Anda di halaman 1dari 12

Jurnal Teknologi dan Informasi Bisnis ISSN : 2655-8238

Vol. 3 No.1 31Januari 2021


https://doi.org/10.47233/jteksis.v3i1.190
Sosial Media Sebagai Media Baru Pendukung Media Massa untuk
Komunikasi Politik dalam Pengaplikasian Teori Agenda Setting: Tinjauan
Ilmiah pada Lima Studi Kasus dari Berbagai Negara

Nabila Astari

Departemen Ilmu Komunikasi, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Indonesia,
nabila.astari01@ui.ac.id

ABSTRAK
Dampak media sosial pada komunikasi politik merupakan topik yang menjadi sebuah fokus dalam studi
kampanye politik. Studi ini bertujuan untuk mengetahui apakah ada peranan dari media sosial dan media
massa dalam agenda setting yang dilakukan oleh politikus dalam komunikasinya di media sosial di berbagai
negara. Teori agenda setting adalah topik yang dieksplorasi dengan baik dalam teori efek media, maupun
kreasi media. Lima studi terdahulu yang diteliti pada studi ini memiliki kesamaan pada aspek menggunakan
media sosial sebagai media pendukung proses agenda setting. Dari lima studi kasus yang direview dapat
dilihat bahwa ada keterkaitan era tantara agenda setting dan media massa. Mayoritas dari studi kasus yang
diteliti menggambarkan keadaan yang serupa dengan penelitian terdahulu mengenai agenda setting, studi
menunjukkan bahwa kebangkitan media baru seperti media sosial mengubah arus komunikasi dan juga arah
komunikasi politik. Proses agenda setting dalam proses kampanye atau pemilihan terjadi dihampir seluruh
negara, baik hal itu terjadi secara masif dan gamblang, maupun secara tertutup dan tidak massif. Dan media
mainstream memiliki peranan tersendiri dalam setiap proses agenda setting.
KATA KUNCI: Agenda setting; Komunikasi Politik; Kampanye; Media Sosial; Media Mainstream

LATAR BELAKANG ditinjau dari lima kasus penelitian dari


Dampak media sosial pada berbagai negara yang telah diteliti dalam
komunikasi politik merupakan topik yang sepuluh tahun terakhir.
menjadi sebuah fokus dalam studi kampanye Studi ini bertujuan untuk mengetahui
politik (Gueorguieva, 2008; Towner & Dulio, apakah ada peranan dari media sosial dan
2012). Para peneliti berusaha untuk media massa dalam agenda setting yang
memahami pengaruh media sosial pada dilakukan oleh politikus dalam
berbagai jenis agenda setting (Bennett & komunikasinya di media sosial di berbagai
Iyengar, 2009). Banyak penelitian terdahulu negara. Analisa dilakukan pada lima
yang telah menyelidiki penggabungan media penelitian terdahulu yang berfokus pada
sosial ke dalam kampanye politik komunikasi politik di sosial media yang
(Gueorguieva, 2008; Grimes, & Rogers, menggunakan teori agenda setting. Lima
2010; Grant, Moon, & Grant, 2010; Johnson penelitian terdahulu yang dijadikan bahan
& Perlmutter, 2010; Towner & Dulio, 2012; acuan dalam studi ini adalah NEWSPAPERS,
Adams & McCorkindale, 2013; Conway, FACEBOOK AND TWITTER Intermedial
Kenski, & Wang, 2013; Golbeck,; Graham, agenda setting in local election campaigns
Broersma, Hzelhoff, & van 't Harr, 2013;). (Eli Skogerbø & Arne H. Krumsvik, 2014);
Studi ini berfokus pada hubungan antara The Rise of Twitter in the Political
media sosial dan komunikasi politik yang Campaign: Searching for Intermedia

Copyright@2021 Prodi Sistem Informasi Universitas Dharma Andalas 131


Jurnal Teknologi dan Informasi Bisnis ISSN : 2655-8238
Vol. 3 No.1 31Januari 2021
https://doi.org/10.47233/jteksis.v3i1.190
Agenda-Setting Effects in the Presidential Kim & McCombs, 2007; McCombs et al.,
Primary (Bethany A. Conway, Kate Kenski, 1998). Penelitian telah menunjukkan peran
Di Wang, 2015); Social Media And Agenda kuat yang dapat dimainkan media arus utama
Setting: Implications On Political Agenda dalam mempengaruhi sikap politik warga dan
(Ali Salman, et al., 2016); The more attacks, politisi, namun kebangkitan media baru
the more retweets: Trump’s and Clinton’s (misalnya, media sosial) mengubah arus
agenda setting on Twitter (Jayeon Leea, komunikasi dan dengan demikian, arah
Weiai Xu, 2017); Intermedia Agenda Setting komunikasi politik. Warga negara sekarang
in the Social Media Age: How Traditional dapat mempengaruhi media arus utama.
Players Dominate the News Agenda in Tahun 1990-an mengantar era baru
Election Times (Raymond A. Harder, Julie komunikasi media. Email, situs web, dan
Sevenans,and Peter Van Aelst, 2017). blog menjadi alat komunikasi baru bagi
warga untuk menyebarkan berita dan
TINJAUAN PUSTAKA komunikasi politik (McCombs, 2005). Di
2.1 Teori Agenda Setting tahun-tahun berikutnya, era Web 2.0
Teori agenda setting adalah topik membawa serta gelombang alat media sosial
yang dieksplorasi dengan baik dalam teori (mis., Facebook, Twitter, YouTube) yang
efek media (McCombs, 2005; Rogers et al., dengan mudah memberi siapa pun
1993; Wanta & Ghanem, 2000). Ini kemampuan untuk membuat dan
mengakui peran penting yang dimainkan memposting konten secara online dan
media arus utama (yaitu, jurnalis, editor, dan berkomunikasi secara elektronik. Hasilnya
reporter) dalam membantu membentuk dan adalah bahwa kekuatan agenda setting media
menyusun agenda publik (McCombs & arus utama berpotensi berkurang (Groshek &
Shaw, 1972). Pertama kali berasal oleh Groshek, 2013; Sayre et al., 2010; Williams
McCombs dan Shaw (1972), teori agenda & Delli Carpini, 2004). Pertanyaan tentang
menunjukkan bahwa tanggapan masalah “siapa yang mempengaruhi siapa” tidak jelas
pemilihan presiden 1968 dari pemilih yang karena media digital telah menjadi bagian
belum memutuskan berkorelasi dengan dari lanskap media (McCombs, 2005).
masalah yang disebutkan di media arus Penelitian ini menggunakan kerangka kerja
utama tradisional (McCombs & Shaw, 1972). agenda setting antar media, di mana berita
Pada tahun-tahun berikutnya, teori agenda sekarang dapat dibagikan antara media
setting telah banyak diteliti dengan studi- tradisional dan non-tradisional, semakin
studi selanjutnya yang sebagian besar sering terjadi dan akan terus berlanjut di masa
mengkonfirmasikan peran penting yang mendatang. Sebagai McCombs (2005)
dimainkan media dalam membentuk agenda memprediksi dengan tepat, “Agenda
warga (Ghanem, 1997; Kiousis et al., 1999; Intermedia di tingkat pertama dan kedua
McCombs, 2004; McCombs et al., 2000; kemungkinan besar akan tetap tinggi dalam
Weaver et al., 2004). Itu juga telah agenda penelitian jurnalisme untuk waktu
berkembang untuk mencakup dua tingkat yang sangat lama” (hlm. 549).
yang berbeda; tingkat pertama berfokus pada Fungsi agenda setting Intermedia
media yang menginformasikan warga dalam sistem media hybrid; sebuah sistem
tentang topik agenda, sedangkan tingkat "dibangun di atas interaksi antara logika
kedua meneliti "bagaimana" warga berpikir media lama dan baru" (Chadwick, 2013, p.
tentang masalah atau kandidat dengan 4). Media sosial, surat kabar, TV, dan
berfokus pada atribut agenda (yaitu, agenda sebagainya semuanya digunakan dalam
setting atribut) (Balmas & Sheafer, 2010; K. penyampaian komunikasi politik, yang

Copyright@2021 Prodi Sistem Informasi Universitas Dharma Andalas 132


Jurnal Teknologi dan Informasi Bisnis ISSN : 2655-8238
Vol. 3 No.1 31Januari 2021
https://doi.org/10.47233/jteksis.v3i1.190
"beradaptasi, berinteraksi, dan berevolusi" lebih cepat daripada media lain, dan
untuk memajukan masalah politik penerima pesan di media sosial itulah yang
(Chadwick, 2013, hlm. 59). Namun, sejauh menentukan waktu interaksi. Media sosial
mana, jika ada, apakah satu jenis media biasanya memiliki beragam peran dan fungsi
memengaruhi jenis lain? Penelitian yang bagi penggunanya, sebagai media
mengeksplorasi peran agenda setting media komunikasi, dan lainnya. Salah satu contoh
online baru pertama kali dilakukan di blog. penggunaannya adalah individu dapat
Para sarjana sangat banyak menemukan menyampaikan pesan dengan cepat, kepada
pengaruh agenda setting antar media yang jangkauan yang luas untuk promosi bisnis.
saling menguntungkan antara media arus Media sosial bahkan berperan dalam
utama dan blog (Cornfield et al., 2005; Heim, membangun dan menjaga relasi, dalam
2013; Meraz, 2009; Sweetser et al., 2008; konteks ini membantu menjaga hubungan
Wallsten, 2007; Williams & Delli Carpini, antar individu yang memiliki jarak jauh atau
2004). Namun, ketika platform media sosial tidak tatap muka langsung. Hal ini
lainnya semakin populer, peran apa yang dimungkinkan karena media sosial memiliki
mereka mainkan dalam agenda setting? cakupan luas tanpa batasan atau bisa disebut
jangkauan global. Selain itu, media sosial
2.2 Media Sosial juga dapat berperan dalam membantu
Media sosial merupakan platform menyediakan dan memperoleh informasi,
yang memungkinkan pengguna untuk menemukan peluang dan serta mendapatkan
merepresentasikan dirinya dengan berbagi, informasi terkini dari berbagai sumber.
berinteraksi, berkomunikasi dengan
pengguna lain, dan menggunakan Internet 2.3 Media Sosial dan Politik Agenda
secara virtual untuk membentuk koneksi Setting
sosial (Andlika, 2019). Sebagai bentuk media Sesuai definisi klasik, agenda politik
baru yang penting, media sosial telah telah dipahami sebagai "daftar masalah yang
berkomitmen untuk mewadahi interaksi diperhatikan oleh aktor politik" (Walgrave et
sosial, termasuk didalamnya terdapat blog, al., 2008, 815). Oleh karena itu, agenda
Weibo, Facebook, Instagram, Twitter, Wiki, setting adalah proses di mana beberapa
podcast, dll. masalah yang menarik perhatian dari
Pada dasarnya media sosial kacamata politik. Berpendapat bahwa media
merupakan produk pengembangan terbaru sosial merupakan elemen penting pada proses
dari teknologi berbasis internet, ini. Agenda setting telah dipelajari dalam
perkembangan teknologi ini memudahkan beberapa literatur di beberapa sub-bidang
setiap individu untuk melakkukan proses ilmu komunikasi dan politik, yang tidak
komunikasi, partisipasi, bagi dan membentuk selalu terintegrasi dengan kuat (Wolfe et al.,
jaringan secara daring sehingga individu 2013). Argumen kunci dan tidak
dapat menyebarkan konten komunikasinya. kontroversial di semua bagian literatur adalah
Media sosial memiliki keunikannya yang bahwa media merupakan komponen penting
berbeda dari perantara komunikasi lainnya, dari agenda politik yang mengatur
yaitu pesan dapat disampaikan ke banyak (McCombs dan Shaw, 1972, 1993). Wolfe et
orang, tidak hanya kepada satu individu lain. al. (2013, 179) menyatakan, "Agenda setting
Kemudian, pesan di media sosial dapat dari pendekatan proses kebijakan pada
diteruskan dengan bebas tanpa melalui dasarnya adalah tentang politik perhatian dan
gatekeeper. Selain itu, kecepatan dinamika perhatian di tingkat sistem politik.
penyampaian pesan di media sosial seringkali Sebagai konsekuensi dari fokus pada

Copyright@2021 Prodi Sistem Informasi Universitas Dharma Andalas 133


Jurnal Teknologi dan Informasi Bisnis ISSN : 2655-8238
Vol. 3 No.1 31Januari 2021
https://doi.org/10.47233/jteksis.v3i1.190
pengolahan informasi ini, dinamika media Menurut Stake (2005) ada tiga jenis
terikat erat dengan pembuatan kebijakan." dalam case study. Jenis pertama, studi kasus
Sementara literatur berbagi premis inti ini, intrinsik, dilakukan karena kepentingan
temuan empiris tidak melukiskan gambaran intrinsik, misalnya kurikulum, ruang kelas,
yang tidak ambigu. Seperti yang ditulis atau buku tertentu. Selanjutnya peneliti
Sciarini dan Tresch (2019, 734), "sejumlah bertujuan untuk mendapatkan pemahaman
studi telah menunjukkan bahwa liputan mendalam mengenai suatu kasus atau
media memengaruhi prioritas masalah dari fenomena tertentu. Kategori kedua adalah
berbagai agenda politik, tetapi kekuatan studi kasus instrumental yang memberikan
agenda setting media bergantung pada dasar untuk memahami masalah lain.
serangkaian faktor." Namun, kondisi spesifik Biasanya kasus ini merupakan kepentingan
di mana aspek media menjadi agenda politik sekunder peneliti dan digunakan untuk
cenderung berbeda-beda tergantung kajian mendukung kepentingan lain. Kategori
spesifiknya. Walgrave dan Van Aelst (2006, terakhir, studi kasus ganda atau studi kasus
89), misalnya, menyimpulkan: "kita masih kolektif, seperti perluasan studi instrumental.
belum bisa menjawab pertanyaan mendasar Studi ini terdiri dari beberapa kasus untuk
apakah media massa menentukan agenda mengeksplorasi suatu fenomena tertentu.
politik atau, lebih tepatnya, dalam keadaan Selain itu, peneliti mencoba untuk
khusus seperti apa media massa mampu menyelidiki apakah terdapat persamaan atau
mendorong perhatian untuk masalah. " Salah perbedaan antara karakteristik kasus untuk
satu alasannya mungkin hanya sedikit mendapatkan pemahaman yang lebih baik
penelitian yang benar-benar membandingkan terhadap suatu kepentingan khusus.
pengaruh timbal balik antara media dan Ada beberapa keuntungan
politik "(Vliegenthart et al., 2016, 285). menggunakan studi kasus sebagai
pendekatan penelitian kualitatif. Pertama,
METODELOGI PENELITIAN studi kasus mungkin menawarkan rincian
Studi kasus diartikan sebagai suatu yang lebih besar tentang fenomena tertentu.
metode untuk mengamati secara mendalam Misalnya, mungkin termasuk narasi dan
ciri-ciri unit individu seperti seseorang, deskripsi spesifik tentang aktivitas tertentu,
kelompok atau komunitas, untuk hubungan pribadi atau interpretasi kelompok.
menganalisis berbagai fenomena yang terkait Kedua, seperti yang disebutkan oleh Stake
dengan unit studi tersebut (Cohen & Manion, and Trumbull (1982) seperti dikutip dalam
1989 seperti dikutip dalam Bassey, 1999). Stake, (2005) pembaca studi kasus dapat
Penjelasan lain ditulis oleh MacDonald & memperoleh generalisasi naturalistik dari
Walker (1975) bahwa studi kasus adalah pengalaman pribadi atau perwakilan. Dengan
'studi tentang contoh dalam tindakan'. kata lain, orang dapat berbagi dan memahami
Sebagai pendekatan penelitian kualitatif, pengalaman sosial orang lain.
suatu kasus dapat berupa individu atau
kelompok / kolektif; mungkin juga sederhana HASIL DAN PEMBAHASAN
atau rumit. Beberapa contoh kasus individu
mungkin anak-anak, orang dewasa, siswa, 4.1 Hasil Temuan Studi Kasus Review:
guru, pengalaman atau fase seseorang dalam NEWSPAPERS, FACEBOOK AND
hidup. Di sisi lain, kasus yang kolektif atau TWITTER Intermedial agenda setting in
kompleks dapat berupa lingkungan kerja, local election campaigns (Eli Skogerbø &
program kampanye, budaya organisasi, Arne H. Krumsvik, 2014)
lingkungan sekitar, atau wilayah.

Copyright@2021 Prodi Sistem Informasi Universitas Dharma Andalas 134


Jurnal Teknologi dan Informasi Bisnis ISSN : 2655-8238
Vol. 3 No.1 31Januari 2021
https://doi.org/10.47233/jteksis.v3i1.190
Analisis pada studi ini menunjukkan nasional dan internasional dan
sedikit indikasi bahwa media sosial mengatur kepemimpinan partai; Oleh karena itu,
agenda dan memengaruhi jurnalisme lokal. praktik jurnalistik lokal terkait sumber media
Temuan ini, atau lebih tepatnya, non-temuan sosial mungkin tetap berbeda dari apa yang
media sosial sebagai sumber, mungkin kita temukan saat mempelajari media besar
memiliki beberapa penjelasan, beberapa dengan jangkauan nasional atau
mengacu pada metode yang digunakan, yang internasional. Temuan ini juga menunjukkan
lain substansial. Dengan mengacu pada bahwa bagi politisi lokal, media sosial kurang
metode yang digunakan, fakta bahwa tidak penting sebagai alat untuk agenda setting di
setiap berita terlacak dalam periode tersebut, media lokal; mereka mungkin lebih penting
hanya yang secara khusus menyangkut sebagai saluran untuk berkomunikasi
kandidat terpilih, dapat menjadi salah satu langsung dengan para pemilih.
penjelasan. Kurangnya referensi ke media Agenda setting di media sosial dalam
sosial ternyata mengarah pada kesimpulan studi ini tidak memberikan dampak pada
bahwa media sosial memiliki sedikit atau perputaran informasi yang terjadi di media
tidak sama sekali berdampak pada jurnalisme berita lokal di sebuah daerah di Norwegia.
politik di surat kabar yang dipelajari. Namun, Dalam studi ini terefleksi bahwa penemuan-
fakta bahwa media sosial tidak dikutip bukan penemuan terdahulu tidak terjawab dan tidak
berarti tidak bersumber. Mungkin ada artikel terbukti. Hal ini dapat dikarenakan lingkup
lain tentang pemilu atau masalah lain yang pemilihan lebih kecil dan tidak berskala
memang bersumber dari media sosial tetapi nasional atau internasional seperti studi
tidak termasuk dalam materi. Selain itu, dan terdahulu, atau ada kemungkinan bahwa para
yang lebih penting, media sosial mungkin kandidat lebih fokus untuk menggunakan
bersumber tetapi tidak disebutkan dalam media sosial sebagai kanal untuk
artikel berita, karena tidak ada alasan untuk berkomunikasi kepada pemilih. Tapi tidak
percaya bahwa jurnalis Norwegia tidak dapat dipastikan apakah ada pengaruh secara
mengikuti politisi di Twitter. tidak langsung yang terjadi dalam
Studi ini jelas menunjukkan bahwa pemberitaan mengenai pemilihan, karena
media sosial diadopsi dan dimasukkan dalam tidak ada data yang dapat membuktikan
proses kampanye pencalonkan diri dalam bahwa jurnalis Norwegia tidak mengikuti
pemilihan lokal 2011 di Norwegia; Namun, akun media sosial para kandidat.
berbeda dengan temuan studi internasional
lainnya, studi ini tidak dapat memastikan 4.2 Hasil Temuan Studi Kasus Review: The
bahwa media telah memasuki lingkaran Rise of Twitter in the Political Campaign:
berita lokal. Terlepas dari kenyataan bahwa Searching for Intermedia Agenda-Setting
kandidat terkenal dan memiliki profil akun Effects in the Presidential Primary
yang aktif di media sosial, pembaruan ini (Bethany A. Conway, Kate Kenski, Di
tidak terlihat dalam cerita jurnalistik dan Wang, 2015)
agenda setting. Penjelasan ini menunjukkan Studi ini melihat bagaimana kandidat
bahwa ada kemungkinan bahwa media sosial dan partai politik di Twitter dapat
kurang penting dalam konteks jurnalisme mempengaruhi atau dipengaruhi oleh surat
lokal dan kampanye pemilu lokal daripada kabar nasional. Analisis menunjukkan bahwa
dalam konteks internasional atau nasional. Twitter dan media berita tradisional
Politisi lokal dan organisasi partai cenderung tampaknya memiliki hubungan simbiosis
menjadi dan tetap lebih mudah untuk yang bervariasi dalam intensitas dan durasi
mendapatkan sumber daripada politisi top tergantung pada isu yang dianalisis.

Copyright@2021 Prodi Sistem Informasi Universitas Dharma Andalas 135


Jurnal Teknologi dan Informasi Bisnis ISSN : 2655-8238
Vol. 3 No.1 31Januari 2021
https://doi.org/10.47233/jteksis.v3i1.190
Hubungan timbal balik antara politik Twitter Implications on Political Agenda (Ali
feed dan media berita mirip tidak hanya Salman, et al., 2016)
dengan studi agenda setting intermedia Media sosial di Malaysia telah
sebelumnya (Dunn, 2009; Ku et al., 2003; berpengaruh dalam menjaga isu-isu politik
Lancendorfer & Lee, 2010; Sweetser et al., penting di garis depan dalam lima tahun
2008; Walgrave & Van Aelst, 2006). Ini terakhir sebelum pemilu 2013. Media sosial,
menunjukkan media tradisional dan umpan khususnya Facebook dan Twitter berperan
Twitter dari politisi, kampanye, dan partai penting dalam membentuk opini publik
terlibat dalam siklus sumber. Hubungan terhadap masalah politik penting. Media
sezaman dan jeda waktu yang minimal juga sosial digunakan oleh khalayak umum untuk
menunjukkan bahwa agenda setting mengungkapkan keluhan, keprihatinan,
bijaksana di arena online (Denham, 2010; pengaduan dan menjadi sarana untuk mereka
Sweetser et al., 2008). Media sosial dapat mengemukakan isu-isu yang menyangkut
digunakan sebagai alat oleh politisi dan kesejahteraan sosial yang pada
publik untuk mengkomunikasikan suatu kesehariannya ada kemungkinan masyarakat
agenda yang pada gilirannya membentuk tidak berani menyampaikan secara gamblang
agenda media (Metzgar & Maruggi, 2008; kepada media tradisional yang nantinya akan
Neuman et al., 2014; Sayre et al., 2010). menjadi sebuah produk berita. Oleh karena
Temuan pada studi ini sejalan dengan itu, dapat dikatakan bahwa agenda setting
konvergensi masalah di seluruh kamp terjadi karena ada proses pembentukan
(Sigelman & Buell, 2004). Korelasi positif agenda publik melalui proses penyampaian
antara peringkat masalah dalam liputan berita pendapat dan interaksi serta, mengambil
dan umpan Twitter menunjukkan bahwa pusat perhatian melalui media sosial dengan
surat kabar, kandidat, dan partai memberikan menanggapi publik sesuai dengan agenda
penekanan pada masalah yang sama. Media politik yang ada. Dengan demikian dapat
koran memimpin dalam hal sumber berita diartikan bahwa teori agenda setting dapat
untuk tweet, tetapi hal ini mempengaruhi dan dimodifikasi dan diadaptasi dengan
dipengaruhi oleh postingan dari kandidat dan menggunakan media sosial karena memiliki
partai di kedua sisi parlemen tentang pengaruh terhadap agenda publik. Implikasi
sebagian besar masalah. lebih lanjut dari hal ini adalah para politisi
Dalam pelaksanaanya proses harus senantiasa mengikuti perkembangan di
pengaplikasian teori agenda setting tidak media sosial sehingga mereka memahami
lepas dari peranan media masal. Siklus isu-isu terkini yang menjadi perhatian besar
pemberitaan dan penyebaran pemberitaan masyarakat.
menciptakan hubungan saling Pemanfaatan teori agenda setting
ketergantungan antara politisi & partai dalam studi ini tergambarkan secara jelas,
dengan kantor berita. Agenda setting setting bahwa ada pengaruh agenda setting terhadap
terjadi dalam skala besar yang melibatkan pemilihan yang berlangsung di Malaysia.
banyak pihak untuk membentuk dan Media sosial memberikan peran dalam
menggiring opini publik yang membacanya, pembentukan opini publik terhadap situasi
terutama disaat ada agenda politik yang ingin politik, dan juga menjadi alat kampanye
dilaksanakan. untuk menyampaikan komunikasi politik
kandidat. Namun tidak hanya terjadi satu
4.3 Hasil Temuan Studi Kasus Review: arah dari kandidat kepada publik, kandidat
Social Media and Agenda Setting: atau politisi juga harus mengikuti topik-topik

Copyright@2021 Prodi Sistem Informasi Universitas Dharma Andalas 136


Jurnal Teknologi dan Informasi Bisnis ISSN : 2655-8238
Vol. 3 No.1 31Januari 2021
https://doi.org/10.47233/jteksis.v3i1.190
terkini yang menjadi pembahasan di sosial dari potensi ini bagi publik dapat menjadi
media. signifikan. Asosiasi yang ditemukan antara
agenda setting yang dilakukan oleh Trump
4.4 Hasil Temuan Studi Kasus Review: The dan respon calon pemilih terhadap agenda
more attacks, the more retweets: Trump’s setting dan menghasilkan dukungan secara
and Clinton’s agenda setting on Twitter tidak langsung melalui Twitter.
(Jayeon Leea, Weiai Xu, 2017) 4.5 Hasil Temuan Studi Kasus Review:
Kedua kandidat (Trump dan Clinton) Intermedia Agenda Setting in the Social
menekankan komunikasi di media sosial Media Age: How Traditional Players
berdasarkan pada agenda masalah dari Dominate the News Agenda in Election
partainya. Meskipun beberapa tweet Trump Times (Raymond A. Harder, Julie
tidak sepenuhnya selaras dengan arah Partai Sevenans, and Peter Van Aelst, 2017)
Republik, agenda masalah secara Berbeda dengan kebanyakan studi
keseluruhan mencerminkan nilai-nilai dan yang ada tentang agenda setting intermedia,
sudut pandang Republik. Konsistensi di dua studi ini mendapatkan pandangan berbeda
platform digital - Twitter dan situs web pada analisanya di Twitter mengenai peranan
kampanye; menunjukkan bahwa Twitter orang intermediari dalam proses agenda
semakin berperan sebagai perpanjangan setting. Analisis menunjukkan bahwa
tangan dari situs web kampanye. intermediari diperlukan untuk menafsirkan
Setengah dari jumlah keseluruhan dinamika agenda setting dengan benar. Peran
tweet kedua kandidat presiden Amerika yang tweet dari aktor lain (termasuk pakar,
diposting selama masa kampenye tiga bulan masyarakat sipil, dan warga negara)
bernada negatif. Twitter dikenal sebagai alat dibayangi-bayangi oleh media dan akun
yang populer untuk mempromosikan dan politik. Berdasarkan analisis data,
mempresentasikan diri dengan baik, namun menunjukkan bahwa intermediari dan media
Trump maupun Clinton menggunakannya jarang memulai pembahasan, dan juga
sebagai saluran untuk menyampaikan pesan cenderung mengikuti, daripada
negatif tentang lawan politik mereka. mengarahkan, jurnalis dan politisi di Twitter
Temuan ini menunjukkan bahwa setidaknya dalam membahas berita. Twitter dengan
dalam apa yang disebut "Twitterverse," demikian sebagian besar berpengaruh
Trump lebih berhasil menyampaikan agenda melalui tweet oleh jurnalis atau organisasi
setting kepada pemilih dan menggiring opini berita, yang menunjukkan proses
calon pemilih. pemantauan, peniruan, dan orientasi bersama
Secara teoritis, penelitian ini antara berbagai media (Atwater et al. 1987;
menyatakan bahwa kampanye politik Buhl et al. 2016). Selain itu, aktor yang
memperluas lingkup pengaplikasian teori secara institusional kuat — politisi dan partai
agenda setting dan issue ownership theory. — memiliki pengaruh yang relatif besar pada
Hasil studi ini menemukan potensi Twitter liputan media, yang sejalan dengan nilai
untuk mengatur agenda publik dengan atau berita universal “elit kekuasaan” (Harcup dan
bahkan tanpa media berita sebagai O’Neill 2016).
pendukung atau gerbang informasi. Hal itu Studi ini juga menyimpulkan bahwa
didasari karena perhatian publik yang proses penyebaran berita sebagian besar
meningkat terhadap Twitter dan praktik sejalan dengan (kurangnya) skema publikasi
jurnalisme saat ini dalam menggunakan platform media. Karena tidak memiliki
Twitter untuk fraiming dan menyampaikan jadwal tetap, situs web berita dan Twitter
ide cerita (Parmelee, 2014), dan implikasi sama-sama cepat memuat berita,

Copyright@2021 Prodi Sistem Informasi Universitas Dharma Andalas 137


Jurnal Teknologi dan Informasi Bisnis ISSN : 2655-8238
Vol. 3 No.1 31Januari 2021
https://doi.org/10.47233/jteksis.v3i1.190
membuktikan peran penting mereka dalam akun jurnalis, tokoh masyarakat atau
agenda seting. Berita televisi dan surat kabar, politikus. Peran intermediari juga
sebaliknya, memiliki lebih sedikit memberikan peranan penting, selain akun-
kesempatan untuk menerbitkan dan akun key opinion leader yang dipercayain
akibatnya relatif lambat untuk meliput berita. oleh publik akun-akun intermediari juga
Oleh karena itu, kemampuan mereka untuk memberikan pengaruh dengan mengikuti
menetapkan agenda atau topik pembicaraan arus informasi dari segi mengikuti agenda
pada platform media lain terbatas. Radio yang sudah di setting oleh pelaku media dan
mengambil posisi tengah. Itu terikat oleh politisi.
skema siaran tetap, tetapi menayangkan
beberapa buletin per hari. Kapasitas agenda 4.6 Pembahasan
settingnya sejalan dengan ini — menetapkan Dari lima studi kasus yang direview
agenda untuk sebagian besar platform media dapat dilihat bahwa ada keterkaitan era
lainnya, namun tidak sejauh platform media tantara agenda setting dan media massa.
tanpa jadwal tetap melakukannya. Dari Pernyataan bahwa teori agenda setting
temuan ini, kami menyimpulkan bahwa adalah topik yang dieksplorasi dengan baik
kecepatan adalah faktor kunci untuk dalam teori efek media (McCombs, 2005;
memperkirakan kapasitas agenda setting Rogers et al., 1993; Wanta & Ghanem, 2000)
setting pada platform media. terbukti dan tergambar secara langsung oleh
Selain itu, meskipun kecepatan tidak mayoritas studi kasus yang diteliti. Dalam
diragukan lagi penting bagi kapasitas agenda penelitian yang dilakukan oleh lima studi
setting di platform media, studi ini juga terdahulu ini proses pemilihan umum atau
mendapatkan temuan yang menunjukkan kampanye adalah masa yang paling
bahwa itu bukan satu-satunya penentu. Berita menggambarkan pengaplikasian teori
radio, yang disiarkan beberapa kali dalam agenda setting seperti yang dikemukan pada
sehari, tidak mempengaruhi agenda sebanyak penelitian yang dilakukan oleh McCombs.
surat kabar, meskipun surat kabar hanya Mayoritas dari studi kasus yang
terbit sekali sehari. Salah satu penjelasannya diteliti menggambarkan keadaan yang serupa
adalah bahwa hal ini mungkin disebabkan dengan penelitian terdahulu mengenai
oleh persepsi peran platform media tertentu. agenda setting oleh Balmas & Sheafer
Dalam kasus ini, jurnalis radio sendiri (2010); K. Kim & McCombs (2007),
mungkin menganggap bahwa nilai platform McCombs et al. (1998), studi menunjukkan
mereka lebih terletak pada menyediakan bahwa kebangkitan media baru seperti media
pengumpulan berita reguler, daripada sosial mengubah arus komunikasi dan juga
menyiarkan setiap bagian berita secepat arah komunikasi politik. Publik atau
mungkin. Pada gilirannya, ini berarti jurnalis masyarakat sekarang dapat mempengaruhi
platform media lain cenderung mencari media arus utama terutama mengenai topik-
inspirasi di tempat lain untuk karya mereka topik pembahasan, jadi pengaplikasian
sendiri. agenda setting yang dilakukan oleh politisi
Dapat disimpulkan dari studi ini harus disesuaikan dengan minat dan fokus
bahwa Twitter menjadi sebuah platform publik.
paling effisien dalam melakukan agenda Pernyataan Sciarini dan Tresch
setting dikarenakan kecepatan penyebaran (2019, 734), "Agenda setting dari pendekatan
informasi yang terjadi, dan juga adanya proses kebijakan pada dasarnya adalah
keyakinan yang lebih tinggi dari pembaca tentang politik perhatian dan dinamika
jika berita atau informasi disebarkan oleh perhatian di tingkat sistem politik. Sebagai

Copyright@2021 Prodi Sistem Informasi Universitas Dharma Andalas 138


Jurnal Teknologi dan Informasi Bisnis ISSN : 2655-8238
Vol. 3 No.1 31Januari 2021
https://doi.org/10.47233/jteksis.v3i1.190
konsekuensi dari fokus pada pengolahan media sosial dapat dilakukan distudi-studi
informasi ini, dinamika media terikat erat yang mendatang.
dengan pembuatan kebijakan." tergambar
dengan jelas di beberapa studi kasus, seperti REFERENSI
studi kasus Malaysia. Adams, A., &McCorkindale, T. (2013).
Dialogue and transparency: A content
KESIMPULAN analysis of how the 2012 presidential
Proses agenda setting dalam proses candidates used Twitter. Public
kampanye atau pemilihan terjadi dihampir Relations Review, 39, 357–359. doi:
seluruh negara, baik hal itu terjadi secara 10.1016/j.pubrev.2013.07.016.
massive dan gamblang, maupun secara Andlika, V. (2019). PENGARUH
tertutup dan tidak massive. Figur atau sosok ANONIMITAS TERHADAP
dari politisi dibangun di media sosisal FREKUENSI ONLINE HATE
menggunakan berbagai pendekatan, bisa SPEECH (Analisis Isi Akun
menggunakan positif dan negatif. Inisiasi Instagram @prabowomondardo).
topik sesuai kebutuhan agenda yang telah Thesis. Jakarta: Universitas Indonesia
ditetapkan juga dapat diawali dari akun Atwater, Tony, Frederick Fico, and Gary
media sosial para politisi yang kemudian Pizante. 1987. “Reporting on the
akan diangkat pada berita media mainstream. State Legislature: A Case Study of
Media massa memiliki peranan penting Inter-media Agenda-Setting.”
dalam proses agenda setting, media massa Newspaper Research Journal 8 (2):
menjadi endorser penting dalam penyebaran 53–61.
informasi, karena memberikan kepercayaan Balmas, M., & Sheafer, T. (2010). Candidate
kepada pembacanya. Namun disisi lain image in election campaigns:
media masa juga dibantu oleh media sosial Attribute agenda setting, affective
dalam penyebaran berita yang sudah diatur priming, and voting intentions.
oleh para elite politik. Diskusi-diskusi yang International Journal of Public
tercipta di media sosial mempermuda Opinion Research, 22(2), 204–229.
persebaran berita dalam waktu yang lebih Bassey, M. (1999). Case study research in
singkat, sehingga efek dari agenda setting educational settings. Buckingham,
dapat tergambarkan secara langsung apakah Philadelphia: Open University Press.
berhasil atau tidak. Bennett, W. L., & Iyengar, S. (2009). A new
Media sosial telah menjadi saluran era of minimal effects? The changing
komunikasi politik yang mapan, dan foundations of political
digunakan oleh partai dan politisi. Terlepas communication. Journal of
dari relevansinya, banyak aspek yang masih Communication, 58, 707–731. doi:
kurang dipahami, termasuk perannya dalam 10.1111/j.1460-2466.2008.00410.
penyusunan agenda politik. Temuan dalam Buhl, Florian, Elisabeth Günther, and
studi ini berkontribusi pada badan penelitian Thorsten Quandt. 2016. “Observing
yang berkembang dan, kami berharap, studi the Dynamics of the Online News
ini dapat diperluas dalam banyak konteks Ecosystem.” Journalism Studies.
yang berbeda. Pengkajian yang lebih dalam Published electronically April 26.
dan dalam skala yang lebih besar untuk doi:10.1080/1461670x.2016.116871
mendapatkan informasi lebih akurat 1.
mengenai apakah poilitisi dari semua negara
melakukan proses agenda setting melalui

Copyright@2021 Prodi Sistem Informasi Universitas Dharma Andalas 139


Jurnal Teknologi dan Informasi Bisnis ISSN : 2655-8238
Vol. 3 No.1 31Januari 2021
https://doi.org/10.47233/jteksis.v3i1.190
Chadwick, A. (2013). The hybrid media Grant, W. J., Moon, B., & Grant, J. B. (2010).
system: Politics and power. Oxford Digital dialogue? Australian
University Press. politicians’ use of the social network
Conway, B. A., Kenski, K., &Wang, D. tool Twitter. Australian Journal of
(2013). Twitter use by the Political Science, 45, 579–604. doi:
presidential primary candidates 10.1080/10361146.2010.517176.
during the 2012 campaign. American Groshek, J., & Groshek, M. C. (2013).
Behavioral Scientist, 57, 1596–1610. Agenda trending: Reciprocity and the
doi: 10.1177/0002764213489014. predictive capacity of social
Cornfield, M., Carson, J., Kalis, A., & Simon, networking sites in intermedia agenda
E. (2005). Buzz, blogs, and beyond. setting across topics over time. Media
http://www.Michelemiller.Blogs.Co and Communication, 1(1), 15–27.
m/ Gueorguieva, V. (2008). Voters, MySpace,
Marketing_to_women/Files/Buzz_bl and YouTube: The impact of
ogs_beyond.pdf. alternative communication channels
Denham, B. E. (2010). Toward conceptual on the 2006 election cycle and
consistency in studies of agenda- beyond. Social Science Computer
building processes: A scholarly Review, 26, 288–300. doi:
review.The Review of 10.1177/0894439307305636.
Communication, 10, 306–323. doi: Harcup, Tony, and Deirdre O’Neill. 2016.
10.1080/15358593.2010.502593 “What Is News? News Values
Dunn, S.W. (2009). Candidate and media Revisited (Again).” Journalism
agenda setting in the 2005 Virginia Studies. Published electronically
gubernatorial election. Journal of March 1.
Communication, 59, 635–652. doi: doi:10.1080/1461670x.2016.115019
10.111/j.1460-2466.2009.01442.x 3.
Ghanem, S. (1997). Filling in the tapestry: Heim, K. (2013). Framing the 2008 Iowa
The second level of agenda setting. In democratic caucuses: Political blogs
M. McCombs, D. L. Shaw, & D. and second-level intermedia agenda
Weaver (Eds.), Communication and setting. Journalism and Mass
democracy (pp. 3−14). Communication Quarterly, 90(3),
Golbeck, J., Grimes, J. M., & Rogers, A. 500–519.
(2010). Twitter use by the U.S. Johnson, T. J., & Perlmutter, D. D. (2010).
Congress. Journal of the American Introduction: The Facebook election.
Society for Information Science and Mass Communication and Society,
Technology, 61, 1612–1621. doi: 13, 554–559. doi:
10.1002/asi.2134 10.1080/15205436.2010.517490.
Graham, T., Broersma, M., Hazelhoff, K., & Kim, K., & McCombs, M. (2007). News
van ’t Haar, G. (2013). Between story descriptions and the public’s
broadcasting political messages and opinions of political candidates.
interacting with voters. Information, Journalism and Mass Communication
Communication & Society, 16, 692– Quarterly, 84(2), 299–314.
716. Kiousis, S., Bantimaroudis, P., & Ban, H.
doi:10.1080/1369118X.2013.785581 (1999). Candidate image attributes
. experiments on the substantive
dimension of second level agenda

Copyright@2021 Prodi Sistem Informasi Universitas Dharma Andalas 140


Jurnal Teknologi dan Informasi Bisnis ISSN : 2655-8238
Vol. 3 No.1 31Januari 2021
https://doi.org/10.47233/jteksis.v3i1.190
setting. Communication Research, Macdonald, Barry and Walker, Rob (1975).
26(4), 441–428. Case Study and the Social Philosophy
Ku, G., Kaid, L. L., & Pfau, M. (2003). The of Education Research. Cambridge
impact of web site campaigning on Journal of Education, 5 (1). ISSN
traditional news media and public 0305-764X
information processing. Journalism & Meraz, S. (2009). Is there an elite hold?
Mass Communication, 80, 528–547. Traditional media to social media
doi:10.1177/107769900308000304 agenda setting influence in blog
Lancendorfer, K. M., & Lee, B. (2010). Who networks. Journal of Computer
influences whom? The agenda Mediated Communication, 14(3),
building relationship between 682–707.
political candidates and the media in Neuman, W. R., Guggenheim, L., Jang, S.
the 2002 Michigan governor’s race. M., & Bae, S. Y. (2014). The
Journal of Political Marketing, 9, dynamics of public attention: Agenda
186–206. doi: setting theory meets big data. Journal
10.1080/2f15377857.2010.497737 of Communication, 64, 193–214. doi:
Metzgar, E., &Maruggi, A. (2009). Social 10.1111/jcom.12088
media and the 2008 U.S. Presidential Parmelee, J. H. (2014). The agenda-building
Election. Journal of New function of political tweets. New
Communications Research, 4, 141– Media & Society, 16(3), 434–450.
165. Rogers, E. M., Dearing, J. W., & Bregman,
McCombs, M. (2004). Setting the agenda. D. (1993). The anatomy of agenda-
Polity Press. setting research. Journal of
McCombs, M., Lopez-Escobar, E., & Communication, 43(2), 68–84.
Llamas, L. P. (2000). Setting the Sciarini, P. and A. Tresch (2019). The
agenda of attributes in the 1996 political agenda-setting power of the
Spanish general election. Journal of media: the europeanization nexus.
Communication, 50(2), 77–92 Journal of European Public Policy 26
McCombs, M., Llamas, J., Lopez-Escobar, (5), 734-751.
E., & Rey, F. (1998). Candidate Sayre, B., Bode, L., Shah, D., Wilcox, D., &
images in Spanish elections: Second- Shah, C. (2010). Agenda setting in a
level agenda setting effects. digital age: Tracking attention to
Journalism and Mass Communication california proposition 8 in social
Quarterly, 74, 703–717. media, online news, and conventional
McCombs, M. E. (2005). A look at agenda- news. Policy and Internet, 2, 7–32.
setting: Past, present, and future. doi: 10.2202/1944-2866.1040
Journalism Studies, 6(4), 543–557. Stake R. (2005). Qualitative Case Studies in
McCombs, M. E. and D. L. Shaw (1972). The Denzin, N.K. & Lincoln, Y.S. (eds.)
agenda-setting function of mass The Sage Handbook of Qualitative
media. Public opinion quarterly 36 Research (3rd ed.). Thousand
(2), 176-187. Oaks/London/New Delhi. Sage
McCombs, M. E. and D. L. Shaw (1993). The Publications.
evolution of agenda-setting research: Sweetser, K. D., Golan, G. J., & Wanta, W.
twenty-five years in the marketplace (2008). Intermedia agenda setting in
of ideas. Journal of Communication television, advertising, and blogs
43 (2), 58-67. during the 2004 election. Mass

Copyright@2021 Prodi Sistem Informasi Universitas Dharma Andalas 141


Jurnal Teknologi dan Informasi Bisnis ISSN : 2655-8238
Vol. 3 No.1 31Januari 2021
https://doi.org/10.47233/jteksis.v3i1.190
Communication & Society, 11(2), Williams, B. X., & Delli Carpini, M. (2004).
197–216. Monica and Bill all the time and
Towner, T. L., & Dulio, D. A. (2012). New everywhere: The collapse of
media and political marketing in the gatekeeping in the new media
United States: 2012 and beyond. environment. American Behavioral
Journal of Political Marketing, 11, Scientist, 47(9), 1208–1230.
95–119. doi: Wolfe, M., B. D. Jones, and F. R.
10.1080/15377857.2012.642748. Baumgartner (2013). A failure to
Vliegenthart, R., S. Walgrave, F. R. communicate: Agenda setting in
Baumgartner, S. Bevan, C. Breunig, media and policy studies. Political
S. Brouard, L. Chaques Bonafont, E. Communication 30 (2), 175-192.
Grossman, W. Jennings, P. B.
Mortensen, A. M. Palau, P. Sciarini,
and A. Tresch (2016). Do the media
set the parliamentary agenda? A
comparative study in seven countries.
European Journal of Political
Research 55 (2), 283-301.
Walgrave, S., S. Soroka, and M. Nuytemans
(2008). The mass media's political
agenda setting power: A longitudinal
analysis of media, parliament, and
government in Belgium (1993 to
2000). Comparative Political Studies
41 (6), 814-836.
Walgrave, S. and P. Van Aelst (2006). The
contingency of the mass media's
political agenda setting power:
Toward a preliminary theory. Journal
of Communication 56 (1), 88-109.
Wallsten, K. (2007). Agenda setting and the
blogosphere: An analysis of the
relationship between mainstream
media and political blogs. Review of
Policy Research, 24(6), 567–587.
Wanta, W., & Ghanem, S. (2000). Effects of
agenda-setting. In J. Bryant & R.
Carveth (Eds.), Meta-analysis of
media effects (pp. 37–52). Erlbaum
Weaver, D., McCombs, M., & Shaw, D. L.
(2004). Agenda-setting research:
Issues, attributes, and influences. In
L. L. Kaid (Ed.), Handbook of
political communication research (pp.
257–282). Erlbaum

Copyright@2021 Prodi Sistem Informasi Universitas Dharma Andalas 142

Anda mungkin juga menyukai