KELOMPOK 3
DISUSUN OLEH:
Tiara 190903186
BAB I
PENDAHULUAN
Kepemimpinan merupakan hal yang tidak bisa dipisahkan dari organisasi, karena dengan
adanya kepemimpinan maka akan dicapai tujuan organisasi. kepemimpinan sangat berperan
dalam meningkatkan kinerja karyawan yang bisa datang dari kinerja karyawan sendiri
ataupun dari pola kepemimpinan yang ada. Seperti ungkapan bahwa pemimpin adalah
individu yang bertanggung jawab atas keberhasilan dan kegagalan dari pekerjaan dan hal ini
mendudukkan pemimpin sebagai porsi penting dalam organisasi. Jika digambarkan maka
pemimpin merupakan pengembala yang akan mengarahkan dan membimbing para
pekerjanya dan memiliki beban untuk mempertanggungjawabkan kepemimpinannya.
Membicarakan kepemimpinan merupakan hal yang menarik dan dapat dimulai dari sudut
pandang manaoun, dari waktu ke waktu karena kepemimpinan menjadi perhatian organisasi
manapun. Kepemimpinan dibutuhkan karena adanya keterbatasan yang dimiliki manusia,
karena adanya kemampuan memimpin yang tidak dimiliki oleh seluruh manusia. Seperti yang
dinyatakan oleh Dubin (1951:7) bahwa kepemimpinan terkadang diartikan sebagai
pelaksanaan otoritas dan pembuatan keputusan. Kepemimpinan sendiri dapat dirumuskan
sebagai aktivitas untuk mempengaruhi orang-orang untuk mencapai tujuan organisasi
(Terry:1954). Konsep kepemimpinan dan kekuasaan menjadi topik yang menarik dalam
pembahasannya.
Seperti yang akan dibahas pada makalah ini yaitu teori kepemimpinan yang diawali pada
penemuan di Iowa, Ohio dan Michigan yang menjadi pembuka ilmu perilaku organisasi.
adanya penelitian-penelitian ini mendorong penelitian lainnya tentang pengaruh
kepemimpinan kepada kinerja, dimana pada awalnya hanya melakukan pengujian pengaruh
langsung kepemimpinan ke kinerja menjadi penelitian yang menyelidiki tentang bagaimana
sebenarnya dukungan dan pengaruh gaya kepemimpinan kepada kinerja yang akan
mendorong tercapainya tujuan organisasi. Adanya latar belakang ini maka menjadi awal dari
penulisan makalah ini yang akan menjabarkan mengenai sub-bab yang akan dibahas.
1.2 Rumusan Masalah
1.2.1 Apa yang dimaksud dengan teori sifat?
1.2.2 Apa yang dimaksud dengan teori perilaku?
1.2.3 Apa yang dimaksud dengan teori continuum dan teori situasional?
1.2.4 Apa yang dimaksud dengan teori contingency dan teori path goal?
BAB II
PEMBAHASAN
Teori sifat disebut juga teori genetik, karena menganggap bahwa pemimpin itu dilahirkan
bukan dibentuk. Teori ini menjelaskan bahwa eksistensi seorang pemimpin dapat dilihat dan
dinilai berdasarkan sifat-sifat sejak lahir sebagai sesuatu yang diwariskan.Teori ini
mengatakan bahwa kepemimpinan diidentifikasikan berdasarkan atas sifat atau ciri yang
dimiliki oleh para pemimpin. Pendekatan ini mengemukakan bahwa ada karakteristik tertentu
seperti fisik, sosialisasi, dan intelegensi (kecenderungan) yang esensial bagi kepemimpinan
yang efektif, yang merupakan kualitas bawaan seseorang. Berdasarkan teori kepemimpinan
ini, asumsi dasar yang dimunculkan adalah kepemimpinan memerlukan serangkaian sifat,
ciri, atau perangai tertentu yang menjamin keberhasilan setiap situasi. Keberhasilan seorang
pemimpin diletakkan pada kepribadian pemimpin itu sendiri.
Teori sifat yang paling relevan untuk dialami dalam kehidupan sehari-hari maupun
organisasi adalah “great man theory” dimana pada teori ini menyatakan bahwa hanya orang
tertentu saja yang memiliki sifat pemimpin dan sifat ini telah ada sejak lahir. Seringkali
adanya anggapan jika manajer sebagai pemimpin memiliki sifat pemimpin maka akan
semakin besar kemungkinan organisasi yang dipimpinnya berhasil. Padahal, hal tersebut
tidak memiliki kaitan antara sifat dan keberhasilan manajer. Keith Davis (1972: 103-104)
menyarakan bahwa empat sifat umum yang tampaknya mempunyai pengaruh dalam
keberhasilan pemimpin organisasi yaitu: A) Kecerdasan. Hal ini didasari pada penelitian
dimana pemimpin yang memimpin suatu organisasi pasti lebih cerdas dari pengikutnya. B)
Kedewasaan dan Keluasan Hubungan Sosial. Pemimpin yang matang cenderung memiliki
emosi yang stabil dan mempunyai perhatian luas terhadap aktivitas sosial yang ada serta
mempunyai keinginan untuk dihargai dan menghargai. C) Motivasi Diri dan Dorongan
Berprestasi. Para pemimpin cenderung untuk memiliki motivasi untuk berprestasi dan
cenderung berusaha mendapatkan penghargaan intrinsik dibanding ekstrinsik. D) Sikap
Hubungan Kemanusiaan. Pada poin ini, pemimpin yang berhasil sangat mengakui dan
menghargai serta menghormati pengikutnya yang berpihak kepadanya.
Pendapat Yukl (Yukl, 2006) dan Sidle (Sidle, 2007) mengatakan bahwa bukti-bukti
menunjukkan ada empat sifat yang dimiliki oleh kebanyakan pemimpin (tetapi tidak
olehsemua pemimpin) yang sukses (Hellriegel dan Slocum: 2009), yaitu:
Menurut Daniel Goleman (1995) Hasil penelitian menunjukkan bahwa ciri-ciri pemimpin
yang efektif adalah "Emotional lntelligence ". Emotional lntelligence adalah kemampuan
seseorang untuk mengetahui dan mengendalikan gejala-gejala dan informasi emosional.
Orang yang memahami emosi dirinya dan mampu membacaemosi orang lain, dapat lebih
efektif dalam pekerjaannya. Hasil riset yangdilakukan Goleman mengenai Emotional
lntelligence (Robbins dan Judge: 2007,248), menyatakan bahwa Emotional lntelligence
terdiri darilima dimensi, yaitu:. Kesadaran diri (Self-awareness): yaitu memahami
perasaandirinya, Manajemen diri (Self-management): yaitu kemampuan mengendalikan
emosi diri sendiri, Motivasi diri (Se/f-motivation): yaitu kemampuan untuk tetap bertahan
dalam menghadapi kelemahan dan kegagalan, Empati (Empathy)'. yaitu kemampuan untuk
memahamiperasaan orang lain, Kemampuan sosial (Socia/ Ski//s): yaitu kemampuan
untukmengendalikan emosi orang lain.
Judge, Bono, llies, dan Gerthardt mengatakanbahwa ada lima faktor utama kepribadian
seseorang (Robbins dan Judge:2007,98) yaitu:
2. Keramahan (Agreeableness). Dimensi ini menunjukkan pada sifat seseorang yang suka
menghargai orang lain. Orang yang bersifat highly agreeable adalah orang mudah bekerja
sama, hangat, dan dapat dipercaya.Orang yang dinilai memiliki agreeableness yang rendah,
adalah orang yang dingin, sulit bekerja sama, dan tidak bersahabat atau suka menentang.
Dubin, Robert. 1951. Human Relation in Administration. New York: McGraw-Hill Book
Company
Goleman, Daniel. 2001. Kecerdasan Emosional untuk Mencapai Puncak Prestasi (terjemahan
oleh Widodo). Jakarta: PT. Gramedia
Keith, Davis. 1972. Human Behavior at Work. New York: McGraw-Hill Book Company
Robbins, S.P., & Judge, T. 2013. Organizational Behavior, Fifteenth Edition, Prentice Hall
Sondang P. Siagian. 1999. Teori dan Praktek Kepemimpinan. Jakarta: Rineka Cipta