Anda di halaman 1dari 3

KASUS LATIHAN PROSES KEPERAWATAN

Kasus 1
Adiansyah adalah seorang mahasiswa berumur 18 tahun. Ibunya mengunjunginya di asrama
kampus dan sangat terkejut melihat kondisinya; dia tampak lemah dan telah kehilangan berat
badan sejak terakhir kali dia melihatnya. Adiansyah didiagnosis dengan cystic fibrosis sejak kecil
dan sering dirawat di rumah sakit. Dia seringkali melaporkan kelelahan dan baru-baru ini
kehilangan 6 kg setelah dia pindah untuk tinggal di asrama kampus. Kesadaran Adiansyah saat ini
baik, hanya saja tampak sangat lemah. Detak jantung dan ritmenya teratur pada 80-85 denyut
per menit. Suara nafas baik-baik saja dengan frekuensi pernafasan 18 kali per menit. Warna
kulitnya agak pucat. Tekanan darah adalah 80/60 mm Hg. Dia melaporkan tidak ada rasa sakit
dan menyatakan dia tidak punya banyak nafsu makan selama beberapa minggu terakhir.
Perutnya rata dan tidak ada nyeri. Bising usus terdengar normal. Adiansyah memiliki kebiasaan
makan dengan diet tinggi kalori-tinggi lemak, tapi karena nafsu makannya yang turun, ia
seringkali hanya mengganti makanannya dengan milkshake coklat. Selain nafsu makan yang
turun, Adiansyah mengaku telalu lelah untuk sekedar mengunyah makanan.

Kasus 2
Tuan Bambang adalah seorang pria berusia 55 tahun yang dirawat karena stroke dengan
hemiplegia kiri ringan kemarin sore. Dia menjalani pemeriksaan CT kepala dan menerima terapi
trombolitik di UGD kemarin. Sebelum masuk UGD, Tn. Bambang tidak meminum obat. Keluarga
mencoba memasukkan obat tablet saat di UGD, namun Tn. Bambang terbatuk dan memuntahkan
obatnya. Beberapa kali setiap masuk minum atau diet cair melalui oral, Tn. Bambang pasti
terbatuk dan berujung kelelahan sehingga tidak ada asupan per oral yang masuk. Tn. Bambang
memiliki riwayat Hipertensi, Penyakit Arteri Koroner, dan Diabetes Mellitus Tipe 2. Dia merokok
lebih dari satu bungkus rokok per hari selama 35 tahun terakhir dan tidak rutin berolahraga. Pada
saat ini, ia dapat turun dari tempat tidur untuk pergi ke kamar mandi dengan menggunakan alat
bantu jalan. Penilaian neurologisnya stabil dan saat ini terlihat adanya hemiplegia kiri ringan.

Kasus 3
Nona Ayunda adalah seorang polisi wanita berusia 26 tahun dengan paraplegia akibat cedera
tulang belakang thorakal 8 (T8). Dia dipindahkan ke RSUI kemarin. Cedera tulang belakang
lengkap disebabkan oleh luka tembak dengan kecepatan rendah di punggungnya di T8 saat dia
mendatangi lokasi perampokan 8 hari yang lalu. Peluru menembus tulang belakang tanpa cedera
pada organ visceral. Buang air besar terakhir kemarin pukul 19.00, dan luka tembak tampak
sembuh. Status neurologisnya stabil. Dia terjaga dan berorientasi baik. Respon motorik
ekstremitas atas bilateral adalah +4, namun tidak ada gerakan atau sensasi yang dirasakan pada
ekstremitas bawah. Saat melakukan pemeriksaan abdomen, vesica urinaria teraba penuh.
Kasus 4
Ny. Puan adalah seorang perempuan berusia 80 tahun yang berbadan gemuk dan menderita
ulkus stasis vena di maleolus medial kanannya saat masih tinggal di rumah. Dia dirawat di Unit
Lansia Akut 3 hari yang lalu. Ny. Puan memiliki riwayat Penyakit Paru Obstruktif Kronik (PPOK),
insufisiensi vena kronis, dan Deep Vein Thrombosis (DVT). Putrinya mengaku khawatir dengan
gangguan mobilisasi, pola makan yang tidak sehat, dan ketidakmampuan Ibunya untuk merawat
dirinya sendiri secara memadai di rumah. Ny. Puan saat ini dalam kondisi sadar dan berorientasi
normal, tapi kadang-kadang lupa dengan peristiwa yang baru-baru terjadi. Tanda-tanda vital
dalam batas normal. Dia membutuhkan bantuan untuk perubahan posisi di tempat tidur dan
bantuan untuk turun dari tempat tidur ke kursi atau ambulasi. Gaya berjalannya tidak stabil, dan
dia mudah lelah. Skor Skala Bradennya adalah 16, dan kulitnya utuh kecuali untuk ulkus stasis
vena pada maleolus medial kanan. Dia memiliki hiperpigmentasi coklat pada kedua kaki bagian
bawah dengan edema +2. Ulkus stasis vena ditutupi dengan pembalut hidrokoloid, yang akan
diganti. Sebagai persiapan untuk mengganti balutannya, dia diberi obat untuk penghilang rasa
sakit setengah jam yang lalu.

Kasus 5
Tn. Novel adalah seorang pria kulit putih berusia 43 tahun yang menjalani reseksi perineum
abdomen dengan kolostomi sigmoid permanen 3 hari yang lalu. Tn. Novel mengalami penurunan
berat badan, kelelahan yang meningkat, dan tinja yang bercampur dengan darah, yang mengarah
pada diagnosis adenokarsinoma rektal dan baru saja menjalani operasi. Tanda-tanda vital stabil
dengan saturasi 94%-97% pada udara ruangan. Tingkat nyeri saat ini 1/10 setelah injeksi
Tramadol 50mg diberikan satu jam yang lalu. Pada bagian abdomen kiri bawah terpasang
kantong kolostomi dan terlihat stoma berwarna merah dan lembab dengan keluaran feses
berwarna coklat. Ada balutan bersih yang menutupi sayatan di daerah perineum. Tn Novel dalam
kondisi sadar penuh dan mampu melakukan ambulasi secara mandiri.
PANDUAN DISKUSI

1. Baca dengan seksama kasus sesuai pembagian kelompok!


2. Dengan menggunakan buku-buku referensi seperti NANDA, NOC, NIC, SDKI, SLKI, SIKI,
serta buku referensi lain, identifikasi data yang terdapat pada kasus dan jawab
pertanyaan berikut:
a. Data apa saja yang didapat dari hasil pengkajian pada kasus tersebut?
b. Dari data yang ada, lakukan analisis data dan kelompokkan data tersebut, apa
masalah keperawatan yang didapatkan dari data tersebut? Apa diagnosis
keperawatan yang dapat dirumuskan dari hasil analisis data tersebut?
c. Berdasarkan diagnosis yang Saudara identifikasi, buatlah perencanaan asuhan
keperawatan dengan menentukan: tujuan, kriteria hasil (outcome), dan rencana
intervensi yang akan dilakukan!
d. Bagaimana strategi yang akan Saudara lakukan untuk mengimplementasikan
perencanaan yang telah dibuat?
e. Apa yang akan Saudara lakukan untuk mengevaluasi asuhan keperawatan yang telah
dilakukan? Dan bagaimana menindaklanjutinya?
3. Rangkumlah jawaban-jawaban pertanyaan di atas dalam Tabel berikut!
Tabel 1 Analisis data (dapat ditambahkan jika perlu)
Data Masalah Keperawatan dan Etiologi
Subyektif (S):

Obyektif (O):

Subyektif (S):

Obyektif (O):

Tabel 2 Catatan Perkembangan Keperawatan (dapat ditambahkan jika perlu)


Diagnosis Tujuan dan Intervensi Implementasi Evaluasi
Keperawatan Kriteria Hasil (NIC)
(NOC)

Anda mungkin juga menyukai