OLEH:
KELOMPOK 1:
UNIVERSITAS JAMBI
PENDAHULUAN
Osilasi adalah gerak bolak-balik di sekitar posisi setimbang. Pada posisi
setimbang gaya netto yang bekerja pada sistem adalah sama dengan nol. Gerak
osilasi adalah gerak menuju ke titik kesetimbangan (Aulia, 2018). Tetapi saat
mencapai posisi setimbang sistem masih memiliki kelebihan energi sehingga
melampaui posisi setimbang. Tetapi sistem akan kembali berbalik arah menuju
titik setimbang. Menurut Budi, (2015) osilasi adalah fenomena di mana suatu
objek atau sistem bergerak bolak-balik atau berayun secara teratur di sekitar titik
keseimbangannya. Gerakan ini sering kali dihasilkan oleh interaksi antara gaya-
gaya yang bertentangan atau kekuatan yang berlawanan dalam sistem.
Banyak jenis gerakan yang berulang-ulang seperti getaran kristal kuarsa di
jam tangan, pendulum berayun, getaran suara yang dihasilkan oleh klarinet atau
pipa organ, dan gerak maju mundur piston di mesin mobil. Gerakan semacam ini,
disebut gerak periodik atau osilasi. Osilasi adalah variasi periodik terhadap waktu
dari suatu hasil pengukuran, contohnya pada ayunan bandul. Istilah vibrasi atau
getaran sering digunakan sebagai sinonim osilasi, walaupun sebenarnya vibrasi
merujuk pada jenis spesifik osilasi, yaitu osilasi mekanis. Contoh osilasi yaitu
ialah gerak harmonis sederhana (Susilo et al., 2012).
Osilasi dapat ditemukan dalam berbagai konteks dalam fisika, teknik,
matematika, biologi, dan banyak bidang ilmu lainnya. Beberapa contoh osilasi
menurut Aulia, (2018) yaitu:
1. Osilasi Mekanik: Contohnya adalah ayunan bandul sederhana, pegas yang
digantung, atau getaran pada sebuah drum.
2. Osilasi Elektronik: Osilasi dapat terjadi dalam sirkuit elektronik, seperti
dalam osilator LC atau osilator kristal dalam perangkat elektronik.
3. Osilasi Gelombang: Gelombang suara dan gelombang elektromagnetik juga
dapat mengalami osilasi dalam bentuk getaran siklus.
4. Osilasi Biologis: Beberapa organisme, seperti jantung manusia, dapat
mengalami osilasi dalam ritme yang teratur.
Suatu contoh dari osilator harmonik sederhana adalah gerak suatu benda
bermassa yang diikat pada suatu pegas. Menurut Irwan & Jalil, (2019) Pegas
memiliki sifat elastik jika ditarik dan kemudian dilepaskan maka pegas akan
kembali pada posisi semula. Sifat elastik ini tidak hanya terjadi pada pegas saja,
akan tetapi pada hampir tiap benda, dalam batas-batas tertentu. Jika sebatang
kawat diregangkan dengan suatu gaya, maka kawat akan bertambah panjang. Jika
gaya yang dipergunakan untuk menarik kawat tidak terlalu besar maka
pertambahan panjang kawat adalah sebanding dengan gaya yang bekerja, seperti
dikemukakan pertama kali oleh Robert Hooke (1678). Hukum Hooke menyatakan
“jika sebuah benda diubah bentuknya, maka benda itu akan melawan perubahan
bentuk (deformasi) dengan gaya yang sebanding dengan besar deformasi, asalkan
deformasi ini tidak terlalu besar.”
(2.3)
(2.4)
(2.5)
Dimana :
k = ketetapan gaya/konstanta pegas
m = Massa benda
a = Percepatan
x = simpangan (m)
F = gaya pemulih (N)
Solusi persamaan di atas yang berbentuk osilasi harmonik sederhana adalah
(2.6)
Di mana :
= simpangan maksimum = amplitude
= frekuensi sudut
= fasa awal
( = fasa
(2.7)
= waktu yang diperlukan suatu benda untuk melakukan satu osilasi.
Fasa awal θ bergantung pada kapan kita memilih.
Misalkan persamaan simpangan OHS adalah , substitusikan
persamaan ini ke dalam persamaan diferensial maka diperoleh
(2.8)
Sehingga diperoleh :
(2.9)
Selama satu siklus osilasi penuh, fase akan bertambah sebesar 2π Pada
akhir siklus, benda memiliki posisi dan kecepatan yang sama pada permulaan
siklus, sebab
(2.10)
Sehingga fase ketika , maka besarnya fase akan ditambah dengan 2π. Dapat
dituliskan sebagai berikut :
(2.11)
(2.12)
(2.13)
dari persamaan di atas, diperoleh hubungan antara periode dan frekuensi, sehingga
dapat diperoleh persamaan frekuensi berikut
(2.14)
√ (2.15)
√ (2.16)
(2.17)
(2.18)
Dimana :
= gaya gesek (N)
= konstanta redaman
= kecepatan gelombang (m/s)
= simpangan (m)
= waktu (s)
Jika faktor gaya gesek dan gaya pemulih osilasi disubtitusikan dengan Hukum II
Newton, maka :
Solusi dari persamaan diatas adalah :
(2.19)
Dari Solusi diatas maka diperoleh :
√ (2.20)
√ ( ) { ( ) } (2.21)
(2.22)
ini, frekuensi osilasi akan tetap konstan, tetapi periode osilasi akan berubah
karena periode berbanding terbalik dengan frekuensi.
Dengan demikian, faktor (koefesien redaman), yang merupakan hambatan
udara, adalah salah satu faktor yang membuat sistem massa tidak dapat bergerak
selamanya setelah diberikan gaya awal dan cenderung kembali ke keadaan
setimbangnya (Sitorus et al., 2016). Dalam situasi nyata, faktor-faktor lain seperti
gaya gesekan, elastisitas benda, atau gaya gravitasi juga dapat berkontribusi pada
dinamika sistem massa ini.
DAFTAR PUSTAKA