Anda di halaman 1dari 23

Kemang Point Bldg. 3rd Fl.

Unit III-02
Jl. Kemang Raya No. 3
Bangka, Mampang Prapatan,
Jakarta Selatan 12730
www.amoktarina.co

GUGATAN PERBUATAN MELAWAN HUKUM

Antara

MOHAMMED SHAHEEN SHAH BIN MOHD SIDEK ………...…...…...PENGGUGAT I

KIERAN CHRIS HEALEY ……….………………………………………. PENGGUGAT II

Melawan

FERIC SETIAWAN……………………………………………………………TERGUGAT I

ANDY…………………………………………………………………………...TERGUGAT
II

BERITA BALI ONLINE……………………………………………………..TERGUGAT III

DRS. DEWA SUTA SASTRADINATA……………………………………...TERGUGAT


IV

Di

PENGADILAN NEGERI DENPASAR

1
Kemang Point Bldg. 3rd Fl. Unit III-02
Jl. Kemang Raya No. 3
Bangka, Mampang Prapatan,
Jakarta Selatan 12730
www.amoktarina.co

Ref.No: /GPMH/AMO-MSS/III/2023 Jakarta, 9 Maret


2023

Kepada Yth.
Ketua Pengadilan Negeri Denpasar
Jl. P.B. Sudirman No. 1, Kel. Dauh Puri,
Kec. Denpasar Barat, Kota Denpasar,
Prov. Bali 80232.

Perihal: Gugatan Perbuatan Melawan Hukum

Dengan hormat,
Yang bertandatangan di bawah ini, Noverizky Tri Putra Pasaribu, S.H., LL.M (Adv).,
Abdurrahim, S.H., Ricki Rahmad Aulia Nasution, S.H., dan Arif Budiman, S.H., M.H.,
yang semuanya merupakan para Advokat pada kantor hukum
A.M. Oktarina Counsellors at Law, beralamat di Gedung Kemang Point, Lantai 3, Unit III-
02, Jalan Kemang Raya No. 3, Kel. Bangka, Kec. Mampang Prapatan, Kota Jakarta Selatan,
dalam hal ini bertindak untuk dan atas nama berdasarkan Surat Kuasa Khusus tertanggal 06
Januari 2023 (Asli Surat Kuasa Khusus terlampir dalam berkas perkara) serta mewakili
kepentingan hukum:

- Mohammed Shahen Shah, Warga Negara Asing/Malaysia, Pemegang Nomor Kartu Izin
Tinggal Terbatas Elektronik NIORA: E1U1SMC85167, dengan No. Pasport: A50235112,
beralamat dan berkedudukan hukum di L-2-8 Block L, Plaza Danas No. 60, Jl. Sri Hartamas
1, Sri Hartamas, 50480, Kuala Lumpur, Malaysia. Untuk selanjutnya disebut sebagai
“PENGGUGAT I”.

- Kieran Chris Healey Warga Negara Asing/Inggris, Pemegang Nomor Kartu Izin Tinggal
Terbatas Elektronik NIORA: IM2JAA09312, dengan No. Pasport: 564298594, beralamat
dan berkedudukan hukum di Wawasan Steel, Building Product (Malaysia) SDN BHD, Jalan
Canang Emas 7/KS10, Of Jalan Telok Gong, 42000, Klang, Selangor, Malaysia. Untuk
selanjutnya disebut sebagai “PENGGUGAT II”.

2
Kemang Point Bldg. 3rd Fl. Unit III-02
Jl. Kemang Raya No. 3
Bangka, Mampang Prapatan,
Jakarta Selatan 12730
www.amoktarina.co
Selanjutnya secara bersama-sama disebut sebagai “PARA PENGGUGAT”, dengan ini
mengajukan Gugatan Perbuatan Melawan Hukum di Pengadilan Negeri Denpasar terhadap:

- FERIC SETIAWAN, Warga Negara Indonesia, Pemegang Nomor Induk Kependudukan


(NIK), 3172011108840008, beralamat dan berkedudukan hukum di Bukit Golf Mediterania,
Pantai Indah Kapuk, Jl. Johar Hijau Golf-III No. 30, Kel. Kamal Muara, Kec. Penjaringan,
Kota Jakarta Utara, Prov. DKI Jakarta, untuk selanjutnya disebut TERGUGAT I.

- ANDY, Warga Negara Indonesia, Pemegang Nomor Indk Kependudukan (NIK)


3604112412800004, beralamat dan berkedudukan hukum di Jl. Oleaster Raya Blok Nomor
12, Kel. Pakulonan Barat, Kec. Kelapa Dua, Kab. Tangerang, Prov. Banten, untuk
selanjutnya disebut TERGUGAT II.

- BERITA BALI ONLINE, Suatu perusahaan pers berbentuk perseroan terbatas, beralamat
dan berkedudukan hukum di Jl. Bedahulu XXV/3A, Kel. Peguyangan, Kec. Denpasar
Utara, Kota Denpasar, Prov. Bali 80233, untuk selanjutnya disebut TERGUGAT III.

- DRS. DEWA SUTA SASTRADINATA, Warga Negara Indonesia, Penanggung Jawab


dan Pimpinan Redaksi di Berita Bali Online, beralamat dan berkedudukan hukum di di Jl.
Bedahulu XXV/3A, Kel. Peguyangan, Kec. Denpasar Utara, Kota Denpasar, Prov. Bali
80233, untuk selanjutnya disebut TERGUGAT IV.

PARA PENGGUGAT mengajukan Gugatan Perbuatan Melawan Hukum di Pengadilan Negeri


Denpasar terhadap PARA TERGUGAT berdasarkan pada fakta-fakta dan uraian-uraian yuridis
sebagaimana yang akan dipaparkan dan diuraikan di bawah ini:

A. PENGADILAN NEGERI DENPASAR BERWENANG UNTUK MEMERIKSA,


MENGADILI, DAN MEMUTUS PERKARA A QUO

1. Bahwa gugatan a quo merupakan gugatan perbuatan melawan hukum yang diajukan
oleh PARA PENGGUGAT terhadap PARA TERGUGAT yang disebabkan karena
PARA TERGUGAT telah melakukan pencemaran nama baik terhadap PARA
PENGGUGAT dengan menyampaikan, menulis, dan merilis berita tidak benar (hoaks)
melalui media massa elektronik milik TERGUGAT III. Berita tidak benar (hoaks) yang
dimuat tidak sesuai fakta dan tanpa menyaring serta melakukan validasi terlebih dahulu

3
Kemang Point Bldg. 3rd Fl. Unit III-02
Jl. Kemang Raya No. 3
Bangka, Mampang Prapatan,
Jakarta Selatan 12730
www.amoktarina.co
terkait isu hukum pidana yang melibatkan PARA PENGGUGAT di Kepolisian Daerah
Bali (“Polda Bali”).

2. Bahwa selanjutnya TERGUGAT III dalam melakukan perbuatannya melakukan


pencemaran nama baik terhadap PARA PENGGUGAT sebagaimana pada poin (1)
pokok gugatan di atas terjadi pada tanggal 10 Desember 2022, dimana dalam rilisnya
pada tanggal tersebut TERGUGAT III telah menulis berita tidak benar (hoaks) dan
tidak berdasar yang hanya didasari dengan pernyataan sepihak atau keterangan palsu
yang diberikan oleh TERGUGAT I yang diwakili oleh TERGUGAT II selaku
kuasanya.

3. Bahwa menurut M. Yahya Harahap dalam bukunya, “Hukum Acara Perdata”, halaman
192, menjelaskan setidaknya terdapat 7 (tujuh) patokan dalam menentukan kewenangan
relatif pengadilan berdasrkan ketentual Pasal 118 HIR/Pasal 142 Rbg, yaitu antara lain
sebagai berikut:

- “Actor Sequitur Forum Rei  (gugatan diajukan ke Pengadilan Negeri pada tempat
tinggal tergugat);
- Actor Sequitur Forum Rei dengan Hak Opsi (dalam hal ada beberapa orang
tergugat, gugatan diajukan ke Pengadilan Negeri pada tempat tinggal salah
satu tergugat atas pilihan penggugat);
- Actor Sequitur Forum Rei Tanpa Hak Opsi, tetapi berdasarkan tempat tinggal
debitur principal (dalam hal para tergugat salah satunya merupakan debitur
pokok/debitur  principal, sedangkan yang selebihnya berkedudukan sebagai
penjamin, maka gugatan diajukan ke Pengadilan Negeri pada tempat tinggal
debitur pokok/principal);
- Pengadilan Negeri di Daerah Hukum Tempat Tinggal Penggugat (dalam hal
tempat tinggal atau kediaman tergugat tidak diketahui);
- Forum Rei Sitae (Gugatan diajukan ke Pengadilan Negeri berdasarkan patokan
tempat terletak benda tidak bergerak yang menjadi objek sengketa);
- Kompetensi Relatif Berdasarkan Pemilihan Domisili (para pihak dalam
perjanjian dapat menyepakati domisili pilihan yakni menyepakati untuk memilih
Pengadilan Negeri tertentu yang akan berwenang menyelesaikan sengketa yang
timbul dari perjanjian);
- Negara atau Pemerintah dapat Digugat pada Setiap PN (dalam hal Pemerintah
Indonesia bertindak sebagai penggugat atau tergugat mewakili negara, gugatan
dapat diajukan ke Pengadilan Negeri di mana departemen yang bersangkutan
berada”.

4
Kemang Point Bldg. 3rd Fl. Unit III-02
Jl. Kemang Raya No. 3
Bangka, Mampang Prapatan,
Jakarta Selatan 12730
www.amoktarina.co
4. Bahwa berdasarkan aturan tertulis yang ditentukan dalam Pasal 118 ayat (2) H.I.R
(Herzein Indische Reglement) mengatur dengan tegas yang berbunyi bahwa:

“Jika yang digugat lebih dari seorang, sedang mereka tidak tinggal di daerah
hukum pengadilan negeri yang sama, maka tuntutan itu diajukan kepada ketua
pengadilan negeri di tempat salah seorang tergugat yang dipilih oleh
penggugat”.

5. Bahwa atas dasar dalil yang dikemukakan PENGGUGAT pada poin 4 (empat) pada
pokok gugatan a quo dan melihat pada fakta hukum yang timbul bahwasanya PARA
TERGUGAT yang ditarik dalam gugatan a quo masing-masing berkedudukan,
bertempat tinggal, atau berdomisili di wilayah hukum yang berbeda, maka PARA
PENGGUGAT dengan ini berhak untuk menentukan gugatan a quo untuk diajukan di
ruang lingkup atau yurisdiksi Pengadilan Negeri Denpasar yang berdasarkan pada
kedudukan atau domisili dari TERGUGAT III berada.

6. Bahwa dengan fakta dan dasar hukum yang telah diuraikan sebelumnya di atas, maka
pemilihan yurisdiksi dalam mengajukan gugatan a quo di tempat TERGUGAT III
berada (Denpasar) adalah sudah tepat dan beralasan hukum, sehingga pengadilan negeri
pada Pengadilan Negeri Denpasar dengan ini berwenang untuk memeriksa, mengadili,
dan memutus gugatan a quo.

B. HUBUNGAN HUKUM (RECHTBETREKKING) ANTARA PARA PENGGUGAT


DENGAN PARA TERGUGAT DALAM PERKARA A QUO

1. Bahwa PARA TERGUGAT telah melakukan perbuatan melawan hukum dengan cara
melakukan pencemaran nama baik terhadap PARA PENGGUGAT, yang dimana dalam
perbuatan pencemaran nama baik dimaksud dilakukan dengan cara menerbitkan dan
mempublikasikan berita bohong (hoaks) mengenai permasalahan hukum yang sedang
dihadapi oleh PARA PENGGUGAT di Polda Bali melalui media elektronik milik
TERGUGAT III pada tanggal 10 Desember 2022. Dalam berita yang dibuat oleh
TERGUGAT III tersebut memuat isi berita yang dinilai kuat telah mendiskriminasi dan
tidak menjunjung tinggi asas praduga tak bersalah yang bertendensi pada bentuk
penghakiman terhadap PARA PENGGUGAT.

2. Bahwa berita yang dimuat dan dipublikasikan oleh TERGUGAT III merupakan berita

5
Kemang Point Bldg. 3rd Fl. Unit III-02
Jl. Kemang Raya No. 3
Bangka, Mampang Prapatan,
Jakarta Selatan 12730
www.amoktarina.co
yang berkenaan dengan pemberitaan terhadap PARA PENGGUGAT dimana
TERGUGAT III telah menulis dan mempublikasikan berita dengan judul, TAK
HANYA BAWA KABUR UANG, PENDIRI RI-YAZ GROUP MALAYSIA JUGA
KEMPLANG PAJAK (“Berita Hoaks”).

3. Bahwa berita yang dipublikasikan oleh TERGUGAT III tersebut pada poin 2 (dua)
pokok gugatan ini adalah sumber berita yang telah mencemarkan nama baik PARA
PENGGUGAT, karena disinyalir atau diduga kuat berita bohong (hoaks) tersebut
diterbitkan berdasarkan apa yang dilaporkan atau disampaikan oleh narasumber
utamanya yaitu TERGUGAT I yang diwakili oleh kuasanya TERGUGAT II.
Keterlibatan dan hubungan hukum dengan TERGUGAT I yang diwakili oleh
TERGUGAT II didalilkan dengan diperkuat berdasarkan fakta lainnya yang perlu
diketahui oleh Yang Mulia Majelis Hakim dalam perkara a quo, bahwasanya
TERGUGAT I melalui kuasanya TERGUGAT II telah melaporkan PARA
PENGGUGAT ke Kepolisian Daerah Bali (“Polda Bali”) dimana masing-masing
dengan Nomor LP/B/628/X/2022/SPKT POLDA BALI (“Laporan Polisi 628”) dan
Nomor LP/B/629/X/2022/SPKT POLDA BALI (“Laporan Polisi 629”) atas tuduhan
telah melakukan Penipuan dan Penggelapan atas uang PT Golden Dewata (“Golden
Dewata”). Sehingga TERGUGAT I yang diwakili oleh TERGUGAT II memiliki
nuansa kepentingan untuk menyampaikan keterangan tidak benar yang dimuat dalam
Berita Hoaks oleh TERGUGAT III.

4. Bahwa muatan berita yang dipublikasikan oleh TERGUGAT III tersebut mengandung
banyak berita bohong atau hoaks, dimana salah satu muatan berita yang telah menuduh
dan mencemarkan nama baik PARA PENGGUGAT yang ditulis dan dinyatakan oleh
TERGUGAT III secara eksplisit adalah:

“Founding Father Ri-Yaz Group Malaysia, Mohammed Shaheen Shah bin Mohd
Sidek alias Datuk Seri Mohd Shaheen (48) yang menjadi buron ternyata banyak
masalah”.

Selain itu, TERGUGAT III juga telah mendalilkan berita tidak benar atau hoaks yang
memperkuat dimuat dalam media elektronik miliknya, padahal kasus yang sedang
dijalani oleh PARA PENGGUGAT masih dalam tahap memerlukan proses
pembuktian/klarifikasi, namun TERGUGAT III tanpa melakukan validasi dan

6
Kemang Point Bldg. 3rd Fl. Unit III-02
Jl. Kemang Raya No. 3
Bangka, Mampang Prapatan,
Jakarta Selatan 12730
www.amoktarina.co
konfirmasi kepada pihak-pihak terkait lainnya dalam hal ini khususnya melakukan
validasi (cross check) kepada PARA PENGGUGAT maupun kuasanya. Tidak hanya
sampai di sana, muatan berita tidak benar (hoaks) lainnya yang dipublikasikan secara
eksplisit oleh TERGUGAT III adalah:

“PENGGUGAT I juga tak membayar pajak hingga mencapai Rp15.200.000.000


(lima belas miliar dua ratus juta rupiah). Hal itu dilakukannya saat masih
menjabat sebagai PT Golden Dewata. Selain itu PENGGUGAT I menunggak
pajak penghasilan sebesar Rp 1.800.000.000 (satu miliar delapan ratus juta
rupiah), belum membayar pajak Daerah PB 1 senilai Rp2 miliaran, utang di
supplier serta tukang sayur yang mencapai Rp2.500.000.000 (dua miliar lima
ratus juta Rupiah)”.

5. Bahwa dari perbuatan TERGUGAT III yang telah memberikan judul berita dan
mempublikasikan muatan berita yang tidak benar (hoaks) secara meluas melalui media
massa elektronik miliknya, maka TERGUGAT IV yang diketahui selaku pimpinan
redaksi atau penanggungjawab redaksi dari TERGUGAT III juga harus disertakan dan
bertanggung jawab karena dalam hal ini telah lalai dengan tidak melalukan verifikasi
atau validasi lebih lanjut atas penerbitan Berita Hoaks yang dilakukan oleh
TERGUGAT III.

6. Bahwa keterlibatan dan tanggung jawab TERGUGAT IV terhadap setiap penerbitan


berita oleh TERGUGAT III telah sesuai berdasarkan pada ketentuan perundangan-
undangan yang berlaku di Indonesia pada Pasal 12 Undang-Undang Nomor 40 Tahun
2019 tentang Pers (“UU PERS”) secara menjelaskan :

“Perusahaan Pers wajib mengumumkan nama, alamat dan penanggung jawab


secara terbuka melalui media yang bersangkutan, khusus untuk penerbitan
pers ditambah nama dan alamat percetakan.

Bahwa hal tersebut diperkuat kembali pada penjelasan Pasal 12 UU PERS yang
menyebutkan dan menegaskan bahwa:

“pengumuman secara terbuka dilakukan dengan cara:


a. media cetak memuat kolom nama, alamat, dan penanggung jawab
penerbitan serta nama dan alamat percetakan;
b. media elektronik menyiarkan nama, alamat, dan penanggungjawabnya
pada awal atau akhir setiap siaran karya jurnalistik;

7
Kemang Point Bldg. 3rd Fl. Unit III-02
Jl. Kemang Raya No. 3
Bangka, Mampang Prapatan,
Jakarta Selatan 12730
www.amoktarina.co
c. media lainnya menyesuaikan dengan bentuk, sifat, dan karakter media yang
bersangkutan.
Pengumuman tersebut dimaksudkan sebagai wujud pertanggungjawaban
atas karya jurnalistik yang diterbitkan atau disiarkan.
Yang dimaksud dengan penanggung jawab adalah penanggung jawab
perusahana pers yang meliputi bidang usaha dan bidang redaksi

7. Bahwa penghinaan atau pencemaran nama baik yang dilakukan oleh PARA
TERGUGAT terhadap PARA PENGGUGAT berdasarkan berita tidak benar (hoaks)
yang telah dipublikasikan oleh TERGUGAT III telah melanggar ketentuan peraturan
perundang-undangan yang berlaku dan termasuk dalam hubungan keperdataan
sebagaimana yang diatur dalam Pasal 1372 Kitab Undang-Undang Hukum Perdata
(“KUHPerdata”) yang berbunyi:

“tuntutan perdata tentang hal penghinaan diajukan untuk memperoleh penggantian


kerugian serta pemulihan kehormatan dan nama baik”.

8. Bahwa berdasarkan pada fakta hukum dan dasar hukum sebagaimana disebutkan dan
dijelaskan pada poin-poin di atas, menyimpulkan bahwasanya perbuatan yang
dilakukan oleh PARA TERGUGAT masing-masing memiliki andil satu sama lain telah
melakukan perbuatan melawan hukum terhadap PARA PENGGUGAT dengan cara
mencemarkan nama baik melalui muatan berita tidak benar (hoaks) yang
dipublikasikan secara meluas melalui media massa elektronik milik TERGUGAT III.
Dengan demikian PARA PENGGUGAT dalam gugatan a quo secara sah
berdasarkan hukum memiliki hubungan hukum dengan PARA TERGUGAT.

C. PARA TERGUGAT TELAH MELAKUKAN PERBUATAN MELAWAN HUKUM


DENGAN CARA MENCEMARKAN NAMA BAIK TERHADAP PARA
PENGGUGAT BERDASARKAN BERITA YANG TELAH DIPUBLIKASI
MELALUI MEDIA MASSA ELEKTRONIK

1. Bahwa Perbuatan Melawan Hukum yang dilakukan oleh PARA TERGUGAT


sebagaimana telah PARA PENGGUGAT uraikan pada dalil-dalil Posita sebelumnya
dalam gugatan a quo telah terlihat memenuhi unsur-unsur Perbuatan Melawan Hukum
sebagaimana ditegaskan dalam Pasal 1365 KUHPer yang berbunyi:

“tiap perbuatan melanggar hukum yang membawa kerugian kepada seoranglain,


mewajibkan orang yang karena salahnya menerbitkan kerugian itu mengganti kerugian

8
Kemang Point Bldg. 3rd Fl. Unit III-02
Jl. Kemang Raya No. 3
Bangka, Mampang Prapatan,
Jakarta Selatan 12730
www.amoktarina.co
tersebut.”
(Als onrechtmatige daad worden aangemerkt een inbreuk op een recht en een doen of
nalaten in strijd met een wettelijke plicht of met hetgeen volgens ongeschreven recht in
het maatschappelijk verkeer betaamt, een ander behoudens de aanwezigheid van een
rechtvaardigingingsgrond).”

2. Bahwa mengenai unsur-unsur Perbuatan Melawan Hukum menurut Rosa Agustina


terdiri dari beberapa unsur, yakni sebagai berikut:
a. Adanya suatu perbuatan;
b. Perbuatan tersebut melawan hukum;
c. Adanya kesalahan (schuld);
d. Perbuatan tersebut menyebabkan kerugian;
e. Adanya hubungan sebab-akibat (causal verband) antara kerugian dan perbuatan.

3. Bahwa untuk memperjelas dan mempertegas gugatan a quo mengenai Perbuatan


Melawan Hukum, maka PENGGUGAT akan menguraikan terlebih dahulu unsur- unsur
perbuatan melawan hukum berdasarkan pebuatan yang telah dilakukan oleh
TERGUGAT I dan TERGUGAT I terhadap PENGGUGAT sebagai berikut :

a. Adanya Suatu Perbuatan

1) Bahwa menurut M.A. Moegni Djojodirdjo dalam bukunya Perbuatan


Melawan Hukum, menerangkan bahwa salah satu unsur dari perbuatan
melawan hukum yaitu harus diawali oleh suatu perbuatan dari si pelaku yang
terbagi menjadi dua yaitu berbuat sesuatu (aktif) maupun tidak berbuat
sesuatu (pasif).

2) Bahwa menurut Munir Fuadi dalam bukunya Perbandingan Hukum Perdata


menjelaskan yang dimaksud unsur perbuatan dalam suatu perbuatan melawan
hukum yaitu sebagai berikut:

a. Nonfeasance, merupakan tidak berbuat sesuatu yang padahal diwajibkan oleh


hukum;

b. Misfeasance, merupakan perbuatan yang dilakukan secara salah, perbuatan


mana merupakan kewajibannya atau merupakan perbuatan yang dia
mempunyai hak untuk melakukannya;

c. Malfeasance, yakni merupakan perbuatan yang dilakukan padahal pelakunya


tidak berhak untuk melakukannya.”

9
Kemang Point Bldg. 3rd Fl. Unit III-02
Jl. Kemang Raya No. 3
Bangka, Mampang Prapatan,
Jakarta Selatan 12730
www.amoktarina.co
Bahwa berdasarkan pada fakta-fakta hukum yang diketahui dan dijelaskan
sebelumnya secara jelas menjelaskan dan menunjukkan bahwa tindakan yang
dilakukan oleh TERGUGAT III beserta TERGUGAT IV yang telah
mempublikasikan berita yang tidak benar keadaannya dan kenyataannya melalui
media massa elektronik miliknya beserta pernyataan palsu atau keliru yang
dinyatakan oleh TERGUGAT I melalui kuasanya yaitu TERGUGAT II pada berita
tersebut yang dimuat pada tanggal 10 Desember 2022, maka secara terang-
benderang PARA TERGUGAT telah melakukan suatu perbuatan hukum terhadap
PARA PENGGUGAT. Dengan demikian unsur perbuatan dari suatu
Perbuatan Melawan Hukum telah terpenuhi (heft gezien voldaan).

b. Perbuatan tersebut melawan hukum

1) Bahwa menurut pendapat M.A. Moegni Djojodirdjo, dalam bukunya


Perbuatan Melawan Hukum, menjelaskan bahwa sejak Putusan Hoge Raad
(Mahkamah Agung di Belanda) tahun 1919 yang menafsirkan bahwa yang
dimaksud dengan perbuatan melawan hukum bukan hanya ditafsirkan
sebagai perbuatan yang melanggar undang-undang yang tertulis (wettelijk
plicht) saja melainkan juga termasuk kedalam tindakan sebagai berikut :

a. Perbuatan yang melanggar undang-undang;


b. Perbuatan yang melanggar hak orang lain yang telah dijamin;
c. Perbuatan yang bertentangan dengan kewajiban hukum (rechtsplicht) si
pelaku;
d. Perbuatan yang bertentangan dengan kesusilaan (geode zeden) atau;
e. Perbuatan yang bertentangan dengan sikap yang baik dalam bermasyarakat
untuk memperhatikan kepentingan orang lain.

2) Bahwa setelah diterbitkannya atau dipublikasikan berita tidak benar oleh


TERGUGAT III, berita tersebut pada faktanya tidak dipublikasikan dengan
bukti yang kuat dan hanya didominasi berdasarkan keterangan dari
TERGUGAT II saja serta opini belaka. Maka dengan demikian, cara yang
dilakukan oleh TERGUGAT III dalam mempublikasikan suatu berita tidak
sesuai dengan standarisasi yang diatur baik dalam UU PERS maupun Kode
Etik yang berlaku terhadap Jurnalis.

3) Bahwa hal sebagaimana dimaksud pada poin 2 (dua) gugatan a quo, tidak

10
Kemang Point Bldg. 3rd Fl. Unit III-02
Jl. Kemang Raya No. 3
Bangka, Mampang Prapatan,
Jakarta Selatan 12730
www.amoktarina.co
diterapkan oleh TERGUGAT III maupun TERGUGAT IV sesuai dengan
yang seharusnya dilakukan berdasarkan pada Pasal 1 beserta penafsirannya
dalam Surat Keputusan Dewan Pers Nomor: 03/SK-DP/III/2006 tentang
Kode Etik Jurnalistik (“Kode Etik Jurnalistik”) yang menjelaskan sebagai
berikut:

“wartawan Indonesia bersikap independent, menghasilkan berita


yang akurat, berimbang, dan tidak beritikad buruk”.

Penafsiran Pasal 1:

a. Independen berarti memberitahukan peristiwa atau fakta sesuai


dengan suara hati nurani tanpa campur tangan, paksaan, dan
intervensi dari pihak lain termasuk pemilik perusahaan pers;
b. Akurat berarti dipercaya benar sesuai keadaan objektif ketika
peristiwa terjadi;
c. Berimbang berarti semua pihak mendapatkan kesempatan setara;
d. Tidak beritikad buruk berarti tidak ada niat secara sengaja dan
semata-mata untuk menimbulkan kerugian bagi pihak lain”.

4) Bahwa adapun perbuatan yang telah menyimpang dan tidak sesuai dengan
prosedur yang dilakukan oleh TERGUGAT III dan TERGUGAT IV dalam
memberitakan permasalahan terhadap PARA PENGGUGAT akan dibuktikan
dalam gugatan ini, dimana TERGUGAT III dan TERGUGAT IV telah salah
kaprah dalam membuat berita dan sepatutnya perlu ditinjau kembali oleh
TERGUGAT III dan TERGUGAT IV. Adapun salah satu muatan berita yang
tidak benar atau keliru sebagaimana ditulis TERGUGAT III dan
TERGUGAT IV adalah:

”Selain membawa kabur uang Rp89 miliar lebih milik PT Golden


Dewata, ia juga dikabarkan tak membayar pajak hingga mencapai
15,2 miliar. Hal itu dilakukannya saat masih menjabat sebagai
Direktur PT Golden Dewata”.

5) Bahwa muatan berita yang ditulis dan disebarluaskan sebagaimana dijelaskan


pada poin 4 (empat) di atas pada pokok gugatan a quo adalah tidak sesuai
dengan kebenaran dan keadaan objektif yang terjadi dan tidak dilakukan
secara berimbang. Hal demikian mengacu pada fakta bahwa sebenarnya

11
Kemang Point Bldg. 3rd Fl. Unit III-02
Jl. Kemang Raya No. 3
Bangka, Mampang Prapatan,
Jakarta Selatan 12730
www.amoktarina.co
perkara yang dialami oleh PARA PENGGUGAT di Polda Bali masih dalam
tahap penyidikan dan PARA PENGGUGAT pun masih belum mendapatkan
kesempatan dari Penyidik Polda Bali secara patut dan sah guna diundang
untuk memberikan keterangan dan membuktikan fakta yang terjadi.

6) Bahwa tulisan berita yang menyatakan PENGGUGAT I membawa kabur


uang Rp89 miliar tersebut pada poin 4 (empat) pokok gugatan a quo di atas
adalah tidak berdasar secara hukum karena tidak dilengkapi dengan fakta
hukum yang konkret, padahal nyatanya TERGUGAT III dan TERGUGAT
IV tidak mengerti persoalan/kedudukan hukum yang sebenarnya apakah
benar uang dibawa kabur secara illegal atau apakah itu adalah wewenang dari
PENGGUGAT I sebagai Direktur atau hak PENGGUGAT I pada saat
sebagai Pemegang Saham di Golden Dewata. Dengan demikian,
pemberitaan tersebut sangat bertendensi pada tuduhan/fitnah yang tidak
berdasar lalu menyimpulkan atau dianggap mengambil dan karena hal
tersebut jelas merupakan perbuatan yang telah mencemarkan nama baik
PARA PENGGUGAT.

7) Bahwa karena pada faktanya PENGGUGAT I adalah selaku Direktur di


perusahaan Golden Dewata sejak tanggal 27 November 2014 sampai dengan
saat ini. Hal tersebut diapat dibuktikan berdasarkan Akta Notaris dan Profil
Perusahaan melalui AHU, Akta nomor 71 tertanggal 27 November 2014 dan
terakhir adalah Akta Nomor 16 tertanggal 15 Desember 2022 dan
PENGGUGAT I juga merupakan selaku Pemegang Saham Mayoritas di
Golden Dewata sejak 27 November 2014 sebagai Pemilik Manfaat melalui
kepemilikan Gold Level Holding sampai dengan 4 November 2020. Lantas
pertanyaannya bagaimana bisa TERGUGAT III dan TERGUGAT IV
menyimpulkan dan menulis berita bahwasanya PENGGUGAT I telah
membawa kabur dan/atau melakukan penggelapan atau penipuan terhadap
uang Rp89.000.000.000 (delapan puluh sembilan miliar) di Golden Dewata
tanpa didasarkan pada bukti apapun.

8) Bahwa atas perbuatan TERGUGAT III yang telah mempublikasikan


informasi tidak benar (hoaks) yang hanya bersumber dari keterangan

12
Kemang Point Bldg. 3rd Fl. Unit III-02
Jl. Kemang Raya No. 3
Bangka, Mampang Prapatan,
Jakarta Selatan 12730
www.amoktarina.co
TERGUGAT I yang diwakili oleh TERGUGAT II, maka hal tersebut
menunjukkan secara terang-terangan dan dengan maksud bahwasanya
TERGUGAT I yang diwakili oleh TERGUGAT II agar berita tersebut dapat
beredar luas dan dapat menjatuhkan harga diri serta harkat martabat terhadap
PARA PENGGUGAT di kalangan rekan bisnis dari PARA PENGGUGAT
baik di Malaysia maupun di Indonesia.

9) Bahwa perbuatan yang telah dilakukan oleh TERGUGAT III adalah


perbuatan yang melawan undang-undang. Sesuai sebagaimana ketentuan
yang diatur dalam Pasal 6 UU PERS yang menyatakan bahwa:

“pers nasional melaksanakan peranan sebagai berikut:


a. Memenuhi hak masyarakat untuk mengetahui;
b. Menegakkan nilai-nilai dasar demokrasi, mendorong terwujudnya
supremasi hukum, dan hak asasi manusia, serta menghormati
kebhinekaan;
c. Mengembangkan pendapat umum berdasarkan informasi yang
tepat, akurat, dan benar;
d. Melakukan pengawasan, kritik, koreksi, dan saran terhadap hal-hal
yang berkaitan dengan kepentingan umum;
e. Memperjuangkan keadilan dan kebenaran.

7) Bahwa atas dasar tuduhan dan berita tidak benar (hoaks) yang didalilkan oleh
TERGUGAT I yang diwakili oleh TERGUGAT II yang dimuat dalam bentuk
berita oleh media massa milik TERGUGAT III, maka sudah seharusnya
TERGUGAT III dan TERGUGAT IV harus berhati-hati serta wajib menggali
lebih lanjut kebenaran dari informasi yang disampaikan oleh TERGUGAT II
sebelum mempublikasikan suatu berita. Maka, PARA PENGGUGAT tidak
dapat dinyatakan atau dihakimi secara serampangan oleh PARA
TERGUGAT sebagai pihak yang salah tanpa bukti yang memadai dan demi
hukum status dan nama baik dari PARA PENGGUGAT wajib dijaga dan
dihormati sebelum adanya putusan pengadilan yang telah berkekuatan
hukum tetap.

8) Bahwa perlindungan hukum terhadap hak asasi manusia sebagaimana yang


dijelaskan pada poin 9 (sembilan) di atas pokok gugatan ini seharusnya
dipedomani dan dilaksanakan oleh PARA TERGUGAT, karena jika tidak

13
Kemang Point Bldg. 3rd Fl. Unit III-02
Jl. Kemang Raya No. 3
Bangka, Mampang Prapatan,
Jakarta Selatan 12730
www.amoktarina.co
maka tidak sesuai dan tidak sejalan dengan yang diatur pada Pasal 5 ayat (1)
UU PERS yang menyebutkan:

“pers nasional berkewajiban memberikan peristiwa dan opini dengan


menghormati norma-norma agama dan rasa kesusilaan masyarakat
serrta asas praduga tak bersalah.

9) Bahwa dengan demikian perbuatan yang dilakukan oleh PARA TERGUGAT


sudah jelas dan meyakinkan termasuk kategori perbuatan melawan hukum
karena telah melanggar ketentuan hukum yang berlaku sebagaimana yang
PARA PENGGUGAT cantumkan pada poin 3 (tiga) dan 7 (tujuh) pada
pokok gugatan a quo dan perbuatan dari PARA TERGUGAT juga telah
melanggar hukum yang diperkuat dengan beberapa ketentuan hukum lainnya
sebagai berikut:

Pasal 17 ayat (1) Kovenan Internasional Hak-hak Sipil dan Politik yang
berbunyi:

“tidak seorangpun dapat secara sewenang-wenang atau secara tidak


sah dicampuri masalah pribadinya atau secara tidak sah diserang
kehormatan dan nama baiknya”.

Selanjutnya pada Pasal 28G ayat (1) Undang-Undang Dasar Negara Republik
Indonesia Tahun 1945 (“UUD 1945”) yang berbunyi:

“setiap orang berhak atas perlindungan diri pribadi, keluarga,


kehormatan, martabat dan harta benda di bawah kekuasaannya”.

Terakhir diperkuat dengan ketentuan pada Pasal 29 ayat (1) Undang-undang Nomor
39 Tahun 1999 tentang Hak Asasi Manusia yang berbunyi:

“setiap orang berhak atas perlindungan diri pribadi, keluarga, kehormatan,


martabat, dan hak miliknya”.

c. Adanya Kesalahan

1) Bahwa menurut Setijo Prawirohamidjojo dalam bukunya Onrechtmatige


Daad, menerangkan unsur-unsur dari kesalahan (schuld) yaitu sebagai
berikut:

14
Kemang Point Bldg. 3rd Fl. Unit III-02
Jl. Kemang Raya No. 3
Bangka, Mampang Prapatan,
Jakarta Selatan 12730
www.amoktarina.co
a. “Kemampuan bertanggung jawab pelaku (toerekenbaar);
b. Dapatkah perbuatan tersebut diduga sebelumnya bersifat melawan hukum
(onrechmatige) dan menimbulkan kerugian.”

2) Bahwa selanjutnya menurut Wirjono Projodikoro dalam bukunya yang


berjudul Perbuatan Melanggar Hukum yang menjelaskan salah satu unsur
dari perbuatan melawan hukm yakni kesalahan yang berbunyi:

“Pasal 1365 KUHPerdata yang bersumber dari hukum perdata


Belanda tidak membedakaan hal kesengajaan dengan kelalaian di
dalam perbuatan melawan hukum, pasal 1365 KUHPerdata hanya
mensyaratkan bahwa harus ada kesalahan (schuld) dari pihak yang
melakukan perbuatan melawan hukum. Hal ini tentu beda dengan
pidana yang membedakan antara kesengajaan (dolus) dengan
kelalaian (culpa).

3) Bahwa dalam perkara a quo terlihat jelas adanya kesalahan (schuld) dari
PARA TERGUGAT dalam melakukan menyebarluaskan berita palsu atau
tidak benar kepada masyarakat luas melalui media massa elektronik yang
dimiliki oleh TERGUGAT III, dimana padahal TERGUGAT I yang diwakili
oleh TERGUGAT II mengetahui fakta-fakta dan dokumen-dokumen autentik
yang sebenarnya dimiliki, namun kemudian TERGUGAT I yang diwakili
oleh TERGUGAT II memutarbalikkan hal tersebut dengan melimpahkan
segala kerugian yang kini diderita Golden Dewata seolah-olah adalah
kesalahan atau tindakan penggelapan dan kerugian tersebut dapat ditanggung
sepenuhnya oleh PARA PENGGUGAT.

4) Bahwa TERGUGAT I yang diwakili kuasanya TERGUGAT II telah


melakukan distorsi fakta dengan menyebutkan PENGGUGAT I telah
membawa kabur uang, padahal patut diketahuinya dimana sebelum
TERGUGAT I membeli perusahaan Golden Dewata dari PENGGUGAT I
selaku pemegang saham mayoritas sebelumnya tidak memiliki kewajiban
atau tidak dimintai pertanggungjawaban apapun oleh TERGUGAT I. Hal itu
sesuai dengan apa yang diketahui dan disepakati pada perjanjian jual beli
saham tertangal 4 November 2020 antara Ri-Yaz Assets Sdn Bhd (induk
perusahaan milik PENGGUGAT I) dengan Wis Equity Pte Ltd (perusahaan

15
Kemang Point Bldg. 3rd Fl. Unit III-02
Jl. Kemang Raya No. 3
Bangka, Mampang Prapatan,
Jakarta Selatan 12730
www.amoktarina.co
milik TERGUGAT I) pada Pasal 5.1 huruf (e) menjelaskan:

“the Company (Ri-Yaz Assets) has no liabilities other than those that
have indicated in the company’s financial statement as of 31
December 2019”.
5) Bahwa selain yang dijelaskan pada poin 4 (empat) pokok gugatan a quo di
atas juga telah diperkuat dengan adanya bukti Laporan Keuangan Golden
Dewata tertanggal dari Laporan Auditor Independen yang menjelaskan arus
masuk dan keluar keuangan dari Golden Dewata. Sehingga tidak masuk
akal dan tidak berdasar jika TERGUGAT I yang diwakili oleh
TERGUGAT II secara sengaja dan penuh maksud menyampaikan
keterangan yang bertentangan dengan fakta hukum di atas dan dengan
demikian tidak benar adanya jika PARA PENGGUGAT dikatakan membawa
kabur uang Rp89.000.000.000 (delapan puluh sembilan miliar rupiah) dan
menunggak pajak serta memiliki utang di supplier serta tukang sayur yang
mencapai Rp2.500.000.000 (dua koma lima miliar rupiah) sebagaimana
dalam Berita Hoaks yang dimuat dan dipublikasikan oleh TERGUGAT III
dan TERGUGAT IV pada tanggal 10 Desember 2022.

6) Bahwa padahal patut diketahui dan patut dilaksanakan oleh TERGUGAT III
dan TERGUGAT IV untuk terus menggali fakta-fakta lainnya bukan hanya
yang dihimpun dari TERGUGAT I yang diwakili oleh TERGUGAT II akan
tetapi juga mengkonfiramsi serta melakukan verifikasi ulang terhadap PARA
PENGGUGAT sebagai bentuk penerapan prinsip berimbang (cover both
side), dikarenakan TERGUGAT III dan TERGUGAT IV sebagai badan pers
dan pelaku pers harus bersikap professional, independen, dan akuntabel
dalam menjalankan profesinya. Hal ini PARA PENGGUGAT ingatkan
kembali perbuatan PARA TERGUGAT dilakukan pada saat PARA
PENGGUGAT tidak pernah mendapatkan surat panggilan polisi dari
Penyidik Polda Bali, PARA PENGGUGAT tidak mendapatkan
kesempatan untuk memberikan klarifikasi, menyangkal tuduhan,
menyediakan dan menunjukkan bukti-bukti autentik yang dimiliki
PARA PENGGUGAT atas tuduhan pidana dari TERGUGAT I yang
diwakili oleh TERGUGAT II terhadap pihak Polda Bali maupun

16
Kemang Point Bldg. 3rd Fl. Unit III-02
Jl. Kemang Raya No. 3
Bangka, Mampang Prapatan,
Jakarta Selatan 12730
www.amoktarina.co
kepada awak media atau pers lainnya.

7) Bahwa dengan mengacu pada fakta-fakta yang sebenarnya terjadi, maka


TERGUGAT I yang diwakili oleh TERGUGAT II secara sengaja melakukan
kesalahan dengan memberikan informasi palsu atau tidak benar kepada
TERGUGAT III, yang dimana TERGUGAT III pun telah sengaja melakukan
kesalahan dengan menerbitkan berita yang tidak sepenuhnya benar dan
cenderung hanya ingin memenuhi permintaan dari TERGUGAT I dan
TERGUGAT II saja dengan hanya bermodalkan pada informasi yang didapat
dari TERGUGAT I dan TERGUGAT II saja dan kemudian dari berita
tersebut sangat bertendensi pada pernyataan yang bersifat menghakimi (trial
by press) terhadap PARA PENGGUGAT seolah-olah telah terbukti bersalah
melakukan tindak pidana dengan cara atau modus memanipulasi keuntungan
dan membawa kabur uang Golden Dewata tanpa hak.

8) Bahwa TERGUGAT III dalam memuat dan mendistribusikan Berita Hoaks


melalui media massa elektronik miliknya tersebut dilakukan tanpa
pertimbangan yang akurat dan proporsional, sehingga dari berita tersebut
menimbulkan ketidakpastian, sehingga dari berita tersebut tidak
menunjukkan fungsi utama pers yakni sebagai media informasi dan untuk
kepentingan umum, namun semata-mata ditujukan untuk kepentingan pribadi
TERGUGAT I maupun TERGUGAT II tanpa melakukan konfirmasi terlebih
dahulu melalui PARA PENGGUGAT maupun perwakilannya agar dapat
tersedianya informasi atau berita yang tepat dan akurat serta tidak
menggiring opini yang berlawanan dengan asas praduga tak bersalah.

9) Bahwa tidak sesuainya respon atau tindakan dari TERGUGAT III dan
TERGUGAT IV yang hanya mengacu dan berdasarkan pada pernyataan
sepihak dan tidak benar yang disampaikan oleh TERGUGAT I yang diwakili
kuasanya TERGUGAT, maka hal tersebut adalah faktor-faktor nyata
menurunnya makna dan fungsi pers yang hakiki dan yang dilakukan oleh
PARA TERGUGAT yang cenderung tersirat adanya demi pemenuhan
kepentingan pribadi. Hal itu PARA PENGGUGAT dalilkan dengan mengutip
sebagaimana pendapat dari Mondary yang menyebutkan mengenai fakor

17
Kemang Point Bldg. 3rd Fl. Unit III-02
Jl. Kemang Raya No. 3
Bangka, Mampang Prapatan,
Jakarta Selatan 12730
www.amoktarina.co
penyebab dalam pemberitaan adalah:

a. Tidak akurat atau cermat, suatu berita ditulis dengan cermat, baik
data, seperti angka, nama maupun pernyataan, karena pers atau
media massa perlu melakukan check dan recheck sebelum
menulis berita;

b. Tidak lengkap, dalam pemberitaan harus lengkap dan utuh sehingga


pihak lain tahu informasinya dengan benar, tetapi bukan berarti
menulis berita harus dipanjang-panjangkan karena hal itu tidak
efisien;

c. Kronologis, dalam pemberitaan ditulis berdasarkan waktu


peristiwanya, agar urutannya jelas dalam pemberitaan, tidak
membingungkan masyarakat;

d. Daya Tarik (imagnitnde) penulisan berita harus berimbang yang


diistilahkan cover both side. Artinya dalam pemberitaan tidak
boleh ada pemihakan, bila terdapat para pihak yang berbeda,
tidak dibenarkan pers atau media massa dalam menulis berita
berdasarkan informasi dari satu pihak saja.

10) Bahwa terhadap perbuatan dari PARA TERGUGAT tersebut pada poin-poin
sebelumnya pada pokok gugatan a quo di atas dan tidak dapat terpisahkan
satu sama lain, sehingga menyimpulkan pada hakikatnya perbuatan PARA
TERGUGAT merupakan perbuatan yang tidak dapat ditolerir dan melawan
hukum karena kesalahannya (kesengajaan) maupun karena kelalaiannya
dalam menyampaikan Berita Hoaks. Hal itu sebagaimana diperkuat dengan
Putusan Mahkamah Agung No. 3215/PDT/2001 yang dalam
pertimbangannya memutuskan bahwa:

“perbuatan Tergugat bertentangan dengan asas kepatutan, ketelitian,


dan sikap kehati-hatian. Suatu perbuatan bertentangan dengan asas
kepatutan, ketelitian, sikap hati-hati jika perbuatan tersebut
merugikan orang lain tanpa adanya kepentingan yang layak.
Pemberitaan Tergugat jelas merugikan Penggugat karena nama

18
Kemang Point Bldg. 3rd Fl. Unit III-02
Jl. Kemang Raya No. 3
Bangka, Mampang Prapatan,
Jakarta Selatan 12730
www.amoktarina.co
baik dan kehormatan Penggugat semakin terpuruk dengan adanya
pemberitaan yang dilakukan oleh Tergugat”.

d. Adanya Kerugian Yang Timbul

1) Bahwa atas dasar tersebut di atas, maka sangat beralasan jika PENGGUGAT
menuntut ganti rugi materiil sebagaimana yang telah diuraikan PENGGUGAT
tersebut. Hal ini sejalan dengan pendapat Munir Fuady, S.H., M.H., LL.M.,
dalam bukunya “Perbuatan Melawan Hukum”, halaman 140, mengenai ganti
rugi menurut KUHPerdata, khususnya ganti rugi karena perbuatan melawan
hukum disebabkan karena hal sebagai berikut:

“ Suatu ganti rugi hanya dapat diberikan terhadap kerugian sebagai berikut:
- Kerugian yang telah benar-benar dideritanya
- Kerugian karena kehilangan keuntungan atau pendapatan yang
sedianya dapat dinikmati oleh korban.”

2) Bahwa berdasarkan pada berita palsu atau tidak benar yang dibuat dan
dinyatakan oleh TERGUGAT I maupun TERGUGAT II melalui media massa
milik dari TERGUGAT III, menyebabkan kerugian bagi PARA
PENGGUGAT dimana PARA PENGGUGAT merasa dirugikan karena atas
berita yang tidak berdasar tersebut sudah jelas telah menjelekkan atau
mencemarkan nama baik daripada PARA PENGGUGAT yang dimana
padahal hal tersebut tidak benar-benar terjadi adanya.

3) Bahwa PARA PENGGUGAT yang berprofesi sebagai pengusaha atau pekerja


profesional sangat dirugikan dengan adanya berita tidak benar yang dibuat
oleh PARA TERGUGAT, dikarenakan hal tersebut akan menghambat
pekerjaan atau bisnis dari PARA PENGGUGAT dikarenakan nama baiknya
telah dihancurkan dengan dituduh sebagai penjahat atau koruptor.

4) Bahwa PARA PENGGUGAT juga sangat keberatan dengan berita yang


diterbitkan oleh PARA TERGUGAT, dikarenakan PARA PENGGUGAT kini
dipandang dan dianggap sebagai seorang yang telah melakukan tindak pidana
dan tidak bertanggung jawab membawa uang milik dari orang lain, dengan
tuduhan yang mencemarkan nama baik PARA PENGGUGAT tersebut, kini

19
Kemang Point Bldg. 3rd Fl. Unit III-02
Jl. Kemang Raya No. 3
Bangka, Mampang Prapatan,
Jakarta Selatan 12730
www.amoktarina.co
khususnya PENGGUGAT I mengalami kesulitan untuk meminjam uang di
Bank untuk kepentingan perusahaan milik PENGGUGAT I, padahal
PENGGUGAT I sebelumnya tidak memiliki rekam jejak yang buruk dalam
berbisnis, namun nama baik PENGGUGAT I sekejap hancur karena adanya
tuduhan tidak berdasar dan berita tidak benar dari PARA TERGUGAT.

5) Bahwa kemudian PARA PENGGUGAT juga pastinya akan mengalami


kesulitan untuk dapat bekerja atau memulai bisnis kembali dengan perusahaan
atau dengan orang di Indonesia, karena berita yang dibuat oleh PARA
TERGUGAT sudah meluas sampai ke beberapa daerah di Indonesia sebelum
nantinya jika petitum dari PARA PENGGUGAT dikabulkan oleh Majelis
Hakim untuk menghukum dan memerintahkan PARA TERGUGAT
menghapus dan meminta maaf secara terbuka atas pemberitaan palsu terhadap
PARA PENGGUGAT.

e. Adanya hubungan kausal antara perbuatan dengan kerugian

1) Bahwa dengan adanya perbuatan dari PARA TERGUGAT yang secara


sengaja dan penuh maksud untuk menarik perhatian serta bentuk ancaman
kepada PARA PENGGUGAT agar menguatkan tuduhan dari PARA
TERGUGAT berdasarkan pada Laporan Polisi 628 dan Laoran Polisi 629
yang dibuatnya, dan dalam berita yang dimuat oleh PARA TERGUGAT
tersebut juga patut diketahui kebenarannya masih dalam ranah asumsi dan
persepktif dari TERGUGAT I dan TERGUGAT II saja sehingga masih
membutuhkan pembuktian data dan klarifikasi dalam bentuk argumentasi
hukum dari PARA PENGGUGAT atau Kuasanya. Maka dari itu nampak
adanya kerugian yang diderita oleh PARA PENGGUGAT khususnya adalah
kerugian immateriil berupa tercemarnya citra atau nama baik PARA
PENGGUGAT, hancurnya moral dan mental daripada PARA PENGGUGAT
karena atas tuduhan yang kejam dan tidak berdasar tersebut yang sudah
tersebar cepat dan meluas kemanapun yang membuat PARA
PENGGUGAT sangat mengkhawatirkan reaksi dari rekan-rekan bisnis
PARA PENGGUGAT yang sudah lama dengan jerih payah dibangun,
dijalin dan dijalankan atau sedang dijalankan oleh PARA PENGGUGAT

20
Kemang Point Bldg. 3rd Fl. Unit III-02
Jl. Kemang Raya No. 3
Bangka, Mampang Prapatan,
Jakarta Selatan 12730
www.amoktarina.co
dengan. Namun, dengan adanya pemberitaan tidak benar (hoaks)
tersebut yang tidak bertanggung jawab, membuat nama baik PARA
PENGGUGAT tercoreng di mata masyarakat luas dan tidak mungkin
dapat diperbaiki kembali dalam waktu yang singkat.

2) Bahwa selain itu kerugian yang jelas-jelas tercipta berdasarkan segi hubungan
kausalitas dari cara PARA TERGUGAT mempublikasikan berita bohong atau
tidak benar dapat dibuktikan dengan timbulnya asumsi liar terhadap PARA
PENGGUGAT yang dinilai telah banyak menipu atau menggelapkan banyak
uang sampai dengan Rp89.000.000.000 (delapan puluh sembilan miliar
rupiah) milik dari Golden Dewata seperti yang dinyatakan dalam muatan
Berita Hoaks oleh PARA TERGUGAT. Kemudian dengan adanya berita
tersebut PARA TERGUGAT pun tidak bisa menunjukkan bukti atas tuduhan
penggelapan yang dilakukan oleh PARA PENGGUGAT, sehingga sudah jelas
dan terang adanya keadaan palsu atau berita palsu yang dibuat-buat oleh
PARA TERGUGAT yang mengakibatkan turunnya minat dan/atau
kepercayaan dan kehormatan dari rekan bisnis, keluarga, serta pemerintah dari
masing-masing negara dari PENGGUGAT I dan PENGGUGAT II. Bahkan,
imbas dari pemberitaan hoaks atau tidak benar dari PARA
TERGUGAT, kini PENGGUGAT I tidak bisa dan kesulitan untuk
meminjam dan mencairkan dana pinjaman kepada bank untuk dana
operasional perusahaan-perusahaan milik PENGGUGAT I di Malaysia
yang dimana perusahaan tersebut banyak mempekerjakan pekerja-
pekerja yang setiap harinya membutuhkan uang dari PENGGUGAT I.

BAHWA DENGAN DEMIKIAN MENGINGAT DAN MEMPERTIMBANGKAN


UNSUR-UNSUR DARI PERBUATAN MELAWAN HUKUM YANG TELAH
TERPENUHI SEBAGAIMANA YANG DIJELASKAN OLEH PARA
PENGGUGAT DI ATAS, MAKA SUDAH JELAS DAN MEYAKINKAN
BAHWASANYA PARA TERGUGAT TELAH MELAKUKAN PERBUATAN
MELAWAN HUKUM.

Berdasarkan hal-hal yang dikemukakan di atas, maka PARA PENGGUGAT mohon kiranya
kepada Ketua Pengadilan Negeri Denpasar Cq. Majelis Hakim yang memeriksa dan mengadili

21
Kemang Point Bldg. 3rd Fl. Unit III-02
Jl. Kemang Raya No. 3
Bangka, Mampang Prapatan,
Jakarta Selatan 12730
www.amoktarina.co
perkara ini berkenan untuk memutuskan perkara ini sebagai berikut:

DALAM POKOK PERKARA


PRIMAIR
1) Menerima dan mengabulkan gugatan PENGGUGAT I dan PENGGUGAT II untuk
seluruhnya;

2) Menyatakan TERGUGAT I, TERGUGAT II, TERGUGAT III, dan TERGUGAT IV telah


melakukan Perbuatan Melawan Hukum terhadap PARA PENGGUGAT atas
pencemaran nama baik atas Berita Hoaks atau tidak benar yang dipublikasikan secara
meluas melalui media massa elektronik;

3) Menghukum dan memerintahkan TERGUGAT III serta TERGUGAT IV untuk menarik


kembali atau menghapus Berita Hoaks atau tidak benar yang telah dipublikasikan
sebelumnya oleh TERGUGAT III terhadap PARA PENGGUGAT pada tanggal 10
Desember 2022;

4) Menghukum TERGUGAT III untuk melakukan klarifikasi atau pernyataan permintaan


maaf secara langsung maupun tidak langsung melalui media massa mengenai kesalahan
atau kelalaiannya dalam membuat berita palsu atau tidak benar terhadap PARA
PENGGUGAT;

5) Menghukum TERGUGAT I, TERGUGAT II, TERGUGAT III, dan TERGUGAT IV


secara tanggung-menanggung untuk membayar kerugian immaterial yang diderita oleh
PENGGUGAT I dan PENGGUGAT II atas perbuatan melawan hukum sebesar
Rp10.000.000.000,00 (sepuluh miliar Rupiah) sejak putusan ini berkekuatan hukum
tetap (inkracht van gewijsde);

6) Menyatakan sah dan berharga semua alat bukti yang diajukan PARA PENGGUGAT
dalam perkara ini;

7) Menyatakan putusan atas perkara ini dapat dijalankan terlebih dahulu meskipun ada
upaya hukum verzet, banding, kasasi dan upaya hukum lainnya (uit voerbaar bij
voorraad);

8) Menghukum TERGUGAT I, TERGUGAT II, TERGUGAT III, dan TERGUGAT IV


untuk membayar seluruh biaya perkara yang timbul dalam perkara ini secara bersama-

22
Kemang Point Bldg. 3rd Fl. Unit III-02
Jl. Kemang Raya No. 3
Bangka, Mampang Prapatan,
Jakarta Selatan 12730
www.amoktarina.co
sama;

ATAU

Apabila Majelis Hakim Pengadilan Negeri Denpasar yang memeriksa dan mengadili
perkara a quo berpendapat lain, PENGGUGAT I dan PENGGUGAT II mohon putusan
yang seadil-adilnya (Ex aequo et bono).

Hormat Kami,
Kuasa Hukum PARA PENGGUGAT

Noverizky Tri Putra Pasaribu, S.H., LL.M (Adv) Abdurrahim, S.H.

Ricki Rahmad Aulia Nasution, S.H. Arif Budiman, S.H., M.H.

23

Anda mungkin juga menyukai