..
Program Studi : ......................................

Demikian disampaikan, atas perhatian dan kerjasamanya kami ucapkan terima


kasih.
Om Santih, Santih, Santih, Om

Ketua Program Studi,

…………………………
NIP.

Tembusan disampaikan kepada Yth.


Rektor UHN IGB SUGRIWA Denpasar (Sebagai laporan)
Direktur Program Pascasarjana UNIVERSITAS HINDU NEGERI I GUSTI
BAGUS SUGRIWA Denpasar (Sebagai laporan)

pg. lv
Arsip
Lampiran 3: SURAT PERNYATAAN KESEDIAAN SEBAGAI
PEMBIMBING

KEMENTERIAN AGAMA
UNIVERSITAS HINDU NEGERI I GUSTI BAGUS SUGRIWA
DENPASAR
MAGISTER…
Jl. Kenyeri No. 57 Denpasar. Telp (0361) 232980
Website : http://www.uhnsugriwa.ac.id e-mail :
info@uhnsugriwa.ac.id
DENPASAR ~ BALI

SURAT PERNYATAAN
KESEDIAAN SEBAGAI PEMBIMBING

Saya yang bertandatangan dibawah ini:

Nama : …………………………
NIP : …………………………..
Pangkat/Gol : ..........................................

Menyatakan bersedia bertugas sebagai Pembimbing I/ Pembimbing II*

Nama : …………………………
NIM : …………………………..
Program Studi : ..........................................
Judul Proposal: .....................................................................................................
..............................................................................................
.......

Denpasar, ........................ 2021


Pembimbing I/ Pembimbing II*,

…………………………….
NIP.

*) Coret yang tidak perlu

pg. lvi
Lampiran 4: KARTU BIMBINGAN TESIS

KEMENTERIAN AGAMA
UNIVERSITAS HINDU NEGERI I GUSTI BAGUS SUGRIWA
DENPASAR
MAGISTER…
Jl. Kenyeri No. 57 Denpasar. Telp (0361) 232980
Website : http://www.uhnsugriwa.ac.id e-mail :
info@uhnsugriwa.ac.id
DENPASAR ~ BALI

KARTU BIMBINGAN TESIS

NAMA : ……………………………………………………
NIM : ……………………………………………………
PROGRAM STUDI : …………………………………………………..
JUDUL : ……………………………………………………
PEMBIMBING I : ……………………………………………………
PEMBIMBING II : ……………………………………………………

NO TANGGAL CATATAN TANDA


KONSULTASI PEMBIMBING TANGAN
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.
14.

Denpasar,………,,2021
Pembimbing I/II*,

…………………………
NIP.

pg. lvii
*) Coret yang tidak perlu
Lampiran 5a: HALAMAN SAMPUL DEPAN PROPOSAL PENELITIAN
TESIS

PROPOSAL PENELITIAN
(huruf Times New Roman 14)

UPACARA NGABEN SAMPELAN DI DESA PAKRAMAN BANYUSERI


KECAMATAN BANJAR KABUPATEN BULELENG
(Kajian Teo-Etnopedagogi)
(huruf Times New Roman 16)

Ukuran 4 x 5 cm
Berwarna kuning
emas

I MADE KIRIANA
(huruf Times New Roman 12)

PROGRAM PASCASARJANA
UNIVERSITAS HINDU NEGER I GUSTI BAGUS SUGRIWA
DENPASAR
2021
(huruf Times New Roman 14)

pg. lviii
Lampiran 5b: HALAMAN SAMPUL DALAM PROPOSAL PENELITIAN
TESIS

PROPOSAL PENELITIAN
(huruf Times New Roman 14)

UPACARA NGABEN SAMPELAN DI DESA PAKRAMAN BANYUSERI


KECAMATAN BANJAR KABUPATEN BULELENG
(Kajian Teo-Etnopedagogi)
(huruf Times New Roman 16)

Ukuran 4 x 5 cm
Berwarna kuning
emas

I MADE KIRIANA
NIM.
(huruf Times New Roman 12)

ROGRAM STUDI BRAHMA WIDYA


PROGRAM PASCASARJANA
UNIVERSITAS HINDU NEGER I GUSTI BAGUS SUGRIWA
DENPASAR
2021
(huruf Times New Roman 14)

ii

pg. lix
Lampiran 5 c: HALAMAN SAMPUL DEPAN UJIAN PRATESIS

PRATESIS

UPACARA NGABEN SAMPELAN DI DESA PAKRAMAN BANYUSERI


KECAMATAN BANJAR KABUPATEN BULELENG
(Kajian Teologi Hindu)
(huruf Times New Roman 16)

Ukuran 4 x 5 cm
Berwarna kuning
emas

I MADE KIRIANA

(huruf Times New Roman 12)

PROGRAM PASCASARJANA
UNIVERSITAS HINDU NEGER I GUSTI BAGUS SUGRIWA
DENPASAR
2021
(huruf Times New Roman 14)

pg. lx
Lampiran 5 d HALAMAN SAMPUL DALAM UJIAN PRATESIS

PRATESIS

UPACARA NGABEN SAMPELAN DI DESA PAKRAMAN BANYUSERI


KECAMATAN BANJAR KABUPATEN BULELENG
(Kajian Teo-Etnopedagogi)
(huruf Times New Roman 16)

Ukuran 4 x 5 cm
Berwarna kuning
emas

I MADE KIRIANA
NIM.
(huruf Times New Roman 12)

PROGRAM STUDI BRAHMA WIDYA


PROGRAM PASCASARJANA
UNIVERSITAS HINDU NEGER I GUSTI BAGUS SUGRIWA
DENPASAR
2021
(huruf Times New Roman 14)

pg. lxi
Lampiran 5 e: HALAMAN SAMPUL DEPAN UJIAN TESIS

TESIS
(huruf Times New Roman 14)

UPACARA NGABEN SAMPELAN DI DESA PAKRAMAN BANYUSERI


KECAMATAN BANJAR KABUPATEN BULELENG
(Kajian Teo-Etnopedagogi)
(huruf Times New Roman 16)

Ukuran 4 x 5 cm
Berwarna kuning
emas

I MADE KIRIANA
(huruf Times New Roman 12)

PROGRAM PASCASARJANA
UNIVERSITAS HINDU NEGER I GUSTI BAGUS SUGRIWA
DENPASAR
2021
(huruf Times New Roman 14)

pg. lxii
Lampiran 5f: HALAMAN SAMPUL DALAM UJIAN TESIS

TESIS
(huruf Times New Roman 14)

UPACARA NGABEN SAMPELAN DI DESA PAKRAMAN BANYUSERI


KECAMATAN BANJAR KABUPATEN BULELENG
(Kajian Teo-Etnopedagogi)
(huruf Times New Roman 16)

Tesis diajukan untuk memenuhi salah satu persyaratan


memperoleh Gelar Magister Agama, Program Studi
Brahma Widya Program Pascasarjana Universitas Hindu Negeri I Gusti
Bagus Sugriwa Denpasar
(huruf Times New Roman 12)

Ukuran 4 x 5 cm
Berwarna kuning
emas

I MADE RHENAYASA
NIM.
(huruf Times New Roman 12)

PROGRAM STUDI BRAHMA WIDYA


PROGRAM PASCASARJANA
UNIVERSITAS HINDU NEGER I GUSTI BAGUS SUGRIWA
DENPASAR
2021
(huruf Times New Roman 14)

pg. lxiii
Lampiran 6a : Halaman Persetujuan Pembimbing (untuk proposal Tesis)

LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING


(huruf Times New Roman 14)

MANDALA SUCI WENARA WANA DI KAWASAN


WISATA DESA PAKRAMAN PADANGTEGAL
UBUD, KABUPATEN GIANYAR
(Kajian Etno-Pedagogi)
(huruf Times New Roman 16)

TELAH DIPERIKSA DAN DISETUJUI UNTUK UJIAN


PROPOSAL TESIS PADA TANGGAL JUNI 2019

Pembimbing I, Pembimbing II,

Prof. Dr. . …………………………………… Dr……………………………..


NIP. …………………. NIP. ……………..

Mengetahui

Direktur Ketua Program Studi…


Program Pascasarjana Program Pascasarjana
Universitas Hindu Negeri I Gusti Bagus Sugriwa Universitas Hindu Negeri I Gusti Bagus
Denpasar, Sugriwa Denpasar,

Prof. Dr……………………... Dr. ……………………


NIP………. NIP . ………………….

ii

pg. lxiv
Lampiran 6b : Halaman Persetujuan Pembimbing (untuk Ujian Pratesis)

LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING


(huruf Times New Roman 14)

MANDALA SUCI WENARA WANA DI KAWASAN


WISATA DESA PAKRAMAN PADANGTEGAL
UBUD, KABUPATEN GIANYAR
(Kajian Etno-Pedagogi)
(huruf Times New Roman 16)

TELAH DIPERIKSA DAN DISETUJUI UNTUK UJIAN PRATESIS


PADA TANGGAL, OKTOBER 2021

Pembimbing I, Pembimbing II,

Prof. Dr. . …………………………………… Dr……………………………..


NIP. …………………. NIP. ……………..

Mengetahui

Direktur Ketua Program Studi…


Program Pascasarjana Program Pascasarjana
Universitas Hindu Negeri I Gusti Bagus Sugriwa Universitas Hindu Negeri I Gusti Bagus
Denpasar, Sugriwa Denpasar,

Prof. Dr……………………... Dr. ……………………


NIP………. NIP . ………………….

ii

pg. lxv
Lampiran 6c : Halaman Persetujuan Pembimbing (untuk ujian Tesis)

LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING


(huruf Times New Roman 14)

MANDALA SUCI WENARA WANA DI KAWASAN


WISATA DESA PAKRAMAN PADANGTEGAL
UBUD, KABUPATEN GIANYAR
(Kajian Etno-Pedagogi)
(huruf Times New Roman 16)

TELAH DIPERIKSA DAN DISETUJUI UNTUK UJIAN TESIS


PADA TANGGAL, OKTOBER 2021

Pembimbing I, Pembimbing II,

Prof. Dr. . …………………………………… Dr……………………………..


NIP. …………………. NIP. ……………..

Mengetahui

Direktur Ketua Program Studi…


Program Pascasarjana Program Pascasarjana
Universitas Hindu Negeri I Gusti Bagus Sugriwa Universitas Hindu Negeri I Gusti Bagus
Denpasar, Sugriwa Denpasar,

Prof. Dr……………………... Dr. ……………………


NIP………. NIP . ………………….

ii

pg. lxvi
Lampiran 7a : Halaman Penetapan Panitia Penguji Pratesis

LEMBAR PENGESAHAN PANITIA UJIAN PRATESIS


(huruf Times New Roman 14)

MANDALA SUCI WENARA WANA DI KAWASAN


WISATA DESA PAKRAMAN PADANGTEGAL
UBUD KABUPATEN GIANYAR (huruf Times New Roman 16)
Kajian Etno-Pedagogi
(huruf Times New Roman 16)

Telah dipertahankan di depan Panitia Ujian Pratesis Pada


Tanggal, Oktober 2021. Berdasarkan SK Rektor No……..
tanggal….. 2021 dan dinyatakan lulus dan dinyatakan lulus

Susunan Dewan Penguji

Ketua Penguji, Sekretaris,

Dr. …………………………. Dr……………………………


NIP. ………………. NIP………………

Penguji Utama, Penguji Pendamping,

Prof. Dr. …………………….. Dr. ………………………………


NIP. …………….. NIP . …………….

Mengetahui

Direktur Ketua Program Studi…


Program Pascasarjana Program Pascasarjana
Universitas Hindu Negeri I Gusti Bagus Sugriwa Universitas Hindu Negeri I Gusti Bagus
Denpasar, Sugriwa Denpasar,

Prof. Dr. ……………………………. Dr………………………………


NIP………………….. NIP. …………….
iii

pg. lxvii
Lampiran 7b : Halaman Penetapan Panitia Penguji Tesis

LEMBAR PENGESAHAN PANITIA UJIAN TESIS


(huruf Times New Roman 14)

MANDALA SUCI WENARA WANA DI KAWASAN


WISATA DESA PAKRAMAN PADANGTEGAL
UBUD, KABUPATEN GIANYAR
(Kajian Etno-Pedagogi)
(huruf Times New Roman 16)

Telah dipertahankan di depan Panitia Ujian Pratesis Pada


Tanggal, Oktober 2021 Berdasarkan SK Rektor No……..
tanggal….. 2021 dan dinyatakan lulus dan dinyatakan lulus

Susunan Dewan Penguji

Ketua Penguji, Sekretaris,

Dr. …………………………. Dr……………………………


NIP. ………………. NIP………………

Penguji Utama, Penguji Pendamping,

Prof. Dr. …………………….. Dr. ………………………………


NIP. …………….. NIP . …………….

Mengetahui

Direktur Ketua Program Studi…


Program Pascasarjana Program Pascasarjana
Universitas Hindu Negeri I Gusti Bagus Sugriwa Universitas Hindu Negeri I Gusti Bagus
Denpasar, Sugriwa Denpasar,

Prof. Dr. ……………………………. Dr………………………………


NIP………………….. NIP. …………….

pg. lxviii
Lampiran 7c : Halaman Penetapan Panitia Penguji Tesis

LEMBAR PENGESAHAN PANITIA UJIAN TESIS


(huruf Times New Roman 14)

MANDALA SUCI WENARA WANA DI KAWASAN


WISATA DESA PAKRAMAN PADANGTEGAL
UBUD, KABUPATEN GIANYAR
(Kajian Etno-Pedagogi)
(huruf Times New Roman 16)

Telah dipertahankan di depan Panitia Ujian Tesis


Pada Tanggal, Oktober 2021. Berdasarkan SK Rektor No……..
tanggal….. 2021 dan dinyatakan lulus dan dinyatakan lulus

Susunan Dewan Penguji

Ketua Penguji, Sekretaris,

Dr. …………………………. Dr……………………………


NIP. ………………. NIP………………

Penguji Utama, Penguji Pendamping,

Prof. Dr. …………………….. Dr. ………………………………


NIP. …………….. NIP . …………….

Mengetahui

Direktur Ketua Program…


Program Pascasarjana Program Pascasarjana
Universitas Hindu Negeri I Gusti Bagus Sugriwa Universitas Hindu Negeri I Gusti Bagus
Denpasar, Sugriwa Denpasar,

Prof. Dr. ……………………………. Dr………………………………


NIP………………….. NIP. …………….

pg. lxix
Lampiran 8. Berita Acara Ujian Proposal Tesis, Pratesis, dan Tesis

KEMENTERIAN AGAMA
UNIVERSITAS HINDU NEGERI I GUSTI BAGUS SUGRIWA
DENPASAR
MAGISTER…
Jl. Kenyeri No. 57 Denpasar. Telp (0361) 232980
Website : http://www.uhnsugriwa.ac.id e-mail :
info@uhnsugriwa.ac.id
DENPASAR ~ BALI

BERITA ACARA UJIAN PROPOSAL TESIS

Pada hari ini ……. Tanggal……Bulan……Tahun..… Pukul……. Wita sampai dengan


selesai, berdasarkan Keputusan Kuasa Pengguna Anggaran UNIVERSITAS HINDU
NEGERI I GUSTI BAGUS SUGRIWA Denpasar Nomor : ….. Tahun…..

Nama : ………………..
NIM : ………………..
Program Studi : .........................
Judul : ..........................

Oleh Tim Penguji Proposal Tesis Pascasarjana UNIVERSITAS HINDU NEGERI I


GUSTI BAGUS SUGRIWA Denpasar yang terdiri atas :
Ketua : : .........................
Sekretaris : : …………………
Penguji Utama : …: ..............................................................
Penguji Pendamping : …: ..............................................................
Dengan hasil : Lulus/Tidak Lulus
Nilai : A/B/C

Berita acara ini dibuat rangkap dua dan ditandatangani oleh Ketua dan Sekretaris
Program Studi......... di Denpasar , Hari......Tanggal....Bulan....Tahun......

NO NAMA JABATAN TTD


1 .................................................... Pembimbing I 1.
2 ……………………………………. Pembimbing II 2.
3 .................................................... Ketua 3.

4 ...................................................... Penguji Utama 4.


Denpasar, ........................
Ketua Program Studi, Sekretaris Program Studi,

................................................ .............................................
NIP. NIP.

pg. lxx
Lampiran 9. Contoh daftar hadir Dosen Penguji Proposal Tesis, Pratesis, dan
Tesis

KEMENTERIAN AGAMA
UNIVERSITAS HINDU NEGERI I GUSTI BAGUS SUGRIWA
DENPASAR
MAGISTER…
Jl. Kenyeri No. 57 Denpasar. Telp (0361) 232980
Website : http://www.uhnsugriwa.ac.id e-mail :
info@uhnsugriwa.ac.id
DENPASAR ~ BALI

DAFTAR HADIR DOSEN PENGUJI TESIS

Nama : ...................................
NIM : ...................................
Hari/Tanggal : ...................................
Waktu : ...................................

NO NAMA DOSEN TANDA KET


TANGAN

Denpasar, ..............................
Ketua ,

...................................
NIP.

pg. lxxi
Lampiran 10. Form Revisi Ujian Proposal Tesis, pratesis, dan Tesis

KEMENTERIAN AGAMA
UNIVERSITAS HINDU NEGERI I GUSTI BAGUS SUGRIWA
DENPASAR
MAGISTER…
Jl. Kenyeri No. 57 Denpasar. Telp (0361) 232980
Website : http://www.uhnsugriwa.ac.id e-mail :
info@uhnsugriwa.ac.id
DENPASAR ~ BALI

REVISI/SARAN PERBAIKAN PROPOSAL TESIS

Nama Mahasiswa : ……………………………………………………………


NIM : ……………………………………………………………
Program Studi : ……………………………………………………………
Tanggal Ujian : ……………………………………………………………
Judul : ……………………………………………………………

NO Bab Perbaikan/Hal Saran Perbaikan Ket

Denpasar, ……………….
Penguji,

(…………………………..)
NIP

pg. lxxii
Lampiran 11. Form Penilaian Ujian Proposal Tesis

KEMENTERIAN AGAMA
UNIVERSITAS HINDU NEGERI I GUSTI BAGUS SUGRIWA
DENPASAR
MAGISTER…
Jl. Kenyeri No. 57 Denpasar. Telp (0361) 232980
Website : http://www.uhnsugriwa.ac.id e-mail :
info@uhnsugriwa.ac.id
DENPASAR ~ BALI

PENILAIAN PROPOSAL TESIS

Nama : ..............................................
NIM : ..............................................
Program Studi : …………………………….......
Hari/tanggal Ujian : ..............................................
NILAI NILAI x
NO ASPEK PENILAIAN BOBOT (SKALA 100) BOBOT
I Naskah :
1. Masalah 4 ……………. ……………..
2. Tinjauan Pustaka
Konsep, dan teori 2 …………….. ……………..
3. Metode Penelitian 3 …………….. ……………..
4. Bahasa 2 …………….. ……………..
II 5. Teknik Penulisan 2 …………….. ……………..
Relevansi Materi :
1. Relevansi dengan Pengembangan 2 ……………… ……………..
III Keilmuan
2. Keterkaitan, Keaktualan, dan 2 ……………… ………………
manfaat
Penguasaan Kompetensi :
1. Penguasaan Materi 2 ……………… ……………..
2. Penggunaan Bahasa Lisan 3 ……………… ……………..
3. Kemampuan berargumentasi 3 ……………… ……………..
JUMLAH 25
Nilai = Jumlah nilai x bobot = ………………..
25
Denpasar, Penguji,

....................................
NIP

pg. lxxiii
Lampiran 12. Form Penilaian Ujian Pratesis dan Tesis

KEMENTERIAN AGAMA
UNIVERSITAS HINDU NEGERI I GUSTI BAGUS SUGRIWA
DENPASAR
MAGISTER…
Jl. Kenyeri No. 57 Denpasar. Telp (0361) 232980
Website : http://www.uhnsugriwa.ac.id e-mail :
info@uhnsugriwa.ac.id
DENPASAR ~ BALI

PENILAIAN UJIAN PRATESIS

Nama :
NIM :
Program Studi :
Hari/tanggal Ujian :
NILAI NILAI x
NO ASPEK PENILAIAN BOBOT (skala 100) BOBOT
I Naskah
1. Masalah 1 ……………… …………….
2. Tinjauan Pustaka,
Konsep, dan Landasan teori 2 ……………… …………….
3. Metode Penelitian 3 ……………… …………….
4. Analisis 4 ……………… …………….
5. Bahasa 2 ……………… …………….
6. Teknik Penulisan 2 ……………… …………….
II Relevansi Materi
1. Relevansi dengan 2 ……………… ……………..
Pengembangan Keilmuan
2. Keterkaitan, keaktualan, dan manfaat 2 ……………… ……………...
Penguasaan Kompetensi :
III 1. Penguasaan Materi
2. Penggunaan Bahasa Lisan 2 ……………… ……………...
3. Kemampuan berpikir logis 2 ……………… ………………
3 ……………… ……………..
JUMLAH 25

Nilai = Jumlah Nilai x bobot = ……………


25
Rentang Nilai : Denpasar, ………
Penguji,
NILAI ANGKA NILAI HURUF BOBOT
85 – 100 A 4
71 – 84 B 3 ...............................................
60 – 70 C 2 NIP.
40 – 59 D 1
0 – 39 E 0

pg. lxxiv
Lampiran 13. Contoh Lembar Pernyataan Bebas Plagiat

SURAT PERNYATAAN BEBAS PLAGIAT

Dengan ini saya menyatakan karya tulis yang berjudul


……………………………….
beserta isinya adalah benar-benar karya sendiri/bebas plagiat terhadap karya orang
lain, dan saya tidak melakukan penjiplakan serta mengutip dengan cara-cara yang
tidak sesuai dengan etika yang berlaku dalam masyarakat keilmuan. Apabila
dikemudian hari terbukti ditemukan adanya pelanggaran atas etika keilmuan
dalam karya saya ini, atau ada klaim terhadap keaslian karya saya ini serta ada
tanda-tanda plagiat, saya bersedia menerima sanksi sesuai dengan peraturan
Mendiknas RI, No. 17 Tahun 2010 dan Peraturan Perundang-undangan lainnya
yang berlaku.

Denpasar, Oktober 2021


Yang membuat pernyataan,

Materai
10000

…...…………………………
NIM.

pg. lxxv
Lampiran 14. Contoh Kata Pengantar

KATA PENGANTAR

Om Swastyastu,
Puja Pangastuti penulis haturkan kehadapan Ida Sang Hyang Widhi
Wasa/ Tuhan Yang Maha Esa, atas asung kerta wara nugraha-Nya karya tulis ini
dapat terselesaikan. Tersusunya karya tulis ini bukanlah hasil pemikiran sendiri,
akan tetapi berkat doa dan dukungan berbagai pihak maka melalui kesempatan ini
penulis mengucapkan terima kasih yang setulus-tulusnya kepada:
1. Prof. Dr. Drs. ....... Rektor Universitas Hindu Negeri I Gusti Bagus
Sugriwa Denpasar yang telah ......
2. Dr. Drs. ..... Direktur Program Pascasarjana Universitas Hindu Negeri I
Gusti Bagus Sugriwa Denpasar yang telah ......
3. Dr. ....., M.Pd Wakil Direktur I Program Pascasarjana Universitas Hindu
Negeri I Gusti Bagus Sugriwa Denpasar yang telah ......
4. Prof. Dr. ...... pembimbing I yang telah ........
5. Dr. Dra. ....., M.Pd pembimbing II yang telah .......
6. Kepala Sekolah ..... yang memberikan ijin dan bantuan fasilitas penelitian.
7. Guru dan staf kepegawaian Sekolah ..... yang membantu administrasi
sehingga penelitian ini dapat terselesaikan tepat pada waktunya.
8. Bapak/ Ibu Dosen yang telah ......
9. Para informan yang tidak bisa disebutkan satu persatu, yang telah ......

Hasil penelitian ini jauh dari sempurna, karena keterbatasan pengetahuan


dan kemampuan yang ada pada penulis, sehingga kritik dan saran yang kontruktif
guna kesempurnaan penelitian ini sangat penulis harapkan. Akhir kata semoga Ida
Sang Hyang Widhi Wasa/ Tuhan Yang maha Esa, selalu melimpahkan nugra-Nya
kepada semua pihak yang telah membantu pelaksanaan dan penyelesaian
penelitian ini.

Denpasar, 30 Oktober 2021


Penulis,

pg. lxxvi
Lampiran 15a. Contoh ABSTRAK dalam Bahasa Indonesia

ABSTRAK

Umat Hindu di Bali tidak terlepas dari upacara yadnya, upacara yadnya
merupakan salah satu cara untuk mendekatkan diri dengan Tuhan Hyang Maha
Esa. Salah satu upacara di Bali yaitu upacara patiwangi walaupun sudah dihapus
dalam keputusan DPRD tahun 1951 namun masih tetap eksis dilaksanakan di
Desa Pakraman Sidan Kecamatan Gianyar secara lebih dalam upacara patiwangi
diduga terjadi kesenjangan gender, sehingga layak diteliti dengan judul “Upacara
Patiwangi di Desa Pakraman Sidan Kecamatan Gianyar (Perspektif Pendidikan
Gender)”. Adapun rumusan masalah yang diangkat dalam penelitian ini, yaitu (1)
Bagaimanakah Bentuk Upacara Patiwangi di Desa Pakraman Sidan Kecamatan
Gianyar?, (2) Apakah Fungsi Upacara Patiwangi di Desa Pakraman Sidan
Kecamatan Gianyar?, (3) Bagaimanakah Implikasi Upacara Patiwangi perspektif
pendidikan gender di Desa Pakraman Sidan Kecamatan Gianyar?
Teori yang digunakanmenganalisis masalah adalah Teori Interaksionisme
Simbolik, dari...., Teori Fungsional Struktural ...., Teori Behaviorisme, dan Teori
Gender dari...... Data dikumpulkan dengan teknik observasi nonpartisipan,
wawancara mendalam, studi dokumentasi, dan studi kepustakaan, informan
dijaring dengan purposive sampling dan teknik analisis data dengan deskriptif
kualitatif dengan prosedur reduksi, penyajian data, dan penarikan simpulan.
Berdasarkan analisis data ditemukan (1) Bentuk ..... (2) Fungsi ..... (3)
Implikasi upacara ......

Kata Kunci : ......

pg. lxxvii
Lampiran 15b. Contoh ABSTRAK dalam Bahasa Inggis

ABSTRACT

Hindu in Bali is never apart from ceremony. Everything they do are always
relates to ceremony. Ceremony is one of the way how Balinese people stay close
to the God (Tuhan Hyang Maha Esa). From thousands of ceremony in Bali, in this
thesis, I am discussing further about ‘Patiwangi Ceremoney’. Although this
ceremony has been banned from the government’s regulations known as DPRD
dated on 1951. However, in some village in Bali there are still exists. One of them
is in Village of Sidan, Gianyar regency. In deeper meaning some people thought
that ‘Patiwangi’ ceremony is related to gender inequality. This is the basis of
writing a thesis title ‘Patiwangi Ceremony in village of Sidan, Gianyar Regency,
(Gender Education Perspective). In this study, I am discussing 3 contributor
factors. (1). How forms Patiwangi ceremony in village of Sidan District of
Gianyar? (2). What is the function of Patiwangi ceremony in village of Sidan
District of Gianyar? (3). What is the implication Patiwangi ceremony on gender
education perspective in village of Sidan District of Gianyar? In this thesis, four
theoretical concepts are used to answer the problem.
The theory of interactionism symbol which is used to analyst form of Patiwangi
ceremony, Structural Functional Theory by...., Behaviorism Theory and Gender
Theory to ..... This data collection techniques such as; observation..., interview...s,
documentation, literature, informant determination analysis by purposive
sampling and data analysis with qualitative descriptive. From ....., (1). be
explained .......,(2).The Functions ....,(.3). The implication of ......
As per the implication Patiwangi ceremony on gender education
perspective, it will be seen on social gap such as; 1). Naming on parents from
‘Biang’ become ‘Dubiang’ and ‘Aji’ become ‘Duaji’. 2). Naming on bride from
‘Dewa Ayu’ become ‘Ayu’. 3). The relationship of the bride and parents are no
longer as a biological parents, since she has been married with called ‘Nyerod’ in
Balinese language.4). On the farewell ceremony, if one of the parents died, the
bride is not allowed to pray if she is pregnant.

Key word: ........

pg. lxxviii
Lampiran 16. Contoh Surat Keterangan Layak Uji

KEMENTERIAN AGAMA
UNIVERSITAS HINDU NEGERI I GUSTI BAGUS SUGRIWA
DENPASAR
MAGISTER…
Jl. Kenyeri No. 57 Denpasar. Telp (0361) 232980
Website : http://www.uhnsugriwa.ac.id e-mail :
info@uhnsugriwa.ac.id
DENPASAR ~ BALI

SURAT KETERANGAN LAYAK UJI TESIS

Yangbertandatangan di bawah ini menerangkan bahwa:

Nama :
NIM :
Jurusan :
Program Studi :
Judul :

Memang benar Mahasiswa yang bersangkutan sudah selesai menyusun Tesis dan
layak untuk diujikan.

Denpasar, .......Oktober 2021

Pembimbing I Pembimbing II

............................................. ....................................................
NIP. NIP.

Mengetahui
Ketua Program Studi,

……………………………….
NIP.

pg. lxxix
Lampiran 17. Contoh Daftar Isi

DAFTAR ISI

Halaman
SAMPUL LUAR.........................................................................................................i
SAMPUL DALAM ....................................................................................................ii
LEMBAR PENGESAHAN PEMBIMBING..............................................................iii
PERNYATAAN .........................................................................................................iv
KATA PENGANTAR ................................................................................................v
DAFTAR ISI ............................................................................................................viii
DAFTAR TABEL ......................................................................................................ix
DAFTAR GAMBAR ..................................................................................................x
GLOSARIUM ..........................................................................................................xi
BAB I PENDAHULUAN...........................................................................................1
1.1 Latar Belakang Masalah ....................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah .............................................................................................6
1.3 Tujuan Penelitian ...............................................................................................6
1.3.1 Tujuan Umum ....................................................................................................6
1.3.2 Tujuan Khusus ...................................................................................................7
1.4 Manfaat Penelitian .............................................................................................8
1.4.1 Manfaat Teoretis ................................................................................................8
1.4.2 Manfaat Praktis ..................................................................................................9
BAB II KAJIAN PUSTAKA, KONSEP, TEORI, DAN MODEL
PENELITIAN................................................................................................10
2.1 Kajian Pustaka ...................................................................................................10
2.2 Konsep ...............................................................................................................14
2.2.1 ............................................................................................................................15
2.2.2.............................................................................................................................15
2.2.3.............................................................................................................................18

pg. lxxx
2.3 Teori.....................................................................................................................21
2.3.1.............................................................................................................................21
2.3.2.............................................................................................................................22
2.3.3.............................................................................................................................24
2.4 Model Penelitian ................................................................................................26
BAB III METODE PENELITIAN..............................................................................28
3.1 Jenis dan PendekatanPenelitian ........................................................................29
3.2 Lokasi dan Waktu Penelitian..............................................................................30
3.3 Jenis dan Sumber Data.......................................................................................31
3.3.1 Jenis data............................................................................................................31
3.3.2 Sumber Data ......................................................................................................31
3.4 Instrumen Penelitian ..........................................................................................32
3.5 Teknik Penentuan Informan ..............................................................................33
3.6 Metode Pengumpulan Data................................................................................33
3.6.1.............................................................................................................................34
3.6.2.............................................................................................................................34
3.6.3.............................................................................................................................35
3.6.4.............................................................................................................................35
3.7 Teknik Analisis Data .........................................................................................36
3.8 Teknik Penyajian Hasil Analisis Data................................................................37

DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
OUT LINE

pg. lxxxi
Lampiran 18 Contoh Glosarium

GLOSARIUM

akulturasi : suatu proses sosial budaya dimana kultur (budaya) seseorang atau suatu daerah
dimodifikasi melalui kontak atau pemaparan langsung dengan kultur (budaya)
orang atau daerah lain

asu : nama atau sebutan (nama lain) binatang anjing dalam bahasa Jawa Kuna

asubhakarma : nama atau sebutan suatu prilaku atau perbuatan yang menyimpang dari ajaran
kebenaran (Dharma) dalam agama Hindu.

bancingah : halaman kedua (jabaan) Puri atau Pura atau juga disebut ancak saji yang
berfungsi sebagai pesanggrahan (peristirahatan) raja.

bebai : makhluk halus sejenis hantu kecil, yang hanyak dapat dilihat oleh seseorang
yanng memiliki ilmu gaib.

bhineka tunggal ika : konsep dasar kehidupan berbangsa Indonesia yang majemuk, tertera
dalam simbolisasi Pancasila sebagai Dasar Negara Indonesia.

bidadari : kepercayaan asli Suku Sasak terhadap sebangsa dewi yang hidup di madya
antara awang-awang alam semesta.

ekajati : tingkatan kerohanian Hindu melalui pelaksanaan upacara pewintenan pada


tahapan madya (kepemangkuan).

enkulturasi : suatu proses sosial budaya yang merujuk kepada proses transmisi
(penyambungan) atau pewarisan (penurunan) adat dan budaya dari satu generasi ke
generasi berikutnya.

identitas : karakter pribadi yang khas pada diri individu dalam relasinya dengan
individu-individu

pg. 82

Anda mungkin juga menyukai