univers it as
hlALIkUSSALEH
Disusun oleh :
Nisa Novtilxa zzoSIozoI
Lutfi Andilia
zzoSIOIO4
rauzatun Jannah zzosIoI64
Dilia m. AgiI
Prodi Hulium
Universitas
Maliliussaleh
I(ATA PENGANTAR
Syukur alhamdulillah senantiasa kami panjatkan kehadirat Allah swt. Yang telah
melimpahkan rahmat dan karunianya, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini guna
memenuhi tugas kelompok untuk mata kuliah HUKUM ISLAM dengan judul: "WAKAF DAN
WASIAT"
Kami menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini tidak terlepas bantuan dari banyak
pihak yang dengan tulus memberikan doa, saran dan kritik sehingga makalah ini dapat
terselesaikan.
Kami menyadari sepenuhnya bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna dikarenakan
terbatasnya pengalaman dan pengetahuan yang kami miliki. Oleh karena itu, kami mengharapkan
segal a bentuk saran serta masukan bahkan kritik yang membangun dari berbagai pihak, akhirnya
kami berharap semoga makalah ini dapat memberikan manfaat bagi perkembangan dan
pendidikan.
penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR...................................................................... i
I»in›i›i ISI................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN..................................................................
1.1 Latar Belakang....................................................1
BAB II PEMBAHASAN....................................................................
II.1 pengertian wakaf..................................................2
II.2 pengertian wasiat..................................................7
Bagi umat yang menganut agama Islam pasti sudah tidak asing dengan istilah
wakaf dan wasiat, wakaf dan wasiat sering dilakukan oleh orang orang yang
memiliki harta lebih untuk di serahkan atau dilepaskan kepemilikannya dengan
tujuan kepentingan masyarakat bersama, wakaf dan wasiat bisa berupa kepemilikan
bangunan, tanah atau benda lainnya.
Wakaf dan wasiat adalah dua hal yang disunnahkan Allah untuk dilakukan,
memiliki makna yang hampir sama, sering sekali orang salah memahaminya
di halaman berikutnya akan di jelaskan apa itu pengertian wakaf dan wasiat, syarat,
rukun wakaf dan wasiat dan hal hal lainnya.
BAB II
PEMBAHASAN
Wakaf adalah Pelepasan harta dari kepemilikan melalui prosedur yang ada
atau perbuatan hukum wakif (si pemberi wakaf) untuk memisahkan dan
menyerahkan sebagian harta benda miliknya untuk dimanfaatkan selamanya
atau untuk jangka waktu tertentu sesuai dengan kepentingannya, guna untuk
keperluan ibadah atau
kesejahteraan umum menurut syariah. Hukumnya adalah sunnah.
Wakaf tidak selalu dalam bentuk tanah yang umum diketahui oleh banyak
orang. Namun juga bisa berupa harta, waktu dan lain sebagainya. Berikut kami
akan memberikan pembahasan lengkap beberapa jenis dan contoh wakaf yang
mungkin jarang diketahui oleh orang-orang.
3
C. Rukun Dan Syarat Wakaf.
1. Rukun Wakaf
Dalam istilah fikih, rukun merupakan penyempurna sesuatu dan
bagian dari sesuatu itu sendiri. Sedangkan menurut bahasa, rukun
diterjemahkan dengan sisi yang terkuat atau sisi dari sesuatu yang
menjadi tempat bertumpu. Menurut para ulama, rukun wakaf atau
unsur wakal ada empat, yaitu:
a. Waqit (pihak yang mewakafkan hartanya).
b. Mauqut“’alaih (pihak yang diberi wakaf /
peruntukan wakai3.
c. Mauquf bih (barang atau harta yang diwakafkan).
d. Shighat atau ikrar (pernyataan atau ikrar waqif sebagai
suatu kehendak untuk mewakafkan sebagian harta
bendanya).20
2. Syarat Wakaf.
Dari rukun-rukun wakaf yang telah disebutkan diatas, masing
masing mempunyai syarat tersendiri yang harus dilakukan demi
sahnya pelaksanaan wakaf, syarat syarat tersebut adalah sebagai
berikutt
3. Dewasa
Menurut asy -syarbini, wakaf yang dilakukan oleh anak
yang belum dewasa maka tidak sah hukumnya.
Karena dipandang belum cakap melakukkan akad.
6
I1.2 PENGERTIAN WASIAT
Secara etimologi adalah janji kepada orang Iain untuk melaksanak sesuatu pekerjaan
tertentu semasa hidupnya atau setelah meninggalnya. Al-quran sering kali menggunakan
bentuk deskriptif (khabar) untuk menunjukkan mana imperatif atau perintah (amar). Dasar
hukum wasiat ada dua yaitu: as-sunnah dan ijma’ ulam
B. Daftar pustaka
28 Adijani al-Alabij, Perwakafan Tanah di Indonesia dalam Teori dan
Praktek, (Jakarta:
PT. Raja Grafindo Persada, 2002), h.26
29 Sayyid Sabiq, op.cit , h. 523
30 Wahbah Az-zuhaili, Fiqih Islam Wa Adillatihu, (Jakarta: Gema Insani,
2011), cet. Ke- 1, h. 154-155
31 Saleh Al-fauzan, Fiqih sehari-hari, (Jakarta: Gema Insasi Press, 2005),
cet. Ke-1, h.
54532 Syaikh Kamil Muhammad ‘Uwaidah, Fiqih Wanita, (Jakarta:
Pustaka Al-Kautsar,
1998), cet. Ke-1, h. 491-492
33 Muhammad Mutawili As-Sya’rawi, Fiqih Wanita, Terj. Ghozali M,
(Jakarta: Pena,
2007), h. 213-214