Anda di halaman 1dari 10

Jurnal Fraktal Volume 2 No.

2 November 2017 51

PENGAMATAN BEHAVIOR SYSTEM Di KENTUCKY FRIED


CHICKEN (KFC) KAWASAN MEGAMAS MANADO
Bakhtiar
Dosen Arsitektur Sekolah Tinggi Teknik (STITEK) Bina Taruna Gorontalo archistudent69@gmail.com

Abstrak

Pengamatan ini terletak di Kentucky Fried Chicken (KFC) kawasan Megamas Manado tepatnya di
kompleks jalan Piere Tandean. Bangunan KFC memiliki 3 pintu masuk utama (pintu A, B dan C)
dan D sebagai pintu tambahan.
Pengamatan ini menggunakan metode Behavior mapping/System (Person Centered Maps, Place
Centered Maps dan Physical Trace). Hasil Analisis indikasi-indikasi dari pengunjung (pejalan kaki
atau menggunakan Kendaraa roda dua atau empat) baik yang terjadi di dalam bangunan KFC
maupun dari Luar ke dalam bangunan mendapatkan dua atribut pembahasan Operasioanl, yaitu
Aksesibilitas (accessebility) dan Orientasi (orientation). Desain Guide Line Mengarah terbentuk dari
kedua atribut. Pertama, Pada atribut Aksesibilitas, pengunjung membutuhkan jarak terdekat
menuju ke dalam KFC, Pengunjung drive thru membutuhkan posisi antrian yang lebih terarah.
Indikasi lain yang berhubungan dengan orientasi yaitu pengunjung cenderung mengambil posisi
antrian terpendek. Kedua, Atribut orientasi ini memiliki makna Tanda-policy yang memiliki makna-
meaning mengarahkan, sekaligus memberikan petunjuk secara informatif.

Kata Kunci : Pemetaan, Perilaku, akses, Orientasi

Abstract

This observation is located in Kentucky Fried Chicken (KFC) Megamas Manado area in Piere
Tandean street complex. The KFC building has 3 main entrances (doors A, B and C) and D as an
additional door.
This observation uses the Behavior mapping / System (Person Centered Maps, Place Centered
Maps and Physical Trace) methods. Results Analysis of indications of visitors (pedestrians or using
two-or four-wheeled vehicles) both within the building of KFC and from Outside into the building
get two attributes of discussion Operation, namely Accessibility and Orientation. The Design Guide
Line Lead is formed from both attributes. First, In the Accessibility attribute, the visitor needs the
closest distance to the KFC, the visitor thru drive needs a more directional queue position. Another
indication related to orientation is that visitors tend to take the position of the shortest queue.
Secondly, this orientation attribute has a sign-policy meaning that has a directional meaning, as
well as providing informative instructions.

Keywords: Mapping, Behavior, Access, Orientation


52 Pengamatan behavior system di Kentucky Fried Chicken (KFC) Kawasan Megamas Manado

PENDAHULUAN kecenderungan orang yang mengelompok pada


Sejarah mencatat kegagalan arsitektur suatu waktu tertentu.
modern dengan penerapan universal c. Physical Trace
international style ke seluruh dunia, kemudian Pengematan ini bertujuan untuk mendapatkan
terjebak dalam tekhnologi yang tidak tanda-tanda yang ditinggalkan pengunjung
manusiawi, sehingga dianggap gagal pada setelah melakukan aktivitas di KFC. Tanda-
tahun 1972 dengan dibongkarnya Rumah susun tanda ini sebagai alat bantu dalam menganalisa
di St. Louis pruit Igo, menurut Moore (dalam hasil pengamatan ini.
Judy, 1999) bahwa pada tahun 1950-an,
Alat Penelitian
proyek ini oleh pers arsitektur disebut sebagai
Menurut Sugiyono (2012) bahwa di dalam
contoh baru yang cemerlang untuk perumahan
kegiatan penelitian kualitatif, tidak ada pilihan
umum di Amerika Serikat, namun demikian
lain yaitu menjadikan manusia sebagai alat
banyak bangunan-bangunan itu ditinggalkan
penelitian utama. alat-alat penelitian pada
dan kejahatan serta Vandalisme menjadi-jadi.
pengamatan ini antara lain.
Keadaan diatas menggambarkan bahwa
- Sumber Tulisan (kepustakaan)
perencanaan yang keliru dan hanya
- Komputer untuk mengolah data baik tulisan
menekannkan aspek teknis-fisik tanpa
atau grafik (CAD)
memperdulikan manusia sebagai pengguna
- Papan Alas untuk menulis data ukur
(user) dan perilaku manusia dalam lingkungan
- Meter roll untuk mengukur dimensi ruang KFC
aktivitasnya. Sebagiaman yang dijelaskan oleh
- Stopwatch untuk mengukur lamanya aktifitas
Laurens (2004) bahwa arsitek membuat asruns!
(datang-pulang) per pegunjung KFC
asumsi tentang kebutuhan manusia, membuat
- Kamera digital untuk dokumentasi data
perkiraan aktivitas dfi atau perkiraan
pergerakan per pengunjung
bagaimana manusia berperilaku, bagaimana
- Penulis sebagai peneliti
maausia bergeral dalarn lingkungannya.
Kemudian, arsitek memutuskan bagaimana Lokasi Penelitian
Lokasi pengamatan terletak di Kentucky
lingkungan tersebut akan dapat melayani
Fried Chicken (KFC) kawasan Megamas Manado
manusia pemakai sebaik mungkin.
tepatnya di kompleks jalan Piere Tandean,
METODE PENELITIAN lokasinya yang strategis berada pada pusat
Pengamatan ini menggunakan 3 tahapan perbelanjaan Megamas diantaranya
metode Behavior mapping yaitu: berdampingan dengan restaurant fast food
a. Person Centered Maps McDonal, Megamall, multimart serta ruko-ruko
Tujuannya untuk mendapatkan pemetaan
Megamas di sepanjang jalan Piere Tandean.
terhadap pengunjung KFC yang datang dan
Bangunan KFC memiliki 3 pintu masuk
menggambarkan pola sirkulasi pengunjung saat
utama (pintu A, B dan C) dan D sebagai pintu
masuk ke KFC hingga keluar serta frequensi
tambahan. pintu A dan B terletak di bagian
aktivitasnya.
depan dari arah barat (menghadap pantai) dan
b. Place Centered Maps
pintu C terletak di bagian belakang dari arah
Tujuannya yaitu mendapatkan pemetaan
timur (dekat Drive Thru) sedangkan Pintu D
terhadap pengunjung yang datang ke KFC
terletak di bagian depan dari arah barat, pintu
tersebut dengan menggambarkan
Bakhtiar 53

D ini hanya di fungsikan apabila ada acara Khusus drive thru dan mobil barang KFC
Ultah anak-anak. di samping kiri depan KFC. Untuk pengunjung
Selain pintu masuk ke dalam bangunan, yang datang baik pejalan kaki, kendaraan roda
KFC juga memiliki dua pintu masuk dan keluar empat dan roda dua, mobil barang KFC serta
utama (entrance) dan satu pintu keluar (exit) drive thru masuk melalui entrance dari arah
dari luar bangunan serta satu pintu keluar timur belakang KFC dan entrance dari arah

Keterangan :

- Pintu A (arah
barat)
- Pintu B (arah
barat)
- Pintu C (arah
timur)
- Pintu D (arah
barat)

barat depan
Gambar 1: Letak Pintu Masuk Ke bangunan KFCKFC.

Gambar 2: Letak Pintu Masuk Ke bangunan KFC


54 Pengamatan behavior system di Kentucky Fried Chicken (KFC) Kawasan Megamas Manado

HASIL DAN PEMBAHASAN bagian depan KFC, cenderung memilih pintu B.


Tujuan pengamatan ini dilakukan untuk Kegiatan kontrol dapat diartikan sebagai
mendapatkan fenomena yang ada di KFC tindakan meaning sebagai aspek pengenalan
tersebut. Fenomena ini dianalisis dengan lingkungan. Menurut moore (dalam Judi,1999)
menggunakan teori dan meghasilkan atribut bahwa manusia bereaksi pada lingkungan
(atribute of the enviroment as expriences). berdasarkan makna baginya. Hal ini dapat
Atribut lingkungan seperti yang dialami manusia dilihat pada indikasi kedua bahwa para
dirumuskan oleh weisman (1981) sebagai suatu pengunjung memparkir mobilnya dibahu jalan
produk dari organisasi yaitu KFC sebagai di depan bangunan dengan alasan pemesanan
lembaga, individu sebagai pengunjung KFC dan makanan tidak terlalu lama ataupun mobil yang
setting fisik sebagai bagian dari lingkungan diparkir dapat di pantau/dikontrol saat sedang
KFC. Hasil pembahasan terhadap atribut akan makan.
menjadi devenisi operasional sebagai tolok ukur Indikasi lain berhubungan dengan
kinerja. Selanjutnya sebagai tujuan akhir dari aksesibilitas, posisi antrian Drive Thru, keadaan
pembahasan ini untuk mendapatkan Guide lines ini sangat erat dengan legibility karena
sebagai rekomendasi untuk pedoman berhubungan dengan kemudahan manusia
rancangan khususnya KFC Kawasan Megamas . mendapatkan arah yang tepat dan hubungan
spasial dengan suatu lingkungan serta cara
A. Aksesibilitas (accessebility) efektif yang ditemukan, hal ini dapat dilihat
1. Pembahasan pada bentuk lengkungan pada trotoar secara
Atribut utama pembahasan pada bagian langsung membentuk orientasi antrian Drive
luar ruang KFC yaitu aksesibilitas. Menurut thru yang cenderung melengkung, dan
Weisman bahwa aksesibilitas yaitu kemudahan mengarahkan para Drive thru yang datang
dalam bergerak melalui dan menggunakan lewat belakang KFC untuk berputar arah
lingkungan. Tetapi namun dalam pembahasan menuju ke entrance bagian depan ketika posisi
aksesibilitas ini terdapat makna-makna lain dala antrian Drive thru dari arah timur sudah tidak
pembentukan atribut aksesibilitas seperti jarak memungkinkan.
dan kontrol. Hal ini terekam dalam konsep
berikut ini: 2. Defenisi operasional
Pengunjung yang datang ke KFC, akan Berdasarkan perilaku pengunjung yang
memilih jarak yang terdekat dengan pintu berada di luar ruang KFC dengan atribut
masuk dan posisi antrian Drive thru yang aksesibilitas yaitu pada waktu akan masuk ke
terarah, Hal ini terlihat pada yaitu pengunjung KFC, pengunjung membutuhkan jarak terdekat
cenderung masuk ke bangunan melalui pintu menuju ke dalam KFC, Pengunjung Drive thru
terdekat. Hal ini berkaitan dengan teori membutuhkan posisi antrian yang lebih terarah.
aksessibilitas yaitu jarak dan kontrol, jarak Indikasi lain yang berhubungan dengan
diartikan sebagai jangkauan/ pencapaian, hal orientasi yaitu pengunjung cenderung
ini dapat dilihat dari pengunjung yang datang mengambil posisi antrian terpendek
dari arah bagian belakang KFC cenderung
memilih masuk ke bangunan melalui pintu C,
sedangkan pengunjung yang datang dari arah
Bakhtiar 55

B. Orientasi - Pengunjung yang masuk melalui pintu B,


1. Pembahasan menuju ke counter 1 tanpa antrian,
Seorang pakar psikologi di tahun 1940-an mengambil pesanan dan keluar melalui
yang bernama Kurt Lewin, membuat rumusan pintu B. Alasannya, karena counter 3 sudah
bahwa tingkah laku (B=behavior) adalah fungsi ada pengunjung walaupun hanya satu
dari keadaan pribadi dari orang yang orang saja yang memesan makanan,
bersangkutan (P=person) dan lingkungan sedangkan kasir counter 2 sementara
dimana orang itu berada (E=environment). sedang istirahat dengan informasi “silahkan
Jadi, rumusan Lewin adalah B=f(P,E). Hal ini ke kasir sebelah (to next cashier, please)”
kemudian diperkuat oleh teori psikologi ekologi sehingga pangunjung memilih counter 1
(ecological psychology) dari R.G Barker (dalam untuk memesan paket makanan. Hal ini
Judi,1999) bahwa tingkah laku tidak hanya berhubungan dengan proses bagaiman
ditentukan oleh lingkungan atau sebaliknya, manusia menerima infromasi mengenai
melaikan kedua hal ini saling menentukan dan lingkungan sekitarnya dan bagai mana
tidak dapat dipisahkan. Barker memberikan dua infromasi mengenai ruang fisik tersebut
istilah tinglah laku dengan lingkungannya diurganisasikan ke dalam pikiran manusia.
adalah two way street atau ecological orientasi ini dapat di lihat dari posisi
interdependencies. Selanjutnya dua faktor yang Kasir/pelayan counter berada sebagai
saling mempengaruhi itu adalah lingkungan tanda, dan tulisan “to next cashier, please”
fisik (physical milleu) dan pola tingkah laku sebagai tanda pendukung untuk
baku (standing pattern of behavior). Seperti mengarahkan pengunjung ke counter
yang terjadi pada pola perilaku pengunjung makanan
KFC. Hal ini terlihat jelas pada pembahasan - Pengunjung yang masuk melalui pintu C,
terhadap atribut orientasi. langsung menuju ke counter 2 untuk
Berdasarkan analisis, konsep yang memesan paket makanan tanpa antri
dapatdari pengunjung yang masuk di KFC kemudia mengambil pesanan dan keluar
tersebut akan melakukan Orientasi dengan melalui pintu C. Alasan pengunjung ini
melakukan pemilihan counter makanan, memilih counter 2 karena kasir di counter 1
pengunjung yang masuk akan milih counter dan counter 3 sedang istirahat/sementara
yang terdapat pelayan-kasir atau melalui ditutup. Kedua counter ini ditutup dengan
informasi yang disediakan sebagai orientasi ke alasan pengunjung yang datang masih
counter. sedikit sehingga cukup satu counter dengan
Atribut yang paling menonjol pada satu komputer untuk melayani pemesanan.
perilaku pengujung yang berada di dalam ruang Counter 2 sedang kosong dengan pemesan
KFC tersebut adalah orientasi. Hal ini dapat lain, sehingga pengunjung ini langsung
dilihat pada pengunjung yang datang melalui memesan. Alasan lain pengunjung ini keluar
pintu B atau C cenderung memilih counter melalui pintu C, karena mobil yang
melalui kehadiran pelayan-kasir di counter dikendarainya berada di parkiran belakang
sebagai tanda dan informasi sebagai tanda KFC dan masuk melalui entrance dari arah
tambahan, indikasi-indikasi ini dapat dilihat timur jalan Piere Tandean.
sebagai berikut:
56 Pengamatan behavior system di Kentucky Fried Chicken (KFC) Kawasan Megamas Manado

Indikasi lain yang berhubungan dengan kedua, ketika pengunjung ini pindah ke
orientasi yaitu atrian, pengunjung yang datang counter 3, hal yang sama terjadi seperti
melalui pintu B atau A cenderung mengambil pada antrian pertama di counter 1.
posisi antrian terpendek, hal ini dapat dilihat Lamanya waktu antrian membuat
pada indikasi-indikasi berikut: pengunjung ini merasa bosan saat
- Pengunjung yang masuk bersama seorang menunggu giliran, karena jumlah antrian
teman melalui pintu B, langsung menuju ke yang banyak, pengunjung ini memilih duduk
counter 2 bersama temannya untuk di kursi terdekat sambil menunggu
mengantri memesan makanan, kemudian pengunjung lain selesai memesan.
makan di tempat makan bagian luar, Pengunjung ini duduk sambil menerima
Alasannya pertama pengunjung memilih telepon tanpa mengontrol pengunjung lain
counter 1 karena alasan counter 2 jumlah yang datang memesan, sehingga posisi
antrian sudah banyak dan counter 3 antriannya di ambil oleh pengunjung lain di
sementara tutup/istirahat, sehingga counter 3, hal membuat waktu antriannya
pengunjung memilih counter 1 dengan bertambah lebih lama.
jumlah antrian yang lebih sedikit. Alasan
lain pengunjung memesan lebih dari Pengunjung yang masuk melalui pintu C,
beberapa makanan dan minuman, sehingga memilih counter 1 untuk memesan, ketiga
mengantri bersama teman dengan tujuan counter makanan sedang aktif, namun kasir di
agar pesanan dapat dibagi dan dibawa counter 2 dan 3 sedang tidak ada di tempat,
bersama. Hal ini berhubungan dengan sehingga pengunjung ini langsung memilih antri
antrian, dimana pengunjung memilih lokasi di counter 1 untuk memesan makanan. Dalam
antrian yang pendek, akibat dari antrian pengamatan ini, pegunjung mengajak salah
bersama-sama, hal ini secara langsung satu temannya untuk bersama-sama antri di
merubah posisi antrian yang awalnya hanya counter 1. alasannya, makanan yang dipesan
satu urutan menjadi dua urutan. banyak untuk tiga orang dan tidak mungkin
- Pengunjung yang masuk melalui pintu C, dibawa langsung oleh satu orang, sehingga
langsung menuju ke counter 1 untuk makanan yang dipesan tersebut dapat dibagi
mangantri, lalu pindah ke counter 3 dan dan dibawa bersama-sama, Posisi antrian
kembali antri, mengantri sambil duduk mereka yang terlihat sejajar (berduaan).
menunggu giliran untuk memesan. Alasan Pada pengamatan ini, kebanyakan dari
pertama, pengunjung memilih pindah ke pengunjung yang memesan bersama pasangan
counter 3, karena kasir di counter 2 sedang cenderung melakukan posisi antrian seperti ini,
istirahat. Alasan lain, di counter 1 sehingga secara langsung menciptakan dua
pengunjung lain pada antrian pertama urutan antrian, padahal pada setiap antrian di
sedang memesan makanan (burger) yang masing-masing counter makanan dibuat hanya
memerlukan waktu untuk proses satu jalur antrian saja, namun lebar dari jalur
pembuatannya, sedangkan pengunjung ini antrian ini cenderung lebih besar dari standar
mengantri pada urutan ke 4, memilih antrian pada umumnya, sehingga hal ini dapat
pindah ke counter 3 untuk mengurangi dimanfaatkan oleh pengunjung yang datang
waktu antrian adalah keputusannya. Alasan
Bakhtiar 57

memesan makanan, baik bersama teman, Berdasarkan pembahasan diatas, atribut


keluarga mapun pasangan. orientasi ini memiliki makna Tanda-policy yang
Pada keempat indikasi di atas, bahwa memiliki makna-meaning mengarahkan,
keseluruhan hasil pengmatan berhubungan sekaligus memberikan petunjuk secara
dengan teori antrian yang dikemukakan oleh informatif.
Worth (dalam judi,1999) yang menyediakan 2. Defenisi Operasional
pemahaman akan antrian berdasarkan konsep Berdasarkan pembahasan diatas, maka
dari intensitas. Arti teori ini bahwa seseorang defenisi operasional berdasarkan perilaku
yang mengetahui lamanya pelayanan terhadap pengunjung yang berada di dalam ruang KFC
seseorang pelanggan, maka kita akan yaitu pengunjung membutuhkan suatu
mengetahui lamanya waktu yang harus kebijakan berupa tanda-tanda informatif untuk
ditunggu sampai pada giliran kita. Dengan memberikan pemahaman-meaning kepada
mengetahui ini, pengunjung akan berusaha pengunjung ke arah antrian dan pemilihan
meminimalkan waktu menunggunya dengan counter makanan
mengambil posisi terdepan.

C. Desain Guide Line


Menurut Laurens (2004) bahwa perancangan perlu mengerti apa yang menjadi kebutuhan
arsitektur ditujukan untuk manusia, maka untuk manusia.
mendapatkan perancangan yang baik arsitek

Tabel 1. Pola Akses masuk (pengunjung dan Drive Thru) dari luar site ke bangunan KFC
A. AKSESIBILITAS

Tolok Ukur Kinerja: pengunjung membutuhkan jarak terdekat menuju ke dalam bangunan, Drive thru
membutuhkan posisi antrian yang lebih terarah dengan jelas

Diagram Alur Design: Guide Line:


Drive Thru (mobil 1. Meletakkan pintu pada
Pejalan Parkir Parkir dan Motor)
lokasi terdekat dengan
kaki motor mobil
parkir/arah kedatangan
pengunjung
Counter
Dalam Luar 2. Menyediakan tempat
pintu makanan
bangunan bangunan
bagian luar parkir untuk
bagunan menghindari parkiran
pada bahu jalan
Tempat makan bagian Luar
3. Menyediakan jalur
bangunan
sirkulasi khusus Drive
thru yang lebih terarah

Pejalan kaki Parkir motor Parkir mobil


58 Pengamatan behavior system di Kentucky Fried Chicken (KFC) Kawasan Megamas Manado

Gambar 3: ATribut Akses dan Orientasi ke Bangunan KFC


Bakhtiar 59

B. ORIENTASI

Tolok Ukur Kinerja: Berdasarkan pembahasan diatas, maka defenisi operasional berdasarkan perilaku
pengunjung yang berada di dalam ruang KFC yaitu pengunjung yang membutuhkan suatu kebijakan berupa
tanda-tanda informatif untuk memberikan pemahaman-meaning kepada pengunjung ke arah antrian dan
pemilihan counter makanan

Diagram Alur Design: Guide Line:


1. Meletakkan satu komputer pada
masing-masing counter, agar
pelayanan lebih terarah
2. Memperkecil lebar antrian untuk
menghindari antrian sejajar ketika
pengunjung bersama pasangan.
3. Menempatkan ruang makan dekat
pintu masuk, untuk
mempermudah orientasi pemilihan
tempat makan.

Gambar 4: Sketsa Orientasi Pengunjung


60 Pengamatan behavior system di Kentucky Fried Chicken (KFC) Kawasan Megamas Manado

DAFTAR PUSTAKA Sugiyono. 2012. Metode Penelitian Pendidikan:


pendekatan Kuantitatif, Kualitatif,
Aprilusianto, Dwi. 2009, bahan kuliah, Perilaku dan R&D. Cetakan ke-14. Alfabeta. Bandung
dalam arsitektu.
Veith, R., Arkkelin, D.,1995. Environmental
Budihardjo, Eko. 1989. Jati Diri Arsitektur Indonesia. Psychology. Prentice Hall. New Jersey.
PT. Alumni. Bandung
Waani.O, Judy. 1999, arsitektur dan perilaku
Laurens, Marcella, Joyce. 2004. Arsitektur dan manusia, Tugas kuliah, pengamatan perilaku di
Perilaku Manusia. PT Grasinso. Jakarta kantor Pos besar Yogyakarta. Pasca sarjana
UGM
Sarwono, S.W., 1992, Psikologi Lingkugan. PT
Grasindo, Jakarta. Weisman, G.D. 1981. Modeling Environment
Behavioral System. Journal Of Man-Environment
Snyder, J.C., Catanese, A.C. 1979, Intoduction Of Relation. Volume 1. No.2. Pensylvan
Archtecture, McGraw Hill, New
York.
Sommer R, Sommer B.B. 1980. A Ptdctical (Guide To
Beharioral Research. Oxford University Press.

Anda mungkin juga menyukai