Bab I
Bab I
PENDAHULUAN
1
banyak organisasi baik pemerintah maupun swasta memberikan
perhatian lebih besar kepada pentingnya pengelolaan sumber daya
manusia, selain untuk kepentingan organisasi juga untuk kepentingan
nasional.
Dalam melaksanakan kewajibannya, pegawai tidak hanya
dipandang sebagai faktor produksi saja. Manusia adalah individu
yang mempunyai kebutuhan, perasaan emosi, keselamatan,
perlindungan, dan tujuan pribadi lainnya yang harus dapat
diperlakukan khusus dari organisasi.
Lingkungan kerja adalah lingkungan konkrit dan abstrak yang
meliputi atau mengelilingi kerja seseorang, lingkungan kerja dapat
tercipta dari pimpinan, atau karyawan itu sendiri. Lingkungan kerja
juga dapat merupakan kondisi-kondisi materil dan psikologis, secara
umum lingkungan kerja di dalam suatu organisasi merupakan
lingkungan dimana para pegawai melaksanakan tugas dan pekerjaan
sehari- harinya, dengan lingkungan kerja yang baik para pegawai
akan memperoleh kenyamanan dan kepuasan kerja, yang selanjutnya
dapat meningkatkan produktifitas.
Upaya peningkatan kinerja melalui penataan lingkungan kerja
perlu mendapat perhatian dari pihak organisasi, Berbagai kelemahan
dalam sistim perencanaan kerja dengan cepat memberikan gambaran
kelemahan dalam pelaksanaan kerja seperti pelaksanaan kerja tidak
tepat waktu. Perhatian terhadap sistim perencanaan kerja dan
penataan lingkungan kantor akan berpengaruh langsung pada kinerja
pegawai. Salah satu usaha untuk menciptakan keadaan lingkungan
2
kerja yang sehat dan nyaman adalah menciptakan lingkungan kerja
berdasarkan prinsip- prinsip keselamatan dan kesehatan kerja
pegawai secara menyeluruh.
Agar sumber daya manusia yang dimiliki organisasi dapat
memberikan kontribusi yang maksimal, maka organisasi harus
menyediakan lingkungan kerja yang memadai seperti lingkungan
fisik (tata ruang kantor yang nyaman, lingkungan yang bersih,
pertukaran udara yang baik, warna, penerangan yang cukup, maupun
musik yang merdu), serta lingkungan non fisik (suasana kerja
pegawai, kesejahteraan pegawai, hubungan antar sesama pegawai,
hubungan antar bawahan dengan atasan). Lingkungan yang baik
dapat mendukung pelaksanaan kerja sehingga pegawai memiliki
semangat bekerja dan meningkatkan kinerja pegawai
Badan Kepegawaian Daerah Kabupaten Nias Utara sebagai
salah satu satuan perangkat kerja daerah pada Pemerintah Kabupaten
Nias Utara dituntut untuk bisa memberikan sumbangsih nyata
terhadap keberhasilan dalam mewujudkan visi dan misi pemerintah
Kabupaten Nias Utara itu sendiri. Badan Kepegawaian Daerah
Kabupaten Nias Utara merupakan instansi yang terbentuk
berdasarkan Peraturan Bupati Nias Utara Nomor 15 Tahun 2011
tentang Organisasi dan Tata Kerja Perangkat Daerah Kabupaten Nias
Utara, dijelaskan bahwa Badan Kepegawaian Daerah Kabupaten
Nias Utara mempunyai tugas melaksanakan penyusunan dan
pelaksanaan kebijakan daerah dibidang perencanaan dan penegakkan
3
disiplin pegawai, mutasi administrasi kepegawaian, dan
pengembangan pendidikan dan pelatihan pegawai.
Badan Kepegawaian Daerah memiliki beban tugas yang berat
dan harus dilaksanakan. Oleh karena itu untuk memperlancar
pelaksanaan tugas, Badan Kepegawaian Daerah perlu melakukan
penataan diberbagai bidang, diantaranya dengan melakukan penataan
lingkungan kerja yang dimaksudkan untuk memberikan efek nyaman
bagi pegawai dalam melaksanakan pekerjaan.
Namun demikian kenyataannya hal tersebut sulit terwujud
terutama di lingkungan organisasi pemerintah, karena alasan
orientasi kerjanya pada pelayanan umum dengan alokasi anggaran
yang terbatas, sehingga ada kecenderungan sarana tidak mendapat
perhatian yang serius. Seperti yang terjadi di Badan Kepegawaian
Daerah Kabupaten Nias Utara, penyediaan sarana dan prasarananya
masih kurang memadai. Kantor Badan Kepegawaian Daerah
Kabupaten Nias Utara merupakan pinjam pakai dari puskesmas
Kecamatan Lotu. Hal ini mengakibatkan ruangan yang ditempati
sangat sempit dan memberikan ketidaknyamanan dalam bekerja,
peralatan pendukung yang ada sangat terbatas dan tidak
mencerminkan standar efisiensi, kesehatan, kenyamanan, dan
efektifitas gerak ketika melakukan aktifitas.
Dari pengamatan sementara yang penulis lakukan di Badan
Kepegawaian Daerah Kabupaten Nias Utara dapat diindikasikan
bahwa belum optimalnya penyelesaian pekerjaan oleh pegawai
disebabkan oleh penyediaan lingkungan kerja yang masih belum
4
optimal. Hal ini penulis kemukakan berdasarkan fenomena-
fenomena yang berhubungan dengan lingkungan kerja yang ada
yaitu :
1. Tata letak peralatan kerja yang kurang baik dan sempit sehingga
para pegawai merasa tidak leluasa selama bekerja. Juga tidak
tersedianya ruang penyimpanan arsip sehingga arsip banyak
menumpuk dimeja kerja pegawai dan di beberapa rak secara
tidak teratur.
2. Penempatan barang dan peralatan kerja tidak memperhatikan
kenyamanan dan keselamatan pegawai seperti penempatan kabel
listrik yang berserakan di lantai dan dimeja kerja pegawai. Hal
tersebut terlihat pada gambar dibawah ini:
GAMBAR 1
KONDISI RUANGAN KERJA PEGAWAI
BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH TAHUN 2012
6
C.Tujuan Penelitian