Anda di halaman 1dari 6

A.

LATAR BELAKANG
Ilmu Kalam atau dalam istilah lain disebut juga Teologi Islam merupakanilmu yang membahas
masalah-masalah ketuhanan dengan menggunakanargumentasi logika atau filsafat. Pada awal
kemunculannya, persoalan-persoalanmengenai kalam dipicu oleh persoalan-persoalan politik.
Persoalan kalam tersebuttelah menimbulkan beberapa aliran teologi dalam Islam, yaitu:
(1)Aliran Khawarijyang mengatakan bahwa orang yang berdosa besar adalah kafir, atau
tegasnyamurtad dan wajib dibunuh
1. Sejarah munculnya Aliran Khawarij
Aliran Khawarij muncul ketika peperangan memuncak antara pasukanAli dan pasukan
Muawiyah yang merasa terdesak, maka Muawiyahmerencanakan untuk mundur, tetapi
dibantu dengan pemikiran yang idealuntuk melakukan yang menimbulkan perpecahan pada
pasukan Ali.Sekelompok orang dari pasukan Khawarij menuntut Ali agarmenerima
usulan, maka dengan terpaksa ia menerima usulantersebut. Mereka bukan tidak mengakui
bahwa mereka tadinya menerima tetapi merekamasih menyalahkan Ali, kata
mereka:” Kami salahtetapi mengapa engkau ikut perkataan kami, padahal engkau tau kami
salah.Sebagai seorang Khalifah, harus mempunyai pandangan yang jauh,
melebihi pandangan kami, dan pendapat yang lebih tepat dari pendapat kami.”Dan juga
Abu’Ala al-Maududi dalam bukunyaal-Khalifah wa al-Mulkmenjelaskan bahwa sejarah
munculnya kelompok Khawarij adalah pada
waktu perang shiflin ketika Ali dan Muawiyah menyetujui penunjukan dua oranghakim
sebagai penengah guna menyelesaikan pertikaian yang ada diantarakeduanya. Sebenarnya
sampai saat ini mereka adalah pendukung Ali, tetapikemudian secara tiba-tiba, mereka
berbalik ketika
berlangsungnyatahkim dan berkata kepada kedua tersebut:” Kalian semua telah menjadi kafir 
denganmemperhakimkan manusia sebagai ganti allah diantara mereka.
 Begitupun dengan dengan Thaib Abdul Muin, menjelaskan bahwaKhawarij timbul setelah
perang Shiflin antara Ali dan Muawiyah. Peperanganitu diakhiri dengan gencatan senjata,
untuk mengadakan perundingan antarakedua belah pihak. Golongan Khawarij adalah
pengikut Ali, merekamemisahkan diri dari pihak Ali, dan jadilah penentang Ali dan
Muawiyah,mereka mengatakan Ali tidak konsekuen dalam membela kebenaran  kaum
Khawarij bukan saja meninggalkan Ali, bahkan berani pulamengerjakan perbuatan-perbuatan
dosa dengan mengkafirkan Ali danmenghalalkan darah kaum muslimin.Khawarij tidak hanya
ditandai dengankuatnya berpegang pada makna tekstual lafad-lafad, tetapi juga cinta mati
dansiap menghadapi resiko bahaya hanya karena hal-hal yang tidak prinsipil,sebagian dari
mereka kadang menjadi nekad hanya karena kecerobohan dankacaunya motif-motif yang
mendasari tindakan mereka para pengikut kelompok Khawarij pada umumnya terdiri atas
orang-orang arab pegunungan yang ceroboh dan berfikiran dangkal
Sebenarnya penganut aliran Khawarij banyak ikhlas dalam beragama, atau dengan katalain
keikhlasan mereka dibarengi dengan kesempatan berfikir yang hanyatertuju kepada suatu
arah tertentu saja Islam masuk ke lubuk hati mereka berdampingan dengan kepicikan berfikir
dan imajinasi mereka serta jauhnya mereka dari ilmu pengetahuan darisejumlah persoalan
itu, munculah jiwa yang beriman dan fanatik (karena polafikiran yang picik), bersikap gigih
(karena sesuai dengan alam padang pasiryang panas), tidak cinta dunia atau zuhud, karena
memang kehidupan merekamiskin

Kaum Khawarij mempunyai sikap yang berlebih sehingga merekamengkafirkan siapa


saja yang berdiri diluar golongan mereka. Disamping itu,mereka menuntut sekeras-kerasnya,
supaya pemerintah di bentuk secararepublik. Yang menentang pendirian ini pun, mereka
anggap kafir pula pemahaman semacam ini sudah tertanam dalam benak mereka dan baru
dapatdilumpuhkan setelah berkobarnya api peperangan yang banyak sekali mengelankorban
kaum muslimin. Akhirnya mereka lari kocar-kacir bertebaran di pinggir-pinggir negeri
Islam.6 Dengan demikan kemunculan Khawarij diawali dengan
perhelatan politik dalam hal pengangkatan khalifah yang pada gilirannya menjadikan peristi
wa perang, kemudian diakhiri denganarbitrase. Arbitraseinilah yangmenjadi awal dari pada
keluarnya para pendukung Ali yang selanjutkandisebut sebagai Khawarij.
2. Pengertian Khawarij
Pengertian Khawarij berkaitan dengan predikat yang disandangkankepadanya yakni
Khawarij itu sendiri,al-muhakkimah, syura, al-mariq,danharuriyah. Nama
َ ) yang berarti
khawarij berasal dari kata kharaja ( ‫)خ َر َج‬
keluar. Nama itu diberikan kepada mereka yang keluar dari barisanpendukung Alikarena
tidak sepakat terhadap Ali yang menerimaarbitrase/tahkimdalamPerang Shiffin pada
tahun 37 H/648 M dengan pihak Mu’awiyah
perihal persengketaan Khalifah. Tetapi ada pula pendapat yang mengatakan bahwa pemb
erian itu didasarkan pada ayat 100 surah al-nisa’(4) yang di dalamnyadisebutkan:”keluar
dari rumah dan lari kepada Allah dan Rasulnya”. Dengandemikian, kaum khawarij
memandang diri mereka sebagai orang yangmeninggalkan rumah untuk mengabdikan diri
kepada Allah dan Rasul-nya.7  Nama lain dari Khawarij adalah Al - Muhakkimahyang
berasal darisemboyan mereka yang terkenalla hukma illa Allah (tiada tuhan
kecualihukum Allah) ataula hakama illa Allah(tiak ada pembuat hukum kecualiAlah).
Berdasarkan alasan inilah mereka menolak keputusan Ali. Yang berhakmemutuskan
perkara hanya Allah SWT. Bukan abritrase sebagaimana yangdijalankan oleh
Ali.Namun ada juga yang mengemukakan bahwa kaum khawarij jugamenyebut
dirinya syurah berasal darikata yasyri(menjual) yang berartigolongan yang
mengorbankan (menjual)dirinya untuk Allah, dan inipunterdapat secara tekstual dalam
Al-Qur ’an surah al-baqarah halayat 207 yang berarti:“dan di antara manusia ada orang
yang mengorbankan (menjual)dirinya karenamencari keridhoan allah.” Khawarij
dinamakan juga denganal-Mariqah karena dianggap telahkeluar dari agama, yang berasal
dari kata maraga yang berarti anak penahkeluar dari busurnya. Nama ini diberikan oleh
lawan-lawan mereka.8  Nama lain Khawarij adalah Haruriah dari kata harura, salah satu
desayang terletak di dekat kota Kufah, Irak. Di tempat inilah mereka yag ada padawaktu
itu berjumlah dua belas ribu orang, berkumpul setelah memisahkan diridari Ali yang
kemudian mengangkat Abdullah Ibn Wahab Al-Rasyibi sebagaiimam mereka. Sebagai
wujud rasa penyesalannya kepada Ali yang menerima arbitrase tersebut.

3. Pokok-pokok Ajaran Aliran Khawarij


Kemudian berikut ini akan dikemukakan pokok-pokok ajaranKhawarij yang merupakan
manfestasi dari teknis dan kepicikan berpikir sertakebencian mereka terhadap suku
Quraisy dan semua kabilah mudhar, yaitu:
a. Pengangkatan khalifah akan sah jika berdasarkan pemilihan yang benar-
benar bebas dan dilakukan oleh semua umat islam tanpa diskriminasi. Seorangkhalifah
tetap pada jabatannya selama ia berlaku adil, melaksanakan syariat,serta jauh dari
kesalahan dan penyelewengan. Jika ia menyimpang, ia wajibdijatuhkan dari jabatannya
atau dibunuh. 
b. Jabatan khalifah bukan hak khusus keluarga Arab tertentu, bukan monopolisuku
Quraisy sebagaimana dianut oleh golongan lain, bukan pula khususorang Arab dengan
menafikan bangsa lain, melainkan semua bangsamempunyai hak yang sama. Bahkan
Khawarij mengutamakan non-Quraisyuntuk memegang jabatan khalifah. Alasannya,
apabila seorang khalifamelakukan penyelewengan dan melanggar syariat akan mudah
dijatuhkantanpa ada fanatisme yang mempertahankannya atau keturunan keluarga
yangmewarisinya.
c. Pengangkatan khalifah tidak diperlukan jika masyarakat dapat menyelesaikanmasalah-
masalah mereka. Pengangkatan khalifah bukan suatu
kewajiban berdasarkan syara’, tetapi hanya bersifat kebolehan. Kalaupun pengangkatanit
u wajib, maka kewajiban itu berdasarkan kemaslahatan dan kebutuhan.
d. Orang yang berdosa adalah kafir. Mereka tidak membedakan antara satu dosadengan
dosa yang lainnya, bahkan kesalahan berpendapat merupakan dosa, jika pendapat itu
bertentangan dengan kebenaran.
e. Orang-orang yang terlibat dalam perang jamal (perang antara pelaku Aisyah,Thalhah,
dan Zubair, dengan Ali bin Abi Thalib) dan para pelaku tahkimtermasuk yang menerima
dan membenarkannya dihukum kafir. Pokok ajaran tersebut diatas, membuat kaum
Khawarij keluar darimayoritas umat islam. Mereka memandang orang yang berbeda
pahamdengannya telah menjadi kafir. Dalam upaya kafir mengkafirkan ini, terdapatsatu
golongan yang menolak ajaran kaum Khawarij yang mengkafirkan orangmukmin yang
melakukan dosa besar. Sehingga mereka membentuk suatugolongan yang menolak ajaran
pengkafiran tersebut, golongan ini disebutdengan golongan Murji’ah.Berikut pokok-
pokok ajaran aliran Khawarij:a. Setiap ummat Muhammad yang terus menerus
melakukan dosa besarhingga matinya belum melakukan tobat, maka dihukumkan kafir
sertakekal dalam neraka. b. Membolehkan tidak mematuhi aturan-aturan kepala negara,
bila kepalanegara tersebut khianat dan zalim.c. Ada faham bahwa amal sholeh merupaka
bagian essensial dari iman. Olehkarena itu, para pelaku dosa besar tidak bisa lagi disebut
muslim, tetapikafird. Keimanan itu tidak diperlukan jika masyarakat dapat
menyelesaikanmasalah sendiri. KaumKhawarij mewajibkan semua manusia
untuk berpegang kepada keimanan. Apabila segala tindakannya tidak didasarkankepada
keimanan, maka konsekuensinya dihukumi kafir.

4. Sekte-sekte Aliran Khawarij


Berikut ini akan disebutkan sekte-sekte aliran Khawarij bersamasedikit penjelasannya,
antara lain sebagai berikut:
a. Al-Muhakkimah yang merupakan Khawarij yang asli, mereka yangmengkafirkan
seluruh pihak yang terlibatarbitrase/tahkim.
b.   b. Azariqah yang sikapnya lebih radikal dari Al- Muhakkimah, tokohnyaadalah
Nafi’ ibn al-Asraq.
c. c. Al-Nadjah, tokohnya adalah Nadjah ibnu amir al-Hanafi.d. Ajaridah yang
merupakan sekte yang lebih lunak, tokohnya adalah AbdulKarim ibn Ajrad.
d. d. Sufriah yang merupakan sekte yang hampr sama dengan golonganAzariqah
(golongan ekstrim), tokohnya dalah Zain ibn al-Asfar.
e. e. Al-Ibadiyah yang merupakan sekte yang paling moderat dari seluruh
sektekhawarij, tokohnya adalah Abdullah ibn Ibad.
Yazidiyyah yang mulanya merupakan pengikut sekte Ibadiyah, tetapikemudian berpendapat
bahwa Allah Swt. akan mengutus Rasul darikalangan luar arab dan diberi kitab yang akan
menggantikan syari’atMuhammad.h. Maimuniyyah, tokohnya adalah Ma’mun Ajradi.

A. Kesimpulan
1. Aliran KhawarijKhawarij atau dipanggil juga dengan sebutanal-Muhakkimah,
Syura,al-Mariq atau Hururiyah pada mulanya merupakan pendukung Sayyidina
Ali pada perang Shiffin antara pihak Ali dengan Muawiyah. Perang antara pihakAli
dengan Muawiyah tersebut diakhiri dengan peristiwaarbitrase/tahkim yang memutuskan
sayyidina Ali diturunkan dari jabatannya sebagai Khalifaholeh delegasinya sendiri dan
pengangkatan Muawiyah sebagai Khalifah olehdelegasinya sendiri pula sebagai
pengganti Ali. Hal ini menyebabkankekecewaan pada sebagian pendukung Ali yang
menyebabkan mereka keluardari barisan dan kemudian disebut Khawarij. Mereka
mengkafirkan seluruh pihak beserta pendukungnya yang terlibat
dalamarbitrase/tahkim tersebut.Dalam perkembangannya Aliran Khawarij memiliki
pemahaman bahwa orang yang berdosa besar adalah kafir atau tegasnya murtad dan
wajibdibunuh. Mereka juga memandang orang yang berbeda paham dengan
merekaadalah kafir dan darah mereka halal untuk dibunuh. Kemudian dalam
aliranKhawarij muncul beberapa sekte yaitu; al-Muhakkimah, Azriqah, al-
Nadjah,Ajaridah, Sufriah, al-Ibadiyyah, Yazidiyyah dan Maymuniyyah

Daftar Pustaka
Hasbi,Muhammad. Ilmu Kalam,Yogyakarta, Trustmedia Publishing, 2015.Rozak, Abdul
dan Rosihon Anwar, Ilmu Kalam,Bandung: Pustaka Setia, 2012.Yahya,Muchtar. Sejarah
dan Kebudayaan Islam, Jakarta: Pustaka Al-Husna,1983.Al-Mududi,Abu ‘Ala. Al-
Khalifah wa al-Mulk,diterjemahkan oleh Muhammad al-Baqia, Bandung: Mizan,
1996.Muin,Thaib Abdul. Ilmu Kalam,Jakarta: Bumi Restu, 2006.Dahlan, Muhammad
dan Ahmad Qarib. Aliran Politik dan Aqidah dalam Islam, Jakarta: Logos Publishing
House, 1996. Nasution,Harun.Teologi Islam; Aliran-aliran, Sejarah Analisa
Dan Perbandingannya,Jakarta: Universitas Indonesia
Press, 2002.Abduh,Muhammad. Risalah Tauhid,Jakarta: Bulan Bintang, 1996.Dewan
Redaksi Ensiklopedi Islam, Ensiklopedi Islam,Jakarta: PT. Ikhtiyar BaruVan Hoeve,
1994.Imarah,Muhammad.Tayyarat al-Fikr al-Islamy,Beirut: Dar Asy-Syuruq, 1991

Anda mungkin juga menyukai