Anda di halaman 1dari 3

Judul INFEKSI

Riview Jurnal Sistem SALURAN KEMIH DI INSTALASI


Perkemihan
RAWAT INAP RSUD BANYUMAS
Nama : yulia apio PERIODE
Nama jurnal System Perkemihan
Volume dan halaman Nim : SNR22221604 Vol.09
Tahun 2012
Penulis 1. Eko Pranoto,
2. Anis Kusumawati,
3. Indri Hapsari
Review yulia apio
Tanggal Riview 15 maret 2023
Latar Belakang Infeksi saluran kemih (ISK) didefinisikan
sebagai kondisi dimana saluran kemih terinfeksi
oleh patogen yang menyebabkan peradangan
atau inflamasi (Raju dan Tiwari, 2001). Saluran
kemih sendiri adalah sistem organ yang
memproduksi, menyimpan dan membuang urin.
Pada manusia, sistem ini terdiri dari ginjal,
ureter dan kandung kemih serta uretra. Letak
saluran kemih dan gastro intestinal sangat
berdekatan sehingga sangat besar kemungkinan
terjadinya translokasi bakteri dari saluran cerna
menuju saluran kemih. Apabila bakteri
berpindah dan terditeksi dalam urin maka
disebut sebagai bakteriuria. Pada kasus tertentu
ditemui gejala yang sama dengan ISK akan
tetapi hanya ditemukan sedikit bakteri dalam
urin (low count bacteria), keadaan ini dikenal
sebagai uretral sindrom (Raju dan Tiwari,
2001).
Tujuan penulis Untuk mengetahui penatalaksanaan dalam
menangani pasien Isk
Permasalahan Pada kasus tertentu ditemui gejala yang sama
dengan ISK akan tetapi hanya ditemukan sedikit
bakteri dalam urin (low count bacteria), keadaan
ini dikenal sebagai uretral sindrom (Raju dan
Tiwari, 2001). Kecilnya angka bakteri dalam
urin diduga bisa menjadi fase awal ISK (Arav -
bober et al dalam Martina dan Horl, 1999:2747).
Pada umumnya penyebab utama ISK adalah
Escherecia coli. Bakteri ini ditemukan secara
luas pada penderita ISK , jumlahnya mencapai
50- 90 %. (Tessy dkk dalam Suyono,
2001:369 ).

Metodelogi penelitian Penelitian ini dianalisis menggunakan metode


retrospekti
Hasil Penelitian Hasil menunjukan, penderita ISK adalah
12,17% pediatrik, 71,30% dewasa dan 16,52%
Lansia. Sebanyak 74,78% pasien menunjukan
positif bakteriuria dan 25,12% negatif. Terdapat
12 jenis antibiotika yang digunakan dalam 115
kasus. Antibiotika Ceftriakson sebesar 59,38%
merupakan antibiotika yang banyak digunakan.
Kelebihan Hasil yang lengkap di dalam data ini sehingga
memudah kan untuk meriview jurnal ini.
Kekurangan Tidak ada latar belakang yang jelas di dalam
penelitian ini, dan tidak ada tujuan khusus yang
di angkat dalam penelitian ini.

Judul STRES
Riview Jurnal Sistem CAREGIVER YANG MEMILIKI
Sensori Persepsi
PASANGAN DENGAN GANGGUAN
Nama : yulia apio PERSEPSI SENSORI: HALUSINASI
Nama jurnal System Sensori Persepsi
Volume dan halaman Nim : SNR22221604 Vol. III
Tahun 2018
Penulis 1. Maulita Agustina ,
2. Aiyub
Review yulia apio
Tanggal Riview 15 maret 2023
Latar Belakang Menurut data yang diperoleh dari Dinas
Kesehatan Aceh Besar, pada tahun 2017
terdapat 2.434 orang yang menderita gangguan
jiwa. Sedangkan data yang diperoleh dari
perawat CMHN didapatkan jumlah ODGJ
(Orang Dengan Gangguan Jiwa) dengan
Skizofrenia yang telah menikah di kecamatan
Ingin Jaya sebanyak 34 orang (laki-laki 19
orang dan perempuan 15 orang), di kecamatan
Darul Imarah sebanyak 49 orang (laki-laki 28
orang dan perempuan 21 orang), dan di
kecamatan Lhoknga sebanyak 11 orang (laki-
laki 7 orang dan perempuan 4 orang). Perawat
CMHN mengatakan bahwa pasangan yang
memiliki suami/istri yang mengalami gangguan
jiwa memiliki tantangan yang besar dimana
mereka harus menjalankan peran ganda dalam
keluarganya karena pasangannya tidak mampu
lagi melakukan tanggung jawabnya.
Tujuan penulis Bagaimanakah gambaran stres caregiver yang
memiliki pasangan dengan gangguan persepsi
sensori: halusinasi di Kabupaten Aceh Besar”
Permasalahan WHO menyebutkan bahwa angka prevalensi
Skizofrenia di dunia berkisar 21 juta dari jumlah
penduduk dunia (WHO, 2016). Sedangkan
Sulystyowati & Prihantini (2015), menyebutkan
bahwa angka penderita Skizofrenia di Asia 2–
10 orang/1000 penduduk. Sementara di
Indonesia mencapai 0,3–1% dari jumlah
penduduk, dimana sekitar 99% kasus yang
dirawat di Rumah Sakit Jiwa di Indonesia
adalah penderita schizofrenia.

Metodelogi penelitian Penelitian ini dengan desain deskriptif


eksploratif
Hasil Penelitian Jika dianalisa lebih lanjut dari data pasangan
(pasien), 61 (67%) orang pasien telah menderita
halusinasi selama 1-5 tahun, dan 19 (20,9%)
pasien menderita halusinasi selama 6- 10 tahun,
sedangkan 11 (12,1%) pasien menderita
halusinasi selama >10 tahun. Data tersebut
menjadikan salah satu faktor terjadinya stres
ringan pada caregiver . Hal ini disebabkan
karena caregiver masih memiliki harapan penuh
dalam kesembuhan pasien, dimana 100% pasien
selalu berobat rutin.
Kelebihan Data yang di tulis dalam riview sangat lengkap
dapat mempermudah kita dalam meriview jurnal
ini
Kekurangan

Anda mungkin juga menyukai