C. Perbedaan Kemampuan
Tahap-tahap persahabatan
Tahapan Usia Karakteristik
Persahabatan sementara 3-7 Anak-anak bersifat egosentris,
mereka berpikir hanya mengenai
sesuatu yang mereka inginkan dari
hubungan
Bantuan satu arah 4-9 Anak-anak membatasi teman
sebagai seseorang yang mau
mengerjakan sesuatu sebagaimana
dilakukan temannya
Dua cara, bekerja sama 6-12 Persahabatan melibatkan masalah
menerima dan memberi namun
masih ada unsur membedakan
kepentingan diri daripada
kepentingan orang lain
Keintiman 9-15 Anak-anak memandang
persahabatan seperti sesuatu yang
berlangsung lama, sistematik
Kebebasan secara otomatis 12-dst Anak-anak saling menghargai
kebutuhan temannya untuk
keduanya saling bergantung atau
memiliki otonomi
A. Jasmaniah
Berkaitan dengan kebutuhan pemeliharaan dan pertahanan diri, anak usia SD
memasuki tahapan perkembangan moral dan sosial yang memperhatikan
pemuasan keinginan dan kebutuhannya sendiri tanpa mempertimbangkan
kebutuhan orang lain.
C. Memiliki
Pada masa usia di kelas-kelas rendah di SD, anak-anak sudah mulai
meninggalkan dirinya sebagai pusat perhatian. Anak-anak ini akan cenderung
mengikuti aturan dari kelompok bermainnya/setia, dan juga menggantungkan
dirinya kepada kelompok tersebut.
D. Aktualisasi Diri
Anak usia kelas tinggi di SD mulai ingin merealisasikan potensi-potensi yang
dimilikinya sehingga anak berusaha memenuhi kebutuhan tersebut dengan sikap
persaingan, atau berusaha mewujudkan keinginannya yang biasanya terdengar
sangat tinggi dan muluk seperti ingin jadi juara tinju, pembalap dan sebagainya.
De Cecco dan Grawford (1974) mengajukan 4 peranan guru memberikan dan
meningkatkan motivasi siswa:
1. Membangkitkan semangat siswa
2. Memberikan harapan yang realistis
3. Memberikan insentif
4. Memberi pengarahan