Anda di halaman 1dari 20

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.

id

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Getaran
Sistem pegas massa pada Gambar (2.1) merupakan sistem satu dimensi
yang dimana massa menempel pada ujung pegas, dengan konstanta pegas k.
Ketika massa berada pada posisi kesetimbangan akan bergerak maju
mundur atau berisolasi pada bidang horisontal tanpa menimbulkan gesekan saat
diberi gangguan. Dikarenakan permukaan bidang tanpa gesekan, maka massa
dapat bergerak mengikuti pola gerak harmoni sederhana. (Serway, 2004)

Gambar 2.1. Massa m menempel pada pegas yang dapat bergerak maju
mundur pada bidang x. (Chauduri, 2010)

Ketika massa m disimpangkan sejauh x dari posisi setimbang, maka


keadaan tersebut menimbulkan gaya pemulih yang nilainya sebanding dan menuju
kesetimbangan, sesuai dengan persamaan berikut,

(2.1)

Dimana k merupakan konstanta pegas yang setara dengan gaya pemulih per satuan
jarak. Tanda negatif (-) menunjukkan bahwa gaya yang bergerak melawan arah
dari penambahan x dan kembali ke posisi setimbang. Persamaan gerak dari suatu
sistem yang terganggu patuh kepada sistem keseimbangan dinamis antara gaya
yang bekerja pada sistem yang sesuai Hukum Newton yang menyatakan,

+ (2.2)
commit to user

5
perpustakaan.uns.ac.id 6
digilib.uns.ac.id

Solusi dari persamaan (2.2) adalah

(2.3)

Dimana x merupakan persamaan simpangan getaran, A adalah amplitudo dengan


satuan meter, dan merupakan kecepatan sudut, maka didapatkan persamaan
untuk kecepatan,

dan percepatan,
= (2.4)

Persamaan lain yang dapat menjadi solusi adalah

(2.5)

Ketika B memiliki dimensi yang sama dengan A kemudian persamaan kecepatan


dan percepatan adalah sebagai berikut

= (2.6)

Pada persamaan (2.2) yang diselesaikan dengan superposisi dari kedua nilai x
menjadi,

(2.7)

dengan turunan kedua,

(2.8)

Dalam hal ini A dan B ditentukan oleh nilai x dan pada waktu tertentu.
Konstanta ditulis kembali dan dengan sebagai
konstanta sudut, maka persamaan menjadi,

ccoom
mm
m
mit to user (2.9)
perpustakaan.uns.ac.id 7
digilib.uns.ac.id

dimana,

Sehingga didapatkan persamaan umum simpangan getaran harmonis adalah,

(2.10)

dengan adalah fase (rad), nilainya dari Nilai maksimum dari


maka konstanta a adalah nilai maksimum x dikenal sebagai
amplitudo simpangan. (Pain, 2005)

2.2. Gelombang Bunyi

Bunyi merupakan gelombang getaran atau gangguan mekanis yang


merambat melalui udara, benda padat, cair maupun gas dan dapat ditangkap oleh
indra pendengaran manusia dengan rentang frekuensi sebesar 20 Hz-20.000 Hz.
Rentang frekuensi ini adalah jangkuan pendengaran atau disebut juga audible
range. Halliday dan Resnick (1996) memiliki perbedaan rentang bunyi dari
Heutschi (2013) yaknirentang frekuensi yang dapat ditangkap pada telinga
manusia dalam membedakan bunyi adalah sebesar 16 Hz sampai dengan 16kHz.
Besaran fisis bunyi dapat diketahui dalam bentuk simpangan, kecepatan maupun
percepatan. Rentang frekuensi tersebut adalah bilangan variasi tekanan setiap
detik.

Bunyi yang bertumbukan pada permukaan maka akan dipantulkan atau


diserap. Energi bunyi sebagian diserap oleh lapisan penyerap dan sebagian
lainnya ditranmisikan ke sisi lapisan tersebut. Namun jika lapisan dihalangi oleh
penghalang yang kedap maka bunyi tidak bisa ditransmisikan. Dinding insulasi
bunyi yang efektif akan menghalangi transmisi bunyi dari satu sisi ke sisi lain.
(Doelle, 1993) Bunyi yang terdengar di lingkungan merupakan hasil perambatan
gelombang bunyi yang berasal dari sumber bunyi yang terpantulkan oleh material
di sekitar lingkungan tersebut. Energi dari bunyi tersebut dapat berkurang dengan
cara dihamburkan maupun diserap. (Cox and D’antonio, 2009) Bunyi terjadi
karena adanya variasi tekanan dicommit
dalam to user jika fluktuasi tekanan terletak
medium,
perpustakaan.uns.ac.id 8
digilib.uns.ac.id

pada dan di bawah tekanan atmosfer maka gelombang bunyi tersebut akan
terdengar oleh manusia. (Murphy dan Eoin, 2014)

Gelombang bunyi adalah gangguan yang bergerak melalui medium tanpa


memperlihatkan medium tersebut sebagai perpindahan keseluruhan yang lebih
permanen. Secara umum, gelombang tersebut dinamakan gelombang progresif.
Jika gangguan tersebut berlangsung secara tegak lurus terhadap arah rambatan
gelombang disebut gelombang transversal. Sedangkan jika gangguan terjadi
sepanjang arah rambatan gelombang disebut gelombang longitudinal. (Chaudhuri,
2010) Gelombang longitudinal merupakan gelombang yang berasal dari
pergeseran suatu bagian medium elastis dari kedudukan setimbang. Gelombang
bunyi tersebut dapat dijalarkan didalam benda padat, cair dan gas. Gelombang
bunyi ini merupakan getaran molekul-molekul zat dan saling beradu satu sama
lain namun demikian zat tersebut terkoordinasi menghasilkan gelombang serta
mentransmisikan energi bahkan tidak pernah terjadi perpindahan partikel.
(Halliday dan Resnick, 1996)

Bunyi yang merambat melalui medium dalam bentuk gelombang


longitudinal dengan kecepatan yang bergantung pada medium yang dilaluinya.
Udara memiliki kecepatan suara sebesar 343,2 m/s. (Furtuna, 2008) Jika
diasumsikan gas pada tekanan P0dengan massa tetap m yang menempati ruangan
dengan volume dan massa jenis . Tekanan yang berubah menjadi
, volume menjadi , dan massa jenis menjadi
maka dapat terjadi deformasi. Dilatasi merupakan

perubahan kecil pada volume, sedangkan kondensasi merupakan

perubahan kecil pada massa jenis. Nilai dan s adalah dan nilai
.

Misal,

commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 9
digilib.uns.ac.id

(2.11)

, bahwa dengan bertambahnya tekanan maka volume berkurang.


Sifat gas yang elastis menjadikan gas dapat dimampatkan, akibatnya volume
gas dan tekanan berubah, seperti dalam definisi modulus Bulk sebagai berikut,
(2.12)

Tanda negatif (-) disebabkan oleh kenaikan volume dengan penurunan


tekanan. Perubahan dalam gas yang timbul dari gerakan gelombang bergantung
pada nilai B baik itu adiabatik maupun isotermal.
Jika gas memenuhi keadaan adiabatik maka, tekanan total .

(2.13)

Subsitusi persamaan (2.13) ke (2.12) maka,


(2.14)
dimanaB adalah modulus bulk, a adalah notasi untuk adiabatik adalah
perbandingan antara kalor jenis gas pada tekanan dan volume tetap dan adalah
sifat elastis gas.Jika maka dan jika disubtitusikan
ke dalam persamaan menjadi,

atau,
(2.15)
Pada gelombang bunyi, simpangan dan kecepatan partikel berada di
sepanjang sumbu x dan menggunakan koordinat untuk mendefinisikan
simpangan.

commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 10
digilib.uns.ac.id

Gambar 2.2. Elemen tipis gas dengan ketebalan yang dipengaruhi oleh
gelombang bunyi. (Pain,2005)
Persamaan gelombang diperoleh berdasarkan gerakan dari sebuah elemen
tipis gas dengan ketebalan . Elemen tipis tersebut dipengaruhi oleh gelombang
bunyi seperti yang ditunjukkan pada Gambar (2.2). Partikel xterdapat simpangan
sejauh dan partikel terdapat simpangan sejauh , maka terjadi
peningkatan ketebalan ax pada elemen tersebut seperti pada persamaan (2.16)
berikut.
(2.16)

dengan ukuran volume awal elemen gas tersebut diwakili oleh dan v
diwakili oleh maka,

(2.17)

(2.18)

dengan disebut regangan.


Tekanan sepanjang sumbu x pada salah satu sisi dari elemen gas
mengakibatkan gaya yang bekerja diantara kedua sisi elemen tipis gas tidak
seimbang. Hal ini menyebabkan gas terdeformasi. Gaya yang bekerja pada elemen
gasyaitu, commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 11
digilib.uns.ac.id

(2.19)

Berdasarkan Hukum Newton maka dengan, ,

dan sehingga persamaan menjadi,

(2.20)

dari persamaan (2.15) dan (2.18), maka,


(2.21)

maka,

(2.22)

sehingga,

(2.23)

(2.24)

dengan dan c merupakan kecepatan bunyi, maka persamaan


gelombang bunyi menjadi,(Pain, 2005).

(2.25)

Gambar 2.3. Hubungan dasar akustik : (a) Gaya seimbang dan (b) Massa
setimbang commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 12
digilib.uns.ac.id

Gelombang bunyi satu dimensi yang terletak pada tabung seperti Gambar
(2.3) yang terletak dalam koordinat ruang yaitu . Tekanan bunyi atau yang
diberikan pada tabung pada sisi kiri dan diberikan juga tekanan pada sisi kanan
akan mengalami aliran massa per detik dalam elemen volume. Sisi kiri
mengalami kecepatan aliran pada arah -positif sehingga dihitung
positif, begitu juga dengan sisi kanan dengan aliran massa sebesar
, yang dimana dx adalah perubahan panjang dari elemen volume
dan dS adalah perubahan area pada tabung. Massa yang setimbang sebagai acuan
untuk mempertimbangkan elemen volume. Persamaan keadaan merupakan
korelasi anatara tekanan dan densitas. Pada akustik dapat dikatakan sebagai
keadaan adiabatik adalah ketika tekanan dan penipisan pada medium yang
mengikuti perubahan temperatur pada batasan elemen volume.

Kecepatan partikel dihilangkan dengan melinearkan

(bentuk linear dari persamaan satu dimensi medan bunyi) dan

dengan variasi densitas dapat dinyatakan sebagai tekanan bunyi p dan kecepatan
bunyi adalah konstanta c. Dengan persamaan tersebut dapat mendeferensialkan
komponen x dan komponen t yang akan menghasilkans persamaan gelombang
bunyi satu dimensi. Bentuk persamaan gelombang bunyi satu dimensi adalah
sebagai berikut:

(2.26)

Pada persamaan (2.26) merupakan persamaan gelombang 1 dimensi yang


digunakan untuk gelombang bunyi. Namun persamaan gelombang bunyi yang
seharusnya ada pada tiga dimensi yaitu pada vektor kecepatan partikel dengan
komponen dan . Hubungan antara x, y dan z dapat dikombinasikan dengan
notasi vektor.

commit to user (2.27)


perpustakaan.uns.ac.id 13
digilib.uns.ac.id

Yang dimana adalah vektor dari komponen dari dan . (Kuttruff,

2007)

2.3. Intensitas Bunyi

Intensitas bunyi adalah aliran energi yang dibawa gelombang udara


(bagaimana merambat dlm material)dalam suatu daerah per satuan luas.
Sedangkan intensitas bunyi dalam arah tertentu di suatu titik didefinisikan sebagai
laju energi bunyi rata-rata yang ditransmisikan pada arah tersebut melewati satuan
luasan yang tegak lurus terhadap arah pada titik tersebut. Tingkat tekanan bunyi
sama dengan tingkat intensitas bunyi. (Doelle, 1986)
Kualitas akustik yang sangat penting termasuk pada intensitas bunyi.
Intensitas bunyi merupakan kekuatan bunyi per satuan luas yang merambat pada
pada bidang bunyi dimana sumber akan diserap. Data intensitas bunyi dapat
digunakan untuk menvisualisasikan dari aliran energi. Ketika adanya hubungan
jumlah akustik yang lain adalah dengan menvisualisasikan struktur daerah bunyi.
(Bruel & Kjaer, 1993)

Energi yang mengalir per sekon melalui sebuah tempat acuan dari 1 meter
persegi adalah kuantitas dasar untuk menggambarkan maksud dari aliran energi
yang dinamakan intensitas bunyi. Persamaan dari intensitas bunyi adalah,

= ( 2.28)

Dalam sebuah plane wave, tekanan bunyi dan kecepatan partikel adalah fase dan
fungsi intensitas bunyi menghasilkan,

= (2.29)

Intensitas bunyi dapat menunjukkan arah propagasi. Intensitas bunyi dapat juga
menunjukkan sebuah tingkatan, tingkatan intensitas dapat ditulis,

= (2.30)
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 14
digilib.uns.ac.id

= . Pilihan tersebut menjadi acuan yang membuat penyelesaian


untuk tingkatan yang sama dari tekanan bunyi dan intensitas bunyi dalam bidang
gelombang. (Vorl nder, 2008)

2.4. Difusi Bunyi

Desain ruang akustik yang baik memperhatikan volume ruang, bentuk ruang
pengaturan permukaan, memanfaatkan kombinasi yang tepat, penempatan
peredam bunyi, diffuser, dan permukaan datar. (Cox dan D’Antonio, 2004)
Metode untuk mengevaluasi luaran dari diffuserpada ruang akustik dengan
mendesain ruang akustik yang diletakkan sumber bunyi yaitu mikrofondan posisi
pendengar dengan jumlah pantulan yang merata pada kondisi dari suatu ruang
tersebut. (Haan & Kwon, 2001)

Suatu ruangan yang memiliki gejala terjadinya pemantulan yang menyebar


sebagai akibat dari gelombang bunyi yang mengenai permukaan tidak rata
merupakan difusi. Ruangan terdifusi dengan baik atau dengan kata lain memiliki
penyebaran bunyi yang sempurna adalah dimana tekanan bunyi yang terjadi
disetiap bagian ruangan sama dan gelombang bunyi dapat merambat kesegala
arah. Salah satu ciri ruangan dengan kualitas akustik yang baik adalah yang
memiliki difusi gelombang bunyi yang merata. Untuk mengetahui difusi
gelombang bunyi dapat melalui beberapa cara yaitu penggunaan elemen penyebar
bunyi yang dipasang tidak teratur dan dalam jumlah yang disesuaikan dengan luas
permukaan pada ruangan dan penggunaan lapisan pemantul bunyi dan penyerap
bunyi pada setiap permukaan. (Doelle, 1993)

2.5. Medan Bunyi (Sound Field)

Medan bunyi adalah sebuah titik di dalam ruang dimana bunyi dapat diukur.
Hal ini diklarifikasikan pada path gelombang bunyi. Ada beberapa contoh yang
dapat dijelaskan antara tekanan dan intensitas. (Bruel & Kjaer, 1993) Medan
memiliki nilai yang dapat diukur pada setiap titik . Sedangkan gradien tekanan
yang disebarkan dari sumber bunyi dapat diukur pada setiap titik di dalam
commit to user
ruangan. (Douglas, 1981) Medan bunyi memiliki hubungan antara tekanan dan
perpustakaan.uns.ac.id 15
digilib.uns.ac.id

intensitas dapat yang dapat dijelaskan dengan beberapa istilah yaitu Near Field
(medan dekat), Free Field (medan bebas) dan Diffuse Field (medan penyebar).

2.5.1. Free Field

Free field menggambarkan perambatan bunyi ideal dimana tidak terdapat


komponen bunyi hasil refleksi. Medan bebas tersebut ditandai oleh penurunan 6
dB pada tingkat tekanan bunyi dan tingkat intensitas dari jarak sumber menjadi
dua kali lipat. Hubungan antara tekanan bunyi dan besaran intensitas bunyi. Salah
satu cara untuk menentukan Sound Power adalah dengan penjelasan dalam
Standar Internasional ISO 3745.

2.5.2. Diffuse Field

Daerah diffuse field berada pada ruang yang bergema. Meskipun nilai
intensitas awal bernilai nol ada hubungan secara teoritis yang berkaitan dengan
tekanan pada suatu ruang. Hal tersebut adalah intensitas dalam satu arah yang
dimana intensitas tidak diukur oleh sound intensity analyzer. Namun dapat diukur
tekanan dengan menggunakan hubungan antara tekanan dan salah satu sisi
intensitas untuk dapat diketahui dari kekuatan bunyi.

2.5.3. Near Field

Near field merupakan daerah yang dekat dengan sumber dimana udara
bertindak sebagai sistem mass-spring yang menyimpan energi. Energi tersebar
tanpa adanya penyebaran dan wilayah dimana energi tersebut disebar dinamakan
medan dekat (Near Field). Hanya pengukuran intensitas bunyi yang untuk
menentukan sound power yang dapat dilakukan dan dikarenakan mendekati
sumber sehingga kebisingan meningkat. Near field memiliki seperempat panjang
gelombang bunyi. (Bruel & Kjaer, 1993)

2.6. Pengukuran Intensitas Bunyi dengan Metode Scanning

commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 16
digilib.uns.ac.id

Intensitas bunyi merupakan hasil dari tekanan dan kecepatan partikel dirata-
rata terhadap waktu.

I=Pressure x Particle Velocity (2.31)

= x = = (2.32)

Sebuah microphone dapat digunakan untuk mengukur tekanan. Tetapi


pengukuran kecepatan partikel tidak sesederhana seperti pengukuran tekanan.
Kecepatan partikel dapat direlasikan dengan gradien tekanan (perbedaan tekanan
terhadap jarak) dengan menggunakan persamaan linier Euler. Dengan persamaan
tersebut maka dimungkinkan untuk mengukur gradien tekanan dengan dua
microphone yang dipisahkan oleh spacer, yang di relasikan dengan kecepatan
partikel yang disajikan pada Gambar (2.4). (Bruel and Kjaer, 1989)

Gambar 2.4. Teknik Pengukuran Gradien Tekanan. (Bruel and

Kjaer, 1989)

Dengan menggunakan Hukum Kedua Newton dan

        ሺʹǤ͵͵ሻ

Persamaan Euler dituliskan sebagai berikut:

       ሺʹǤ͵Ͷሻ

Jika dimisalkan persamaan (2.34) sebagai maka sejalan dengan hukum


commit to user
ke – 2 Newton.
perpustakaan.uns.ac.id 17
digilib.uns.ac.id

=- (2.35)

u=- (2.36)

Dari persamaan (2.35) dimana r adalah jarak atau jari-jari spacer yang berbentuk
tabung maka diperoleh

u=- (2.37)

Tekanan rata-rata dapat dituliskan sebagai berikut (Bruel and Kjaer, 1989) :

p= (2.38)

I= (2.39)

2.7. Transform Fourier


Fourier transform adalah salah satu metode yang dapat digunakan untuk
analisa pulsa atau sinyal lainnya dengan durasi terhingga. Jika adalah fungsi
fourier terhadap waktu, yang secara umum dapat ditulis sebagai,
(2.40)

dimana adalah kecepatan sudut. Kuantitas g(( ) adalah kerapatan spektral dari
.

(2.41)
Diberikan , inversi dari integral untuk mendapatkan kerapatan spektral dari
hasilfungsi fourier terhadap kecepatan sudut,
(2.42)

Pasangan persamaan (2.40) dan (2.42) merupakan salah satu bentuk Fourier
integral transforms.
Sebagai contoh, osilator dipukul dengan palu, gaya yang terbentuk adalah
f(t). Gaya tersebut dapat didekati dengan Dirac delta function,
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 18
digilib.uns.ac.id

dengan t ≠ 0

(2.43)

Karena integral tidak punya dimensi, maka pada umumnya


mempunyai dimensi dimana variabel integrasi. Satu representasi
adalah,

(2.44)

pada batasan . Substitusi dari ke dalam persamaan (2.43)


menghasilkan,
(2.45)

penggunaan persamaan (2.42) menunjukkan bahwa, karena adalah bukan nol


hanya di mana , batas dapat diganti dengan . Sebagaimana
bisa diganti dengan nilai , yang hasilnya,

(2.46)

Dengan demikian, semua frekuensi direpresentasikan dengan .Sebaliknya jika


menulis yang hanya terdiri dari satu frekuensi,
kemudian,

(2.47)

Dan kerapatan spektral dari sinyal monofrekuensi adalah fungsi delta yang
terpusat pada frekuensi. memiliki dimensi s, sedangkan dan
tak berdimensi. (Kinsler, 2000)

Pada spectrum analysis yang mana T adalah waktu periodik dan


. Untuk fungsi time domain dan frequency domain persamaan
fourier transform dapat ditulis, (Randall, 1987)

(2.48)

commit to user (2.49)


perpustakaan.uns.ac.id 19
digilib.uns.ac.id

2.8. Konvolusi

Konvolusi merupakan cara matematika untuk menggabungkan dua sinyal


menjadi bentuk tiga sinyal. Tiga sinyal tersebut sangat penting dalam teknik
digital processing seperti diantaranya sinyal input, sinyal output dan respon
impuls. Pada Gambar (2.5) menjelaskan notasi konvolusi menggunakan sistem
linear. Dimana dinamakan sinyal input, merupakan sistem linier
dengan respon impuls, serta hasil dari sinyal output adalah . Dengan kata lain
sinyal input berkonvolusi dengan respon impuls yanng sama dengan sinyal output.
(Smith, 1999)

Gambar 2.5. Output sinyal dari sistem linier sama dengan konvolusi dari sinyal
input dengan sistem respon impuls. (Smith, 1999)

Teorema keadaan konvolusi dimana fourier transform mengubah


konvolusi kedalam bentuk perkalian. Seperti pada persamaan fourier transform
maka persamaan konvolusi dapat ditulis,

(2.50)

atau

(2.51)

Persamaan (2.50) merupakan konvolusi untuk domain waktu, sedangkan


pada persamaan (2.51) merupakan konvolusi untuk domain frekuensi. Untuk
sinyal input terdapat konvolusi domain waktu yang mengubah menjadi sinyal
output yaitu konvolusi dalam domain frekuensi. (Randall ,1987)

2.9. Autospectrum commit to user


perpustakaan.uns.ac.id 20
digilib.uns.ac.id

Autospectrum merupakan fungsi domain frekuensi yang ditentukan pada


konten spektral dari sebuah random sinyal yang stasioner. (Crocker, 2007)
Spektrum fourier yang dikuadratkan dan menghasilkan besaran spektrum dengan
kata lain dapat disebut autospetrum dapat juga disebut power spectrum atau mean
square spectrum. Fungsi rata-rata pada besaran waktu dapat menggunakan
eksponensial.

Gambar 2.6. Metode spektrum rata-rata. (Wismer, 1989)


Untuk memperkuat time dapat menggunakan sinyal syncrhronous dengan
beberapa komponen. Metode ini adalah pada waktu yang terekam secara
bersamaan tanpa adanya processing lebih lanjut. Setelah time diperkuat maka
langkah selanjutnya adalah menganalisis menggunakan fungsi fourier transform
untuk dapat memperkuat sinyal spektrum yang akan dikuadratkan dan
menghasilkan autospectrum. (Wismer, 1989)

Gambar 2.7. Metode rata-rata time domain. (Wismer, 1989)

Gambar 2.8. Pengukuran Power Spectrum


Berdasarkan pengukuran power spectrum maka dapat diketahui autopower
spectrum atau dapat juga disebut autospectrum. Jika dan merupakan fungsi
kompleks yang berasal dari linear fourier spektrum maka autospectrum dapat
ditulis (Randall ,1987), commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 21
digilib.uns.ac.id

(2.52)

2.10. Koherensi

Koherensi memberikan ukuran ketergantungan derajat linear antara dua


sinyal seperti fungsi frekuensi. Hal ini dapat dihitung dengan autospectrumadalah
‫ݔݔ‬ dan cross spectrum adalah ‫ݕݔ‬ yaitu,

(2.53)

Koherensi tiap frekuensi menjelaskan bahwa sebuah kuadrat dari koefisien


korelasi dimana perkiraan autospectral dapat disamakan pada dua variasi dalam
dua variabel dan perkiraan cross spectral menjadi kovarian. (Randall ,1987)

2.11. Microphone

Pendeteksi bunyi yang digunakan pada rancang bangun alat ini adalah
microphone. Microphone adalah tranduser dari perubahan pada sinyal akustik
pada salah satu rangkaian elektronika. Untuk ukuran tujuan hanya tekanan yang
sensitif omnidirectional kondensor microphone dapat digunakan. Bagaimanapun
tingginya frekuensi, tekanan microphone hilang dari omnidirectionality jika orde
panjang gelombang sama pada besarnya diameter microphone.(Kleiner & Jiri,
2014)

2.12. HRTF (Head Related Transfer Function)

HRTF atau disebut juga head related transfer funtion adalah salah satu
bagian dari bunyi di pendengaran dengan fungsi dari suatu peristiwa medan bunyi.
HRTF adalah sebuah fungsi yang terdiri dari arah, jarak dan frekuensi. HRTF
didefinisikan sebagai transfer function yang komplek antara medan bunyi
dengan telinga pear dan medan bunyi diposisi kepala disebut pabs .

commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 22
digilib.uns.ac.id

= (2. 54)

Contoh simulasi medan bunyi dari HRTF ini adalah Auralization,


externalization dan localization. Berdasarkan simulasi tersebut bertujuan untuk
dapat mengetahui respon suara yang terdengar oleh personal. HRTF di bagi
menjadi dua yaitu dan . Parameter ini digunakan
untuk mengkarakterisasi pengaruh pendengar di bagian kepala dalam mengirim
gelombang bunyi ke telinga pendengar. Berikut adalah gambar simulasi HRTF
yang berada dalam ruang akustik. Dengan memakai alat bantu mannequin sebagai
obyek personal yang ditujukan pada Gambar (2.9) sebagai berikut,

Gambar 2.9. Simulasi HRTF pada ruang akustik. (Kleiner & Jiri, 2014)
Istilah HRTF disinonimkan dengan head related impulse responses (HRIRs)
dengan kesamaan hubungan fourier transform. Transfer function komplek
dengan jarak
k dan fase Turunan dari fase berkenaan dengan
frekuensi adalah time delay τ dalam rentang frekuensi.

τg = - (2. 55 )

commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 23
digilib.uns.ac.id

Frequency response function (FRF) berbicara mengenai besaran HRTF dan


menunjukkan level yang relatif dari bermacam komponen frekuensi.
Dikarenakanω = 2πf, maka persamaan FRF adalah,

(2.56)

Dimana jika C konstan maka FRF sama dengan 0 dB dan frekuensi sering
ditemukan sebesar 1 kHz. (Kleiner & Jiri, 2014)

2.13. BRIRs (Binaural Room Impulse Response)

Simulasi ruang binaural merupakan teknik untuk mengilustrasikan


masuknya tekanan bunyi ke telinga seseorang dengan sumber tertentu dalam
sebuah ruangan. BRIRs atau binaural room impulse response dapat diterapkan
dalam 3D pada rekonstruksi medan bunyi, virtual reality, kontrol noise dan
sebagainya. BRIRs merupakan fungsi fase non-minimum. Fungsi fase non-
minimum merupakan transfer function. Hal ini menyulitkan untuk mencari
fungsi invers yang tepat dari BRIRs. Terutama ketika terdapat dua atau lebih
sumber bunyi dalam ruang yang bergema. Gambar (2.10) menjelaskan tentang
dua sumber bunyi yang berasal dari loadspeaker.

Gambar 2.10. Dua sumber bunyi yang dihasilkan dari dua loadspeaker pada
sebuah ruang.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 24
digilib.uns.ac.id

Jika PLdan PRmengeluarkan bunyi dari dua loadspeaker pada ruang yang
bergema, bunyi yang diterima oleh pendengar akan menyimpangkan tidak hanya
efek crosstalk, tapi juga pantulan dari ruang akustik. Menurut skema dari Gambar
(2.10) dapat ditulis menjadi,

(2.57)

Dalam hal ini tanda * menunjukkan konvolusi dan 11 12 21 22dinamakan

binaural room impulse response (BRIRs). (Wang, 2003)

commit to user

Anda mungkin juga menyukai