PENGERTIAN WAKAF
Disusun oleh:
Dosen Pengampu :
FAKULTAS SYARIAH
KATA PENGANTAR
Penulis
ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR....................................................................................i
A. Latar belakang......................................................................................1
B. Rumusan masalah ................................................................................1
C. Tujuan pembahasan .............................................................................1
BAB II PEMBAHASAN.................................................................................2
A. Pengertian Wakaf..................................................................................2
B. Pengertian Wakaf Pendapat Para Ulama .............................................3
C. Pengertian Wakaf Menurut Hukum Positif...........................................5
A. Kesimpulan...........................................................................................10
B. Saran.....................................................................................................10
DAFTAR PUSTAKA......................................................................................11
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Wakaf sebagai sebuah pranata yang berasal dari hukum Islam
memegang peranan penting dalam kehidupan keagamaan dan sosial umat
Islam. Oleh karena itu, pemerintah berupaya mempositifkan hukum Islam
sebagai bagian dari hukum nasional. Peraturan hukum wakaf yang
diberlakukan untuk umat Islam Indonesia dewasa ini, dapat dijumpai
dalam buku III Kompilasi Hukum Islam (KHI). Selain mengatur aspek
teknis secara prosedural, buku III Kompilasi Hukum Islam pun
memperdalam aspek substantif mengenai wakaf secara umum. Serta dalam
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 41 Tahun 2004 Tentang
Wakaf.
Undang-Undang tersebut juga menerangkan tentang wakaf, baik
dari pengertian maupun ketentuan atau syarat untuk nadzir. Pengertian
Wakaf sebagaimana dirumuskan dalam Kompilasi Hukum Islam (KHI),
Pasal 215 ayat 1, Wakaf adalah perbuatan hukum seseorang atau
kelompok orang atau badan hukum yang memisahkan sebagian dari benda
miliknya dan melembagakannya untuk selama-lamanya guna kepentingan
ibadat atau kepentingan umum lainnya sesuai dengan ajaran agama.
B. RUMUSAN MASALAH
1. Apa yang dimaksud dengan pengertian wakaf ?
2. Apa yang dimaksud dengan pengertian wakaf menurut pendapat ulama
?
3. Apa yang dimaksud dengan wakaf dalam hukum positif ?
C. TUJUAN PEMBAHASAN
1. Guna untuk mengetahui pengertian wakaf.
2. Guna untuk memehami pengertian wakaf menurut pendapat ulama.
3. Guna untuk mengetahui dan memahami pengertian wakaf dalam
hukum positif.
2
BAB II
PEMBAHASAN
A. PENGERTIAN WAKAF
Wakaf berasal dari bahasa arab “Waqafa yaqifu waqfan” yang berarti
menahan, berhenti, tetap, berdiri atau diam ditempat. 1 Kata “Wakafa-
Yaqufu-Waqfan” sama artinya “Habas-Yahbisu-Tahbisan”. 1 Kata al-
Waqf dalam bahasa Arab mengandung beberapa pengertian.
1. Dalam kamus besar bahasa Indonesia wakaf diartikan “sesuatu yang
diperuntukkan bagi kepentingan umum sebagai derma atau untuk
kepentingan umum yang berhubungan dengan agama”.2
2. Sedangkan dalam Ensiklopedi Islam, wakaf didefinisikan :
“perpindahan hak milik atas suatu harta yang bermanfaat dan tahan
lama dengan cara menyerahkan hata itu kepada pengelola, baik
keluarga, perorangan maupun lembaga untuk digunakan bagi
kepentingan umum di jalan Allah”.3
3. Mengutip buku Fiqih Wakaf karya Nurwan Darmawan, pengertian
wakaf menurut bahasa adalah al habs yang bermakna menahan.
Kemudian, at-tasbil yang didefinisikan sebagai menyalurkan.
Semenatara itu menurut istilah, wakaf adalah menahan suatu
barang, dan menyalurkan manfaatnya dalam rangka mendekatkan diri
kepada Allah. Wakaf juga dapat diartikan sebagai penyerahan harta
yang tahan lama agar dimanfaatkan oleh orang lain.
Contoh wakaf adalah mewakafkan tanahnya untuk pembangunan
masjid, sekolah, pondok pesantren yang hasilnya dipergunakan untuk
sarana pendidikan, peribadatan dan sebagainya. Atau mewakafkan
1
Direktorat Jendral Bimbingan Masyarakat Islam Departemen Agama Republik Indonesia, Fiqih
Wakaf, (Jakarta : Departemen Agama, 2007), hal. 1
2
Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Jakarta : Balai Pustaka 1989), hal. 1006
3
Abdul Aziz Dahlan, Ensiklopedi Islam, (Jakarta : Ichtiar Baru Van Hoeve 1989), hal. 168
3
جعل المالك منفعة مملوكة ولو كان مملوكا جرة اوجعل غلته
كدراهم لمستحق بصيغة مدة ما يراه المح
“menyerahkannya seorang pemilik aset pada manfaat atas aset yang
dimiliki dengan akad sewa atau transaksi atau menyerahkan capital
aset tersebut, seperti dirham (mata uang) kepada orang yang berhak
sengan sighat selama masa waktu yang dikehendakinya”.5
4
Suhrawardi K. Lubis, Wakaf dan Pemberdayaan Umat…, hal.5
5
Direktorat Jendral, Fiqih Wakaf, (Jakarta, departemen agama, 2007 ).hal.3
4
1. Pengertian Wakaf
Pengertian wakaf menurut peraturan perundang-undangan yang
berlaku di Indonesia adalah sebagai berikut :
a. Wakaf dalam Kompilasi Hukum Islam Dalam rumusan yang
termuat dalam Kompilasi Hukum Islam (KHI) dimana disebutkan
bahwa wakaf adalah perbuatan hukum seseorang atau kelompok
orang atau badan hukum yang memisahkan sebagian dari benda
miliknya dan melembagakannya untuk selama-lamanya guna
kepentingan umum lainnya sesuai dengan ajaran Islam. (Pasal 215
ayat (1) Kompilasi Hukum Islam (KHI)).17
b. Undang-undang Wakaf Nomor 41 Tahun 2004 dan Peraturan
Pemerintah Nomor 42 Tahun 2006 Di dalam Pasal 1 ayat 1
Ketentuan Umum Peraturan Pemerintah Nomor 42 Tahun 2006
tentang Pelaksanaan UndangUndang Nomor 41 Tahun 2004
tentang Wakaf, bahwa yang dimaksud dengan wakaf adalah
perbuatan hukum wakif untuk memisahkan dan/atau menyerahkan
sebagian dari harta benda miliknya untuk dimanfaatkan selamanya
atau untuk jangka waktu tertentu sesuai dengan kepentingannya
guna keperluan ibadah dan/atau kesejahteraan umum menurut
syariah.
c. Definisi wakaf yang terdapat dalam Peraturan Pemerintah Nomor
28 tahun 1977 memperlihatkan tiga hal yaitu :
6
8
Suparman usman, hukum perwakafan di indonesia, (serang, menara kudus, 1994). Hlm.25
8
4. Nadziroaddin Rachmat
Harta wakaf ialah suatu barang yang sementara asalanya
(zatnya) tetap, selalu berubah yang dapat dipetik hasilnya dan yang
empunya sendiri sudah menyerahkan kekuasaannya terhadap
barang itu dengan syarat dan ketentuan, bahwa hasilnya akan
dipergunakan untuk keperluan amal kebajlkan yang diperintahkan
oleh syariat.
7. Rachmat Djatmika
Wakaf yaitu menahan harta (yang mempunyai daya tahan
lama dipakai) dari peredaran transaksi, dengan tidak
memperjualbelikannya, tidak mewariskannya dan tidak pula
menghibahkannya, dan mensedekahkan manfaat untuk kepentingan
umum, dengan ini harta benda yang diwakafkan, beralih menjadi
milik Allah, bukan lagi menjadi miik Wakif.
9
Suparman usman, hukum perwakafan di indonesia, (serang, menara kudus, 1994). Hlm.26
9
8. H. Imam Suhadi
Wakaf menurut Islam adalah pemisahan suatu harta benda
seseorang yang disahkan dan benda itu ditarik dari benda milik
perseorangan dialihkan penggunaanya kepada jalan kebaikan yang
diridhoi Allah 35 SWT, sehingga benda-benda tersebut tidak boleh
dihutangkan, dikurangi atau dilenyapkan.
10
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
pengertian wakaf menurut bahasa adalah al habs yang bermakna
menahan. Kemudian, at-tasbil yang didefinisikan sebagai menyalurkan.
Semenatara itu menurut istilah, wakaf adalah menahan suatu barang, dan
menyalurkan manfaatnya dalam rangka mendekatkan diri kepada Allah.
Wakaf juga dapat diartikan sebagai penyerahan harta yang tahan lama agar
dimanfaatkan oleh orang lain.
Pengertian wakaf menurut KHI, wakaf adalah perbuatan hukum seseorang
atau kelompok orang atau badan hukum yang memisahkan sebagian dari
benda miliknya dan melembagakannya untuk selama-lamanya guna
kepentingan umum lainnya sesuai dengan ajaran Islam. (Pasal 215 ayat (1)
Kompilasi Hukum Islam (KHI)).
Contoh wakaf adalah mewakafkan tanahnya untuk pembangunan
masjid, sekolah, pondok pesantren yang hasilnya dipergunakan untuk
sarana pendidikan, peribadatan dan sebagainya. Atau mewakafkan tanah
untuk perkebunan, pertokoan, rumah kontrakan dan lainnya yang hasilnya
untuk membiayai fakir miskin hingga orang tertimpa musibah.
B. SARAN
Dalam makalah ini telah kami jelaskan pembahasan mengenai
pengertian wakaf Kami sadar bahwa dalam makalah ini masih banyak
kekurangan dan perlu perbaikan terutama dari pembimbing/dosen dalam
mata kuliah hukum perwakafan untuk memberikan arahan dan bimbingan
sehingga permasalahan yang dibahas dalam makalah ini bisa tercapai dan
dapat dipahami, dan kepada kawankawan juga kami mohon saran
kritikannya sehingga apa yang kurang semoga menjadi bahan evaluasi
bagi tim penyusun makalah ini.
11
DAFTAR PUSTAKA
Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Jakarta : Balai Pustaka 1989), hal. 1006
Abdul Aziz Dahlan, Ensiklopedi Islam, (Jakarta : Ichtiar Baru Van Hoeve 1989), hal. 168
Direktorat pemberdayaan wakaf, fiqih wakaf, (Jakarta, departemen agama, 2007). Hlm. 3