Anda di halaman 1dari 7

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Organisasi adalah suatu kesatuan yang merupakan wadah/


sarana untuk mencapai berbagai tujuan atau sasaran. Organisasi
memiliki banyak komponen yang melandasi diantaranya terdapat
banyak orang, tata hubungan kerja, sosialisasi pekerjaan dan
kesadaran rasional dari anggotanya sesuai dengan kemampuan dan
spesialisasi mereka masing- masing.
Kompleksitas ini juga berlaku dalam organisasi pemerintahan.
Jadi organisasi pemerintahan harus dapat mengelola dengan baik
sumber daya yang ada. Organisasi harus tanggap/peka terhadap
berbagai perubahan lingkungan yang ada disekitarnya baik itu
teknologi, budaya, konstitusi, maupun perubahan-perubahan lainnya.
Manusia merupakan unsur terpenting dalam organisasi guna
mencapai tujuan dari suatu organisasi. Sumber daya manusia
menunjang tujuan organisasi melalui potensi yang dimiliki masing-
masing. Aspek teknologi dan ekonomi ada bila dikembangkan oleh
manusia. Dengan demikian posisi manusia sebagai sumber daya
dalam organisasi mempunyai peranan yang sangat strategis dan
menentukan, baik sebagai objek maupun sebagai subjek bagi segala
aktifitas organisasi dalam merencanakan, merumuskan, menetapkan
dan melaksanakan berbagai kegiatan organisasi dalam mencapai
tujuannya. Oleh karena itu, tidak mengherankan apabila kini semakin

1
banyak organisasi baik pemerintah maupun swasta memberikan
perhatian lebih besar kepada pentingnya pengelolaan sumber daya
manusia, selain untuk kepentingan organisasi juga untuk kepentingan
nasional.
Dalam melaksanakan kewajibannya, pegawai tidak hanya
dipandang sebagai faktor produksi saja. Manusia adalah individu
yang mempunyai kebutuhan, perasaan emosi, keselamatan,
perlindungan, dan tujuan pribadi lainnya yang harus dapat
diperlakukan khusus dari organisasi.
Lingkungan kerja adalah lingkungan konkrit dan abstrak yang
meliputi atau mengelilingi kerja seseorang, lingkungan kerja dapat
tercipta dari pimpinan, atau karyawan itu sendiri. Lingkungan kerja
juga dapat merupakan kondisi-kondisi materil dan psikologis, secara
umum lingkungan kerja di dalam suatu organisasi merupakan
lingkungan dimana para pegawai melaksanakan tugas dan pekerjaan
sehari- harinya, dengan lingkungan kerja yang baik para pegawai
akan memperoleh kenyamanan dan kepuasan kerja, yang selanjutnya
dapat meningkatkan produktifitas.
Upaya peningkatan kinerja melalui penataan lingkungan kerja
perlu mendapat perhatian dari pihak organisasi, Berbagai kelemahan
dalam sistim perencanaan kerja dengan cepat memberikan gambaran
kelemahan dalam pelaksanaan kerja seperti pelaksanaan kerja tidak
tepat waktu. Perhatian terhadap sistim perencanaan kerja dan
penataan lingkungan kantor akan berpengaruh langsung pada kinerja
pegawai. Salah satu usaha untuk menciptakan keadaan lingkungan

2
kerja yang sehat dan nyaman adalah menciptakan lingkungan kerja
berdasarkan prinsip- prinsip keselamatan dan kesehatan kerja
pegawai secara menyeluruh.
Agar sumber daya manusia yang dimiliki organisasi dapat
memberikan kontribusi yang maksimal, maka organisasi harus
menyediakan lingkungan kerja yang memadai seperti lingkungan
fisik (tata ruang kantor yang nyaman, lingkungan yang bersih,
pertukaran udara yang baik, warna, penerangan yang cukup, maupun
musik yang merdu), serta lingkungan non fisik (suasana kerja
pegawai, kesejahteraan pegawai, hubungan antar sesama pegawai,
hubungan antar bawahan dengan atasan). Lingkungan yang baik
dapat mendukung pelaksanaan kerja sehingga pegawai memiliki
semangat bekerja dan meningkatkan kinerja pegawai
Badan Kepegawaian Daerah Kabupaten Nias Utara sebagai
salah satu satuan perangkat kerja daerah pada Pemerintah Kabupaten
Nias Utara dituntut untuk bisa memberikan sumbangsih nyata
terhadap keberhasilan dalam mewujudkan visi dan misi pemerintah
Kabupaten Nias Utara itu sendiri. Badan Kepegawaian Daerah
Kabupaten Nias Utara merupakan instansi yang terbentuk
berdasarkan Peraturan Bupati Nias Utara Nomor 15 Tahun 2011
tentang Organisasi dan Tata Kerja Perangkat Daerah Kabupaten Nias
Utara, dijelaskan bahwa Badan Kepegawaian Daerah Kabupaten
Nias Utara mempunyai tugas melaksanakan penyusunan dan
pelaksanaan kebijakan daerah dibidang perencanaan dan penegakkan

3
disiplin pegawai, mutasi administrasi kepegawaian, dan
pengembangan pendidikan dan pelatihan pegawai.
Badan Kepegawaian Daerah memiliki beban tugas yang berat
dan harus dilaksanakan. Oleh karena itu untuk memperlancar
pelaksanaan tugas, Badan Kepegawaian Daerah perlu melakukan
penataan diberbagai bidang, diantaranya dengan melakukan penataan
lingkungan kerja yang dimaksudkan untuk memberikan efek nyaman
bagi pegawai dalam melaksanakan pekerjaan.
Namun demikian kenyataannya hal tersebut sulit terwujud
terutama di lingkungan organisasi pemerintah, karena alasan
orientasi kerjanya pada pelayanan umum dengan alokasi anggaran
yang terbatas, sehingga ada kecenderungan sarana tidak mendapat
perhatian yang serius. Seperti yang terjadi di Badan Kepegawaian
Daerah Kabupaten Nias Utara, penyediaan sarana dan prasarananya
masih kurang memadai. Kantor Badan Kepegawaian Daerah
Kabupaten Nias Utara merupakan pinjam pakai dari puskesmas
Kecamatan Lotu. Hal ini mengakibatkan ruangan yang ditempati
sangat sempit dan memberikan ketidaknyamanan dalam bekerja,
peralatan pendukung yang ada sangat terbatas dan tidak
mencerminkan standar efisiensi, kesehatan, kenyamanan, dan
efektifitas gerak ketika melakukan aktifitas.
Dari pengamatan sementara yang penulis lakukan di Badan
Kepegawaian Daerah Kabupaten Nias Utara dapat diindikasikan
bahwa belum optimalnya penyelesaian pekerjaan oleh pegawai
disebabkan oleh penyediaan lingkungan kerja yang masih belum

4
optimal. Hal ini penulis kemukakan berdasarkan fenomena-
fenomena yang berhubungan dengan lingkungan kerja yang ada
yaitu :
1. Tata letak peralatan kerja yang kurang baik dan sempit sehingga
para pegawai merasa tidak leluasa selama bekerja. Juga tidak
tersedianya ruang penyimpanan arsip sehingga arsip banyak
menumpuk dimeja kerja pegawai dan di beberapa rak secara
tidak teratur.
2. Penempatan barang dan peralatan kerja tidak memperhatikan
kenyamanan dan keselamatan pegawai seperti penempatan kabel
listrik yang berserakan di lantai dan dimeja kerja pegawai. Hal
tersebut terlihat pada gambar dibawah ini:
GAMBAR 1
KONDISI RUANGAN KERJA PEGAWAI
BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH TAHUN 2012

Sumber : Badan Kepegawaian Daerah Kabupaten Nias Utara.


3. Sistim pencahayaan yang kurang optimal, dimana ruangan
pegawai diapit oleh kantor Satpol dan Setda sementara dibagian
depan adalah ruangan Kepala Badan Kepegawaian Daerah
5
(Kaban). Jadi ruangan kerja pegawai berada ditengah dan
pencahayaan tergantung dari cahaya listrik. Keadaan tersebut
menyebabkan pegawai dalam melaksanakan pekerjaan sering
mengalami kelelahan mata serta ruangan yang panas dan gerah.
4. Sistem kerja yang dilaksanakan tidak memakai standar
operasional prosedur (SOP) dan alur kerja berdasarkan disposisi
dan belum adanya SOP di Badan Kepegawaian Daerah
Kabupaten Nias Utara.
5. Hubungan kerja antara pegawai kurang kondusif dan adanya ego
sektoral serta kurangnya komunikasi antara bidang yang satu
dengan bidang lainnya. Contohnya permintaan pengisian data
LP2P yang dibutuhkan oleh Subbag Umum dan Kepegawaian
berupa rincian gaji pegawai, seharusnya mengkoordinasikannya
kepada Subbag Keuangan tetapi kenyataannya Subbag Umum
dan Kepegawaian tidak bisa mendapatkan data tersebut.
Berdasarkan uraian tersebut, penulis tertarik untuk
mengadakan penelitian mengenai lingkungan kerja dengan judul “
ANALISIS KONDISI LINGKUNGAN KERJA DI BADAN
KEPEGAWAIAN DAERAH KABUPATEN NIAS UTARA”.
B. Fokus Penelitian

Berdasarkan pemaparan yang telah disampaikan pada bagian


latar belakang sebelumnya, maka fokus permasalahan dalam
penelitian ini adalah ”Bagaimana kondisi lingkungan kerja di Badan
Kepegawaian Daerah Kabupaten Nias Utara?”

6
C.Tujuan Penelitian

Adapun tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut:


1. Mengetahui kondisi lingkungan kerja di Badan Kepegawaian
Daerah Kabupaten Nias Utara.
2. Mengetahui faktor penghambat kondisi lingkungan kerja di
Badan Kepegawaian Daerah Kabupaten Nias Utara.
3. Mengetahui upaya yang telah dilakukan untuk mengatasi
hambatan dalam kondisi lingkungan kerja di Badan Kepegawaian
Daerah Kabupaten Nias Utara.
D. Manfaat Penelitian

a. Manfaat terhadap dunia Akademik


Secara umum, penulis berharap hasil dari penelitian ini
nantinya bisa memberikan manfaat bagi perkembangan dan
kemajuan ilmu administrasi publik, dan diharapkan bisa memperkaya
wawasan keilmuan yang berkaitan dengan konsep lingkungan kerja.

b. Manfaat terhadap dunia Praktis

Secara khusus penulis berharap dari hasil penelitian ini bisa


memberikan sumbangan pemikiran, saran, dan rekomendasi yang
positif dalam peningkatan lingkungan kerja pegawai di Badan
Kepegawaian Daerah Kabupaten Nias Utara.

Anda mungkin juga menyukai