Anda di halaman 1dari 1

Nama: Vincent Romeo Koman

Nim : 01011210063

Menurut saya dengan contoh kasus korupsi seperti kasus Menteri Sosial juliari batubara sebagai
tersangka dalam kasus korupsi bantuan sosial covid 19 kasus korupsi membuat masyarakat marah
karena dilakukan seorang menteri yang seharusnya menjadi contoh dan membantu rakyat miskin
ditambah lagi uang yang dikorupsi adalah bantuan untuk korban pandemi, hukuman apa yang pantas
untuk koruptor koruptor di masa ini orang-orang yang tega merampok dana Bansos di saat masyarakat
sangat membutuhkan. Presiden Jokowi sendiri pernah bilang hukuman mati untuk koruptor "bisa aja
kalau kehendak masyarakat bahwa Pantaskah seorang menteri seperti juliari menerima hukuman mati
kita akan membahasnya dalam kasus menteri juliari berawal sejak ia menjalankan program Bansos covid
19 di wilayah Jabodetabek tahun ini bantuan sosial ini berupa pembagian paket sembako untuk 1,9 juta
keluarga total bantuan bernilai 5,9 Triliun Rupiah dan dibagi dalam dua periode dari 5,9 triliun rupiah ini
menteri juliari juga mengambil sekitar 17 Miliar untuk kepentingannya sendiri KPK menduga untuk satu
paket Bansos bernilai Rp300.000 ia keluarkan ia mengambil si sebanyak Rp10.000, fee atau suap diberi
oleh supplier yang bekerjasama menyediakan barang bansos menyerahkan 8,2 Miliar untuk periode
pertama di periode kedua sebesar 8,8 miliar KPK berhasil mengamankan uang sejumlah 14,5 miliar bila
menteri juliari terbukti menyelewengkan dana ia melanggar pasal pasal 11 atau 12 a dan b dalam UU
tindak pidana korupsi namun ada juga pasal hukuman mati di pasal 2 ayat 2 UU Nomor 20 di mana
setiap orang yang kaya diri sendiri atau orang lain sehingga merugikan keuangan negara saat negara
dalam bahaya dapat dijatuhi hukuman mati mantan Hakim tindak pidana korupsi Asep Iwan Iriawan
menganggap KPK harus menjerat juliari dan pelaku lain dengan pasal hukuman mati kecurangan
pembagian bangsa sehingga berakhir dengan pemotongan fee saja, menurut banyak laporan
pertengahan tahun ada banyak kejanggalan dalam sembako yang mereka terima diantaranya isi paketan
semakin sedikit dan makanan yang semakin berkualitas. koordinator masyarakat anti korupsi boyamin
Saiman dalam sebuah wawancara televisi mengatakan bahwa ada pengurangan volume dan kualitas
tembakau dari periode 1 sampai periode kedua pembagian menurut perhitungan goyangi paket
sembako pada periode pertama dari bulan April sampai Juni hanya bernilai sekitar rp206.000 dalam
periode kedua yaitu Juli sampai Desember ia menemukan bahwa kualitas makanan seperti ikan kaleng
dan berat berkurang drastis diantaranya kaleng sarden lebih banyak air dan berasnya berwarna hitam
Adapun pengurangan kaleng sarden dari 8 kaleng jadi 2 kaleng alhasil ada pengurangan estimasi harga
paket sembako 163.000 yang seharusnya Rp300.000 juga bahwa hal ini dimungkinkan dengan proses
pemotongan bertahap pada setiap proses pembelian barang ia menduga dari membiarkan terjadinya
pemotongan tarif dari pihak pemborong sampai ke pihak kontraktor kalau perhitungan boyamin benar
berarti dampak korupsi mensos jauh lebih besar dari pemotongan Rp10.000 per paket saja. Sejak awal
pandemi, ketua KPK Firli bahuri mengatakan pihaknya sudah curiga ada potensi korupsi Bansos covid 19,
juga sebelumnya sudah mengatakan bahwa korupsi terkait dana Bansos Pak Deni bisa dituntut hukuman
mati maka dari itu jangan pernah korupsi dana bantuan untuk rakyat sedang susah Dia berkata, jangan
pernah berpikir coba-coba atau berani korupsi dana Bansos KPK pasti akan mengambil opsi tuntutan
hukuman mati, atas kondisi pandemi covid 19 memenuhi unsur negara yang sedang bahaya sesuai ayat
2 Pasal 2 UU Nomor 20 sehingga hukuman mati menjadi hukuman bagi pelaku korupsi. Dengan kasus
tersebut menurut saya bahwa koruptor pantes mati.

Anda mungkin juga menyukai