P4
DETERMINASI DAN ANALISIS KUALITATIF DAN KUANTITATIF CAMPURAN SIMPLISIA
- ALAT
a. Buku Flora
b. Buku FHI dan MMI
c. Loope (kaca pembesar)
d. Kamera/HP
e. Pisau silet
f. Kantong plastic
g. Kertas putih
h. Pinset
i. Timbangan
j. Lampu putih
- BAHAN
a. Jahe
b. Kayu manis
c. Kayu secang
2. ANALISIS CAMPURAN SIMPLISIA
Timbang sampel Pisahkan berdasarkan persamaan morfologi dan organoleptis nya Timbang masing masing komponen penyusun
Identifikasi masing masing komponen Hitung masing masing komponen penyusun
2. Data penimbangan sampel
Berat wadah = 1g
Berat sampel = 37 g
Nama simplisia (1-5) Kayu secang Kayu manis Jahe Kapulaga Cengkeh
a. Berat wadah 1g 1g 1g 1g 1g
b. Berat 4g 5g 12 g 7,4 g 4,5 g
wadah+simplisia
c. Berat simplisia (b-a) 3g 8g 11 g 6g 3g
Prosentase 0,08% 0,21% 0,59% 0,16% 0,08%
e. Simplisia 5 (cengkeh)
Prosentase (%) = 3 g / 37g x 100 %
= 0,08 %
3. Pembahasan
Pada percobaan kali melakukan analisis kualitatif dan kuantitatif dari campuran simplisia. Simplisia adalah bahan alamiah yang
dipergunakan sebagai obat yang belum mengalami pengolahan apapun juga dan kecuali dikatakan lain, berupa bahan yang telah
dikeringkan. Simplisia yang diamati diperoleh dari sampel jamu yang dapat dibeli ditoko obat tradisional, pasar ataupun apotek. Sampel
jamu tersebut akan diamati atau dianalisis secara kualitatif dan kuantitatif. Analisis kualitatif untuk untuk obat tradisional yang berupa
campuran simplisia utuh dapat dilakukan dengan cara organoleptis atau makroskopis dan mikroskopis. Secara makroskopis dapat diamati
bentuk, ukuran, tekstur, bau, rasa, warna dan ciri morfologis yang lain sehingga dapat dipisahkan berdasarkan kelompok-kelompok yang
sesuai. Analisis kuantitatif untuk mengetahui secara pasti kuantitas atau banyaknya komponen masing-masing penyusunnya. Analisis
kuantitatif ini dapat dilakukan secara sederhana dengan cara penimbangan masing-masing komponen, kemudian dihitung prosentasenya
terhadap bobot. Langkah pertama pada percobaan kali ini sampel jamu yang telah diperoleh akan ditimbang dalam bentuk sampel jamu
campuran. Menggunakan timbangan digital, wadah yang digunakan untuk menimbang sampel jamu ditimbang terlebih dahulu dan
diperoleh bobot wadah. Setelah itu timbang sampel jamu diatas wadah dan diperoleh bobot wadah+bobot sampel. Bobot sampel diperoleh
dari hasil pengurangan antara bobot wadah+bobot sampel dikurangi dengan bobot wadah yang telah ditimbang pada awal percobaan.
Bobot sampel campuran telah diperoleh. Pada sampel jamu yang dibeli pada percobaan kali ini dengan bobot wadah 1 g, bobot wadah +
bobot sampel 14 g, berat sampel 37g.
Proses penimbangan sampel jamu campuran merupakan analisis kuantitatif. Setelah dilakukan penimbangan sampel campuran, sampel
jamu tersebut akan dipisahkan satu persatu berdasarkan jenis dan bentuk simplisia nya. pada saat pemisahan simplisia dapat menggunakan
bantuan pinsen dan tangan. Hasil yang diperoleh terdapat 5 simplisia terdiri sampel, kayu secang, kayu manis, kayu manis, jahe, kapulaga
dan cengkeh. Pemisahan simplisia ini merupakan analisis kualitatif dari simplisa tsb.
Setelah di timbang lakukan perhitungan untuk analisis kuantitatif.
Di peroleh hasil prosentase, 0,8 % kayu secang dan seterusnya yang tertera pada tabel
4. Kesimpulan
Analisis kualitatif harus mampu mengidentifikasi kembali simplisia dalam ramuan jamu. Seperti memgelompokan simplisia dan
menentukan jenis simplisia tersebut, analisis kuantitatif menetapkan jumlah simplisia tersebut satu persatu. Proses ini dilakukan
dengan menimbang jumlah simplisia yang terkandung dalam sampel simplisia, uji organoleptik dilakukan dengan mengamati bentuk,
rasa, bau, tekstur dan warna simplisia
5. EVALUASI
1. Apa yang dimaksud dengan simplisia?
Jawab : simplisia adalah bahan alami yang di peroleh dari tumbuh-tumbuhan
2. Apa ciri khas simplisia folium? Sebutkan 3 contoh simplisia folium.
Digitalis Folium (Daun digitalis)
a. Organolepis :
Warna hijau kehitaman, bau aromatik, rasa pahit
b. Makroskopik :
Daun coklat kehijauan, berserat kasar.
3. Apa ciri khas simplisia caulis? Sebutkan 3 contoh simplisia caulis.
Curcuma domestica Rhizoma
a. Organolepis
Warna oranye kekuningan, dengan bau khas aromatik dan rasa agak hambar.
b. Makroskopik:
Kuning (Oranye cerah) pada bagian dalam, coklat pucat pada bagian luar, bentuknya bulat agak lonjong.
c. Mikroskopik: Anatomi jaringan ini mempunyai ciri khas yaitu adanya parenkim, gumpalan sel, dan rambut penutup. Anatomi jaringan yang
diamati praktikan meliputi pembuluh kayu, parenkim dan butir pati.
4. Apa ciri khas simplisia radix? Sebutkan 3 contoh simplisia radix.
etiveriae zizanioides Radix (Akar Wangi)
a. Organolepis :
Warna coklat muda, bau khas aromatik, rasa tidak berasa.
b. Makroskopik :
Akar berupa serabut kecil dan agak panjang berwarna coklat pucat kekuningan.
c. Mikroskopik :
Anatomi jaringan yang teramati yaitu parenkim, butir pati, parenkim sel minyak, dan serabut sklerenkim.
6. DAFTAR PUSTAKA