Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH

DOKUMENTASI KEPERAWATAN (PROBLEM ORIENTED RECORD)

Disusun guna memenuhi salah satu tugas dokumentasi keperawatan

DISUSUN OLEH:

1) ARISTO UMBU MEHARANGGA


(5303203221263)
2) BANGGA JOSUA
SINAGA
(5303203221268)
3) BAYU SETIAWAN NAYAMANTO (5303203221269)
4) DJOHRA MAHIMA (5303203221275)
5) GERSON DOMU TANGGU RAMI (5303203221287)
6) IMELDA RAMBU DAY (5303203221290)
7) INDRIANI MAY ADAT (5303203221293)
8) KARNO K. NGGALA AWANG (5303203221298)
9) RAMBU KUDU MAY HARABI (5303203221302)

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA


POLTEKKES KEMENKES KUPANG
PRODI KEPERAWATAN WAINGAPU
TAHUN 2022/2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa karena berkat dan kelimpahan
karuni-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah yang berjudul
“Process Oriented System (POS)” ini dengan baik dan sesuai dengan waktu yang
ditentukan .

Maka kami mengucapkan banyak terimakasih kepada bapak Umbu


Nggiku Jakatara,Skep,Ns, Mkep. karena telah membimbing dan membantu dalam
penyelesaian makalah dengan tepat waktu.

Kami menyadari bahwa penyususnan makalah ini masih belum sempurna.


Oleh karena itu, kami mengharapkan saran dan kritik yang bersifat membangun.
Semoga yang tertulis dalam makalah ini bermafaat bagi kami dan pembaca pada
umumnya.

Waingapu, 26 Maret 2023

DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.................................................Error! Bookmark not defined.
DAFTAR ISI................................................................................................................iii
BAB I.............................................................................................................................4
PENDAHULUAN.........................................................................................................4
1.1. Latar Belakang................................................................................................4
1.2. Tujuan.............................................................................................................4
1.3. Manfaat...........................................................................................................4
BAB II...........................................................................................................................5
PEMBAHASAN............................................................................................................5
2.1. Konsep Teori Model Process Oriented System (POS)...................................5
2.1.1. Konsep Teori Process Oriented System Dalam Keperawtan Menurut
Hussey, P. S.Pada Tahun 2013..........................................................................5
2.1.2. Konsep Teori Process Oriented System Dalam Keperawtan Menurut
Hussey, P. S. Pada Tahun 2010.........................................................................6
2.1.3. Konsep Teori Process Oriented System Dalam Keperawtan Menurut
Hussey, P. S. Pada Tahun 2009.........................................................................6
2.2. Kelebihan Model Process Oriented System (POS)........................................7
2.3. Kekurangan Model Process Oriented System (POS).....................................8
2.4. Penerapan Praktek Process Oriented System (POS)Dalam Rumah Sakit......9
BAB III........................................................................................................................11
PENUTUP...................................................................................................................11
3.1. Kesimpulan...................................................................................................11
3.2. Saran.............................................................................................................11
DAFTAR PUSTAKA..................................................................................................12
LAMPIRAN : CONTOH FORMAT DOKUMENTASI (PROCESS ORIENTED
SYSTEM)....................................................................................................................13
BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Pengelolaan informasi kesehatan pasien menjadi suatu hal yang sangat


penting dalam praktik keperawatan modern, dimana dokumentasi keperawatan
menjadi elemen penting dalam menjaga kualitas dan keselamatan pasien. Dalam
konteks ini, model dokumentasi keperawatan Process Oriented System (POS)
menjadi suatu konsep yang menarik untuk dibahas karena dapat meningkatkan
efisiensi dan efektivitas pengelolaan informasi kesehatan pasien dengan fokus
pada proses-proses klinis yang dilakukan oleh para profesional kesehatan.
Oleh karena itu, dalam makalah ini akan dibahas secara mendalam
mengenai konsep POS dalam dokumentasi keperawatan dan bagaimana
penerapannya dapat memberikan manfaat bagi praktik keperawatan.

1.2. Tujuan

1. Mengetahui konsep teori model Process Oriented System (POS).


2. Mengetahui kelebihan model Process Oriented System (POS).
3. Mengetahui kekurangan model Process Oriented System (POS).
4. Memahami penerapan praktek Process Oriented System (POS)
dalam rumah sakit.

1.3. Manfaat

1. Kami mengharapkan makalah ini dapat mendambah wawasan


dalam mengetahui tentang Process Oriented System (POS).
BAB II

PEMBAHASAN

2.1. Konsep Teori Model Process Oriented System (POS)

Konsep teori tentang model dokumentasi keperawatan POS (Process-


Oriented-System) adalah sebuah model dokumentasi keperawatan yang mengacu
pada pendekatan sistemik dalam pengelolaan data pasien dan informasi kesehatan.
Model POS ini bertujuan untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas
pengelolaan informasi kesehatan pasien dengan fokus pada proses-proses klinis
yang dilakukan oleh para profesional kesehatan.
Konsep teori Process Oriented System dalam keperawtan menurut Hussey,
P. S. Pada tahun 2013, 2010 dan 2009.

2.1.1. Konsep Teori Process Oriented System Dalam Keperawtan


Menurut Hussey, P. S.Pada Tahun 2013
Hussey (2013) menjelaskan bahwa Process Oriented System (POS) dalam
keperawatan merupakan sebuah konsep yang mengacu pada pengembangan
sistem informasi dan teknologi informasi yang terintegrasi dengan proses bisnis
keperawatan. POS bertujuan untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas dalam
perawatan pasien dengan cara mempercepat proses dokumentasi, meningkatkan
akurasi dan konsistensi dokumentasi, serta memastikan kepatuhan terhadap
panduan klinis.
Hussey (2013) menyatakan bahwa pengembangan dan implementasi POS
memerlukan dukungan dari manajemen dan staf kesehatan yang kuat serta
perencanaan yang cermat. Selain itu, POS juga harus mempertimbangkan masalah
privasi dan keamanan data pasien. Hussey (2013) menekankan bahwa POS
merupakan konsep yang penting dalam meningkatkan kualitas perawatan pasien
dan memfasilitasi koordinasi antara perawat dan tim perawatan lainnya dalam
konteks sistem perawatan kesehatan yang semakin kompleks.
2.1.2. Konsep Teori Process Oriented System Dalam Keperawtan
Menurut Hussey, P. S. Pada Tahun 2010
Menurut Hussey (2010), Process Oriented System (POS) merupakan
sistem yang dirancang untuk meningkatkan kualitas dokumentasi keperawatan
dan kepuasan perawat. POS menggabungkan beberapa konsep, termasuk
penggunaan teknologi informasi dan komunikasi (TIK), pengembangan proses
bisnis, dan penggunaan panduan klinis dalam pengambilan keputusan klinis.
POS diimplementasikan melalui pengembangan proses bisnis yang
dirancang untuk mengidentifikasi dan memfasilitasi aktivitas perawatan pasien
yang dilakukan oleh perawat. Proses-proses ini kemudian diintegrasikan dengan
sistem informasi yang dapat digunakan untuk mendokumentasikan aktivitas
perawatan dan memberikan panduan klinis pada perawat.
POS bertujuan untuk meningkatkan kualitas dokumentasi keperawatan dan
meningkatkan kepuasan perawat dengan cara mempercepat proses dokumentasi,
mengurangi kesalahan dokumentasi, dan meningkatkan kepatuhan terhadap
panduan klinis. POS juga dapat meningkatkan efisiensi dan efektivitas perawatan
pasien dengan memfasilitasi koordinasi antara perawat dan tim perawatan lainnya.

2.1.3. Konsep Teori Process Oriented System Dalam Keperawtan


Menurut Hussey, P. S. Pada Tahun 2009
Menurut Hussey (2009), Process Oriented System (POS) adalah sebuah
sistem yang dirancang untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas dalam
dokumentasi keperawatan dengan mengembangkan proses bisnis dan
menggunakan teknologi informasi dan komunikasi (TIK). POS bertujuan untuk
meningkatkan kualitas dokumentasi keperawatan dengan cara mempercepat
proses dokumentasi, mengurangi kesalahan dokumentasi, dan meningkatkan
akurasi dan konsistensi dokumentasi.
POS diimplementasikan melalui pengembangan proses bisnis yang
melibatkan semua aspek dokumentasi keperawatan, mulai dari pengambilan data
pasien, pemilihan intervensi dan perawatan, hingga pemantauan hasil dan evaluasi
intervensi. Proses-proses ini kemudian diintegrasikan dengan sistem informasi
yang dapat digunakan untuk mendokumentasikan aktivitas perawatan dan
memberikan panduan klinis pada perawat.
Hussey (2009) menyatakan bahwa POS dapat membantu meningkatkan
efisiensi dan efektivitas dalam dokumentasi keperawatan dengan cara
meningkatkan koordinasi antara perawat dan tim perawatan lainnya,
meningkatkan akurasi dan konsistensi dokumentasi, dan memastikan kepatuhan
terhadap panduan klinis. POS juga dapat membantu meningkatkan pengambilan
keputusan klinis dengan menyediakan akses mudah ke informasi pasien dan
panduan klinis.

2.2. Kelebihan Model Process Oriented System (POS)

Model Process Oriented System POS (Point of Sale) memiliki beberapa


kelebihan, di antaranya:
1). Efisiensi dalam pengelolaan data - POS memungkinkan pengelolaan data
yang lebih efisien, termasuk data transaksi penjualan, persediaan, dan
pelanggan. Hal ini dapat membantu pengusaha untuk memantau kinerja
bisnis secara lebih mudah dan cepat.
2). Mengurangi kesalahan - Dalam POS, penginputan data otomatis dan
pemrosesan transaksi dapat mengurangi kesalahan manusia dalam
mencatat data transaksi dan melakukan perhitungan.
3). Kemudahan dalam pelacakan persediaan - POS memungkinkan pelacakan
persediaan secara real-time, yang memungkinkan pengusaha untuk
mengelola persediaan dengan lebih baik dan memastikan kecukupan stok
barang di toko.
4). Kemudahan dalam pelaporan - POS dapat menghasilkan laporan yang
akurat dan mudah dipahami mengenai penjualan, persediaan, dan kinerja
bisnis lainnya. Hal ini dapat membantu pengusaha dalam membuat
keputusan yang lebih tepat terkait pengelolaan bisnis mereka.
5). Meningkatkan pengalaman pelanggan - POS memungkinkan pelanggan
untuk melakukan pembayaran dengan lebih mudah dan cepat, tanpa perlu
menunggu waktu yang lama. Selain itu, dengan kemampuan untuk
melacak riwayat pembelian pelanggan, pengusaha dapat memberikan
pengalaman yang lebih personal dan memuaskan.
6). Integrasi dengan sistem lain - POS dapat diintegrasikan dengan sistem lain
seperti perangkat lunak akuntansi dan manajemen persediaan. Hal ini
dapat mempercepat dan mempermudah pengolahan data bisnis secara
keseluruhan.
Secara keseluruhan, POS dapat membantu pengusaha meningkatkan efisiensi,
meningkatkan pengalaman pelanggan, dan membuat keputusan bisnis yang lebih
tepat dengan menggunakan data yang akurat dan real-time.
2.3. Kekurangan Model Process Oriented System (POS)

Beberapa kekurangan Model Process Oriented System POS (Point of Sale) antara
lain:
1). Ketergantungan pada teknologi - POS mengharuskan pengguna untuk
mengandalkan teknologi untuk pengolahan data dan pelacakan persediaan,
sehingga ketika sistem mengalami masalah atau kegagalan, bisnis dapat
terhambat.
2). Biaya investasi awal yang tinggi - Sistem POS membutuhkan biaya
investasi awal yang relatif tinggi untuk menginstal dan mengoperasikan
sistem secara optimal.
3). Membutuhkan pelatihan khusus - Pengguna harus dilatih secara khusus
untuk menggunakan sistem POS dengan benar, sehingga memerlukan
biaya tambahan dan waktu.
4). Rentan terhadap kesalahan manusia - Meskipun sistem POS dirancang
untuk mengurangi kesalahan manusia dalam pengolahan data, kesalahan
masih dapat terjadi jika operator tidak melakukan input data dengan benar.
5). Kerentanan keamanan - Sistem POS dapat menjadi target serangan
keamanan seperti hacking dan pencurian data. Jika data pelanggan diambil
oleh pihak yang tidak berwenang, hal tersebut dapat mengancam privasi
pelanggan dan merusak reputasi bisnis.
6). Keterbatasan fitur - Beberapa sistem POS mungkin memiliki keterbatasan
pada fitur yang ditawarkan, terutama pada sistem yang lebih tua atau
sistem yang tidak diperbarui secara berkala.
2.4. Penerapan Praktek Process Oriented System (POS)Dalam
Rumah Sakit

Dalam konteks rumah sakit, POS dapat diterapkan untuk meningkatkan


kualitas pelayanan dan efisiensi proses di berbagai bidang, seperti pelayanan
pasien, manajemen obat, manajemen keuangan, dan sebagainya.

Berikut adalah beberapa langkah yang dapat dilakukan dalam penerapan praktek
POS dalam rumah sakit:

1). Identifikasi proses bisnis yang ada di rumah sakit


2). Langkah pertama yang harus dilakukan adalah mengidentifikasi proses
bisnis yang ada di rumah sakit, seperti proses pendaftaran pasien, proses
pemeriksaan medis, proses pengobatan, proses administrasi, dan
sebagainya.
3). Analisis proses bisnis yang ada
4). Setelah proses bisnis diidentifikasi, langkah selanjutnya adalah melakukan
analisis proses bisnis untuk mengidentifikasi masalah dan kesempatan
perbaikan. Analisis ini dapat dilakukan dengan menggunakan teknik
seperti Value Stream Mapping (VSM), Business Process Modeling
(BPM), atau Fishbone Diagram.
5). Desain ulang proses bisnis yang ada
6). Setelah masalah dan kesempatan perbaikan teridentifikasi, langkah
selanjutnya adalah merancang ulang proses bisnis yang ada agar menjadi
lebih efisien dan efektif. Desain ulang ini dapat dilakukan dengan
menggunakan teknik seperti Business Process Reengineering (BPR) atau
Lean Six Sigma.
7). Implementasi proses bisnis yang baru
8). Setelah proses bisnis yang baru dirancang, langkah selanjutnya adalah
mengimplementasikannya di rumah sakit. Implementasi ini dapat
dilakukan dengan melibatkan semua pihak yang terlibat dalam proses
bisnis, seperti dokter, perawat, staf administrasi, dan pasien.
9). Monitor dan evaluasi proses bisnis yang baru
10). Setelah proses bisnis yang baru diimplementasikan, langkah terakhir
adalah melakukan monitoring dan evaluasi secara terus-menerus untuk
memastikan proses bisnis yang baru berjalan sesuai dengan yang
diharapkan. Evaluasi ini dapat dilakukan dengan menggunakan metrik
seperti waktu rata-rata untuk melayani pasien, jumlah pengulangan
pemeriksaan, jumlah kesalahan dalam pengobatan, dan sebagainya.
BAB III

PENUTUP

3.1. Kesimpulan

Dalam kesimpulannya, dapat disimpulkan bahwa penerapan Process Oriented System


(POS) dalam rumah sakit merupakan langkah yang penting untuk meningkatkan efisiensi dan
efektivitas proses bisnis, sehingga dapat meningkatkan kualitas pelayanan dan kepuasan pasien.
Dengan melakukan identifikasi proses bisnis, analisis proses bisnis, desain ulang proses
bisnis, implementasi proses bisnis yang baru, dan monitoring dan evaluasi proses bisnis yang
baru, diharapkan dapat terjadi peningkatan yang signifikan dalam kinerja rumah sakit. Oleh
karena itu, penting bagi manajemen rumah sakit untuk mempertimbangkan penerapan praktek
POS dalam strategi pengembangan dan perbaikan bisnis di rumah sakit.

3.2. Saran

Penyusunan makalah Process Oriented System (POS ) ini masih jauh dari kata
sempurna, oleh karena itu penulis membuka saran dan kritik dari pembaca
untukmemperbaiki penyusunan makalah berikutnya.
DAFTAR PUSTAKA

Hussey, P. S. (2013). Designing and Managing a Research Project: A Business


Student's Guide. SAGE Publications.

Hussey, P. S. (2009). Designing a Process-Oriented System for Nursing


Documentation. Journal of Nursing Administration, 39(2), 78-83.

Hussey, P. S. (2008). Process-Oriented System for Nursing Documentation. In L.


A. Roussel, S. T. Swansburg, & J. K. Swansburg (Eds.), Management and
Leadership for Nurse Administrators (pp. 201-210). Jones and Bartlett
Publishers.

Hussey, P. S. (2010). Process-Oriented System for Nursing Documentation:


Enhancing Nurses' Satisfaction and Quality of Care. Journal of Nursing
Care Quality, 25(2), 97-102.
LAMPIRAN : CONTOH FORMAT DOKUMENTASI (PROCESS
ORIENTED SYSTEM)

Tgl/Wkt/ Ttd Focus CATATAN KEPERAWATAN


Kategori : DAR
22/08/2001 Intake cairan yang 1.Berikan minuman
tidak adekuat yangdisukai: the,juice dan coke
2. Berikan cairan sebelumdan
sesudah makan
3Anjurkan untuk
selalumencatat setiap
masukandan pengeluaran
cairan

Anda mungkin juga menyukai