Anda di halaman 1dari 26

MAKALAH

HAKEKAT MANAJEMEN SEKOLAH


Diajukan Untuk Memenuhi Mata Kuliah Manajemen Berbasis Sekolah

Disusun Oleh :
Kelompok 1
Anisa Awali (A241 20 050)
Astin (A241 20 038)
Nurma Yamalia (A241 20 014)
Susmawati (A241 20 047)
Santoso Ismail (A241 20 009)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN FISIKA


JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS TADULAKO
2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan karunia-
Nya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah yang berisikan tentang “Hakekat
Manajemen Sekolah” tepat pada waktunya.
Makalah ini diharapkan dapat bermanfaat untuk menambah pengetahuan bagi
para pembaca dan dapat digunakan sebagai salah satu pedoman dalam proses
pembelajaran. kami menyadari bahwa makalah ini masih banyak kekurangannya
karena pengetahuan yang kami miliki cukup terbatas.Oleh karena itu, kami berharap
kritik dan saran dari pembaca yang bersifat membangun untuk kesempurnaan
makalah ini.
Akhir kata, kami sampaikan terima kasih

Palu, 11 Februari 2023

Peyusun
Kelompok I

i
DAFTAR ISI
SAMPUL
KATA PENGANTAR ................................................................................................... i
DAFTAR ISI ................................................................................................................. ii
BAB I PENDAHULUAN ............................................................................................. 1
1.1 Latar Belakang ............................................................................................... 1

1.2 Rumusan Masalah .......................................................................................... 3

1.3 Tujuan ............................................................................................................. 3

BAB II PEMBAHASAN .............................................................................................. 4


2.1 Pengertian Manajemen Sekolah ..................................................................... 4

2.2 Fungsi Manajemen Sekolah ........................................................................... 5

2.3 Tujuan Manajemen Sekolah ........................................................................... 8

2.4 Bidang Garapan Manajemen Sekolah ............................................................ 9

BAB III PENUTUP .................................................................................................... 14


3.1 Kesimpulan ................................................................................................... 14

3.2 Saran ............................................................................................................. 15

DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................. 16

ii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar belakang

Pendidikan dalam suatu definisi dipandang sebagai upaya mencerdaskan


kehidupan bangsa, mengembangkan manusia Indonesia yang beriman dan bertaqwa,
berbudi pekerti luhur, memiliki pengetahuan dan keterampilan. Melalui proses
pendidikan, manusia akan mampu mengekspresikan dirinya secara lebih utuh. Dalam
Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional,
dirumuskan tujuan pendidikan nasional yaitu "Berkembangnya potensi peserta didik
agar menjadi manusia beriman, bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak
mulia, berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan menjadi warga negara yang demokratis
serta bertanggung jawab (Sonia, 2020). Di sekolah terdapat tenaga kependidikan
yang paling berperan dan sangat menentukan kualitas pendidikan yakni para guru dan
kepala sekolah. Efektivitas sekolah merujuk pada perberdayaan semua komponen
sekolah sebagai organisasi tempat belajar berdasarkan tugas pokok dan fungsinya
masing-masing dalam struktur program dengan tujuan agar siswa belajar dan
mencapai hasil yang telah ditetapkan, yaitu memiliki kompetensi. Sekolah efektif
adalah sekolah yang memiliki kemampuan memberdayakan setiap komponen penting
sekolah, baik secara internal maupun eksternal, serta memiliki sistem pengelolaan
yang baik, transparan dan akun tabel dalam rangka pencapaian visi-misi-tujuan
sekolah secara efektif dan efesiensi" (Yanti Sri Danarwati SS, 2013).
Kepala sekolah merupakan tenaga fungsional guru yang diberi tugas untuk
memimpin suatu sekolah, tempat terselenggarakannya proses belajar mengajar atau
tempat terjadinya interaksi antar guru yang memberikan pelajaran dan murid yang
menerima pelajaran. Keberhasilan pendidikan di sekolah sangat ditentukan oleh
keberhasilan kepala sekolah dalam mengelola tenaga kependidikan yang tersedia di
sekolah.

1
Kepala sekolah merupakan salah satu komponen pendidikan yang
mempengaruh dalam meningkatkan kinerja guru (Manora, 2019). Manajemen berasal
dari kata to mange yang berarti mengelola. Pengelolaan dilakukan untuk
mendayagunakan sumber daya yang dimiliki secara terintegrasi dan terkoordinasi
untuk mencapai tujuan sekolah/ organisasi (Fitrah, 2017). Pengelolaan dilakuan
kepala sekolah dengan kewenangannya sebagai manager sekolah melalui komando
atau keputusan yang telah ditetapkan dengan mengarahkan sumber daya untuk
mencapai tujuan. Rohiat (2010:14) menyatakan "manajemen merupakan alat untuk
mengelola sumber daya yang dimiliki secara efektif dan efesien untuk mencapai
tujuan harus benar-benar dipahami oleh kepala sekolah". Sepak terjang manajer
dalam mengelola sumber daya di dalam sekolah akan sangat tergantung pada
kompetensi (skill) kepala sekolah itu sendiri (Sormin, 2017).
Manajemen pendidikan merupakan proses manajemen dalam pelaksanaan
tugas pendidikan dengan mendayagunakan segala sumber secara efesien untuk
mencapai tujuan secara efektif. Manajemen sekola mengandung arti optimalisasi
sumber daya atau pengelolaan dan pengendalian. Optimalisasi sumber daya
berkenaan dengan pemberdayaan sekolah merupakan alternatif yang paling tepat
untuk mewujudkan suatu sekolah yang mandiri dan memiliki keunggulan tinggi
(Muhammad & Rahman, 2017).
Dengan paradigma kebijakan pemerintah seiring dengan perkembangan ilmu
pengetahuan dan teknologi yang telah membawa perubahan di hampir semua aspek
kehidupan manusia di mana berbagai permasalahan dapat dipecahkan dengan upaya
penguasaan dan peningkatan ilmu pengetahuan dan teknologi yang sangatbermanfaat
bagi kehidupan manusia, namun di satu sisi perubahan tersebut juga telah membawa
manusia ke dalam era persaingan global yang semakin ketat. Agar mampu berperan
dalam persaingan global, maka sebagai bangsa kita perlu terus mengembangkan dan
meningkatkan kualitas sumber daya manusianya. Peningkatan kualitas sumber daya
manusia merupakan keniscayaan yang harus dilakukan secara “terencana, terarah,
intensif, efektif, efisien, dan produktif” dalam proses pembangunan. Urgensitas

2
peningkatan kualitas sumber daya manusia menjadikan pemerintah bersama kalangan
swasta bersama-sama telah dan terus berupaya mewujudkannya melalui berbagai
usaha pembangunan pendidikan yang lebih berkualitas. Pendidikan yang berkualitas
merupakan harapan dan tuntutan seluruh stakeholder pendidikan. Semua orang
tentunya akan lebih suka menntut ilmu pada lembaga yang memiliki mutu yang baik.
Atas dasar ini maka sekolah/lembaga pendidikan harus dapat memberikan pelayanan
dan mutu yang baik agar tidak ditinggalkan dan mampu bersaing dengan lembaga
pendidikan lainnya.
1.2 Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan manajemen sekolah?
2. Apa fungsi dari manajemen sekolah ?
3. Apa tujuan manajemen sekolah?
4. Bagaiamana bidang garapan manajemen sekolah?
1.3 Tujuan
1. Memahami pengertian manajemen sekolah.
2. Mengetahui fungsi dari manajemen sekolah.
3. Memahami tujuan dari manajemen sekolah.
4. Mengetahui bidang garapan manajemen sekolah.

3
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Manajemen Sekolah


Manajemen adalah proses perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, dan
pengendalian (P4) sumber daya organisasi untuk mencapai tujuan secara efektif dan
efisien. (Daryanto, 2013). Sedangkan dalam arti sempit manajemen sekolah adalah
perencanaan program sekolah, pelaksanaan program sekolah, kepemimpinan kepala
sekolah, pengawasan/evaluasi, dan sistem informasi sekolah (Husaini Usman, 2010).
Manajemen adalah serangkaian kegiatan yang didesain untuk mencapai tujuan
organisasi dengan menggunakan sumber daya secara efisien dan efektif dan
dilakukan dalam lingkungan yang senantiasa berubah dari waktu ke waktu.
(Murniyanto, 2018).
Hal ini berarti manajemen memerlukan beberapa orang yang punya tujuan
yang sama dan saling bekerjasama untuk mencapai tujuan. Manajemen adalah proses
mendesain dan mengelola lingkungan di mana individu mendesain bekerjasama
dalam kelompok efektif dalam mencapai tujuan (Murniyanto, 2017).
Djam’an Satori (1990) mengemukakan pendapatnya mengenai pengertian
manajemen sekolah atau yang disebut administrasi pendidikan merupakan
keseluruhan proses kerja sama dengan memanfaatkan semua sumber personil dan
materil yang tersedia dan sesuai untuk mencapai tujuan pendidikan yang telah
ditetapkan secara efektif dan efisien. Manajemen sekolah merupakan sebuah
pendekatan politik yang mempunyai tujuan merancang kembali pengelolaan sekolah
dengan cara memberi kekuasaan pada kepala sekolah guna memperbaiki kinerja

4
sekolah dan memanfaatkan seluruh sumber dan fasilitas belajar yang ada untuk
memberikan pendidikan bagi siswa.
Para pakar mendefinisikan manajemen sekolah sebagai bentuk upaya
pemberdayaan sekolah dan lingkungannya untuk menciptakan sekolah yang mandiri
dan efektif melalui pengoptimalan peran dan fungsi sekolah sesuai dengan visi dan
misi yang sudah ditetapkan bersama. Selain itu, manajemen sekolah dapat diartikan
sebagai sebuah proses kerja komunitas sekolah melalui penerapan kaidah-kaidah
otonomi, partisipasi, akuntabilitas, dan sustainabilitas yang bertujuan untuk
mewujudkan pendidikan dan pembelajaran yang mempunyai mutu.
2.2 Fungsi Manajemen Sekolah
Rohiat (2010: 14) menjelaskan bahwa fungsi manajemen sebagai suatu
karakteristik dari pendidikan muncul dari kebutuhan untuk memberikan arah pada
perkembangan, baik secara kualitatif maupun kuantitatif dalam operasional sekolah.
Terdapat beberapa fungsi dalam manajemen sekolah. Sagala (2011:56)
menjabarkan fungsi manajemen sekolah dapat diuraikan sebagai berikut:
a. Fungsi perencanaan
Perencanaan mengutamakan kontinuitas program sebagai lanjutan bagi
terciptanya stabilitas kegiatan belajar mengajar di sekolah. Perencanaan adalah proses
memikirkan dan menetapkan kegiatan-kegiatan atau program-program yang akan
dilakukan pada masa yang akan datang untuk mencapai tujuan tertentu. Proses
perencanaan dilaksanakan secara kolaboratif atau kerja sama, yaitu dengan
mengikutsertakan personal sekolah dalam semua tahap perencanaan.
b. Fungsi pengorganisasian
Istilah organisasi mempunyai dua pengertian umum. Pertama, organisasi
diartikan sebagai suatu lembaga atau kelompok fungsional, misalnya sebuah
perusahaan, sekolah, perkumpulan, badan-badan 21 pemerintahan. Kedua, merujuk
pada proses pengorganisasian yaitu bagaimana pekerjaan diatur dan dialokasikan
diantara para anggota sehingga tujuan organisasi dapat tercapai secara efektif. Istilah
organisasi dalam menjalankannya dapat disebut sebagai pengorganisasian, Sagala

5
(2011: 58) menjelaskan bahwa pengorganisasian diartikan sebagai kegiatan pembagi
tugas-tugas pada orang yang terlibat dalam kerjasama sekolah. Tugas-tugas tersebut
demikian banyak dan tidak dapat diselesaikan oleh satu orang saja, tugas-tugas ini
dibagi untuk dikerjakan oleh masing-masing unit organisasi.
c. Fungsi penggerakan
Salah satu fungsi manajemen ialah fungsi penggerakan. Menggerakkan
(actuating) diungkapkan oleh Terry (1977) dalam Sagala (2011: 59) yang berarti
merangsang anggota kelompok melaksanakan tugasnya dengan antusias dan kemauan
yang baik. Tugas menggerakkan dilakukan oleh pemimpin. Oleh karena itu
kepemimpinan KS mempunyai peran yang sangat penting dalam menggerakkan
personal sekolah melaksanakan program kerjanya. Penjelasan di atas dapat
disimpulkan bahwa menggerakkan adalah tugas pemimpin, pemimpin memiliki
kemampuan untuk membujuk orang-orang mencapai tujuan-tujuan yang telah
ditetapkan dengan penuh semangat.
d. Fungsi pengoordinasian
Fungsi manajemen selanjutnya adalah pengoordinasian. Sagala (2011: 61)
berpendapat bahwa koordinasi dalam operasionalnya mengerjakan unit-unit, orang-
orang, lalu lintas informasi, dan pengawasan selektif mungkin, semuanya harus
seimbang dan selaras dengan tujuan yang telah ditentukan sebelumnya. Sergiovani
(1987) dalam Sagala (2011:61) mengemukakan bahwa organisasi yang baik
memberikan susunan administratif, aturan, mekanisme pengkoordinasian yang
dibutuhkan untuk memudahkan menjalankan aktivitas organisasi secara maksimal.
Pengoordinasian mutlak diperlukan dalam organisasi pendidikan khususnya sekolah.
Pengoordinasian dalam organisasi sekolah menurut Sagala (2011: 62) terdapat
pembagian kerja yang amat substansi yaitu pekerjaan mendidik, pekerjaan
manajemen sekolah dan manajemen pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan
sesuai mutu yang dipersyaratkan.
e. Fungsi pengarahan

6
Guru, tenaga kependidikan, dan karyawan sekolah dalam melaksanakan tugas
dan tanggung jawabnya membutuhkan informasi dan arah yang jelas. Personel
sekolah membutuhkan pengarahan dalam melaksanakan tugas dan tanggung
jawabnya. Sagala (2011: 64) dalam bukunya mengatakan bahwa pengarahan
(directing) dilakukan agar kegiatan yang dilakukan bersama tetap melalui jalur yang
telah ditetapkan, tidak terjadi penyimpangan yang dapat menimbulkan terjadinya
pemborosan. Terry (2009: 181) mengatakan bahwa “directing” pengarahan adalah
mengintegrasikan usaha anggota suatu kelompok, sehingga dengan 23 selesainya
tugas yang diserahkan kepada personal untuk memenuhi tujuan individual dan
kelompok.
Pengarahan dilakukan oleh individu yang memiliki jiwa kepemimpinan.
Pengarahan dalam manajemen sekolah dilakukan oleh KS. Pengarahanan oleh
individu yang mempunyai kepemimpinan diharapkan dapat mempengaruhi orang lain
agar mau bekerja sebaik-baiknya dalam mencapai tujuan. Kerjasama memerlukan
proses pemantauan (monitoring), yaitu suatu kegiatan mengumpulkan data dalam
usaha mengetahui kegiatan sekolah telah mencapai tujuannya atau tidak, dan kendala
yang ditemui dalam pelaksanaannya. Hasil pemantauan itu menjadi penjelas bagi KS
dalam memberi arahan dan menyampaikan informasi penting meningkatkan kinerja
sekolah. Pemantauan dalam manajemen yang dilakukan oleh KS sangat penting
untuk dilakukan karena diharapkan dapat meningkatkan mutu dan prestasi sekolah
tersebut.
f. Fungsi pengawasan
Pengawasan dapat dilakukan sebagai proses untuk meninjau secara langsung
dari sebuah kegiatan yang dilakukan. Sutisna (1983) dalam Sagala (2011:65)
mengatakan bahwa mengawasi adalah proses administrasi melihat yang terjadi di
lapangan sesuai dengan yang seharusnya terjadi atau tidak, jika tidak maka
penyesuaian yang perlu dibuatnya. 24 Pengawasan dalam proses manajemen menjadi
sangat perlu untuk dilakukan. Sagala (2011:65) mengatakan bahwa pengawasan
diartikan sebagai salah satu kegiatan mengetahui realisasi perilaku personal sekolah

7
dan tingkat pencapaian tujuan pendidikan sesuai yang dikehendaki atau tidak,
kemudian dari hasil pengawasan akan dilakukan perbaikan. Pengawasan meliputi
pemeriksaan semua berjalan sesuai rencana yang dibuat atau tidak, instruksi-instruksi
yang dikeluarkan, dan prinsip-prinsip yang ditetapkan.

2.3 Tujuan Manajemen Sekolah


Supriono Subakir menjelaskan pendapatnya mengenai tujuan manajemen sekolah
bahwa menurutnya manajemen sekolah bertujuan untuk meningkatkan efisiensi
pengelolaan dan meningkatkan relevansi pendidikan yang ada di sekolah
melalui wewenang atau kekuasaan yang lebih besar dan luas bagi sekolah
untuk mengurus urusannya secara mandiri. Manajemen sekolah mempunyai tujuan
untuk mengambil keputusan secara partisipatif dan memberdayakan sekolah
dengan cara pemberian otonomi kepada kepala sekolah.
Adapun menurut Departemen Pendidikan Nasional tujuan manajemen
sekolah adalah sebagai berikut.
a. Meningkatkan mutu pendidikan melalui inisiatif dan kemandirian sekolah
pada saat memberdayakan dan mengelola sumber daya yang ada.
b. Meningkatkan tanggung jawab sekolah kepada orang tua siswa, masyarakat, dan
pemerintah mengenai mutu sekolah.
c. Meningkatkan kepedulian warga sekolah dan masyarakat untuk mengadakan
pendidikan melalui keputusan bersama.
d. Meningkatkan sebuah kompetensi yang sehat antarsekolah mengenai mutu
pendidikan yang akan dicapai.
Selain itu, E. Mulyasa mengemukakan pendapatnya mengenai tujuan manajemen
sekolah yaitu sebagai berikut.
a) Meningkatkan mutu, yaitu melalui partisipasi dari orang tua siswa terhadap
sekolah, meningkatkan keprofesionalan guru dan kepala sekolah, serta
fleksibilitas pengelolaan sekolah dan kelas.

8
b) Meningkatkan efisiensi, yaitu melalui keleluasaan dalam mengelola sumber daya
partisipasi masyarakat dan penyederhanaan birokrasi.
c) Meningkatkan pemerataan, yaitu melalui peningkatan partisipasi dari masyarakat
guna memungkinkan pemerintah menjadi lebih berkonsentrasi pada
kelompok tertentu.
Tujuan manajemen sekolah juga dijelaskan oleh pakar pendidikan yang
menyatakan bahwa manajemen sekolah bertujuan untuk memberdayakan
sekolah, terlebih untuk memberdayakan sumber daya manusianya, meliputi
siswa, guru, kepala sekolah, orang tua siswa, dan masyarakat sekitar. Dalam
upaya memberdayakan sumber daya manusia dapat dilakukan dengan cara
memberikan kewenangan, fleksibilitas, dan tanggung jawab untuk menyelesaikan
berbagai permasalahan yang dihadapi oleh sekolah tersebut
2.4 Bidang Garapan Manajemen Sekolah
Menurut Fattah (2012: 123) manajemen pendidikan pada dasarnya adalah alat
untuk mencapai tujuan pendidikan melalui pengolahan bidang-bidang pendidikan.
Bidang garapan manajemen pendidikan meliputi semua kegiatan yang menjadi saran
penunjang proses belajar mengajar dalam rangka mencapai tujuan pendidikan yang
telah ditetapkan. Menurut Baharuddin (2010: 55) ruang lingkup/bidang garapan
manajemen sekolah antara lain sebagai berikut.
1. Manajemen Kurikulum
Kurikulum merupakan seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan,
isi, dan bahan pelajaran yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan
pembelajaran dalam mencapai tujuan pendidikan secara efektif dan efisien.
Manajemen kurikulum merupakan sistem pengelolaan atau penataan terhadap
kurikulum secara kooperatif, komprehensif, sistemis dan sistematis yang dijadikan
acuan oleh lembaga pendidikan dalam rangka mewujudkan ketercapaian tujuan
kurikulum atau tujuan pendidikan. Kegiatan manajemen kurikulum yang terpenting
adalah
a) Kegiatan yang erat kaitannya dengan tugas guru;

9
b) Dan kegiatan yang erat kaitannya dengan proses pembelajaran dan pengajaran.
(Asmendri, 2012:32).
2. Manajemen Personalia
Manajemen personalia merupakan serangkaian proses kerja sama mulai dari
perencanaan, pengorganisasian, penggerakan dan pengawasan dalam bidang
personalia dengan mendayagunakan sumber daya yang ada secara efektif dan efisien
sehingga semua personil sekolah menyumbang secara optimal bagi pencapaian tujuan
pendidikan yang telah ditetapkan. Personalia sekolah meliputi guru, dan pegawai
lainnya. Personalia sekolah dapat dibedakan atas tenaga kependidikan dan
nonkependidikan a) tenaga kependidikan terdiri atas tenaga pendidik, pengelola
satuan pendidikan, penilik, pengawas. peneliti, dan pengembang di bidang
pendidikan pustakawan. laboran, teknisi sumber belajar, dan pengajar; b) tenaga
pendidik terdiri atas pembimbing, pengajar dan pelatih: dan c) pengelola satuan
pendidikan terdiri atas kepala sekolah, direktur, ketun, rektor. dan pemimpin satuan
pendidikan luar sekolah.
3. Manajemen Peserta Didik
Manajemen peserta didik merupakan upaya penataan peserta didik mulai dari
masuk sampai dengan mereka lulus sekolah, dengan cara memberikan layanan sebaik
mungkin pada peserta didik (Baharuddin, 2010, 67). Tujuan manajemen peserta didik
adalah mengatur kegiatan-kegiatan peserta didik agar kegiatan tersebut menunjang
proses pembelajaran sehingga dapat berjalan lancar, tertih dan teratur serta dapat
memberikan kontribusi bagi pencapaian tujuan yang ditetapkan. Fungsi manajemen
peserta didik adalah sebagai wahana bagi peserta didik untuk mengembangkan diri
seoptimal mungkin, baik dari segi individualitas, sosial, aspirasi, kebutuhan atau
potensinya.
4. Manajemen Sarana dan Prasarana
Manajemen sarana dan prasarana merupakan suatu kegiatan bagaimana
mengatur dan mengelola sarana dan prasarana pendidikan secara efisien dan efektif
dalam rangka pencapaian tujuan yang telah ditetapkan. Secara umum, proses.

10
kegiatan manajemen sarana dan prasarana meliputi perencanaan, pengadaan.
pengawasan, penyimpanan inventarisasi. penghapusan dan penataan. Proses ini
penting dilakukan agar pengadaan sarana dan prasarana tepat sasaran dan efektif
dalam penggunaannya.
5. Manajemen Keuangan/Pembiayaan
Manajemen keuangan/pembiayaan adalah serangkaian kegiatan perencanaan,
melaksanakan dan mengevaluasi serta mempertanggungjawabkan pengelolaan dana
secara transparan kepada masyarakat dan pemerintah (Mulyasa, 2005:47).
Pengelolaan keuangan yang baik dalam lembaga akan meningkatkan efisiensi
penyelenggaraan pendidikan. Dengan tersedianya biaya, pencapaian tujuan
pendidikan yang lebih produktif, efektif, efisien dan relevan memungkinkan
kebutuhan akan segera terwujud.
Adapun sumber keuangan dan pembiayaan pada suatu sekolah/madrasah,
secara garis besar dapat dikelompokkan menjadi tiga bagian yaitu a) pemerintah, baik
pemerintah pusat maupun pemerintah daerah. yang bersifat umum atau khusus dan
diperuntukkan bagi kepentingan pendidikan; b) orang tua atau peserta didik: dan c)
masyarakat baik mengikat maupun tidak
6. Manajemen Administrasi
Administrasi secara etimologis berasal dari bahasa latin terdiri dari kata "ad"
dan "ministrate". Kata-kata tersebut dalam Bahasa Inggris memiliki arti yang sama
"ad = to "administrat to serve to conduct", yang berarti melayani, membantu atau
mengarahkan (Purwanto, 2006: 1). Administrasi dalam perspektif manajemen
dipandang mempunyai peran penting sebagai "prevoyange atau kemampuan melihat
masa depan. Hal ini berarti administrasi dinilai mampu melihat keadaan masa yang
akan datang dan mempunyai kesiapan untuk menghadapinya Wujud dari hubungan
administrasi dengan manajemen pendidikan tampak pada aktivitas kepala sekolah
sebagai pembuat keputusan dan penanggung jawab penuh atas keputusan/kebijakan
yang dibuatnya Purwanto (2006) mengklasifikasikan administrasi pendidikan
kedalam beberapa bagian yaitu a) administrasi tata laksana sekolah; b) administrasi

11
personalia guru dan pegawai sekolah; c) administrasi peserta didik: d) administrasi
supervisi pengajaran: e) administrasi pelaksanaan dan pembinaan kurikulum; f)
administrasi pendirian dan perencanaan infrastruktur sekolah: dan g) hubungan
sekolah dengan masyarakat.
7. Manajemen Humas
Humas merupakan fungsi manajemen yang diadakan untuk menilai dan
menyimpulkan sikap-sikap publik, menyesuaikan policy dan prosedur instansi atau
organisasi untuk mendapatkan pengertian dan dukungan masyarakat (Hassbullah.
2006: 124). Kegiatan kehumasan di sekolah tidak hanya cukup menginformasikan
fakta-fakta tertentu dan sekolah, melainkan juga harus mengemukakan beberapa hal
di antaranya (Baharuddin, 2010: 90) a) melaporkan tentang pikiran pikiran yang
berkembang dalam masyarakat tentang masalah pendidikan; b) membantu kepala
sekolah bagaimana usaha untuk memperoleh bantuan dan kerja sama; c) menyusun
rencana bagaimana cara-cara memperoleh bantuan; dan d) membantu pemimpin
karena tugas-tugasnya tidak dapat langsung memberikan informasi kepada
masyarakat atau pihak yang memerlukannya (Asmendri, 2012: 96). Untuk
melaksanakan tugas-tugas tersebut. Humas yang efisien harus memerhatikan asas-
asas berikut.
a. Objektif dan resmi, informasi yang dikeluarkan tidak boleh bertentangan dengan
kebijaksanaan yang dijalankan. Pemberitaan yang disampaikan harus merupakan
suaru resmi dari instansi atau lembaga yang bersangkutan.
b. Organisasi yang tertib dan disiplin, humas akan berfungsi bilamana tugas-tugas
organi isasi berjalan lancar dan efektif serta memiliki hubungan keluar dan
kedalam yang efektifpula.
c. Informasi harus bersifat mendorong timbulnya keinginan untuk ikut berpartisipasi
atau ikut memberikan dukungan secara wajar pada masyarakat.
d. Kontinuitas, informasi humas harus berusaha agar masyarakat memperoleh
informasi secara kontinu sesuai dengan kebutuhan.

12
e. Respons yang timbul dikalangan masyarakat merupakan umpan balik dari
informasi yang disampaikan harus mendapat perhatian sepenuhnya.
8. Manajemen Layanan Khusus
Layanan khusus adalah suatu usaha yang tidak secara langsung berkenaan
dengan proses belajar mengajar di kelas. terapi secara khusus diberikan oleh pihak
sekolah kepada para siswanya agar mereka lebih optimal dalam melaksanakan proses
belajar (Asmendri, 2012: 108). Jenis layanan khusus di lembaga pendidikan terdiri
atas a) perpustakaan sekolah, perpustakaan pada sebuah sekolah dikelola sepenuhnya
oleh sekolah yang bersangkutan dengan tujuan utama membantu sekolah untuk
mencapai tujuan khusus dan tujuan pendidikan pada umumnya; b) Usaha Kesehatan
Sekolah (UKS), UKS merupakan salah satu wahana untuk meningkatkan kemampuan
hidup sehat, yang pada gilirannya menghasilkan derajat kesehatan peserta didik yang
optimal; c) kafetaria/warung/kantin, tujuan pengadaan kantin sekolah adalah
menyediakan tempat belanja makan yang terjamin kebersihannya dan makan yang
bergizi; d) tempat ibadah/masjid; dan e) unit keamanan sekolah (security).

13
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Manajemen sekolah adalah bentuk upaya pemberdayaan sekolah dan
lingkungannya untuk menciptakan sekolah yang mandiri dan efektif melalui
pengoptimalan peran dan fungsi sekolah sesuai dengan visi dan misi yang sudah
ditetapkan bersama. Manajemen sekolah bertujuan untuk meningkatkan efisiensi
pengelolaan dan meningkatkan relevansi pendidikan yang ada di sekolah melalui
wewenang atau kekuasaan yang lebih besar dan luas bagi sekolah untuk mengurus
urusannya secara mandiri.
Dalam proses manajemen sekolah, terdapat fungsi-fungsi pokok, yaitu fungsi
perencanaan, fungsi pengorganisasian, fungsi penggerakan, fungsi pengkoordinasian,
fungsi pengarahan dan fungsi pengawasan. Adapun ruang lingkup atau bidang
garapan-garapan dalam manajemen sekolah meliputi bidang kurikulum, bidang
kesiswaan, bidang personalia, bidang sarana, bidang prasarana, dan bidang hubungan
masyarakat
Tujuan manajemen sekolah bahwa menurutnya manajemen sekolah
bertujuan untuk meningkatkan efisiensi pengelolaan dan meningkatkan relevansi
pendidikan yang ada di sekolah melalui wewenang atau kekuasaan yang lebih
besar dan luas bagi sekolah untuk mengurus urusannya secara mandiri.
Manajemen sekolah mempunyai tujuan untuk mengambil keputusan secara
partisipatif dan memberdayakan sekolah dengan cara pemberian otonomi kepada
kepala sekolah.
Adapun ruang lingkup atau bidang garapan-garapan dalam manajemen
sekolah meliputi bidang kurikulum, bidang personalia, bidang kesiswaan, bidang
sarana-prasarana, bidang keuangan/pembiayaan, bidang admiistrasi, bidang hubungan
masyarakat (humas) dan bidang layanan khusus.

14
3.2 Saran
Penulis berharap makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca, dan dapat
memakhlumi jika masih banyak terdapat kekurangan di dalam makalah ini. Jadi
harapan penulis sendiri jika ada kesalahan dalam penulisan atau kalimat-kalimat
dalam makalah yang kurang berkenan, kedepannya dapat dibenahi dengan yang lebih
baik lagi. Semoga makalah ini dapat bermanfaat dan berguna kedepan.

15
DAFTAR PUSTAKA
Ahmaddin, A. (2022). Manajemen Sekolah Dalam Meningkatkan Mutu Pendidikan
Pada Sdn Karumbu Kabupaten Bima. Kreatif: Jurnal Pemikiran Pendidikan
Agama Islam, 20(2), 157-163
Amon, L., Ping, T., & Poernomo, S. A. (2021). Tugas dan fungsi manajemen
pendidik dan tenaga kependidikan. Gaudium Vestrum: Jurnal Kateketik
Pastoral, 1-12.
Baidowi, A. (2020). Manajemen Sekolah Dalam Meningkatkan Mutu. Management
of Education: Jurnal Manajemen Pendidikan Islam, 6(2), 76-86
Gemnafle, M., & Batlolona, J. R. (2021). Manajemen pembelajaran. Jurnal
Pendidikan Profesi Guru Indonesia (JPPGI), 1(1), 28-42.
Mustari, M. (2022). Administrasi dan Manajemen Pendidikan Sekolah. Prodi S2
Studi Agama-Agama UIN Sunan Gunung Djati Bandung.
Nasor, M., & Pujianti, E. (2022). Implementasi Fungsi-Fungsi Manajemen
Pendidikan Dalam Meningkatkan Kinerja Guru Di Mts. Al Muhajirin
Karang Maritim Kec. Panjang Kota Bandarlampungtahun Ajaran
2021/2022. UNISAN JURNAL, 1(1), 565-579.
Ruhaya, B. (2021). Fungsi Manajemen Terhadap Pendidikan Islam. Risalah, Jurnal
wPendidikan dan Studi Islam, 7(1), 125-132.
Sabariah, S. (2022). Manajemen Sekolah dalam Meningkatkan Mutu Pendidikan.
Edukatif: Jurnal Ilmu Pendidikan, 4(1), 116-122.
Sagala, Syaiful. (2007). Manajemen Strategik dalam Peningkatan Mutu
Pendidikan. Bandung: Alfabeta.
Talibo, I. (2018). Fungsi Manajemen dalam Perencanaan Pembelajaran. Jurnal
Ilmiah Iqra', 7(1).
Tanjung, R., Supriani, Y., Mayasari, A., & Arifudin, O. (2022). Manajemen Mutu
Dalam Penyelenggaraan Pendidikan. Jurnal Pendidikan Glasser, 6(1), 29-
36.

16
Wahyudin, U. R. (2020). Manajemen Pendidikan (Teori Dan Praktik Dalam
Penyelenggaraan Sistem Pendidikan Nasional). Deepublish.
Yanto, M. (2020). Manajemen Sekolah dalam Pengelolaan Kegiatan Guru Bahasa
Indonesa di Sekolah Dasar. ESTETIK: Jurnal Bahasa Indonesia, 3(1), 15-26.
Yamin, H. M. dan Maisah, (2009). Manajemen Pembelajaran Kelas: Strategi
Meningkatkan Mutu Pembelajaran. Jakarta: Gaung Persada Press.

17
HASIL DISKUSI

1) Penanya : Nurafni (kelompok III )


Pertanyaan :
Apakah dari semua garapan manajemen sekolah yang ada sudah tercapai?
Berapa persen tercapainya garapan" yang ada berdasarkan hasil penelitian
terbaru,dan bagaimana upaya sehingga tercapainya garapan"nya ?
Dijawab oleh : Nurma Yamalia dan Astin
Jawaban Nurma Yamalia :
Secara umum, setiap sekolah memiliki tujuan dan garapan masing-masing
yang berbeda-beda. Seberapa banyak dari garapan tersebut yang tercapai
tergantung pada seberapa efektif dan efisien upaya yang dilakukan oleh
manajemen sekolah dalam mencapai tujuan tersebut.
Untuk mengetahui seberapa banyak garapan yang telah tercapai, perlu
dilakukan penelitian dan evaluasi terhadap kinerja manajemen sekolah. Hasil
penelitian terbaru dapat memberikan gambaran tentang seberapa banyak
garapan yang telah tercapai dan seberapa jauh masih terdapat tantangan dalam
mencapai sisa garapan yang belum tercapai.
Upaya yang dapat dilakukan oleh manajemen sekolah untuk meningkatkan
tercapainya garapan-garapan adalah dengan mengevaluasi kembali strategi
dan rencana yang telah ditetapkan sebelumnya, menyesuaikan dengan situasi
dan kondisi terkini, serta mengoptimalkan penggunaan sumber daya yang
tersedia. Selain itu, penting juga untuk melibatkan semua pihak terkait, seperti
guru, siswa, orangtua, dan masyarakat, dalam proses perencanaan dan
pelaksanaan kegiatan untuk mencapai garapan yang diinginkan.
Jawaban Tambahan Astin :

18
Menurut Fattah (2012: 123) manajemen pendidikan pada dasarnya adalah alat
untuk mencapai tujuan pendidikan melalui pengolahan bidang-bidang
pendidikan. Bidang garapan manajemen pendidikan meliputi semua kegiatan
yang menjadi saran penunjang proses belajar mengajar dalam rangka
mencapai tujuan pendidikan yang telah ditetapkan. Soepardi (Mulyasa,
2011:11)mengungkapkan bahwa “Garapan manajemen pendidikan meliputi
bidang; organisasi kurikulum, perlengkapan pendidikan, media pendidikan,
personil pendidikan, hubungan kemanusiaan, dan dana finasial atau
keuangan”.

2) Penanya : Bagus Dwi Setiawan (kelompok II )


Pertanyaan 1 :
Mengapa dalam pendidikan perlu memerlukan manajemen jelaskan alasan
yang melatarbelakangi perlunya manajemen dalam proses pendidikan?
Dijawab oleh : Santoso Ismail
Jawaban :
Manajemen dalam dunia pendidikan menjadi salah satu yang diprioritaskan
untuk menjamin kualitas pendidikan, mengapa harus memerlukan
manajemen,yak karen kita tahu sendiri bahwa manajemen adalah yang akan
mengolah kegiatan yang ada di dalam sebuah organisasi atau lain sebagainya
agar organisasi tersebut bisa berjalan dengan yang kita semua
harapkan.Sedangkan dalam manajemen sekolah adalah perencanaan program
sekolah, pelaksanaan program sekolah, kepemimpinan kepala sekolah,
pengawasan/evaluasi, dan sistem informasi sekolah,Pentingnya manajemen di
sekolah agar pelaksanan program sekolah bisa tercapai
Penanya : Bagus Dwi Setiawan (kelompok II )
Pertanyaan 2 :
Aspek aspek apa saja yang menjadi fokus dalam manajemen berbasis
sekolah?

19
Dijawab oleh : Santoso Ismail
Jawaban :
Aspek yang menjadi fokus dalam manajemen berbasis sekolah antara
lain manajemen kurikulum dan program pengajaran, tenaga pendidikan,
kesiswaan, keuangan dan pembiayaan, sarana dan prasarana
pendidikan.Manajemen berbasis sekolah adalah suatu struktur
kemanajemenan yang dibentuk untuk meningkatkan mutu dan kualitas
pengelolaan pendidikan di Indonesia. Dalam mengupayakan peningkatan
mutu dan kualitas pendidikan tentu banyak kendala yang harus dihadapi
misalnya, strategi educational production function yang tidak berjalan lancar,
tidak adanya kesadaran orang tua terkait pendidikan anak, dan adanya
sentralisasi yang menyebabkan sekolah terpencil tidak mendapatkan
perhatian. Oleh karena itu, ada beberapa aspek yang sedang di fokuskan oleh
manajemen berbasis pendidikan, yaitu :
• kurikulum dan program pengajaran
yaitu aspek kredibilitas pendidikan yang mengurusi hal-hal yang terkait
dengan penuntadan kompetisi dan strategi pengajaran yang efektif.
• tenaga pendidikan
yaitu aspek yang membahas mengenai kuantitas dan kualitas tenaga
pendidik dalam memajukan pendidikan.
• Kesiswaan
yaitu aspek yang membahas mengenai interaksi siswa dan guru sebagai
bentuk pendekatan dan konsultasi atas masalah peserta didik dalam
pembelajaran
• keuangan dan pembiayaan
yaitu aspek yang membahas mengenai penunjangan finansial karena aspek
tersebut sangat penting untuk mendorong perubahan arah vertikal pada
konteks pendidikan.

20
• sarana dan prasarana pendidikan
yaitu aspek yang membahas mengenai infrastruktur serta bahan penunjang
lain yang dibutuhkan dalam pembelajaran.

3) Penanya : Fitri Walandow ( kelompok IV )


Pertanyaan :
seperti apa upaya yang sekolah lakukan untuk mewujudkan atau menciptakan
sekolah yg efektif?
Dijawab oleh : Susmawati
Jawaban :
Sekolah efektif adalah sekolah yang mencapai target dan tujuan pembelajaran
dalam jangka waktu yang telah direncanakan.nah untuk mewujudkan sekolah
yang efektif maka jika sekolah tersebut dapat mencapai tujuan yang sudah
seklah itu tetaokan maka akan terlahirkan sekolah yang efektif. Selanjutnya
adalah kepala sekolah sebagai pemimpin pembelajaran. Artinya, kepala
sekolah harus memfokuskan, mendorong, memonitor, dan selalu berupaya
untuk memperbaiki kegiatan belajar mengajar yang dilakukan oleh gurunya.

4) Penanya : Mita Aulia Aizah (Kelompok VI)


Pertanyaan : Coba jelaskan mengapa kepala sekolah sebagai penentu
menajemen sekolah dan jelaskan peranan dari setiap fungsi menajemen
sekolah!
Dijawab oleh : Anisa Awali dan Nurma Yamalia
Jawaban Anisa Awali:
Berikut adalah penjelasan tentang peran dari setiap fungsi manajemen sekolah
dan bagaimana kepala sekolah dapat memainkan peran penting dalam setiap
fungsi tersebut:

21
• Perencanaan: Fungsi perencanaan bertujuan untuk menetapkan tujuan dan
sasaran yang ingin dicapai oleh sekolah, serta merumuskan strategi dan
rencana untuk mencapai tujuan tersebut. Kepala sekolah berperan sebagai
pengambil keputusan utama dalam proses perencanaan dan bertanggung
jawab untuk menyusun rencana strategis jangka panjang dan rencana
taktis jangka pendek untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.

• Pengorganisasian: Fungsi pengorganisasian bertujuan untuk mengatur dan


mengelola sumber daya yang ada di sekolah, seperti sumber daya
manusia, anggaran, dan fasilitas, sehingga kegiatan sekolah dapat berjalan
dengan efektif dan efisien. Kepala sekolah berperan dalam mengorganisasi
tugas dan tanggung jawab guru dan karyawan sekolah, serta memastikan
bahwa semua sumber daya yang ada dimanfaatkan dengan baik.
• Pelaksanaan: Fungsi pelaksanaan bertujuan untuk melaksanakan rencana
dan strategi yang telah ditetapkan dalam proses perencanaan, serta
memastikan bahwa kegiatan sekolah berjalan sesuai dengan yang telah
direncanakan. Kepala sekolah berperan dalam memimpin dan mengawasi
semua kegiatan di sekolah, serta memastikan bahwa seluruh kegiatan
dilaksanakan dengan baik dan mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
• Pengawasan: Fungsi pengawasan bertujuan untuk memonitor dan
mengevaluasi kinerja sekolah, serta memastikan bahwa tujuan dan sasaran
yang telah ditetapkan tercapai. Kepala sekolah berperan dalam memonitor
kinerja guru dan karyawan sekolah, serta melakukan evaluasi terhadap
kegiatan dan program yang telah dilaksanakan.

Dengan memainkan peran yang penting dalam setiap fungsi manajemen


sekolah, kepala sekolah dapat membantu sekolah mencapai tujuan dan sasaran
yang telah ditetapkan, serta meningkatkan kinerja sekolah secara keseluruhan.

Jawaban Tambahan Nurma Yamalia :

22
Kepala sekolah memiliki peran yang sangat penting sebagai penentu
manajemen sekolah karena kepala sekolah adalah orang yang bertanggung
jawab atas pengelolaan dan pengembangan seluruh kegiatan di sekolah, serta
mencapai tujuan dan sasaran pendidikan yang telah ditetapkan. Karena kepala
sekolah adalah pemimpin dari sekolah tersebut dan mempunyai peran yang
sangat besar dalam mengembangkan kualitas pendidikan sekolah. Dikatakan
mempunyai peran yang sangat besar karena kepala sekolah lebih dekat dan
langsung berhubungan dengan pelaksanaan program pendidikan dalam tiap
satuan pendidikan. Dapat dilaksanakan atau tidaknya tujuan pendidikan sangat
tergantung pada kecakapan dan kebijakan kepala sekolah sebagai pendidik
sekaligus pemimpin. Peran menajemen yaitu dengan melakukan pengelolaan
menajemen peningkatan mutu.

5) Penanya : Julita Puspita (kelompok V)


Pertanyaan :
Permasalahan apa saja yang timbul dalam menajemen sekolah ?
Dijawab oleh : Anisa Awali
Jawaban :
Permasalahan yang timbul dalam menajemen sekolah adalah pendidikan yang
tidak berbasis pada cita-cita peserta didik, menajemen pendidikan di indonesia
yang tidak berbasis pada kompetensi yang sebenarnya, paradigma peserta
didik yang sertificate oriented, dan paradigma tujuan pendidikan dimasyarakat
terdapat banyak kesalahan.

23

Anda mungkin juga menyukai