KELOMPOK 1
Dosen Pembimbing :
FAKULTAS KEDOKTERAN
2022
i
ANGGOTA KELOMPOK
ii
DAFTAR ISI
BAB 1 PENDAHULUAN ........................................................................................................................... 1
1.1 Latar Belakang ............................................................................................................................ 1
1.2 Tujuan .......................................................................................................................................... 1
1.3 Manfaat ........................................................................................................................................ 2
BAB 2 ANALISIS KOMUNITAS ............................................................................................................. 3
2.1 Profil Pondok Pesantren............................................................................................................. 3
2.2 Kondisi Geografis........................................................................................................................ 3
2.3 Karakteristik Demografi dan Lingkungan Fisik ..................................................................... 4
2.3.1 Karakteristik Demografi .................................................................................................... 4
2.3.2 Lingkungan Fisik ................................................................................................................ 4
2.4 Analisis Situasi ............................................................................................................................ 5
BAB 3 PERENCANAAN PROGRAM PEMBERDAYAAN KESEHATAN ........................................ 7
3.1 NAMA PROGRAM PEMBERDAYAAN ................................................................................. 7
3.2 PERENCANAAN PROGRAM PEMBERDAYAAN KESEHATAN .................................... 7
3.2.1 Metode Kegiatan ................................................................................................................. 7
3.2.2 Sasaran Kegiatan ................................................................................................................ 7
3.2.3 Jadwal Kegiatan .................................................................................................................. 7
3.2.4 Rencana Anggaran Kegiatan ............................................................................................. 8
3.2.5 Rencana Evaluasi ................................................................................................................ 8
3.3 RENCANA MEDIA PROMOSI ................................................................................................ 8
BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI PROGRAM PEMBERDAYAAN MASYARAKAT .. 11
4.1 Metode Kegiatan ....................................................................................................................... 11
4.2 Waktu dan Tempat Pelaksanaan............................................................................................. 11
4.3 Pendanaan ................................................................................................................................. 11
4.4 Peserta ........................................................................................................................................ 11
4.5 Alat yang Disiapkan .................................................................................................................. 11
4.6 Indikator Keberhasilan ............................................................................................................ 12
BAB 5 KESIMPULAN ............................................................................................................................. 13
DAFTAR REFERENSI ............................................................................................................................ 14
LAMPIRAN............................................................................................................................................... 15
iii
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Kesehatan merupakan masalah yang senantiasa mendapat perhatian setiap orang.
Oleh karena itu, setiap orang wajib menjaga kesehatannya, terlebih mereka yang
menderita penyakit yang sama dengan orang tuanya seperti penyakit kencing manis
(Diabetes Melitus). Hal ini perlu mendapat perhatian dari masyarakat, mengingat bahwa
transisi pola penyakit dalam beberapa dasawarsa ini telah bergeser dari penyakit infeksi
menular ke penyakit tidak menular atau penyakit degenaratif (Astuti, 2018).
Pemanfaatan tumbuhan sebagai obat tradisional dalam berbagai penyakit telah
banyak digunakan, obat tradisional dari bahan alam menjadi salah satu alternatif
pengobatan, salah satunya diabetes mellitus. Selain itu, Penggunaan tumbuhan obat secara
tradisonal pada umumnya memiliki efek samping yang jauh lebih rendah dibandingkan
dengan obat-obat dari sintetik.
Oleh karena itu, penggunaan bahan alam baik sebagai obat maupun sebagai pangan
olahan cenderung meningkat terlebih saat ini diadakan upaya untuk memanfaatkan bahan
alam (back to nature). Dari data analisis situasi yang telah dipaparkan sebelumnya, maka
permasalahan yang timbul adalah masyarakat masih kurang paham tentang pentingnya
bagaimana menjaga kesehatan terutama mencegah terjadinya sindroma metabolik pada
remaja. Oleh karena itu, diperlukan pemberian sosialisasi pencegahan terjadinya sindroma
metabolik yang sesuai kepada para santri PP kha Wahid Hasyim Bangil Pasuruan.
1.2 Tujuan
A. Tujuan Umum
Tujuan penyusunan proposal ini yaitu untuk memberikan edukasi kepada para
santri Ponpes KHA. Wahid Hasyim Bangil.
B. Tujuan Khusus
1. Untuk menambah pengetahuan santri/santriwati Ponpes KHA. Wahid Hasyim
Bangil tentang Tanaman Toga Untuk Penyakit Metabolik Disease (Diabetes
Melitus)
1
2. Untuk membimbing Santri Husada supaya bisa menjelaskan Tanaman Toga Untuk
Penyakit Metabolik Disease (Diabetes Melitus) kepada masyarakat sekitar Pondok
Pesantren
1.3 Manfaat
1. Bagi Mahasiswa
Menambah pengalaman mahasiswa terjun ke masyarakat dengan memberikan edukasi
2. Bagi Pondok Pesantren
Mendapatkan edukasi mengenai Tanaman Toga Untuk Penyakit Metabolik Disease
(Diabetes Melitus) pada santriwan/santriwati Ponpes KHA. Wahid Hasyim Bangil.
3. Bagi UNUSA
a. Meningkatkan kesadaran akan pentingnya pengabdian masyarakat
b. Menambah pengalaman mahasiswa dalam pengabdian masyarakat
c. Dapat mengenalkan kampus UNUSA ke masyarakat lebih luas
2
BAB 2
ANALISIS KOMUNITAS
2.1 Profil Pondok Pesantren
Pondok pesantren KHA. Wahid Hasyim merupakan suatu pesantren putri yang
beralamat di Jalan Tongkol No. 32 B, Bangil, Pasuruan, Jawa Timur. Telah berdiri sejak
tahun 1955 yang artinya sudah berdiri selama 66 tahun. Pondok pesantren ini selalu
berusaha menyiapkan anak didiknya untuk siap terjun di berbagai bidang di masyarakat.
Untuk mencapai tujuan pondok pesantren sebagai agen transformasi ilmu pengetahuan,
pondok ini dilengkapi dengan berbagai fasilitas dan unit-unit lembaga diantaranya:
Madrasah Diniyah, Kelompok Bermain (play group), Taman Kanak-Kanak, Sekolah
Dasar, Madrasah Tsanawiyah, Madrasah aliyah dan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK).
Berkat kegigihan para santri dan pembimbing, Pondok pesantren (Ponpes) KHA.
Wahid Hasyim Bangil dinobatkan sebagai Ponpes Tangguh Kebal COVID-19 oleh Polres
Pasuruan. Ponpes WAHA dianggap sebagai pesantren yang memiliki persiapan matang
dalam menyambut new normal di lingkungan pesanten."Kalau bagi saya ini amanah.
Amanah yang harus tetap saya jaga dan ikhtiarkan untuk ke depannya," kata Gus Wildan,
pengasuh Ponpes KHA Wahid Hasyim.
3
2.3 Karakteristik Demografi dan Lingkungan Fisik
2.3.1 Karakteristik Demografi
Pondok pesantren KHA. Wahid Haasyim memiliki santri dengan jumlah
keseluruhan lebih dari 500 santri, dilihat melalui data terakhir pada tahun 2021
terdapat 700 santriwati. Pondok ini memiliki beberapa unit pendidikan seperti
Islam seperti play group (TK), Madrasah Ibditaiyah (MI), Madrasah Tsanawiyah
(MTs), dan Madrasah Aliyah (MA). Sementara untuk pendidikan umum disediakan
Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) dengan dua jurusan yakni Multimedia dan
Teknik Jaringan Komputer. Metode belajar disini mempelajari mata pelajaran
umum sama dengan pendidikan sederajat, juga mengajarkan pelajaran-pelajaran
tambahan untuk Agama.
4
2.4 Analisis Situasi
Pondok pesantren KHA. Wahid Hasyim Bangil pernah mendapatkan penghargaan
sebagai pondok pesantren terbersih di Kota Pasuruan. Fasilitas kebersihan di pondok
pesantren ini juga sudah lengkap, termasuk adanya alat-alat kebersihan yang memadai dan
tersedianya tong sampah. Pondok pesantren KHA. Wahid Hasyim Bangil juga selalu
mengedepankan kebersihan lingkungan pesantren dengan cara mengadakan piket di setiap
harinya. Kondisi lingkungan sekitar pondok pesantren begitu asri dan banyak ditanami
tumbuh tumbuhan sehingga suasana terasa sejuk dan asri. Selain itu, di pondok pesantren
juga terdapat petugas kebersihan yang setiap pagi dan sore bertugas untuk membersihkan
area sekitar pondok. Adapun asrama santri, penanggung jawab keberhasilan kebersihan
adalah santri itu sendiri, baik kebersihan kamar, maupun tempat lain seperti musholla,
gazebo, tempat diskusi, taman bunga, maupun sepanjang koridor asrama. Selain itu,
kondisi MCK santri tergolong bersih. Setiap santri yang hendak ke MCK diwajibkan
membawa sabun masing-masing dan ketika meninggalkan MCK wajib dalam keadaan bak
air telah terisi penuh, menyiram seluruh area Lantai MCK (tidak hanya WC nya saja) serta
sebelum keluar dari area MCK, santri diwajibkan mencuci kaki terlebih dahulu di kolam
cuci kaki.
Sumber air yang digunakan pondok pesantren KHA. Wahid Hasyim Bangil didapat
dari air yang ditampung pada tendon yang kemudian akan dialirkan menggunakan shower.
Semenjak pandemi covid-19, santri tidak mandi dengan memakai air dari bak mandi,
melainkan dari shower sehingga air akan terus mengalir. Untuk mencuci pakaian, santri
tidak mencuci pakaian mereka sendiri namun dengan menggunakan jasa laundry untuk
mencuci pakaian, kecuali pakaian dalam yang dicuci sendiri bersamaan ketika santri
mandi. Untuk air minum, santri mengkonsumsi air galon cleo yang diisi ulang setiap dua
hari sekali. Di pondok pesantren KHA. Wahid Hasyim Bangil juga memiliki fasilitas
kesehatan untuk santrinya berupa telah tersedianya fasilitas poskestren (pos kesehatan
pesantren) dan juga terdapat perawat yang siap melayani 24 jam bagi santri yang sakit.
Pada setiap minggunya, pondok pesantren memiliki jadwal untuk timbang berat badan,
tinggi badan, dan tensi darah bagi santri. Selain itu, poskestren juga menyediakan segala
obat untuk gejala penyakit yang biasa di derita santri, seperti demam, batuk, pilek, nyeri
5
haid, gatal-gatal, scabies, sesak nafas, diare, tifus, dan lain sebagainya. Pada masa pandemi
covid-19 ini, pondok pesantren KHA. Wahid Hasyim Bangil juga memiliki rutinan untuk
meminumkan jamu probiotik sebagai ikhtiar pencegahan penularan covid-19 kepada santri
setiap malam hari. Sayangnya, pondok pesantren KHA. Wahid Hasyim Bangil belum
memiliki program santri husada atau duta santri sehat dan belum ada perencanaan
mengenai program tersebut.
6
BAB 3
7
2 Menjelaskan rencana
kegiatan
3 Meminta perizinan
pihak terkait
4 Pelaksanaan kegiatan
5 Memantau
perkembangan
program (bekerja
sama dengan pihak
pondok pesantren)
6 Melakukan evaluasi
dari perkembangan
program
8
Poster adalah karya seni atau desain grafis yang memuat komposisi gambar dan
huruf di atas kertas berukuran besar atau kecil. Penggunaan poster dengan gambar yang
menarik akan mempermudah santri dan santriwati untuk memahami materi yang akan
disampaikan. Karena itu poster biasanya dibuat dengan warna- warna kontras dan kuat.
Poster bisa menjadi sarana iklan, pendidikan, propaganda, sosialisasi dan dekorasi (Rizki
dan Kadek, 2021)
Keuntungan Menggunakan Media Promosi Poster:
1. Memotivasi belajar seseorang
2. Menumbuhkan tingkat kekreatifan seseorang
3. Lebih menarik perhatian karena biasanya poster dibuat dengan warna-warna yang
kontras
4. Lebih mudah untuk dipahami karena menggunakan bahasa sehari-hari
5. Mudah dibuat dan awet
Selain menggunakan poster kami juga menggunakan media berupa video manfaat
tanaman toga untuk mengobati penyakit Diabetes Melitus sebagai media promosi
pengetahuan secara visual.
Keuntungan Menggunakan Media Promosi Vidio Edukasi:
1. Lebih mudah dipahami karena bisa melihat praktek secara langsung
2. Lebih menarik perhatian karena biasanya vidio dibuat dengan visual yang menarik
3. Lebih mudah untuk dipahami karena menggunakan bahasa sehari-hari
4. Lebih mudah dipahami karena bisa melihat praktek secara langsung
5. Mudah dibuat dan awet
9
Kelemahan Menggunakan Media Promosi Poster:
1. Membutuhkan keterampilan khusus dalam pembuatannya
2. Akan sulit dipahami apabila warna dan animasi yang dipakai terlalu ramai (Sumartono
dan Hani, 2018).
10
BAB 4
4.3 Pendanaan
No Alokasi Dana Jumlah Harga Satuan Biaya
1 Cetak Poster Edukasi 4 Buah Rp. 6.000 Rp. 24.000
Total Rp. 24.000
4.4 Peserta
Peserta dari kegiatan ini adalah Santri Husada Pondok Pesantren KHA. Wahid
Hasyim Bangil.
11
4.6 Indikator Keberhasilan
Santri husada dapat menjelaskan dengan baik kepada seluruh masyarakat pondok.
Dapat dilakukan pre-test dan post-test untuk mengukur keberhasilan:
- Hasil pre-test dan post-test benar >90% = 5
- Hasil pre-test dan post-test benar >70% = 4
- Hasil pre-test dan post-test benar >50% = 3
- Hasil pre-test dan post-test benar >30% = 2
- Hasil pre-test dan post-test benar >10% = 1
12
BAB 5
KESIMPULAN
Diabetes melitus (DM) didefinisikan sebagai suatu penyakit atau gangguan
metabolisme kronis dengan multi etiologi yang ditandai dengan tingginya kadar gula darah
disertai dengan gangguan metabolisme karbohidrat, lipid, dan protein sebagai akibat
insufisiensi fungsi insulin. Insufisiensi fungsi insulin dapat disebabkan oleh gangguan atau
defisiensi produksi insulin oleh sel-sel beta Langerhans kelenjar pankreas, atau disebabkan
oleh kurang responsifnya sel-sel tubuh terhadap insulin. Diabetes melitus merupakan salah
satu dari penyakit metabolik yang selalu bertambah kasusnya tiap tahun. Untuk itu dalam
menanggapi kasus tersebut kami mengadakan sebuah program pemberdayaan kesehatan di
lingkungan pondok pesantren KHA. Wahid Hasyim Bangil. Pelaksanaan program
pemberdayaan kesehatan di lingkungan pesantren ini dilakukan dengan pemberian edukasi
serta pemilihan santri husada atau duta santri sehat. Tujuannya adalah menambah
wawasan, kesadaran serta kemauan untuk mencegah serta menanggulangi pertambahan
kasus diabetes melitus tiap tahunnya.
13
DAFTAR REFERENSI
Rizki Multi, M. F. Kadek Ayu. (2021). Perancangan Poster Digital Pada Objek Wisata Untuk
Promosi Taman Edelweis Dimasa Pandemi Covid-19 (Designing Digital Posters on Tourist
Attractions for the Promotion of Edelweiss Park during the Covid19 Pandemic). Denpasar:
Seminar Nasional Desain.
Sumartono, Hani Astuti. 2018. Penggunaan Poster sebagai Media Komunikasi Kesehatan. Jakarta:
Komunikologi. Volume 15. Nomor 1
14
LAMPIRAN
1. Nama Anggota Kelompok
15
4. Ahmad Misbahul 6130020004
Ulum
16
7. Wulan Kartika Yanti 6130020011
9. Halimatus 6130020053
Sakdyah
17
10. Muhammad Yusril 6130020057
Wafi
18