BAHAS TUNTAS :
KOMUNIKASI TERAPEUTIK
KOMUNIKASI
TERAPEUTIK
Komunikasi adalah pertukaran keseluruhan
perilaku dari komunikator kepada komunikan, baik
yang disadari maupun tidak disadari, ucapan
verbal atau tulisan, gerakan, ekspresi wajah, dan
semua yang ada dalam diri komunikator dengan
tujuan untuk memengaruhi orang lain.
Tujuan komunikasi
• Menyampaikan ide/informasi/berita Bentuk komunikasi
• Memengaruhi orang lain • Verbal
• Mengubah perilaku orang lain • Non verbal
• Memberikan pendidikan
• Memahami (ide) orang lain
Elemen komunikasi
• Komunikator (sender)
• Informasi/pesan/berita
• Komunikan (reciever)
• Umpan balik
• Atmosfer/konteks
Komunikasi terapeutik adalah komunikasi interpersonal Tujuan komunikasi
antara perawat dan klien yang dilakukan secara sadar ketika • Membantu mengatasi masalah klien untuk
perawat dan klien saling memengaruhi dan memperoleh mengurangi beban perasaan dan pikiran.
pengalaman bersama yang bertujuan untuk membantu • Membantu mengambil tindakan yang efektif untuk
mengatasi masalah klien serta memperbaiki pengalaman klien/pasien.
emosional klien yang pada akhirnya mencapai kesembuhan • Memperbaiki pengalaman emosional klien.
klien. • Mencapai tingkat kesembuhan yang diharapkan
Faktor yang mempengaruhi kom. Terapeutik
• Spesifikasi tujuan komunikasi
• Lingkungan nyaman
• Privasi (terpeliharanya privasi kedua belah pihak)
• Percaya diri
• Berfokus pada klien
• Stimulus yang optimal
• Jarak personil (1 lengan atau 40 cm)
• Menjadi pendengar yang baik dan memberi kesempatan pada mereka untuk
mengekspresikan perasaannya, pikiran, dan sikapnya.
• Mengajak remaja berdiskusi terkait dengan perasaan, pikiran, dan sikapnya.
• Jangan memotong pembicaraan dan jangan berkomentar atau berespons yang berlebihan
pada saat remaja menunjukkan sikap emosional.
• Memberikan support atas segala masalah yang dihadapi remaja dan membantu untuk
menyelesaikan dengan mendiskusikannya.
• Perawat atau orang dewasa lain harus dapat menjadi sahabat buat remaja, tempat berbagi
cerita suka dan duka.
• Duduk bersama remaja, memeluk, merangkul, mengobrol, dan bercengkerama dengan
mereka serta sering melakukan makan bersama.
Komunikasi pada dewasa
Asertif Perawat bersikap menerima yang menunjukkan sikap peduli dan sabar untuk mendengarkan dan
memperhatikan klien serta berusaha untuk mengerti/memahami klien
Responsif perhatian perawat kepada klien yang dilakukan secara aktif untuk memberikan ketenangan klien
Fokus perawat harus tetap fokus pada topik pembicaraan dan mengarahkan kembali komunikasi lansia
pada topik untuk mencapai tujuan terapi. Sikap ini merupakan upaya perawat untuk tetap
konsisten terhadap materi komunikasi yang diinginkan
Suportif Lansia sering menunjukkan sikap labil atau berubah-ubah. Perubahan ini perlu disikapi dengan
menjaga kestabilan emosi klien lansia dengan cara memberikan dukungan (suportif).
Klarifikasi teknik yang digunakan perawat untuk memperjelas informasi
yang disampaikan klien.
Sabar dan Perubahan yang terjadi pada lansia terkadang merepotkan dan seperti kekanakkanakan.
ikhlas Perubahan ini harus disikapi dengan sabar dan ikhlas agar hubungan antara perawat dan klien
lansia dapat efektif