80% - <90% guru telah mengembangkan perangkat pembelajaran sesuai ketentuan yang berlaku (program
tahunan, program semester, Rencana Pelaksanaan Pembelajaran, media pembelajaran, metode
pembelajaran, rubrik penilaian, kisi – kisi soal, alokasi waktu, jurnal agenda guru, daftar hadir siswa,
daftar nilai siswa, penilaian akhlak/ kepribadian siswa, analisis hasil ulangan, program pembelajaran
perbaikan dan pengayaan, daftar buku pegangan guru/ siswa, jadwal mengajar, daya serap siswa,
kumpulan soal, analisis butir soal, perbaikan soal, kode etik guru, ikrar guru, pembiasaan guru, tata tertib
guru, kalender pendidikan, standar kompetensi lulusan, kompetensi inti, kompetensi dasar, silabus,
kriteria ketuntasan minimal, daftar evaluasi diri/ kerja guru, program kerja tindak lanjut dan lain – lain).
Sebagian besar guru menyiapkan dan mengembangkan perangkat pembelajaran dengan mandiri, namun
tetap dalam arahan dan bimbingan wakil kepala madrasah bidang kurikulum dan dalam arahan dan
bimbingan kepala madrasah dan pengawas madrasah. Seluruh perangkat pembelajaran yang telah
disiapkan oleh seluruh guru diperiksa, dievaluasi dan disupervisi oleh wakil kepala madrasah bidang
kurikulum, kepala madrasah dan oleh pengawas madrasah pada jadwal yang telah ditentukan setiap
semester. Hasil pemeriksaan, evaluasi dan supervisi yang telah dilakukan tersebut disampaikan kembali
kepada guru yang bersangkutan dan guru tersebut akan melakukan perbaikan (jika ada) dan akan
diperiksa, dievaluasi dan disupervisi kembali oleh wakil kepala madrasah bidang kurikulum, oleh kepala
madrasah dan oleh pengawas madrasah pada rencana tindak lanjut. Kegiatan tersebut diharapkan dapat
menghasilkan perangkat pembelajaran yang sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
C2 Tingkat 3 80% - 90 %
Membantu siswa mengembangkan kemampuan individual para siswa supaya mereka bisa
mengatasi permasalahannya menggunakan terobosan solusi alternatif.
Membantu kegiatan belajar mengajar agar pelaksanannya bisa dilakukan menggunakan cara
terbaik.
Memudahkan dalam menemukan, menguji serta menyusun data yang diperlukan sebagai
upaya mengembangkan disiplin sebuah ilmu.
Mempermudah proses pembelajaran dengan hasil terbaik agar tujuan pengajaran bisa
tercapai.
Menghantarkan suatu pembelajaran ke arah ideal secara cepat, tepat dan sesuai harapan.
Proses pembelajaran bisa berjalan dengan suasana yang lebih menyenangkan serta penuh
motivasi sehingga siswa mudah memahami materi.
C3 Tingkat 2
70% - <80% guru menggunakan media pembelajaran yang sesuai karakteristik siswa dan materi
pembelajaran. Guru menggunakan media pembelajaran yang berbeda – beda pada setiap kegiatan
pembelajaran. Hal itu dilakukan untuk menyesuaikan dengan materi yang disampaikan dan memudahkan
siswa untuk memahami materi yang disampaikan tersebut. Media pembelajaran yang digunakan oleh guru
bervariasi. Dalam satu waktu, guru menggunakan media tradisional dan sederhana yang diciptakan
sendiri oleh guru yang bersangkutan atau disiapkan oleh siswa secara mandiri. Pada lain kesempatan guru
menggunakan media berbasis teknologi dalam menyampaikan materi untuk menunjang pemahaman
materi oleh siswa. Namun, hal ini masih belum sering dilakukan dikarenakan beberapa hal diantaranya
jumlah proyektor yang terbatas, arus listrik yang belum merata tersedia dalam setiap ruang belajar.
Sejatinya, media pembelajaran berfungsi untuk membantu guru dalam melakukan kegiatan belajar
mengajar. Media juga dapat melengkapi bahkan menutupi kekurangan penguasaan materi dan metodologi
pembelajaran. Media juga sangat efektif dalam membantu siswa dalam melakukan kegiatan belajar.
Media pembelajaran terutama yang berbasis teknologi informasi dan komunikasi (TIK) sangat membantu
siswa untuk memperoleh pengalaman dan pengetahuan yang lebih Karena media pembelajaran bisa
menyesuaikan karakteristik pembelajaran dan tidak dibatasi ruang dan waktu, meningkatkan kualitas
pembelajaran, pemilihan media pembelajaran yang tepat bisa meningkatkan proses interaksi dalam
pembelajaran, meningkatkan motivasi dan minat siswa untuk mengikuti pembelajaran dan meningkatkan
hasil yang ingin dicapai.
C4 tingkat 2
70% - <80% guru melakukan penilaian otentik, yaitu menilai kesiapan siswa, proses, dan hasil belajar
secara utuh sehingga akan menggambarkan kapasitas, gaya dan perolehan belajar siswa yang mampu
menghasilkan dampak instruksional pada aspek pengetahuan, keterampilan dan dampak pengiring pada
aspek sikap. Guru selalu siap dengan penilaian – penilaian yang akan dilakukan kepada siswa baik
penilaian sikap maupun penilaian pengetahuan. Keunggulan penilaian otentik yaitu menunjukkan
kemampuan melakukan tugas yang lebih kompleks yang mewakili aplikasi yang lebih bermakna dalam
dunia nyata, menganalisis, mensintesis dan menerapkan apa yang telah mereka pelajari, memilih dan
mengkonstruksi Jawaban yang menunjukkan kemampuannya, membuktikan kemampuannya secara
langsung melalui aplikasi dan konstruksi pengetahuan yang dimilikinya. Prinsip dasar penilaian otentik
dalam pembelajaran adalah peserta didik harus dapat mendemonstrasikan atau melakukan apa yang
mereka ketahui. Penilaian otentik perlu dilakukan karena beberapa hal antara lain, penilaian otentik
merupakan penilaian secara langsung terhadap kemampuan dan kompetensi peserta didik, memberikan
kesempatan bagi peserta didik untuk mengkonstruksikan hasil pembelajaran, mengintegrasikan kegiatan
belajar, mengajar dan penilaian, memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk mendemonstrasikan
kemampuan yang beragam. Sasaran penilaian otentik pada aspek pengetahuan yaitu aspek pengetahuan,
aspek pemahaman, aspek penerapan, aspek analisis, aspek evaluasi, dan aspek kreatif. Sementara itu,
Sasaran penilaian otentik pada aspek sikap yaitu menerima (receiving), menanggapi (responding), menilai
(valuing), mengelola/ mengatur (organization), menghayati (characterization). Sedangkan sasaran
penilaian otentik pada aspek keterampilan yaitu persepsi, kesiapan, gerakan terbimbing, gerakan terbiasa,
gerakan kompleks, penyesuaian pola gerakan, kreativitas.
C5 Tingkat 4 90 %- 100 %
Proses pembelajaran dilaksanakan dari awal hingga akhir, dari perencanaan hingga
evaluasi sehingga proses atau kegiatan penilaian merupakan hal tidak terpisahkan dari proses
keseluruhan pembelajaran. Melalui kegiatan penilaian, guru bisa mengetahui sejauh mana tingkat
kemampuan siswa dalam mengetahui suatu materi. Penilaian hasil belajar mencakup pengukuran
keterampilan dan kemampuan siswa, sehingga hasil dari proses penilaian dapat digunakan oleh
guru dalam merancang proses pembelajaran kedepannya.Sebenarnya, tanpa disadari, kita sudah
sering menggunakan proses penilaian dalam kehidupan sehari-hari. Misalnya saja, ketika ingin
membeli suatu barang. Kita tentu akan melakukan penilaian terhadap barang tersebut bukan?
Apakah kualitasnya baik, apakah bahan yang digunakan nyaman, apakah harga yang ditawarkan
sesuai dan lain sebagainya.
Penilaian dapat memberikan feedback bagi guru untuk bisa menghargai siswa yang memiliki
tingkat kemampuan dan pemahaman yang berbeda antara satu dan lainnya. Dalam melakukan
penilaian, kita juga perlu memperhatikan prinsip-prinsip penilaian seperti penilaian yang harus
bersifat valid, bisa dipercaya, konsisten, informasi penilaian bisa diakses, bersifat transparan,
mendukung proses belajar yang efektif dan efisien, serta hasilnya mampu digunakan sebagai
bahan perbaikan di depannya.
Fungsi Penilaian
Selain digunakan untuk mengukur sejauh mana tujuan pembelajaran tercapai, proses penilaian
juga digunakan untuk membuat keputusan dalam perencanaan pembelajaran selanjutnya. Ada
beberapa fungsi penilaian antara lain:
Fungsi selektif, artinya proses penilaian dilakukan agar guru dapat mengadakan seleksi
terhadap siswanya.
Fungsi diagnostik, artinya guru melakukan diagnosis atas kelebihan dan kekurangan
siswa, lalu berusaha menemukan solusinya.
Fungsi penempatan, artinya penilaian digunakan sebagai acuan untuk menentukan
dimana seorang siswa harus ditempatkan.
Fungsi pengukur keberhasilan, di mana nantinya dari proses penilaian, guru dan siswa
bisa mengetahui sejauh mana tujuan dan keberhasilan pembelajaran telah tercapai.
Saat hasil penilaian dirasa sudah cukup baik, maka proses penilaian yang didapatkan dapat
digunakan sebagai acuan untuk mempertahankan atau mengembangkan kegiatan pembelajaran
sehingga menjadi lebih baik dan maksimal.
C6 tingkat 3
80% - <90% guru memanfaatkan hasil penilaian untuk merencanakan program remedial, pengayaan dan
pelayanan konseling. Selain itu, hasil penilaian dimanfaatkan sebagai bahan untuk memperbaiki proses
pembelajaran sesuai Standar Penilaian Pendidikan.
C7 tingkat 2
Selama dua semester terakhir, madrasah menyelenggarakan kegiatan remedialdan/atau pengayaan secara
rutin sesuai jadwal yang telah direncanakan pada perangkat pembelajaran yang telah disiapkan oleh guru.
Sementara itu, kurang dari 80% siswa mengikuti remedial dan/atau pengayaan sesuai jadwal yang telah
direncanakan pada perangkat pembelajaran yang telah disiapkan oleh guru.