Anda di halaman 1dari 10

MAKALAH

“DASAR PENGHAPUSAN PIDANA”

Disusun Oleh :
KATA PENGANTAR

Puja dan puji syukur penulis haturkan kepada Allah SWT. Yang telah memberikan
banyak nikmat, taufik dan hidayah. Sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas makalah ini
dengan baik tanpa ada halangan yang berarti.

Tugas makalah ini penulis selesaikan dengan maksimal berkat kerjasama dan bantuan
dari berbagai pihak. Oleh karena itu penulis sampaikan banyak terimakasih kepada segenap
pihak yang telah berkontribusi secara maksimal dalam penyelesaian tugas Makala ini.

Diluar itu, penulis sebagai manusia biasa menyadari sepenuhnya bahwa masih banyak
kekurangan dalam penulisan tugas makalah ini, baik dari segi tata bahasa, susunan kalimat
maupun isi. Oleh sebab itu dengan segala kerendahan hati, penulis selaku penyusun
menerima segala kritik dan saran yang membangun dari pembaca.

Demikian yang bisa penulis sampaikan, semoga tugas makalah ini dapat menambah
khazanah ilmu pengetahuan dan memberikan manfaat nyata untu masyarakat luas.

Maret, 2022

Penulis

i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR i

DAFTAR ISI ii

BAB I PENDAHALUAN 1

A. Latar Belakang 1

B. Rumusan Masalah 1

BAB II PEMBAHASAN 2

A. Alasan Penghapusan Pidana 2


B. Alasan penghapusan pidana umum 3
C. Alasan penghapusan pidana khusus 4
D. Alasan penghapusan pidana KUHP 5

BAB III PENUTUP 6

A. Kesimpulan 6

DAFTAR PUSTAKA

ii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Alasan penghapusan pidana adalah peraturan yang terutama ditujukan kepada
hakim.peraturan ini menetapkan dalam keadaan apa seorang pelaku yang telah
memenuhi  perumusan delik yang seharusnya di pidana,tidak d  perumusan delik yang
seharusnya di pidana,tidak di pidana.
Seseorang yang dituduh melakukan tindak pidana,dapat mengajukan alasan
pembelaan  pembelaan atau alasan penghapusan penghapusan pidana.alasan
pidana.alasan dapat bersifat bersifat umum (general defence) artinya dapat diajukan
untuk kejahatan atau tindak pidana pada umumnya;dan dapat bersifat khusus (special
defence) yang hanya dapat diajukan untuk kejahatan atau tindak pidana khusus. yang
termasuk general defences antara lain:
a. Paksaan
b. Keracunan/mabuk alcohol
c. Gerakan refleksi
d. Kegilaan/ketidakwarasan
e. Anak dibawah umur
f. Peresetujuan korban

Termasuk special defence antara lain :

a. Kehamilan itu (apabila diteruskan) akan mengacam nyawa si ibu


b. Kemungkinan anak yang lahir akan cacat fisik atau cacat mental yang cukup serius

B. Rumusan Masalah
1. Apa alasan penhapusan pidana ?
2. Apa alasan pengahapusan pidana di dalam KUHP ?
3. Apa alasan penghapusan pidana di luar KUHp ?
4. Apa alasan penghapusan pidana putetaif?

1
BAB II

PEMBAHASAN

A. Alasan Penghapusan Pidana


Alasan penghapusan pidana adalah peraturan yang terutama ditujukan kepada
hakim.peraturan ini menetapkan dalam keadaan apa seorang pelaku yang telah
memenuhi  perumusan delik yang seharusnya di pidana,tidak d  perumusan delik
yang seharusnya di pidana,tidak di pidana. pidana.
Alasan penghapusan pidana ini dapat digunakan untuk menghapuskan pidana
bagi  pelaku  pelaku (orangnya (orangnya sebagai sebagai subjek),dan subjek),dan
dapat digunakan digunakan untuk menghapus menghapus pidana dari suatu
perbuatan  perbuatan (sebagai (sebagai objeknya).dalam objeknya).dalam hal
inilah penghapusan penghapusan pidana dapat dibedakan dibedakan antar:tidak
dapat dipidana pelakunya dengan tidak dapat dipidana perbuatannya.
Dalam ajaran alasan penghapusan pidana,terdapat tiga asas yang sangat
penting yaitu:
1. Asas subsidaritas
Ada perbuatan antara kepentingan hukum dengan kepentingan
hukum,kepentingan hukum dan kewajiban hukum,kewajiban hukum
dengan hukum dan kewajiban hukum,kewajiban hukum dengan kewajuban
hukum.
2. Asas porposionalitas
Ada keseimbangan antara kepentingan hukum yang dibela atau
kewajiban hukum yang dilakukan.
3. Asas “culpa in causa”
Pertanggungjawaban pidana bagi orang yang sejak semula mengambil
resiko bahwa dia akan melakukan perbuatan pidana.

Dasar peniadaaan pidana ( strafuitluitingsgronden) harus dibedakan dengan dasar   


penghapusan penuntutan (verval van recht tot strafvordering ). Yang pertama ditetapkan
hakim dengan menyatakan sifat melawan hukumnyaperbuatan hapus atau kesalahan
pembuat  hapus, karena adanya ketentuan undang-undang dan hukum yang membenarkan
perbuatan atau yang memaafkan pembuat. Dalam hal ini hak menuntut jaksa tetap ada,
namun terdakwa tidak dijatuhi pidana. Dasar penghapusan pidana harus dibedakan dan

2
dipisahkan dari dasar penghapusan penuntutan pidana menghapuskan hak menuntut   
jaksa karena adanya ketentuan undang-undang.

Dalam KUHP terdapat beberapa ketentuan yang memuat alasan-alasan yang


mengecualikan atau menghapuskan pidana. KUHP mengadakan pembagian antara :

a. Dasar penghapusan pidana umum ( Algemene strafuitsluitingsgronden)


Algemene srtafuitsluitingsgronden berlaku untuk tiap delik, yang tercantum
dalam pasal-  pasal 44 dan 48-51 KUHP.
b. Dasar penghapusan pidana khusus ( Bijzondere Strafuitsluitingsgronden)
Bijzondere strafuitsluitingsgronden hanya berlaku untuk satu delik tertentu,
yang tercantum dalam pasal-pasal 166, 221 ayat (2), 310 ayat (3) 367 ayat (1)
KUHP dan dalam beberapa undang-undang lain dan peraturan-peraturan daerah.
Keistimewaan bijzondere strafuitsluitingsgronden yaitu mengecualikan
dijatuhkannya hukuman tidak berdasarkan tidak adanya wederrechtelijkheid atau
tidak  adanya schuld (kesalahan dalam arti kata luas) tetapi dasar bijzondere
strafuitsluitingsgronden adalah kepentingan umum tidak akan tertolong oleh suatu
penuntutan pidana, pembuat undang-undang pidana menganggap lebih baik dan
lebih  bijaksana tidak menuntut dimuka hakim pidana.

B. Alasan Penghapusan Pidana Umum


Alasan penghapusan pidana menurut undang-undang  adalah :
- Tidak mampu bertanggung jawab (Ontoerekeningsvatbaarheid ) Pasal 44
KUHP
- Daya paksa dan keadaan darurat (Overmacht  ; Noodtoestand ) Pasal 48
KUHP
- Pembelaan terpaksa ( Noodweer ) Pasal 49 ayat (1) KUHP
- Pembelaan terpaksa melampaui batas ( Noodweerexces) Pasal 49 ayat (2)
- Peraturan perundang-undang; Pasal 50 KUHP
- Perintah jabatan; Pasal 51 KUHP

Dalam peradilan dan ilmu pengetahuan juga terdapat alasan penghapus


pidana umum di luar undang-undang :

- Izin tidak ada kesalahan sama sekali/ tanpa sila (avas)


- Tidak ada sifat melawan hokum material
Alasan penghapusan pidana tidak tertulis tidak bertentangan dengan asas legalitas,
sebab ini hanya menyampingkan hokum tidak tertulis dalam hal menetapkan dapat dipidana,
tetapi tidak dalam hal mengurangi atau menghapuskan dapat dipidana.

Diterimanya alasan penghapusan pidana diluar undang-undang sangat penting karena


masih berlakunya hokum adat dan pengaruh hokum adat masih tetap ada dalam peradilan
pidana.

C. Alasan Penghapusan pidana khusus

Di dalam Buku II KUHP terdapat dasar penghapusan pidana khusus yaitu :

1. Pasal 164 dan 165 KUHP yang tidak pada waktunya Pasal 164 dan 165 KUHP
yang tidak pada waktunya menyampaikan permufakatan yampaikan permufakatan
jahat untuk melakukan atau niat untuk melakukan yang tertera pada pasal-pasal
104, 106, 107, 108 dan pada saat kejadian masih dapat dicegah dengan sengaja
tidak  memberitahukannya kepada pejabat kehakiman (kejaksaan) atau kepolisian
atau kepada yang terancam apabila kejahatan benar-benar dilakukan. Pasal 166
KUHP menyatakan bahwa ketentuan pada kedua pasal tersebut tidak berlaku bagi
orang yang dengan memberitahukan itu mungkin mendatangkan bahaya
penuntutan pidana bagi dirinya atau keluarga sedarah atau semendanya,
suami/istrinya atau bekas suami/istrinya, yang berhubungan dengan jabatan atau
pekerjaannya, dimungkinkan pembebasan menjadi saksi terhadap orang tersebut.
Ketentuan dalam pasal 166 KUHP merupakan dasar penghapus pidana khusus
terhadap kejahatan-kejahatan tertentu.
2. Pasal 221 ayat (1) ke 1 dan ke 2 KUHP mengancam barangsiapa yang
menyembunyikan atau membantu untuk melepaskan diri dari penyidikan lanjutan
atau  penahanan seseorang yang telah melakukan delik atau dituntut karena
melakukan kejahatan atau pun menghilangkan jejak kejahatan tersebut dengan
maksud untuk menutup kejhatan tersebut atau untuk mempersulit penyidikan
lanjutan perkara tersebut. Pasal 221 ayat (3) menyatakan pasal 221 ayat (1) tidak
berlaku bagi mereka yang menyembunyikan atau membantu penjahat tersebut
adalah anaknya atau kerabat semenda menurut garis lurus atau suami/istri ataupun
bekas suami/istrinya.

3
3. Pasal 310 ayat (3) Pasal 310 ayat (3) menyatakan : Barangsiapa yang
mencemarkan nama baik orang lain baik lisan maupun tertulis, tidak dipidana jika
ia melakukannya demi kepentingan umum atau terpaksa karena membela diri.
Perbuatannya dengan demikian dianggap tidak melawan hukum.

D. Alasan Penghapusan pidana dalam KUHP


Didalam titel ketiga dari buku pertsms KUHP,terdapat hal-hal yang dapat
menghapuskan,mengurangkaan,atau memberatkan pidana,yaitu :
1. Tidak mampu bertanggung jawab : pasal 44 (1)
2. Belum berumur 16 : pasal 45, 46, dan 37
3. Daya paksa : pasal 48
4. Pembelaan terpaksa : pasal 49 (1) dan (2)
5. Ketentuan undang-undang : pasal 50
6. Perintah jabatan : pasal 52 (1) dan (2)
7. Pemberatan karena jabatan : pasal 52

selain tu,terdapat pula Selain tu,terdapat pula di dalam buku kedua KUHP
di dalam buku kedua KUHP,yaitu pasal 310 ayat ,yaitu pasal 310 ayat 3:

Menurut Moeljato alasan-alasan yang menghapuskan pidana di beda-


bedakan menjadi tiga,yaitu:

1. alasan pembensrsn,ysitu alasan ysng menghapuskan sifat melawan


hukum sehingga apa yang dilakukan oleh terdakwa apa yang dilakukan
oleh terdakwa menjadi perbuatan menjadi perbuatan yang patut dan
benar.
2. alasan pemaaf,yaitu alasan yang menghapuskan kesalahan
terdakwa.perbuatan yang dilakukan terdakwa tetap bersifat melaawan
hukum.,jadi,tetap merupakan perbuatan  pidana,tetapi dia tidak di
pidan karena tidak ada kesalahan.
3. alasan penghapus penuntutan,di sini masalahnya bukan ada alasan
pembenar  maupun alasan pemaaf.jadi, tidak ada pikiran mengenai
sifat perbuatan maupun sifat orang yang melakukan perbuatan.
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
Alasan penghapusan pidana adalah peraturan yang terutama ditujukan kepada
hakim.peraturan ini menetapkan dalam keadaan apa seorang pelaku ,yang telah
memenuhi perumusan delik yang seharusnya dipidana memenuhi perumusan delik
yang seharusnya dipidana tidak dipidana.

3
DAFTAR PUSTAKA

Soedarto.hukum.pidana.yayasan soedarto semarang, hlm

Unggul Pebri Hastanti, Hukum Pidana. Jakarta: CV Budi Utama 2012

Andi Hamzah. Asas-asas hokum pidana. Jakarta : Rineka Cipta. 1994

Suyanto. Pengantar hokum pidana. Jakarta : CV Budi Utama. 2015

Anda mungkin juga menyukai