Anda di halaman 1dari 4

ANALISA UJARAN KEBENCIAN PADA KOLOM KOMENTAR AWKARIN

DALAM POSTINGAN TANGGAL 28 JANUARI 2023

Camelia Putri ( 07 )
Reyvaluna Amira Mustafa ( 29 )
Sinta Cahaya Putri ( 33 )
Zahra Azelia Nurrahma ( 36 )

Kelas IX IPS I
Tahun Ajaran 2022 /2023

SMAN 12 Jakarta
Jl. Pertanian No.9,RW.1,Klender,Kec.Duren Sawit,Kota Jakarta Timur,
Daerah Khusus Ibukota Jakarta 13470

ABSTRAK

Pada zaman sekarang pengaruh globalisasi dalam teknologi terutama media sosial
yang mempengaruhi kehidupan masyarakat. Serta mendapatkan pendapat dari
berbagai pengguna dalam media sosial. Bahkan banyak pengguna media sosial yang
memberikan pendapat diluar batasan. Media sosial yang biasa digunakan salah
satunya Instagram. Terdapat beberapa influencer ternama di Indonesia, salah satunya
adalah Karin Novilda. Dengan banyak pengikut dalam media sosial terutama
Instagram yang memiliki fitur kolom komentar. Pada kolom komentar, pengguna
Instagram dapat memberikan pendapat yang beragam. Pendapat yang berasal dari
pengguna Instagram seringkali menimbulkan pandangan banyak bagi pembacanya.
Dengan banyaknya pandangan bisa menyebabkan perselisihan. Sebagai influencer
yang mengunggah foto dan video, juga mendapatkan komentar yang kurang baik
dalam media sosial.

ABSTRAK

Nowadays, the influence of globalization in technology, especially social media,


affects people's lives. As well as getting opinions from various users on social media.
In fact, many social media users give opinions outside of boundaries. One of the
commonly used social media is Instagram. There are several well-known influencers
in Indonesia, one of which is Karin Nolvida. With many followers on social media,
especially Instagram, which has a comment column feature. In the comments column,
Instagram users can provide diverse opinions. Opinions that come from Instagram
users often cause many views for their readers. With so many views, it can cause
disputes. As an influencer who uploads photos and videos, also gets unfavorable
comments on social media.

PENDAHULUAN

Landasan Teori
Hate speech adalah suatu ujaran kebencian yang dilakukan di berbagai media, yang
membuat semakin populer karena perbedaan yang sampai mewakili berbagai
kelompok seperti suku, ras, etnis dan agama (Rohman, 2016). Hate speech ini
biasanya semakin meningkat intensitasnya di media sosial menjelang pemilihan
umum kepala daerah. Dasar yang paling banyak menyebabkan perselisihan atau
perbedaan adalah masalah sara (suku, ras, agama diantara golongan). Kejahatan ini
memilki potensi mengancam ke stabilitas negara dan keamanan. Terkait dengan
permasalahan di atas pemerintah mengeluarkan aturan terkait penanganan ujaran
kebencian (Hate Speech).
Ujaran kebencian merupakan suatu hal yang banyak ditemui dalam kehidupan
sehari-hari, terutama dalam media sosial. Banyak orang yang menggiring opini agar
orang lain memikirkan hal yang sama. Dengan menganalisis ini memberikan edukasi
kepada pengguna media sosial bahwa ujaran kebencian dapat mengganggu kesehatan
mental seseorang.
Karin Novilda adalah influencer besar di Indonesia yang dikenal dengan nama
Awkarin. Influencer ini memiliki banyak pengikut di akun Instagram dan memiliki
seorang kekasih yang bernama Christopher Jonathan Alden dan biasa dikenal
bernama Alden yang merupakan seorang finalis Masterchef season 9. Terdapat
postingan di akun Instagram @narinkovilda pada tanggal 28 Januari 2023 yang
menarik perhatian para netizen untuk memberikan pendapat kontroversial. Postingan
tersebut berisi foto Awkarin bersama Alden yang sedang bermesraaan. Influencer
seperti Awkarin yang memiliki pengikut yang banyak sehingga dalam akun Instagram
terutama pada kolom komentar terdapat ujaran kebencian terhadap Awkarin.

PEMBAHASAN

Perkembangan masyarakat modern yang disertai dengan kecanggihan teknologi


informasi dan komunikasi menyebabkan semakin terbukanya kesempatan individu
untuk berinteraksi dengan sesama. Media sosial menjadi sebuah tempat bagi para
warganet atau netizen dalam menjalankan beberapa ajang interaksi tanpa harus
mengenal, mengetahui identitas, dan saling bertemu. Salah satu bentuknya dengan
saling memberikan komentar tentang apa yang suatu individu lihat dan rasakan dalam
sebuah postingan atau berita.

Ujaran kebencian bertolak belakang dengan konsep kesantunan berbahasa, sama


hal nya dengan etika berkomunikasi (Ningrum et al., 2018). Menurut Beryandhi
(2020), terdapat banyak faktor pendorong seseorang melakukan ujaran kebencian,
seperti permasalahan emosional pribadi, berita bohong, dan bahkan sekadar iseng.
Kasus ujaran kebencian yang dapat ditemukan di media sosial sangat beragam. Dapat
berupa penghinaan terhadap suatu ras, penghinaan terhadap fisik atau penampilan
seseorang, bahkan hal miris seperti menyuruh suatu individu untuk mati atau
menghilang. Ujaran kebencian di media sosial termasuk ke dalam cyberbullying.
Dilansir dari kompas.com, komentar jahat atau ujaran kebencian memang ditujukan
untuk menghina, merendahkan, membuat korban merasa sakit. Masalah tersebut tentu
saja tidak bisa diabaikan karena dapat mempengaruhi permasalahan mental seseorang.

Contoh Ujaran Kebencian


Berikut terlampir ujaran kebencian dalam postingan instagram @awkarin pada
tanggal 23 Januari 2023:

Dampak Ujaran Kebencian

Dampak ujaran kebencian bagi para korban dapat sangat berbahaya. Apalagi media
sosial merupakan tempat yang terbuka sehingga ujaran kebencian yang dilontarkan
dapat terlihat oleh khalayak ramai. Hal tersebut dapat menyebabkan tekanan sosial,
stress, trauma, hingga bunuh diri bagi korban. Selain itu, kondisi tersebut juga dapat
menyebabkan korban merasa takut berada dalam lingkungan sosial. Sehingga, korban
akan memilih untuk mengisolasikan diri, mengumpat di rumah, dan tidak lagi
berinteraksi. Oleh karena itu, diperlukan kesadaran lebih bagi para warganet dalam
menyaring ujaran yang ingin diungkapkan. Kesadaran akan pidana UU ITE juga
sangat diperlukan, agar warganet lebih berhati-hati dalam mengungkapkan
pikirannya saat berkomentar.

KESIMPULAN

Berdasarkan pada hasil penelitian, maka dapat diambil kesimpulan bahwa


1. Netizen ingin menghina dan menghujat.
2. Netizen merasa kesal dan marah.
3. Netizen ingin memberi peringatan, dan
4. Netizen ingin memprovokasi. Secara umum ujaran netizen Indonesia pada
kolom komentar Instagram Karin Novilda dengan ujaran negatif, diantaranya:
Menyindir disertai dengan olokan keburukan, Menuduh suatu hal atau
perbuatan, dan Menilai bentuk fisik dan sifat lawan tutur dengan kategori yang
negatif. Hal ini ditandai dengan penggunaan kata julukan negatif.

UNGKAPAN TERIMA KASIH

Puji syukur selalu saya panjatkan kehadiran Tuhan Yang Maha Esa. Atas
karunianyalah kami dapat menyelesaikan laporan penelitian yang berjudul "Analisis
Ujaran Kebencian Pada Kolom Komentar Awkarin dalam Postingan Tanggal 28
Januari 2023" dapat kami selesaikan dengan tepat waktu.

Ucapan terima kasih penulis sampaikan kepada Ibu Ulfatulallila Agustina


Widjoyo sebagai ibu guru mata pelajaran Bahasa Indonesia. Bantuan dan masukkan
beliau sangatlah berarti. Kami yang masih minim ilmu banyak mendapat ilmu dari
beliau.

Terima kasih kepada teman-teman yang telah banyak membantu menuangankan


ide, gagasan ataupun pendapat yang telah disampaikan agar laporan penelitian ini
dapat diselesaikan dengan baik dan tepat waktu.

DAFTAR PUSTAKA
https://www.babla.co.id/bahasa-inggris-bahasa-indonesia/upload
diakses tanggal 16 Maret 2023 pukul 15.45

https://dspace.uii.ac.id/bitstream/handle/123456789/17254/05.2%20bab%202.pdf?
sequence=7&isAllowed=y
diakses tanggal 16 maret 2023 pukul 15.40

https://www.instagram.com/p/Cn84edcL1K0/?igshid=YmMyMTA2M2Y=
diakses tanggal 16 maret 2023 pukul 15.47

Anda mungkin juga menyukai