Anda di halaman 1dari 12

REKAYASA IDE

“PSIKOLOGI PENDIDIKAN”

OLEH

NAMA : CHINTYA RACHMAWATI PUTRI SARMI

NIM : 4183111107

KELAS : DIK-A MATEMATIKA 2018

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU


PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
2019
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI....................................................................................................................

ABSTRAK.......................................................................................................................

BAB I PENDAHULUAN................................................................................................

A. LATAR BELAKANG.........................................................................................
B. TUJUAN...............................................................................................................
C. MANFAAT...........................................................................................................

BAB II KERANGKA PEMIKIRAN/GAMBARAN UMUM......................................

BAB III METODE PELAKSANAAN...........................................................................

BAB IV PEMBAHASAN................................................................................................

BAB V PENUTUP...........................................................................................................

A. KESIMPULAN ...................................................................................................
B. SARAN.................................................................................................................

DAFTAR PUSTAKA......................................................................................................

LAMPIRAN BIODATA.................................................................................................
ABSTRAK

Kemampuan siswa dalam belajar adalah kecakapan seorang peserta didik, yang
dimiliki dari hasil apa yang telah dipelajari yang dapat ditunjukkan atau dilihat melalui hasil
belajarnya Ada tiga aspek yang terkait dengan kemampuan siswa dalam belajar, yaitu aspek
kognitif (pengetahuan),aspek afektif (sikap), dan aspek psikomotorik(keterampilan). Contoh
aspek kognitif adalah kemampuan siswa dalam menganalisis suatu masalah berdasarkan
pemahaman yang dimilikinya. Contoh aspek afektif adalah siswa mampu menentukan sikap
untuk menerima atau menolak suatu objek. Contoh aspek psikomotorik adalah siswa mampu
berekspresi dengan baik.Setiap siswa dikatakan berhasil dalam belajar apabila memiliki
kemampuan dalam belajar sebagaimana dikemukakan di atas. Akan tetapi yang menjadi
masalah adalah tidak semua siswa memiliki kemampuan yang sama. Banyak faktor yang
mempengaruhi kemampuan siswa dalam belajar, antara lain faktor internal, faktor eksternal,
dan faktor pendekatan belajar.Contoh faktor internal yang mempengaruhi kemampuan siswa
dalam belajar adalah kesehatan siswa dan intelegensinya. Siswa yang sehat dan mempunyai
intelegensi yang baik akan mempunyai kesiapan yang lebih baik dalam belajar sehingga
kemampuan belajarnya dapat optimal.Sebaliknya siswa yang kurang sehat (sedang sakit)
akan sulit menerima pelajaran sehingga kurang optimal kemampuan belajarnya. Contoh
faktor eksternal yang mempengaruhi kemampuan siswa dalam belajar adalah lingkungan
keluarga.Lingkungan keluarga yang mendukung akan membuat siswa mudah untuk
menerima pelajaran, sebaliknya lingkungan keluarga yang tidak mendukung, akan membuat
siswa tidak tenang dalam belajar sehingga kemampuan siswa menjadi tidak optimal. Faktor
pendekatan belajar yang berbeda juga akan memberikan kemampuan belajar yang berbeda.
Siswa yang belajar secara mendalam akan memiliki kemampuan belajar yang lebih baik
daripada siswa yang hanya belajar sambil lalu saja (tidak mendalam).
BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Kemampuan belajar setiap anak dipengaruhi olehf aktor genetik dan
lingkungan. Anak-anak akan tumbuh dengan baik jika mereka dilibatkan secara
alamiah dalam proses belajar yang didukung lingkungan yang dirancang secara
cermat dengan menggunakan konsep yang jelas. Di era modern seperti ini, setiap
sekolah selalu melakukan inovasi pembelajaran untuk mencetak sumber daya manusia
yang berkualitas.Pembelajaran yang dilakukan guru hendaknya dapat memberikan
situasi dimana siswa dapat secara optimal mengembangkan potensi masing-masing
siswa. Untuk mengembangkan kemampuan siswa dalam bereksplorasi, berpikir
kreatif dan mengembangkan kemampuan lain yang dimiliki siswa, guru perlu
menerapkan berbagai model pembelajaran dan juga guru harus mendekatkan diri
kepada siswa agar siwa tidak takut jika hendak bertanya apabila ada materi
pembelajaran yang tidak dimengerti.
B. TUJUAN
1. Untuk pemenuhan tugas Psikologi Pendidikan
2. Untuk mengetahui lebih dalam tentang Psikologi Pendidikan khususnya
kemampuan belajar siswa
3. Untuk memberikan pemahaman tentang cara meningkatkan hasil belajar siswa
dengan memberi motivasi,
C. Manfaat
1. Supaya penulis dapat menyumbangkan pemikirannya terhadap permasalahan
yang diangkat
2. Menambah pengetahuan tentang hal tersebut tidak hanya itu dengan dibuatnya
rekayasa ide ini semoga tujuannya dapat terlaksana.
BAB II

KERANGKA PEMIKIRAN

A. Pengertian Belajar
Belajar adalah suatu aktivitas mental yang berlangsung dalam interaksi aktif
dengan lingkungan yang menghasilkan perubahan-perubahan dalam
pengetahuan,pemahaman, keterampilan, nilai, dan sikap. Hal ini berarti peserta didik akan
menghubung-hubungkan pengetahuan yang telah tersimpan dalam memorinya kemudian
menghubungkan dengan pengetahuan baru.belajar adalah suatu proses atau kegiatan.
Belajar bukan hanya mengingat tetapi juga mengalami. Hasil belajar bukan hanya berupa
hasil latihan, melainkan perubahan kelakuan. Belajar adalah proses memperoleh
pengetahuan belajar adalah latihan-latihan pembentukan kebiasaan secara otomatis. Ini
berarti setelah proses belajar, maka akan mengakibatkan proses perubahan tingkah laku,
hanya berbeda cara untuk pencapaiannya. Secara umum belajar dapat diartikan sebagai
proses perubahan perilaku akibat interaksi individu dengan lingkungan. Jadi, terjadinya
perubahan perilaku akibat dari hasil belajar. Artinya seseorang dikatakan telah belajar,jika
ia dapat melakukan sesuatu yang tidak dapat dilakukan sebelumnya dalam arti seseorang
telah mengalami perubahan dari tidak bisa menjadi bisa.Pada hakikatnya belajar adalah
persoalan perubahan mental kejiwaan yang bersangkut-paut dengan pengetahuan dan
pemahaman. Oleh karena itu, proses belajar dapat berlangsung di manapun dan kapanpun
selama ia berinterksi aktif dengan lingkungannya. Pemahaman seseorang menjadi lebih
baik, sebaiknya pada saat seseorang tidak belajar maka respon seseorang menjadi lebih
baik, sebaliknya pada saat seseorang tidak belajar maka responnya menurun. Dalam
belajar ditemukan adanya.
1.Kesempatan terjadinya peristiwa yang menimbulkan respon belajar.
2.Respon si pembelajar.
3.Konsekuensinya yang bersifat menguatkan respon tersebut.
Jadi, belajar merupakan upaya untuk meningkatkan kemampuan dan pemahaman
seseorang dalam rangka menuju kepada perubahan sikap dan perilaku, sehingga dapat
bermanfaat untuk dirinya. Pendidikan dan pembelajaran merupakan usaha yang
dilaksanakan secara sadar yang bertujuan mengarah pada perubahan tingkah laku menuju
kedewasaan peserta didik.Proses bimbingan secara sadar kepada peserta didik
dimaksudkan agar mampu mandiri dan dapat memecahkan setiap persoalan yang
dihadapinya dengan bekal pengetahuan dan keterampilan yang dimilikinya. Pedidik juga
harus mampu memilih materi yang sesuai dengan minat peserta didik.
B. Teori Belajar dan Pembelajaran
Ada beberapa teori belajar dan pembelajaran seperti : teori deskriptif dan
preskriptif,behavioristik, kognitif, konstruktivistik, humanistik, sibernetik,revolusi
sosiokultural, kecerdasan majemuk. Dalam penelitian ini peneliti menggunakan teori
belajar konstruktivistik dar Driver dan Bell mengajukan karakteristik teori belajar
konstruktivistik sebagai berikut.
1) Siswa tidak dipandang sebagai sesuatu yang pasif, tetapi memiliki tujuan.
2)Belajar mempertimbangkan seoptimal mungkin proses keterlibatan siswa.
3) Pengetahuan bukan sesuatu yang datang dari luar, melainkan dikonstruksi secara
personal.
4) Pembelajaran bukanlah transmisi pengetahuan, melainkan Melibatkan pengaturan
situasi kelas.
BAB III

METODE PENELITIAN

Pada penelitian ini menggunakan metode wawancara (interview). Wawancara adalah


proses memperoleh keterangan untuk tujuan penelitian dengan cara tanya jawab sambil
bertatap muka antara si peneliti dengan objek penelitian. Keterangan-keterangan yang hendak
diperoleh melalui wawancara biasanya adalah keterangan dalam memperoleh dan
memastikan fakta, memperkuat kepercayaan, memperkuat perasaan, mengenali standar
kegiatan, dan untuk mengethaui alasan seseorang.

Pada saat melakukan wawancara dengan seorang guru dan disini kami menanyakan
atau melakukan sesi tanya jawab mengenai kemampuan belajar siswa dan bagaimana cara
menghadapi siswa yang memiliki kemampuan belajar yang berbeda serta apa masalah yang
di temui pada saat melakukan pembelajaran pada siswa yang memiliki kemampuan belajar
berbeda.
BAB IV

PEMBAHASAN

Setiap peserta didik mempunyai kemampuan yang berbeda – beda. Ada yang dengan harus
melihat baru bisa memahami pelajaran,ada yang harus mendengar baru bisa memahami
pelajaran,dan ada pula yang harus mempraktekan nya agar bisa memahami pelajaran nya.

Dalam melakukan pembelajaran secara kolektif, guru harus menggunakan metode


dan strategi belajar yang sama, meskipun setiap peserta didik mempunyai kemampuan yang
berbeda guru tetap harus mengajar secara keseluruhan tanpa membeda-bedakan peserta didik
berdasarkan kemampuan nya. Dalam memberikan pembelajaran guru menggunakan metode
pembelajaran yang sesuai dengan materi pembelajaran. Guru juga bisa membuat kelompok
diskusi yang terdiri dari siswa yang memiliki kemampuan belajar lebih, sedang dan kurang.

Masalah yang sering terjadi akibat adanya perbedaan antara peserta didik yang satu
dengan yang lain nya adalah masalah emosional dimana seorang anak sulit untuk
mengendalikan diri nya. Kebanyakan peserta didik sekarang sulit untuk berkata jujur,saat dia
tidak mengerti pelajaran dia hanya diam saat ditanya apakah sudah mengerti atau belum
mengenai materi yang diajarkan. Peserta didik sering merasa takut untuk mengutarakan
pendapat atau bertanya tentang suatu hal yang tidak dia mengerti.

Sebenarnya setiap peserta didik hampir mempunyai kemampuan yang sama. Hanya
saja,permasalahan yang sering terjadi adalah banyak peserta didik yang tidak tulus dan tidak
serius dalam belajar. Peserta disik akan merasa senang ketika guru nya tidak masuk, hal ini
menunjukkan bahwa mereka tidak dulus dalam belajar. Meskipun peserta didik tidak
mempunyai kemampuan belajar yang tinggi namun ketika dia serius dalam belajar maka ia
mampu memahami pelajaran.

Permasalahan lainnya adalah banyak guru yang kurang perhatian kepada para siswa
nya,dimana yang sering terjadi adalah hubungan antara guru dengan siswa hanya sebatas
mengajar dan belajar,terkadang guru tidak bisa menjadi seperti teman bagi siswanya. Ada
juga guru yang hanya lebih peduli dengan siswa nya yang memiliki kemampuan lebih dalam
belajar. Akibatnya siswa tidak mau terbuka kepada guru.

Upaya yang bisa dilakukan seorang guru untuk mengatasi masalah tersebut adalah
dengan terus menerus memotivasi siswa dan berusaha untuk membangkitkan semangat siswa
dalam belajar dan guru harus meyakinkan siswa bahwa pembelajaran yang terbaik adalah
dengan bertanya. Selain itu, guru harus berusaha sedekat mungkin dengan siswa nya atau
guru bisa menjadi seorang teman bagi siswa nya. Dengan begitu siswa diharapkan bisa lebih
terbuka kepada guru agar proses belajar dan mengajar di kelas dapat berjalan dengan efektif.
Selain itu,dengan adanya kedekatan antara guru dan siswa dapat membuat siswa lebih berani
berkata jujur jika ia tidak memahami materi pelajaran dan tidak malu untuk bertanya serta
mampu untuk mengendalikan diri nya agar lebih serius dalam belajar.

Berdasarkan hasil penelitian ini maka kita dapatkan beberapa ide dalam mengajar
seperti lebih mendekatkan diri kepada siswa dalam belajar, lebih sering memberikan tanya
jawab kepada siswa agar siswa tersebut lebih mudah untuk berbicara dan lebih berani dalam
menyampaikan pendapat.
BAB V

PENUTUP

A. KESIMPULAN
Kemampuan belajar setiap anak dipengaruhi olehf aktor genetik dan
lingkungan. Anak-anak akan tumbuh dengan baik jika mereka dilibatkan secara
alamiah dalam proses belajar yang didukung lingkungan yang dirancang secara
cermat dengan menggunakan konsep yang jelas. Upaya yang bisa dilakukan seorang
guru untuk mengatasi masalah tersebut adalah dengan terus menerus memotivasi
siswa dan berusaha untuk membangkitkan semangat siswa dalam belajar dan guru
harus meyakinkan siswa bahwa pembelajaran yang terbaik adalah dengan bertanya.
Selain itu, guru harus berusaha sedekat mungkin dengan siswa nya atau guru bisa
menjadi seorang teman bagi siswa nya. Dengan begitu siswa diharapkan bisa lebih
terbuka kepada guru agar proses belajar dan mengajar di kelas dapat berjalan dengan
efektif.

B. SARAN
Dengan melakukan penelitian ini diharapkan guru dapat lebih memperhatikan
apa yang di butuhkan siswa nya dan guru juga harus mendekatkan diri kepada siswa
nya agar siswa nya tersebut tidak takut bertanya apabila ada materi pembelajaran yang
tidak dimengerti atau dipahami.
DAFTAR PUSTAKA

Herti,R. Ajeng.2014.Psikologi Pendidikan.Bandung.Universitas Pendidikan Indonesia.

Purwanto, Ngalim. 2011. Psikologi Pendidikan. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.


LAMPIRAN BIODATA

NAMA : KALEP SINAGA S.Pd

PEKERJAAN : GURU SMP

ALAMAT : JL.JALA RAYA NO 9 GRIYA MARTUBUNG


MEDAN

Anda mungkin juga menyukai