Anda di halaman 1dari 28

RENCANA PELAKSANAAN PEMBERAJARAN (RPP)

SISTEM PEREDARAN DARAH

Nama Sekolah : MA AR-ROSYIDIYAH


Kelas : XI IPA
Mata Pelajaran : Biologi
Semester : 1
Materi Pokok : Sistem Sirkulasi
Alokasi Waktu : 2 X 35 Menit (2 jam pelajaran)

A. Kompetensi Dasar (KD) dan Indikator

Kompetensi Dasar Indikator

3.6 Menganalisis hubungan antara struktur 3.6.1 Menjelaskan komponen-komponen


jaringan penyusun organ pada sistem darah: sel-sel darah dan plasma
sirkulasi dalam kaitannya dengan darah.
bioproses dan gangguan fungsi yang 3.6.2 Menjelaskan beberapa golongan
dapat terjadi pada sistem sirkulasi darah pada manusia.
manusia. 3.6.3 Menyebutkan organ-organ
peredaran darah pada manusia.

B. Tujuan Pembelajaran
1. Melalui diskusi dan menggali informasi, peserta didik dapat menjelaskan komponen-
komponen darah: sel-sel darah dan plasma darah dengan benar.
2. Melalui diskusi dan menggali informasi, peserta didik dapat menjelaskan beberapa
golongan darah pada manusia dengan tepat.
3. Melalui diskusi dan menggali informasi, peserta didik dapat menyebutkan organ-organ
peredaran darah pada manusia dengan benar
C. Materi Pembelajaran
1. Komponen-komponen darah.
2. Golongan darah manusia.
3. Organ-organ peredaran darah pada manusia.
D. Pendekatan, Metode dan Model Pembelajaran
1. Pendekatan : Saintifik
2. Metode Pembelajaran : Observasi, diskusi dan tanya jawab, literasi, dan
penugasan.

3. Model Pembelajaran : Discovery Learning

E. Media, Alat dan Bahan Pembelajaran


1. Media : Video (link youtube), dan buku paket Biologi kelas XI.
2. Alat : handphone, internet dan lembar kerja peserta didik.

3. Sumber Pembelajaran : Buku paket Biologi kelas XI


Lestari, E., S., dan Idun Kistinnah. (2009). Biologi 2
Makhluk Hidup dan Lingkungannya Untuk
SMA/MA Kelas XI. Jakarta: Departemen
Pendidikan Nasional.
P, Fictor, F., dan Moekti Ariebowo. (2009). Praktis
Belajar Biologi 2 Untuk SMA/MA Kelas XI.
Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional.
F. Kegiatan Pembelajaran

Deskripsi Alokasi
Kegiatan
Kegiatan Guru Kegiatan Peserta Didik
Waktu
Pendahuluan Orientasi
1. Guru menjawab salam dari peserta 1. Peserta didik menjawab
didik salam.
2. Setelah memasuki kelas guru 2. Salah satu peserta didik
mengucapkan salam dan memimpin do’a danberdoa
melakukan kegiatan rutin(bersiap, secara bersama- sama.
berdo’a danmengabsen). 3. Peserta didik merespon
guru mengenai absensi.
4. Peserta didik menyimak
tujuan pembelajaran yang
disampaikan guru
5. Peserta didik
memperhatikan apa yang
disampaikan guru agar 10 Menit
APERSEPSI
peserta didik termotivasi
untuk belajar
1. Mengaitkan materi / tema /
kegiatan pembelajaran yang akan
dilakukan dengan pengalaman
peserta didik dengan
materi/tema/kegiatan sebelumnya.

2. Guru menggali pengetahuansiswa


tentang materi sistem peredaran
darah. Apa yang Anda ketahui
tentang sistem peredaran darah?
Memotivasi:
1. Memberikan gambaran
tentang manfaat mempelajari
pelajaran yang akan dipelajari
dalam kehidupan sehari-hari
2. Guru menyampaikan tujuan
pembelajaran.

Inti Stimulasi 1. Peserta didik menjawab


pertanyaan guru.
1. Guru menanyakan apa itu
2. Peserta didik
sistem peredaran darah?
mendengarkan
2. Guru menerangkan materi
penjelasan guru.
sistem peredaran darah
3. Peserta didik mengamati
(Komponen-komponen
darah, Golongan darah Video.
manusia, Organ-organ
peredaran darah pada
manusia, da manusia.)
3. Guru menampilkan video
PMII dalam melakukan
kegiatan donor darah
50 menit
Identifikasi masalah 1. Pesertadidik melakukan
1. Guru membagi siswa dalam
diskusi dalam suatu
beberapa kelompok
kelompok.
2. Guru membagikan lembar
2. Peserta didik
kerja peserta didik di mengidentifikasi
kelas pertanyaan-pertanyaan
yang ada di LKPD.
Pengumpulan data 1. Peserta didik berkumpul
1. Guru meminta peserta didik bersama kelompok dan
mengumpulkan informasi yang membaca literatur tentang
relevan untuk menjawab Sistem Peredaran Darah
pertanyan Manusia.
Pengolahan data 1. Peserta didik mengolah
1. Guru meminta peserta didik data hasil diskusi
mengerjakan Lembar Kerja
yang dibagikan guru dengan mengenai sistem
panduan pertanyaan yang ada peredaran darah
di Lembar Kerja.

Verifikasi
1. Guru meminta peserta 1. Peserta didik
didik mendiskusikan hasil memperhatikan
pengamatannya dan jawaban guru.
memverifikasi hasil
pengamatannya dengan
data- data atau teori pada
buku sumber melalui
kegiatan: Guru secara
bersama-sama membahas
jawaban soal-soal yang
telah dikerjakan oleh
peserta didik.
Generalisasi 1. Peserta didik
1. Guru memberikan kesempatan mendapatkan
kepada peserta didik untuk kesempatan untuk
bertanya mengenai materi bertanya mengenai
yang belum dipahami dan materi yang belum
juga menambahkan informasi dipahami dan juga
dari peserta didik lainnya. menambahkan informasi
2. Guru dan Peserta didik dari peserta didik
bersama-sama lainnya.
menyimpulkan materi sistem 2. Peserta didik bersama
peredaran darah yang baru guru menyimpulkan
disampaikan. materi yang baru
disampaikan yaitu
tentang Sistem
Peredaran Darah
Manusia.
Penutup 1. Guru memberikan soal 1. Peserta didik menjawab
evaluasi. soal evaluasi.
2. Guru memberikan penugasan 2. Peserta didik mencatat
kepada peserta didik untuk tugas yang diberikan
membuat resume pertemuan oleh guru.
selanjutnya. 3. Peserta didik
3. Guru menuntun siswa termotivasi untuk tetap 10 Menit
bersama- sama untuk menjaga protocol
menyimpulkan materi yang kesehatan.
telah dijelaskan. 4. Peserta didik berdoa
4. Guru melakukan umpan dan menjawab salam
balik/refleksi terhadap
proses pembelajaran yang
telah dilaksanakan.
5. Guru menutup kegiatan
dengan doa dan salam
G. Penilaian
Jenis Penilaian Teknik Penilaian Bentuk Instrumen Instrumen
Pengetahuan Lembar Kerja Peserta Tes Tulis Terlampir
Didik
Sikap Displin, dan Rubrik Penilaian Terlampir
Tanggung Jawab
Keterampilan Penilaian Kinerja Membuat Resume/ mind map Terlampir

H. Pembelajaran Remedial
• Siswa yang masih memiliki kesulitan dalam mempelajari sistem peredaran darah dapat
bediskusi dengan guru atau temannya.
• Teman sebaya dapat menjadi tutor untuk teman-temannya yang mengalami
keterlambatan dalam belajar.
I. Pembelajaran Pengayaan
• Siswa dapat membuat rangkuman yang berisikan materi sistem peredaran darah.
• Untuk memperdalam materi sistem peredaran darah pelajariah soal-soal latihan dan
ujian yang berhubungan dengan materi sistem peredaran darah dan diskusikan dengan
teman-teman yang lainnya.

Sukabumi, 17 Oktober 2022

Mengetahui:
Kepala MA Ar-Rosyidiyah Guru Mata Pelajaran

Drs. H. Agus Rahmat, M.M.Pd.


hh
Tuti Garnasih, M.Pd
NIP. 196604131988121001 NIP.198009012006042020

Guru Praktik Pengalaman Lapangan

Hadi Kusumah TPR


Lampiran 1

MATERI PEMBELAJARAN

SISTEM SIRKULASI

Sistem peredaran darah juga disebut sebagai sistem kardiovaskular. Sistem ini adalah
bagian dari kinerja jantung dan jaringan pembuluh darah. Tugas utamanya adalah mengedarkan
oksigen dan nutrisi ke seluruh sel dan jaringan tubuh. Darah manusia dibedakan menjadi dua
komponen, yaitu sel-sel darah dan cairan atau plasma darah.

A. Komponen-Komponen Darah
1. Sel-Sel Darah
Bagian terbesar dari darah adalah sel-sel darah. Sel-sel darah dibedakan menjadi sel
darah merah (eritrosit), sel darah putih (leukosit), dan sel darah pembeku (trombosit).
a. Sel Darah Merah (Eritrosit)
Sel darah merah merupakan penyusun sel-sel darah yang jumlahnya paling
banyak. Eritosit (erythro = merah, cyto = sel) tidak memiliki inti sel dan berbentuk
bikonkaf sehingga memiliki luas permukaan yang besar. Pada wanita, jumlahnya ±
4,5 juta/mm3 darah, sedangkan pada laki-laki ± 5 juta/mm3 darah. Akan tetapi,
jumlah itu bisa naik atau turun, tergantung dari kondisi seseorang. Faktor-faktor yang
mempengaruhi jumlah eritrosit adalah:
a) Jenis Kelamin
Pada laki-laki normal jumlah (konsentrasi) eritrosit mencapai 5,1 – 5,8 juta per
mililiter kubik darah. Pada wanita normal 4,3 – 5,2 juta per mililiter kubik darah.
b) Usia
Orang dewasa memiliki jumlah eritrosit lebih banyak dibanding anak-anak.
c) Tempat Ketinggian
Orang yang hidup di dataran tinggi cenderung memiliki jumlah ertrosit lebih
banyak.
d) Kondisi Tubuh Seseorang
Sakit dan luka yang mengeluarkan banyak darah dapat mengurangi jumlah
ertrosit dalam darah.
Eritrosit berwarna merah karena mengandung hemoglobin, yaitu sebuah molekul
kompleks dari protein dan molekul besi (Fe). Setiap molekul hemoglobin dapat
berikatan dengan empat molekul oksigen. Oksigen diperoleh ketika sel darah
melewati kapiler-kapiler alveolus di paruparu. Hemoglobin kurang reaktif terhadap
molekul karbon dioksida. Oleh karena itu, karbon dioksida yang diperoleh dari sel
lebih banyak larut dalam plasma darah.

Hemoglobin yang berikatan dengan oksigen akan berwarna merah cerah.


Adapun hemoglobin yang tidak berikatan dengan oksigen, berwarna merah gelap
atau kebiru-biruan.

Sel darah merah dibentuk dalam sumsum tulang. Misalnya, di tulang dada,
tulang lengan atas, tulang kaki atas, dan tulang pinggul. Sel darah merah tidak
mempunyai inti sel sehingga sel darah merah tidak dapat hidup lama. Sel darah merah
hanya dapat hidup sekitar 120 hari. Setiap detik lebih kurang 2 juta sel darah merah
dalam tubuh kita mati dan digantikan oleh yang baru.

Sel darah yang mati atau rusak dikeluarkan dari sistem peredaran darah.
Kemudian, masuk ke hati atau limfa untuk dipecah. Zat besi yang dikandung sel
darah tersebut kemudian diangkut darah menuju sumsum tulang untuk dirakit
kembali menjadi molekul hemoglobin yang baru hingga akhirnya terbentuk sel darah
yang baru. Walaupun proses daur ulang tersebut memiliki nilai efisiensi yang tinggi,
ada sebagian kecil zat besi yang dibuang dan harus digantikan melalui makanan.
Pendarahan akibat kecelakaan atau menstruasi mengurangi zat besi yang disimpan.

b. Sel Darah Putih


Sel darah putih tidak memiliki hemoglobin sehingga tidak berwarna merah, serta
ukuran dan jumlah sel darah putih berbeda dengan sel darah merah. Perbandingan
jumlah sel darah putih dan sel darah merah mencapai 1:500 hingga 1:1000. Artinya,
terdapat 500 hingga 1000 sel darah merah untuk setiap satu sel darah putih.
Ukuran sel darah putih lebih besar daripada sel darah merah. Sel darah putih
memiliki inti sel sehingga dapat bertahan hidup selama berbulan-bulan bahkan
bertahun-tahun. Sel darah putih berdasarkan karakteristik sitoplasmanya dapat dibagi
menjadi dua, yaitu granulosit dan agranulosit.
Granulosit merupakan kelompok sel darah putih yang sitoplasmanya bergranula.
Granulosit terdiri atas neutrofil, eosinofil, dan basofil. Neutrofil adalah sel darah putih
yang granulanya menyerap zat warna yang bersifat netral. Sementara itu, eosinofil
granulanya menyerap zat warna yang bersifat asam, sedangkan basofil granulanya
menyerap zat warna yang bersifat basa.
Sementara itu, agranulosit merupakan kelompok sel darah putih yang
sitoplasmanya tidak bergranula, terdiri atas limfosit dan monosit. Limfosit dinamai
demikian karena sel ini terdapat juga pada cairan limfa. Adapun monosit merupakan
sel darah putih yang berukuran besar.
Sel darah putih dibentuk di limfa dan sumsum tulang. Secara umum, sel darah
putih berperan dalam pertahanan tubuh. Sel darah putih akan mematikan organisme
atau zat asing berbahaya yang masuk ke dalam tubuh, terutama yang masuk melalui
jaringan darah. Eosinofil dan monosit dapat bersifat fagositik terhadap sel asing,
seperti sel bakteri dan sel kanker. Dalam melaksanakan fungsinya, monosit dapat
membesar menjadi makrofag.
Limfosit juga dapat menonaktifkan mikroorganisme asing yang memasuki
tubuh. Berbeda dengan eosinofil dan monosit, limfosit bekerja spesifik dengan
mengenali jenis mikroorganisme tertentu yang akan dinonaktifkan. Limfosit terdiri
atas limfosit T yang dimatangkan di kelenjar timus, sedangkan limfosit B dimatangkan
di sumsum tulang.
c. Sel Darah Pembeku
Keping-keping darah (trombosit) merupakan fragmen-fragmen besar sel yang
disebut megakariosit. Jadi, keping-keping darah bukan merupakan satu sel yang utuh.
Seperti sel darah merah, keping-keping darah tidak mempunyai inti sel dan masa
hidupnya pun pendek, yaitu sekitar 10–12 hari. Keping-keping darah berperan dalam
proses penghentian pendarahan.
Penghentian pendarahan adalah proses yang kompleks. Pembekuan dimulai
ketika keping-keping darah dan faktor-faktor lain dalam plasma darah kontak dengan
permukaan yang tidak biasa, seperti pembuluh darah yang rusak atau terluka. Ketika
ada permukaan yang terbuka pada pembuluh darah yang terluka, keping-keping darah
segera menempel dan menutupi permukaan yang terbuka tersebut. Keping-keping
darah yang menempel, faktor lain, dan jaringan yang terluka memicu pengaktifan
trombin, sebuah enzim, dari protrombin dalam plasma darah. Trombin yang terbentuk
akan mengkatalis perubahan fibrinogen menjadi benang-benang fibrin.

Molekul fibrin menempel satu sama lain, membentuk jaringan berserat. Jaringan
protein fibrin ini, menghentikan aliran darah dan membuat darah menjadi padat, seperti
gelatin ketika sudah dingin. Jaringan ini membuat sel darah merah terperangkap dan
menambah kepadatan dari darah yang beku.
Keping-keping darah menempel di bagian yang berserat dan mengeluarkan
benang-benang yang lengket dan membuatnya merekat satu dengan yang lain. Dalam
waktu setengah jam, keping-keping darah mengerut, menarik lubang untuk merapat,
dan memaksa cairan yang ada untuk keluar. Aksi tersebut menghasilkan pembekuan
yang padat dan kuat sehingga membuat luka merapat. Dengan cara inilah, dimulai
penyembuhan luka.
2. Plasma Darah
Plasma darah merupakan komponen darah yang paling banyak, yaitu sekitar 55%-
60% bagian dari darah. Plasma darah terdiri atas 90% air dan 10% sisanya berupa zat-
zat yang terlarut di dalamnya yang harus diangkut ke seluruh tubuh. Zat-zat terlarut
tersebut terdiri atas protein, hormon, nutrisi (glukosa, vitamin, asam amino, lemak),
gas (oksigen dan karbon dioksida), garam-garam (sodium, kalsium, potasium,
magnesium), serta zat buangan seperti urea.
Protein dalam plasma darah merupakan zat terlarut yang paling banyak. Terdapat
tiga bagian utama protein plasma darah, yaitu:
1) albumin, berperan dalam mengatur tekanan osmotik darah (mengontrol aliran air
yang masuk ke dalam membran plasma).
2) globulin, mengangkut nutrisi makanan dan berperan dalam sistem kekebalan
tubuh.
3) fibrinogen, berperan dalam proses pembekuan darah.
B. Golongan Darah
Golongan darah pada manusia ditentukan oleh protein spesifik yang terdapat di
membran sel darah merah. Pada awal abad ke-19, Karl Landsteiner, seorang ilmuwan
Australia bersama dengan Denath, mengelompokkan darah menjadi empat tipe, yaitu A,
B, AB, dan O. Hal tersebut bergantung pada ada-tidaknya protein spesifik dalam membran
plasma pada sel darah merah yang disebut aglutinogen (antigen).
Antigen merupakan molekul yang menyebabkan pembentukan antibodi (aglutinasi).
Jika seseorang memiliki aglutinogen A di sel darah merahnya, dalam plasma darah akan
terbentuk aglutinin β atau biasa dikenal dengan anti-B. Orang tersebut memiliki golongan
darah A. Sebaliknya, jika terdapat aglutinogen B, orang tersebut bergolongan darah B dan
memiliki aglutinin α atau anti–A. Sementara itu, orang yang memiliki aglutinogen A dan
B, ia tidak memiliki anti–A maupun anti–B, dan golongan darahnya adalah AB.

Jika golongan darah yang berbeda dicampurkan, darah-darah tersebut biasanya


menggumpal. Proses menggumpalnya darah ini disebut aglutinasi. Jika darah dari
golongan yang sama dicampurkan, penggumpalan tidak terjadi.
Pada 1940, Dr. Landsteiner menemukan bahwa golongan darah A juga dapat diberikan
kepada kera Macaca rhesus. Akan tetapi, 15% dari jumlah sampel mengalami
penggumpalan. Dr. Landsteiner menemukan bahwa sampel yang mengalami
penggumpalan tersebut tidak memiliki faktor Rh dalam darahnya. Darah yang demikian
disebut dengan rh-. Hanya darah yang mengandung faktor Rh (rh +) yang dapat menjadi
donor bagi kera Macaca rhesus.
Sistem rhesus ini sangat penting diperhatikan oleh ibu hamil. Jika darah ibu tersebut
rh– , sedangkan anaknya rh+, dikhawatirkan ada antigen rh+ anak yang masuk ke dalam
darah ibu. Akibatnya, akan dibentuk aglutinin rh di tubuh ibu. Kondisi ini akan
membahayakan anak yang dikandungnya. Pada kehamilan pertama, kemungkinan besar
anak yang dilahirkan akan selamat karena belum banyak terbentuk anti-rh di tubuh ibu.
Pada kehamilan kedua dan seterusnya, risiko terjadi penggumpalan pada darah bayi
semakin besar karena anti-rh yang terbentuk di tubuh si ibu semakin banyak. Keadaan
tersebut dinamakan eritroblastosis fetalis.
Dari pengetahuan golongan darah ABO dan Rh inilah pemberian dan penerimaan
darah antarmanusia dapat dilaksanakan. Pemberian dan penerimaan darah ini disebut
transfusi darah. Hal yang perlu diperhatikan dalam transfusi darah adalah menghindari
terjadinya penggumpalan darah akibat reaksi antibodi penerima darah (resipien). Berikut
tabel transfusi darah antara pemberi darah (donor) dan resipien.

Ket: ✓ = dimungkinkan (darah tidak menggumpal)


- = tidak dimungkinkan (darah menggumpal)

Berdasarkan teori, golongan darah AB dapat menerima semua golongan darah dan
disebut resipien universal. Adapun golongan darah O, dapat memberi kepada semua
golongan darah dan disebut donor universal. Namun, pada kenyataannya hal tersebut lebih
baik dihindari agar tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan. Transfusi darah sebaiknya
dilakukan antara golongan darah yang sama.

C. Organ-Organ Peredaran Darah pada Manusia


Organ-organ peredaran darah pada manusia terdiri atas jantung dan pembuluh darah.
Fungsi utama jantung sebagai pemompa darah, sedangkan pembuluh darah mengedarkan
darah ke seluruh tubuh.
1. Jantung
Jantung manusia terdiri atas empat ruang, yaitu serambi (atrium) kanan dan serambi
kiri di bagian atas, serta bilik (ventrikel) kanan dan bilik kiri di bagian bawah. Serambi
berfungsi sebagai persinggahan sementara sebelum darah masuk ke bilik dan dipompa
ke seluruh tubuh atau ke paru-paru. Namun, serambi juga berkontraksi mendorong
darah menuju bilik.
Antara serambi dan bilik, terdapat katup atrioventrikuler, yang berfungsi mencegah
aliran balik dari bilik ke serambi saat bilik berkontraksi. Katup atrioventrikuler kanan
memiliki tiga lembar katup, sehingga disebut katup trikuspidal. Sementara itu, katup
pada bilik kiri memiliki dua katup sehingga disebut katup bikuspidal. Terdapat juga
katup semilunaris yang membatasi aorta dengan bilik dan berfungsi mencegah aliran
balik darah ke bilik saat bilik berelaksasi.
Perjalanan darah dari seluruh tubuh akan berakhir di serambi kanan melalui vena
besar dari bagian atas tubuh (vena kava superior) dan vena besar bagian bawah tubuh
(vena kava inferior). Dari serambi kanan, katup atrioventrikuler membuka dan serambi
berkontraksi, bersamaan dengan relaksasinya bilik kanan. Segera setelah darah
mengalir ke bilik kanan, katup menutup, dan bilik berkontraksi mengalirkan darah ke
arteri menuju paru-paru kanan dan kiri.

Pertukaran gas terjadi di paru-paru. Darah dari seluruh tubuh mengandung banyak
CO2 sebagai hasil metabolisme. Darah dari paru-paru yang kaya oksigen kemudian
memasuki bilik kiri melalui vena dari paruparu (vena pulmonalis). Peredaran darah dari
jantung – paru-paru – jantung disebut peredaran darah kecil.

Katup atrioventrikuler terbuka saat bilik kiri berelaksasi dan darah mengalir ke
bilik. Katup atrioventrikuler menutup, kemudian bilik berkontraksi menyebarkan darah
ke aorta untuk kembali disebarkan ke seluruh tubuh. Peredaran darah dari jantung –
seluruh tubuh – jantung disebut peredaran darah besar. Manusia memiliki peredaran
darah kecil dan peredaran darah besar sehingga sistem peredaran darah pada manusia
disebut sistem peredaran darah ganda.
Otot jantung memiliki struktur yang khas seperti otot lurik, tetapi bercabang-
cabang. Otot jantung disarafi oleh saraf tak sadar. Saraf tersebut menempel ke jantung
bagian tengah di antara dua bilik sebagai berkas yang menyebar. Berkas saraf ini
disebut berkas Hiss.
Otot jantung memiliki satu siklus kontraksi - relaksasi yang disebut siklus jantung.
Periode relaksasi disebut diastol, yaitu ketika serambi jantung menguncup dan bilik
jantung mengembang (otot bilik relaksasi). Adapun periode kontraksi disebut sistol,
terjadi ketika otot bilik berkontraksi (ruang bilik menguncup) dan darah terdorong
keluar.
2. Pembuluh Darah
William Harvey (1578 - 1657) adalah orang pertama yang meneliti tentang
pembuluh darah pada manusia. Pembuluh darah pada manusia dibedakan sebagai
berikut.
a. Pembuluh Nadi (Arteri)
Istilah arteri digunakan untuk pembuluh darah yang aliran darahnya
mengalir meninggalkan jantung. Secara anatomi, arteri terdiri atas beberapa
lapisan, di antaranya jaringan ikat yang kuat dan elastis, jaringan otot polos, dan
jaringan endotelium. Arteri tidak terlihat di atas kulit, tetapi dapat dirasakan denyut
nadinya.
Pembuluh nadi dapat dibedakan menjadi aorta. Aorta adalah pembuluh nadi
besar yang menyalurkan darah yang baru keluar dari bilik kiri menuju arteri. Arteri
bercabang-cabang hingga membentuk saluran pembuluh dengan diameter yang
lebih kecil yang disebut arteriol. Arteriol kemudian bercabang-cabang lagi hingga
membentuk saluran halus yang berhubungan langsung dengan jaringan, disebut
kapiler.
b. Pembuluh Balik (Vena)
Istilah vena digunakan untuk pembuluh darah yang aliran darahnya
mengalir kembali menuju jantung. Saluran ini lebih mudah dilihat mata. Karena
vena berada di lapisan atas dekat dengan permukaan kulit dan berwarna kebiruan.
Pembuluh balik dimulai dari pembuluh darah kapiler. Dari kapiler, darah
memasuki venula. Pembuluh-pembuluh venula yang kecil akan bergabung menuju
pembuluh vena. Pembuluh vena merupakan pembuluh yang membawa darah
kembali ke jantung.
c. Tekanan Darah
Tekanan darah merupakan hasil dari gerakan jantung yang memompa darah.
Tekanan ini tinggi pada pembuluh arteri ketika ventrikel berkontraksi. Tekanan
darah turun di arteri ketika ventrikel relaksasi. Kontraksi pada ventrikel disebut
sistol, sedangkan relaksasi ventrikel disebut diastol. Dinding pembuluh arteri
mengembang ketika tekanan darah yang tinggi masuk saat sistol. Denyut nadi
yang Anda rasakan di pergelangan tangan merupakan peristiwa mengembangnya
dinding arteri ini.
Tekanan darah biasanya diukur pada pengkal lengan. Tekanan darah
diberikan dengan dua angka yang berbeda, misalnya 110/70 mmHg. Angka yang
paling besar merupakan tekanan sistol puncak. Angka yang lebih kecil merupakan
tekanan diastol. Semakin jauh darah dari jantung, semakin rendah tekanannya.
3. Pembuluh Limfa
Selain pembuluh darah, manusia juga memiliki pembuluh limfa. Pembuluh limfa
disebut juga pembuluh getah bening. Limfa adalah cairan yang menggenangi jaringan
tubuh. Limfa memiliki sistem peredaran sendiri yang dimulai dari jaringan sampai ke
vena.
Beberapa fungsi limfa di antaranya mengabsorpsi lemak di usus halus dan
mengangkutnya ke darah, serta mengambil kelebihan cairan jaringan dan
mengembalikannya ke sistem peredaran darah. Selain itu, fungsi yang tidak kalah
penting adalah membantu mempertahankan tubuh dari penyakit.
Limfa dialirkan dengan mengandalkan kontraksi otot-otot rangka. Dalam tubuh
terdapat beberapa nodus limfa. Nodus tersebut terdiri atas sinus-sinus, yaitu ruangan
tempat menyaring bahan-bahan yang sudah diabsorpsi atau dihilangkan dari jaringan
oleh sel darah putih (makrofag).
Lampiran 2

RUBRIK PENILAIAN

1. Penilaian Sikap
Lembar Pengamatan Sikap Pada Saat Pembelajaran

Nama Sikap Hasil


No. Peserta Keterangan
Disiplin Jujur 5 4 3 2 1
didik

1
2
3
4
5

Ketentuan Pemberian Skor


Skor 5 = Sangat baik
Skor 4 = Baik
Skor 3 = Cukup
Skor 2 = Buruk
Skor 1 = Sangat buruk

Perolehan skor
Nilai = x 100%
Skor total
2. Penilaian Pengetahuan
a. Lembar Kerja Peserta Didik

LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK

Komponen Penyusun Darah, Golongan Darah dan Transfusi Darah, serta


Mekanisme Pembekuan Darah

Hadi kusumah

Kelompok :

Nama Anggota :

……………………………………………

……………………………………………
….

……………………………………………
….
TUJUAN PEMBELAJARAN

Setelah peserta didik menyaksikan video tentang kegiatan PMI dalam kegiatan donon darah dan
berdiskusi diharapkan peserta didik dapat mengidentifikasi struktur dan fungsi komponen penyusun
darah, membedakan macam-macam golongan darah dan transfusi darah, dan menganalisis proses
pembekuan darah dengan kritis dan tepat.

PETUNJUK KERJA

1. Bacalah petunjuk pengerjaan sebelum memulai kegiatan!


2. Setelah menyimak tayangan video yang diberikan guru, lengkapi LKPD ini!
3. Bacalah setiap pertanyaan dengan cermat dan teliti!
4. Berdiskusilah dalam mengerjakan LKPD bersama dengan anggota kelompok!
5. Tanyakan kepada guru apabila ada hal yang kurang dipahami!
6. Kumpulkan LKPD yang sudah dilengkapi kepada guru!

Sistem peredaran darah manusia disebut sistem kardiovaskuler (Yunani, kardia = jantung; vasculum
= pembuluh). Sistem ini berguna untuk mengangkut zat makanan dan oksigen ke seluruh bagian tubuh,
mengangkut sisa metabolisme dari jaringan ke organ ekskresi, dan mengedarkan hormone serta kelenjar
endokrin ke bagian-bagian tubuh tertentu.
Darah merupakan suspensi berwarna merah yang terdapat dalam pembuluh darah. Darah manusia
terdiri dari dua komponen, yaitu sel-sel darah dan plasma darah atau cairan darah.
Eritrosit merupakan bagian utama dari sel-sel darah. Tiap-tiap sel darah merah mengandung 200
juta molekul hemoglobin. Sel darah putih ibarat serdadu penjaga tubuh dari serangan musuh. Fungsi sel
darah putih ini adalah untuk melindungi badan dari infeksi penyakit serta pembentukan antibody di dalam
tubuh. Sel darah putih terdiri atas agranulosit (bila plasmanya tidak berglanuler) dan granulosit (bila
plasmanya berglanuler). Trombosit mudah pecah dan akan mengeluarkan enzim trombosit atau
tromboplastin.
Enzim ini berperan dalam proses pembekuan darah. Plasma merupakan cairan yang
menyertai sel- sel darah. Plasma ini berwarna kekuning-kuningan. Di dalam plasma darah terlarut
berbagai macam zat.
Golongan darah manusia dibagi menjadi A, B, AB, dan O. Hal ini dapat dilihat dari
aglutinogen (antigen) dan aglutinin (antibody) yang terkandung dalam darah seseorang. Selain
sistem darah ABO, Landsteiner dan Wiener pada tahun 1940 juga mengelompokkan darah dengan
Sistem Rhesus, yaitu rhesus positif (Rh+) dan rhesus negatif (Rh-).
Mengetahui jenis golongan darah menjadi suatu hal yang penting terutama saat akan
melakukan transfusi darah. Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam transfusi darah : pada pendonor
darah adalah jenis aglutinogen dalam eritrosit, sedangkan pada resipien adalah jenis aglutinin dalam
plasma darah.
Protrombin adalah senyawa globulin yang larut dalam plasma dan dibuat di hati dengan
bantuan vitamin K. Kalau kekurangan vitamin K, pembentukan protrombin terganggu. Dengan
demikian, proses pembekuan darah juga terganggu.

Setelah kalian menyaksikan tayangan video tentang kegiatan PMI dalam melakukan kegiatan donor darah
yang disajikan oleh guru di depan kelas, kemudian berkumpullah dengan kelompoknya masing- masing.
Bersama dengan kelompok, pelajari perintah tugas dalam LKPD yang diberikan oleh guru. Diskusikan
dengan anggota kelompokmu dan lengkapilah tugas-tugasnya!
Menuliskan ciri-ciri, struktur, fungsi disertai gambar pada masing-masing komponen penyusundarah
(sel darah merah, sel darah putih, trombosit, dan plasma darah)
Memberikan keterangan gambar macam-macam sel darah putih dan menuliskan ciri-ciri jenis sel
darah putih
Mengidentifikasi perbedaan macam golongan darah
Melengkapi diagram mekanisme pembekuan darah
1. Tuliskan Tuliskan ciri-ciri, struktur, fungsi disertai gambar pada masing-masing komponen penyusun darah
(sel darah merah, sel darah putih, trombosit, dan plasma darah) dalam tabel di bawah ini!

Komponen
Ciri-ciri Struktur Fungsi Gambar
Darah
Plasma Darah
Eritrosit
Leukosit
Trombosit

2. Berikan keterangan gambar macam-macam sel darah putih dan tuliskan ciri-ciri jenis sel darah putih
dalam tabel di bawah ini!
3. Berdasarkan gambar di atas, isilah tabel di bawah ini!

Gambar Jenis Leukosit Ciri-ciri Granulosit/Agranulosit


A
B
C
D
E

4. Identifikasi perbedaan macam golongan darah

Transfusi Darah
Aglutinogen Aglutinin
Golongan Darah Resipien dari Donor terhadap
(Antigen) (Antibodi)
golongan darah golongan darah
A
B
AB
O

5. Lengkapi diagram mekanisme pembekuan darah di bawah ini!


Ciri-ciri, struktur, fungsi disertai gambar pada masing-masing komponen penyusun darah (sel darah
merah, sel darah putih, trombosit, dan plasma darah)

Komponen
Ciri-ciri Struktur Fungsi Gambar
Darah
Plasma Darah Cairan darah Terdiri atas Pelarut zat-zat
yang berwarna 90% air dan 10 lain dan
kekuningan. % sisanya zat- mengedarkan
zat terlarut di sari-sari
dalamnya makanan.
meliputi protein,
garam mineral,
dan lain-lain,

Eritrosit Berbentuk Berwarna merah Mengikat oksigen


bikonkaf, tidak karena dan karbon
berinti, mengandung dioksida
berdiameter hemoglobin
kurang dari 0,01
mm, elastis

Leukosit Memiliki inti sel, Tidak Memakan kuman


memiliki ukuran mengandung penyakit atau
lebih besar dari hemoglobih, benda asing yang
eritrosit dibagi menjadi masuk ke dalam
granulosit dan tubuh (berperan
agranulosit dalam sistem
pertahanan
tubuh/imun)
Trombosit Bentuknya tidak Fragmen- Proses
teratur, berukuran fragmmen besarsel penggumpalan
kecil,tidak berinti yang disebut darah
megakariosit

Macam-macam sel darah putih

Gambar Jenis Leukosit Ciri-ciri Granulosit/Agranulosit


A Basophil • Plasma bersifat basa dan terdapat bintik-bintik Granulosit
biru yang mengandung histamine (senyawa
reaksi alergi)
• Memproduksi heparin (pembekuan darah)
• Bersifat fagosit

B Eosinophil • Plasma bersifat asam dan terdapat bintik-bintik Granulosit


merah
• Pertahanan terhadap parasit
• Bersifat fagosit

C Monosit • Dapat bergerak cepat Agranulosit


• Bersifat fagosit
• Dapat bergerak bebas dan membesar dan
berkembang menjadi makrofag
• Menjaga kekebalan tubuh dari infeksi

D Neutrophil • Plasma bersifat netral dan terdapat bintik-bintik Granulosit


merah kebiruan
• Memusnahkan bakteri dan zat-zat asingyang
masuk ke tubuh
• Bersifat fagosit

E Limfosit • Tidak dapat bergerak bebas dan membentuk zat Agranulosit


antibody
• Berperan dalam pertahanan terhadap
serangan mikroorganisme (virus),
• makromolekul asing, dan sel-sel kanker
Perbedaan macam golongan darah

Transfusi Darah
Golongan Darah Aglutinogen Aglutinin
(Antigen) (Antibodi) Resipien dari Donor terhadap
golongan darah golongan darah
A A Β A dan O A dan AB
B B Α B dan O B dan AB
AB A dan B Tidak mengandung A, B, AB, dan O AB
O Tidak terdapat Αβ O A, B, AB, dan O

Diagram mekanisme pembekuan darah di bawah


Darah memang bukan sembarang cairan biasa. Cairan yang identik dengan warna merah ini
mempunyai peranan yang luar biasa bagi tubuh terutama dalam pengangkutan zat-zat yang penting
bagi proses metabolisme tubuh.
Darah merupakan suspensi berwarna merah yang terdapat dalam pembuluh darah. Darah
manusia terdiri dari dua komponen, yaitu sel-sel darah (eritrosit, leujkosit, trombosit) dan plasma
darah atau cairan darah.
Sel darah putih terdiri atas agranulosit (bila plasmanya tidak berglanuler) dan granulosit (bila
plasmanya berglanuler). Agranulosit terdiri dari limfodit dsn monosit sedangkan granulosit terdiri
dari basophil, eosinophil, dan neutrophil.
Untuk mengetahui golongan darah seseorang, harus dilakukan uji laboratorium terlebih
dahulu. Golongan darah manusia dibagi menjadi golongan darah A, B, AB dan O. Hal ini dapat dilihat
dariaglutinogen (antigen) dan aglutinin (antibody) yang terkandung dalam darah seseorang.
Penggolongan darah ini pertama kali ditemukan oleh Dr. Lendsteiner dan Donath. Di dalam darah
manusia terdapat aglutinogen (antigen) pada eritrosit dan aglutinin (antibody) yang terdapat di dalam
plasma darah.
Mengetahui jenis golongan darah menjadi suatu hal yang penting terutama saat akan
melakukan transfusi darah. Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam transfusi darah : pada pendonor
darah adalahjenis aglutinogen dalam eritrosit, sedangkan pada resipien adalah jenis aglutinin dalam
plasma darah.
Orang yang mendapat darah disebut resipien dan orang yang memberi darah disebut donor.
Sel darah yang diberikan kepada resipien berupa senyawa protein. Apabila senyawa ini tidak sesuai,
maka senyawa tersebut akan bersifat sebagai antigen. Sel darah akan digumpalkan atau mengalami
aglutinasi yang dapat mengakibatkan kematian.
Jika terjadi luka, darah keluar sehingga darah berhubungan dengan udara. Trombosit yang
keluar bersama darah akan pecah karena bergesekan dengan luka dan mengeluarkan trombokinase
atau tromboplastin. Dengan bantuan ion-ion Ca2+, tromboplastin mengubah protrombin dalam darah
menjadi trombin. Trombin akan mengubah fibrinogen yang ada dalam darah menjadi benang-benang
fibrin, yaitu berupa benang-benang halus yang menutup luka sehingga darah tidak keluar lagi.

3. Penilaian Keterampilan
Membuat Resume/ Mind map

No Aspek yang dinilai Penilaian


3 2 1
1. Mind Map
2. Kejelasan isi materi
3. Tampilan
RUBRIK PENSKORAN

Aspek yang dinilai Penilaian


3 2 1
Mind map Mind map sesuai Mind Map kurang Mind map salah
dengan Yang sesuai dengan Yang atau tidak sesuai
Diperintahkan Diperintahkan dengan yang
Diperintahkan
Kejelasan isi materi Kejelasan isi materi Kejelsan isi materi Kejelsan isi materi
Kurang lengkap
Lengkap dan jelas tidak lengkap atau
atau kurang jelas
tidak jelas
Tampilan Tidak menarik dan
Menarik dan kreatif Sedikit menarik
tidak kreatif
dan kurang kreatif

Ketentuan

Pemberian Skor:

Skor 3 = Baik

Skor 2 = Cukup

Skor 1 = Kurang

Cara memperoleh nilai:

Perolehan skor
Nilai = 𝑥 100
12

4. Soal Evaluasi
1. Apakah fungsi dari sistem sirkulasi?
2. Sebutkan komponen-komponen Darah!
3. Jika orang dengan golongan darah AB mengalami kecelakaan, orang dengan
golongan darah apa saja yang dapat menyumbangkan darahnya untuk orang tersebut?

Anda mungkin juga menyukai