Anda di halaman 1dari 8

MENGANALISIS TINGKAT KESUKAAN

TERHADAP KUDAPAN
KHAS MANDAILING NATAL

DASAR BOGA

OLEH
NAMA : FITRIA MUNIROH BR LUBIS
NIM : 5203342004
KELAS : TATA BOGA C 2020
DOSEN PENGAMPU :Dra.NilaHandayani,M.Pd

JURUSAN PENDIDIKAN KESEJAHTERAAN KELUARGA


PRODI PENDIDIKAN TATA BOGA

FAKULTAS TEKNIK – UNIMED 2020


KATA PENGANTAR
Puji syukur saya  panjatkan atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa , yang telah
memberikan rahmat dan karunia yang dilimpahkan-Nya kepada penulis, sehingga dapat
menyelesaikan tugas ini.
            Adapun yang menjadi judul tugas saya adalah “Mini Riset”. Tugas criticalbookreport
ini disusun dengan harapan dapat menambah pengetahuan dan wawasan kita semua khusunya
dalam hal Penginderaan jauh ..
Jika dalam penulisan makalah saya terdapat berbagai kesalahan dan kekurangan
dalam penulisannya, maka kepada para pembaca, penulis memohon maaf sebesar-besarnya
atas koreksi-koreksi yang telahdilakukan. Haltersebutsemata-mata agar menjadi suatu
evaluasi dalam pembuatan tugas ini.
            Mudah-mudahan dengan adanya pembuatan tugas ini dapat memberikan manfaat
berupa ilmu pengetahuan yang baik bagi penulis maupun bagi para pembaca.

Medan, 29 Oktober 2020

Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR .............................................................................i
DAFTAR ISI ...........................................................................................ii
BAB I
PENDAHULUAN ...................................................................................
I.1 Latar Belakang .................................................................
I.2 Tujuan................................................................................
BAB II
II.1 Kerangka Pemikiran........................................................
BAB III
III.1 Metode Pelaksanaan.......................................................
BAB IV
IV.1 Pembahasan....................................................................
BAB V
V.1 Kesimpulan .....................................................................
V.2 Saran................................................................................
BAB I
PENDAHULUAN
I.1 Latar Belakang
TogePanyabungan adalah nama penganan khas dari Kota Panyabungan,
Kabupaten Mandailing Natal, Sumatra Utara. Jika mendengar namanya, orang akan
menyangka penganan ini sejenis sayuran. Namun, togepanyabungan adalah minuman manis
yang biasanya ada pada saat bulan Ramadan. Minuman ini sering menjadi menu favorit
untuk berbuka puasa masyarakat Mandailing.
Sekilas togepanyabungan hampir seperti es campur atau es cendol. Namun yang
membedakannya adalah isi yang terkandung dalam minumannya. Tidak hanya santan, gula
merah, dan cendol, tetapi ada juga ketan, pulut hitam, pulut tape, candil, dan lupis.

Dalam penyajiannya, terkadang diberi es untuk menambah rasa dingin. Biasanya


minuman ini bisa ditemukan menjelang waktu berbuka puasa di sepanjang jalan Kota
Panyabungan ataupun pasar-pasar tradisionalnya.
Sekarang ini, togepanyabungan dapat dijumpai dengan mudah tidak hanya pada saat bulan
puasa. Penikmat togepanyabungan pun dari berbagai kalangan masyarakat.

Salah besar jika kalian mengira TogePanyabungan ini adalah sayuran toge karena
melihat tulisan toge. TogePanyabungan ini adalah minuman seperti es dawet atau cendol
tapi berbeda. Minuman khas yang terbuat dari tepung pulut dari Mandailing natal (Madina)
ini memiliki perbedaan dengan minuman es dawet atau cendol karena TogePanyabungan ini
semua pakai pulut beda dengan es dawet dan cendol.

Minuman khas Madina ini sangat laris ketika bulan Ramadhan. Warga di medan
sudah pasti banyak yang ingin membeli minuman khas ini untuk berbuka puasa bahkan ada
yang menjadikan TogePanyabungan ini sebagai oleh-oleh untuk dibawa ke kampung
halaman. Namun di hari-hari biasa pun TogePanyabungan ini tetap bisa Anda dapatkan di
kota Medan tepatnya di Gang Gereja,Sekip,Sei Agul Medan.

Harga Toge Panyabungan senilai  12 ribu per bungkusnya. Di dalam satu bungkus
TogePanyabungan terdapat campuran bahan seperti cendol, lupis, candil dan pulut hitam
kemudian disiram dengan santan dan gula aren yang telah dicairkan. Toge akan semakin
nikmat dan segar bila ditambahkan dengan es yang dingin.

I.2 Tujuan penelitian

 Untuk menyelesaikan tugas mata kuliah dasar boga


 Untuk menganalisis tingkat kesukaan terhadap kudapan khas mandailing
BAB II
KERANGKA PEMIKIRAN

Kerangka pikiran adalah suatu diagram yang menjelaskan secara garis besar alur
logika berjalannya sebuah penelitian.Kerangka eikiran dibuat berdasarkan pertanyaan
penelitian.dan merepresentasikan suatu himpunan dari beberapa konsep serta hubungan
diantara konsep-konsep tersebut.Saat penelitian kita harus menentukan urutan kegiatan
peneletian itu,misalnya seperti mencari permasalahannya,membahas tentang apa,dan
solusinya bagaimana.
Saya disini akan meneliti tentang bagaimana pendapat masyarakat sekitar tentang toge
panyabungan khas mandailing,seperti yang sama-sama kita ketahui di daerah perkotaan ini
sudah mulai jarang dijual paling banyak orang menjual cendol,cendol dan toge
panyabungan jelas berbeda.
Banyak yang salah mengartikan cendol dan toge panyabungan itu sama,padahal
berbeda,yang membedakan toge panyabungan dan cendol adalah kalau toge panya bungan
memakai pulut hitam,ketan putih,candil.Sementara cendol hanya memakai toge yang di
balur dengan santan dan lelehan gula merah saja.
BAB III
METODE PENELITIAN
III.1 Metode Penelitian
Disini saya menggunakan metode penelitian survei dengan pendekatan kuantitatif
asosiatif,dan untuk mendapatkan data,peneliti menggunakan kuesioner sebagai alat
penelitian atau angket yang diisi sendiri oleh para responen.

BAB IV
PEMBAHASAN
Kata “toge” akrab di telinga masyarakat Indonesia sebagai salah satu jenis sayuran. Namun
berbeda kala berkunjung ke Mandailing Natal, kata “toge” melekat pada nama sebuah
minuman menyegarkan khas daerah di Sumatera Utara tersebut. Minumannya bernama Toge
Panyabungan, jenis minuman yang sama sekali tak berbahan sayuran tauge.

Toge Panyabungan merupakan minuman yang memiliki rasa manis. Minuman tersebut sudah
menjadi tradisi minuman saat berbuka puasa dan banyak diminati semua orang di bulan
Ramadan. Biasanya dijadikan menu berbuka yang menjadi incaran penikmatnya dan mudah
ditemukan saat bulan puasa. Kini beberapa pedagang toge panyabungan banyak ditemui di
sekitaran Masjid Raya Panyabungan, tepatnya di Pasar Lama, Jalan Keliling.

“Kalau di Mandailing Natal toge ini makannya dalam kondisi hangat-hangat, di Medan
banyak lebih suka ditambahkan es, sementara ramainya ya pas bulan puasa itu banyak yang
nyari (Toge panyabungan-red) ini pasti laku banget,” 

Hasil dari penelitian saya menunjukkan bahwa sebagian orang baru pertama kali mencicipi
kudatan toge panyabungan ini berikut saya akan lampirkan data dari responden
Berdasarkan angket diatas 14,3% yang memberikan penilaian 3,35,7% yang memberikan
penilaian 4 dan 50% yang memberikan penilaian 5.
BAB V
PENUTUP
V.1 KESIMPULAN
Kesimpulan dari penelitian saya sebanyak 14 orang primigravida dijadikan responden.
penilaian yang diberikan responden pemberikan nilai 3 (14,3%),4
(35,7%),5(7,50%).Beberapa orang memberikan penilaian rendah dengan alasan tidak suka
manis,dan ada yang belum pernah makan sehingga membuat lidah tidak bersahabat untuk
merasa.

V.2 SARAN
Saran yang saya dapat dari respondenadalah agar toge panyabungan tidak terlalu
manis akan tetapi komposisi toge panyabungan sebanyak 59% adalah gula,selain itu ada
juga yang menyarankan agar topping tidak terlalu banyak.

Anda mungkin juga menyukai