PERHITUNGAN ORAL 1

HASIL DISKUSI PERHITUNGAN ORAL

Parameter farmakokinetik pada oral ada 7 yaitu:

1. Ke

2. t1/2

3. Ka

4. t maks

5. Vd

6. Cp maks

7. AUC

Perbedaan rumus perhitungan oral pada orde 0 dan orde 1

Orde 0 Orde 1

Ke = -b Ke = -b . 2,3

0,5 .𝑎 0,693
t1/2 = t1/2 =
𝑘𝑒 𝑘

Ka = -b Ka = -b

𝑘𝑎
2,3 log
𝑘
𝐾𝑎 tmaks =
𝐾𝑒 𝑘𝑎−𝑘
tmaks = 𝑘𝑎−𝑘

𝐹 𝑥 𝐷𝑜 𝑥 𝑘𝑎 𝐹 𝑥 𝐷𝑜 𝑥 𝑘𝑎
Vd = Vd = 𝑎𝑛𝑡𝑖 log 𝑎 (𝑘𝑎−𝑘)
𝑎 (𝑘𝑎−𝑘)

NINY SAFITRI (15020140299) NURSYAM SUNARSIH

PERHITUNGAN ORAL 2

Sedangkan untuk rumus Cpmaks, AUC 1, AUC 2, dan AUC sama

baik untuk orde 0 dan orde.

Cpmaks = [A𝑒 −𝑘.𝑡𝑚𝑎𝑘𝑠 ] – [B𝑒 −𝑘𝑎.𝑡𝑚𝑎𝑘𝑠 ]

Dimana, A = antilog a fase eliminasi

B = antilog a fase absorpsi orde 1

A = a fase eliminasi

B = a fase absorpsi orde 0

𝑡𝑛 𝐶𝑝𝑛+𝐶𝑝𝑛 −1
1. [AUC] −1 = (tn - t𝑛−1 )
𝑡𝑛 2
𝑡~ 𝐶𝑝𝑛
2. [AUC] = 𝑘
𝑡𝑛
𝑡~ 𝐹 𝑥 𝐷𝑜
3. [AUC] = 𝑉𝑑 𝑥 𝑘
𝑡𝑜
𝑡~
[𝐴𝑈𝐶]
𝑡𝑛
4. % AUC ekstrapolasi = x 100%, Dimana ∈ 𝐴𝑈𝐶
∈𝐴𝑈𝐶
merupakan penjumalah dari hasil AUC pertama.

NINY SAFITRI (15020140299) NURSYAM SUNARSIH

PERHITUNGAN ORAL 3

Dibawah ini adalah data kurva baku dalam perhitungan dosis,

dengan dosis obat yaitu 6166 µg.

C (ppm) Absorbansi

4 0,219

6 0,342

8 0,425

10 0,524

12 0,635

Data kurva diatas diregresikan sehingga mendapatkan nilai a, b dan

r sebagai berikut:

a = 0,023 b = 0,050 r = 0,998416523

Kemudian disajikan data sampel di bawah ini

t (jam) Absorbansi

1 0,250

2 0,325

3 0,571

4 0,660

5 0,456

6 0,260

7 0,150

8 0,121

NINY SAFITRI (15020140299) NURSYAM SUNARSIH

PERHITUNGAN ORAL 4

1) penentuan orde reaksi

t (Jam) Abs Cp (µg/ml) Log Cp

1 0,250

2 0,325

3 0,571

4 0,660

5 0,456

6 0,260 4,74 0,675

7 0,150 2,54 0,404

8 0,121 1,96 0,292

Terlebih dahulu mencari nilai konsentrasi sampel pada 3 data

terakhir yaitu diambil pada t pada jam ke 6, 7, 8 dan mencari nilai log Cp.

Kemudian tentukan orde dengan melihat nilai r yang paling mendekati ±

1. Untuk mendapat nilai r tersebut melalui regresi yaitu t Vs Cp untuk

orde 0 dan t Vs Log Cp untuk orde 1.

Nilai Cp

𝐴𝑏𝑠 − 𝑎
𝐶𝑝 =
𝑏
0,260−0,023
1) 𝐶𝑝 = = 4,74
0,050

0,150−0,023
2) 𝐶𝑝 = = 2,54
0,050

0,121−0,023
3) 𝐶𝑝 = = 1,96
0,050

NINY SAFITRI (15020140299) NURSYAM SUNARSIH

PERHITUNGAN ORAL 5

Regresi Orde O (t vs Cp)

a = 12,81

b = -1,39

r = -0,947795814

Regresi Orde I (t vs logCp)

a = 1,797

b = -0,191

r = -0,972457153

berdasarkan nilai r yang diperoleh diatas, maka dapat

disimpulkan bahwa nilai r yang paling mendekati ±1 adalah orde 1,

Sehingga dilanjutkan dengan rumus penentukan nilai parameter

farmakokinetik yang mencakup 7 parameter farmakokinetik untuk oral

yaitu :Ke, t1/2, Ka, tmaks, Cpmaks, Vd, dan AUC.

2) Ke (Tetapan laju eliminasi)

Ke = -b x 2,3

= -(-0,191) x 2,3

= 0,439 𝐽𝑎𝑚−1

3) t1/2
0,693
t1/2 = 𝑘𝑒

0,693
= 0,439 = 1,578 Jam

NINY SAFITRI (15020140299) NURSYAM SUNARSIH

PERHITUNGAN ORAL 6

NINY SAFITRI (15020140299) NURSYAM SUNARSIH

PERHITUNGAN ORAL 7

4) Ka (Tetapan laju absorpsi)

Cp

t Log Log Cp Baru Log

Abs Cp (µg/ml) Cp dif
(Jam) Cp Baru (µg/ml) CP dif

1 0,250 4,54 1,606 40,364 35,824 1,554

2 0,325 6,04 1,415 26,001 19,961 1,300

3 0,571 10,96 1,224 16,749 5,789 0,762

4 0,660 12,74

5 0,456 8,66

6 0,260 4,74 0,675

7 0,150 2,54 0,404

8 0,121 1,96 0,292

Untuk mencari nilai Ka digunakan data 3 keatas. Data Cp lama

terlebih dahulu di cari seperti rumus yang tertera dibawah ini mulai dari t

pada jam ke 1,2, dan 3. Data inilah yang akan digunakan selanjutnya

dalam perhitungan. Namun untuk data pada t jam ke 4 dan ke 5 tetap

dicantumkan dalam tabel.

Nilai Cp

𝐴𝑏𝑠 − 𝑎
𝐶𝑝 =
𝑏

NINY SAFITRI (15020140299) NURSYAM SUNARSIH

PERHITUNGAN ORAL 8

0,250−0,023
1) 𝐶𝑝 = = 4,54
0,050

0,325−0,023
2) 𝐶𝑝 = = 6,04
0,050

0,571−0,023
3) 𝐶𝑝 = = 10,96
0,050

0,660−0,023
4) 𝐶𝑝 = = 12,74
0,050

0,456−0,023
5) 𝐶𝑝 = = 8,66
0,050

Nilai log Cp baru

Adapun rumus persamaan garis

Y = a + bx

(−k)
Log Cp = log Cp0 + t
2,3

Maka, untuk mencari nilai log Cp baru yaitu :

Log Cp = a + bt namun, apabila orde yang didapat orde 0 maka

persamaan yaitu : Cp = a + bt , diperoleh dari persamaan awal orde 0

(Cp = Cp0 + (-k) t). Sehingga untuk data yang didapat pada orde 1

diperoleh nilai log Cp baru sebagai berikut :

Untuk t = 1 maka Log Cp = a + bt

Log Cp = 1,797 + (-0,191) 1

= 1,606

Untuk t = 2 maka Log Cp = a + bt

Log Cp = 1,797 + (-0,191) 2

= 1,415

NINY SAFITRI (15020140299) NURSYAM SUNARSIH

PERHITUNGAN ORAL 9

Untuk t = 3 maka Log Cp = a + bt

Log Cp = 1,797 + (-0,191) 3

= 1,224

Apabila pada suatu data diperoleh orde nol, maka langsung di

cari Cp baru tanpa harus mencari Log Cp barunya dengan rumus yang

telah dicantumkan diatas.

Nilai a dan b yang diambil adalah nilai a dan b yang digunakan

pada penentuan tetapan laju eliminasi. Sedangkan Cp baru didapat dari

antilog Cp untuk orde 1.

Nilai Cp dif (Diferensial)

Untuk t = 1 maka Cp diff = antilog Cp baru – Cp lama

= 40,364 – 4,54

= 35,824 µg/mL

Untuk t = 2 maka Cp diff = antilog Cp baru – Cp lama

= 26,001 – 6,04

= 19,961 µg/mL

Untuk t = 3 maka Cp diff = antilog Cp baru – Cp lama

= 16,749 – 6,728

= 5,789 µg/mL

NINY SAFITRI (15020140299) NURSYAM SUNARSIH

PERHITUNGAN ORAL 10

Setelah memperoleh nilai Cp dif, maka nilai Cp dif tersebut di log

kan hinggan mendapatkan nilai Log Cp dif. Namun apabila orde 0 yang

diperoleh tidak perlu mencari Log Cp difnya, langsung Cp dif. Selanjutnya

meregresikan yaitu t Vs Log Cp dif karena data yang didapat merupakan

orde 1, lain halnya kalau data yang diperoleh adalah orde 0 maka

regresinya t Vs Cp dif.

Regresi (t vs Log Cp diff)

a = 1,997
b = -0,396
r = -0,979234554
Maka, nilai Ka atau tetapan laju absorpsi

ka = -b x 2,3

= -(-0,396) x 2,3

= 0,910 𝐽𝑎𝑚−1

5) T maks (Waktu maksimum)

𝑘𝑎
2,3 log
𝑘𝑒
tmaks = 𝑘𝑎−𝑘𝑒
0,910
2,3 log
0,439
= 0,910−0,439

2,3 log 2,072

= 0,471

2,3 𝑥 0,316
= 0,471

= 1,541 Jam

6) Vd Volume distribusi (Volume distribusi)

NINY SAFITRI (15020140299) NURSYAM SUNARSIH

PERHITUNGAN ORAL 11

𝐹 𝑥 𝐷𝑜 𝑥 𝑘𝑎
Vd = 𝑎𝑛𝑡𝑖 log 𝑎 (𝑘𝑎−𝑘)

0,8 𝑥 6166 𝑥 0,910

= 𝑎𝑛𝑡𝑖 log 1,797 (0,910−0,439)

4488,848
= 62,661 (0,471)

= 152,097 mL

7) Cp maks

Cpmaks = [A𝑒 −𝑘𝑒.𝑡𝑚𝑎𝑘𝑠 ] – [B𝑒 −𝑘𝑎.𝑡𝑚𝑎𝑘𝑠 ]

= [antilog 1,797 𝑒 −0,439 𝑥 1,541 ] – [antilog 1,997−0,910 𝑥 1,541 ]

= [62,661 𝑒 −0,676 ] – [99,311 𝑒 −1,402 ]

= [62,661 x 0,508] – [99,311 x 0,246]

= 31,831 – 24,430

= 7,401 𝜇𝑔/𝑚𝐿

8) AUC

𝑡𝑛 𝐶𝑝𝑛+𝐶𝑝𝑛 −1
5. [AUC] −1 = (tn - t𝑛−1 )
𝑡𝑛 2

2 6,04+4,54
[AUC] = (2 – 1)
1 2

10,58
= x1
2

= 5,29 µg menit/mL
3 10,96+6,04
[AUC] = (3 – 2)
2 2

17
= 2
x1

NINY SAFITRI (15020140299) NURSYAM SUNARSIH

PERHITUNGAN ORAL 12

= 8,5 µg menit/mL

4 12,74+10,96
[AUC] = (4 – 3)
3 2

23,7
= x1
2

= 11,85 µg menit/mL
5 8,88+12,74
[AUC] = (5 – 4)
4 2

21,4
= x1
2

= 10,7 µg menit/mL
6 4,74 + 8,66
[AUC] = (6 – 5)
5 2

13,4
= x1
2

= 6,7 µg menit/mL
7 2,54 +4,74
[AUC] = (7 – 6)
6 2

7,28
= x1
2

= 3,64 µg menit/mL
8 1,96 + 2,54
[AUC] = (40 – 35)
7 2

4,5
= x1
2

= 2,25 µg menit/Ml
Sehingga hasil keseluruhan nilai AUC adalah ∈ 𝐴𝑈𝐶 =

48,93 𝜇𝑔 𝑚𝑒𝑛𝑖𝑡/𝑚𝐿

𝑡~ 𝐶𝑝𝑛
2. [AUC] = 𝑘𝑒
𝑡𝑛
1,96
= 0,439

= 4,464 𝜇𝑔 𝑚𝑒𝑛𝑖𝑡/𝑚𝑙

NINY SAFITRI (15020140299) NURSYAM SUNARSIH

PERHITUNGAN ORAL 13

𝑡~ 𝐹 𝑥 𝐷𝑜
3. [AUC] =
𝑡𝑜 𝑉𝑑 𝑥 𝑘𝑒
0,8 𝑥 6166
= 152,097 𝑥 0,439
4932,8
= 66,770

= 73,877 𝜇𝑔 𝑚𝑒𝑛𝑖𝑡/𝑚𝑙
𝑡~
[𝐴𝑈𝐶]
𝑡𝑛
4. % AUC ekstrapolasi = x 100%
∈𝐴𝑈𝐶

4,464
= 48,93 x 100%

= 9,123 %

Berdasarkan dari hasil nilai% AUC ekstrapolasi didapatkan hasil

9,123 %. Sehingga dapat disimpulkan bahwa data yang ada valid karena

≤20%.

NINY SAFITRI (15020140299) NURSYAM SUNARSIH

PERHITUNGAN ORAL 14

DAFTAR PUSTAKA

Shargel, L., Wu, Andrew. B.C., 2012, Biofarmasetika dan Farmakokinetika

Terapan, Edisi Kelima, Universitas Airlangga, Surabaya, Indonesia

NINY SAFITRI (15020140299) NURSYAM SUNARSIH