Anda di halaman 1dari 4

Perbedaan Individu Anak Usia Sekolah Dasar

A. Perbedaan Pada Perkembangan Fisik


Perkembangan motorik pada anak laki-laki dan perempuan usia SD

Usia Perilaku yang terpilih


1 Dalam gerakan anak perempuan lebih superior dan teliti, sedangkan pada
anak laki-laki lebih superior dalam kekuatan, dan beberapa tindakannya
kurang kompleks.
2 Keseimbangan dengan berdiri satu kaki tanpa memperhatikan
kemungkinannya. Anak-anak dapat berjalan melangkah lebar dengan
seimbang
3 Memiliki kekuatan menggenggam secara ajeg dengan tekanan 6 kg
4 Anak perempuan dapat melompat setinggi 21 cm, sedangkan anak lelaki
dapat sampai 10 inci
5 Anak laki-laki dapat melompat setinggi 150 cm, sedangkan anak
perempuan melompat setinggi 135 cm

B. Perbedaan Pada Perkembangan Moral


1. Piaget dan tahapan moral
Tahap pertama, hambatan moralitas juga disebut (heteronomous morality),
bercirikan kekakuan, penyesuaian yang sederhana.
Tahap kedua, moralitas kerja sama juga disebut (autonomous morality),
bercirikan moral yang fleksibel (kenyal).

Dua tahap perkembangan moral menurut Piaget


Aspek Hambatan Moralitas Kerja sama Moralitas
Moralitas
Pandangan Seorang anak Anak-anak dapat
memandang suatu menggantikan orang lain.
tindakan baik atau Mereka tidak absolut dalam
buruk dan penyesuaian, tetapi
berpendapat bahwa melihatnya dari beberapa
tiap orang sudut pandang
melihatnya dengan
cara yang sama

Kesungguhan Anak menyesuaikan Beberapa tindakan


tindakan dengan penyesuaian anak
penuh tanggung berdasarkan
jawab, bukan karena kesungguhan bukan
ada motif di karena konsekuensi
belakangnya
Peraturan Anak-anak tunduk Anak-anak mengenal
pada peraturan bahwa peraturan dibuat
sebab sakral dan oleh manusia dan dapat
tidak dapat diubah diubah oleh manusia
Hukuman Anak sangat takut Anak lebih bersifat lunak
pada hukuman terhadap hukuman yang
dikompensasikan dengan
pengorbanan dan
pertolongan

2. Koherlberg dan alasan moral


Koherlberg melukiskan tiga tingkatan alasan moral:
a. Tingkat 1,
Pra-conventional morality (anak usia 4-10 tahun) anak masih dibawah
pengawasan orang tua dan lain-lain, tunduk pada peraturan untuk
mendapatkan hadiah atau menghindari hukuman.
b. Tingkat 2,
Conventional morality (anak usia 10-13 tahun) anak telah
menginternalisasikan figur kekuasaan standar. Mereka patuh terhadap
peraturan untuk menyenangkan orang lain.
c. Tingkat 3,
Post-conventional morality (anak usia 13 tahun atau lebih) moralitas
sepenuhnya internal. Dewasa ini orang-orang telah mengenal beberapa
konflik standar moral dan memilih di antara standar tersebut.

C. Perbedaan Kemampuan
Tahap-tahap persahabatan
Tahapan Usia Karakteristik
Persahabatan sementara 3-7 Anak-anak bersifat egosentris,
mereka berpikir hanya mengenai
sesuatu yang mereka inginkan dari
hubungan
Bantuan satu arah 4-9 Anak-anak membatasi teman
sebagai seseorang yang mau
mengerjakan sesuatu sebagaimana
dilakukan temannya
Dua cara, bekerja sama 6-12 Persahabatan melibatkan masalah
menerima dan memberi namun
masih ada unsur membedakan
kepentingan diri daripada
kepentingan orang lain
Keintiman 9-15 Anak-anak memandang
persahabatan seperti sesuatu yang
berlangsung lama, sistematik
Kebebasan secara otomatis 12-dst Anak-anak saling menghargai
kebutuhan temannya untuk
keduanya saling bergantung atau
memiliki otonomi

Jenis-jenis Kebutuhan Anak Usia Sekolah Dasar

A. Jasmaniah
Berkaitan dengan kebutuhan pemeliharaan dan pertahanan diri, anak usia SD
memasuki tahapan perkembangan moral dan sosial yang memperhatikan
pemuasan keinginan dan kebutuhannya sendiri tanpa mempertimbangkan
kebutuhan orang lain.

Hurlock (1978) mengemukakan bahwa disiplin berguna bagi anak untuk:


1. Memberikan rasa aman kepada anak, dengan memberitahukan kepada mereka
secara tegas apa yang boleh dilakukan dan tidak dilakukan.
2. Berusaha belajar bersikap sesuai dengan cara yang akan mendatangkan pujian
yang ditafsirkan sebagai tanda penerimaan dirinya.
3. Mendorong anak mencapai apa yang diharapkan dari dirinya, jika disiplin
tersebut sesuai dengan perkembangan dirinya.
4. Membantu anak mengembangkan hati nuraninya, dan mengasah intuisi dalam
dirinya.
B. Kasih Sayang
Kasih sayang merupakan salah satu bentuk afeksi menurut teori psikologi.
Namun secara harfiah kasih sayang merupakan bentuk respon kejiwaan terhadap
pengaruh dari luar sehingga menimbulkan kemauan untuk peduli, empati, bahkan
sedih dan marah. Sedangkan secara sempit, kasih sayang diartikan sebagai
bentuk perasaan di antara dua pihak.

C. Memiliki
Pada masa usia di kelas-kelas rendah di SD, anak-anak sudah mulai
meninggalkan dirinya sebagai pusat perhatian. Anak-anak ini akan cenderung
mengikuti aturan dari kelompok bermainnya/setia, dan juga menggantungkan
dirinya kepada kelompok tersebut.

D. Aktualisasi Diri
Anak usia kelas tinggi di SD mulai ingin merealisasikan potensi-potensi yang
dimilikinya sehingga anak berusaha memenuhi kebutuhan tersebut dengan sikap
persaingan, atau berusaha mewujudkan keinginannya yang biasanya terdengar
sangat tinggi dan muluk seperti ingin jadi juara tinju, pembalap dan sebagainya.
De Cecco dan Grawford (1974) mengajukan 4 peranan guru memberikan dan
meningkatkan motivasi siswa:
1. Membangkitkan semangat siswa
2. Memberikan harapan yang realistis
3. Memberikan insentif
4. Memberi pengarahan

Anda mungkin juga menyukai