Anda di halaman 1dari 2

Nomor Kelompok : 2

Nama : Geby Theresia Sagala

Nim : 190903160

No Presensi : 33

EAP C

Korupsi merupakan tindak penyelewengan tanggungjawab yang dipercayakan


masyarakat kepada birokrat dan tindak korupsi merupakan hal yang sejak dahulu menjadi
patologi dalam birokrasi kita. Hal ini dapat terbukti dari adanya birokrat yang tiap tahun
terjerat kasus korupsi, dan hal ini terus berulang dari tahun ke tahun dan dilakukan untuk
kepentingan pribadi maupun kelompok. Menurut saya dua penyebab utama yang paling
dominan dalam tumbuhnya korupsi faktor pertama adalah struktur yang buruk suatu negara
yang dipengaruhi oleh sejarah bangsa, sebagai contoh ketika Indonesia terjajah dan
melakukan tanam paksa ternyata ada gaji yang dibayarkan oleh negara penjajah kepada
gubernur tiap daerah namun gaji tersebut tidak pernah sampai ke tangan masyarakat, dengan
kata lain adanya unsur feodalisme di birokrasi yang sudah ada sejak dahulu dan terbawa
hingga sekarang. Adanya pengalaman birokrasi yang buruk mengenai korupsi membuktikan
bahwa masih lemahnya etika dan moral individu yang dimiliki birokrat di Indonesia. Faktor
kedua tumbuhnya korupsi di birokrasi adalah rendahnya gaji yang diterima oleh para birokrat
dan ketika pensiun para birokrat hanya menerima dana pensiun yang sedikit. Adanya faktor
gaji yang kecil menumbuhkan rasa untuk mencari pemasukan lain yaitu melalui korupsi di
ranah birokasi dengan cara mempersulit urusan administrasi masyarakat dan adanya kesulitan
ini mendorong masyarakat untuk memudahkan urusan dengan cara suap. Masyarakat yang
ingin serba cepat dan selalu mencari jalan mudah serta adanya birokrat yang merasa kurang
akan gajinya akan mendorong terjadinya korupsi karena birokrat dan masyarakat merasa
saling diuntungkan.

Cara untuk memberantas korupsi yang paling awal dapat dilakukan adalah dengan
menanamkan nilai kejujuran sejak dini dan mendorong tumbuhnya moral individu yang
dimiliki para birokrat dan masyarakat. Adanya moral individu yang dimiliki akan menjadi
pedoman untuk masing-masing birokrat dan masyarakat mengenai bagaimana pelayanan
publik seharusnya dilakukan. Adapun cara lain yang dapat dilakukan adalah dengan
perbaikan struktur yang dilakukan dengan memperbaiki kelemahan sistem politik dan
administrasi, mengkaji ulang apa sebenarnya permasalahan yang dihadapi masyarakat dan
bisa pula dengan memperbaiki kualitas hukum. Cara lain yang dapat dilakukan antara lain
dengan memperbaiki media pelayanan dalam pelayanan publik, dimana media berupa surat
pada saat ini tidak efektif karena proses yang lama.

Dua solusi yang dapat dikemukakan untuk memberantas korupsi secara efektif adalah
melalui pengawasan dan melakukan penguatan terhadap badan pengawas melalui hukum
yang ditegakkan kepada pelaku korupsi. Hukum yang ditegakkan harus bersifat efisien,
rasional dan ditegakkan berdasarkan integritas yang tinggi sehingga tidak ada lagi praktik
bahwa hukum bisa dibeli. Hal berupa penegakan hukum sangat diperlukan mengingat bahwa
birokrat di Indonesia yang masih tidak memiliki moral individu lebih takut kepada hukuman
dan tidak memiliki kesadaran diri bahwa dirinya merupakan pelayan publik bukan dilayani
oleh publik, Satu solusi lain adalah dengan menanamkan kesadaran individu dan moral
individu melalui pelajaran sekolah sejak dini dan harus diterapkan kepada masyarakat juga
karena korupsi sering kali diawali oleh adanya masyarakat yang menawarkan kesempatan
kepada birokrat. Dengan adanya moral individu yang dimiliki masyarakat maupun birokrat,
maka akan tumbuh rasa malu dan adanya kesadaran diri bahwa tindak korupsi merupakan hal
yang tidak pantas dilakukan oleh birokrat maupun masyarakat.

Anda mungkin juga menyukai