KONSEP IBADAH
Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas
Disusun oleh:
Shafira Ramadaniyah Ahmad 2201042
Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan kami kemudahan sehingga
kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan tepat waktu. Tanpa pertolongan-
Nya tentunya kami tidak akan sanggup untuk menyelesaikan makalah ini
dengan baik. Shalawat serta salam semoga terlimpah curahkan kepada baginda
Nabi Muhammad SAW yang kita nanti-nantikan syafa’atnya di akhirat nanti.
Akhir dari kami tentunya kami mohon maaf yang sebesar-besarnya. Mudah-
mudahan makalah ini dapat bermanfaat dan menjadi referensi bagi pembaca.
KATA PENGANTAR.......................................................................................i
DAFTAR ISI.....................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN...................................................................................1
A.Latar Belakang.................................................................................................1
B.Rumusan Masalah............................................................................................1
C.Tujuan...............................................................................................................2
D.Manfaat.............................................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN....................................................................................3
A. Definisi Ibadah...............................................................................................3
B. Hakikat Ibadah...............................................................................................4
C. Pondasi Ibadah...............................................................................................7
D. Prinsip-prinsip Ibadah....................................................................................7
E. Rukun Ibadah..................................................................................................8
BAB III PENUTUPAN.....................................................................................10
A.Simpulan.........................................................................................................10
B.Saran...............................................................................................................10
DAFTAR PUSTAKA........................................................................................11
BAB I
PENDAHULUAN
A.Latar Belakang
Ibadah merupakan bentuk taat atau tunduk kepada Allah berupa doa dan
segala tingkah dan perilaku yang berdasarkan pada al-Qur’an dengan
menjalankan segala perintahNya dan menjauhi hal-hal yang di laranganNya,
ibadah baik berupa ritual, sikap dan tingkah laku menjadi kewajiban yang harus
dilakukan oleh setiap muslim sebagai wujud dari keimanan yang dimiliki untuk
menggapai ridho Allah. Menurut Alim ibadah berarti wujud dari seseorang
berbakti kepada Allah SWT yang disebabkan oleh dorongan dalam diri
sehingga membentuk akidah dan tauhid menjadi suatu keimanan dalam jati diri
manusia, ibadah menjadi sebuah bingkai dalam kehidupan dalam
mengembangkan suatu keimanan yang nyata, selain itu ibadah juga memiliki
manfaat sebagai usaha secara sadar dalam memelihara keimanan seseorang,
kemudian Alim menambahkan bahwa ada dua pembagian ibadah dalam islam
yaitu iadah mahdhah yang bersifat khusus dan ibadah ghoiru mahdhah yang
sifatnya umum.
B. Rumusan Masalah
D. Manfaat
PEMBAHASAN
A. Definisi Ibadah
3. Ibadah adalah sebutan yang mencakup seluruh apa yang dicintai dan
diridhai Allah Azza wa Jalla, baik berupa ucapan atau perbuatan, yang
zhahir maupun yang bathin. Yang ketiga ini adalah definisi yang paling
lengkap.
Ibadah terbagi menjadi ibadah hati, lisan, dan anggota badan. Rasa khauf
(takut), raja’ (mengharap), mahabbah (cinta), tawakkal (ketergantungan),
raghbah (senang), dan rahbah (takut) adalah ibadah qalbiyah (yang berkaitan
dengan hati). Sedangkan tasbih, tahlil, takbir, tahmid dan syukur dengan
lisan dan hati adalah ibadah lisaniyah qalbiyah (lisan dan hati). Sedangkan
shalat, zakat, haji, dan jihad adalah ibadah badaniyah qalbiyah (fisik dan
hati). Serta masih banyak lagi macam-macam ibadah yang berkaitan dengan
amalan hati, lisan dan badan.
“Dan Aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka
beribadah kepada-Ku. Aku tidak menghendaki rizki sedikit pun dari mereka
dan Aku tidak menghendaki supaya mereka memberi makan kepada-Ku.
Sesungguhnya Allah Dia-lah Maha Pemberi rizki Yang mempunyai
kekuatan lagi sangat kokoh.” [Adz-Dzaariyaat/51: 56-58]
B. Hakikat Ibadah
Hakikat ibadah itu adalah melaksanakan apa yang Allah cintai dan
ridai dengan penuh ketundukan dan perendahan diri kepada Allah.
Ibadah akan terwujud dengan cara melaksanakan perintah Allah dan
meninggalkan larangan-Nya.
Tugas/kewajiban seluruh makhluk hidup
(QS.51:56) { س اِّل ِل َي ْعبد ْو ِن ِ ْ } َو َما َخلَ ْقت ْال ِجن َو
َ اّل ْن
aku tidak menciptakan jin dan manusia selain
beribadah kepadaku.
Misi utama diutusnya seluruh rasul
{شا والس َم ۤا َء ِبن َۤا ًء ۖواَ ْنزَ َل ِمنَ الس َم ۤا ِء ً ض فِ َراَ ِي َج َع َل لَكم ْاّلَ ْر ْ الذ
ِ ٰ ِ ت ِر ْزقًا لك ْم فَ َل تَ ْجعَل ْوا
لِل اَ ْندَادًا واَ ْنت ْم ِ َم ۤا ًء فَا َ ْخ َر َج بِه ِمنَ الث َم ٰر
َ }تَ ْعلَم ْون: (Dialah) yang menjadikan bumi sebagai hamparan bagimu
dan langit sebagai atap, dan Dialah yang menurunkan air (hujan) dari
langit, lalu Dia hasilkan dengan (hujan) itu buah-buahan sebagai rezeki
untukmu. Karena itu, janganlah kamu mengadakan tandingan-tandingan
bagi Allah, padahal kamu mengetahui.
Ibadah adalah santapan rohani
Pengampun.
masuk surga, padahal belum nyata bagi Allah orang-orang yang berjihad
di antara kamu, dan belum nyata orang-orang yang sabar.
C. Pondasi Ibadah
Rukun Islam adalah dasar-dasar keislaman atau pondasi bagi seorang
Muslim. Terdapat lima rukun Islam yang wajib diamalkan seorang
Muslim. Rukun dapat berarti pondasi atau pilar. Sehingga rukun Islam
syahadatain
Tauhid
D. Prinsip-prinsip Ibadah
1.Taufiqiyah
tauqifiyah merupakan segala sesuatu yang tidak boleh dikerjakan
sampai ada dalil. Maksudnya, dalam beribadah boleh dikerjakan saat
benar-benar terdapat ketetapannya dalam nash-nash syar'i (Alquran dan
sunnah) bahwa itu ibadah yang telah Allah SWT Syariatkan.
2.Ikhlas
Ikhlas merupakan kesucian hati dalam beribadah atau beramal untuk
menuju kepada Allah. Ikhlas adalah suasana kewajiban yang
mencerminkan motivasi bathin kearah beribadah kepada Allah dan kearah
membersihkan hati dari kecenderungan untuk melakukan perbuatan yang
tidak menuju kepada Allah.
3. Mutaba’ah
Maksud dari mutaba'ah adalah mengikuti tuntunan Rasulullah
Ṣallallāhu 'Alaihi Wa Sallam secara murni, tanpa menambahkan maupun
mengurangi tuntunan yang telah Rasulullah Ṣallallāhu 'Alaihi Wa Sallam
contohkan.
E. Rukun Ibadah
1. Khauf
Khauf adalah takut kepada Allah SWT dengan mempunyai perasaan
khawatir akan adzab Allah yang akan ditimpahkan kepada kita. Cara
untuk dekat kepada Allah yaitu mengerjakan segala perintah-Nya dan
menjauhi segala larangan-Nya.
2. Roja’
Roja` merupakan ibadah yang mencakup kerendahan dan
ketundukan, tidak boleh ada kecuali kepada Allah 'Azza wa Jalla.
Memalingkannya kepada selain Allah subḥānahu wa ta'āla adalah
kesyirikan, bisa berupa syirik besar atau pun syirik kecil tergantung
apa yang ada dalam hati orang yang tengah mengharap.
3. Mahabbah
Mahabbah adalah prinsipil yang menghubungkan antara hamba
dengan Tuhannya, sehingga ia patuh, tunduk, membenci sikap yang
menghalangi cintanya, dan sepi hatinya dari sesuatu selain Allah
SWT.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dengan demikian maka dapat disimpulkan bahwa ibadah merupakan
kegiatan yang dilandaskan oleh iman sehingga mendorong ketaatan seseorang
untuk terbiasa melakukan ibadah dalam kehidupan sehari-hari dengan tujuan
mendapatkan ridha Allah Swt, sebagaimana Islam mengajarkan kepada umatnya
bahwa dalam kehidupan tak lepas dari sebuah unsur balasan baik berupa pahala
maupun berupa siksaan, maka seseorang yang dikatakan memiliki tingkat
terbiasa dalam kegiatan beribadah maka memiliki nilai ketaatan tersendiri,
sedangkan ibadah itu sendiri terbagi menjadi dua yaitu ibadah mahdhah dan
ibadah ghoiru mahdhah.
B. Saran