PROPOSAL SKRIPSI
OLEH :
Hendro Supriyanto
61120020
Oleh:
Hendro Supriyanto
61120020
Telah Disetujui dan Siap Dipertahankan Dalam Seminar Proposal Skripsi
Program Studi Ilmu Hukum
Menyetujui
i
Oleh:
Hendro Supriyanto
61120020
Menyetujui
Mengetahui
ii
Oleh:
Hendro Supriyanto
61120020
Telah Dipertahankan di Depan Dewan Penguji
Pada Hari Kamis Tanggal 21 Bulan Juli Tahun 2022 dan Dinyatakan
Memenuhi Syarat untuk Diterima Sebagai Proposal Skripsi
Program Studi Ilmu Hukum
iii
Saya yang bertanda tangan di bawah ini :
NIM : 61120020
Hendro Supriyanto
iv
ABSTRAK
mendengarkan keterangan tiga saksi, yakni dr. Tengku Abraham; pemilik apotek
Istana 1 Medan, Etika Surbakti; dan apoteker Darwin Pardede. Dalam hal
yang dibicarakan. Manfaat dari penelitian ini menambah daya kritis atau
masyarakat umum bila terjadi kasus serupa. Data yang diperoleh baik secara data
v
ABSTRACT
administration errors was tried at the Medan District Court on October 21, 2020
with the agenda of hearing the statements of three witnesses, namely dr. Tengku
Abraham; the owner of the Medan 1 Palace pharmacy, Ethics Surbakti; and
method that is relevant to the case being discussed. The benefits of this research
generally for the knowledge of the general public in the event of a similar case.
The data obtained both primary and secondary data were analyzed using
describing, and describing in accordance with the problems that are closely
vi
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah S.W.T., yang telah
melimpahkan Taufik dan Hidayah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan
skripsi ini ini. Penulis menyadari sepenuhnya bahwa tanpa bantuan dari berbagai
pihak, skripsi ini tidak akan terselesaikan dengan baik. Oleh karena itu, pada
kesempatan ini, penulis mengucapkan terima kasih dan penghargaan yang tulus
dan ikhlas kepada:
Hendro Supriyanto
vii
DAFTAR ISI
PENGESAHAAN AKADEMIK........................................................................ i
PENGESAHAAN SIDANG............................................................................... ii
PERSETUJUAN PROPSAL SKRIPSI............................................................... iii
PERYATAAN..................................................................................................... iv
ABSTRAK.......................................................................................................... v
ABSTRACT........................................................................................................ vi
KATA PENGANTAR........................................................................................ vii
DAFTAR ISI....................................................................................................... viii
BAB I PENDAHULUAN.................................................................................. 1
A. Lantar Belakang Permasalahan.................................................. 1
B. Perumusan Masalah................................................................... 4
C. Tujuan Penelitian....................................................................... 4
D. Manfaat Penelitian..................................................................... 4
BAB II LANDASAN TEORI........................................................................... 6
A. Teori Perlindungan Hukum........................................................ 6
B. Teori Perlindungan Konsumen.................................................. 7
C. Teori Keadilan............................................................................ 9
D. Teori Jual Beli Ekonomi Islam.................................................. 10
E. Teori Teori Ekonomi Analysis Of Law..................................... 11
F. Konsep Perlindungan Hukum.................................................... 19
G. Konsep Konsumen..................................................................... 19
H. Konsep Jual-Beli........................................................................ 20
BAB III METODELOGI PENELITIAN........................................................ 22
A. Lokasi Penelitian....................................................................... 22
B. Jenis dan Sumber Data.............................................................. 22
C. Teknik Pengumpulan Data........................................................ 22
D. Analisa Data.............................................................................. 23
DAFTAR PUSTAKA........................................................................................ 24
viii
ix
BAB I
PENDAHULUAN
Obat dari apoteker kepada pasien, ada standar pelayanan yang wajib
Kefarmasian adalah tolak ukur yang dipergunakan sebagai pedoman bagi tenaga
pakai; dan
pada 21 Oktober 2020 dengan agenda mendengarkan keterangan tiga saksi, yakni
1
Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 9 Tahun 2017
2
Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 73 Tahun 2016
1
2
dr. Tengku Abraham; pemilik apotek Istana 1 Medan, Etika Surbakti; dan
Kasus ini bermula saat saksi korban Yusmaniar menderita penyakit dalam
dan pergi berobat ke dokter spesialis penyakit dalam dr. Tengku Abraham, yang
membeli obat yang hampir sesuai dengan resep yang sama ke Apotek Istana 1 di
Jalan Iskandar Muda, Medan, dan saat itu diterima dua pekerja apotek, yaitu
Kesalahan terjadi pada saat itu. Dua pekerja apotek tersebut memberikan
obat antidiabetes Amaryl M2. Obat itu pun diberikan kepada Yusmaniar. Namun,
tiga hari kemudian kondisi kesehatannya bukannya membaik, tetapi dia menjadi
kejang-kejang, tidak sadar diri, dan hanya bisa berbaring di tempat tidur. Pada 21
Desember 2018, putri Yusmaniar, Fitri Octavia Pulungan Noya, melaporkan pihak
hampir dua tahun. Namun, pihak keluarga terus melakukan upaya hukum hingga
bertanggung jawab, tetapi pada saat itu kedua pekerja apotek tidak berkoordinasi
kepada pemilik apotek kenapa masih mempekerjakan apoteker yang sudah tua dan
Surbakti sebagai pemilik apotek Istana 1. “Kita tidak menyebutkan mereka (kedua
kliennya) sebagai asisten apoteker. Memang diterima di situ bekerja, tapi tidak
ada (bukti) yang menyebutkan bahwa keduanya asisten apoteker,” katanya setelah
persidangan.
Fitri Octavia Pulungan Noya juga kecewa mengapa justru dua pekerja
apotek yang menjadi terdakwa. Yang harus bertanggung jawab dalam kasus yang
tuliskan jelas. “Dari ilmu yang saya tahu, kalau dia (pasien) bukan penyakit
diabetes kemudian diberi obat antidiabetes maka akan terjadi penurunan gula
darah, berbahaya karena itu bisa mengakibatkan koma,” katanya dalam sidang
Perlindungan Konsumen yang diatur dalam UU No. 8 Tahun 1999 atau Undang
hukum yang berlaku mengenai hak dan kewajiban konsumen, hak dan kewajiban
tersebut.3
B. Perumusan Masalah
terdakwa ?
C. Tujuan Penelitian
1. Untuk mengetahui hak dan kewajiban para pihak dalam pelayanan Obat
di Apotek.
2. Untuk mengetahui upaya hukum antara para pihak bila terjadi kesalahan
D. Manfaat
3
https://hmstimes.com/2020/pekerja-apotek-di-medan-salah-beri-obat/
5
lahir dari suatu ketentuan hukum dan segala peraturan hukum yang diberikan oleh
masyarakat.4
pengayoman terhadap hak asasi manusia (HAM) yang dirugikan orang lain dan
perlindungan itu diberikan kepada masyarakat agar dapat menikmati semua hak-
6
7
lembaga peradilan. 6
Sedangkan menurut Lili Rasjidi dan I.B Wysa Putra bahwa hukum dapat
pelaku usaha berdasarkan doktrin atau teori yang dikenal dalam perkembangan
a. Let the buyer beware (caveat emptor) Doktrin let the buyer beware
6
Ibid, h. 54
7
Lili Rasjidi dan I.B Wysa Putra, Hukum Sebagai Suatu Sistem, (Bandung : Remaja Rusdakarya,
1993) h. 118
8
b. The due care theory Doktrin ini menyatakan bahwa pelaku usaha
pada suatu peristiwa, maka diwajibkan mebu ktikan adanya hak atau
peristiwa tersebut.
C. Teori keadilan
teori mengenai keadilan dan masyarakat yang adil. Teori-teori ini menyangkut hak
teori itu dapat disebut: teori keadilan Aristoteles dalam bukunya nicomachean
ethics, teori keadilan sosial John Rawl dalam bukunya a theory of justice dan juga
Dari pandangan Aristoteles diatas yang sangat penting bahwa keadilan mesti
mempersamakan setiap manusia sebagai satu unit. Inilah yang sekarang lazim di
pahami tentang kesamaan dan yang dimaksudkan ketika dikatakan bahwa semua
warga adalah sama di depan hukum. Kesamaan proporsional memberi tiap orang
perdebatan seputar keadilan. Lebih lanjut, dia membedakan keadilan menjadi jenis
keadilan distributif dan keadilan korektif. Yang pertama berlaku dalam hukum
8
Shidarta, Hukum Perlindungan Konsumen Indonesia, PT Grasindo, Jakarta, 2006, h.
9
Theo Huijber, Filsafat Hukum Dalam Lintasan Sejarah, Cet. VIII, Yogyakarta: Kanisius, 1995, h.
196
10
publik, yang kedua dalam hukum perdata dan pidana. Keadilan distributif dan
hanya bisa dipahami dalam kerangkanya. Dalam wilayah keadilan distributif, hal
yang penting ialah bahwa imbalan yang sama-rata diberikan atas pencapaian yang
sama rata. Pada yang kedua, yang menjadi persoalan ialah bahwa ketidaksetaraan
honor, kekayaan, dan barang-barang lain yang sama-sama bisa didapatkan dalam
apa yang ada dibenak Aristoteles ialah distribusi kekayaan dan barang berharga
lain berdasarkan nilai yang berlaku dikalangan warga. Distribusi yang adil boleh
jadi merupakan distribusi yang sesuai degan nilai kebaikannya, yakni nilainya
bagi masyarakat.
Secara terminologi fiqh jual beli disebut dengan al-ba‟i yang berarti
menjual, mengganti, dan menukar sesuatu dengan sesuatu yang lain. Berdasarkan
mazhab Hanafiah, pengertian jual beli (al-ba‟i) secara definisi, yaitu tukar-
menukar harta benda atau sesuatu yang diinginkan dengan sesuatu yang sepadan
dan Hanbailah, bahwa jual beli (al-ba‟i) yaitu tukar menukar harta dengan harta
10
Mardani, Hukum Ekonomi Syariah di Indonesia, PT. Refika Aditama, Bandung: 2011, h. 168.
11
doktrin ilmu hukum. Jika dicermati Pemikiran ini sebenarnya merupakan jalan
tengah ketika hukum dihadapkan kepada dua pemikiran yang saling bertolak
ahli antara lain Jeremi Bentham dan Richard Posner ia menjabarkan tentang
dipercaya dapat mencapai tingkat the greatest happiness of the greatest number.
dapat mencapai:
b. Keuntungan atau benefit secara umum dari suatu komunitas terdiri dari
analisis ke-ekonomian hukum, namun tetap sedasar dengan konsep inti Bentham.
Konsep analisis ke-ekonomian hukum oleh Posner berawal mula dari pengertian
dasar bahwa pada dasarnya manusia sebagai makhluk hidup homo economicus,
ekonomis. Dalam melakukan semuanta itu, manusia selalu diberi pilihan untuk
manusia merupakan makhluk yang memiliki rasionalitas baik dari segi moneter
manusia diberi pilihan dan akan memilih pilihan mereka yang dirasa dan diyakini
mendapatkan lebih dari apa yang mereka inginkan dan harapkan. Kepuasan
manusia berawal dari suatu keinginan, Posner di dalam pengkajian analisis ke-
mendapatkannya, baik dengan uang, tindakan, maupun kontribusi lain yang dapat
dilakukannya. Jadi, keinginan seseorang ialah sama dengan apa yang mereka
definisi berbeda dan asumsi-asumsi hukum yang berbeda pula untuk mendapatkan
dalam hukum. Untuk melakukannya, maka hukum dijadikan economic tools untuk
standart yang didasari oleh tiga elemen dasar, yaitu nilai (value), kegunaan
oleh Posner kemudian dikenal dengan the economic conception of justice, dapat
utility).
undangan kepada masyarakat luas. Dari sini dapat lebih mudah diketahui reaksi
melanggarnya, demikian pula sebaliknya. Dengan kata lain, orang akan membawa
hukumnya.
aturan hukum tersebut. Dengan konstruksi seperti inilah, dapat lebih mudah
diprediksi akan seperti apakah reaksi masyarakat terhadap suatu produk hukum
diberi serentetan pilihan dan akan memilih pilihan yang dirasa dan
16
pernah puas terhadap apa yang mereka memperoleh dan capai, sehingga
yang ada, baik yang bersifat individu maupun kolektif dari ketersediaan
akan terjadi. “... an expected cost or benefit, i.e., the cost and benefit
17
materialize.”12
12
Fajar Sugianto, Economic Analysis Of Law, Jakarta: Kencana, 2013, h.35
13
Fajar Sugianto, op.cit., h.37
18
Suatu daya guna dapat dilihat dari fungsinya yang dapat menghasilkan
padanya ialah nilai yang layak terhadap pengharapan untung rugi (the
mungkin antara untung rugi yang pasti dan untung rugi yang tidak
subyek hukum ke dalam bentuk perangkat baik yang bersifat preventif maupun
yang bersifat represif, baik yang lisan maupun yang tertulis. Dengan kata lain
dari fungsi hukum itu sendiri, yang memiliki konsep bahwa hukum memberikan
G. Konsep Konsumen
Istilah konsumen berasal dari alih bahasa dari kata consumer (Inggris-
consument itu tergantung dalam posisi mana ia berada. Secara harafiah arti kata
Konsumen adalah pemakai barang atau jasa yang tersedia dalam masyarakat, bagi
kepentingan diri sendiri atau keluarganya atau orang lain yang tidak untuk
orang pemakai barang/atau jasa yang tersedia dalam masyarakat, baik bagi
kepentingan diri sendiri, keluarga, orang lain, maupun makhluk hidup lain dan
H. Konsep Jual-Beli
Jual beli menurut bahasa artinya menukar sesuatu dengan sesuatu, sedang
menurut syara‟ artinya menukar harta dengan harta menurut cara-cara tertentu
(„aqad).17 Jual beli secara lughawi adalah saling menukar. Jual beli dalam bahasa
Arab dikenal dengan istilah albay‟u. Secara terminology jual beli adalah suatu
transaksi yang dilakukan oleh pihak penjual dengan pihak pembeli terhadap
sesuatu barang dengan harga yang disepakatinya. Menurut syari‟at Islam jual beli
adalah pertukaran harta atas dasar saling merelakan atau memindahkan hak milik
dengan ganti yang dapat dibenarkan.Jual-beli atau bay‟u adalah suatu kegiatan
tukar-menukar barang dengan barang yang lain dengan cara tertentu baik
antara penjual dan pembeli telah mengetahui masingmasing bahwa transaksi jual-
17
Moh Rifa‟i, Ilmu Fiqih Islam Lengkap,Toha Putra, Semarang:1978, h. 402
18
Ali Imran,Fikih Taharah, Ibadah Muamalah, Cipta Pustaka Media Perintis, Bandung : 2011.
21
BAB III
METEDOLOGI PENELITIAN
A. Lokasi Penelitian
pertimbangan bahwa lokasi penelitian relevan dengan masalah yang akan diteliti.
Dalam hal ini perlu suatu penelusuran secara sistematis terhadap Apotek-apotek
Adapun jenis dan sumber data yang akan dipergunakan dalam penulisan
1. Jenis Data Primer Data primer adalah data yang berasal dari peraturan
dokumen atau arsip serta bahan lain yang berhubungan dan menunjang
2. Jenis Data Sekunder Data sekunder adalah data yang diperoleh secara
Dalam penulisan skripsi ini, terdapat dua teknik pengumpulan data yang
digunakan, yaitu
22
23
skripsi ini.
D. Analisis Data
Data yang diperoleh baik secara data primer maupun data sekunder
https://hmstimes.com/2020/pekerja-apotek-di-medan-salah-beri-obat/
Satjipto Raharjo, Ilmu Hukum , Bandung : PT. Citra Aditya Bakti, 2000
Lili Rasjidi dan I.B Wysa Putra, Hukum Sebagai Suatu Sistem, (Bandung :
Remaja Rusdakarya, 1993)
24