Anda di halaman 1dari 62

BAB I

PENDAHULUAN

A. Rasional (Latar Belakang)


Kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi dan
bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan
pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu. Tujuan ini meliputi tujuan
pendidikan nasional dan kesesuaian dengan kekhasan, kondisi dan potensi daerah, satuan
pendidikan dan peserta didik. Oleh sebab itu kurikulum disusun oleh satuan pendidikan
untuk memungkinkan penyesuaian program pendidikan dengan mengakomodir kebutuhan
dan potensi yang ada di daerah.
Pengembangan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) yang beragam
mengacu pada standar nasional pendidikan. Untuk menjamin pencapaian tujuan
pendidikan nasional yang meliputi Standar nasional pendidikan yang terdiri atas standar
Isi, Standar proses, Kompetensi lulusan, Tenaga kependidikan, Sarana dan prasarana,
Standar pengelolaan, Standar pembiayaan dan Standar penilaian pendidikan. Dari
kedelapan Standar nasional pendidikan tersebut, yaitu Standar Isi (SI) dan Standar
Kompetensi Lulusan (SKL) merupakan acuan utama bagi satuan pendidikan dalam
mengembangkan sebuah kurikulum.
Adapun yang mendasari penyusunan KTSP ini adalah Undang-undang Nomor 20
tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional terutama Pasal 36 Ayat (2) dimana kurikulum
pada semua jenjang dan jenis pendidikan dikembangkan dengan prinsip diversifikasi sesuai
dengan satuan pendidikan, potensi daerah, dan peserta didik. Peraturan Pemerintah Republik
Indonesia Nomor 19 Tahun 2005 juga mengamanatkan bahwa Kurikulum Satuan Pendidikan
pada Jenjang Pendidikan Dasar dan Menengah mengacu pada Standar Isi (SI) dan Standar
Kompetensi Lulusan (SKL) serta berpedoman pada panduan dan Badan Standar Nasional
Pendidikan (BSNP).
Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan Sekolah Menengah Atas Pesantren MKGR
Kertasemaya Kabupaten Indramayu dikembangkan sebagai perwujudan dari kurikulum
pendidikan menengah. Kurikulum ini disusun oleh satu Team penyusun yang terdiri atas unsur
Sekolah dan Komite Sekolah di bawah koordinasi dan supervisi Dikmen Pendidikan Wilayah
IX Provinsi Jawa Barat. Orientasi penyusunan KTSP SMA Pesantren MKGR Kertasemaya ini
tetap mengarah kepada visi, misi dan tujuan SMA Pesantren MKGR Kertasemaya Kabupaten
Indramayu yang mengacu kepada standar nasional ; yaitu Standar isi, Standar kompetensi

1
lulusan, Standar proses, Standar pendidik dan kependidikan, Standar sarana dan prasarana,
Standar pengelolaan, Standar pembiayaan, dan Standar penilaian.
Indikator keberhasilan pembaharuan kurikulum ditunjukkan dengan adanya
perubahan pada pola kegiatan proses belajar mengajar, pemilihan media pembelajaran,
menentukan pola penilaian, dan pengelolaan kurikulum dalam menentukan keberhasilan
pendidikan. Pembaharuan kurikulum akan lebih bermakna bila diikuti oleh perubahan
pengelolaan kurikulum yang dengan sendirinya akan mengubah paradigma, dan praktik-
praktik pembelajaran (KBM) di kelas. Oleh karena itu melalui KTSP ini Sekolah
Menengah Atas Pesantren MKGR Kertasemaya Kabupaten Indramayu melaksanakan
kegiatan pembelajaran yang tetap disesuaikan dengan karakteristik, keberagaman potensi,
dan kebutuhan peserta didik.
Keberhasilan penyelenggaraan pendidikan di SMA Pesantren MKGR
Kertasemayaakan terlihat apabila proses kegiatan belajar mengajar mampu membentuk
pola tingkah laku peserta didik sesuai dengan tujuan pendidikan, serta dapat dievaluasi
melalui pengukuran yang jelas dan terukur baik dengan menggunakan post tes dan non
post tes. Proses pembelajaran akan efektif apabila dilakukan melalui persiapan yang cukup
dan terrencana dengan baik supaya dapat diterima untuk memenuhi a) Kebutuhan
masyarakat setempat dan masyarakat global. b) Mempersiapkan peserta didik dalam
menghadapi perkembangan dunia global. c) Sebagai proses untuk melanjutkan ke jenjang
yang lebih tinggi
a. Kondisi Ideal

2
SMA Pesantren MKGR Kertasemaya merupakan rintisan sekolah kategori
mandiri / sekolah standar nasional ( RSKM / RSSN ) tahun ketiga menginjak tahun ke
empat. Dan dari rekapitulasi hasil verifikasi SMA model SKM, PBKL dan PSB
merupakan kategori standar III. Dengan perincian sebagai berikut ; Standar Isi siap SKM,
Standar Kompetensi Lulusan : Standar III, Standar Tenaga Pendidik dan Tenaga
Kependidikan : Siap SKM, Standar Proses : Standar III, Standar Sarana-Prasarana :
Standar III, Standar Pengelolaan : Standar III, Standar Pembiayaan : Standar III , Standar
Penilaian : Standar III. Kategori sekolah PBKL dengan kualifikasi Cukup dan kategori
Sekolah Pusat Sumber belajar dengan kualifikasi Cukup.Implementasi program RSKM /
RSSN SMA Pesantren MKGR Kertasemaya ditahun ketiga berharap dapat
meningkatkan kualifikasi sekolah dari kategori standar III menjadi kategori siap SKM
(dapat memenuhi delapan standar nasional pendidikan). Disamping dapat memenuhi
delapan standar nasional pendidikan SMA Pesantren MKGR Kertasemaya dengan potensi
dan keunggulan yang ada ingin menjadi sekolah model PBKL dan PSB, sehingga SMA
Pesantren MKGR Kertasemaya menjadi sekolah yang unggul dan favorit sesuai dengan
visi sekolah.

b. Kondisi Nyata
Usaha untuk mendirikan lembaga pendidikan tingkat menengah atas pernah
dicobakan pada tahun 1996 namun mengalami kegagalan. Begitu juga pada tahun
sesudahnya, usaha mewujudkannya menemui kegagalan kembali. Keinginan ini baru
terwujud pada tanggal 2 Nopember 1997. Pada awal-awal berdirinya (Tahun pelajaran
1997/1998) siswa yang mendaftar ke SMU Pesantren MKGR Kertasemaya sebanyak 14
anak laki-laki, dan 3 putri. Pada perkembangan selanjutnya para siswa terus bertambah
dan berkurang hingga mencapai angka tetap sebanyak 14 siswa laki-laki dengan Kepala
Sekolah pertamanya adalah bapak Drs. H. Masdullah Jalil hingga tahun 2016.
Selama kurun waktu tersebut kondisi siswa mengalami kondisi pasang surut,
ditambah lagi dengan kondisi bangunan yang terbatas dan sarana prasarana yang kurang
memadai, guru tidak professional, minat belajar siswa rendah, administrasi lemah,
dukungan orang tua siswajuga kurang, dan masih banyak lagi masalah lain yang dihadapi
sekolah ini, keadaan inilah yang mendorong sekolah untuk terus berbenah diri. Beberapa
tahun kemudian perkembangan mulai terlihat sebagai contoh ( jumlah siswa 120 orang
dan sekarang berkurang hanya 60 siswa, 2 guru yang sudah memiliki sertifikat pendidik
(sertifikasi) , baik dari sisi pembenahan ruang belajar, ruang guru, kenaikan jumlah siswa,
3
penataan administrasi, tempat olah raga, pos jaga sekolah, semua tampak terlihat
mengalami kemajuan. Sehingga sekolah ini sampai tahun 2020 sudah menghasilkan
lulusan sebanyak 500 siswa. Usaha yang akan tetap dikembangkan sekolah pada tahun ke
depan dengan berdasarkan pada Renstra Sekolah 2012-2021 sudah membangun gedung
bertingkat , laboratorium komputer , ruang guru, ruang tata usaha, ruang kelas baru, ruang
osis, ruang UKS yang kompherensip, yang kesemuanya itu akan terpisah dari ruang
induk/lokal utama. Disisi lain pengembangan kemampuan guru juga akan dicoba
kembangkan dengan mengadakan beberapa jenis kegiatan pendidikan dan pelatihan guru,
pengembangan manajemen administrasi yang modern, proses pembelajaran yang berbasis
IT, yang kesemua kegiatan itu akan di danai sepenuhnya dari sekolah dan bantuan pihak
lain.

c. Potensi dan Karakterisitik Satuan pendidikan


SMA Pesantren MKGR Kertasemaya terletak di wilayah kecamatan Kertasemaya,
dimana Kertasemaya merupakan kota kecil yang sedang mengalami pertumbuhan
ekonomi yang sangat pesat dan memiliki potensi di berbagai sektor baik sektor
perdagangan ( Ekonomi ), tanah pertanian yang luas, budaya dan industri yang sedang
tumbuh, ditambah lagi dengan pertumbuhan sekolah-sekolah baru tingkat menengah atas
sehingga sangat berpengaruh terhadap kemajuan sektor pendidikan di wilayah
Kertasemaya. SMA Pesantren MKGR Kertasemaya yang memiliki luas tanah hampir 1,5
hektar dan memiliki tenaga pendidik( minimal S-1 ) dan beberapa guru yang sudah
memiliki sertifikat pendidik ( Sertifikasi Pendidik ) , hal ini sangat berpotensi untuk
dijadikan sebagai sekolah unggul yang berpusat pada ke arifan lokal. Di daerah sekitar
Kertasemaya juga terdapat beberapa sanggar seni (misal Seni Marawis, dabusan dll ) di
dukung dengan masyarakatnya yang juga sangat menggemari terhadap seni tersebut .
SMA Pesantren MKGR Kertasemaya memiliki potensi untuk mengembangkan kreatifitas
di bidang seni tradisional tersebut. Sekolah ini juga memiliki potensi untuk bisa
dikembangkan dari sisi karakteristik sekolah yang berbasis kepesantrenan, terutama
pengembangan dalam bidang ilmu keagamaan dan pengembangan tradisi kepesantrenan.
Dari sisi karakteristik sekolah dan potensi kewilayahan yang dimilikinya, maka sekolah
sangat berpotensi untuk dijadikan sebagai sekolah unggul dalam bidang keagamaan dan
pengembangan nilai-nilai kepesantrenan yang tetap berpusat pada ke arifan lokal.

4
B. Dasar/Landasan
1. Undang-Undang No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional;
2. PP No. 32 Tahun 2013 tentang Perubahan PP No. 19/2005 tentang Standar Nasional
Pendidikan;
3. PP 23/2014 Perubahan PP 19 dan PP 32;
4. Permendikbud No. 54/2013 tentang SKL yang diubah ke Permendikbud No. 20/2016;
5. Permendikbud No. 64 Tahun 2013 tentang Standar standar isi Dasar dan Menengah ;
6. Permendikbud No. 65/2013 tentang Standar Proses diubah Permendikbud No. 22/2016;
7. Permendikbud No. 66/2013 tentang Standar Penilaian diubah ke permendikbud No.
23/2016;
8. Permendikbud No. 69/2013 tentang Standar Isi,diubah ke Permendikbud No. 21/2016;
9. Permendikbud No. 61/2014 tentang KTSP;
10. Permendikbud No. 62/2014 tentang Eskul;
11. Permendikbud No. 63/2014 tentng Kepramukaan;
12. Permendikbud No. 64/2014 tentang Peminatan;
13. Permendikbud No. 79/2014 tentang Mulok;
14. Permendikbud No.103/2014 tentang Pembelajaran pd Dikdasmen;
15. Permendikbud No.3/2017 tentang Penilaian hasil Belajar oleh Pemerintah dan Satdik;
16. Permendikbud No. 53/2015 tentang Penilaian Pendidik Satdik dasmen;
17. Permendikbud No. 23/2015 tentang Gerakan Penumbuhan Budi Pekerti;
18. Perubahan Permendikbud No. 57/2021 tentang Asesmen Nasional;
19. Surat Keputusan Kepala SMA Pesantren MKGR Kertasemaya Nomor: 002 / 102.047 /
VII/ 2022 tentang Pembentukan Tim Pengembang Kurikulum Sekolah dan Penyusunan
KTSP.

C. Tujuan Pengembangan KTSP


KTSP disusun sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk
mencapai tujuan pendidikan di SMA Pesantren MKGR Kertasemaya. Tujuan pendidikan
Tingkat Satuan Pendidikan adalah tahapan atau langkah untuk mewujudkan visi sekolah
dalam jangka waktu tertentu. Tujuan Pendidikan Tingkat Satuan Pendidikan merupakan
rumusan mengenai apa yang diinginkan pada kurun waktu tertentu.
Ciri tujuan pendidikan tingkat satuan pendidikan adalah sesuai dengan visi, dapat diukur,
dan terjangkau yaitu :
1. Menyelaraskan dengan perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi dan seni
5
2. Memperhatikan karakteristik sosial budaya masyarakat setempat dan menjunjung
kelestarian keragaman budaya
3. Memungkinkan pengembangan keragaman potensi, minat, kecerdasan intelektual,
emosional, spiritual dan karakteristik peserta didik secara optimal sesuai dengan
tingkat perkembangannya
4. Meningkatkan toleransi dan kerukunan umat beragama dan memperhatikan norma
agama yang berlaku di lingkungan sekolah
5. Agar pembelajaran berkeadilan untuk mendorong tumbuh kembangnya kesetaraan
jender
6. Meningkatkan pembinaan karakter bangsa

6
BAB II
TUJUAN SATUAN PENDIDIKAN

A. Tujuan Pendidikan Menengah


Tujuan pendidikan menengah adalah meningkatkan kecerdasan, pengetahuan,
kepribadian, akhlak mulia, serta keterampilan untuk hidup mandiri dan mengikuti
pendidikan lebih lanjut.

B. Visi Satuan Pendidikan


Visi :
Terwujudnya Lulusan yang Terdidik, Estetik, Religius, Bersinergis, Iman dan
Taqwa (TERBIT)

C. Misi Satuan Pendidikan


Misi :
1. Memberikan keteladanan etika dan moral agar siswa bertingkah laku sesuai dengan
norma ajaran agama yang dianutnya.
2. Menumbuh kembangkan pemahaman terhadap ajaran agama, sehingga menjadi sumber
kearifan dalam bertindak.
3. Melaksanakan proses pembelajaran yang mengarah kepada pembentukan pribadi
mandiri.

D. Tujuan Satuan Pendidikan


Untuk melaksanakan pendidikan di SMA Pesantren MKGR Kertasemaya , sekolah
memiliki beberapa tujuan yang ingin dicapai yaitu :
1. Melakukan penataan kelembagaan secara profesional
2. Meningkatkan mutu tenaga pendidik dan kependidikan
3. Meningkatkan prestasi dan kreatifitas siswa
4. Meningkatkan pengembangan sikap, moral dan etika siswa

 Strategi dan Program


1. Mempersamakan persepsi terhadap optimalisasi dan realisasi program kerja
2. Tertib dalam perencanaan, efektif dalam pelaksanaan serta tetap dalam
pembudayaan kegiatan sekolah
7
3. Memberdayakan proses pelaksanaan supervisi terhadap guru dan staff tata usaha
4. Membina dan mengembangkan sekolah melalui kegiatan dan ekstrakulikuler
5. Meminimalisir berbagai kelemahan-kelemahan dan hambatan-hambatan baik
internal ataupun eksternal
6. Memantapkan program pembinaan mental dan kepemimpinan melalui kegiatan
ekstra kurikuler.
7. Menanamkan loyalitas yang tinggi terhadap sekolah kepada segenap guru dan
karyawan melalui pendidikan dan latihan, MGMP dan sejenisnya.
8. Menanamkan loyalitas yang tinggi terhadap sekolah kepada siswa baik melalui
pembinaan Organisasi Siswa Sekolah
9. Melibatkan Komite sekolah dan masyarakat sekitar untuk memperoleh masukan
dan dukungan demi terlaksananya program sekolah.
10. Mengembangkan bidang garapan vocasional dalam kurikulum pembelajaran
11. Mengintensifkan pelatihan pembelajaran berbasis teknologi bagi guru dan
karyawan
12. Menambah jam pembelajaran pada mata pelajaran Teknologi Informasi dan
Komunikasi
13. Menumbuhkembangkan kesadaran tentang arti pentingnya kerja sama bagi seluruh
warga sekolah

KTSP disusun sebagai pedoman kegiatan penyelenggaraan untuk mencapai tujuan


pendidikan di SMA Pesantren MKGR Kertasemaya. Tujuan pendidikan tingkat satuan
pendidikan adalah tahapan atau langkah untuk mewujudkan visi sekolah dalam jangka
waktu tertentu. Tujuan pendidikan tingkat satuan pendidikan merupakan rumusan
mengenai apa yang diinginkan pada kurun waktu tertentu. Ciri tujuan pendidikan tingkat
satuan penidikan adalah sesuai dengan visi, dapat diukur dan terjangkau yaitu ;
1. Menyelaraskan dengan perkembangan ilmu pengetahuan , teknologi dan seni.
2. Memperhatikan karakteristik sosial budaya masyarakat setempat dan menjunjung
kelestarian, keragaman budaya
3. Memungkinkan pengembangan keragaman potensi, minat, kecerdasan, emosional,
spritual dan karakteristik peserta didik secara optimal sesuai dengan tingkat
perkembangannya
4. Meningkatkan toleransi dan kerukunan umat beragama dan memperhatikan norma
agama yang berlaku di lingkungan sekolah
8
5. Agar pembelajaran berkeadilan untuk mendorong tumbuh kembangnya kesetaraan
gender
6. Meningkatkan pembinaan karakter bangsa

9
BAB III
STRUKTUR DAN MUATAN KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN

A. Struktur Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan


1. Daftar Mata Pelajaran
Muatan mata pelajaran yang diberikan di SMA Pesantren MKGR Kertasemaya
sesuai dengan struktur kurikulum yang terdapat dalam Standar Isi dan Permendikbud No.
20, 21 tahun 2017 tentang Standar Kompetensi Lulusan dan Standar Isi dengan
penambahan jam pelajaran pada mata pelajaran-mata pelajaran tertentu.
Struktur kurikulum SMA Pesantren MKGR Kertasemaya meliputi substansi Pada
pembelajaran yang ditempuh dalam satu jenjang pendidikan selama tiga tahun mulai
Kelas X sampai dengan Kelas XII. Struktur kurikulum disusun berdasarkan standar
kompetensi lulusan dan standar kompetensi mata pelajaran. Pengorganisasian kelas-kelas
pada SMA Pesantren MKGR Kertasemaya dibagi ke dalam dua kelompok, yaitu kelas X
merupakan program umum yang diikuti oleh seluruh peserta didik ( wajib ), dan kelas
XI dan XII merupakan program penjurusan yaitu :
1. Program Ilmu Pengetahuan Sosial.
i. Struktur Kurikulum SMA Pesantren MKGR Kertasemaya Kelas X
a. Kurikulum SMA Pesantren MKGR Kertasemaya Kelas X terdiri atas 17 mata
pelajaran, muatan lokal, dan pengembangan diri seperti tertera pada Tabel.
Muatan lokal merupakan kegiatan kurikuler untuk mengembangkan
kompetensi yang disesuaikan dengan ciri khas dan potensi daerah, termasuk
keunggulan daerah, yang materinya tidak dapat dikelompokkan ke dalam mata
pelajaran yang ada. Substansi muatan lokal ditentukan oleh satuan pendidikan.
b. Pengembangan diri bukan merupakan mata pelajaran yang harus diasuh oleh
guru. Pengembangan diri bertujuan memberikan kesempatan kepada peserta
didik untuk mengembangkan dan mengekspresikan diri sesuai dengan
kebutuhan, bakat, dan minat setiap peserta didik sesuai dengan kondisi sekolah.
Kegiatan pengembangan diri difasilitasi dan atau dibimbing oleh konselor,
guru, atau tenaga kependidikan yang dapat dilakukan dalam bentuk kegiatan
ekstrakurikuler. Kegiatan pengembangan diri dilakukan melalui kegiatan
pelayanan konseling yang berkenaan dengan masalah diri pribadi dan
kehidupan sosial, belajar, dan pengembangan karir peserta didik.

10
ii. Jam pembelajaran untuk setiap mata pelajaran dialokasikan sebagaimana
tertera dalam struktur kurikulum.
a. Alokasi waktu satu jam pembelajaran adalah 45 menit.
b. Minggu efektif dalam satu tahun pelajaran (dua semester) adalah 34-38
minggu.
Berikut ini adalah struktur kurikulum SMA Pesantren MKGR Kertasemaya
disajikan dalam tabel berikut ini.
Kelas X
iii. Kelompok Mata Pelajaran Wajib
Kelompok Mata pelajaran Wajib merupakan bagian dari pendidikan umum
yaitu pendidikan bagi semua warganegara bertujuan memberikan pengetahuan
tentang bangsa, sikap sebagai bangsa, dan kemampuan penting untuk
mengembangkan kehidupan pribadi peserta didik, masyarakat dan bangsa. Mata
pelajaran wajib yang harus diikuti oleh semua siswa SMA Pesantren MKGR
Kertasemaya:
Alokasi Waktu
Komponen
Smt 1 Smt 2

A. Mata Pelajaran
Kelompok A ( wajib )
1. Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti  3  3
2. Pendidikan Kewarganegaraan 2 2
3. Bahasa Indonesia 4 4
4. Bahasa Inggris 2 2
5. Matematika 4 4
6. Sejarah Indonesia 2 2
Kelompok B ( wajib )
7. Seni Budaya 2 2
8. Penjas Kes 3 3
9. Prakarya 2 2
10. Bahasa Daerah Indramayu 2 2

Jumlah Mata Pelajaran Kelompok A dan B perminggu 26 26


Kelompok C Peminatan
Mapel peminatan Akademi 12 12
Jumlah jam pelajaran yang harus ditempuh perminggu 38 38

iv. Kelompok Mata Pelajaran Peminatan

11
Kelompok mata pelajaran peminatan bertujuan (1) untuk memberikan
kesempatan kepada peserta didik mengembangkan minatnya dalam sekelompok
mata pelajaran sesuai dengan minat keilmuannya di perguruan tinggi, dan (2)
untuk mengembangkan minatnya terhadap suatu disiplin ilmu atau keterampilan
tertentu.
Alokasi Waktu
Komponen
Smt 1 Smt 2

Mata Pelajaran A dan B ( Wajib ) 24 24


Mata pelajaran C ( peminatan )
Peminatan matematika dan ilmu –ilmu Alam
Matematika 3 3
Biologi 3 3
Fisika 3 3
Kimia 3 3
Ilmu ilmu sosial
Geografi 3 3
Sejarah 3 3
Sosiologi 3 3
Ekonomi 3 3
Peminatan ilmu-ilmu Bahasa dan Budaya
Bahasa dan Sastra Indonesia 3 3
Bahasa dan Sastra Inggris 3 3
Mata Pelajaran pilihan dan pendalaman
Pilihan bidang minat dan / atau pendalaman minat 6 6
Jumlah jam pelajaran yang tersedia perminggu 42 42
Jumlah jam pelajaran yang harus ditempuh perminggu 42 42

B. Muatan Lokal *)
Bahasa Arab 2 2
C. Pengembangan Diri
 Pramuka*)
 Ke-PMR-an *)
 Paskibra *))
2*) 2*)
 Karya Ilmiah Remaja *))
 Olah Raga (Badminton,Bola Voli,Sepak
Bola,Footsall) *))

Jumlah 44 44

Kelas XI

12
v. Kelompok Mata Pelajaran Wajib
Kelompok Mata pelajaran Wajib merupakan bagian dari pendidikan umum
yaitu pendidikan bagi semua warganegara bertujuan memberikan pengetahuan tentang
bangsa, sikap sebagai bangsa, dan kemampuan penting untuk mengembangkan
kehidupan pribadi peserta didik, masyarakat dan bangsa. Mata pelajaran wajib yang
harus diikuti oleh semua siswa SMA Pesantren MKGR Kertasemaya:

Alokasi Waktu
Komponen
Smt 1 Smt 2

A. Mata Pelajaran
Kelompok A (wajib)
1. Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti  3  3
2. Pendidikan Kewarganegaraan 2 2
3. Bahasa Indonesia 4 4
4. Bahasa Inggris 2 2
5. Matematika 4 4
6. Sejarah Indonesia 2 2
Kelompok B (wajib)
7. Seni Budaya 2 2
8. Penjas Kes 3 3
9. Prakarya 2 2
10. Bahasa Indramayu 3 3

Jumlah Mata Pelajaran Kelompok A dan B perminggu 27 27


Kelompok C Peminatan
Mapel peminatan Akademi 12 12
Jumlah jam pelajaran yang harus ditempuh perminggu 39 39

vi. Kelompok Mata Pelajaran Peminatan


Kelompok mata pelajaran peminatan bertujuan (1) untuk memberikan
kesempatan kepada peserta didik mengembangkan minatnya dalam sekelompok mata
pelajaran sesuai dengan minat keilmuannya di perguruan tinggi, dan (2) untuk
mengembangkan minatnya terhadap suatu disiplin ilmu atau keterampilan tertentu

Alokasi Waktu
Komponen
Smt 1 Smt 2

Mata Pelajaran A dan B ( Wajib ) 24 24


Mata pelajaran C ( peminatan )
Peminatan matematika dan ilmu –ilmu Alam
Matematika 3 3
Biologi 3 3

13
Fisika 3 3
Kimia 3 3
Ilmu-ilmu sosial
Geografi 3 3
Sejarah 3 3
Sosiologi 3 3
Ekonomi 3 3
Peminatan ilmu-ilmu Bahasa dan Budaya
Bahasa dan Sastra Indonesia 3 3
Bahasa dan Sastra Inggris 3 3
Mata Pelajaran pilihan dan pendalaman
Pilihan bidang minat dan / atau pendalaman minat 6 6
Jumlah jam pelajaran yang tersedia perminggu 42 42
Jumlah jam pelajaran yang harus ditempuh perminggu 42 42
C. Muatan Lokal *)
2 2
Bahasa Indramayu
2 2
D. Pengembangan Diri
 Pramuka*)
 Ke-PMR-an *)
 Paskibra *))
2*) 2*)
 Karya Ilmiah Remaja *))
 Olah Raga (Badminton,Bola Voli,Sepak
Bola,Footsall) *))

Jumlah 44 44

*) Mata pelajaran mulok yang harus diikuti oleh seluruh siswa kelas X.dan XI
*) Ekuivalensi 2 jam pelajaran
*)) Kegiatan pilihan

2. Struktur Kulrikulum kelas XII Program IPS


a) Kurikulum SMA/MA Kelas XII Program IPA, Program IPS, Program Bahasa,
dan Program Keagamaan terdiri atas 13 mata pelajaran, muatan lokal, dan
pengembangan diri.
Muatan lokal merupakan kegiatan kurikuler untuk mengembangkan kompetensi
yang disesuaikan dengan ciri khas dan potensi daerah, termasuk keunggulan
daerah, yang materinya tidak dapat dikelompokkan ke dalam mata pelajaran
yang ada. Substansi muatan lokal ditentukan oleh satuan pendidikan.

14
Pengembangan diri bukan merupakan mata pelajaran yang harus diasuh oleh
guru. Pengembangan diri bertujuan memberikan kesempatan kepada peserta
didik untuk mengembangkan dan mengekspresikan diri sesuai dengan
kebutuhan, bakat, dan minat setiap peserta didik sesuai dengan kondisi sekolah.
Kegiatan pengembangan diri difasilitasi dan atau dibimbing oleh konselor,
guru, atau tenaga kependidikan yang dapat dilakukan dalam bentuk kegiatan
ekstrakurikuler. Kegiatan pengembangan diri dilakukan melalui kegiatan
pelayanan konseling yang berkenaan dengan masalah diri pribadi dan
kehidupan sosial, belajar, dan pengembangan karir peserta didik.
b) Jam pembelajaran untuk setiap mata pelajaran dialokasikan sebagaimana tertera
dalam struktur kurikulum. Satuan pendidikan dimungkinkan menambah
maksimum empat jam pembelajaran per minggu secara keseluruhan.
Alokasi waktu satu jam pembelajaran adalah 45 menit.
Minggu efektif dalam satu tahun pelajaran (dua semester) adalah 34-38 minggu.
Kelas XII
Alokasi Waktu
Komponen
Smt 1 Smt 2
A. Mata Pelajaran
1. Pendidikan Agama Islam 3 3
2. Pendidikan Kewarganegaraan 2 2
3. Bahasa Indonesia 4 4
4. Bahasa Inggris 4 4
5. Matematika 4 4
6. Sejarah 3 3
7. Geografi 3 3
8. Ekonomi 6 6
9. Sosiologi 3 3
10. Seni Budaya 2 2
4. Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan 2 2
12. Teknologi Informasi dan Komunikasi 2 2
13. Keterampilan/Bahasa Indramayu 2 2

15
Alokasi Waktu
Komponen
Smt 1 Smt 2
B. Muatan Lokal
Bahasa Indramayu 2 2

C.Pengembangan Diri
1. Pramuka
2. Ke-PMR-an *)
3. Paskibra *))
4. Olah Raga (Badminton,Bola Voli,Sepak
Bola,Footsall) *))
Jumlah 42 42
*) Mata pelajaran mulok yang harus diikuti oleh seluruh siswa kelas X,XI,XII
*)) Kegiatan pilihan

Dari Struktur kurikulum yang ada di SMA Pesantren MKGR Kertasemaya ada
penambahan jam pelajaran untuk mata pelajaran tertentu per tahun pelajaran dengan
perincian sebagai berikut :

No Kelas Mata Pelajaran Jam


tambahan
1. X 1. Ekonomi 1
Jumlah 1
2. XI 1. Ekonomi 1
2. Bahasa Indonesia
Jumlah 1
3. XII 1. Ekonomi 1
2. Bahasa Indonesia
Jumlah 1

16
B. Program Muatan Lokal
1. Jenis dan strategi pelaksanaan muatan lokal yang disesuaikan dengan
kebijakan Daerah
Undang-undang No. 22 tahun 1999 tentang Pemerintahan daerah
menuntut adanya pelaksanaan otonomi daerah seluas-luasnya dan pengembangan
wawasan demokrasi dalam penyelenggaraan pendidikan. Hal ini berpengaruh pada
sistem pendidikan nasional dari system sentralisasi ke desentralisasi.
Desentralisasi dalam penyelenggaraan pendidikan ini terwujud dalam Undang-
undang No. 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional. Dimana salah
satu substansi yang didesenstralisasi adalah berkaitan dengan diperkenannkannya
daerah untuk melakukan pengembangan kurikulum sendiri yang berbasis pada
potensi lokal/daerah itu sendiri, dimana Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan
jenjang pendidikan dasar dan menengah dikembangkan oleh sekolah beserta
komite sekolah yang berpedoman pada Standar Kompetensi Lulusan (SKL) dan
Standar Isi ( S I ) serta panduan penyusunan kurikulum yang dibuat oleh BSNP.
Untuk itu, sekolah beserta komite sekolah harus bersikap antisipatif dan
akomodaktif terhadap pelaksanaan kebijakan tersebut, karena sebagian besar
kebijakan tersebut akan berkaitan dengan implementasi Standar Nasional
Pendidikan dilaksanakan oleh Sekolah beserta komite sekolah.
Berdasarkan pernyatan di atas, sekolah dan komite sekolah memiliki
kewenangan yang luas untuk mengembangkan dan menyelenggarakan pendidikan
sesuai dengan kondisi peserta didik, keadaan sekolah, potensi daerah dan
kebutuhan daerah. Berkenaan dengan itu, Indonesia yang terdiri atas berbagai
macam suku bangsa yang beraneka ragam (multi kultur) merupakan ciri khas yang
dapat memperkaya nilai-nilai kehidupan bangsa Indonesia. Oleh karena itu,
keanekaragaman tersebut harus selalu dilestarikan dan dikembangkan dengan
tetap mempertahankan nilai-nilai luhur bangsa Indonesia melalui upaya
pendidikan. Pengenalan keadaan lingkungan, sosial dan budaya kepada peserta
didik yang memungkinkan mereka untuk lebih mengakrabkan dengan
lingkungannya.
Pengenalan dan pengembangan lingkungan melalui pendidikan diarahkan
untuk menunjang peningkatan kualitas sumber daya manusia dan pada akhirnya
diarahkan untuk meningkatkan kemampuan peserta didik. Kebijakan yang
berkaitan dengan dimasukkannya program muatan lokal ini dilandasi atas
17
pernyataan bahwa di Kabupaten Indramayu banyak memiliki akan
keanekaragaman budaya. Sekolah adalah merupakan suatu tempat program
pendidikan yang melayani pendidikan berbasis potensi lokal yang dilaksanakan
oleh segenap warga sekolah yang merupakan bagian dari masyarakat daerah
tersebut. Oleh karena itu, program pendidikan di sekolah perlu memberikan
wawasan yang luas dan utuh pada peserta didik tentang kekhususan yang ada di
lingkungannya. Standar isi yang seluruhnya disusun secara sentralisasi, tidak
mungkin dapat mencakup muatan lokal tersebut.
Muatan Lokal adalah kegiatan kurikuler yang berupa mata pelajaran
untuk mengembangkan kompetensi yang disesuaikan dengan ciri khas, potensi
daerah dan prospek pengembangan termasuk keunggulan daerah, yang materinya
tidak dapat dikelompokkan ke dalam mata pelajaran yang ada.
Muatan lokal merupakan bagian dari struktur dan muatan kurikulum yang
terdapat pada Standar Isi di dalam Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan.
Keberadaan mata pelajaran muatan lokal merupakan bentuk penyelenggaraan
pendidikan yang tidak terpusat. Sebagai upaya agar penyelenggaraan pendidikan
di masing-masing daerah lebih meningkat relevansinya terhadap keadaan dan
kebutuhan daerah yang bersangkutan. Hal tersebut sejalan dengan upaya
pemerintah dalam peningkatan mutu pendidikan Nasional sehingga keberadaan
kurikulum muatan lokal akan mendukung dan melengkapi kurikulum nasional.
Mata pelajaran muatan lokal bertujuan untuk memberikan bekal
pengetahuan, keterampilan dan perilaku kepada peserta didik agar mereka
memiliki wawasan yang mantap tentang keberadaan lingkungan dan kebutuhan
masyarakat sesuai dengan nilai-nilai atau aturan yang berlaku di daerahnya dan
mendukung kelangsungan pembangunan daerah serta pembangunan nasional.
Secara khusus mata pelajaran muatan lokal bertujuan agar peserta didik :
1. Mengenal dan menjadi lebih akrab dengan lingkungan alam, sosial dan
keunikan budaya daerahnya.
2. Memiliki bekal kemampuan dan keterampilan serta pengetahuan mengenai
daerahnya yang berguna bagi diri maupun lingkungan masyarakat pada
umumnya.
3. Memiliki sikap dan perilaku yang selaras dengan nilai-nilai atau aturan-aturan
yang berlaku di daerahnya, serta melestarikan dan mengembangkan nilai-nilai
luhur budaya setempat dalam rangka menunjang pembangunan nasional.
18
Mata pelajaran muatan lokal dalam pengembangannya sepenuhnya akan
ditangani oleh sekolah beserta komite sekolah yang membutuhkan penanganan
secara profesional dalam merencanakan, mengelola, dan melaksanakannya.
Dengan demikian di samping mendukung pembangunan daerah dan pembangunan
nasional, perencanaan, pengeleolaan maupun pelaksanaan muatan lokal harus
memperhatikan aspek keseimbangan dengan Kurikulum Tingkat Satuan
Pendidikan. Penanganan harus dilakukan secara profesional terhadap mata
pelajaran muatan lokal/standar kurikulum mulok ini, karena merupakan tanggung
jawab pemangku kepentingan (stakeholders) yakni sekolah beserta komite sekolah,
pemerintah daerah, profesi pendidik, serta lembaga-lembaga yang bersentuhan
dengan peningkatan kependidikan.
Muatan lokal merupakan kegiatan kurikuler untuk mengembangkan
kompetensi yang disesuaikan dengan ciri khas dan potensi daerah, termasuk
keunggulan daerah, yang materinya tidak disesuaikan untuk menjadi bagian dari
mata pelajaran lain, sehingga harus menjadi mata pelajaran yang berdiri sendiri.
Substansi muatan lokal ditentukan oleh satuan pendidikan, tidak terbatas
pada mata pelajaran keterampilan. Muatan lokal merupakan mata pelajaran,
sehingga satuan pendidikan dapat mengembangkan Standar Kompetensi (SK) dan
Kompetensi Dasar (KD) untuk setiap jenis muatan lokal yang diselenggarakan.
Satuan pendidikan dapat menyelenggarakan satu mata pelajaran muatan lokal
setiap semester. Ini berarti bahwa dalam satua tahun satuan pendidikan dapat
menyelenggarakan dua mata pelajaran muatan lokal
Dengan mengacu pada substansi yang ada , maka SMA Pesantren MKGR
Kertasemaya menerapkan pelaksanaan mata pelajaran muatan lokal ini
berdasarkan kebutuhan dan budaya daerah setempat yaitu memberikan wawasan
dan keterampilan yang utuh terhadap penguasaan nilai-nilai budaya daerah /nilai
lokal yang disesuaikan dengan kebutuhan peserta didik dan tuntutan masyarakat
lokal, nasional maupun global
2. Jenis dan strategi pelaksanaan muatan lokal yang disesuaikan dengan
kebutuhan peserta didik dan karakteristik sekolah
Muatan lokal yang ingin dikembangkan di lingkungan pendidikan SMA
Pesantren MKGR Kertasemaya memiliki strategi dalam pelaksanaannya adalah
sebagai berikut :
i. Mengutamakan karakteristik sekolah dengan wawasan wiyata mandala
19
ii. Pemenuhan kebutuhan peserta didik akan keterampilan dan budaya daerahnya
iii. Membentuk peserta didik untuk bersikap toleransi atas perbedaan potensi yang
dimiliki daerahnya dan mengembangkan budaya sikap Akhlakul karimah
iv. Pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi dalam menyongsong
tantangan informasi yang global.
Adapun mata pelajaran Mulok yang dilaksanakan di SMA Pesantren
MKGR Kertasemaya adalah :
No Kelas Muatan Lokal

1. X a. BTQ
b. TKJ
2. XI a. BTQ
b. TKJ
3. XII-1 a. BTQ
b. TKJ

3. Kompetensi Inti ( KI ) dan Kompetensi Dasar ( KD ) Mulok


K1 dan KD Mulok Kesehatan dan Lingkungan Kelas X
Kompetensi Inti Kompetensi Dasar
1. Mencintai lingkungan hidup dalam 1.1 Menjelaskan norma-norma tentang
upaya menumbuhkan kepedulian lingkungan hidup.
terhadap lingkungan. 1.2 Mengamati lingkungan hidup dan
permasalahannya
1.3 Membedakan lingkungan hidup yang
meliputi lingkungan hidup alami, binaan,
sosial budaya dan permasalahannya.
1.4 Menjelaskan konsep dasar lingkungan
hidup.
1.5 Menjelaskan manfaat lingkungan hidup
2. Mencintai lingkungan hidup dalam 2.1 Mensyukuri keberadaan lingkungan
upaya menumbuhkan kepedulian hidup yang tertata dengan baik sebagai
terhadap lingkungan. anugerah Tuhan Yang Maha Esa
2.2 Membiasakan diri menata dan memelihara
3. Menerapkan konsep dasar 3.1 Mendata kondisi lingkungan sekitar.

20
Kompetensi Inti Kompetensi Dasar
lingkungan hidup 3.2 Melakukan upaya perbaikan terhadap
kondisi lingkungan.
3.3 Melakukan upaya pencegahan penyebaran
penyakit yang bersifat endemik.
3.4 Melakukan upaya penanggulangan penyakit
endemic.
4. Mencintai kebersihan, ketertiban 4.1 Menilai kondisi kebersihan, ketertiban dan
dan keindahan lingkungan sekitar. keindahan lingkungan sekitar.
4.2 Menyadari pentingnya kondisi kebersihan,
ketertiban dan keindahan sebagai rahmat
Tuhan Yang Maha Esa
4.3 Memelihara kebersihan, ketertiban dan
keindahan lingkungan sekitar sebagai
perwujudan IMTAQ (Iman dan Taqwa).
5. Menerapkan kebersihan, ketertiban 5.1 Merancang kegiatan kebersihan, ketertiban
dan keindahan lingkungan sekitar. dan keindahan lingkungan sekitar.
5.2 Melaksanakan kegiatan kebersihan,
ketertiban dan keindahan lingkungan
sekitar.
5.3 Membuat kegiatan kebersihan dan
keindahan lingkungan sekitar
6. Menganalisis etika lingkungan 6.1 Mengamati lingkungan sekitar yang
berkaitan dengan etika lingkungan
6.2 Memahami etika lingkungan sekitar.
6.3 Mengidentifikasi kebijakan yang berkaitan
dengan etika lingkungan
6.4 Mengidentifikasikan tentang etika
lingkungan sekitar yang sesuai dengan
peraturan yang berlaku.
7. Mencintai Etika Lingkungan 7.1 Menilai pelaksanaan etika lingkungan
7.2 Menyadari pelaksanaan etika lingkungan
yang baik sebagai wujud keimanan dan

21
Kompetensi Inti Kompetensi Dasar
ketaqwaan.
7.3 Mengembangkan nilai - nilai etika
lingkungan yang sesuai dengan norma
kehidupan
8. Menerapkan etika lingkungan 8.1 Membuat aturan mengenai etika
lingkungan dalam berbagai aktifitas di
lingkungan sekitar.
8.2 Merancang kegiatan yang berhubungan
dengan etika lingkungan.
8.3 Mengkomunikasikan hasil kegiatan yang
berwawasan lingkungan.
8.4 Membiasakan diri melaksanakan aturan-
aturan yang berhubungan dengan etika
lingkungan

SK dan KD Mulok Kesehatan dan LingkunganKelas XI


Standar Kompetensi Kompetensi Dasar
1. Siswa mampu 1.1. Menjabarkan definisi kesehatan secara
mengimplementasikan definisi luas
kesehatan, kesehatan
lingkungan, dan istilah-istilah
kesehatan dalam kehidupan
sehari-hari.
2. Siswa mampu menjelaskan 2.1 Menguraikan kesehatan lingkungan
tentang pentingnya kesehatan
lingkungan dan dapat
mengetahui ruang lingkup
kesehatan lingkungan
3. Siswa (masyarakat) diharapkan 3.1. Peran serta siswa (masyarakat) dalam
berperan aktif dalam upaya kesehatan lingkungan
mensosialisasikan kesehatan
lingkungan pada masyarakat

22
Standar Kompetensi Kompetensi Dasar
umum
4. Siswa dihaapkan mengetahui 4.1. Peran aktif siswa dalam
dan berperan aktif dalam penyelamatan lingkungan
pencegahan perusakan
lingkungan dan rehabilitasinya

C. Kegiatan Pengembangan Diri


Pengembangan diri adalah kegiatan yang bertujuan memberikan kesempatan
kepada peserta didik untuk mengembangkan dan mengekspresikan diri sesuai dengan
kebutuhan, bakat, minat setiap peserta didik sesuai dengan kondisi sekolah. Kegiatan
pengembangan diri ini di bawah bimbingan konselor, guru atau tenaga
kependidikanyang dapat dilakukan dalam bentuk kegiatan ekstra-kurikuler. Kegiatan
pengembangan diri dilakukan antara lain melalui kegiatan pelayanan konseling yang
berkenaan dengan masalah diri priibadi dan kehidupan sosial, belajar dan
pengembangan karir peserta didik serta kegiatan ektrakurikuler, seperti kepramukaan,
kepemimpinan, kelompok seni budaya, kelompok tim olah raga dan kelompok ilmiah
remaja.
Pengembangan diri adalah kegiatan yang bertujuan memberikan kesempatan
kepada peserta didik untuk mengembangkan dan mengekspresikan diri sesuai dengan
kebutuhan, bakat, minat, setiap peserta didik sesuai dengan kondisi SMA Pesantren
MKGR Kertasemaya Indramayu.
Kegiatan pengembangan diri dapat dilakukan melalui:
1. Kegiatan pelayanan konseling yang berkenaan dengan masalah diri pribadian
kehidupan sosial, belajar, dan pembentukan karier peserta didik.
Pengembangan diri bagi peserta didik SMA Pesantren MKGR Kertasemaya
terutama ditujukan untuk pengembangan kreativitas dan bimbingan karier.Kegiatan
pengembangan pribadi dan kreatifitas siswa dilaksanakan melalui
kegiatan ekstra kurikuler, yang mencakup beberapa kegiatan misalnya :
a. Keagamaan ( Mengaji sebelum belajar, kitab kuning, berjamaah)
b. Keolahragaan (bulu tangkis, bola voli, sepak bola dan karate,)
c. Kepemimpinan(Latihan Dasar Kepeminpinan Siswa/LDKS, Paskibra ,
Palang Merah Remaja, Pramuka)

23
d. Kelompok Ilmiah Remaja dan majalah dinding.
Ekstrakurikuler kepramukaan menjadi ekstrakurikuler wajib bagi peserta didik.
Kegiatan Kepramukaan merupakan aktualisasi yang secara sistemik diperankan
sebagai wahana penguatan psikologis-sosial-kultural (reinfocement) perwujudan
sikap dan keterampilan kurikulum merdeka yang secara psikopedagogis
koheren dengan pengembangan sikap dan kecakapan dalam pendidikan
kepramukaan.
Tujuan pendidikan kepramukaan :
- Sebagai wahana siswa untuk berlatih berorganisasi
- Melatih siswa untuk terampil dan mandiri
- Melatih siswa untuk mempertahankan hidup
- Memiliki jiwa sosial dan peduli pada orang lain
- Memiliki sikap kerjasama kelompok
- Dapat menyelesaikan permasalahan dengan tepat.
Kegiatan Ekstrakurikuler wajib pendidikan kepramukaan yang dilakukan di
SMAS Pesantren MKGR Kertasemaya yaitu model blok sebagai berikut :

JADWAL KEGIATAN EKSTRAKURIKULER KEPRAMUKAAN MODEL BLOK


SMA PESANTREN MKGR KERTASEMAYA
TAHUN AJARAN 2022/2023
No
Hari Materi
.
1. Jum’at, 29 Juli 2022 Mengenal Pramuka Gerakan Pramuka dan
Kepramukaan
Tugas Pokok, Tujuan, dan Fungsi Gerakan Pramuka
2. Jum’at, 5 Agustus 2022 Sejarah Singkat Kepramukaan di Dunia
1. Sejarah Baden Powell Bapak Pramuka Sedunia
2. Mengenal WOSM (Organisasi Kepanduan
Sedunia)
3. Jum’at, 12 Agustus 2022 Sejarah Singkat Kepramukaan di Indonesia
4. Jum’at, 19 Agustus 2022 Daftar Ketua Kwarnas dari Tahun ke Tahun
5. Jum’at, 26 Agustus 2022 Anggota Gerakan Pramuka
6. Jum’at, 2 September 2022 Kode Kehormatan Pramuka

24
No
Hari Materi
.
7. Jum’at, 9 September 2022 Dasadarma (Dasa Darma Pramuka)
8. Jum’at, 16 September 2022 Lambang Gerakan Pramuka
9. Jum’at, 23 September 2022 Moto (Motto) Gerakan Pramuka
10. Jum’at, 7 Oktober 2022 Salam Pramuka; Arti, Macam dan Penggunaan
11. Jum’at, 14 Oktober 2022 Struktur Organisasi Gerakan Pramuka
Gugusdepan Gerakan Pramuka
Struktur Organisasi Gugusdepan dan Penjelasannya
12. Jum’at, 21 Oktober 2022 Tanda Pengenal Gugusdepan (Gudep)
Tanda Pengenal dalam Gerakan Pramuka
Tanda Umum dalam Gerakan Pramuka
13. Jum’at, 28 Oktober 2022 Arti Tanda Kecakapan Umum Penggalang
14. Jum’at, 4 November Pemasangan Atribut (Tanda Pengenal) Pramuka
Penggalang
15. Jum’at, 11 November Arti Kiasan Tanda Pelantikan Gerakan Pramuka
16. Jum’at, 18 November Tanda Penghargaan Kegiatan Tiska dan Tigor
17. Jum’at, 2 Desember 2022 Jenis-Jenis Pertemuan Pramuka
18. Jum’at, 13 Januari 2023 Jenis Perkemahan Pramuka
19. Jum’at, 20 Januari 2023 Mengenal Pramuka Garuda
20. Jum’at, 27 Januari 2023 Daftar Satuan Karya Pramuka (Saka) Tingkat
Nasional
21. Jum’at, 3 Februari 2023 Tongkat Pramuka, Ukuran, Warna, dan Penggunaan
22. Jum’at, 10 Februari 2023 SKK dan TKK (Syarat Kecakapan Khusus dan
Tanda Kecakapan Khusus)
23. Jum’at, 17 Februari 2023 13 SKK Wajib dalam Pramuka
24. Jum’at, 24 Februari 2023 Tetampan TKK, Ketentuan dan Tata Cara Pemakaian
25. Jum’at, 3 Maret 2023 Sistem Among dalam Kepramukaan
26. Jum’at, 10 Maret 2023 Kiasan Dasar Gerakan Pramuka
27. Jum’at, 24 Maret 2023 Sistem Among dalam Kepramukaan
28. Jum’at, 31 Maret 2023 Cara Membuat Dragbar Usungan (Tandu Darurat)
Pramuka

25
2. Seni tradisional ( marawis, dabusan dll) dapat dipilih sebagai kegiatan
ekstrakulikuler yang berdasarkan, budaya, sumber daya manusia, minat, potensi
dan kondisi sekolah. Seni tradisional bukan sebagai mata pelajaran yang berdiri
sendiri melainkan sebagai ketrampilan yang diberikan pada kegiatan ekstra
kurikuler.Program ini disusun dengan bekerja sama antara sekolah dengan
Jamm’iiyah salawat nabi. Hal ini diharapkan dapat dijadikan sebagai pilot project
yang diharapkan bisa dijadikan program unggulan lokal ke depan.
Setiap peserta didik diberikan kesempatan untuk memilih jenis
ekstrakurikuler yang ada di SMA Pesantren MKGR Kertasemaya. Segala aktifitas
peserta didik berkenaan dengan kegiatan ekstrakurikuler dibawah pembinaan dan
pengawasan guru pembina yang telah ditugasi oleh kepala sekolah.
D. Pengaturan Beban Belajar
Pembelajaran di SMA Pesantren MKGR Kertasemaya kabupaten
Indramayu menggunakan sistem paket dimana semua peserta didik diwajibkan
mengikuti seluruh program pembelajaran dengan beban belajar yang sudah ditetapkan
untuk setiap kelas sesuai dengan struktur kurikulum yang telah ditetapkan oleh SMA
Pesantren MKGR Kertasemaya. Beban belajar setiap mata pelajaran pada sistem
paket dinyatakan dalam satuan jam pembelajaran
Beban belajar dalam satuan waktu yang diperlukan peserta didik dalam
mengikuti program pembelajaran diberikan melalui (a) Sistem Tatap Muka/
STM(kegiatan pembelajaran melalui interaksi antara peserta didik dan pendidik), (b)
Penugasan Terstruktur / PT (kegiatan pembelajaran berupa pendalaman materi bagi
peserta didik untuk mencapai SK yang dirancang dan ditentukan waktunya oleh
pendidik), dan (c) Kegiatan Mandiri yang Tidak Terstruktur/ KMTT (kegiatan
pembelajaran berupa pendalaman materi bagi peserta didik untuk mencapai SK yang
dirancang pendidik dengan waktu yang diatur sendiri oleh peserta didik) waktu
pembelajaran yang dibutuhkan mendapatkan alokasi waktu maksimum 60 %
sedangkan sisanya yang 40 % sepenuhnya digunakan untuk kegiatan tatap muka.
Semua itu dimaksudkan untuk mencapai standar kompetensi lulusan dengan
memperhatikan tingkat perkembangan peserta didik.
Pengaturan beban belajar di SMA Pesantren MKGR Kertasemaya
Kabupaten Indramayu sebagai berikut :
1. Beban belajar kegiatan tatap muka per jam pembelajaran berlangsung selama 45
menit untuk kelas X, XI, XII
26
2. Beban belajar kegiatan tatap muka per minggua dalah:
Kelas X, XI, dan XII adalah 42 jam pembelajaran
Jumlah Jam Tatap muka dalam struktur kurikulum SMA Pesantren MKGR
NO Kelas Jumlah Jam Pelajaran Per Minggu
1 X 42 Jam Pelajaran
2 XI 42 Jam Pelajaran
3 XII 42 Jam Pelajaran

Beban Belajar Kegiatan Tatap Muka Keseluruhan untukSMA Pesantren


MKGR Kertasemaya
Satu jam Jumlah jam Waktu
Minggu efektif
Kelas pembelajaran tatap pembelajaran pembelajaran/jam
per tahun ajaran
muka/menit per minggu per tahun
X 45 menit 42jam 35 minggu 1470 Jam
XI 45 menit 42jam 35 minggu 1470 Jam
XII 45menit 42jam 35 minggu 1470 Jam

Adapun rincian alokasi waktu tiap mata pelajaran perminggu sebagai berikut:

Alokasi Waktu Mata Pelajaran SMA Pesantren MKGR Kertasemaya


ALOKASI WAKTU PER
MATA PELAJARAN MINGGU
X XI XII
Kelompok A (Umum)
1. Pendidikan Agama dan Budi Pekerti 3 3 3
2. Pendidikan Pancasila dan
2 2 2
Kewarganegaraan
3. Bahasa Indonesia 4 4 4
4. Matematika 4 4 4
5. Sejarah Indonesia 2 2 2
6. Bahasa Inggris 2 2 2
Kelompok B (Umum)
7. Seni Budaya 2 2 2

27
ALOKASI WAKTU PER
MATA PELAJARAN MINGGU
X XI XII
8. Pendidikan Jasmani, Olahraga dan
3 3 3
Kesehatan
9. Prakarya dan kewirausahaan 2 2 2
10. Bahasa Indramayu 2 2 2
Kelompok C (Peminatan)
11. Geografi 3 3 3
12. Sejarah 3 3 3
13. Sosiologi 3 3 3
14. Ekonomi 3 3 3
Mata Pelajaran Pilihan
15. TIK 2 2 2
16. Bahasa Arab 2 2 2
Jumlah Jam Pelajaran Per Minggu 42 42 42

Beban belajar Penugasan Terstruktur (PT) dan Kegiatan Mandiri


Tidak Terstruktur (KMTT)bagi peserta didik pada SMA Pesantren MKGR
Kertasemaya diberikan beban porsi maksimum 60% dari jumlah waktu kegiatan
tatap muka dan mata pelajaran yang bersangkutan. Beban belajar kegiatan tugas
terstruktur/ PT dan Kegiatan Mandiri Tidak Terstruktur (KMTT) pada setiap mata
pelajaran tertentu ditetapkan 15 menit untuk pelaksanaan remedial dan
pendalaman materi.
Kegiatan tatap muka adalah kegiatan pembelajaran yang berupa proses
interaksi antara peserta didik dengan pendidik. Beban belajar kegiatan tatap muka
per jam pembelajaran di SMA Pesantren MKGR Kertasemayaberlangsung selama
45 menit.Dalam kaitannya dengan proses usaha sekolah untuk pencapaian
optimalisasi waktu pembelajaran yang berkaitan dengan materi pelajaran yang
pencapaian ketuntasan serta tingkat kesulitan materinya yang berbeda, maka
sekolah mengambil kebijakan untuk menambah beban belajar dengan alokasi
waktu pembelajaran yang sama. Adapun mata pelajaran tambahan tersebut dapat
dilihat dengan perincian sebagai berikut sebagai berikut :

28
No Kelas Mata Pelajaran Jam
tambahan
1. X Ekonomi 1
Jumlah 1
2. XI i. Ekonomi 1
ii. Bahasa Indonesia
Jumlah 1
3. XII 1..Ekonomi 1
2. Bahasa Indonesia
Jumlah 1

F. Ketuntasan Belajar/ Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM)


a. KKM Mata Pelajaran ( KKM MP )
SMA Pesantren MKGR Kertasemaya menentukan Kriteria Ketuntasan
Minimal (KKM) per mata pelajarantetap dengan mempertimbangkan tingkat
kemampuan rata-rata peserta didik, kompleksitas, serta kemampuan sumber daya
pendukung dalam penyelenggaraan pembelajaran.
Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) mata pelajaran di SMA Pesantren
MKGR Kertasemaya dapat disajikan dalam tabel berikut ini :
Kelas
Mata Pelajaran
X XI XII
1. Pendidikan Agama Islam 80 80 80
2. Pendidikan Kewarganegaraan 75 75 75
3. Bahasa Indonesia 75 77 78
5. Bahasa Inggris 75 75 75
6. Matematika 75 75 75
7. Fisika - - -
8. Biologi - - -
9. Kimia - - -
10. Sejarah 70 70 70
Sejarah Peminatan 70 70 70
11. Geografi 75 75 75
12. Ekonomi 77 77 77

29
Kelas
Mata Pelajaran
X XI XII
13. Sosiologi 76 76 76
14. Seni Budaya 70 70 70
15. Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan 75 75 75
16. Teknik Jaringan 70 70 70
17. Keterampilan/Bahasa Indramayu 70 70 70
B. Muatan Lokal *)
BTQ 80 80 80
C.Pengembangan Diri :
1. Pramuka
B B B
2. Ke-PMR-an
B B B
3. Paskibra
B B B
4. Karya Ilmiah Remaja
B B B
5. Olah Raga (Badminton,Bola Voli,Sepak
B B B
Bola,Footsall)
Rata-rata 75 76,5 79
Dari data yang ada, makaSMA Pesantren MKGR Kertasemaya berupaya
untuk terus meningkatkan angka Kriteria Ketuntasan Minimal ( KKM ) yang akan
terus dilakukan secara bertahap dan berimbang serta akan terus menerus dilakukan
peningkatan pencapaian terhadap angka ketuntasan minimal, sehingga dapat
mencapai kriteria ketuntasan minimal yang ideal yaitu 95.
b. Mekanisme Penetapan KKM
1. Langkah-Langkah Penetapan KKM
Penetapan KKM dilakukan oleh guru atau kelompok guru mata pelajaran.
Langkah penetapan KKM adalah sebagai berikut:
a. Guru atau kelompok guru menetapkan KKM mata pelajaran dengan
mempertimbangkantiga aspek kriteria, yaitu kompleksitas, daya dukung,
dan intake peserta didik dengan skema sebagai berikut:

KKM KKM
Indikator KD

KKM KKM
MP 30 SK
Hasil penetapan KKM indikator berlanjut pada KD, SK hingga KKM mata
pelajaran;
b. Hasil penetapan KKM oleh guru atau kelompok guru mata pelajaran
disahkan oleh kepala sekolah untuk dijadikan patokanguru dalam
melakukanpenilaian;
c. KKM yang ditetapkan disosialisaikan kepada pihak-pihak yang
berkepentingan, yaitu peserta didik, orang tua, dan dinas pendidikan;
d. KKM dicantumkan dalam LHB pada saat hasil penilaian dilaporkan kepada
orang tua/wali peserta didik.
2. Penentuan Kriteria Ketuntasan Minimal ( KKM )
Hal-hal yang harus diperhatikan dalam penentuan kriteria ketuntasan minimal
adalah:
a. Tingkat kompleksitas,
Kesulitan/kerumitan setiap indikator, kompetensi dasar, dan standar
kompetensi yang harus dicapai oleh peserta didik. Suatu indikator dikatakan
memiliki tingkat kompleksitas tinggi, apabila dalam pencapaiannya
didukung oleh sekurang-kurangnya satu dari sejumlahkondisi sebagai
berikut:
1. Guru yang memahami dengan benar kompetensi yang harus
dibelajarkan pada peserta didik;
2. Guru yang kreatif dan inovatif dengan metode pembelajaran yang
bervariasi;
3. Guru yang menguasai pengetahuan dan kemampuan sesuai bidang yang
diajarkan;
4. Peserta didik dengan kemampuan penalaran tinggi;
5. Peserta didik yang cakap/terampil menerapkan konsep;
6. Peserta didik yang cermat, kreatif dan inovatif dalam penyelesaian
tugas/pekerjaan;
7. Waktu yang cukup lama untuk memahami materi tersebut karena
memiliki tingkat kesulitan dan kerumitan yang tinggi, sehingga dalam
proses pembelajarannya memerlukan pengulangan/latihan;
8. Tingkat kemampuan penalaran dan kecermatan yang tinggi agar peserta
didik dapat mencapai ketuntasan belajar.
31
b. Kemampuan sumber daya pendukung dalam penyelenggaraan
pembelajaran pada sekolah.
1. Sarana dan prasarana pendidikan yang sesuai dengan tuntutan
kompetensi yang harus dicapai peserta didik seperti perpustakaan,
laboratorium, dan alat/bahan untuk proses pembelajaran;
2. Ketersediaan tenaga, manajemen sekolah, dan kepedulian stakeholders
sekolah.
Daya dukung untukIndikator ini tinggi apabila sekolah mempunyai
sarana prasarana yang cukup untuk melakukan percobaan, dan guru mampu
menyajikan pembelajaran dengan baik. Tetapi daya dukungnyarendah
apabila sekolah tidak mempunyai sarana untuk melakukan percobaan atau
guru tidak mampu menyajikan pembelajaran dengan baik.
c. Tingkat kemampuan (intake) rata-rata peserta didik di sekolah yang
bersangkutan
Penetapan Intake di kelas X dapat didasarkan pada hasil seleksi
pada saat penerimaan peserta didikbaru, Nilai Ujian Nasional/Sekolah,
Raport SMP, Tes Seleksi Masuk atau Psikotes; sedangkan penetapan Intake
di kelas XI dan XII berdasarkan kemampuan peserta didik di kelas
sebelumnya.
Contoh Penetapan KKM
Untuk memudahkan analisis setiap indikator, perlu dibuat skala penilaian
yang disepakati oleh guru mata pelajaran. Contoh:
Aspek yang
Kriteria dan Skala Penilaian
dianalisis
Tinggi Sedang Rendah
Kompleksitas
< 65 65-79 80-100
Tinggi Sedang Rendah
Daya Dukung
80-100 65-79 <65
Tinggi Sedang Rendah
Intake siswa
80-100 65-79 <65

32
Atau dengan menggunakan poin/skor pada setiap kriteria yang ditetapkan

Aspek yang
Kriteria Penskoran
Dianalisis
Tinggi Sedang Rendah
Kompleksitas
1 2 3
Tinggi Sedang Rendah
Daya Dukung
3 2 1
Tinggi Sedang Rendah
Intake siswa
3 2 1

Jika indikator memiliki kriteria kompleksitas tinggi, daya dukung tinggi dan
intake peserta didiksedang, maka nilai KKM-nya adalah:
1 + 3 + 2
 x 100 = 66,7
9
Nilai KKM merupakan angka bulat, maka nilai KKM-nya adalah 67.

Upaya sekolah dalam Peningkatan KKM


1. Peningkatan sumber daya manusia ; Peningkatan kemampuan guru
pada kegiatan belajar mengajar ( KBM ) ;
2. Peningkatan sarana – prasarana pendidikan ; Pemenuhan media
pembelajaran dan pemenuhan ruang / gedung ;
3. Peningkatan kualitas proses belajar mengajar ( PBM );
4. Peningkatan program penilaian .

33
G. Kenaikan Kelas
a. Kriteria Kenaikan Kelas
Kenaikan kelas dilaksanakan pada setiap akhir tahun ajaran yang
disesuaikan dengan SK. Dirjen Mendiknas No, 12.C.Kep/TU/2008. Kriteria
kenaikan kelas diatur sebagai berikut :
1. Peserta didik harus menyelesaikan seluruh program pembelajaran di kelas yang
bersangkutan
2. Peserta didik dinyatakan tidak naik ke kelas XI, apabila yang bersangkutan
tidakmencapai ketuntasan belajar minimal pada salah saturumpun mata
pelajaran PAI.
3. Peserta didik dinyatakan tidak naik ke kelas XI, apabila yang bersangkutan
tidak mencapai ketuntasan belajar minimal, lebih dari 3 (tiga) mata pelajaran.
4. Peserta didik dinyatakan tidak naik ke kelas XII, apabila yang bersangkutan
tidak mencapai kriteria ketuntasan minimal, lebih dari 3 (tiga) mata pelajaran
yang bukan mata pelajaran ciri khas program studi.
5. Peserta didik memperoleh nilai minimal baik pada penilaian akhir tahun
pelajaran untuk seluruh mata pelajaran kelompok mata pelajaran agama dan
akhlak mulia,kelompok kewarganegaraan dan kepribadian, kelompok mata
pelajaran estetika, dankelompok mata pelajaran jasmani, olahraga, dan
kesehatan
Bagi siswa yang tidak naik kelas
 Diadakan pemanggilan kepada orang tua siswa untuk diberikan
pengertian,
 pembinaan dan diberikan alternatif pemecahan masalah, yakni:
 Tetap tinggal dikelas lama ( mengulang );
 Mutasi keluar
 Diberikan belajar tambahan diluar KBM ;

b. Pelaksanaan Penilaian Hasil Belajar Siswa


1. Ulangan Harian
Pelaksanaan ulangan harian dalam satu semester minimal dua kali yakni pada
mingguke 5 dan minggu ke 13 KBM. Atau disesuaikan dengan jumlah KD
yang telah diselesaikan.Pelaksanaannya tidak menuntut menggunakan jadwal
khusus.
34
2. Penilaian Tengah Semester ( PTS ) / Ulangan Tengah Semester ( UTS )
Penilaian Tengah Semester ( PTS ) /Ulangan Tengah Semester ( UTS )
dilaksanakan setelah menyelesaikan beberapa KD atau sekitar minggu ke 9
KBM. Pelaksanaan PTS / UTS menggunakan jadwal khusus.
3. Penilaian Akhir Tahun / Ulangan Kenaikan Kelas ( PAT / /UKK )
Penilaian Akhir Tahun ( PAT ) / Ulangan Kenaikan Kelas ( UKK )
dilaksanakan setelah menyelesaikan semua KD pada satu semester atau
dilaksanakan pada akhir semester. Pelaksanaan PAT / UKK menggunakan
jadwal khusus.

c. Pelaporan Hasil Belajar Peserta Didik


1. Ulangan Harian
Hasil belajar siswa setelah menyelesaikan ulangan harian (menyelesaikan
beberapa KD) dilaporkan kepada siswa / orang tua siswa dalam bentuk lembar
jawaban yang sudah diperiksa dan diberi nilai serta harus di tanda tangani oleh
orang tua.
2. Ulangan Tengah Semester
Hasil belajar siswa setelah menyelesaikan ulangan tengah semester
(menyelesaikan beberapa KD) dilaporkan kepada siswa / orang tua siswa
dalam buku laporan pendidikan yang dikeluarkan / dibuat oleh sekolah yang
berisi nilai kognitif,afektif dan praktek dan harus di tanda tangani oleh wali
kelas, Waka.Sek Kurikulum dan orang tua.
3. Penilaian Akhir Tahun / Ulangan Kenaikan Kelas
Hasil belajar siswa setelah menyelesaikan ulangan akhir semester
(menyelesaikan semua KD dalam satu semester ) dilaporkan kepada siswa /
orang tua siswa dalam buku laporan pendidikan yang dikeluarkan oleh
dinaspendidikan yang berisi nilai kognitif, afektif dan praktek dan ketercapaian
kompetensi dan harus di tanda tangani oleh wali kelas, kepala sekolah dan
orang tua.

d. Pelaksanaan Remedial

35
Bagi siswa yang belum mencapai nilai sama dengan atau lebih dari KKM mata
pelajaran maka siswa harus mengikuti remedial / perbaikan. Pelaksanaan remedial
dilakukan setelah pelaksanaan ulangan harian , ulangan tengah semester . Jika siswa
setelah mengikuti UAS semester pertama masih belum mencapai KKM, maka
remedial / perbaikan dilakukan sebelum penulisan nilai pada buku raport secara
permanen. Setelah mengikuti UKK masih ada nilai mata pelajaran dibawah KKM
perbaikan / remedial dilakukan sebelum rapat pleno kenaikan kelas.

e. Pelaksanaan Pengayaan
Pelaksanaan program pengayaan diberikan kepada siswa yang memiliki kemampuan
diatas rata – rata, teknis pemberian pengayaan kepada siswa diberikan tugas dalam
bentuk buku / modul setelah mengerjakan modul dan buku kepada siswa diberikan
pembelajaran tatap muka, waktu tatap muka dilaksanakan diluar KBM
H. KELULUSAN
1. Kreteria Kelulusan
Sesuai dengan ketentuan PP Nomor 19 Tahun 2005 Pasal 72 Ayat (1) dan
PP Nomor 32 Tahun 2013 diubah 23/2014 dan Permendikbud 53/2014 serta No.
3/2017, peserta didik di SMA Pesantren MKGR Kertasemaya Indramayau akan
dinyatakan lulus sekolah setelah:
1. Menyelesaikan seluruh program pembelajaran;
2. Memperoleh nilai minimal baik pada penilaian akhir untuk seluruh mata
pelajaran kelompok mata pelajaran agama dan akhlak mulia, kelompok
kewarganegaraan dan kepribadian, kelompok mata pelajaran estetika, dan
kelompok mata pelajaran jasmani, olahraga, dan kesehatan;
3. Lulus Ujian Sekolah dan Ujian Nasional untuk kelompok mata pelajaran ilmu
pengetahuan dan teknologi;
4. Lulus Ujian Sekolah dan Ujian Nasional.
5. Kriteria peserta didik yang dinyatakan lulus secara rinci sesuai dengan
ketentuan mengenai penilaian akhir dan ujian sekolah yang diatur lebih lanjut
dengan Peraturan Menteri dan Prosedur Operasi Standar (POS) tentang Ujian
Nasional yang berlaku dalam tahun pelajaran 2022/2023.
6. Kehadiran siswa tidak kurang dari 90% dari total kehadiran pada tiap
semester.

36
2. Pelaksanaan Ujian Nasional Berbasis Komputer dan Ujian Sekolah Berstandar
Nasional
Pelaksanaan UNBK diatur oleh Peraturan Menteri Pendidikan Nasional
dan Prosedur Operasional Standar ( POS ) Pelaksanaan Ujian nasional yang
dikeluarkan oleh BSNP, sedangkan Ujian Sekolah diatur oleh Keputusan Kepala
Dinas Pendidikan Propinsi Jawa Barat. Sekolah dalam melaksanakan UNBK dan
USBN membuat kepanitiaan Ujian Nasional tingkat sekolah dengan ketentuan :
Ketua adalah Kepala Sekolah, Sekertaris Waka.Sek Kurikulum dan Bendahara
adalah Bendahara Sekolah dan dibantu oleh 4 orang anggota.
3. Target Kelulusan Sekolah
SMA Pesantren MKGR Kertasemaya pada Tahun Pelajaran 2020 / 2021
akan mentargetkan tingkat kelulusan sebesar 100 % dan 60 % lulusan yang dapat
melanjutkan keperguruan tinggi.
4. Program Peningkatan Kualitas Lulusan
a. Peningkatan terhadap tingkat kualitas kegiatan belajar mengajar;
b. Program bimbingan belajar secara terpadu
c. Mengadakan kerja sama dengan lembaga atau badan yang dapat meningkatkan
motivasi belajar siswa dan teknik belajar cepat.
5. Program Pasca Ujian Nasional
a. Program bimbel untuk mengantisipasi siswa yang tidak lulus ;
b. Pendataan siswa yang melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi;
c. Memfasilitasi pendaftaran kolektif kepada siswa yang melanjutkan
6. Mutasi Siswa
SMA Pesantren MKGR Kertasemaya menentukan persyaratan pindah /
mutasi peserta didik sesuai dengan prinsip manajemen berbasis sekolah, melalui
suatu mekanisme yang obyektif dan transparan antara lain mencakup hal-hal sebagai
berikut:
a. Memenuhi persyaratan yang ditentukan
b. Surat permohonan orang tua yang bersangkutan
c. Memiliki Laporan Hasil belajar ( Raport ) dengan nilai lengkap dari sekolah asal
d. Memilki Ijazah Sekolah Menengah Pertama/sederajat.
e. Memiliki surat tanda lulus dengan nilai yang tidak lebih rendah dari nilai
minimal ( PSB pada tahunnya )

37
f. Memiliki surat pindah dari sekolah asal yang diketahui oleh pengawas ( status
peserta didik yang bersangkutan )
g. Menyesuaikan bentuk laporan hasil belajar (LHBS) dari sekolah asal sesuai
dengan bentuk raport yang digunakan di sekolah tujuan
h. Mengikuti seleksi masuk dengan tes sesuai program yang diminati dan hasilnya
diumumkan secara terbuka.

I. Pendidikan Kecakapan Hidup Dan Pendidikan Berbasis Keunggulan Lokal Dan


Global
SMA Pesantren MKGR Kertasemayadalam kegiatan proses pembelajaran di
sekolah memberikan materi pendidikan kecakapan hidup, yang mencakup kecakapan
pribadi, kecakapan sosial, kecakapan akademik dan kecakapan vokasional, secara
terpadu dan merupakan bagian integral dari pendidikan terhadap semua mata pelajaran,
muatan lokal dan pengembangan diri.
 Kecakapan hidup Personal meliputi ;
 Terampil membaca dan menulis Al-qur’an
 Rajin beribadah
 Rajin belajar
 Bersikap jujur
 Disiplin
 Kerja keras
Kecakapan ini dapat dicapai melalui mata pelajaran PAI, budi pekerti, PLH, dan
pendidikan jasmani olah raga dan kesehatan
 Kecakapan Sosial meliputi ;
 Terampil memecahkan masalah dilingkungannya
 Memiliki sikap sportif
 Membiasakan hidup sehat
 Sanggup bekerja sama
 Sanggup berkomunikasi lisan dan tulisan
Kecakapan ini dapat dicapai dengan mata pelajaran PKn, Ilmu Pengetahuan
Sosial, Bahasa Indonesia, Penjaskes, TIK dan Mulok.
 Kecakapan Akademik

38
 Terampil dalam penelitian ilmiah ( merencanakan, melakukan penelitian
dengan merumuskan hipotesis, mengidentifikasi variable, dan membuktikan
variable )
 Terampil menerapkan teknologi sederhana
 Kecakapan berpikir rasional
Kecakapan ini diintegrasikan dengan Matematik, Bahasa Indonesia,TIK, Fisika,
Biologi serta Kimia.
 Kecakapan Vokasional
 Terampil berbahasa inggris dan berbahasa arab
 Terampil mengoperasikan komputer dan sejenisnya
Kecapakan ini diintegrasikan dengan mata pelajaran TIK, Bahasa Inggris,
Bahasa Arab, dan Bahasa Indonesia
1. Pendidikan Berbasis Keunggulan Lokal dan Global
Pendidikan Berbasis Keunggulan Lokal dan Global adalah pendidikan yang
memanfaatkan keunggulan lokal dan kebutuhan daya saing global dalam aspek
ekonomi, budaya, bahasa, teknologi informasi dan komunikasi, ekologi, dan lain-
lain, yang semuanya bermanfaat bagi pengembangan kompetensi peserta didik.
Kurikulum untuk semua tingkat satuan pendidikan dapat memasukkan
pendidikan berbasis keunggulan lokal dan global. Pendidikan berbasis keunggulan
lokal dan global di SMA Pesantren MKGR Kertasemaya merupakan bagian dari
semua mata pelajaran dan juga dapat menjadi mata pelajaran muatan lokal.
Pendidikan berbasis keunggulan lokal dapat diperoleh peserta didik dari satuan
pendidikan formal lain dan/atau satuan pendidikan non formal.
a. Pendidikan Berbasis Keunggulan Lokal ( PBKL )
Berdasarkan hasil inventarisasi dan analisis kondisi terhadap Potensi /
kebutuhan lingkungan, Bakat dan minat peserta didik , Daya dukung internal
eksternal dan Potensi keunggulan daerah. SMA Pesantren MKGR Kertasemaya
akan mencoba mengembangkan pendidikan berbasis keunggulan lokal (PBKL)
dibidang Seni Budaya yakni Seni Tradisional (Seni dabusan, marawis).
Teknis pelaksanaan program PBKL :
a. Terintegrasi dalam mata pelajaran ; Seni Budaya .
b. Kemampuan berbahasa arab dan baca tulis Al-quran ( Kepesantrenan )

39
c. Waktu pelatihan dilaksanakan pada waktu program pengembangan diri
( ekstrakurikuler ).
d. Mengoperasikan komputer hingga pemanfaatan internet

b. Pendidikan Berbasis Keunggulan Global ( PBKG )


Berdasarkan hasil inventarisasi dan analisis kondisi terhadap Potensi /
kebutuhan lingkungan, Bakat dan minat peserta didik , Daya dukung internal dan
eksternal. SMA Pesantren MKGR Kertasemaya juga akan mencoba pada Tahun
Pelajaran ini untuk mengembangkan Pendidikan Berbasis Keunggulan Global
yakni SMA Pesantren MKGR Kertasemaya sebagai sekolah model Pusat Sumber
Belajar ( PSB ).
Teknis pelaksanaan program pendidikan berbasis keunggulan global :
a. Pemenuhan laboratorium komputer
b. Pemenuhan program Sistem Informasi Manajemen ( SIM );

2. Pendidikan Karakter
Pendidikan Karakter adalah suatu sistem penanaman nilai-nilai karakter
kepada warga sekolah yang meliputi komponen pengetahuan, kesadaran atau
kemauan, dan tindakan untuk melaksanakan nilai-nilai tersebut, baik terhadap
Tuhan Yang Maha Esa (YME), diri sendiri, sesama, lingkungan, maupun
kebangsaan sehingga menjadi manusia Insan kamil.  Dalam pendidikan karakter di
sekolah, semua komponen (stakeholders) harus dilibatkan, termasuk komponen-
komponen pendidikan itu sendiri, yaitu: isi kurikulum, proses pembelajaran dan
penilaian, kualitas hubungan, penanganan atau pengelolaan mata pelajaran,
pengelolaan sekolah, pelaksanaan aktivitas atau kegiatan ko-kurikuler,
pemberdayaan sarana prasarana, pembiayaan, dan etos kerja seluruh warga dan
lingkungan sekolah.
Sebagai upaya untuk meningkatkan kesesuaian dan mutu pendidikan
karakter, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaa Nasional mengembangkan
grand design pendidikan karakter untuk setiap jalur,  jenjang, dan jenis satuan
pendidikan. Grand designdapat menjadi rujukan konseptual dan operasional
pengembangan, pelaksanaan, dan penilaian pada setiap jalur dan jenjang
pendidikan.  Konfigurasi karakter dalam konteks totalitas proses psikologis dan
sosial-kultural tersebut dikelompokan dalam: Olah Hati (Spiritual and emotional
40
development), Olah Pikir (intellectual development), Olah Raga dan Kinestetik 
(Physical and kinestetic development), dan Olah Rasa dan Karsa (Affective and
Creativity development). Pengembangan dan implementasi pendidikan karakter
perlu dilakukan dengan mengacu pada grand design tersebut.
Pendidikan karakter di sekolah juga sangat terkait dengan manajemen atau
pengelolaan sekolah. Pengelolaan yang dimaksud adalah bagaiman pendidikan
karakter direncanakan, dilaksanakan, dan dikendalikan dalam kegiatan-kegiatan
pendidikan di sekolah secara memadai. Pengelolaan tersebut antara lain meliputi
nilai-nilai yang perlu ditanamkan, muatan kurikulum, pembelajaran, penilaian,
pendidik dan tenaga kependidikan, dan komponen terkait lainnya. Dengan
demikian manajemen sekolah merupakan salah satu media yang efektif dalam
pendidikan karakter di sekolah.
Pendidikan Karakter di SMA Pesantren MKGR Kertasemaya
diintegrasikan dalam pembelajaran pada setiap mata pelajaran. Materi
pembelajaran yang berkaitan dengan norma atau nilai-nilai pada setiap mata
pelajaran perlu dikembangkan, dieksplisitkan, dikaitkan dengan konteks kehidupan
sehari-hari. Dengan demikian, pembelajaran nilai-nilai karakter tidak hanya pada
tataran kognitif, tetapi menyentuh pada internalisasi personal, dan pengalaman
nyata dalam kehidupan peserta didik sehari-hari di masyarakat.
Nilai dan Deskripsi Nilai Pendidikan Budaya dan Karakter Bangsa
NILAI DESKRIPSI
Sikap dan perilaku yang patuh dalam melaksanakan ajaran
agama yang dianutnya, bersikap toleran terhadap
1. Religius
pelaksanaan ibadah agama lain, serta hidup rukun dengan
pemeluk agama lainnya
Perilaku yang didasarkan pada upaya menjadikan dirinya
2. Jujur sebagai orang yang selalu dapat dipercaya dalam perkataan,
tindakan, dan pekerjaan
Sikap dan tindakan yang menghargai perbedaaan agama,
3. Toleransi suku, etnis, pendapat, sikap, dan tindakan orang lain yang
berbeda dari dirinya
Tindakan yang menunjukkan perilaku tertib dan patuh pada
4. Disiplin
berbagai ketentuan dan peraturan

41
NILAI DESKRIPSI
Perilaku yang menunjukkan upaya sungguh-sungguh dalam
5. Kerja keras mengatasi berbagai hambatan belajar dan tugas, serta
menyelesaikan tugas dengan sebaik-baiknya
Berpikir dan melakukan sesuatu untuk menghasilkan cara
6. Kreatif
atau hasil baru dari sesuatu yang telah dimiliki
Mandiri sikap dan perilaku yang tidak mudah tergantung
7. Mandiri
pada orang lain
Cara berfikir, bersikap, dan bertindak yang menilai sama hak
8. Demokratis
dan kewajiban dirinya dan orang lain
Sikap dan tindakan selalu berupaya untuk mengetahui lebih
9. Rasa Ingin
mendalam dan meluas dari sesuatu yang dipelajarinya,
Tahu
dilihat, dan didengar
10. Semangat Cara berfikir, bertindak,dan berwawasan yang menempatkan
Kebangsaan kepentingan bangsa dan negara diatas kepentingan diri dan
kelompoknya
Cara berfikir, bersikap, dan berbuat yang menunjukkan
11. Cinta Tanah
kesetiaan, kepedulian, dan penghargaan yang tinggi terhadap
Air
bahasa, lingkungan fisik, sosial, budaya, ekonomi, dan
politik bangsa
Sikap dan tindakan yang mendorong dirinya untuk
12. Menghargai
menghasilkan sesuatu yang berguna bagi masyarakat, dan
Prestasi
mengakui, serta menghormati keberhasilan orang lain.
13. Bersahabat/ Tindakan yang memperlihatkan rasa senang berbicara,
Komunikatif bergaul, dan bekerja sama dengan orang lain
14. Cinta Damai Sikap, perkataan, dan tindakan yang menyebabkan orang lain
merasa senang dan aman atas kehadiran dirinya
15. Gemar Kebiasaan menyediakan waktu untuk membaca berbagi
Membaca bacaan yang memberikan kebijakan bagi dirinya
Sikap dan tindakan yang selalu berupaya mencegah
16. Peduli kerusakan pada lingkungan alam di sekitarnya, dan
Lingkungan mengembangkan upaya-upaya untuk memperbaiki kerusakan
alam yang sudah terjadi.

42
NILAI DESKRIPSI
Sikap dan tindakan yang selalu ingin memberi bantuan pada
17. Peduli Sosial
orang lain dan masyarakat yang membutuhkan
Sikap dan perilaku seseorang untuk melaksanakan tugas dan
18. Tanggung- kewajibannya, yang seharusnya dia lakukan, terhadap diri
jawab sendiri, masyarakat, lingkungan (alam, sosial dan budaya),
Negara dan Tuhan Yang Maha Esa.

43
BAB IV
KALENDER PENDIDIKAN

A. Alokasi Waktu
Permulaan tahun pelajaran adalah waktu dimulainya kegiatan pembelajaran pada awal tahun
pelajaran pada setiap satuan pendidikan.

Minggu efektif belajar adalah jumlah minggu kegiatan pembelajaran untuk setiap tahun
pelajaran pada setiap satuan pendidikan.

Waktu pembelajaran efektif adalah jumlah jam pembelajaran setiap minggu, meliputi jumlah
jam pembelajaran untuk seluruh matapelajaran termasuk muatan lokal, ditambah jumlah jam
untuk kegiatan pengembangan diri.

Waktu libur adalah waktu yang ditetapkan untuk tidak diadakan kegiatan pembelajaran
terjadwal pada satuan pendidikan yang dimaksud. Waktu libur dapat berbentuk Jeda Tengah
Semester, Jeda antar semester, libur akhir tahun pelajaran, hari libur keagamaan, hari libur
umum termasuk hari-hari besar nasional, dan hari libur khusus.

Alokasi waktu minggu efektif belajar, waktu libur dan kegiatan lainnya tertera pada Tabel
berikut :
No Kegiatan Alokasi Waktu Keterangan
Permulaan Awal Tahun 18 Juli 2022
1.
tahun pelajaran pelajaran
Minggu efektif 40 Minggu Digunakan untuk kegiatan pembelajaran efektif
2.
belajar pada setiap satuan pendidikan
Ujian /ulangan 6 minggu (setiap Pada semester 1 dilaksanakan pada :
semester 3 1. 13 – 16 September 2022
minggu ) 2. 20 – 25 september 2022
3. 3. 6 – 18 Desember 2022
Pada semester 2 dilaksanakan pada :
1. 7 – 12 Maret 2023
2. 6 – 18 Juni 2023
Hari libur 3 minggu 1. Libur awal Ramadhan 9 s/d 23 Maret 2023
4. keagamaan 2. Libur hari Raya Idul Fitri 17 s/d 29 April
2023
5. Jeda tengah 1 minggu 1. 26 September s/d 01 Oktober 2022
No Kegiatan Alokasi Waktu Keterangan
semester ( 6 hari semester 2. 13 s/d. 18 Maret 2023
1 dan 6 hari
semester 2)
Pembagian Akhir semester 1 23 Desember 2022
6.
raport
Jeda 2 minggu Libur semester I ( 26 Des 2022 s/d 07 Januari
7.
antarsemester 2023)
8. Ujian sekolah 2 minggu 21 s/d 26 Maret 2023
Pembagian Akhir semester 2 23 s/d 24 Juni 2023
9.
raport

Libur akhir 2 minggu 26 Juni s/d. 15 Juli 2023


10.
tahun pelajaran
Program 1. Sepanjang hari 1. untuk remedial proses
remedial efektif belajar 2. untuk remedial test dilaksankan setelah
11.
2. 16 hari efektif ujian dengan menggunakan hari Jumat
dan Sabtu
Hari libur 2 minggu 1. 17 Agustus 2022 ( HUT RI ke- 77 )
umum/nasional / 2. 30 Juli 2022 (Tahun baru Hijriyah 1444
keagamaan H)
3. 8 Oktober 2022 (Libur Maulid Nabi)
4. 24 – 25 Desember 2022 (Hari Natal)
5. 22 Januari 2023 (Hari tahun baru imlek
2574)
12. 6. 18 Februari 2023 (Isra Mi’raj )
7. 22 Maret 2023 (Hari Raya Nyepi)
8. 7 April 2023 (Libur Wafat Isa Al Masih)
9. 23 – 25 Maret 2023 (Hari libur awal
Ramadhan1444 H)
10. 17 – 29 April 2023 (Hari Raya Idul Fitri)
11. 18 Mei 2023 (Kenaikan Isa Al Masih)
12. 6 Mei 2023 (Hari Raya Waisak)
13. Hari libur 1 minggu
khusus

1. Permulaan Tahun Pelajaran


Permulaan tahun pelajaran diawali mulai hari senin minggu ketiga bulan Juli, untuk
Tahun Pelajaran 2020 / 2021 awal kegiatan KBM dimulai hari senin tanggal 18 Juli 2022.
Hari pertama masuk sekolah berlangsung selama 3 hari yakni tanggal 18– 20 Juli
2022, dengan pengaturan sebagai berikut :
1 Kelas X melaksanakan kegiatan MPLS PPDB ;
2 Kelas XI dan XII hari senin dan rabu tanggal 25 - 26 Juli 2022 melaksanakan Pre Test
( Test awal ) sedangkan untuk hari Senin tanggal 25 Juli 2022 diberikan pengarahan dan
pembinaan dari wali kelas masing – masing

2. Waktu Belajar
Waktu belajar menggunakan sistem semester, dalam satu Tahun Pelajaran terdiri atas
Semester ganjil dan Semester genap. Semester ganjil dimulai dari tanggal : 18 Juli 2022 s/ d
26 Desember 2022. Semester genap dimulai dari tanggal : 9 Januari s/ d 26 Juni 2023.
 Semester Ganjil
a. Jumlah Hari Efektif : 110 hari
b. Jumlah Minggu Efektif KBM
Juli 2022 : 2 minggu
Agustus 2022 : 5 minggu
September 2022 : 3 minggu
Oktober 2022 : 5 minggu
Nopember 2022 : 5 minggu
Desember 2022 : 1 minggu
Jumlah : 20 minggu
c. Jumlah Minggu Tidak Efektif
Juli 2022 : 1 minggu
Agustus 2022 : 0 minggu
September 2022 : 1 minggu
Oktober 2022 : 0 minggu
Nopember 2022 : 0 minggu
Desember 2022 : 2 minggu
Jumlah : 4 minggu
 Semester Genap
a. Jumlah Hari Efektif : 104 hari
b. Jumlah Minggu Efektif KBM
Januari 2023 : 4 minggu
Februari 2023 : 4 minggu
Maret 2023 : 3 minggu
April 2023 : 4 minggu
Mei 2023 : 2 minggu
Juni 2023 : 1 minggu
Jumlah : 18 minggu
c. Jumlah Minggu Tidak Efektif
Januari 2023 : 0 minggu
Februari 2023 : 0 minggu
Maret 2023 : 1 minggu
April 2023 : 1 minggu
Mei 2023 : 0 minggu
Juni 2023 : 0 minggu
Jumlah : 2 minggu

3. Kegiatan Belajar Mengajar ( KBM )


Waktu belajar menggunakan sistem semester,dimana dalam satu tahun terdiri atas
Semester ganjil dan Semester genap , kegiatan belajar mengajar di SMA Pesantren MKGR
Kertasemaya dalam satu minggu dilaksanakan selama 6 hari yakni :

HARI WAKTU BELAJAR JUMLAH KETERANGAN

SENIN 07.00 – 13.30 7 Jampel UPACARA

SELASA 07.00 – 13.30 8 Jampel

RABU 07.00 – 13.30 8 Jampel

KAMIS 07.00 – 13.30 8 Jampel

JUM AT 07.00 – 13.30 6 Jampel 1 Jam Pelajaran =40 menit

SABTU 07.00 – 13.30 8 Jampel

JUMLAH 45 Jampel

4. Kegiatan Tengah Semester ( UTS )


Kegiatan tengah semester gasal direncanakan akan dilaksanakan selama 6 hari yakni
mulai dari tanggal 19 s/d 24 September 2022. Sedangkan untuk kegiatan tengah semester
genap akan dilaksanakan selama 6 hari pula yakni di mulai dari tanggal 6 s/d 11 Maret 2023

5. Libur Sekolah
Hari libur sekolah adalah hari libur yang ditetapkan oleh pihak sekolah, pemerintah
pusat, maupun pemerintah daerah ( Propinsi dan Kota / Kabupaten ).
1. Hari Libur yang ditetapkan oleh Pemerintah Pusat
a. 17 Agustus 2022 ( HUT RI ke- 77 )
b. 30 Juli 2022 (Tahun baru Hijriyah 1444 H)
c. 24 – 25 Desember 2022 (Hari Natal)
d. 22 Januari 2023 (Hari tahun baru imlek 2574)
e. 18 Februari 2023 (Isra Mi’raj )
f. 22 Maret 2023 (Hari Raya Nyepi)
g. 7 April 2023 (Libur Wafat Isa Al Masih)
h. 23 – 25 Maret 2023 (Hari libur awal Ramadhan1444 H)
i. 17 – 29 April 2023 (Hari Raya Idul Fitri)
j. 18 Mei 2023 (Kenaikan Isa Al Masih)
k. 6 Mei 2023 (Hari Raya Waisak)
2. Hari libur yang diambil dari kebijakan sekolah / Disdik Kabupaten / Kota adalah :
a. Libur awal puasa
b. Libur semester
c. Libur lain – lain.

BAB V
PENUTUP

Alhamdullilah, setelah melalui batu-batu terjal penuh dengan aral lintang dan tebing-
tebing yang sangat dalam, akhirnya kami dapat menyelesaikan penyusunan Kurikulum SMA
Pesantren MKGR Kertasemaya ini.
Pada bab akhir ini, ijinkanlah kami menghaturkan terima kasih sedalam-dalamnya kepada
Yth:
1. Kepala Cabang DinasWilayah Pendidikan Wilayah IX Provinsi Jawa Barat, yang telah
membina tersusunnya Kurikulum ini.
2. Kepala Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Indramayu c.q. Dikmen
Pendidikan Menengah yang selalu memberikan motivasi serta bimbingan, sehingga kami
terus semangat dalam melaksanakan tugas penyusunan Kurikulum ini.
3. Segenap Pimpinan Yayasan Pendidikan Pesantren Gotong Royong (YPPGR) c.q. Majlis
Pendidikan dan Pengajaran (MPP) yang telah memberikan dukungan atas terselesaikannya
kurikulum ini.
4. Seluruh Tim pengembang kurikulum SMA Pesantren MKGR Kertasemaya yang telah
bekerja keras guna suksesnya penyusunan kurikulum ini.
5. Seluruh pihak yang telah membantu tersusunnya Kurikulum ini.

Disadari betul oleh kami bahwa Kurikulum yang kami susun ini, belum mencapai titik
ideal seperti yang diharapkan oleh beberapa pihak , oleh karenanya segala kritik dan saran yang
masuk dari berbagai pihak kiranya dapat kamijadikan sebagai masukan demi terwujudnya
kesempurnaan Kurikulum KTSP SMA Pesantren MKGR Kertasemaya Indramayu berikutnya .
Oleh sebab itu kami mohon maaf selama kegiatan penyusunan KTSP barangkali banyak melibatkan
waktu, tenaga, dana, serta pikiran.
Terima kasih………….

LAMPIRAN :
1. SK Tim Pengembang Kurikulum Satuan Pendidikan
2. Laporan Analisis Kontek
3. Contoh Hasil Penentuan KKM ( KKM setiap KD, Mapel, jenjang kelas
YAYASAN AL-MARFUIYYAH BABADAN TENAJAR
SMA PESANTREN MKGR KERTASEMAYA
NSS : 301021808002 NDS : B. 300219022
TERAKREDITASI : B
SK. BAP S/M-PROP. JABAR NO. 02.00/312/BAP-SM/X/2014
Jl. Raya KH. Khasbullah –Tenajarlor- Kertasemaya – Indramayu Tlp.(0234)353463

Nomor :161/ 102.047 / VII /2021


Lampiran : 2 lembar
Perihal : Permohonan Pengesahan Kurikulum SMA Pesantren MKGR

Kepada Yth,
Kepala Cabang Dinas Pendidikan WIL IX Provinsi Jawa Barat
Di
Tempat

Assalamu’alaikum Wr.Wb
Menanggapi Surat Edaran Kepala Dinas Pendidikan dan kebudayaan
Kabupaten Indramayu Nomor : 422.5/1409-Dikment tentang
Penyusunanserta pengumpulan KTSP SMA Tahun Pelajaran 2021 / 2022
denganini kami memohon pengesahan Kurikulum SMA Pesantren MKGR
Kertasemaya Desa Tenajarlor Kecamatan Kertasemaya Kabupaten
Indramayu.
Demikian surat permohonan ini kami sampaikan atas perhatiannya kami
ucapkanterima kasih

Indramayu, 10 Juli 2021

Komite Sekolah Kepala Sekolah,


H.ACHMAD RASILA, Lc TEGUH JULIYANTO, S.Pd

Tembusan Yth ;
1. Ketua Yayasan Pesantren Al-Marfuiyah Tenajarlor
2. Kepala Dinas dan kebudayaan Kabupaten Indramayu

YAYASAN AL-MARFUIYYAH BABADAN TENAJAR


SMA PESANTREN MKGR KERTASEMAYA
NSS : 301021808002 NDS : B. 300219022
TERAKREDITASI : B
SK. BAP-S/M-PROP. JABAR NO. 02.00/312/BAP-SM/XI/2014
Jl. Raya KH. Khasbullah-Tenajarlor-Kertasemaya-Indramayu Tlp.(0234)353463
SURAT KEPUTUSAN

KEPALA SEKOLAH MENENGAH ATAS PESANTREN (SMA) PESANTREN MKGR


KERTASEMAYA
Nomor: 002 / 102.047 / VII/ 2022

Tentang

PEMBENTUKAN TIM PENGEMBANG KURIKULUM SEKOLAH


SEKOLAH MENENGAH ATAS PESANTREN MKGR KERTASEMAYA INDRAMAYU

Menimbang :
a. Bahwa untuk meningkatkan mutu pendidikan dan pembelajaran serta
tersedianya Dokumen Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) di
lingkungan SMA Pesantrn MKGR Kertasemaya yang berpedoman pada
Standar Isi (SI) dan Standar Kompetensi Lulusan sebagaimana ditetapkan
dalam Permendiknas Nomor 21, 22, dan 23 Tahun 2006 dan Permenag Nomor
2 Tahun 2008 serta sesuai dengan situasi dan kondisi yang ada
b. Bahwa berdasarkan pertimbangan butir a di atas, dipandang perlu membentuk
Tim Pengembang Kurikulum SMA Pesantren MKGR Kertasemaya
c. Bahwa personil yang tercantum dalam lampiran Surat Keputusan ini
dipandang layak dan cakap sebagai Tim Pengembang Kurikulum SMA
Pesantren MKGR Kertasemaya
Mengingat :
1.. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional
2. Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen;
3. Peraturan Pemerintah Nomor 19 tentang Standar NasionalPendidikan;
4. Peraturan Kemendikbud Nomor 21 Tahun 2016 tentang Standar Isi untuk
Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah;
5. Pertauran Kemendikbud Nomor 20 Tahun 2016 tentang Standar Kompetensi
Lulusan untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah
Memperhatikan :
1. Visi Misi dan Renstra Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Jawa Barat
2. Visi Misi dan tujuan Sekolah Menengah Atas (SMA) Pesantren MKGR
Kertasemaya
3. Kesepakatan hasil musyawarah bersama antara Guru, Kepala Sekolah, Komite
Sekolah tentang pelaksanaan Kurikulum Tingkat Satuan pendidikan

MEMUTUSKAN
MENETAPKAN
PERTAMA : Membentuk Tim Pengembang Kurikulum SMA Pesantren MKGR
Kertasemaya sebagaimana tercantum dalam lampiran Surat Keputusan ini
KEDUA : Tim Pengembang Kurikulum memiliki tugas:
1. Mendalami kerangka dasar Standar Isi (SI) dan Standar Kompetensi Kelulusan
(SKL) sebagai bahan penyusunan dan pengembangan Kurikulum Tingkat
Satuan Pendidikan (KTSP)
2. Menganalisa potensi siswa, sekolah, daerah, keunggulan lokal dan global
KETIGA : Keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan dengan catatan hal-hal yang
belum diatur dalam Surat Keputusan ini akan diatur tersendiri dan diperbaiki
sebgaiamana mestinya

Ditetapkan di : Tenajarlor
Pada Tanggal : 10 Juli 2021
Kepala Sekolah,
Teguh Juliyanto, S.Pd
YAYASAN AL-MARFUIYYAH BABADAN TENAJAR
SMA PESANTREN MKGR KERTASEMAYA
NSS : 301021808002 NDS : B. 300219022

TERAKREDITASI : B
SK. BAP-S/M-PROP. JABAR NO. 02.00/312/BAP-SM/X/2014
Jl. Raya KH. Khasbullah –Tenajarlor- Kertasemaya – Indramayu Tlp.
(0234)353463

Lampiran : SK Kepala SMA P MKGR KERTASEMAYA


Nomor :162/ 102.047 / VII/ 2021
Tentang : Susunan Tim Pengembang Kurikulum ( KTSP ) SMA Pesantren
MKGR
Kertasemaya Indramayu

Komite : 1. H. Achmad Machmud R., Lc


2. Drs. Didi Juhaedi, M.Pd (Pengawas Disdik )
Ketua : Teguh Juliyant, S. Pd ( Kepala Sekolah )
Sekertaris : Siti Waliyah N K., S.Pd( Waka.Sek. Kurikulum )
Anggota :
1. Luqman, S.Hum( Wak.Sek. Kesisw. )
2. Ali Muchtarom ( Wk. Sek. Humas )
3. Sunarto,S.Pd ( Guru )
4. Rochyatin H, S.Pd. ( Guru )
5. Daisa Maita Fajar A., S.Pd ( Guru )
6. Taryono, S.Pd.I ( Guru )
7. Komarudin ( Guru )
Ditetapkan di : Tenajar lor
Pada Tanggal : 10 Juli 2021
Kepala Sekolah,
Teguh Juliyanto.,S.Pd
YAYASAN AL-MARFUIYYAH BABADAN TENAJAR
SMA PESANTREN MKGR KERTASEMAYA
NSS: 301021808002 NDS: B. 300219022

TERAKREDITASI: B
SK. BAP S/M-PROP. JABAR NO. 02.00/312/BAP-SM/X/2014
Jl. Raya KH. Khasbullah –Tenajarlor- Kertasemaya – Indramayu Tlp.
(0234)353463

DAFTAR KKM SMAS PESANTREN MKGR KERTASEMAYA


TAHUN PELAJARAN 2022/2023
Kelas
Mata Pelajaran
X XI XII
1. Pendidikan Agama Islam 80 80 80
2. Pendidikan Kewarganegaraan 75 75 75
3. Bahasa Indonesia 75 77 78
5. Bahasa Inggris 75 75 75
6. Matematika 75 75 75
7. Fisika - - -
8. Biologi - - -
9. Kimia - - -
10. Sejarah 70 70 70
Sejarah Peminatan 70 70 70
11. Geografi 75 75 75
12. Ekonomi 77 77 77
13. Sosiologi 76 76 76
14. Seni Budaya 70 70 70
15. Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan 75 75 75
16. Teknik Jaringan 70 70 70
17. Keterampilan/Bahasa Indramayu 70 70 70
Kelas
Mata Pelajaran
X XI XII
B. Muatan Lokal *)
BTQ 80 80 80
C.Pengembangan Diri :
1. Pramuka
B B B
2. Ke-PMR-an
B B B
3. Paskibra
B B B
4. Karya Ilmiah Remaja
B B B
5. Olah Raga (Badminton,Bola Voli,Sepak
B B B
Bola,Footsall)
Rata-rata 75 76,5 79
YAYASAN AL-MARFUIYYAH BABADAN TENAJAR
SMA PESANTREN MKGR KERTASEMAYA
NSS: 301021808002 NDS: B. 300219022

TERAKREDITASI: B
SK. BAP S/M-PROP. JABAR NO. 02.00/312/BAP-SM/X/2014
Jl. Raya KH. Khasbullah –Tenajarlor- Kertasemaya – Indramayu Tlp.
(0234)353463

DAFTAR HADIR
TIM PENJAMIN MUTU PENDIDIKAN SEKOLAH (TPMPS)
SMAS PESANTREN MKGR KERTASEMAYA
TAHUN AJARAN 2022/2023

Hari : Sabtu
Tanggal : 16 Juli 2022
Tempat : Ruang Guru

No NAMA/NIP JABATAN TANDA TANGAN


01 Agus Lizam, S.Pd.I Kepala Sekolah 01.
.
02 Erlinah, S.Pd Wakasekolah 02.
.
03 Rosma Nur Riana,S.Pd Guru 03.
.
04 Luqman,S.Pd Guru 04.
.
05 Nur Azizah, S.Pd Guru 05.
.
06 Daisa MFA, S.Pd Guru 06.
.
07 Taryono,S.Pd Guru 07.
.
08 Sunarto, S.Pd Guru 08.
.
09 Komarudin Guru 09.
.
10 Uripah Staff Tu 10.
.
11 Supriyati Bendahara Sekolah 11.
.
12 Siti Waliyah, S.Pd Guru 12.
.

Kertasemaya, 16 Juli 2022


Kepala Sekolah

AGUS LIZAM, S.Pd.I

YAYASAN AL-MARFUIYYAH BABADAN TENAJAR


SMA PESANTREN MKGR KERTASEMAYA
NSS: 301021808002 NDS: B. 300219022

TERAKREDITASI: B
SK. BAP S/M-PROP. JABAR NO. 02.00/312/BAP-SM/X/2014
Jl. Raya KH. Khasbullah –Tenajarlor- Kertasemaya – Indramayu Tlp.
(0234)353463

BERITA ACARA
TIM PENJAMIN MUTU PENDIDIKAN SEKOLAH (TPMPS)
SMAS PESANTREN MKGR KERTASEMAYA
TAHUN AJARAN 2022/2023

Pada hari ini Sabtu tanggal enam belas bulan Juli tahun dua ribu dua puluh dua kami
yang bertanda tangan dibawah ini bertindak untuk dan atas nama masyarakat dan
sekolah, telah menyusun Kurikulum Tingkat Satuan pendidikan (KTSP) tahun ajaran
2022/2023, sesuai dengan kebutuhan dan Program Kerja sekolah.
No NAMA/NIP JABATAN TANDA TANGAN
01 Agus Lizam, S.Pd.I Kepala Sekolah 01.
.
02 Erlinah, S.Pd Wakasekolah 02.
.
03 Rosma Nur Riana,S.Pd Guru 03.
.
04 Luqman,S.Pd Guru 04.
.
05 Nur Azizah, S.Pd Guru 05.
.
06 Daisa MFA, S.Pd Guru 06.
.
07 Taryono,S.Pd Guru 07.
.
08 Sunarto, S.Pd Guru 08.
.
09 Komarudin Guru 09.
.
10 Uripah Staff Tu 10.
.
11 Supriyati Bendahara Sekolah 11.
.
12 Siti Waliyah, S.Pd Guru 12.
.
Demikian Berita acara ini kami Buat dengan sebenarnya

Anda mungkin juga menyukai