Anda di halaman 1dari 6

KERANGKA ACUAN KEGIATAN

KELAS IBU HAMIL

I. PENDAHULUAN
Program kelas ibu hamil adalah sarana untuk belajar bersama tentang
kesehatan bagi ibu hamil dalam bentuk tatap muka dalam kelompok yang
bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan dan ketrampilan ibu-ibu mengenai
kehamilan, persalinan, nifas, KB pasca persalinan, pencegahan komplikasi,
perawatan bayi baru lahir dan aktifitas fisik/senam ibu hamil.

II. LATAR BELAKANG


Secara nasional, akses masyarakat kita terhadap pelayanan kesehatan ibu
cenderung semakin membaik. Survei Penduduk Antar Sensus (SUPAS)
2015 menunjukkan masih tingginya Angka Kematian Ibu (AKI)
yaitu 305 per 100.000 kelahiran hidup dan berdasarkan Survei
Demografi dan Kesehatan Indonesia (SDKI) 2017 Angka Kematian
Bayi (AKB) 24 per 1.000 kelahiran hidup. Sementara itu, data SDKI
2017 menunjukkan angka kelahiran pada perempuan usia 15-19
tahun (Age Specific Fertility Rate/ASFR) sebesar 36 per 1000. Hasil
kajian lanjut Sensus Penduduk 2010 menunjukkan bahwa 6,9%
kematian ibu terjadi pada perempuan usia kurang dari 20 tahun dan
92% meninggal saat hamil atau melahirkan anak pertama.
Hasil Sistem Registrasi Sampel (SRS, Balitbangkes) tahun 2016
menunjukkan data penyebab kematian ibu adalah hipertensi (33,7%),
perdarahan (27,03%), komplikasi non obstetrik (15,7%), komplikasi
obstetrik lainnya (12,04 %), infeksi (4%) dan lain-lain (4,5%). Penyebab
kematian bayi baru lahir adalah komplikasi kejadian intrapartum
(28,3%), gangguan respiratori dan kardiovaskuler ( 21,3 % ), BBLR
dan prematur (19 %), infeksi (7,3 %), tetanus neonatorum (1,2 %),
lain-lain (8,2 %). Indikator RPJMN 2020 – 2024 A n g k a kematian ibu
(AKI) (per 100.000 kelahiran hidup) tahun 2020 sebanyak 230 ibu,
tahun 2021 sebanyak 217 ibu, tahun 2022 sebanyak 205 ibu, tahun 2023
sebanyak 194 ibu, tahun 2024 sebanyak 183 ibu. A n g k a kematian bayi
(AKB) (per 1000 kelahiran hidup) tahun 2020 sebanyak 20,6 bayi, tahun
2021 sebanyak 19,5 bayi, tahun 2022 sebanyak 18,6 bayi, tahun 2023
sebanyak 17,6 bayi, tahun 2024 sebanyak 16 bayi. A n g k a kematian
neonatal (per 1.000 kelahiran hidup) tahun 2020 sebanyak 12,9 bayi,
tahun 2021 sebanyak 12,2 bayi, tahun 2022 sebanyak 11,6 bayi, tahun
2023 sebanyak 11 bayi, tahun 2024 sebanyak 10 bayi.
Di wilayah Sidoarjo telah menyumbang kematian ibu tahun 2017 sebanyak
30 ibu dan tahun 2018 sebanyak 25 ibu dan kematian bayi tahun 2017
sebanyak 198 bayi dan tahun 2018 sebanyak 187 bayi. Dari angka di atas
Waru telah menyumbang kematian ibu sebanyak 1 ibu pada tahun 2021 dan
kematian neonatal sebanyak 1 bayi di tahun 2021. Kematian ibu dan bayi bisa
kita minimalkan dengan peningkatan kualitas pelayanan dan pengetahuan ibu
mulai masa kehamilan, persalinan, bayi baru lahir sampai dengan masa nifas.
sedangkan dewasa ini penyuluhan kesehatan ibu hamil dan anak pada
umumnya masih banyak dilakukan melalui konsultsi perorangan atau kasus per
kasus pada waktu ibu memeriksakan kandungan atau pada waktu kegiatan
posyandu. Kegiatan penyuluhan semacam ini banyak kelemahannya antara lain
:

1. Pengetahuan yang diperoleh hanya sebatas masalah kesehatan yang dialami


saat konsultasi.
2. Penyuluhan yang diberikan tidak terkoordinir, sehingga ilmu yang diberikan
kepada ibu hanyalah pengetahuan yang dimiliki oleh petugas saja.
3. Tidak ada rencana kerja sehingga tidak ada pemantauan atau pembinaan
secara lintas sector dan lintas program.
4. Pelaksanaan penyuluhan tidak terjadwal dan tidak berkesinambungan.
Untuk mengatasi kelemahan-kelemahan di atas maka direncanakan metode
pembelajaran kelas ibu hamil (KEMENKES RI, 2014).

III. TUJUAN
1. Tujuan Umum :
Meningkatkan pengetahuan dan ketrampilan, merubah sikap dan
perilaku ibu agar memahami tentang pemeriksaan kehamilan, agar ibu dan
janin sehat, persalinan aman, nifas nyaman ibu selamat, bayi sehat,
pencegahan penyakit fisik dan jiwa, gangguan gizi dan komplikasi
kehamilan, persalinan, nifas agar ibu dan bayi sehat, perawatan bayi baru
lahir, serta aktifitas fisik/senam hamil (KEMENKES RI, 2014).

2. Tujuan Khusus:
a. Meningkatkan pemahaman, sikap dan perilaku ibu hamil tentang
pemeriksaan kehamilan, persalinan aman, nifas nyaman, perawatan
bayi baru lahir, Inisiasi Menyusui Dini (IMD), KB pasca persalinan,
mitos/kepercayan, pencegahan penyakit menular seksual, pencegahan
komplikasi kehamilan, persalinan dan nifas
b. Ibu bisa melakukan aktifitas fisik ibu hamil dan senam hamil.
c. Membangun sumber daya manusia unggul dan berkarakter melalui
peningkatan akses pelayanan di bidang pendidikan, kesehatan serta
kebutuhan dasar lainnya.

IV. KEGIATAN POKOK DAN RINCIAN KEGIATAN


NO KEGIATAN POKOK RINCIAN KEGIATAN
1 Persiapan sebelum 1. Melakukan Identifikasi ibu hamil
pelaksanaan kelas ibu hamil yang ada di wilayah kerja
puskesmas Waru.
2. Mempersiapkan tempat sarana
dan prasarana pelaksanaan kelas
ibu hamil (puskesmas,
polindes/poskesdes, balai desa,
atau rumah warga). Tempat dan
sarana belajar menggunakan
tikar/karpet, bantal.
3. Mempersiapkan materi, alat bantu
penyuluhan dan jadwal
pelaksanaan kelas ibu hamil.
4. Menyiapkan tim pelaksana kelas
ibu hamil yaitu fasilitator,
narasumber dan kader.
5. Mengundang semua ibu hamil di
wilayah kerja Puskesmas Waru.
2 Pelaksanaan kelas ibu hamil 1. Pre Test
2. Penyampaian materi
3. Post Test
4. Senam hamil
3 Monitoring Evaluasi dan Melakukan monitoring, evaluasi dan
pelaporan pelaporan mengacu pada form yang
sudah tersedia.

V. CARA MELAKSANAKAN KEGIATAN


1. Tim pelaksana kelas ibu hamil memandu para peserta untuk belajar
bersama dengan menggunakan media buku KIA dan lembar balik.
2. Curah pendapat/berbagi pengalaman antar peserta kelas ibu hamil.
3. Tanya jawab/diskusi
4. Senam hamil sebagai penutup dalam pertemuan kelas ibu hamil yang di
pandu oleh tim pelaksana kelas ibu hamil
VI. SASARAN
N KEGIATAN SASARAN TARGET
O
1 Ibu hamil 2915 ibu hamil 82 %
2 Suami 2915 ibu hamil 25 %

VII. PERAN TERKAIT


1. Peran Lintas Program
a. Penanggung jawab Promkes dan Pemberdayaan Masyarakat sebagai
motivator
b. Penanggung jawab Perbaikan gizi sebagai narasumber
c. Penanggung jawab P2P (pencegahan penanggulangan penyakit
menular) sebagai
nara sumber
d. Penanggung jawab Poli Gigi sebagai memeriksa kesehatan gigi dan
mulut ibu hamil, memberikan penyuluhan kesehatan gigi dan mulut,
serta merujuk ke fasilitas kesehatan bila diperlukan.
e. Penanggung jawab Laboratorium untuk memeriksa kebutuhan
pemeriksaan laboratorium ibu hamil .

2. Peran Lintas Sektor


a. Untuk memperoleh dukungan (memberikan izin untuk pelaksanaan
kelas bumil, menyediakan tempat sarana dan prasarana) sehingga
kelas ibu hamil dapat dikembangkan dan berjalan sesuai yang
diharapkan
b. Memotivasi ibu hamil dan keluarganya agar mau mengikuti kelas ibu
hamil.
c. Memberikan informasi tentang kelas ibu hamil pada masyarakat
khususnya keluarga ibu hamil

VIII. JADWAL PELAKSANAAN KEGIATAN


A. Waktu dan Lokasi :
NO DESA TANGGAL TEMPAT KETERANGAN
 6, 15, 22, 28 Juni Balai Desa Polindes
1 Ngingas 2022
 17 Oktober 2022
2 Tambak Sawah  2, 9, 16, 23 Juni 2022 Balai Desa Polindes
3 Kepuh Kiriman  20, 26 Juli 2022 Balai Desa Polindes
2, 8 Agustus 2022
4 Wedoro  17 Oktober 2022 Balai Desa Polindes
5 Berbek  2, 12 Juli 2022 Balai Desa Polindes
6 Wadung Asri  7, 15, 22, 28 Juli 2022 Balai Desa Polindes
7 Tropodo  08 November 2022 Balai Desa Polindes
 5, 12, 19, 26 Balai Desa Polindes
8 Kureksari
September 2022
9 Tambak Rejo  27 Oktober 2022 Balai Desa Polindes
10 Tambak Sumur  - - -
11 Tambak Oso  - - -

IX. MONITORING EVALUASI PELAKSANAAN KEGIATAN DAN PELAPORAN


Bidan pengelola program KIA mengevaluasi pelaksanaan kegiatan,
apakah sudah sesuai dengan jadwal dan langkah-langkah yang ditentukan.
Dan membicarakan dengan tim pelaksanaan kegiatan apabila ada perubahan
jadwal kegiatan, tempat atau ketidakhadiran peserta serta mencarikan solusi
dengan catatan tidak mengganggu kegiatan lain. Evaluasi pelaksanaan
kegitan ini dilaporkan ke penanggung jawab UKM dan kepala puskesmas
setiap akhir kegiatan.

X. PENCATATAN, PELAPORAN DAN EVALUASI KEGIATAN


Tim kelas ibu hamil mendokumentasikan semua hasil kegiatan kelas
ibu hamil dan melaporkan ke koordintor program KIA yang selanjutnya
pemegang program KIA merekap hasil laporan kelas ibu hamil dari 11 Desa
setiap akhir kegiatan ( akhir bulan Maret, Juni, September, Desember)
kemudian dilaporkan ke penanggung jawab UKM dan Kepala Puskesmas
Waru, dan selanjutnya dilaporkan ke Dinas Kesehatan Kabupaten Sidoarjo
setiap 6 bulan sekali.

Waru, 02 Januari 2022


Mengetahui
Kepala Puskemas Waru Penanggung jawab Program KIA
Puskesmas Waru

dr. Mukarini Asifatul Mubarroh


NIP. 19651005 200212 2 002 NIP.19680719 199001 2 001

Anda mungkin juga menyukai