Anda di halaman 1dari 10

MAKALAH

“Devinisi Wakaf”

“Makalah ini diajukan untuk memenuhi tugas Administrasi Zakat dan Wakaf”

Dosen Pengampu: Dr.Husnawadi, M.A

Disusun Oleh Kelompok: 6

1. Ahmad Noval
2. Danial Susandi

INSTITUT AGAMA ISLAM HAMZANWADI


NW LOMBOK TIMUR
FAKULTAS SYARI’AH PRODI AHWAL SYAKHSHIYYAH
TA.2022

1
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum. Wr. Wb
Puji syukur kami panjatkan khadirat Allah SWT. Karena atas limpahan
raahmat dan hidayah-Nya semata, kami dapat menyelesaikan tugas dengan judul
“Devinisi Wakaf”. Sholawat serta salam semoga tetap tercurahkan kepada Nabi
Muhammad SAW, para keluarga, sahabat-sahabat dan pengikut-pengikutnya
sampai hari penghabisan.
Semoga dengan tersusunnya makalah ini dapat berguna bagi kami semua
dalam memenuhi tugas dari mata kuliah Administrasi Zakat dan Wakaf semoga
segala sesuatu yang tertuang didalam makalah ini dapat bermanfaat bagi penulis
maupun bagi pembaca dalam rangka membangun khasanah keilmuan.
Kami menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini masih terdapat
banyak kekurangan dan belum sempurna. Untuk itu kami berharap akan kritik dan
saran yang bersifat membangun dari teman-teman guna memperbaiki langkah
selanjutnya.
Kita kembalikan semua hanya milik Allah SWT. Karena kesempurnaan
hanya milik Allah SWT semata.

Wassalamu’alaikum. Wr. Wb.

Penyusun

Kelompok: 6

2
DAFTAR ISI
JUDUL…………………………………………………………………….…
KATA PENGANTAR……………………………………………………....i
DAFTAR ISI………………………………………………………………...ii
BAB I PENDAHULUAN…………………………………………………...1
A. Latar Belakang……………………………………………………...4
B. Rumusan Masalah………………………………………………….4

BAB II PEMBAHASAN

A. Pengertian Wakaf……………………………………………………5
B. Pengertian Wakaf Dalam ilmu fiqh dan Undang undang……...…6
C. Jenis jenis wakaf…………………………….………………..……7

KESIMPULAN……………………………………………………………...9

DAFTAR PUSTAKA……………………………………………………….10

3
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Wakaf adalah bentuk perbuatan ibadah yang sangat mulia di mata
Allah Swt karena memberikan harta bendanya secara cuma–cuma, yang
tidak setiap orang bisa melakukannya dan merupakan bentuk kepedulian,
tanggung jawab terhadap sesama dan kepentingan umum yang banyak
memberikan manfaat. Wakaf dikenal sejak masa Nabi Muhammad Saw.
Wakaf disyariatkan saat beliau hijrah ke Madinah, pada tahun kedua
Hijriah. Ada dua pendapat yang berkembang di kalangan ahli
yurisprudensi Islam (fuqaha’) tentang siapa yang pertama kali
melaksanakan syariat wakaf.
Menurut sebagian pendapat Ulama mengatakan bahwa yang
pertama kali melaksanakan wakaf adalah Nabi Muhammad Saw ialah
wakaf tanah milik Nabi Muhammad Saw untuk dibangun masjid. 1
Kemudian ada pendapat sebagian Ulama yang mengatakan bahwa yang
pertama kali melaksanakan syariat wakaf adalah Umar bin Khathab.
Kemudian syariat wakaf yang telah dilakukan Umar bin Khathab disusul
oleh Abu Thalhah yang selanjutnya disusul oleh Abu Bakar, Utsman bin
Affan, Ali bin Abi Thalib, Mu’adz bin Jabal, Anas bin Malik, Abdullah
bin Umar, Zubair bin Awwam dan Aisyah isteri Nabi Muhammad Saw.2
Di Indonesia, wakaf telah dikenal dan dilaksanakan oleh umat
Islam sejak agama Islam masuk Indonesia pada pertengahan abad ke-13 M
atau kurang lebih 900 tahun yang lalu hingga sekarang, yang merupakan
salah satu sarana keagamaan yang erat hubungannya dengan sosial
1
Direktori Pemberdayaan Wakaf. Fiqih Wakaf (Dirjend Bimbingan Masyarakat Islam
Departemen Agama RI, Jakarta) 2007, hlm. 4
2
Ibid, Hlm. 5

4
ekonomi. Wakaf telah banyak membantu pembangunan secara
menyeluruh di Indonesia, baik dalam pembangunan sumber daya manusia
maupun dalam pembangunan sumber daya sosial. Tak dapat dipungkiri
bahwa sebagian besar rumah ibadah, perguruan Islam dan lembaga
lembaga Islam lainnya dibangun di atas tanah wakaf.

B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian wakaf secara terminologi ?
2. Apa pengertian wakaf menurut fiqh dan undang-undang ?
3. Apa saja jenis-jenis wakaf

BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian wakaf Secara Terminologi


Kata wakaf sendiri berasal dari kata kerja waqofa (fiil madi ), yaqifu (fiil
mudori’), waqfan (isim masdar) yang berarti berhenti atau berdiri. Sedangkan
wakaf manurut syara’ adalah menahan harta yang mungkin diambil
manfaatnya tanpa menghabiskan atau merusakkan bendanya (ainnya) dan
digunakan untuk kebaikan.3
Secara terminologis wakaf adalah perbuatan hukum seorang atau
sekelompok orang atau badan hukum yang memisahkan sebagian dari harta
bendanya dan melembagakannya untuk selamanya atau sementara untuk di
manfaatkan guna kepentingan ibadah atau kepentingan umum lainnya sesuai
dengan ajaran islam.
B. Pengertian Wakaf Menurut Fiqh dan Undang-Undang
a. Pengertian Wakaf Menurut Para Ulama’

3
Adijani Al-Alabij, Perwakafan Tanah di Indonesia Dalam Teori dan Praktek,( Raja Grafindo
Persada, Jakarta, 2002),

5
Menurut Syaikh Zainuddin Al-Malibary dalam kitab Fathul Mu’in
di jelaskan bahwasanya wakaf menurut Bahasa berarti
“Menahan”, sedangkan menurut syara’ wakaf adalah menahan
harta yang bisa di manfaatkan dalam keadaan barang yang masih
tetap dengan cara memutus pentasyarufannya untuk di serahkan
buat keperluan yang mubah dan brarah.
Berbagai rumusan tentang definisi wakaf ditemukan dalam
beberapa literatur yang dikemukakan oleh para ulama dan
cendekiawan, yaitu sebagai berikut:
1) Menurut Abu Hanifah (Imam Hanafi), wakaf adalah
suatu sedekah atau pemberian, dan tidak terlepas sebagai milik
orang yang berwakaf, selama hakim belum memutuskannya, yaitu
bila hukum belum mengumumkan harta itu sebagai harta wakaf,
atau disyaratkan dengan ta’liq sesudah meninggalnya orang yang
berwakaf. Umpamanya dikatakan : “Bila saya telah meninggal,
harta saya (rumah) ini, saya wakafkan untuk keperluan madrasah
anu”. Jadi dengan meninggalnya orang yang berwakaf barulah
harta yang ditinggalkan itu jatuh menjadi harta wakaf bagi
madrasah anu tersebut.4
2) Menurut Imam Syafi’i, wakaf ialah suatu ibadah yang
disyariatkan. Wakaf itu berlaku sah apabila orang yang berwakaf
(waqif) telah menyatakan dengan perkataan : “Saya telah
wakafkan (waqaffu) sekalipun tanpa diputus oleh hakim.” Bila
harta telah dijadikan harta wakaf, orang yang berwakaf tidak
berhak lagi atas harta itu walaupun harta itu tetap ditangannya,
atau dengan perkataan lain walaupun harta itu tetap dimilikinya.5
3) Menurut Sayid Ali Fikri Dalam “Al Muamalatul
Madiyah Wal Adabiyah” pendapat golongan Maliki
(MazhabMaliki) tentang wakaf adalah menjadikan
4
Naziroeddin Rachmat, Harta Wakaf, Pengertian dan Perkembangan dan Sejarahnya di dalam
Masyarakat Islam Dulu dan Sekarang, (Bulan Bintang, Jakarta, 1994), 19
5
Ibid. 22

6
manfaat benda yang dimiliki, baik berupa sewa atau hasilnya
untuk diserahkan kepada orang yang berhak, dengan bentuk
penyerahan berjangka waktu sesuai dengan apa yang dikehendaki
oleh orang yang mewakafkan.6
4) Sayid Ali Fikri menyatakan bahwa menurut pendapat
golongan Hambali (Mazhab Hambali) wakaf itu adalah menahan
kebebasan pemilik harta dalam membelanjakan hartanya yang
bermanfaat dengan tetap utuhnya harta dan memutuskan semua
hak penguasaan terhadap harta itu, sedangkan manfaatnya
dipergunakan pada suatu kebaikan untuk mendekatkan diri kepada
Allah.7
b. Pengertian Wakaf Menurut Undang-Undang
Dalam Undang-Undang no. 41 tentang wakaf pasal 1:
Wakaf adalah perbuatan hukum wakif untuk memisahkan dan
menyerahkan sebagian harta benda miliknya untuk di manfaatkan
selamanya, atau untuk jangka waktu tertentu sesuai dengan
kepentingannya guna keperluan ibadah atau kesejahteraan umum
menurut syariat.
C. Jenis-jenis wakaf
Menurut Badan Wakaf Indonesia (BWI) di lihat dari segi
kebermanfatannya wakaf dapat di bagi menjadi tiga jenis yakni:
1. Wakaf Khairi
Adalah wakaf yang di gunakan secara terus menerus dan
tahannlama. Pihak ang memberikan barang wakaf (Wakif)
mensyaratkan bahwa barang wakaf harus di gunakan unruk
menebar manfaat jangka panjang, conrohnya, masjid, sekolah,
rumah sakit, sumur dan bentuk lainna untuk mensejahterakan
masyarakat.

6
A. Faizal Haq & H.A. Saiful Anam, Hukum Wakaf dan Perwakafan di Indonesia, (Garoeda
Buana Indah, Pasuruan, 1993), 2.
7
. 6 Ibid. 4

7
2. Wakaf ahli
Adalah wakaf yang kebermanfaatannya di tujukan untuk
keturunan wakif. Wakaf ini di lakukan oleh wakif kepada
kerabat atau keluarga si wakif . contohnya seperti kisah abu
tolhah yang membagikan harta wakaf kepada keluarga
pamannya.
3. Wakaf musytarak
Merupakan wakaf yang kemanfaatannya di tujukan untuk
keturunan wakif dan masyarakat umum, contohnya aitu
yayasan yang berdiri di atas tanah wakaf, dan pembebasan
sumur pribadi untuk di gunakan oleh masarakat luas.

BAB III
KESIMPULAN

8
Wakaf merupakan perbuatan hukum seseorang yang menyerahkan
sebagian hartanya untuk di gunakan oleh masyarakat banyak maupun oleh
keluarganya sendiri, sebagai investasi di akhirat.
Wakaf dapar di bagi menjadi tiga jenis yakni:
1. Wakaf Khairi
2. Wakaf ahli
3. Wakaf musytarak

DAFTAR PUSTAKA

9
Direktori Pemberdayaan Wakaf. Fiqih Wakaf (Dirjend Bimbingan Masyarakat Islam Departemen
Agama RI, Jakarta) 2007, hlm. 4
Ibid, Hlm. 5
Adijani Al-Alabij, Perwakafan Tanah di Indonesia Dalam Teori dan Praktek,( Raja
Grafindo Persada, Jakarta, 2002),

Naziroeddin Rachmat, Harta Wakaf, Pengertian dan Perkembangan dan Sejarahnya di dalam
Masyarakat Islam Dulu dan Sekarang, (Bulan Bintang, Jakarta, 1994), 19

Ibid. 22

Faizal Haq & H.A. Saiful Anam, Hukum Wakaf dan Perwakafan di Indonesia, (Garoeda Buana
Indah, Pasuruan, 1993), 2.
Ibid. 4

10

Anda mungkin juga menyukai