Anda di halaman 1dari 3

KELOMPOK 4 : MODEL EVALUASI COUNTENANCE STAKE DALAM EVALUASI

KEBIJAKAN PUBLIK

Nama-Nama Kelompok :

- Muhammad Irfan (190903074)


- Yosua Tampubolon (190903118)
- Naomi Angelina (190903158)
- Yosi Suita Siringiringo (190903178)
- Steviona Angel (190903184)

Berikut Daftar pertanyaan dan jawaban presentasi kelompok 4 dalam sesi tanya jawab.

1. Pertanyaan dari Meylin (Kelompok 9)

Dari hasil pertimbangan yang disebutkan kelompok 4, yaitu diperlukannya perhatian akan
kondisi dan estetika tubuh pemakai. Menurut kelompok 4, Apakah hasil pertimbangan ini
diperuntukkan untuk tahap penggunaan barang/fasilitas atau untuk proses pelaksanaan pelayanan
yang optimal (aksesbilitas pelayanannya atau kualitas pelayanannya)?

Jawaban dari Yosua (Kelompok 4)

Menurut kelompok kami hasil dari pertimbangan yang di dapat melalui proses evaluasi dengan
tiga tahapan yaitu antecedent, transaction, dan outcomes memang diperuntukkan sebagai acuan
atau standart yang tepat dalam proses pelaksanaan pelayanan yang optimal bagi penerima
manfaat bantuan (para penyandang disabilitas netra). Dari hasil pertimbangan tersebut akan
terlihat apakah proses pelaksanaan bantuan ini sudah sesuai dengan sop yang telah dibuat
sebelumnya, jika sudah sesuai maka program bantuan ini tentunya dapat memberikan manfaat
bagi penyandang disabilitas, namun pada studi kasus tersebut masih terdapat beberapa
kekurangan seperti alat bantu yang tidak sesuai dengan postur tubuh, bahan yang digunakan
terbuat dari plastik yang mudah rusak, hal ini lah yang menjadi perhatian para seluruh kelompok
kepentingan dalam program ini untuk dapat memperhatikan dan segera mencari solusi dari
keluhan yang dihadapi oleh para penerima manfaat bantuan. Jadi dari hasil pertimbangan
(judgement) itulah akan diambil sebuah keputusan, saran atau prosedur yang tepat untuk
memperbaiki masalah yang terjadi dalam program tersebut. Sehingga dari hasil pertimbangan
tadi akan membantu para penerima bantuan ini dapat memiliki aksesibilitas yang memadai
terhadap fasilitas yang diberikan serta membantu mereka dalam menjalani kehidupannya sehari-
hari, karena penggunaan alat bantu tersebut memiliki manfaat dan sesuai dengan yang mereka
butuhkan.

2. Pertanyaan dari Muammar Faiz (Kelompok 2)

Apakah di dalam jurnal kalian dijelaskan kriteria khusus disabilitas netra yang akan menerima
bantuan itu?

Jawaban dari Yosi Suita (Kelompok 4)

Menurut kelompok kami bahwa sesuai jurnal yang kami analisis bahwa kriteria khusus yang
akan menerima bantuan ada yang dimana dikatakan kriteria yg menerima bantuan penyandang
disabilitas berupa harus Aktualisasi ketercapaian pelaksanaan pemberian alat bantu untuk
pelayanan disabilitas sensorik netra adalah 70% dalam kategori sesuai. Aktualisasi ketercapaian
pemanfaatan alat bantu adalah 70,00% dalam kategori cukup baik. Walau demikian sebagian
penerima manfaat kurang memanfaatkan tongkat ketika beraktivitas di dalam balai maupun di
lingkungan tempat tinggal, karena merasa malu dan kurang percaya diri.

Tambahan dari Naomi Angelina (Kelompok 4)

Kemudian di dalam Undang-Undang No 8 Tahun 2016 tentang Penyandang Disabilitas untuk


mewujudkan kesamaan hak dan kesempatan bagi penyandang disabilitas menuju kehidupan yang
sejahtera, mandiri, dan tanpa undangan yang dapat menjamin pelaksanaannya. Penyandang
disabilitas memiliki hak hidup, bebas dari stigma, privasi, keadilan dan perlindungan hukum,
pendididkan, pekerjaan, kewirausahaan, dan koperasi, kesehatan dan politik.

3. Pertanyaan dari Ahmad Gunawan (Kelompok 10)


Mengapa mode evaluasi countenance ini memadai dalam pembelajaran?

Jawaban dari Steviona Angel (Kelompok 4)

Karena evaluasi ini menekankan pada pelaksanaan deskripsi dan pertimbangan. kaitam arti
dengan asal kata di atas adalah pada pertimbangan yang diperoleh dari evaluator sehingga
menimbulkan keputusan atau persetujuan tentang suatu hal. lalu dalam evaluasi ini terdapat juga
tiga tahap dalam evaluasi, yaitu; Anteceden (konteks awal), Transaksi (Proses), dan Hasil
(outcome). jadi selain mengungkapkan deskripsi dari evaluan juga mengutamakan adanya
pertimbangan terhadap hasil evaluasi.

Tambahan dari Muhammad Irfan (Kelompok 4)

Evaluasi Countenance memadai dalam pembelajaran dikarenakan pada model evaluasi para
evaluator evaluator mempertimbangkan program dengan membandingkan kondisi hasil evaluasi
program dengan yang terjadi di program lain, dengan objek sasaran yang sama dan
membandingkan kondisi hasil pelaksanaan program dengan standar yang ditentukan oleh
program tersebut. Dengan begitu maka para evaluator dapat belajar menilai berdasarkan data
yang dikumpulkan sehingga di analisis sesuai kebutuhan nya

Evaluasi ini juga memberikan gambaran yang sangat detail terhadap suatu program, mulai dari
konteks awal hingga hasil yang dicapai. Juga lebih komprehensif dan lebih lengkap dalam
menyaring informasi.

Anda mungkin juga menyukai