Anda di halaman 1dari 3

ARSIP STATIS DAN ARSIP DINAMIS

oleh Kelompok 3:
Muhammad Agung Prastio (220110301017)
Jihan Putri Rizkia Maharani (220110301038)
Nada Najibah (220110301072)
Muhammad Abdul Adhim Assiddiqi (220110301078)

Arsip dan Sumber Sejarah / Kelas B


Program Studi Ilmu Sejarah, Fakultas Budaya, Universitas Jember

Menurut UU Nomor 43 Tahun 2009 Tentang Kearsipan, Arsip merupakan rekaman


peristiwa atau kegiatan dalam berbagai bentuk sebagai media untuk menyesuaikan
perkembangan teknologi informasi dan komunikasi yang dibuat serta diterima suatu lembaga
negara, daerah, pendidikan, perusahaan, organisasi politik, organisasi kemasyarakatan,
maupun perseorangan dalam berkehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara.
Berikut merupakan jenis-jenis arsip:
A. ARSIP STATIS
Arsip statis memiliki waktu retensi dengan keterangan di permanenkan atau telah
diverifikasi baik secara langsung maupun tidak langsung oleh lembaga kearsipan. Arsip
statistik identitas sebagai arsip permanen yaitu arsip yang memiliki nilai berkelanjutan
(continuing value) dan arsip dengan ketentuan hukum yang tidak boleh dimusnahkan.

Arsip statis dikelola oleh Arsip Nasional Republik Indonesia merupakan arsip yang
nilai gunanya telah diserahkan oleh pencipta arsip yaitu
kementerian/lembaga/BUMN/organisasi masyarakat/organisasi politik/perorangan.
Pengelolaan arsip statis telah melalui serangkaian tahapan agar dapat diakses oleh publik antara
lain, sebagai berikut:

1. Akuisisi arsip statis merupakan proses penambahan pengetahuan arsip statis di lembaga
kearsipan dengan menyerahkan arsip statis dan hak mengelola dari pencipta arsip di
kelembagaan arsip.
2. Pengolahan arsip untuk mempertahankan konteks penciptaan arsip statis yang dikelola
berdasarkan prinsip asal usul (principal of provenance) dan prinsip aturan asli (prinsipal of
original order). Prinsip asal usul sebagai asas yang dilakukan untuk menjaga arsip tetap
terkelola dalam satu kesatuan pencipta arsip (provenance), tidak dicampur dengan arsip
yang berasal dari pencipta arsip lain sehingga arsip dapat melekat pada konteks
penciptaannya.
3. Preservasi arsip atau pemeliharaan arsip untuk menjamin keamanan dan keselamatan serta
kelestarian arsip statis.
4. Layanan akses pemanfaatan arsip untuk ketersediaan arsip sebagai hasil dari kewenangan
hukum dan otorisasi legal serta keberadaan sarana untuk membantu dan mempermudah
penemuan serta pemanfaatan arsip.

B. ARSIP DINAMIS
Arsip dinamis sebagai arsip yang berfungsi secara langsung dalam kegiatan pencipta
arsip yang disimpan selama jangka waktu tertentu. Sedangkan pengelolaan arsip dinamis
merupakan proses pengendalian suatu arsip secara efisien dan sistematis yang meliputi
penciptaan, penggunaan, pemeliharaan, serta penyusutan arsip.
Pengelolaan arsip dinamis meliputi:
1. Arsip Vital sebagai persyaratan dasar bagi kelangsungan operasional pencipta arsip, tidak
dapat diperbarui dan tidak tergantikan apabila rusak atau hilang.
2. Arsip Aktif sebagai arsip dengan frekuensi penggunaan yang tinggi dan terus-menerus.
3. Arsip Inaktif sebagai arsip dengan frekuensi penggunaan yang telah menurun.

Sedangkan, pengelolaan arsip dinamis pada lembaga negara, pemerintah daerah,


perguruan tinggi negeri, serta BUMN atau BUMD dilaksanakan dalam suatu sistem kearsipan
nasional. Selain itu, setiap organisasi atau lembaga swasta memiliki dokumentasi atau arsip
yang dikelola sendiri oleh lembaga itu sendiri.
Referensi
Departemen Pendidikan Nasional. (2008). Kamus Besar Bahasa Indonesia. (edisi ke-4).
Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.
Peraturan Pemerintah Nomor 28 Tahun 2012 tentang Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 43
Tahun 2009 tentang Kearsipan.
Darminto, Dadang Eko. (2013). Mengenal Arsip Statis dan Arsip Dinamis. Kalimantan Timur
dan Utara: Kanwil DJKN Kalimantan Timur dan Utara.
https://www.anri.go.id/sekitar-arsip/arsip-statis, 23 Maret 2023, anri.go.id.
https://www.anri.go.id/sekitar-arsip/arsip-dinamis, 23 Maret 2023, anri.go.id.

Anda mungkin juga menyukai