Anda di halaman 1dari 14

CRITICAL BOOK REVIEW

PENGENALAN LAPANGAN PERSEKOLAHAN

Dosen Pengampu : Dra.FatmaTresno Ingtyas, M.Si

OLEH :

Fitria Muniroh Br Lubis 5203342004

PRODI PENDIDIKAN TATA BOGA


JURUSAN PENDIDIKAN KESEJAHTERAAN KELUARGA
FAKULTAS TEKNIK
UNUVESITAS NEGERI MEDAN
2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur saya ucapkan atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena dengan
rahmat,karunia, serta taufik dan hidayah-Nya saya dapat menyelesaikan tugas Critical
Book Review ini. saya berharap Critical Book Review ini dapat berguna dalam
menambah ilmu,wawasan serta pengetahuan kita mengenai Pengenalan lapangan
peksekolahan.

Saya juga menyadari sepenuhnya bahwa di dalam Critical Book Review ini terdapat
kekurangan dan  jauh dari kata sempurna. Oleh sebab itu, saya berharap adanya
kritik,saran dan usulan demi  perbaikan di hari yang akan datang. Mengingat tidak ada
sesuatu yang sempurna tanpa saran yang membangun. Sekiranya laporan yang telah
disusun ini dapat berguna bagi penulis sendiri maupun orang yang membacanya.

Medan, 01 Juni 2022

Fitria Muniroh Br Lubis

CBR PLP1 i of xvi


DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR i
DAFTAR ISI ii
BAB I 1
PENDAHULUAN 1
A.Latar Belakang 1
B.Tujuan Critical Book 1
C. Manfaat 1
D. Identitas Buku 1
BAB II 2
INTISARI BUKU 2
2.1Buku Utama 2
A. Latar Belakang 2
B.Pembahasan 2
C.Kesimpulan 5
D.Pustaka 5
2.2Buku Pembanding 6
A.Latar Belakang 6
B.Pembahasan 6
C. Kesimpulan 9
D.Pustaka 9
BAB III 10
PENUTUP 10
3.1 Kelebihan Buku 10
Kelebihan Buku Utama 10
Kelebihan Buku Pendamping 10
3.2 Kekurangan Buku 10
Kekurangan Buku Utama 10
Kekurangan Buku Pendamping 10
Rekomendasi 10

CBR PLP1 ii of xvi


BAB I
PENDAHULUAN

A.Latar Belakang
Laporan referensi buku bukan laporan yang bertujuan untuk mengetahui isi buku
tetapi lebih menitik beratkan pada evaluasi (penjelasan, interpretasi, dan analisis) kita
mengenai keunggulan dan kelemahan buku apa yang menarik dari buku tersebut dan
bagaimana isi buku tersebut bisa mempengaruhi cara berpikir kita dan menambah
pemahaman kita terhadap suatu bidang kajian tertentu.

B.Tujuan Critical Book


1. Untuk memenuhi tugas mata kuliah plp1.
2. Untuk mengulas isi sebuah buku yang di kritikalisasi
3. Melatih diri untuk berpikir kritis dalam mencari informasi yang di berikan oleh setiap
buku.
C. Manfaat
1. Mempermudah pembaca dengan adanya referensi dalam memilih buku.
2. Menambah wawasan tentang pengenalan lapangan persekolahan.

D. Identitas Buku
Buku Utama

Judul Buku : Profesi Kependidikan

Penulis : Mahmud S.Pd, M.Pd

Penerbit : Universitas Negeri Padang

Tahun Terbit :2011

ISBN :-

Buku Pendamping

Judul Buku : Profesi Kependidikan dan

Tenaga Kependidikan

Penulis : Dr. Rusydi Ananda, M.Pd

Penerbit : Lembaga Peduli

Pengembangan Pendidikan Indonesia (LPPPI)

Tahun Terbit :2018

ISBN : 978-602-51316-0-8

CBR PLP1 1 of 16
BAB I
INTISARI BUKU

2.1Buku Utama
A. Latar Belakang
Informasi di era globalisasi ini menuntut semua lapisan kehidupan untuk terus
menambah pengetahuan,keterampilan,maupun sikap.Pendidikan mempunyai peran strategis
untuk mempersiapkan generasi muda yang memiliki kebudayaan,kecerdasan emosional
yang tinggi dan menguasai mega skill.
Profesi menunjuk kepada suatu pekerjaan oleh pelaku agar dasar suatu janji publik
dan sumpah bahwa mereka akan menjalankan tugas sebagaimana mestinya. Seseorang
dikatakan profesional jika orang tersebut dapat mengerjakan suatu pekerjaan dengan baik
dan dapat memuaskan orang lain, melakukan sesuatu sebagai pekerjaan pokok bukan
sekedar mengisi waktu luang dan pekerjaan tersebut menjadi sumber penghasilan kehidupan
yang memerlukan keahlian, kemahiran dan kecakapan.
Suatu pekerjaan dikatakan sebagai profesi jika ia lakukan full time, didasarkan
panggilan hidup, terikat norma dan aturan memiliki derajat otonomi tinggi, melakukan
pengembangan diri secara terus menerus, dan memiliki kode etik profesi. Tenaga
pendidikan merupakan anggota masyarakat yang mengabdikan diri dan diangkat menunjang
penyelenggaraan pendidikan, selain itu bertugas untuk melaksanakan administrasi,
pengelolaan, pengembangan, pengawasan, dan pelayanan teknis untuk menunjang proses
pendidikan. Tenaga kependidikan terdiri dari pendidik, pengelola suatu pendidikan,
penitik/pengawas, peneliti, dan pengembanagn dibidang pendidikan, pustakawan laboran,
dan teknisi sumber belajar.

B.Pembahasan
Harapan dan Tantangan Profesi Tenaga Kependidikan
Mengajar atau keguruan dianggap profesi antara ada dan tiada.Dikatakan ada bisa
dibuktikan dengan adanya proses belajar mengajar dan jutaan guru,dikatakan tidak ada
karena masih tidak jelas defenisinya.Ada beberapa hal yang menyebabkan profesi
kependidikan sulit dikatakan pada posisi terpandang,diantaranya adalah :
 Sulit diartikan apa sesungguhnya profesi mengajar itu dan tingkat keahlian yang
mana yang dituntut
 Sejarah mengajar kabur.Dulu siapasaja boleh mengajar dengan tingkat apapun asal
bisa tulis bac,dan sekarang sudah ada batasannya
 Penambahan guru secara besar-besaran membuat sulitnya standar mutu guru
 dikontrol dan dijaga
 PGRI cenderung bergerak di “pertengahan” antara pemerintah dan guru-guru.
 Tuntutan masyarakat terus meningkat dan berubah membuat guru makin tertantang.
Pengertian Profesi
Profesi merupakan suatu pernyataan terbuka yang menyatakan bahwa seseorang itu
mengabdikan dirinya pada suatu pelayanan karena orang itu merasa pantas untuk menjabat
di pekerjaan itu. ciri-ciri pkok suatu profesi walaupun tidak sepenuhnya dapat sesuai
dengan kebutuhan, dan kondisi kita yaitu:
CBR PLP1 2 of 16
1. Fungsi signifikan sosial; suatu profesi merupakan suatu pekerjaan yang memiliki
fungsi dan signifikansi sosial yang benar.
2. Keterampilan; untuk mewujudkan fungsi ini dituntut derajat keterampilan tertentu.
3. Proses pemrolehan ketrampilan tersebut bukan hanya dilakukan secara rutin,
melainkan sifat pemecahan masalah atau penanganan situasi krisis yang menuntut
pemecahan.
4. Batang tubuh ilmu; suatu profesi didasarkan pada suatu disiplin ilmu yang jelas,
sistematis dan ekplisit.
5. Masa pendidikan; upaya mempelajari dan menguasai batang tubuh ilmu dan
keterampilan-keterampilan tersebut membutuhkan masa latihan yang sama,
bertahun-tahun, dan tidak cukup hanya beberapa minggu atau bulan. Hal ini
dilakukan sampai tingkat perguruan tinggi.

Profesi Guru
Guru memiliki peran penting dalam pendidikan Berdasarkan UU No. 14 tahun 2005
tentang Guru dan Dosen, Bab I Pasal 1 ayat 1: Guru merupakan pendidik professional
dengan tugas utama mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai dan
mengevaluasi peserta didik pada pendidikan anak usia dini, jalur pendidikan formal,
pendidikan dasar dan pendidikan menengah.

Ciri-ciri Guru Profesional


Kesadaran akan perlunya peningkatan profesionalisme berlangsung dalam berbagai
bidang pekerjaan. Banyak orang menganggap begitu pentingnya profesionalisme. Tetapi
begitu dijabarkan secara operasional kedalam langkah-langkahyang nyata dalam apa dan
bagaimananya, tidak gampang, banyak kendala yang dihadapi, mulai pengertian
profesionalisme itu sendiri sampai pada cara untuk meningkatkan profesionalisme itu.
Dalam bidang apapun, profesionalisme seseorang ditunjang oleh tiga hal, dan tanpa
ketiga hal ini dimiliki, sulit seseorang mewujudkan profesionalismenya , yaitu: keahlian,
komitmen dan skiil yang relevan. Ketiga hal itu pertama-tama dikembangkan melalui
pendidikan pra-jabatan, dan selanjutnya ditingkatkan melalui pengalaman dan
pendidikan/latihan dalam jabatan. Karena keahliannya yang tinggi, maka seorang
profesional dibayar tinggi.Adapun beberapa ciri guru yang profesional diantaranya :
1. Guru mempunyai komitmen pada murid dan
proses belajarnya. Ini berarti bahwa komitmen guru adalah kepada kepentingan
siswanya.
2. Guru menguasai secara mendalam bahan/mata pelajaran yang diajarkannya serta
cara mengajarkannya kepada siswanya.
3. Guru bertanggung jawab memantau hasil belajar murid melalui berbagai teknik
evaluasi, mulai cara pengamatan dalam prilaku murid sampai tes hasil belajar.

CBR PLP1 3 of 16
4. Guru mempu bersifir sistematis tentang apa yang dilakukannya,dan belajar dari
pengalamannya.
5. Guru seyogyanya merupakan bagian dari masyarakat belajar dalam lingkungan
profesinya.
Profesionalisasi Guru
guru profesional adalah semua orang yang mempunyai kewenangan serta bertanggung
jawab tentang pendidikan anak didiknya, baik secara individual atau klasikal, di sekolah
atau di luar sekolah.
Suatu hal lagi yang menentukan penampilan profesional guru adalah sejauh
manakah ia menguasai prinsip-prinsip pedagogi secara umum mau pun didaktik-metodik
secara khusus yang berlaku pada setiap mata pelajaran. Segi lain yang perlu dicatat adalah
profesionalisasi harus dipandang sebagaiproses yang terus menerus. Dalam proses ini,
pendidikan prajabatan, pendidikan dalam masa jabatan termasuk penataran, pembinaan dari
organisasi profesi dan tempat kerja, penghargaan masyarakat terhadap profesi keguruan.

Hakekat dan Martabak Guru


Guru yang ideal dan profesional merupakan dambaan setiap insan pendidikan,
sebab dengan guru yang profesional diharapkan pendidikan menjadi lebih berkualitas.
Apabila penghargaan terhadap guru tersebut tidak memadai, Maka harapan atau idealisme
di atas, bukan merupakan pekerjaan yang mudah. Hal ini berkaitan erat dengan
penghargaan masyarakat atau negara terhadap profesi guru. Negara-negara maju
memberikan penghargaan yang lebih kepada guru dibanding dengan Indonesia

Kompetensi Guru
Sebagai pendidik, tugas guru pada dasarnya adalah mendidik, yaitu membantu anak
didik mengembangkan pribadinya, memperluas pengetahuannya, dan melatih
keterampilannya dalam berbagai bidang. Untuk melaksanakan tugasnya ini dengan baik
(efektif), ada sejumlah kemampuan yang harus dimiliki oleh guru. Kemampuan yang harus
dimiliki guru itulah yang dengan disebut kompetensi guru.

Kode Etik Guru


Kode etik suatu profesi adalah norma-norma yang harus diindahkan oleh setiap
anggota profesi dalam melaksanakan tugas profesinya dan dalam hidupnya
dimasyarakat. Norma-norma tersebut memberikan petunjuk bagi anggota profesi
tantang bagaimana mereka melaksanakan profesinya, dan larangan -larangan, yaitu
ketentuan-ketentuan apa yang boleh dan apa yang tidak boleh diperbuat atau
dilaksanakan oleh mereka tidak saja dalam melaksanakan tugas profesi mereka,
melainkan juga menyangkut tingkah laku mereka pada umumnya dalam pergaulan
CBR PLP1 4 of 16
sehari-hari di masyarakat.
Adapun tujuan adanya kode etik guru adalah untuk menjunjung tinggi martabat
profesi,untuk menjaga dan memelihara kesejahteraan para anggotanya,untuk meningkatkan
pengabdian para anggota profesi,untuk meningkatkan mutu profesi,untuk meningkatkan
mutu organisasi profesi.

Sanksi Pelanggaran Kode Etik


Sanksi yang didapat oleh sesorag yang melanggar kode adalah sanksi moral
yang berupa celaan dari rekan-rekannya, dan sanksi yang dianggap terberat adalah si
pelanggar dikeluarkan dari organisasi profesi.

Sasaran Sikap Profesional Guru


Walaupun segala peilaku guru selalu diperhatikan oleh masyarakat, tetapi yang
akan dibicarakan dalam bagian ini adalah khusus prilaku guru yang berhubungan daengan
profesinya. Hal ini berhubungan denga bagaimana polah tingkah laku guru dalam
memahami, menghayati, serta mengamalkan sikap kemampuan dan sikap profesionalnya.
Yakni sikap sikap profesional keguruan terhadap peratuan perundang-undangan, orgaisasi
profesi, teman sejawat, anak didik,tempat kerja,pemimpin,dan terhadap pekerjaan
C.Kesimpulan
Setelah melihat pembahasan dari buku pertama maka dapat disimpulkan bahwa istilah
profesi dalam kehidupan sehari-hari digunakan untuk menunjukkan tentang pekerjaan
seseorang. Seseorang yang bekerja sebagai dokter,dikatakan profesinya sebagai dokter dan
orang yang pekerjaannya mengajar di sekolah dikatakan profesinya sebagai Guru.Bahkan
ada orang yang mengatakan bahwa profesinya sebagai tukang batu,tukang
parkir,pengamen,penyanyi,pedagang dan sebagainya.Jadi istilah profesi dalam konteks ini ,
sama artinya dengan pekerjaan atau tugas yang dilakukan seseorang dalam kehidupannya
sehari-hari.
Memang kualitas pendidikan bukan hanya ditentukan oleh guru, melainkan oleh mutu
masukan (siswa), sarana dan faktor-faktor instrumental lainnya. Akan tetapi, semua itu pada
akhirnya tergantung pada kualitas pengajaran, dan kualitas pengajaran tergantung pada
kualitas guru.

D.Pustaka
Buku Profesi kependidikan,penulis David Sigalingging
http://akademik.uhn.ac.id/portal/public_html/FKIP/Nurliani_Siregar/
Profesi_Kependidikan.pdf

CBR PLP1 5 of 16
2.2Buku Pembanding
A.Latar Belakang
Menurut Undang-Undang Republik Indonesia nomor 20 Tahun 2003 tentang
Sistem Pendidikan Nasional bab I pasal 1 disebutkan bahwa tenaga kerja
kependidikan adalah anggota masyarakat yang mengabdikan diri dan diangkat untuk
menunjang penyelenggaraan pendidikan. Dalam konteks ini adalah anggota masyarakat
dengan kriteria dan standar tertentu diangkat untuk menunjang penyelenggaraan proses
pendidikan pada satuan pendidikan seperti pendidik, kepala sekolah,pengawas, laboran,
pustakawan, peneliti, dan tenaga teknis administrasi penyelenggaraan pendidikan.
Tugas pokok tenaga kependidikan sebagaimana dijelaskan dalam Undang-Undang
Republik Indonesia nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional bab XI
pasal 39 ayat 1 disebutkan bahwa tugas pokok tenaga kependidikan adalah
melaksanaka administrasi, pengelolaan, pengembangan, pengawasan, dan pelayanan
teknis untuk menunjang proses pendidikan pada satuan pendidikan.
Hak dan kewajiban tenaga kependidikan diantaranya sebagai berikut :
1. Memperoleh penghasilan dan jaminan kesejahteraan sosial yang pantas dan memadai.
2. Memperoleh penghasilan sesuai dengan tugas dan prestasi kerja.
3. Menciptakan suasana pendidikan yang bermakna,menyenangkan, kreatif, dinamis
dan dialogis.
4. Mempunyai komitmen secara profesional untuk meningkatkan mutu pendidikan.
5. Memberi teladan dan menjaga nama baik lembaga, profesi dan kedudukan sesuai
dengan kepercayaan yang diberikan kepadanya.
B.Pembahasan
Pengawas Sekolah
pengawas sekolah adalah orang yang memberikan bantuan pembimbingan,
pengarahan terhadap guru dan/atau tenaga kependidikan lainnya untuk meningkatkan
pembelajaran. pengawas sekolah merupakan seseorang yang diberi tugas, tanggungjawab,
wewenang dan hak secara penuh oleh pejabat yang berwenang untuk melakukan
pengawasan sekolah dengan melaksanakan penilaian dan pembinaan dari segi teknis
pendidikan dan administrasi pada satuan dasar dan menengah.
Berdasarkan pemaparan di atas dapatlah dimaknai bahwa pengawas sekolah
(supervisor) adalah personil yang memberikan layanan bantuan kepada personil sekolah
dan lembaga pendidikan dalam rangka meningkatkan mutu pendidikan di lembaga
pendidikan tersebut. Keberadaannya memberikan dorongan dan bantuan dalam
menyelesaikan segala jenis dan bentuk persoalan yang muncul dalam pembelajaran
dan manajerial di sekolah.

Tugas Pokok Pengawas Sekolah


Membantu guru untuk lebih memahami dan menghayati tujuan-tujuan pendidikan
atau standar kompetensi dan kompetensi dasar sehingga pencapaian tujuan pendidikan
berjalan dengan baik,membantu guru untuk lebih memahami kebutuhankebutuhan dan
masalah-masalah yang dihadapi peserta didik,membantu guru dalam menerapkan
kepemimpinan efektif dalam rangka meningkatkan profesional guru,membantu guru
CBR PLP1 6 of 16
meningkatkan kemampuan penampilannya di dalam kelas,membantu guru dalam
mendesain program pembelajaran,membantu guru meningkatkan kompetensi.

Baban dan Sasaran Pengawas Sekolah


Beban kerja pengawas sekolah/madrasah sebagaimana diatur dalam Peraturan
Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi nomor 21
tahun 2010 tentang Jabatan Fungsional Pengawas Sekolah dan Angka Kreditnya adalah
37,5 jam perminggu termasuk di dalamnya pelaksanaan pembinaan, pemantauan,
penilaian dan pembimbingan di sekolah/madrasah binaan.Selanjutnya mengenai sasaran
kerja pengawasan yang dilakukan oleh seorang pengawas sekolah sebagaimana diatur di
dalam Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi
Birokrasi nomor 21 tahun 2010 tentang Jabatan Fungsional Pengawas Sekolah dan
Angka Kreditnya

Kualifikasi dan Kompetensi Pengawas Sekolah


Kualifikasi yang bersifat normatif baha pengawas adalah orang yang harus
memiliki watak kependidikan,memahami konsep dasar pendidikan, dan cinta terhadap
kemanusiaan. Kualifikasi yang bersifat normatif ini untuk mendukung secara kondusif
citra pendidikan sebagai sarana efektif untuk pelestarian nilai-nilai budaya sebuah
masyarakat yang telah membangsa.
Kualifikasi yang bersifat konstruktif adalah kualifikasi yang digolongkan kepada
kualifikasi pencerahan.Dikatakan sebagai pencerahan karena proses layanan
bantuan yang diberikannya kepada tenaga kependidikan.

Jenjang Jabatan dan Pangkat Pengawas Sekolah


Jenjang jabatan fungsional pengawas sekolah dari yang terendah sampai dengan
yang tertinggi, yaitu:
1. Pengawas Sekolah Muda.
2. Pengawas Sekolah Madya.
3. Pengawas Sekolah Utama.
Jenjang pangkat pengawas sekolah sesuai dengan jenjang
jabatannya, yaitu:
1. Pengawas Sekolah Muda.
 Penata, golongan ruang III/c.
 Penata Tingkat I, golongan ruang III/d.
2. Pengawas Sekolah Madya.
 Pembina, golongan ruang IV/a.
 Pembina Tingkat I, golongan ruang IV/b.
 Pembina Utama Muda, golongan ruang IV/c.
3. Pengawas Sekolah Utama.

CBR PLP1 7 of 16
 Pembina Utama Madya, golongan ruang IV/d.
 Pembina Utama, golongan ruang IV/e.
Pengertian dan Tujuan Supervisi
Sejatinya, istilah pendidikan sudah tidak asing lagi diperkenalkan dalam dunia
pendidikan. Kemudian istilah supervisi adalah sebuah kegiatan yang mengacu kepada sebuah
perbaikan dalam sebuah institusi. Banyak para pegawai yang berkecimpung dalam sebuah
institusi merasa ketakutan ketika mendengar bahwa institusi yang bersangkutan akan
dikunjungi oleh supervisor. Anggapan masyarakat institusi supervisor adalah yang
diperintahkan oleh atasannya untuk membentak dan memarahi para pegawai-pegawai yang
sedang aktif di institusi.
Kata “Supervisi” diadopsi dari bahasa inggris “supervision” yang berarti pengawasan/
kepengawasan. Orang yang melaksanakan pekerjaan supervisi disebut supervisor. Supervisi
adalah sebagai bantuan dan bimbingan kepada guru dalam bidanga instruksional, belajar, dan
kurikulum dalam usahanya untuk mencapai tujuan sekolah.
Dengan tujuan Semua kegiatan yang dilakukan tentu memiliki tujuan dan selalu
mengarah kepada tujuan yang ingin dicapai tersebut. Pendidikan merupakan salah satu
bentuk kegiatan manusia yang memiliki tujuan yang ingin dicapai dari proses pelaksanaanya.
Merumuskan tujuan supervisi pendidikan harus dapat membantu mencari dan menentukan
kegiatan-kegiatan supervisi yang lebih efektif. Tujuan supervisi pendidikan adalah:
 Membantu guru agar dapat lebih mengerti/ menyadari tujuan-tujuan pendidikan di
sekolah, dan fungsi sekolah dalam usaha mencapai tujuan pendidikan itu.
 Membantu guru agar mereka lebih menyadari dan mengerti kebutuhan dan masalah-
masalah yang dihadapi siswannya supaya dapat membantu siswanya itu lebih baik
lagi.
 Untuk melaksanakan kepemimpinan efektif dengan cara yang demokratis dalam
rangka meningkatkan kegiatan-kegiatan profesional di sekolah, dan hubungan antara
staf yang kooperatif untuk bersana-sama meningkatkan kemampuan masing-masing.
 Menemukan kemampuan dan kelebihan tiap guru dan memanfaatkan serta
mengembang-kan kemampuan itu dengan memberikan tugas dan tanggung jawab
yang sesuai dengan kemampuannya.
 Membantu guru meningkatkan kemampuan penampilannya didepan kelas.
 Membantu guru baru dalam masa orientasinya supaya cepat dapat menyesuaikan diri
dengan tugasnya dan dapat mendayagunakan kemampuannya secara maksimal.
 Membantu guru menemukan kesulitan belajar murid-muridnya dan merencanakan
tindakan-tindakan perbaikannya.
 Menghindari tuntutan-tuntutan terhadap guru yang diluar batas atau tidak wajar baik
tuntutan itu datangnya ddari dalam (sekolah) maupun dari luar (masyarakat).

Prinsip Supervisi Pendidikan

CBR PLP1 8 of 16
Dalam melaksanakan tugasnya seorang supervisor harus berpegang pada prinsip-
prinsip yang kokoh demi kesuksesan tugasnya atau memiliki pedoman bagi pelaksnaan
tugasnya, yaitu:
1. Prinsip Fundamental/ dasar (Foundamental/ basic principle)
Setiap pemikiran, sikap dan tindakan seorang supervisor harus berdasar/ berlandaskan
sesuatu yang kokoh/ kuat serta dapat dipulangkan kepadanya. Bagi bangsa indonesia
Pancasila adalah falsafah dan dasar negara kita, sehingga  bagi supervisor, Pancasila
adalah prinsip fundamental. Setiap supervisor pendidikan Indonesia harus bersikap
konsisten dan konsekuen dalam pengamalan  sila-sila Pancasila secara murni dan
konsekuen.
2. Prinsip Praktis
Sesuai prinsip fundamental sebagai pedoman seorang supervisor pendidikan Indonesia,
maka dalam pelaksanakan sehari-hari mereka berpedoman pada prinsip positif dan
prinsip negatif.
C. Kesimpulan
Tenaga Kependidikan adalah anggota masyarakat yang mengabdikan diri dan
diangkat untuk menunjang Penyelenggaraan Pendidikan. Yang termasuk ke dalam tenaga
kependidikan adalah: kepala satuan pendidikan; pendidik; dan tenaga kependidikan lainnya.
Supervisi yaitu sebagai upaya yang dilakukan oleh para pengawas untuk melihat
kinerja personalia dan melakukan perbaikan-perbaikan terhadap salah satu bagian kerja
yang tidak masksimal dalam menunjukkan kinerjanya. Berdasarkan pendapat di atas dapat
diambil sebuah kesimpulan bahwa supervisi merupakan suatu layanan dan bantuan yang
diberikan oleh supervisor kepda guru dalam upaya memperbaiki pembelajaran sehingga
pembelajaran dapat berjalan dengan efektif.
Tujuan supervisi pendidikan adalah Membantu guru agar dapat lebih mengerti/
menyadari tujuan-tujuan pendidikan di sekolah, dan fungsi sekolah dalam usaha mencapai
tujuan pendidikan itu.Tujuan utama supervisi adalah memperbaiki pengajaran. Tujuan
umum supervisi adalah memberikan bantuan teknis dan bimbingan kepada guru dan staf
agar personil tersebut mampu meningkatkan kwalitas kinerjanya, dalam melaksanakan
tugas dan melaksanakan proses belajar mengajar.
D.Pustaka
Buku Profesi Kependidikan dan Tenaga Kependidikan,penulis Dr. Rusydi Ananda, M.Pd

CBR PLP1 9 of 16
BAB III
PENUTUP
3.1 Kelebihan Buku
Kelebihan Buku Utama
 Aplikasi materi mudah dipahami karena diambil langsung dari kehidupan klien(siswa).
 Tidak terdapat kesalahan pada penulisan dan penjelasan materi, hal tersebut tidak
membuat kekeliruan pembaca untuk memahami makna yang disampaikan
 Terdapat rangkuman pada akhir pembahasan materi. Hal ini akan memudahkan pembaca
untuk mengingat kembali garis besar materi tersebut tanpa harus membaca ulang
keseluruhan materi tersebut.
Kelebihan Buku Pendamping

 Pembahasan buku diktat disajikan secara detail, dan menyeluruh oleh penulis.
 Hubungan antar gagasan yang diajukan oleh penulis disajikan secara naratif dan analitis.
 Buku tersebut juga mencantumkan daftar pustaka sebagai referensi, baik dari dalam
negeri maupun luar negeri.
 Buku diktat tersebut menyajikan kajian materi yang didukung oleh para pendapat ahli.
 Cover Buku sangat menarik.

3.2 Kekurangan Buku


Kekurangan Buku Utama

Gagasan yang   diajukan oleh penulis pada buku diktat cukup logis namun kurang teratur.
Seringkali dijumpai pengulangan kalimat yang sama pada paragraph sebelumnya kembali
dituliskan pada paragraf berikutnya.Pembaca merasa penulis/editor berupaya untuk
memperbanyak tulisan dalam buku padahal isi kalimat antar paragraf sama saja. Timbul
kesan upaya ini dapat menebalkan buku.Masih terdapat banyak kesalahan pengetikan yang
ditemukan pada buku diktat.

Kekurangan Buku Pendamping


 penjabaran ltentang bimbingan konseling yang berulangulang.
 menggunakan kata-kata yang sulit untuk pembaca kaum awam
 Tidak mencantumkan jumlah halaman dan tebal buku
Rekomendasi
Menurut yang saya baca dari buku Profesi Kependidikan,buku tersebut sangat layak
digunakan untuk seorang mahasiswa seperti kami dan menjadi reverensi bagi si pembaca dan
diharapkan agar buku tersebut lebih teliti lagi saat dalam pengetikan agar tidak ada kesalahan
serta memudahkan pembaca untuk mengaplikasikan dalam kehidupan sehari hari serta
perlengkaplah identitas buku tersebut.

CBR PLP1 10 of 16

Anda mungkin juga menyukai