Oleh
SAFITRI SILAYA
NIM.D1B122066
KELOMPOK. 2 AGT 1-B
Alam bebas merupakan salah satu tempat dimana dapat dilakukannya berbagai macam
penelitian dan juga praktikum.Untuk melakukan praktikum dialam sebagai alat penunjang
terdapat berbagai macam alat dan bahan yang dibutuhkan guna mendukung kegiatan di dalam
praktikum. Pada saat praktikum , praktikan akan menggunakan alat-alat yang sudah disiapkan.
Alat dan bahan yang digunakan ketika praktikum sangat penting untuk terlebih dahulu dipahami
sehingga praktikan dapat menggunakannya dengan baik dan mengetahui fungsinya dengan baik.
Alat adalah yang digunakan untuk membantu mempermudah pekerjaan kita sehari-
hari alat disebut juga perkakas atau perabotan. Alat adalah segala sesuatu peralatan atau
instrumen yang digunakan pada saat melakukan analisa atau pratikum. Bahan adalah suatu
komponen yang wajib disediakan untuk kemudian diolah. Bahan-bahan pratikum adalah
segala komponen yang akan diuji pada saat pratikum. Bahan dapat berupa suatu komponen
yang habis dalam sekali pakai.
Pengenalan alat-alat pratikum merupakan salah satu hal yang sangat penting
dalam kegiatan pratikum yaitu sebagai penunjang dalam menggunakan alat-alat di lapangan
agar tidak terjadi kecelakaan ataupun kesalahan dalam menggunakan alat-alat tersebut.
Keselahan penggunaan alat dan bahan akan menyebabkan terjadinya hal-hal yang berbahaya.
Pengenalan alat-alat praktikum penting dilakukan untuk keselamatan kerja saat
melakukan penelitian. Alat-alat praktikum biasanya dapat rusak atau bahkan berbahaya jika
penggunaannya tidak sesuai dengan prosedur. Pentingnya dilakukan pengenalan alat-alat
praktikum adalah agar dapat diketahui cara penggunaan alat tersebut dengan baik dan benar,
sehingga kesalahan dapat di minimalisir.
Tujuan dari praktikum pengenalan alat-alat dan bahan praktikum ini adalah agar
praktikan dapat mengetahui alat-alat apa saja yang dipakai pada saat praktikum serta memahami
fungsi-fungsi dari masing masing alat-alat yang digunakan.
Adapun manfaat dari praktikum pengenalan alat-alat dan bahan praktikum ini adalah
praktikan dapat terhindar dari yang namanya kecelakaan kerja karena praktikan sudah
mengetahui dan memahami fungsi dari masing-masing alat praktikum yang digunakan.
BAB II. TINJAUAN PUSTAKA
Pada saat sekarang ini alat merupakan salah satu pendukung dari pada keberhasilan
suatu pekerjaan dilaboratorium. Sehingga untuk memudahkan dan melancarkan berlangsaungnya
praktikum pengetahuan mengenai penggunaan alat sangat diperlukan. Pengenalan alat-alat
laboratorium penting dilakukan untuk keselamatan kerja saat melakukan penelitian (Andriani.,
2016).
Cangkul merupakan alat untuk mengolah tanah pada lahan sempit. Pengolahan tanah di
Demak masih dilakukan secara manual yaitu menggunakan tenaga manusia, sehingga dapat
menimbulkan kelelahan bahkan cedera. Kesesuaian antara mesin/alat dalam hal ini cangkul
dengan penggunanya diperlukan agar tercipta suasana kerja yang efektif, nyaman, aman, sehat
dan efisien. Data antropometri dibutuhkan untuk menciptakan kesesuaian tersebut (Sari et al.,
2020).
Kecelakaan kerja merupakan kecelakaan yang terjadi dalam lingkungan kerja yang dapat
terjadi karena kondisi lingkungan kerja yang tidak aman ataupun karena human error. Untuk
mengurangi atau menghilangkan bahaya yang dapat menyebabkan kecelakaan ditempat kerja
maka diperlukan suatu manajemen risiko kegiatannya meliputi identifikasi bahaya, analisis
potensi bahaya, penilaian risiko, pengendalian risiko, serta pemantauan dan evaluasi (Restuputri
et al., 2015).
Pengenalan alat-alat dan cara penggunaannya merupakan suatu keharusan bagi orang-
orang yang akan berkecimpung dalam bidang ilmu pendidikan. Keberhasilan suatu praktikum
atau penelitian sangat ditentukan oleh penguasaan praktikan atau peneliti terhadap alat-alat yang
digunakannya. Di dalam laboratorium ada berbagai macam alat mulai dari yang sederhana
seperti alat-alat gelas sampai pada peralatan yang cukup rumit (Yusasrini et al., 2013).
Tanah merupakan bahan alami yang sangat penting dalam suatu ekosistem. Peranan tanah dalam
kehidupan manusia amat menentukan. Petani yang mengandalkan tanah untuk berproduksi
membutuhkan waktu bertahun-tahun untuk dapat memahami perilaku tanahnya. Pemahaman
sifat-sifat tanah ini sangat menentukan umur bangunan yang akan dibangun dilokasi tersebut
(Rayes, 2017).
BAB III. METODE PRAKTIKUM
Praktikum ini dilakukan pada hari sabtu 15 Oktober 2022. Bertempat di lahan III,
Fakultas Pertanian Universitas Halu Oleo, pada pukul 08:00 Wita sampai selesai.
Adapun alat-alat yang akan digunakan pada kegiatan praktikum lapangan kali ini
adalah : cangkul, sekop, patiba, meteran roll, meteran kain, parang, gunting, cutter, jarum pentul,
handphone, karung, kertas label, tali raffia, spidol, alat tulis menulis, penutup galon, kantong
plastik, dan ring sampel. Sedangkan, untuk bahan yang digunakan dalam praktikum ini adalah air
bersih.
Adapun langkah-langkah atau tahap pengerjaan pada praktikum pengenalan alat yaitu :
1. Amati bagian komponen masing-masing alat yang diperkenalkan.
2. Gambarkan model bentuk masing-masing alat tersebut.
3 Tuliskan fungsi atau cara kerja masing-masing alat tersebut,
4. Deskripsikan secara singkat spesifikasi masing-masing bahan yang
diperkenalkan.
BAB IV. HASIL DAN PEMBAHASAN
Adapun hasil yang didapatkan pada kegiatan praktikum yaitu adalah sebagai berikut :
Tabel 4.1. Alat dan bahan praktikum.
4.2. Pembahasan
Berdasarkan pengamatan saya dilapangan bahwa tanah merupakan tubuh alam tiga
dimensi yang mencakup bagian daratan paling atas dari lapisan permukaan bumi. Tanah
tersusun dari bahan mineral dan bahan organik dan mempunyai lapisan-lapisan (horison)
yang dapat dibedakan satu sama lain berdasarkan sifat morfologinya dilapangan.
Alat yang digunakan pada saat dilapangan ialah cangkul,sekop patiba yang berfungsi untuk
menggali lubang penampang dengan membuat dua sisi penampang tegak lurus ke
bawah. Cangkul digunakan dengan cara diayunkan hingga mengenai tanah. Sekop digunakan
dengan cara meletakkan tangan kiri
bagian pada bagian kanan pada pegangan atas. Parang untuk menarik keatas lapisan,
perbedaan warna, mengambil gumpalan tanah untuk melihat struktur, tekstur, untuk
mempelajari gumpalan bahan kasar, selaput liat dengan cara mengiris bagian tanah
membentuk kubus dan diambillah tanah tersebut. Ring sampel untuk media pengambilan
tanah utuh pada pengamatan sifat fisik tanah, dan kamera untuk mendokumentasikan yang
terjadi dilapangan tedan profil tanah. Dan bahan yang digunakan pada saat dilapangan
yaitu air bersih untuk membasahi massa tanah agar kita dapat merasakan tekstur dan
konsitensi tanah.
Gunting dan cutter berguna untuk menonton perakaran halus,untuk merapikan sampel
pada ring sampel. Selanjutnya,meteral roll dan meteran kain berfungsi untuk mengukur
kedalaman penampang,ketebalan,dan batas lapisan (horison),ukuran bahan kasar (kerikil,batu),
struktur karatan, dan perakaran.Jarigen berfungsi sebagai wadah untuk menempatkan air yang
digunakan untuk keperluan praktikum. Terpal berfungsi untuk menutup profil tanah apabila saat
praktikum cuaca kurang mendukung (hujan), Alat penusuk berupa jarum pentul berfungsi untuk
menahan pita meteran.
Kertas label digunakan digunakan untuk memberi tanda atau kode pada contoh tanah
yang ditempatkan didalam dan luar kantong. Karung berguna sebagai tempat contoh tanah yang
akan diambil. Spidol berfungsi sebagai alat tulis yang digunakan untuk menuliskan kode pada
kertas label sesuai dengan penampan6yang didapat. Alat tulis menulis termasuk kartu deskripsi
dan penuntun berfungsi untuk sabagai tempat mencatat hasil-hasil yang didapat dari praktikum.
Tali Rafia digunakan untuk menjadi pembatas antar penampang.serta bekal,sebagai bahan
penunjang saat melakukan praktikum.
BAB V. PENUTUP
5.1. Kesimpulan
5.2. Saran
Saran saya untuk praktikum selanjutnya adalah agar praktikan lebih siap lagi baik dalam
penyediaan alat dan bahan dan lain sebagainya serta agar praktikan memperbanyak dokumentasi
pada saat pelaksanaan praktikum. Saran saya untuk asisten dosen adalah tidak ada, karena asisten
dosen telah sabar membimbing kami dari awal penggalian tanah hingga akhir.
DAFTAR PUSTAKA
Rayes M L. 2017. Morfologi dan Klasifikasi Tanah. Cetakan Pertama Terjemahan UB Press. UB
Press. Malang.
Restuputri DP dan Sari RPD. 2015. Analisis Kecelakaan Kerja Dengan Menggunakan Metode
Hazard and Operability Study (Hazop). Jurnal Ilmiah Teknik Industri. 14 (1) : 24-35.
Sari T N, Aini R F dan Cahyani D. 2020. Analisis Desain Gagang Cangkul Berdasarkan
Antropometri Petani Pria dan Beban Kerja Penggunanya pada Lahan Sawah Di Kecamatan
Wedung, Demak, Jawa Tengah. Jurnal Optimasi Teknik Industri. 2 (2) : 66-71.