Anda di halaman 1dari 3

TERTAWA GELI SAAT BELAJAR SISTEM

REPRODUKSI
Velly Syafriani, guru IPA SMP N 47 Sijunjung, Kabupaten Sijunjung

Mengajarkan materi Sistem Reproduksi pada Manusia kepada peserta didik


kelas IX adalah tantangan tersendiri bagi saya selaku guru IPA. Bagaimana tidak, materi
ini membahas sesuatu yang selama ini masih dianggap tabu oleh peserta didik. Materi ini
menjelaskan tentang organ reproduksi laki-laki dan perempuan, proses pembentukan sel
sperma dan sel telur, proses menstruasi, proses pembuahan dan kehamilan serta penyakit
pada sistem reproduksi.
Di dalam buku siswa, materi ini dijelaskan dengan rinci dan juga dilengkapi
dengan gambar. Sebenarnya tidak ada yang salah dengan materi ini, sama halnya dengan
materi IPA lainnya, yang membahas tentang semua proses yang ada dalam tubuh
manusia. Baik itu sistem pernafasan, pencernaan, eksresi dan koordinasi. Hanya saja
materi ini dianggap peserta didik sebagai suatu hal yang berbau pornografi. Meskipun
gambar yang ditampilkan di dalam buku siswa hanya berupa sketsa.
Berdasarkan pengalaman mengajar lebih dari delapan tahun, selalu pada bagian
materi ini peserta didik terlihat tidak konsentrasi. Mereka menjadi ribut sendiri sambil
tertawa geli. Terutama peserta didik yang laki-laki. Ada saja yang mereka tertawakan
selama pembelajaran. Saat membahas bagian-bagian organ reproduksi wanita beserta
fungsinya, peserta didik yang laki-laki seperti tidak terkendali untuk tertawa bahkan ada
yang berceletuk menyampaikan sesuatu yang tidak pantas.
Peserta didik yang perempuan pun juga demikian, namu lebih terlihat malu-
malu. Saya menjadi geram sendiri melihat tingkah mereka. Karena sangat mengganggu
jalannya pembelajaran. Pembelajaran yang sudah direncanakan dengan matang menjadi
tidak berjalan sesuai rencana, karena banyak waktu terbuang hanya untuk meredam tawa
mereka. Akibatnya tujuan pembelajaran tidak tercapai.
Memang dapat dimaklumi bahwa peserta didik kelas IX sedang berada pada
masa puberitas, dimana mereka sedang tertarik dengan segala hal yang berbau pornografi.
Keingintahuan mereka tentang hal tersebut sedang berada pada puncaknya. Materi ini
sebenarnya sangat sesuai untuk mereka, mengingat kebutuhan mereka akan pendidikan
seks. Akan lebih baik jika materi ini diberikan oleh guru sesuai dengan batas-batas yang
boleh mereka ketahui, dari pada mereka mencari tahu sendiri lewat media lain. Kita tidak
dapat menjamin seluas apa pengetahuan yang diberikan jika mereka mengakses ilmu ini
lewat media lain, seperti searching di internet.
Tetapi sikap mereka yang tidak bisa menahan tawa seolah materi ini suatu hal
yang lucu sangat mengganggu jalannya pembelajaran. Guna menyiasati hal tersebut, saat
akan membahas materi ini saya memberikan penekanan kepada peserta didik. Saya
jelaskan bahwa materi yang akan dibahas bukan bagian dari pornografi, tetapi merupakan
materi yang harus dikuasai sama halnya dengan materi IPA lainnya. Jika ada yang
tertawa tidak jelas selama pembahasan materi maka akan di berikan sanksi. Sanksi yang
diberikan memang terkesan nyeleneh dan tidak masuk akal, yaitu dengan menggelari
mereka “Si Omes” alias Otak Mesum. Mereka tentu malu digelari demikian.
Sesuai prediksi saya ternyata hal ini efektif meredam tawa mereka. sekarang
mereka lebih bisa mengendalikan diri, jika menemukan bagian materi tertentu yang
mereka anggap lucu. Sehingga pembelajaran dapat dilanjutkan tanpa menghadapi
kendala.
Guru memang harus selalu mencari akal guna menciptakan suasana kondusif
selama pembelajaran. Setiap permasalahan yang dihadapi harus dicarikan solusi. Agar
apa yang telah disusun dalam perencanaan dapat dilaksanakan hingga mencapai tujuan.
Profil

Velly Syafriani lahir di Solok Bio-Bio pada tanggal 22 Juli 1986. Sekarang
mengajar di SMP N 47 Sijunjung sejak tahun 2010. Saya mengenal Kelas SGSI KMA OP
dari seorang teman. Saya mulai bergabung di KMA OP 13, dan sejak itu sampai sekarang
saya tidak pernah ketinggalan satu kelas pun. Rasanya sangat rugi melewatkan kelas
keren ini. Dari kelas ini kemampuan menulis saya diasah. Cara penyampaian materi dan
pemberian tugas dari Master Eka Wardana sangat membantu saya menyelesaikan tugas
akhir dengan baik. Master Eka memandu anggota kelas mulai dari tugas orientasi hingga
mengembangkan tulisan sampai 750 kata di tugas akhir. Cara ini saya nilai sangat
membantu, terutama untuk penulis pemula seperti saya.
Selain itu yang membuat kelas ini tidak pernah terasa membosankan adalah
variasi umpan balik yang diberikan Master Eka terhadap tugas yang dikumpulkan. Dada
tetap selalu deg-degan menunggu pengumuman dari Master. Umpan balik yang diberikan
juga detail untuk setiap naskah, meskipun naskah yang masuk lebih dari seratusan. Hal
lain yang membuat saya ingin selalu mengikuti kelas ini adalah aturan kelas, seperti
memberi komentar di grup tanpa emotikon dan mengumpulkan tugas harus sesuai batas
waktu yang ditentukan. Hal ini membuat saya terlatih meninggalkan emotikon untuk
menunjukkan ekspresi dan lebih disiplin waktu.
Intinya, kelas ini sangat keren. Terima kasih untuk Bapak Sam Badar, Mater Eka
Wardana, Kak Rubaida Rose dan Kak Erni Ekawati dan semua tim SGSI KMA OP telah
mengadakan kelas ini. Semoga kelas ini akan tetap ada sampai kapanpun dan saya ada di
dalamnya.

Anda mungkin juga menyukai