Anda di halaman 1dari 12

PRAKTIKUM FARMAKOGNOSI

P4
DETERMINASI DAN ANALISIS KUALITATIF DAN KUANTITATIF CAMPURAN SIMPLISIA

NAMA : Hadijah Fera Nuhuyanan


NIM : 2100023075
KELAS : 1A
DOSEN : Syarifatul Mufidah M,Sc Apt
1. TUJUAN PRAKTIKUM

a. Melakukan determinasi tanaman


b. Melakukan analisis kualitatif dan kuantitatif campuran simplisia utuh

- ALAT
a. Buku Flora
b. Buku FHI dan MMI
c. Loope (kaca pembesar)
d. Kamera/HP
e. Pisau silet
f. Kantong plastic
g. Kertas putih
h. Pinset
i. Timbangan
j. Lampu putih

- BAHAN
a. Jahe
b. Kayu manis
c. Kayu secang
2. ANALISIS CAMPURAN SIMPLISIA

Timbang sampel Pisahkan berdasarkan persamaan morfologi dan organoleptis nya Timbang masing masing komponen penyusun
Identifikasi masing masing komponen Hitung masing masing komponen penyusun
2. Data penimbangan sampel

Berat wadah + sampel = 14 g

Berat wadah = 1g

Berat sampel = 37 g

Data analisis kualitatif sampel

Foto sampel (masih campuran) Foto sampel setelah dipisah-pisahkan


Uji organoleptis masing-masing komponen simplisia sampel

No simplisia Bentuk Rasa Bau Warna Kesimpulan

1 Kayu secang Manis Tak berbau Coklat Familia :


kemerahan
Caesalpinia sappan
Khasiat :meredakan
asam urat,
mengatasi diare, asa
murat, rematik,
diabetes dan infeksi
pada kulit

2 Kayu manis manis Berbau khas Coklat Familia :


kemerahan Cinamommun Vena
Khasiat : menjaga
gula darah dan kaya
akan anti oksidan
3 Jahe Memiliki Memiliki bau Berwarna Famili :
rasa yang yang khas kuning Zingiberaceae
pedas rempah
Khasiat : biasanya
rempah
di gunakan untuk
bahan penyedap
masakan

4 Kapulaga Sedikit pedas Memililki Berwarna Famili :


bau khas kuning zingiberaceae
rempah kepucatan
Khasiat : membantu
rempahan
menurunkan
tekanan darah,
meningkatkan
kesehatan jantung

5 Cengkeh Sedikit pedas Memiliki bau Berwarna Famiili : syzigium


yang khas coklat aromaticum L
kemerahan
Khasiat : menjaga
kesehatan tulang,
mengendalikan
kadar gula darah
D. Data analisis kuantitatif
Berat sampel :

Nama simplisia (1-5) Kayu secang Kayu manis Jahe Kapulaga Cengkeh

a. Berat wadah 1g 1g 1g 1g 1g
b. Berat 4g 5g 12 g 7,4 g 4,5 g
wadah+simplisia
c. Berat simplisia (b-a) 3g 8g 11 g 6g 3g
Prosentase 0,08% 0,21% 0,59% 0,16% 0,08%

Penghitungan Analisis Kuantitatif


Rumus umum
Berat Simplisia Prosentasi (%) = berat simplisia / berat simplisia campuran x 100%

a. Simplisia 1 (kayu secang)


Prosentase (%) = 3 g / 37g x 100 %
= 0,08 %

b. Simplisia 2 (kayu manis)


Prosentase (%) = 8 g / 37 g x 100 %
= 0,21 %
c. Simplisia 3 (jahe)
Prosentase (%) = 11 g / 37g x 100%
= 0,59 %
d. Simplisia 4 (kapulaga)
Prosentase (%) = 6 g / 37 g x 100 %
= 0,16 %

e. Simplisia 5 (cengkeh)
Prosentase (%) = 3 g / 37g x 100 %
= 0,08 %

3. Pembahasan

Pada percobaan kali melakukan analisis kualitatif dan kuantitatif dari campuran simplisia. Simplisia adalah bahan alamiah yang
dipergunakan sebagai obat yang belum mengalami pengolahan apapun juga dan kecuali dikatakan lain, berupa bahan yang telah
dikeringkan. Simplisia yang diamati diperoleh dari sampel jamu yang dapat dibeli ditoko obat tradisional, pasar ataupun apotek. Sampel
jamu tersebut akan diamati atau dianalisis secara kualitatif dan kuantitatif. Analisis kualitatif untuk untuk obat tradisional yang berupa
campuran simplisia utuh dapat dilakukan dengan cara organoleptis atau makroskopis dan mikroskopis. Secara makroskopis dapat diamati
bentuk, ukuran, tekstur, bau, rasa, warna dan ciri morfologis yang lain sehingga dapat dipisahkan berdasarkan kelompok-kelompok yang
sesuai. Analisis kuantitatif untuk mengetahui secara pasti kuantitas atau banyaknya komponen masing-masing penyusunnya. Analisis
kuantitatif ini dapat dilakukan secara sederhana dengan cara penimbangan masing-masing komponen, kemudian dihitung prosentasenya
terhadap bobot. Langkah pertama pada percobaan kali ini sampel jamu yang telah diperoleh akan ditimbang dalam bentuk sampel jamu
campuran. Menggunakan timbangan digital, wadah yang digunakan untuk menimbang sampel jamu ditimbang terlebih dahulu dan
diperoleh bobot wadah. Setelah itu timbang sampel jamu diatas wadah dan diperoleh bobot wadah+bobot sampel. Bobot sampel diperoleh
dari hasil pengurangan antara bobot wadah+bobot sampel dikurangi dengan bobot wadah yang telah ditimbang pada awal percobaan.
Bobot sampel campuran telah diperoleh. Pada sampel jamu yang dibeli pada percobaan kali ini dengan bobot wadah 1 g, bobot wadah +
bobot sampel 14 g, berat sampel 37g.
Proses penimbangan sampel jamu campuran merupakan analisis kuantitatif. Setelah dilakukan penimbangan sampel campuran, sampel
jamu tersebut akan dipisahkan satu persatu berdasarkan jenis dan bentuk simplisia nya. pada saat pemisahan simplisia dapat menggunakan
bantuan pinsen dan tangan. Hasil yang diperoleh terdapat 5 simplisia terdiri sampel, kayu secang, kayu manis, kayu manis, jahe, kapulaga
dan cengkeh. Pemisahan simplisia ini merupakan analisis kualitatif dari simplisa tsb.
Setelah di timbang lakukan perhitungan untuk analisis kuantitatif.
Di peroleh hasil prosentase, 0,8 % kayu secang dan seterusnya yang tertera pada tabel
4. Kesimpulan
Analisis kualitatif harus mampu mengidentifikasi kembali simplisia dalam ramuan jamu. Seperti memgelompokan simplisia dan
menentukan jenis simplisia tersebut, analisis kuantitatif menetapkan jumlah simplisia tersebut satu persatu. Proses ini dilakukan
dengan menimbang jumlah simplisia yang terkandung dalam sampel simplisia, uji organoleptik dilakukan dengan mengamati bentuk,
rasa, bau, tekstur dan warna simplisia

5. EVALUASI
1. Apa yang dimaksud dengan simplisia?
Jawab : simplisia adalah bahan alami yang di peroleh dari tumbuh-tumbuhan
2. Apa ciri khas simplisia folium? Sebutkan 3 contoh simplisia folium.
Digitalis Folium (Daun digitalis)
a. Organolepis :
Warna hijau kehitaman, bau aromatik, rasa pahit
b. Makroskopik :
Daun coklat kehijauan, berserat kasar.
3. Apa ciri khas simplisia caulis? Sebutkan 3 contoh simplisia caulis.
Curcuma domestica Rhizoma 
a. Organolepis
Warna oranye kekuningan, dengan bau khas aromatik dan rasa agak hambar. 
b. Makroskopik: 
Kuning (Oranye cerah) pada bagian dalam, coklat pucat pada bagian luar, bentuknya bulat agak lonjong. 
c. Mikroskopik: Anatomi jaringan ini mempunyai ciri khas yaitu adanya parenkim, gumpalan sel, dan rambut penutup. Anatomi jaringan yang
diamati praktikan meliputi pembuluh kayu, parenkim dan butir pati.
4. Apa ciri khas simplisia radix? Sebutkan 3 contoh simplisia radix.
etiveriae zizanioides Radix (Akar Wangi)
a. Organolepis : 
Warna coklat muda, bau khas aromatik, rasa tidak berasa. 
b. Makroskopik : 
Akar berupa serabut kecil dan agak panjang berwarna coklat pucat kekuningan. 
c. Mikroskopik : 
Anatomi jaringan yang teramati yaitu parenkim, butir pati, parenkim sel minyak, dan serabut sklerenkim.

5. Apa ciri khas simplisia fructus? Sebutkan 3 contoh simplisia fructus.


Capsici frutescentis fructus (buah cabe rawit)
6. Apa ciri khas simplisia rhizome? Sebutkan 3 contoh simplisia rhizome.
Contohnya temulawal, kunyit dan jahe

6. DAFTAR PUSTAKA

 Apoteker Peduli: Ciri Makroskopik dan Mikroskopik Simplisia (I) (ilmu-kefarmasian.blogspot.com)


 Depkes RI, Materia Mediaka jilid I-VI II
 Depkes RI, 2008, Farmakope Herbal Indonesia, edisi I III.
8. LAMPIRAN
Cari produk jamu yg sejenis ini ya, yg harganya murah saja.

Anda mungkin juga menyukai