Nadin berdiri di depan cofe shop. Ia kembali memastikan dengan mencocokan alamat antara cofe shop
itu dengan alamat yang Nadin tulis dikertas. Semuanya persis, Cofe shop inilah tempat Nadin akan
melakukan interview kerja. Nadin penuh dengan harapan, ia berharap bisa diterima ditempat ini.
Wajah Nadin penuh dengan harapan, Ia tersenyum, matanya berbinar, kemudian memasuki pintu cofe
shop itu.
ketika nadin memasuki coffeshop dia langsung menuju kasir untuk menanyakan kerjaan tersebut,
namun nampak dari jauh ada seorang laki laki yang tertarik dengan parasnya nadin, ia bernama raka.
" Maaf saya liat toko ini buka lowongan kerja, saya kesini mau mendaftarkan diri" ucap nadin sambil
menunjukan poster lowongan kerjanya.
"ohh iya bener. ruangannya ada di sebelah Sono" jawab penjaga kasir
setelah nadin pergi menuju ruangan untuk interview, raka langsung menghampiri penjaga kasir( kita
sebut aja dira)
"ohh yg tadi... palingan mau interview, tadi nanya nanya lowongan kerjaan soalnya." ucap dira
Di ruang Interview.
"Siangg" Jawabnya
"Perkenalkan saya Nadin, saya kesini untuk melakukan wawancara kerja. Saya harap bapak bersedia
menerima saya"
Raka sendiri disana,sedang tidak ada pelanggan, matanya tertuju pada tempat Nadin sedang di
interview. tiba-tiba seseorang menghampiri raka. Orang itu adalah... Laras
"Hah kaga.. Itu ada orang yang lagi ngelamar kerja disini" Fokus Raka buyar. dan membalas pertanyaan
Laras
kemudian seseorang keluar dari ruangan itu, Seseorang itu adalah Nadin.
"Wahh selamat ya, kita bakal sering ketemu nih, kenalin ya nama gue raka" ucap Raka sambil
mengulurkan tangannya
"Nah kalo yang di samping gue ini namanya Dira" kata Raka
"Diem lu, gua bisa kenalan sendiri yeuh" kata Dira sambil sedikit mendorong Raka dengan pelan.
"salken, gua Dira dan nama lo Nadin kan? haii Nadinn"
"iyaa hallo" Nadin mulai sedikit menghilangkan sifat pemalunya begitu mengetahui bahwa Raka dan Dira
ramah dan terbuka.
Nadin melihat seseorang yang juga pegawai di tempat ini. Yang tidak lain itu adalah.. Laras.
"Kamu mulai kerja kapan?" tanya Raka begitu melihat Nadin tengah melihat Laras
"iya makasiiii yaa" mata nadin menatap ke arah seseorang yang ada dibelakang.
"itu yang dibelakang kerja disini juga?" tanya Nadin sambil menunjuk kearah laras
"ooo dia, dia itu namanya laras, orang paling judes yang gue kenal, kenapa emangnya?" jawab
Dira
"gapapa, kaya pernah ketemu aja waktu dijalan" ucap nadin. "yauda akuu pulang dulu yaa, mau siap siap
buat besok,"
Keesokan harinya.
"Bu Nadin sudah dapat kerja. Walaupun pendapatan Nadin belum seberapa, tapi Nadin akan terus
berusaha dan bekerja dengan sepenuh hati. Nadin akan cepat-cepat ngirimin ibu uang begitu Nadin
mendapat gaji. Semoga ibu baik-baik aja disana. Nadin kangen sama ibu, Nadin kepikiran ibu terus.
Semoga ibu disana engga mikirin Nadin terus. Nadin takut ibu Drop. Maafin Nadin, tapi sungguh Nadin
sayang banget sama ibu. Nadin melakukan semua ini supaya ibu engga kesusahan lagi. Nadin sayang
ibu." Ucap Nadin dalam hati.
Sesampainya disana Nadin melihat Laras sedang di tergur oleh pak bos–orang yang kemarin
mewawancarai Nadin dan menerima Nadin bekerja disini. Atasannya itu menegur Laras dengan nada
yang cukup tinggi. Sedangkan Laras hanya bisa menunduk. Nadin tidak tega.
"Nadin, sini aja" panggil Raka dengan suara pelan. Nadin pun menghampiri Raka.
"Aku kurang tau pasti penyebabnya apa, tapi jelas kalo ya begitulah Laras. dia sering memandang orang
dengan sinis. Mungkin pelanggan marah karena itu." Jawab Raka.
"hahahh kagak , emang begitu dia. Udah jangan dipikirin" Ucap Raka
Nadin dan Raka lanjut membereskan bangku-bangku. saat keduanya tengah menyapu dan
membereskan bangku.
2 pelanggan datang
Laras menghampiri pelanggan tersebut, menanyakan menu yang dipesan dan mencatatnya. Kemudian
menghampiri meja kasir.
"ohh ituu, aku kebetulan ngeliat poster lowongan kerja, aku nyoba ngelamar, Alhamdulillah ternyata
diterimai" Jawab Nadin
"Iya. Dari Sekian banyak tempat kenapa harus satu tempat kerja sama gue" Jawab Laras
"Keliatannya kamu nggak suka ya, maaf Ras. Aku juga baru tau kalo kamu kerja disini" Jawab Nadin
"Udahh jangan ribut. Lu juga, apaan si ras. Suka-suka dia lah. Bos juga nerima Nadin ko. Inget ras kita
sama-sama pegawai disini" Ucap Raka.
Laras meletakkan kertas berisi pesanan pelanggan. Lalu meninggalkan Nadin dan Raka.
Sore menjelang malam. Hari pertama Nadin bekerja cukup baik. Ia bersyukur memiliki teman kerja yang
baik seperti Raka, dan Dira. Soal Laras, Nadin tidak menghiraukan itu. Itu bukan masalah baginya. Yang
terpenting Nadin bekerja dengan baik dan segera membantu perekonomian keluarganya.
Di kost
"Assalamualaikum Bu"
"Maafin Nadin Bu. Nadin minta maaf. Ibu mau kan maafin Nadin?" Ucap Nadin
"Tentu ibu maafin. Ibu nggak apa-apa ko, ibu cuma khawatir kamu kenapa-kenapa Nadin" Jawab ibu
"Nadin nggak apa-apa Bu. Ibu jangan khawatir. Bu, Nadin punya kabar bagus, baguss banget" Kata Nadin
antusias
"Nadin udah kerja Bu! Nadin udah punya pekerjaan sekarang! Hari ini hari pertama Nadin kerja dan
semuanya berjalan lancar!" Jawab Nadin
"hehe..Bu, Ibu jaga kesehatan ya Bu! oh ya jangan lupa istirahat yang cukup juga!" Kata Nadin
"Kamu ini, harusnya ibu yang bilang begitu ke kamu. kamu juga ya Din jaga kesehatan dan istirahat
yang cukup. Sekarang kamu tidur aja nak, sudah malam" Jawab Ibu
"Siapp Bu. Nadin tidur dulu ya, selamat malam, assalamualaikum Bu" Kata Nadin