yang kemudian kadang-kadang masih kontroversi. Apakah itu kegiatan yang kurang bermanfaat atau tidak berkaitan dengan konsep berbangsa dan bernegara di dalam perspektif Muhammadiyah, didalam salah satu putusan resmi Muhammadiyah disempurnakan pada tahun 1970 yaitu Matan keyakinan dan cita-cita hidup Muhammadiyah atau yang biasa kita simka dengan mkch Hai di Point yang ke-3 dan ke-4 Hai disitu menegaskan bahwa Muhammadiyah itu Hai memahami bahwa agama Islam itu inti ajarannya adalah ada 4 Hai yang pertama berkaitan dengan aqidah yang kedua akhlak yang ketiga ibadah dan yang keempat Muamalat Hai nah Hai di dalam kajian-kajian berkaitan dengan mkch ini berpolitik atau hal-hal yang berkaitan dengan bernegara itu dimasukkan pada ranah Hai maka kemudian kalau Hai hal-hal berkaitan dengan berbangsa dan bernegara itu dimasukkan pada ranah muamalah maka Ayo kita pahami bahwa didalam konsep bernegara Hai bisa dikembangkan Hai karena hukum asal daripada muamalah itu adalah mubah ala asrofil muamalati khalifah atuh Hatta yadullah galilubang alat Tahrim hukum asal daripada muamalah itu adalah mubah atau boleh untuk dikembangkan artinya tidak harus sama dengan zaman Nabi dulu Hai Bisa disesuaikan dengan perkembangan zaman yang terpenting adalah tidak melanggar prinsip-prinsip syariat Hai Nah kalau kita lihat dari salah satu putusan resmi Muhammadiyah mkch ini maka dalam pandangan Muhammadiyah memang kalau kita perhatikan baik di Himpunan Putusan Tarjih Muhammadiyah jilid pertama atau ciri3 memang belum dicantumkan fatwa resmi berkaitan dengan konsep bernegara ini dari Majelis tarjih dan tajdid Muhammadiyah tapi nanti bisa kita lihat dari sekian banyak dokumen ini nanti sudah menggambarkan bagaimana paham berbangsa dan bernegara Muhammadiyah Hai ini jika kita ambil dari mkchm Matan keyakinan dan cita-cita hidup Muhammadiyah Hai kemudian kalau kita buka dokumen yang lain misal di dalam poin kelima pada khittah Denpasar tahun 2002 berkaitan dengan sikap berpolitik Muhammadiyah di dalam Point yang kelima itu dituliskan bahwa Muhammadiyah senantiasa memainkan peranan politiknya sebagai wujud dari dakwah Amar ma'ruf nahi mungkar dengan jalan mempengaruhi proses kebijakan negara agar tetap berjalan sesuai konstitusi dan cita-cita luhur bangsa Hai Muhammadiyah secara aktif menjadi kekuatan perekat bangsa dan berfungsi sebagai Wahana pendidikan politik yang sehat menuju kehidupan nasional yang damai dan berkeadaban Nah dari poin kelima getoh Denpasar tahun 2002 ini juga bisa kita simpulkan bahwa Muhammadiyah itu juga menerima bentuk negara NKRI di kemudian Hai pada tahun 2016 Hai ada salah satu buku yang diterbitkan oleh MPK majelis pendidikan kader pimpinan pusat Muhammadiyah yang buku ini diberi judul dengan negara Pancasila negara Pancasila Darul Ahdi wa Syahadah perspektif teologis dan ideologis Hai yang ini adalah merupakan kumpulan naskah dari pengajian Romadhon yang diselenggarakan oleh pimpinan pusat Muhammadiyah pada tahun 1437 Hijriyah atau bertepatan dengan tahun 2016 di Universitas Muhammadiyah Yogyakarta yang ini adalah sebagai tindak lanjut dari amanah Muktamar ke- 47 tahun 2015 di Makassar yang kemudian muncul therma atau istilah bahwa NKRI ya Bagi Muhammadiyah itu diyakini sebagai Darul Ahdi wajah Ada apa yang dimaksud dengan Darul Ahdi wa Syahadah itu Darul Ahdi itu adalah penerimaan Oh ya Artinya bahwa menurut Muhammadiyah Hai NKRI ini Hai diyakini Hai tidak melanggar prinsip-prinsip syariat Hai artinya secara fiqih ya Hai konsep bernegara dengan bentuk NKRI ini yang bersistem demokrasi dan sebagainya Itu diyakini tidak melanggar prinsip-prinsip syariat nah ini kalau kita kembalikan kepada putusan resmi yang dinamai dengan mkch tadi mah kami ada benang merahnya Ya karena memang Muhammadiyah meyakini bahwa urusan politik itu adalah tanah muamalah yang boleh dikembangkan atau yang biasa disebut di Muhammadiyah dengan dinamisasi Hai yaitu disesuaikan dengan perkembangan zaman atau juga biasa disebut dengan tajdid Hai nah Hai maka setelah Muhammadiyah meyakini bahwa NKRI ini adalah sebagai Darul Ahdi kesepakatan bersama konsensus bersama sebagai negara yang sah dan tidak melanggar prinsip-prinsip syariat Hai maka kemudian dilanjutkan dengan darusyahadah Hai setelah diyakini tidak melanggar prinsip-prinsip syariat maka tinggal kemudian Bagaimana NKRI ini kita majukan bersama-sama dengan memperbanyak melakukan kebaikan-kebaikan yang di bisa oleh Muhammadiyah yang kita bisa ibu-ibu dan bapak-bapak Jamaah sholat dhuhur yang dimuliakan oleh Allah subhanahuwata'ala Hai Nah maka dari sini kemudian bisa kita simpulkan dari tiga dokumen ini bahwa Muhammadiyah di dalam konsep berbangsa dan bernegaranya yang dituju itu adalah untuk mewujudkan masyarakat Islam atau yang disebut dengan Islamic Society Hai yang dituju bukan Islamic State bukan dalam rangka membentuk negara islam tetapi yang dituju adalah bagaimana mewujudkan Negara yang didalamnya itu seluruh masyarakat Hai itu bisa menerapkan syariat Nya menerapkan ajarannya Hai ibu-ibu dan bapak-bapak yang dirahmati Allah Subhanahu Wa Ta'ala maka misal di dalam himpunan putusan Tarjih dijilid yang ketiga disitu ada beberapa paparan bahwa prinsip-prinsip di dalam bernegara itu diantaranya adalah Misalnya terbentuknya penduduk yang beriman dan bertaqwa dilandaskan kepada Alquran surat al-a'raf surat yang ketujuh ayat 96 audzubillahiminasyaitonirojim walau Anna ahlal qura amanu wattaqau lafatahna alaihim Barokah Timnas sama Iwal Ardi waalaikum Kazakhstan nahumdimana kamu yaksibun walau Anna ahlal qura sekiranya penduduk suatu negeri itu amanu mereka beriman kepada Allah subhanahuwata'ala What atau dan mereka bertakwa kepada Allah subhanahuwata'ala Fatah enam Maka sungguh akan kami buka alaihim atas mereka Barokah Timnas sama Iwal Ardi keberkahan Hai yang akan diberikan oleh Allah subhanahu wa ta'ala baik dari langit ataupun dari bumi Walah diinginkan gabung akan tetapi kalau sebaliknya mereka tidak beriman tidak bertakwa tidak mengikuti aturan Allah Subhanahu Wa Ta'ala maka Fakultas Hukum Bima Kanu yaksibun maka kami Allah akan memberikan siksa kepada mereka terhadap apa yang dilanggar itu di kemudian Hai prinsip selanjutnya adalah prinsip memakmurkan bumi Hai seperti yang Allah sampaikan di dalam Alquran surat hud surat yang ke-11 ayat 61 Hai na'udzubillahi Min asylkhan nirojim Hai wakil asam udah Om shaliha Olla yakaumi butuh Mohammad bumi nilai Khairul Fuad bumi Nalar di wasta amarohum viha wastaghfirhu cuma Tuhu ilaihi Inna Robbi qoribun-mujibu Ya Allah subhanahu wa ta'ala berfirman Hai di dalam surat hud ayat 61 ini bahwa Allah memerintahkan wudhu loha beribadahlah kalian kepada Allah subhanahuwata'ala jangan kepada Mini lahir huruf jangan kepada Tuhan yang lain beribadah disini tentunya tidak hanya kita maknai dengan shalat ataupun ibadah ibadah mahdhoh yang lain tetapi mengikuti menaati aturan Allah subhanahu wa ta'ala itu adalah bentuk daripada ibadah kita kepada Allah subhanahuwata'ala Artinya bahwa apa yang dituju tadi itu dalam rangka membentuk masyarakat Islam yang dimaksud adalah menaati aturan- aturan yang dibuat oleh Allah subhanahuwata'ala dua Aisyah Aku minal Ardi ialah Allah subhanahu wa ta'ala yang menciptakan kalian dari tanah wastakbaro comfy H maka tugas manusia itu adalah memakmurkan bumi maka ini adalah termasuk salah satu daripada tujuan didirikannya suatu negeri atau suatu bangsa Bagaimana bumi yang diberikan Allah itu bisa dimakmurkan untuk kesejahteraan dan kemakmuran masyarakatnya Hai di dalam surat yang lain oh yang ini juga dijadikan sebagai prinsip di dalam mendirikan suatu negara adalah surat al-baqarah surat yang kedua ayat yang ke-30 yaitu Bagaimana manusia itu bisa menjalankan misi kekhilafahan Allah subhanahu wa ta'ala berfirman di dalam surat al-baqarah ayat 30 Wahyu sekolah Robbuka lilmalaikati ini jail mobil arti khalifah ini adalah peristiwa ketika Allah subhanahuwata'ala awal kali menciptakan manusia yaitu Adam alaihissalam Allah Subhanahu Wa Ta'ala berkata kepada para malaikat ini jahilun filardi Holifah Sesungguhnya aku Allah akan menciptakan manusia hai manusia di bumi yang tugasnya adalah menjadi khalifah menjadi wakil Allah di bumi untuk bisa memberikan keamanan kemakmuran dan kesejahteraan Hai yang terakhir di dalam surat Al Hujurat surat yang ke 49 ayat 13 adalah terbentuknya suatu negara yang menjunjung kesetaraan dan toleransi Hai tahu tuh Billahi minas syaiton nirojim ya ayyuhannasu Inna khalaqnakum Min dzakarin wa unsa waja'alnakum sungguh waqobaila lita'arofu Inna akromakum indallahi atqokum Innallaha Alimun Khabir bahwa Allah memang sudah menerbitkan bahwa di bumi ini ada Sekian banyak jenis manusia Hai laki-laki perempuan berbangsa-bangsa bersuku-suku Hai yang tidak saling mengenal kemudian lita'arofu tujuannya adalah agar kita bisa saling mengenal untuk bisa menjunjung toleransi di dalam perbedaan itu ibu-ibu dan bapak-bapak yang dirahmati Allah Subhanahu Wa Ta'ala maka dari sekian banyak dokumen ini berkaitan dengan sikap berbangsa dan bernegara dalam perspektif Muhammadiyah yang diperkuat dengan beberapa ayat tadi Hai memberikan kesimpulan bahwa yang dituju atau yang diusung oleh Muhammadiyah adalah membentuk masyarakat Islam Hai yaitu masyarakat yang hidup di dalam Hai suatu bangsa dengan Sekian banyak tipikal lagi ciri-ciri yaitu beriman dan bertaqwa bisa memberikan kemakmuran menjalankan misi sebagai khalifah Allah di bumi dan bisa menjunjung kesetaraan serta toleransi maka bentuk negara itu dalam bentuk apapun yang terpenting bisa mewujudkan prinsip-prinsip dalam bernegara tadi maka bagi Muhammadiyah meyakini itu adalah sebagai pemahaman atau konsep bernegara yang dinilai sahnya yang terpenting tidak melanggar prinsip-prinsip syariat Hai demikian Semoga bisa memberikan manfaat bagi kita semuanya banyak kurang dan salahnya Mohon dimaafkan demikian alhamdulillahirobbilalamin Assalamualaikum warohmatullohi wabarokatuh hai hai hai hai