Anda di halaman 1dari 3

Nama : Danang Johar Arimurti

NIM : E0020125
UAS Pengantar Hukum Indonesia (PHI) Kelas H
Soal
1. Jelaskan apa yg dimaksud dengan hukum pidana In abstracto dan In concreto.
2.Apa tindak pidana Comissionis maupun Omissionis itu,jelaskan.
3. Jelaskan perbedaan antara delik biasa dengan delik aduan itu,beserta contohnya masing
masing
4.Dalam Hukum Islam ,dilihat dari segi Haknya atas harta warisan dibagi menjadi berapa
golongan ,sebutkan dan jelaskan.
5. Berikan penjelasan terhadap hal hal dibawah ini :
a. Putusan Konstitutif
b. Putusan Verordeling
c. Law Making Treaty dalam Hukum International
d. Mukhashomat dlm Hukum Islam
Jawaban
1. Hukum pidana in abstracto atau bisa juga disebut hukum materiil adalah hukum
pidana yang isinya mengenai aturan tentang perbuatan yang diancam pidana, pihak-
pihak yang dapat terpidana, serta sanksi pidana yang dapat dijatuhkan pada pelaku
tindakan pidana

Hukum pidana in concreto atau bisa juga disebut hukum pidana formil itu adalah
hukum pidana yang isinya berupa cara-cara negara melaksanakan haknya untuk
mengenakan hukum pidana materiil. Dengan kata lain hukum pidana formil
menegakkan hukum pidana materiil

2. Tindak pidana comissionis atau bisa juga disebut tindak pidana berbuat adalah tindak
pidana yang dilakukan dengan berbuat aktif. Jadi disini pelaku secara fisik berbuat
aktif, maka tindak pidana ini melanggar aturan hukum pidana yang bersifat larangan.
Misalnya pembunuhan, pencurian, penganiayaan terhadap seseorang.

Tindak pidana omissionis atau bisa juga disebut tindak pidana tidak berbuat adalah
tindak pidana yang dilakukan dengan tidak melakukan perbuatan apapun. Jadi disini
pelaku dikenakan pasal tindak pidana karena tidak melakukan apapin. Dalam hal ini
pelanggaran terhadap aturan hukum yangbersifat keharusan. Misalnya tidak datang ke
pengadilan sebagai saksi ahli, tidak menolong orang yang sedang dalam bahaya
padahal dirinya mampu.

3. Delik biasa itu adalah tindak pidana yang tanpa memerlukan laporan yang bersifat
aduan untuk menindaklanjutinya atau mengusutnya. Contohnya dalam kasus
pelanggaran pidana berupa pembunuhan, dalam tindak pidana ini pihak berwajib tidak
perlu menunggu aduan dari seseorang untuk menindaklanjutinya. Contoh lainnya bisa
dilihat dalam Pasal 104, 284, 340, 352, 379 KUHP.
Kalau delik aduan itu adalah tindak pidana yang memerlukan laporan yang bersifat
aduan untuk menindaklanjutinya atau mengusutnya. Misalnya dalam kasus
pelanggaran pidana berupa pemerkosaan, dalam tindak pidana tersebut korban harus
melaporkannya terlebih dahulu ke pihak berwajib agar pelanggaran tersebut dapat
ditindaklanjuti untuk menangkap pelakunya dan diberi hukuman pidana. Contoh
lainnya bisa dilihat dalam pasal 310, 367 KUHP.

4. Dalam hukum islam dibagi menjadi tiga golongan berdasarkan dari segi haknya atas
harta warisan. Yaitu ada ahli waris Dzawil Furudl, ahli waris Ashbah, dan ahli waris
Dzawil Arhaam
a. Ahli waris Dzawil Furudl adalah ahli waris yang mempunyai bagian-bagian
tertentu sebagaimana sudah disebutkan didalam Al-Qur’an atau Sunnah Rasul.
Bagian tertentu itu ialah 2/3,1/2,1/3,1/4,1/6, dan 1/8. Ahli waris tersebut
melingkupi 12 orang dan itu adalah suami, isteri, ayah, ibu, anak perempuan,
cucu perempuan, saudara perempuan kandung, saudara perempuan seayah,
saudara laki-laki seibu, saudara perempuan seibu, kakek, dan nenek.
b. Ahli waris Ashabah adalah ahli waris yang tidak ditentukan bagiannya, tapi
kemungkinan akan menerima seluruh harta warisan jika tidak ada ahli waris
Dzawil Furudl sama sekali atau berhak atas sisanya jika ada ahli waris Dzawil
Furudl atau bisa juga tidak mendapatkan sama sekali apabila tidak ada sisanya.
Ahli waris Ashabah ada tiga jenis:
1. Ahli waris ashabah dengan sendirinyaa atau bisa disebut ahli
waris Ashabah Bin Nafsi, artinya menjadi ahli waris tidak
karena ditarik oleh ahli waris lain atau ahli waris Ashabah lain,
contohnya: anak laki-laki, cucu laki-laki, saudara laki-laki
kandung
2. Ahli waris Ashabah karena ditarik oleh ahlo waris Ashabah lain
atau bisa juga disebut ahli waris Ashabah Bilghairi, artinya
menjadi ahli waris Ashabah karena ditarik oleh ahli waris
Ahabah lainnya. Misalnya anak perempuan ditarik oleh anak
laki-laki, cucu perempuan ditarik oleh cucu laki-laki.
3. Ahli waris Ashabah karena bersama-sama dengan ahli waris
lain atau bisa juga disebut ahli waris Ashabah Ma’al Ghairi,
artinya menjadi ahli waris karena hidup bersama ahli waris lain.
Misalnya saudara perempuan menjadi ahli waris Ashabah
karena bersama-sama dengan anak perempuan.
c. Ahli waris Dzawil Arhaam adalah ahli waris yangmempunyai hubungan
keluarga dengan pewaris, namun bukan termasuk golongan ahli waris Dzawil
Furudl dan ahli waris Ashabah. Ahli waris golongan ini terdiri atas cucu laki-
laki atau perempuan (anak-anak dari anak perempuan), kemenakan laki-laki
atau permpuan (anak-anak saudara perempuan kandung, seayah atau seibu),
kemenakan perempuan (anak-anak perempuan saudara laki-laki kandung atau
seayah), saudara sepupu perempuan, anak-anak perempuan paman (saudara
laki-laki ayah), paman seibu (saudara laki-laki ayah seibu), paman (saudara
laki-laki ibu), bibi (saudara perempuan ayah), bibi (saudara perempuan ibu),
kakek (ayah ibu), nenek buyut (ibu kakek), kemenakan seibu (anak-anak
saudara laki-laki seibu).
5. A. Putusan Konstitutif (constitutief vonnis) adalah putusan yang memastikan suatu
keadaan hukum, baik yang bersifat meniadakan suatu keadaan hukum maupun yang
menimbulkan keadaan hukum baru.

B. Putusan Verordeling adalah putusan yang diambil jika pengadilan sudah


berpendapat bahwa terdakwa bersalah karena melakukan tindak pidana yang
didakwakan kepadanya. Maka pengadilan menjatuhkan hukuman pidana kepadanya.
Jadi putusan ini diambil apabila hakim berpendapat terhadap tuntutan jaksa penuntut
umum terhadap seseorang berdasarkan dua alat bukti serta keyakinan hakim.

C. Law Making Treaty dalam Hukum International adalah penjanjian yang


menciptakan kaidah-kaidah hukum yang tidak hanya mengikat para peserta perjanjian
saja, namun juga dapat mengikat pihak ketiga

D. Mukhashomat dalam Hukum Islam adalah bagian dari hukum islam yang
aturannya berada di persoalan mengenai peradilan, kehakiman dan hukum acara

Anda mungkin juga menyukai