B. Tujuan Pembelajaran
1. Melalui diskusi dan menggali informasi, peserta didik dapat menjelaskan komponen-
komponen darah: sel-sel darah dan plasma darah dengan benar.
2. Melalui diskusi dan menggali informasi, peserta didik dapat menjelaskan beberapa
golongan darah pada manusia dengan tepat.
3. Melalui diskusi dan menggali informasi, peserta didik dapat menyebutkan organ-organ
peredaran darah pada manusia dengan benar
C. Materi Pembelajaran
1. Komponen-komponen darah.
2. Golongan darah manusia.
3. Organ-organ peredaran darah pada manusia.
D. Pendekatan, Metode dan Model Pembelajaran
1. Pendekatan : Saintifik
2. Metode Pembelajaran : Observasi, diskusi dan tanya jawab, literasi, dan
penugasan.
Deskripsi Alokasi
Kegiatan
Kegiatan Guru Kegiatan Peserta Didik
Waktu
Pendahuluan Orientasi
1. Guru menjawab salam dari peserta 1. Peserta didik menjawab
didik salam.
2. Setelah memasuki kelas guru 2. Salah satu peserta didik
mengucapkan salam dan memimpin do’a danberdoa
melakukan kegiatan rutin(bersiap, secara bersama- sama.
berdo’a danmengabsen). 3. Peserta didik merespon
guru mengenai absensi.
4. Peserta didik menyimak
tujuan pembelajaran yang
disampaikan guru
5. Peserta didik
memperhatikan apa yang
disampaikan guru agar 10 Menit
APERSEPSI
peserta didik termotivasi
untuk belajar
1. Mengaitkan materi / tema /
kegiatan pembelajaran yang akan
dilakukan dengan pengalaman
peserta didik dengan
materi/tema/kegiatan sebelumnya.
Verifikasi
1. Guru meminta peserta 1. Peserta didik
didik mendiskusikan hasil memperhatikan
pengamatannya dan jawaban guru.
memverifikasi hasil
pengamatannya dengan
data- data atau teori pada
buku sumber melalui
kegiatan: Guru secara
bersama-sama membahas
jawaban soal-soal yang
telah dikerjakan oleh
peserta didik.
Generalisasi 1. Peserta didik
1. Guru memberikan kesempatan mendapatkan
kepada peserta didik untuk kesempatan untuk
bertanya mengenai materi bertanya mengenai
yang belum dipahami dan materi yang belum
juga menambahkan informasi dipahami dan juga
dari peserta didik lainnya. menambahkan informasi
2. Guru dan Peserta didik dari peserta didik
bersama-sama lainnya.
menyimpulkan materi sistem 2. Peserta didik bersama
peredaran darah yang baru guru menyimpulkan
disampaikan. materi yang baru
disampaikan yaitu
tentang Sistem
Peredaran Darah
Manusia.
Penutup 1. Guru memberikan soal 1. Peserta didik menjawab
evaluasi. soal evaluasi.
2. Guru memberikan penugasan 2. Peserta didik mencatat
kepada peserta didik untuk tugas yang diberikan
membuat resume pertemuan oleh guru.
selanjutnya. 3. Peserta didik
3. Guru menuntun siswa termotivasi untuk tetap 10 Menit
bersama- sama untuk menjaga protocol
menyimpulkan materi yang kesehatan.
telah dijelaskan. 4. Peserta didik berdoa
4. Guru melakukan umpan dan menjawab salam
balik/refleksi terhadap
proses pembelajaran yang
telah dilaksanakan.
5. Guru menutup kegiatan
dengan doa dan salam
G. Penilaian
Jenis Penilaian Teknik Penilaian Bentuk Instrumen Instrumen
Pengetahuan Lembar Kerja Peserta Tes Tulis Terlampir
Didik
Sikap Displin, dan Rubrik Penilaian Terlampir
Tanggung Jawab
Keterampilan Penilaian Kinerja Membuat Resume/ mind map Terlampir
H. Pembelajaran Remedial
• Siswa yang masih memiliki kesulitan dalam mempelajari sistem peredaran darah dapat
bediskusi dengan guru atau temannya.
• Teman sebaya dapat menjadi tutor untuk teman-temannya yang mengalami
keterlambatan dalam belajar.
I. Pembelajaran Pengayaan
• Siswa dapat membuat rangkuman yang berisikan materi sistem peredaran darah.
• Untuk memperdalam materi sistem peredaran darah pelajariah soal-soal latihan dan
ujian yang berhubungan dengan materi sistem peredaran darah dan diskusikan dengan
teman-teman yang lainnya.
Mengetahui:
Kepala MA Ar-Rosyidiyah Guru Mata Pelajaran
MATERI PEMBELAJARAN
SISTEM SIRKULASI
Sistem peredaran darah juga disebut sebagai sistem kardiovaskular. Sistem ini adalah
bagian dari kinerja jantung dan jaringan pembuluh darah. Tugas utamanya adalah mengedarkan
oksigen dan nutrisi ke seluruh sel dan jaringan tubuh. Darah manusia dibedakan menjadi dua
komponen, yaitu sel-sel darah dan cairan atau plasma darah.
A. Komponen-Komponen Darah
1. Sel-Sel Darah
Bagian terbesar dari darah adalah sel-sel darah. Sel-sel darah dibedakan menjadi sel
darah merah (eritrosit), sel darah putih (leukosit), dan sel darah pembeku (trombosit).
a. Sel Darah Merah (Eritrosit)
Sel darah merah merupakan penyusun sel-sel darah yang jumlahnya paling
banyak. Eritosit (erythro = merah, cyto = sel) tidak memiliki inti sel dan berbentuk
bikonkaf sehingga memiliki luas permukaan yang besar. Pada wanita, jumlahnya ±
4,5 juta/mm3 darah, sedangkan pada laki-laki ± 5 juta/mm3 darah. Akan tetapi,
jumlah itu bisa naik atau turun, tergantung dari kondisi seseorang. Faktor-faktor yang
mempengaruhi jumlah eritrosit adalah:
a) Jenis Kelamin
Pada laki-laki normal jumlah (konsentrasi) eritrosit mencapai 5,1 – 5,8 juta per
mililiter kubik darah. Pada wanita normal 4,3 – 5,2 juta per mililiter kubik darah.
b) Usia
Orang dewasa memiliki jumlah eritrosit lebih banyak dibanding anak-anak.
c) Tempat Ketinggian
Orang yang hidup di dataran tinggi cenderung memiliki jumlah ertrosit lebih
banyak.
d) Kondisi Tubuh Seseorang
Sakit dan luka yang mengeluarkan banyak darah dapat mengurangi jumlah
ertrosit dalam darah.
Eritrosit berwarna merah karena mengandung hemoglobin, yaitu sebuah molekul
kompleks dari protein dan molekul besi (Fe). Setiap molekul hemoglobin dapat
berikatan dengan empat molekul oksigen. Oksigen diperoleh ketika sel darah
melewati kapiler-kapiler alveolus di paruparu. Hemoglobin kurang reaktif terhadap
molekul karbon dioksida. Oleh karena itu, karbon dioksida yang diperoleh dari sel
lebih banyak larut dalam plasma darah.
Sel darah merah dibentuk dalam sumsum tulang. Misalnya, di tulang dada,
tulang lengan atas, tulang kaki atas, dan tulang pinggul. Sel darah merah tidak
mempunyai inti sel sehingga sel darah merah tidak dapat hidup lama. Sel darah merah
hanya dapat hidup sekitar 120 hari. Setiap detik lebih kurang 2 juta sel darah merah
dalam tubuh kita mati dan digantikan oleh yang baru.
Sel darah yang mati atau rusak dikeluarkan dari sistem peredaran darah.
Kemudian, masuk ke hati atau limfa untuk dipecah. Zat besi yang dikandung sel
darah tersebut kemudian diangkut darah menuju sumsum tulang untuk dirakit
kembali menjadi molekul hemoglobin yang baru hingga akhirnya terbentuk sel darah
yang baru. Walaupun proses daur ulang tersebut memiliki nilai efisiensi yang tinggi,
ada sebagian kecil zat besi yang dibuang dan harus digantikan melalui makanan.
Pendarahan akibat kecelakaan atau menstruasi mengurangi zat besi yang disimpan.
Molekul fibrin menempel satu sama lain, membentuk jaringan berserat. Jaringan
protein fibrin ini, menghentikan aliran darah dan membuat darah menjadi padat, seperti
gelatin ketika sudah dingin. Jaringan ini membuat sel darah merah terperangkap dan
menambah kepadatan dari darah yang beku.
Keping-keping darah menempel di bagian yang berserat dan mengeluarkan
benang-benang yang lengket dan membuatnya merekat satu dengan yang lain. Dalam
waktu setengah jam, keping-keping darah mengerut, menarik lubang untuk merapat,
dan memaksa cairan yang ada untuk keluar. Aksi tersebut menghasilkan pembekuan
yang padat dan kuat sehingga membuat luka merapat. Dengan cara inilah, dimulai
penyembuhan luka.
2. Plasma Darah
Plasma darah merupakan komponen darah yang paling banyak, yaitu sekitar 55%-
60% bagian dari darah. Plasma darah terdiri atas 90% air dan 10% sisanya berupa zat-
zat yang terlarut di dalamnya yang harus diangkut ke seluruh tubuh. Zat-zat terlarut
tersebut terdiri atas protein, hormon, nutrisi (glukosa, vitamin, asam amino, lemak),
gas (oksigen dan karbon dioksida), garam-garam (sodium, kalsium, potasium,
magnesium), serta zat buangan seperti urea.
Protein dalam plasma darah merupakan zat terlarut yang paling banyak. Terdapat
tiga bagian utama protein plasma darah, yaitu:
1) albumin, berperan dalam mengatur tekanan osmotik darah (mengontrol aliran air
yang masuk ke dalam membran plasma).
2) globulin, mengangkut nutrisi makanan dan berperan dalam sistem kekebalan
tubuh.
3) fibrinogen, berperan dalam proses pembekuan darah.
B. Golongan Darah
Golongan darah pada manusia ditentukan oleh protein spesifik yang terdapat di
membran sel darah merah. Pada awal abad ke-19, Karl Landsteiner, seorang ilmuwan
Australia bersama dengan Denath, mengelompokkan darah menjadi empat tipe, yaitu A,
B, AB, dan O. Hal tersebut bergantung pada ada-tidaknya protein spesifik dalam membran
plasma pada sel darah merah yang disebut aglutinogen (antigen).
Antigen merupakan molekul yang menyebabkan pembentukan antibodi (aglutinasi).
Jika seseorang memiliki aglutinogen A di sel darah merahnya, dalam plasma darah akan
terbentuk aglutinin β atau biasa dikenal dengan anti-B. Orang tersebut memiliki golongan
darah A. Sebaliknya, jika terdapat aglutinogen B, orang tersebut bergolongan darah B dan
memiliki aglutinin α atau anti–A. Sementara itu, orang yang memiliki aglutinogen A dan
B, ia tidak memiliki anti–A maupun anti–B, dan golongan darahnya adalah AB.
Berdasarkan teori, golongan darah AB dapat menerima semua golongan darah dan
disebut resipien universal. Adapun golongan darah O, dapat memberi kepada semua
golongan darah dan disebut donor universal. Namun, pada kenyataannya hal tersebut lebih
baik dihindari agar tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan. Transfusi darah sebaiknya
dilakukan antara golongan darah yang sama.
Pertukaran gas terjadi di paru-paru. Darah dari seluruh tubuh mengandung banyak
CO2 sebagai hasil metabolisme. Darah dari paru-paru yang kaya oksigen kemudian
memasuki bilik kiri melalui vena dari paruparu (vena pulmonalis). Peredaran darah dari
jantung – paru-paru – jantung disebut peredaran darah kecil.
Katup atrioventrikuler terbuka saat bilik kiri berelaksasi dan darah mengalir ke
bilik. Katup atrioventrikuler menutup, kemudian bilik berkontraksi menyebarkan darah
ke aorta untuk kembali disebarkan ke seluruh tubuh. Peredaran darah dari jantung –
seluruh tubuh – jantung disebut peredaran darah besar. Manusia memiliki peredaran
darah kecil dan peredaran darah besar sehingga sistem peredaran darah pada manusia
disebut sistem peredaran darah ganda.
Otot jantung memiliki struktur yang khas seperti otot lurik, tetapi bercabang-
cabang. Otot jantung disarafi oleh saraf tak sadar. Saraf tersebut menempel ke jantung
bagian tengah di antara dua bilik sebagai berkas yang menyebar. Berkas saraf ini
disebut berkas Hiss.
Otot jantung memiliki satu siklus kontraksi - relaksasi yang disebut siklus jantung.
Periode relaksasi disebut diastol, yaitu ketika serambi jantung menguncup dan bilik
jantung mengembang (otot bilik relaksasi). Adapun periode kontraksi disebut sistol,
terjadi ketika otot bilik berkontraksi (ruang bilik menguncup) dan darah terdorong
keluar.
2. Pembuluh Darah
William Harvey (1578 - 1657) adalah orang pertama yang meneliti tentang
pembuluh darah pada manusia. Pembuluh darah pada manusia dibedakan sebagai
berikut.
a. Pembuluh Nadi (Arteri)
Istilah arteri digunakan untuk pembuluh darah yang aliran darahnya
mengalir meninggalkan jantung. Secara anatomi, arteri terdiri atas beberapa
lapisan, di antaranya jaringan ikat yang kuat dan elastis, jaringan otot polos, dan
jaringan endotelium. Arteri tidak terlihat di atas kulit, tetapi dapat dirasakan denyut
nadinya.
Pembuluh nadi dapat dibedakan menjadi aorta. Aorta adalah pembuluh nadi
besar yang menyalurkan darah yang baru keluar dari bilik kiri menuju arteri. Arteri
bercabang-cabang hingga membentuk saluran pembuluh dengan diameter yang
lebih kecil yang disebut arteriol. Arteriol kemudian bercabang-cabang lagi hingga
membentuk saluran halus yang berhubungan langsung dengan jaringan, disebut
kapiler.
b. Pembuluh Balik (Vena)
Istilah vena digunakan untuk pembuluh darah yang aliran darahnya
mengalir kembali menuju jantung. Saluran ini lebih mudah dilihat mata. Karena
vena berada di lapisan atas dekat dengan permukaan kulit dan berwarna kebiruan.
Pembuluh balik dimulai dari pembuluh darah kapiler. Dari kapiler, darah
memasuki venula. Pembuluh-pembuluh venula yang kecil akan bergabung menuju
pembuluh vena. Pembuluh vena merupakan pembuluh yang membawa darah
kembali ke jantung.
c. Tekanan Darah
Tekanan darah merupakan hasil dari gerakan jantung yang memompa darah.
Tekanan ini tinggi pada pembuluh arteri ketika ventrikel berkontraksi. Tekanan
darah turun di arteri ketika ventrikel relaksasi. Kontraksi pada ventrikel disebut
sistol, sedangkan relaksasi ventrikel disebut diastol. Dinding pembuluh arteri
mengembang ketika tekanan darah yang tinggi masuk saat sistol. Denyut nadi
yang Anda rasakan di pergelangan tangan merupakan peristiwa mengembangnya
dinding arteri ini.
Tekanan darah biasanya diukur pada pengkal lengan. Tekanan darah
diberikan dengan dua angka yang berbeda, misalnya 110/70 mmHg. Angka yang
paling besar merupakan tekanan sistol puncak. Angka yang lebih kecil merupakan
tekanan diastol. Semakin jauh darah dari jantung, semakin rendah tekanannya.
3. Pembuluh Limfa
Selain pembuluh darah, manusia juga memiliki pembuluh limfa. Pembuluh limfa
disebut juga pembuluh getah bening. Limfa adalah cairan yang menggenangi jaringan
tubuh. Limfa memiliki sistem peredaran sendiri yang dimulai dari jaringan sampai ke
vena.
Beberapa fungsi limfa di antaranya mengabsorpsi lemak di usus halus dan
mengangkutnya ke darah, serta mengambil kelebihan cairan jaringan dan
mengembalikannya ke sistem peredaran darah. Selain itu, fungsi yang tidak kalah
penting adalah membantu mempertahankan tubuh dari penyakit.
Limfa dialirkan dengan mengandalkan kontraksi otot-otot rangka. Dalam tubuh
terdapat beberapa nodus limfa. Nodus tersebut terdiri atas sinus-sinus, yaitu ruangan
tempat menyaring bahan-bahan yang sudah diabsorpsi atau dihilangkan dari jaringan
oleh sel darah putih (makrofag).
Lampiran 2
RUBRIK PENILAIAN
1. Penilaian Sikap
Lembar Pengamatan Sikap Pada Saat Pembelajaran
1
2
3
4
5
Perolehan skor
Nilai = x 100%
Skor total
2. Penilaian Pengetahuan
a. Lembar Kerja Peserta Didik
Hadi kusumah
Kelompok :
Nama Anggota :
……………………………………………
…
……………………………………………
….
……………………………………………
….
TUJUAN PEMBELAJARAN
Setelah peserta didik menyaksikan video tentang kegiatan PMI dalam kegiatan donon darah dan
berdiskusi diharapkan peserta didik dapat mengidentifikasi struktur dan fungsi komponen penyusun
darah, membedakan macam-macam golongan darah dan transfusi darah, dan menganalisis proses
pembekuan darah dengan kritis dan tepat.
PETUNJUK KERJA
Sistem peredaran darah manusia disebut sistem kardiovaskuler (Yunani, kardia = jantung; vasculum
= pembuluh). Sistem ini berguna untuk mengangkut zat makanan dan oksigen ke seluruh bagian tubuh,
mengangkut sisa metabolisme dari jaringan ke organ ekskresi, dan mengedarkan hormone serta kelenjar
endokrin ke bagian-bagian tubuh tertentu.
Darah merupakan suspensi berwarna merah yang terdapat dalam pembuluh darah. Darah manusia
terdiri dari dua komponen, yaitu sel-sel darah dan plasma darah atau cairan darah.
Eritrosit merupakan bagian utama dari sel-sel darah. Tiap-tiap sel darah merah mengandung 200
juta molekul hemoglobin. Sel darah putih ibarat serdadu penjaga tubuh dari serangan musuh. Fungsi sel
darah putih ini adalah untuk melindungi badan dari infeksi penyakit serta pembentukan antibody di dalam
tubuh. Sel darah putih terdiri atas agranulosit (bila plasmanya tidak berglanuler) dan granulosit (bila
plasmanya berglanuler). Trombosit mudah pecah dan akan mengeluarkan enzim trombosit atau
tromboplastin.
Enzim ini berperan dalam proses pembekuan darah. Plasma merupakan cairan yang
menyertai sel- sel darah. Plasma ini berwarna kekuning-kuningan. Di dalam plasma darah terlarut
berbagai macam zat.
Golongan darah manusia dibagi menjadi A, B, AB, dan O. Hal ini dapat dilihat dari
aglutinogen (antigen) dan aglutinin (antibody) yang terkandung dalam darah seseorang. Selain
sistem darah ABO, Landsteiner dan Wiener pada tahun 1940 juga mengelompokkan darah dengan
Sistem Rhesus, yaitu rhesus positif (Rh+) dan rhesus negatif (Rh-).
Mengetahui jenis golongan darah menjadi suatu hal yang penting terutama saat akan
melakukan transfusi darah. Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam transfusi darah : pada pendonor
darah adalah jenis aglutinogen dalam eritrosit, sedangkan pada resipien adalah jenis aglutinin dalam
plasma darah.
Protrombin adalah senyawa globulin yang larut dalam plasma dan dibuat di hati dengan
bantuan vitamin K. Kalau kekurangan vitamin K, pembentukan protrombin terganggu. Dengan
demikian, proses pembekuan darah juga terganggu.
Setelah kalian menyaksikan tayangan video tentang kegiatan PMI dalam melakukan kegiatan donor darah
yang disajikan oleh guru di depan kelas, kemudian berkumpullah dengan kelompoknya masing- masing.
Bersama dengan kelompok, pelajari perintah tugas dalam LKPD yang diberikan oleh guru. Diskusikan
dengan anggota kelompokmu dan lengkapilah tugas-tugasnya!
Menuliskan ciri-ciri, struktur, fungsi disertai gambar pada masing-masing komponen penyusundarah
(sel darah merah, sel darah putih, trombosit, dan plasma darah)
Memberikan keterangan gambar macam-macam sel darah putih dan menuliskan ciri-ciri jenis sel
darah putih
Mengidentifikasi perbedaan macam golongan darah
Melengkapi diagram mekanisme pembekuan darah
1. Tuliskan Tuliskan ciri-ciri, struktur, fungsi disertai gambar pada masing-masing komponen penyusun darah
(sel darah merah, sel darah putih, trombosit, dan plasma darah) dalam tabel di bawah ini!
Komponen
Ciri-ciri Struktur Fungsi Gambar
Darah
Plasma Darah
Eritrosit
Leukosit
Trombosit
2. Berikan keterangan gambar macam-macam sel darah putih dan tuliskan ciri-ciri jenis sel darah putih
dalam tabel di bawah ini!
3. Berdasarkan gambar di atas, isilah tabel di bawah ini!
Transfusi Darah
Aglutinogen Aglutinin
Golongan Darah Resipien dari Donor terhadap
(Antigen) (Antibodi)
golongan darah golongan darah
A
B
AB
O
Komponen
Ciri-ciri Struktur Fungsi Gambar
Darah
Plasma Darah Cairan darah Terdiri atas Pelarut zat-zat
yang berwarna 90% air dan 10 lain dan
kekuningan. % sisanya zat- mengedarkan
zat terlarut di sari-sari
dalamnya makanan.
meliputi protein,
garam mineral,
dan lain-lain,
Transfusi Darah
Golongan Darah Aglutinogen Aglutinin
(Antigen) (Antibodi) Resipien dari Donor terhadap
golongan darah golongan darah
A A Β A dan O A dan AB
B B Α B dan O B dan AB
AB A dan B Tidak mengandung A, B, AB, dan O AB
O Tidak terdapat Αβ O A, B, AB, dan O
3. Penilaian Keterampilan
Membuat Resume/ Mind map
Ketentuan
Pemberian Skor:
Skor 3 = Baik
Skor 2 = Cukup
Skor 1 = Kurang
Perolehan skor
Nilai = 𝑥 100
12
4. Soal Evaluasi
1. Apakah fungsi dari sistem sirkulasi?
2. Sebutkan komponen-komponen Darah!
3. Jika orang dengan golongan darah AB mengalami kecelakaan, orang dengan
golongan darah apa saja yang dapat menyumbangkan darahnya untuk orang tersebut?