Anda di halaman 1dari 16

HUBUNGAN PENGETAHUAN DEKORASI KUE DAN MOTIVASI BELAJAR

DENGAN HASIL BELAJAR PEMBUATAN MENGHIAS KUE ULANG TAHUN DI


SMK N 1 PANTAI LABU

PROPOSAL

Diajukan untuk memenuhi tugas matakuliah metodologi penelitian jurusan pendidikan


kesejahteraan keluarga

OLEH :

FITRIA MUNIROH BR LUBIS

NIM : 5203342004

JURUSAN PENDIDIKAN KESEJAHTERAAN KELUARGA


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
MEDAN
2021
ABSTRAK

Fitria Muniroh Br Lubis.5203342004.”Hubungan pengetahuan dekorasi kue dan


motivasi belajar dengan hasil belajar pembuatan kue ulang tahun di SMK Tata
Boga”.Pendidikan Kesejahteraan Keluarga.Pendidikan Tata Boga.Fakultas
Teknik.Universitas Negeri Medan.2021.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui : (1) Pengetahuan siswa tentang dekorasi
kue; (2) Motivasi belajar siswa; (3) Hasil belajar siswa pada pelajaran dekorasi kue; (4)
Hubungan pengetahuan dekorasi kue dengan hasil belajar siswa pada pelajaran dekorasi kue;
(5) Hubungan motivasi belajar dengan hasil belajar siswa pada pelajaran dekorasi kue; (6)
Hubungan pengetahuan dekorasi kue dan motivasi belajar dengan hasil belajar siswa pada
dekorasi kue. Penelitian dilaksanakan di SMK Tata Boga. Teknik pengambilan sampel secara
Total Sampling dengan jumlah sampel 10 siswa. Teknik pengumpulan data menggunakan tes
dan angket. Data pengetahuan dekorasi kue dan hasil belajar pembuatan kue ulang tahun
dikumpulkan menggunakan tes dan data motivasi belajar dengan angket. Teknik analisis data
menggunakan deskripsi data, tingkat kecenderungan dan uji persyaratan analisis yaitu : uji
normalitas dan uji linieritas. Uji hipotesis dengan uji korelasi product moment, uji parsial dan
uji korelasi ganda.
Berdasarkan hasil penelitian ini,menunjukan bahwa tingkat pemahaman siswa dalam
pelajaran dekorasi kue termasuk kategori cukup dengan rata-rata 20,2% dengan jumlah
responden 10 siswa,tingkat kesulitan siswa dalam mendekor kue ulang tahun dengan rata-rata
10,2% dengan jumlah responden 10 siswa.Sehingga dapat disimpulkan semakin tinggi
pengetahuan dekorasi kue dan motivasi belajar siswa maka semakin tinggi pula hasil belajar
Dekorasi kue ulang tahun.

i | P r o p o s a l P e n e l i ti a n
ABSTRACT

Fitria Muniroh Br Lubis. 5203342004. "The relationship between cake decorating


knowledge and learning motivation with learning outcomes of birthday cake making at SMK
Tata Catering". Family Welfare Education. Catering Tata Education. Faculty of Engineering.
Medan State University. 2021.

This study aims to determine: (1) students' knowledge about cake decorating; (2)
student learning motivation; (3) student learning outcomes in cake decorating lessons; (4) the
relationship of cake decorating knowledge with student learning outcomes in cake decorating
lessons; (5) the relationship between learning motivation and student learning outcomes in
cake decorating lessons; (6) The relationship between cake decorating knowledge and
learning motivation with student learning outcomes on cake decorating. The research was
carried out at SMK Tata Catering. The sampling technique is Total Sampling with a sample
of 10 students. Data collection techniques using tests and questionnaires. Cake decorating
knowledge data and birthday cake making learning outcomes were collected using a test and
learning motivation data with a questionnaire. The data analysis technique uses data
description, trend level and analysis requirements test, namely: normality test and linearity
test. Hypothesis test with product moment correlation test, partial test and multiple
correlation test.
he results of this study indicate that the level of understanding of students in
decorating lessons is included in the sufficient category with an average of 20.2% with a total
of 10 students respondents, the level of students' difficulty in decorating a birthday cake with
an average of 10.2% with a number of respondents 10 students. So that it can guarantee an
increase in knowledge about cakes and students' learning motivation, the higher the learning
outcomes of birthday cake decorations.

ii | P r o p o s a l P e n e l i ti a n
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas rakhmat dan
karunia yang dilimpahkan sehingga penulis dapat menyelesaikan proposal dengan
baik.Proposal ini mengungkapkan tentang “Hubungan Pengetahuan Dekorasi Kue dan
Motivasi Belajar dengan Hasil Belajar Pembuatan Kue Ulang Tahun di SMK Tata
Boga”.
Dalam kesempatan ini penulis ingin menyampaikan rasa terimakasih sedalam-
dalamnya kepada berbagai pihak yang telah memberi bantuan berupa arahan dan dorongan.
Jika dalam penulisan proposal saya terdapat berbagai kesalahan dan kekurangan dalam
penulisannya, maka kepada para pembaca, penulis memohon maaf sebesar-besarnya atas
koreksi-koreksi yang telah dilakukan. Hal tersebut semata-mata agar menjadi suatu evaluasi
dalam pembuatan tugas ini.Mudah-mudahan dengan adanya pembuatan tugas ini dapat
memberikan manfaat berupa ilmu pengetahuan yang baik bagi penulis maupun bagi para
pembaca.

Medan, September 2021

Fitria Muniroh Br Lubis


5203342004

iii | P r o p o s a l P e n e l i ti a n
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR................................................................................ i
DAFTAR ISI............................................................................................... iii
DAFTAR TABEL...................................................................................... v
DAFTAR GAMBAR.................................................................................. vi
DAFTAR LAMPIRAN.............................................................................. vii

BAB I PENDAHULUAN...................................................................... 1
1.1. Latar Belakang...................................................................... 1
1.2. Identifikasi Masalah............................................................. 3
1.3. Pembatasan Masalah............................................................ 3
1.4. Rumusan Masalah................................................................ 4
1.5. Tujuan Penelitian.................................................................. 4
1.6. Manfaat Penelitian................................................................ 5

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA BERFIKIR DAN


HIPOTESIS PENELITIAN...................................................... 6
2.1. Kajian Teoretis..................................................................... 6
2.1.1. Pengetahuan Dekorasi Kue ....................................... 6
2.1.2. Motivasi Belajar......................................................... 18
2.1.3. Hasil Belajar Dekorasi Kue........................................ 23
2.2. Penelitian Relevan................................................................ 29
2.3. Kerangka Berfikir................................................................. 31
2.4. Hipotesis Penelitian.............................................................. 34

BAB III METODOLOGI PENELITIAN............................................... 35


3.1. Tempat dan Waktu Penelitian.............................................. 35
3.2. Populasi dan Sampel Penelitian............................................ 35
3.3. Desain Penelitian.................................................................. 35
3.4. Definisi Operasional............................................................. 36
3.5. Instrumen Penelitian dan Teknik Pengumpulan Data.......... 36
3.6. Teknik Analisis Data............................................................ 45
3.7. Hipotesis Statistik................................................................. 49

iv | P r o p o s a l P e n e l i ti a n
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Dekorasi atau menghias kue merupakan bagian yang paling menarik di dalam
pengolahan kue. Menghias kue adalah menutup permukaan kue dengan bahan penghias yang
bertujuan untuk: (1) Meningkatkan kualitas kue dalam hal penampilan rasa, rupa dan bentuk
(2) Menutup kekurangan bentuk fisik yang kurang menarik. Dalam hal ini dapat memperbaiki
bagian kue yang cacat dengan bahan penghias kue, bahkan dengan daya kreativitas dan
imajinasi yang ada dapat mengubah bentuk kue baru yang lebih menarik dari sebelumnya (3)
Menyatakan ungkapan atau maksud menghias kue. Misalnya sebagai ungkapan rasa kasih
sayang dibuat kue berbentuk hati dihias dengan krim berbentuk bunga mawar menggunakan
warna dominan merah muda. (4) Menjadi pusat perhatian (center of interest) kue yang indah
dengan hiasan cantik pada suatu kesempatan akan banyak menarik perhatian orang (Lange,
2005). Tujuan dekorasi kue sebagai pemberian hiasan untuk meningkatkan kualitas kue
dalam hal penampilan, rupa, bentuk sehingga dapat diaplikasikan dalam bentuk nilai-nilai
seni dalam mendekorasi kue di kehidupan sehari-hari.
Pengetahuan terhadap seni desain merupakan suatu teori dasar seni, dimana dikatakan
untuk melakukan suatu dasar seni desain diperlukan berbagai unsurunsur seperti garis,
bentuk, tekstur dan warna yang merupakan tahapan awal dan syarat dalam melakukan
penerapan warna pada dekorasi kue. Sehingga dekorasi kue dapat disesuaikan dengan tema
ataupun momen khusus yang diinginkan.
Warna merupakan kesan yang ditimbulkan oleh cahaya terhadap mata, oleh karena itu
tidak akan berbentuk jika tidak ada cahaya (Darma Prawira, 2002). Warna adalah salah satu
unsur keindahan dalam seni dan desain. Kue yang dihias dengan warna cerah bisa menjadi
pusat perhatian pada sebuah jamuan makan. Kita dapat mengkreasikan warna yang
diinginkan dengan mencampur beberapa warna dasar. Kita dapat memulai dengan warna-
warna pokok dan bereksperimen dengan kombinasi warna berbeda untuk mendapatkan warna
sempurna dan selaras dengan tema momen atau acara spesial lainnya.
Hasil warna pada kue yang baik yaitu dalam kombinasi warna yang bersesuaian
dengan tema kue, memiliki warna yang halus/lembut dan tekstur halus dan menarik terhadap
kue. Penerapan warna yang dimaksud yaitu dalam penggunaan warna atau memilih
kombinasi warna yang bersesuaian dengan tema kue yang diinginkan dan kelihatan menarik
perhatian semua orang. Apabila warna yang digunakan pada dekorasi kue terlalu banyak,
maka warna tidak akan bersesuaian dengan hasil yang diinginkan pada dekorasi tersebut.
Sebaiknya dalam memilih warna pada dekorasi kue menggunakan warna yang kelihatan
halus, lembut dan tekstur kasar sehingga membuat kue kelihatan menarik. Oleh karena itu,
dibutuhkan pengetahuan seni desain dalam mendekorasi kue karena dengan mengetahui
pengetahuan mengenai seni desain kita dapat mengetahui mengenai teori warna dan cara
menerapkan warna yang cocok dan tepat pada dekorasi kue sesuai dengan tema yang
diinginkan pada saat itu.

1.2 Identifikasi Masalah


 Siswa kesulitan dalam mengikuti praktikum
 Kurangnya pemahaman siswa pada materi dekorasi kue
 Rendahnya Motivasi belajar siswa
 Rendahnya hasil belajar siswa pada dekorasi kue

1 | P r o p o s a l P e n e l i ti a n
1.3 Pembatasan Masalah
 Pengetahuan dekorasi kue dibatasi pada pengetahuan bahan hiasan dekorasi kue,butter
cream,glaze,whip cream,fondant
 Motivasi belajar dibatasi pada tekun dalam menghadapi tugas, ulet dan tidak mudah
putus asa, senang belajar mandiri, berani mempertahankan pendapat bila benar, dan
yakin pada diri sendiri.
 Hasil belajar siswa dibatasi pada dekorasi kue ulang tahun.
 Subjek penelitian adalah siswa SMK Negeri 1 Pantai Labu.

1.4 Rumusan Masalah


 Bagaimana pengetahuan siswa tentang Dekorasi kue?
 Bagaimana motivasi belajar siswa?
 Bagaimana hasil belajar siswa pada mata pelajaran dekorasi kue?
 Bagaimana hubungan pengetahuan dekorasi kue dengan hasil belajar menghias kue
ulang tahun?
 Bagaimana hubungan motivasi belajar siswa dangan hasil belajar dekorasi kue?
 Bagaimana hubungan pengetahuan bahan makanan dan motivasi belajar dengan hasil
belajar dekorasi kue?

1.5 Tujuan Penelitian


 Pengetahuan siswa tentang dekorasi kue.
 Motivasi belajar siswa.
 Hasil belajar siswa pada pelajaran dekorasi kue.
 Hubungan pengetahuan menghias kue ulang tahun dengan hasil belajar siswa pada
pelajaran dekorasi kue.
 Hubungan motivasi belajar dengan hasil belajar siswa pada pelajaran dekorasi kue.
 Hubungan menghias kue ulang tahun dan motivasi belajar dengan hasil belajar siswa
pada pelajaran dekorasi kue.

1.6 Manfaat Penelitian


Hasil penelitian ini diharapkan bermanfaat bagi siswa sebagai evaluasi diri untuk bisa
lebih baik lagi dalam mengikuti pelajaran agar mencapai hasil yang memuaskan.Sebagai
bahan masukan dan evaluasi pembenahan dalam proses pembelajaran dan pentingnya
dekorasi kue,sehingga dapat meningkatkan hasil belajar yang lebih baik. Serta sebagai bahan
kajian referensi bagi peneliti lainnya.

2 | P r o p o s a l P e n e l i ti a n
BAB II
KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA BERFIKIR DAN
HIPOTESIS PENELITIAN

2.1. Kajian Teoretis


2.1.1. Pengetahuan Dekorasi Kue
Dekorasi atau menghias kue merupakan bagian yang paling menarik di dalam
pengolahan kue. Menghias kue adalah menutup permukaan kue dengan bahan penghias yang
bertujuan untuk: (1) Meningkatkan kualitas kue dalam hal penampilan rasa, rupa dan bentuk
(2) Menutup kekurangan bentuk fisik yang kurang menarik. Dalam hal ini dapat memperbaiki
bagian kue yang cacat dengan bahan penghias kue, bahkan dengan daya kreativitas dan
imajinasi yang ada dapat mengubah bentuk kue baru yang lebih menarik dari sebelumnya (3)
Menyatakan ungkapan atau maksud menghias kue. Misalnya sebagai ungkapan rasa kasih
sayang dibuat kue berbentuk hati dihias dengan krim berbentuk bunga mawar menggunakan
warna dominan merah muda. (4) Menjadi pusat perhatian (center of interest) kue yang indah
dengan hiasan cantik pada suatu kesempatan akan banyak menarik perhatian orang (Lange,
2005). Tujuan dekorasi kue sebagai pemberian hiasan untuk meningkatkan kualitas kue
dalam hal penampilan, rupa, bentuk sehingga dapat diaplikasikan dalam bentuk nilai-nilai
seni dalam mendekorasi kue di kehidupan sehari-hari.
Pengetahuan terhadap seni desain merupakan suatu teori dasar seni, dimana dikatakan
untuk melakukan suatu dasar seni desain diperlukan berbagai unsurunsur seperti garis,
bentuk, tekstur dan warna yang merupakan tahapan awal dan syarat dalam melakukan
penerapan warna pada dekorasi kue. Sehingga dekorasi kue dapat disesuaikan dengan tema
ataupun momen khusus yang diinginkan (Dedi Nurhadiat, 2011).
Warna merupakan kesan yang ditimbulkan oleh cahaya terhadap mata, oleh karena itu
tidak akan berbentuk jika tidak ada cahaya (Darma Prawira, 2002). Warna adalah salah satu
unsur keindahan dalam seni dan desain. Kue yang dihias dengan warna cerah bisa menjadi
pusat perhatian pada sebuah jamuan makan. Kita dapat mengkreasikan warna yang
diinginkan dengan mencampur beberapa warna dasar. Kita dapat memulai dengan warna-
warna pokok dan bereksperimen dengan kombinasi warna berbeda untuk mendapatkan warna
sempurna dan selaras dengan tema momen atau acara spesial lainnya.
Hasil warna pada kue yang baik yaitu dalam kombinasi warna yang bersesuaian
dengan tema kue, memiliki warna yang halus/lembut dan tekstur halus dan menarik terhadap
kue. Penerapan warna yang dimaksud yaitu dalam penggunaan warna atau memilih
kombinasi warna yang bersesuaian dengan tema kue yang diinginkan dan kelihatan menarik
perhatian semua orang. Apabila warna yang digunakan pada dekorasi kue terlalu banyak,
maka warna tidak akan bersesuaian dengan hasil yang diinginkan pada dekorasi tersebut.
Sebaiknya dalam memilih warna pada dekorasi kue menggunakan warna yang kelihatan
halus, lembut dan tekstur kasar sehingga membuat kue kelihatan menarik. Oleh karena itu,
dibutuhkan pengetahuan seni desain dalam mendekorasi kue karena dengan mengetahui
pengetahuan mengenai seni desain kita dapat mengetahui mengenai teori warna dan cara
menerapkan warna yang cocok dan tepat pada dekorasi kue sesuai dengan tema yang
diinginkan pada saat itu.
SMKN 1 PANTAI LABU merupakan salah satu sekolah menengah kejuruan yang
beralamat di Desa, Durian, Pantai Labu, Kabupaten Deli Serdang, Sumatera Utara, Provinsi
Sumatera Utara, yang memiliki beberapa program keahlian yaitu: Akomodasi Perhotelan,
Tata Busana, Tata Kecantikan dan Jasa Boga. Selain itu, SMKN1 PANTAI LABU bertujuan
mempersiapkan siswa untuk memiliki keterampilan agar dapat bersaing dalam dunia kerja
dan mampu mengelola usaha di bidang Jasa Boga dan juga mendidik dan membina siswa
yang menghasilkan lulusan tenaga kerja yang terampil, profesional dan siap kerja. Untuk

3 | P r o p o s a l P e n e l i ti a n
program keahlian jasa boga, dekorasi kue akan diperoleh di semester awal kelas XII yaitu
muatan lokal (mulok).
Berdasarkan hasil pengamatan penulis pada saat melakukan penyebaran angket pada
siswa di sekolah tersebut, penulis melihat bahwa siswa yang melakukan praktik dekorasi
kurang menerapkan ilmu dasar seni desain pada penggunaan warna untuk menghias
permukaan kuenya dan kurang terampil dalam membuat hiasan dekorasi serta kurangnya
pengetahuan materi tentang dekorasi kue. Para siswa hanya berpatokan pada tema hiasan kue
pada materi praktik tersebut dan dari contoh gambar yang mereka dapatkan dari sumber
internet. Hal inilah yang menjadi dorongan bagi penulis untuk melakukan penelitian
mengenai hubungan pengetahuan dasar seni desain dengan penerapan warna pada praktik
dekorasi kue disekolah tersebut.
2.1.1.1 Butter cream
Buttercream merupakan olahan pangan yang tidak lagi asing di duniakuliner,
khususnya di bidang pastiseri, dapat digunakan sebagai lapisan, isian,maupun sebagai
dekorasi pada suatu hidangan khusunya berbagai aneka cake.Buttercream ini umumnya
terbuat dari mentega yang dikocok kaku laluditambahkan atau dicampur bersama sedikit
susu dan gula halus. Memiliki tekstur yang kaku namun mudah dibentuk. Untuk
menambah nilai seni pada buttercreamdapat ditambahkan pewarna makanan yang dapat
mempercantik penampilannya, juga ditambahkan essens berbagai macam rasa agar rasa
dari buttercream ini bervariasi.Penggunaan Buttercream telah terkenal di dunia kuliner,
karena selain penggunaannya yang mudah, juga cara membuatnya yang tidak begitu
sulitmeskipun tentu saja ketelitian tetap perlu diperhatikan dalam proses
pembuatannya.Berangkat dari hal tersebut, dalam makalah ini akan dibahas
mengenaiButtercream secara lebih detail, untuk mengetahui apa saja bahan
pembuatnya,apa saja jenis-jenis dari Buttercream, hingga cara penyimpanan Buttercream
itusendiri.
Buttercream merupakan olahan yang umumnya terbuat dari mentega yangdikocok
hingga kaku dan ringan lalu ditambahkan gula halus kedalamnya,memiliki rasa yang
relatif manis dan dalam proses penggunaannya dapatditambahkan pewarna sebagai nilai
tambah estetika.Buttercream banyak digunakan dalam dalam proses pembuatan cake, aik
digunakan sebagai isian, lapisan maupun dekorasi pada cake.

Gambar 1 contoh butter cream Gambar 2 kue ultah butter cream

2.1.1.2 Whipe cream


Whipping cream adalah krim yang jika dikocok akan menebal karena butiran-butiran
lemak yang telah distabilkan oleh suatu lapisan protein yang sudah dirusak, membentuk
suatu struktur bersambung atau jembatan yang dapat mempertahankan buih stabil bila
udara dipaksakan masuk ke dalam krim. Proses agitasi ini dihentikan sebelum emulsi
terpecah dan butiran lemak terpisah. Proses pengocokan whipping cream akan
menghasilkan krim dalam keadaan stabil. Jumlah lemak yang digunakan dalam
pembuatan whipping cream ini akan berpengaruh pada sifat fisikwhipping cream yang

4 | P r o p o s a l P e n e l i ti a n
dihasilkan seperti overrun, stiffness, appearance, foamstability(Buckle et al., 1987 ;
Phillips, 2005).
Proses pengocokan whipping cream pada suhu kurang dari 100C akan memberikan
hasil yang baik, karena dari proses pengocokan whipping cream pada suhu kurang dari
100C akan terbentuk globula lemak yang tersebar dan berikatan sehingga membentuk
campuran yang homogen. Selain itu temperatur rendah juga dapat
meningkatkanviskositas, karena dengan suhu yang rendah lemak dapat berikatan
sempurna. Apabila pembuatan whipping cream dilakukan pada suhu ruang dapat
mengakibatkan globula lemak tidak dapat berikatan sempurna sehingga busa yang
terbentuk akan rusak. Hasil dari pengocokan whipping cream ini harus didapatkan krim
yang cepat mengembang dan busanya stabil (tidak mudah turun), selain itu volumenya
harus bertambah sampai 100-150%. Krim yang baik bila dalam bentuk cair sebelum
dikocok keadaannya tidak berbusa (Bennion danHughes, 1975).
Bahan bahan yang diperlukan pada pembuatan whipping cream adalah lemak (dalam
bentuk cair dan padat),emulsifier, dan stabilizer.Lemak berperan penting pada stabilitas
struktur whipping cream. Lemak yang teraglomerasi secara parsial palingberperan dalam
menstabilkan gelembung udara dan struktur busa (Koxholt et al., 2001). Pada pembuatan
whipping cream, lemak dapat meningkatkan body dan memberikan tekstur yang kompak.
Jumlah lemak yang digunakan mempengaruhi udara yang terperangkap (Adapa et al.,
2000).

gambar 3 contoh whip cream gambar 4 contoh kue dengan whipe cream

2.1.1.3 glaze
Colatta glaze adalah coklat topping yang bentuknya cair dan langsung bisa digunakan.
Tetapi tidak cair sekali, lebih ke arah kental, seperti susu kental manis.
Umumnya Pengaplikasian Entremet yaitu dengan Mirror Glaze atau Velvet
Spray. Mirror glaze ini sendiri sudah ada dari 30 sampai 40 tahun yang lalu,
namun kembali dipopulerkan oleh Olga Noskova, Pastry Chef asal Rusia pada
tahun 2016 (Wijayanti, 2016). Setelah teknik Mirror Glaze menjadi Trend, Olga
Noskova kembali mempopulerkan teknik Flocking atau Velvet Spray yang
merupakan teknik yang digunakan untuk melapisi dan mendekorasi cake dengan
membuat lapisan bertekstur halus beludru pada Entremet ataupun frozen cake.
Terdapat dua macam Velvet Spray, yaitu Instant (Ready to use) Velvet Spray dan
Homemade Velvet Spray yang dibuat dengan melelehkan campuran 60%
chocolate couverture dan 40% cocoa butter lalu diberi pewarna oil – based dan
disemprotkan pada Entremet dengan bantuan Spray Gun.
Pisang Ijo terbuat dari bahan utama pisang Ambon dengan balutan adonan
tepung beras bercampur santan dan air daun pandan (indonesiakaya.com, 2019)
yang akan penulis tuangkan dengan penampilan menarik, elegan, juga modern

5 | P r o p o s a l P e n e l i ti a n
namun tetap memiliki ciri khas nusantara dan tekstur yang lembut, crunchy, jelly
serta spongy.

gambar 5 coklat glaze gambar 6 pengaplikasian coklat glaze

2.1.1.4 fondant
Fondant berasal dari Bahasa Perancis yang berarti meleleh, mirip seperti kata
‘foundry’ dalam Bahasa Inggris dengan arti yang sama. Bahan dasar dari
fondant adalah gula. Berdasarkan cara pengolahannya, fondant dibagi menjadi 2 jenis,
yaitu fondant tuang (poured fondant) dan fondant giling (rolled fondant). Fondant adalah
bahan dekorasi cake yang cenderung elastis sehingga sangat mudah dibentuk sesuai
keinginan. Biasanya fondant digunakan untuk mengcover cake dan juga digunakan untuk
membuat hiasan seperti ornamen2 pada cake seperti pita, kerutan/renda, bunga juga
figurine.
Fondant tuang adalah krim berbahan gula yang digunakan sebagai isian atau lapisan
luar cake, pastry, dan permen. Cara membuatnya adalah air (15%) dimasak dengan gula
(85%) hingga suhu 112-115 C. Setelah itu, larutan gula didinginkan sebentar, lalu diaduk
atau dikocok hingga creamy dan berwarna pekat. Pewarna makanan dan penambah rasa
sering ditambahkan ke dalam adonan agar lebih menarik.
Fondant giling atau fondant icing berbeda dengan fondant tuang. Jenis fondant ini
menggunakan gelatin atau agar-agar dan glycerine. Fondant giling juga dapat dibuat
dengan menambahkan gula halus. Hasilnya adalah adonan yang lembut dan lentur.

gambar 7.contoh fondant gambar 8.pengaplikasian fondant

2.1.2. Motivasi Belajar


Dalam kegiatan belajar, motivasi dapat dikatakan sebagai keseluruhan daya
penggerak di dalam diri siswa yang menimbulkan, menjamin kelangsungan dan memberikan
arah kegiatan belajar, sehingga diharapkan tujuan dapat tercapai (Sardiman, 2018). Dimyati
dan Mudjiono, (2018) mengemukakan definisi motivasi belajar sebagai kekuatan mental

6 | P r o p o s a l P e n e l i ti a n
berupa keinginan, perhatian, kemauan atau cita-cita. Menurut Purwanto, (2017) motivasi
merupakan bagian dari learning. Dalam kegiatan pembelajaran pemberian motivasi sangat
penting untuk diperhatikan, karena tidak semua pengajaran disekolah dapat menarik minat
siswa.
Kompri (2015) mengemukakan bahwa motivasi belajar merupakan segi kejiwaan
yang mengalami perkembangan artiya terpengaruh oleh kondisi fisiologi dan kematangan
psikologis siswa. Motivasi belajar dapat timbul karena faktor intrinsik, berupa hasrat dan
keinginan berhasil dan dorongan kebutuhan belajar, harapan dan cita-cita. Sedangkan faktor
ekstrinsiknya adalah adanya penghargaan, lingkungan belajar yang kondusif, dan kegiatan
belajar yang menarik. Dari pengertian diatas dapat diambil kesimpulan bahwa motivasi
belajar merupakan dorongan maupun dukungan dalam belajar sehingga materi dapat
tersampaikan.
Ciri-ciri motivasi dalam belajar menurut Sardiman (2018), adalah sebagai berikut : (1)
Tekun menghadapi tugas dan bersungguh-sungguh. Tekun dalam menghadapi tugas berarti
sungguh-sungguh dalam mengaerjakan tugas atau tidak mudah menyerah dalam
mengerjakan tugas. Siswa yang tekun dalam belajar lama-kelamaan akan berhasil sedangkan
siswa yang tidak tekun bisa mengalami kegagalandalam belajar. Tekun dalam belajar dapat
diukur dari hasil ketekunan mengerjakan tugas berupa tingkat kepuasan siswa. Selain itu
hukuman dari guru dapat menambah ketekunan siswa (Sardiman, 2018). Dengan ciri-ciri : a)
sanggup belajar keras; b) tidak berhenti sebelum selesai; c) rajin dalam melaksanakan tugas
yang diberikan guru. (2) Ulet dan tidak mudah putus asa adalah tidak mudah menyerah atau
bisa dikatakan tekun. Ulet dapat diwujudkan dengan cara melalui orang lain maupun dengan
belajar sendiri. Siswa yang ulet dan tidak mudah putus asa dalam belar nantinya akan
mencapai keberhasilan dalam belajar dan siswa yang tidak ulet akan kurang bersemangat
dalam belajar sehingga mengakibatkan belajar turun (Sardiman, 2018). Dengan ciri-ciri : a)
tidak mudah putus asa; b) belajar dengan sungguh-sungguh; c) tidak cepat puas terhadap
prestasi yang dicapai. (3) senang belajar mandiri, bermanfaat untuk mengembangkan
kratifitas serat dapat menambah pengetahuan dan keterampilan karena dengan senang bekerja
mandiri akan mengasah otak siswa untuk berfikir lebih variatif. Senang belajar mandiri dapat
diwujudkan dengan memepelajari materi sebelumnya dijelaskan oleh guru dan menegrjakan
soal-soal sebelum disuruh guru. Siswa yang melakukan kegiatan belajar mandiri akan
menjadi lebih terlatih untuk tidak bergantung kepada orang lain dan menjadi lebih semangat
dlam belajar sehingga berdampak pada meningkatnya prestasi belajar siswa tersebut
(Sadirman, 2014). Dengan ciri-ciri : a) mau belajar tanpa diperintah; b) dalam menyelesaikan
tugas tidak bergantung pada orang lain; c) tidak takut gagal. (4) berani mempertahankan
pendapat bila benar dapat dilihat dari tingkat kepekaan siswa terhadap kesalahan baik dalam
pelajaran maupun pergaulan kelas. Serta juga melatih kemandirian dalam berbicara
(Sardiman, 2018). Dengan ciri-ciri : a) dapat bertanggung jawab atas perbuatannya; b)
mempunyai prinsip yang kuat; c) tidak mudah putus asa. (5) yakin pada diri sendiri artinya
dapat mengenali diri dengan benar secara fisik maupun kejiwaan, tidak mudah melepaskan
hal yang diyakini, kalau sudah yaikin dan dipandang cukup rasional, tidak mudah menerima
pendapat orang lain, kemampuan mempertahankan pendapat (Sardiman, 2018).
Selain itu adapun beberapa faktor dalam motivasi belajar seperti yang dikemukakan
oleh Dimyati dan Mudjiono, (2015) motivasi seseorang berasal dari dalam pribadi diri
sendiri yang biasa disebut “motivasi intrinsik” danmotivasi yang berasal dari luar diri
seseorang yang biasa disebut “motivasi ekstrinsik”.

2.1.3. Hasil Belajar Dekorasi Kue


Hasil belajar merupakan tolak ukur yang digunakan untuk menentukan tingkat
keberhasilan siswa dalam mengetahui dan memahami suatu mata pelajaran, biasanya

7 | P r o p o s a l P e n e l i ti a n
dinyatakan dengan nilai yang berupa huruf atau angka-angka. Hasil belajar dapat berupa
keterampilan, nilai dan sikap setelah siswa mengalami proses belajar. Melalui proses belajar
mengajar diharapkan siswa memperoleh kepandaian dan kecakapan tertentu serta perubahan-
perubahan pada dirinya.Hasil belajar adalah kemampuan-kemampuan yang dimiliki siswa
setelah ia menerima pengalaman belajarnya. Hasil peristiwa belajar dapat muncul dalam
berbagai jenis perubahan atau pembuktian tingkah laku seseorang (Sudjana, 2018).
Hasil belajar adalah sesuatu yang diperoleh seseorang setelah melakukan kegiatan
belajar. Hasil belajar tampak dari perubahan tingkah laku pada diri siswa, yang dapat diamati
dan diukur dalam bentuk perubahan pengetahuan sikap dan keterampilan. Perubahan disini
dapat diartikan terjadinya peningkatan dan pengembanganyang lebih baik dibandingkan
dengan sebelumnya, misalnya dari tidak tau menjadi tahu (Hamalik, 2014).
2.1.3.1 Prinsip Dekorasi Kue
Prinsip-prinsip menghias kue menurut Lange (2005: 33) adalah:
1) Tema Sebelum menghasilkan suatu produk kue harus menentukan bentuk kue serta
hiasan apa yang akan ditampilkan, sehingga kita harus mengetahui tema dari kue yang
akan di buat. Tema diperlukan agar kue yang ditampilkan sesuai dengan maksud atau
tujuan dari penempatan kue dalam suatu acara.
2) Pusat perhatian Hiasan pada kue harus merupakan penggabugan dari keindahan dan
tema, hiasan pada kue harus memiliki bagian tertentu yang menjadi pusat perhatian
ketika orang melihat kue yang telah didekorasi. Dengen menampilkan pusat perhatian
orang dapat mengetahui tema dari suatu event.
3) Serasi Keserasian pada kue dapat dilihat dari segi desain, maupun pemilihan warna
yang kembali berperan pada tema.
4) Seimbang Keseimbangan antara ukuran kue dengan dekorasi yang akan ditampilkan
harus seimbang. keseimbangan dapat dibuat dengan memperhatikan ukuran dari kue
dengan ukuran hiasan yang akan dibuat.
5) Tepat Ketepatan yang di maksud adalah tepat dalam semua hal yang menyangkut
prinsip mnghias kue. Hiasan kue harus tepat dengan event atau tema dari acara, tepat
dalam pemilihan bentuk dan hiasan dan tepat dalam menentukan warna.

2.1.3.2 Tujuan Pempelajaran Dekorasi Kue


Lange (2005: 33) menjelaskan bahwa dekorasi atau menghias kue merupakan bagian
yang paling menarik di dalam pengolahan kue, menghias kue adalah menutup kue
dengan bahan penghias atau memberikan hiasan pada kue yang bertujuan untuk:
1) Meningkatkan kualitas kue dalam hal penampilan rasa, rupa dan bentuk.
2) Menutup kekurangan bentuk fisik yang kurang menarik. Dalam hal ini dapat
memperbaiki bagian kue yang cacat dengan bahan penghias kue, bahkan dengan daya
kreativitas dan imajinasi yang ada dapat mngubah bentuk kue baru yang lebih menarik
dari sebelumnya.
3) Menyatakan ungkapan atau maksud menghias kue. Misalnya sebagai ungkapan rasa
kasih sayang dibuat kue berbentuk (love) dihias dengan krim berbentuk bunga mawar
menggunakan warna dominan merah muda.
4) Menjadi pusat perhatian (center of interest) kue yang indah dengn hiasan cantik pada
suatu kesempatan akan banyak menarik perhatian orang.

2.2. Penelitian Relevan


Hasil penelitian Fitria Muniroh Br Lubis (2021) dengan judul “HUBUNGAN
PENGETAHUAN DEKORASI KUE DAN MOTIVASI BELAJAR DENGAN HASIL
BELAJAR PEMBUATAN MENGHIAS KUE ULANG TAHUN DI

8 | P r o p o s a l P e n e l i ti a n
SMK N 1 PANTAI LABU ”.Hasil penelitian menunjukkan terdapat hubungan yang positif
dan signifikan antara Pengetahuan dekorasi kue dan kelengkapan fasilitas praktek dengan
hasil belajar pengolahan menghias kue ulang tahun.Semakin tinggi pengetahuan dekorasi kue
dan kelengkapan fasilitas praktek maka semakin tinggi pula hasil belajar pengolahan
menghias kue ulang tahun siswa kelas XI SMK Negeri 1 Pantai labu.

2.3. Kerangka Berfikir

2.1.1. Hubungan Dekorasi kue dengan Hasil Belajar Menghias Kue Ulang Tahun
Pengetahuan dekorasi merupakan suatu ilmu yang mempelajari sifat-sifat fisik dan
kimia dari komponen-komponen yang tersusun didalam bahan makanan hewani maupun
nabati, termasuk nilai gizi bahan makanan tersebut.Kue ulang tahun biasanya berbahan dasar
tepung,yang sejatinya sering digunakan dalam pengolahan kue ulang tahun. Sebelum
menciptakan dekorasi kue ulang tahun sebaiknya pengetahuan tentang bahan-bahan yang
akan digunakan dan hiasan dengan tema apa yang akan di buat harus dipahami. Setelah
pembelajaran pengetahuan bahan pembuatan kue ualng tahun, siswa diharap mampu
menerapkan pengetahuan-pengetahuan yang telah diberikan oleh guru. Hasil belajar
pembuatan dekorasi kue adalah kemampuan yang diperoleh peserta didik berkaitan
pengetahuan, pemahaman dan keterampilan siswa dalam mengolah dan menghias kue ulang
tahun. Hasil belajar merupakan kemampuan yang diperoleh peserta didik setelah proses
belajar mengajar berlangsung. Hasil belajar selalu berkaitan dengan perubahan tingkah laku
baik aspek kognitif (pengetahuan), afektif (pemahaman) dan psikomotorik (keterampilan).
Berdasarkan hal tersebut diduga terdapat hubungan yang positif antara pengetahuan bahan
makanan dengan hasil belajar dekorasi kue.

2.1.2. Hubungan Motivasi Belajar dengan Hasil Belajar Dekorasi Kue

Motivasi belajar adalah keinginan, perhatian, dan kemauan siswa dalam belajar yang
timbul dalam diri individu maupun dari luar individu. Faktor yang mempengaruhi hasil
belajar adalah tujuan belajar. Tujuan belajar inilah yang menjadi inti motivasi belajar siswa.
Tujuan belajar mengarahkan perilaku belajar terhadap apa yang ingin dicapai. Pemberian
motivasi berupa pujian, nasehat serta semangat mampu membangkitkan motivasi belajar
siswa terhadap pembelajaran yang sedang berlangsung di sekolah. Begitu juga dengan
suasana pembelajaran yang kondusif mampu meningkatkan motivasi belajar siswa sehingga
hasil belajar dekorasi kue meningkat.Motivasi belajar sangat penting bagi siswa untuk
meningkatkan kemampuan dan pemahaman dalam pelajaran dekorasi kue.Proses
pembelajaran langsung merupakan sarana perantara untuk menyampaikan pesan sehingga
dapat terciptanya suasana pembelajaran yang mempengaruhi pikiran, perasaan dan kemauan
peserta didik untuk belajar. Maka seorang guru harus memperhatikan tujuan pembelajran
yang ingin dicapai serta memeperhatikan tingkat kesiapan dan pelaksanaan. Tugas guru
memaksimalkan pengetahuan-pengetahuan materi pelajaran sehingga proses pembelajaran
siswa dapat berhasil dan meningkatkanhasil pembelajarnya.Berdasarkan hal tersebut diduga
terdapat terdapat hubungan yang positif antara motivasi belajar dengan hasil belajar dekorasi
kue.

2.1.3. Hubungan Pengetahuan Dekorasi Kue dan Motivasi Belajar dengan Hasil
Belajar Menghias Kue Ulang Tahun
Pengetahuan Dekorasi Kue dan motivasi belajar pada dasarnya memiliki keterkaitan
dan keduanya harus mampu ditumbuhkan kembangkan dalam diri siswa agar proses belajar
mengajar mendapatkan hasil yang baik. Siswa yang memiliki motivasi belajar tentu akan giat

9 | P r o p o s a l P e n e l i ti a n
dalam suatu pelajaran dan memiliki hasil belajar yang tinggi. Hal ini dapat dijelaskan bila
motivasi belajar siswa tinggi, maka siswa tersebut akan rajin dalam menyelesaikan tugas-
tugas yang diberikan oleh guru maupun dalam mengikuti proses belajar mengajar di
sekolah.Setelah termotivasi dari dalam diri siswa, ia ingin terus belajar mengikuti pelajaran
yang diberikan oleh guru yaitu pengetahuan dekorasi kue dalam pengolahan dan penghiasan
kue ulang tahun
Hubungan pengetahuan dekorasi kue dan motivasi belajar dengan hasil belajar
menghias kue ulang tahun sangatlah erat hubungannya. Adapun pengetahuan dekorasi kue
dan motivasi belajar harus beriringan agar setiap proses pembelajaran ataupun saat ujian
siswa mampu melakukannya sendiri tanpa bergantung pada temannya. Motivasi didasarkan
pada kepercayaan diri yang realistis terhadap kemampuan yang dimilikinya. Setelah
pembelajaran pengetahuan dekorasi kue siswa diharapkan mampu menerapkan pengetahuan
yang telah didapat serta motivasi belajar yang sangat tinggi. Siswa yang memiliki motivasi
belajar tinggi ketika diberikan tugas atau saat melakukan ujian, dapat meyakinkan
pengetahuan yang dimilikinya sehingga hasil belajar tercapai sesuai harapan.
Sehingga siswa melaksanakan ujian tanpa rasa ragu dan tidak percaya diri. Karena
siswa yang memiliki motivasi belajar yang tinggi, dapat meningkatkan hasil belajar dengan
pengetahuan dimilikinya. Dengan demikian terdapat hubungan antara pengetahuan dekorasi
kue dan motivasi belajar dengan hasil belajar menghias kue ulang tahun siswa SMK Negeri
1 Pantai Labu.

2.4. Hipotesis Penelitian


Hipotesis dalam penelitian ini diduga:

1. Terdapat hubungan yang positif dan signifikan antara pengetahuan dekorasi kue
dengan hasil belajar menghias kue ulang tahun.
2. Terdapat hubungan yang positif dan signifikan antara motivasi belajar siswa dengan
hasil belajar menghias kue ulang tahun.
3. Terdapat hubungan yang positif dansignifikan antara pengetahuan dekorasi kue dan
motivasi belajar siswa dengan hasil belajar menghias kue ulang tahun.

10 | P r o p o s a l P e n e l i ti a n
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN

1. Tempatdan Waktu Penelitian


Tempat penelitian dilaksanakan secara online dengan penyebaran angket kepada
siswa/i SMKN 1 Pantai Labu. Waktu penelitian dilaksanakan pada bulan Oktober 2021

2. Populasi dan Sampel Penelitian


1. Populasi
Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek/subjek yang mempunyai
kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan
kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono,2017). Jumlah populasi dalam penelitian ini
adalah siswa SMK Negeri 1 Pantai Labu dengan jumlah 10 orang.

2. Sampel
Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi
(Sugiyono, 2017). Teknik pengambilan sampel dilakukan dengan totalsampling. Apabila
subjek penelitian kurang dari 100 orang, maka lebih baik diambil semuanya untuk dijadikan
sampel(Sugiyono,2017).Berdasarkan pendapat tersebut jumlah sampel dalam penelitian ini
10 orang.

3. Desain Penelitian
Desain penelitian ini adalah deskriptif korelasi. Penelitian deskriptif korelasi adalah
cara untuk mengetahui tingkat hubungan antara dua variabel atau lebih, tanpa melakukan
perubahan, tambahan atau menipulasi terhadap data yang memang sudah ada (Arikunto,
2013). Penelitian ini bertujuan untuk melihat hubungan pengetahuan dekorasi kue dengan
hasil belajar menghias kue ulang tahun oleh siswa.

4. Definisi Operasional
Definisi operasional dalam penelitian ini adalah :
Pengetahuan Dekorasi Kue adalah kemampuan siswa setelah melakukan penghiasan pada
produk kue ulang tahun dengan menggunakan butter cream,glaze,fondant dengan tema tema
tertentu.
Motivasi Belajar adalah keseluruhan daya penggerak dalam diri siswa yang menimbulkan
kegiatan belajar,yang memberikan arah pada kegiatan belajar sehingga tujuan yang
dikehendaki oleh subyek belajar dapat dicapai.
Hasil Belajar Menghias Kue Indonesia adalah pemahaman yang dimiliki siswa setelah
pengalaman belajar yang ditandai dengan adanya perubahan berupa kemampuan kognitif,
afektif dan psikomotorik kemudian diukur dan dinilai dalam angka.

11 | P r o p o s a l P e n e l i ti a n

Anda mungkin juga menyukai