Anda di halaman 1dari 3

Khadijah Binti Khuwailid

Ummul Mukminin Pertama dan Wazir, Penolong Nabi.

"Demi Allah, Ia tidak memberiku pengganti yang lebih baik darinya. Ia beriman kepadaku kala orang-
orang ingkar kepadaku. Ia membenarkanku kala orang-orang mendustakanku. Ia membantuku dengan
hartanya kala orang-orang tidak memberiku. Dan Allah memberiku anak-anak darinya kala Ia tidak
memberiku anak-anak dari wanita-wanita lain."

Khadijah Binti Khuwailid merupakan sosok orang yang mulia, baik ketika beliau belum menjadi istri
Rasulullah maupun setelahnya.

Nasab Khadijah Binti Khuwailid

Khadijah Binti Khuwailid Bin Asad Bin Abdul Uzza Bin Qushai.

Keutamaan Khadijah Binti Al Khuwailid

1. Wanita Pertama yang masuk Islam

2. Orang yang sangat taat kepada Allah dan Rasul-Nya.

3. Terlahir dari Nasab yang Mulia

4. Menginfakan seluruh hartanya untuk menyebarkan agama Allah (membantu dakwah Rasulullah)

5. Mendapat salam dari Malaikat Jibril

6. Di bangunkan Allah rumah di syurga dari Permata

7. Orang yang paling suka membantu orang yang membutuhkan. Memberi makan orang miskin,
membebaskan anak-anak yang ingin di kubur hidup-hidup.

8. Ikhlas melakukan segala hal untuk agama Allah swt.

Wafat Khadijah

Khadijah Binti Khuwailid Wafat

Tahun wafatnya Khadijah di kenal dengan tahun a'mul huzn atau tahun duka cita. Beliau wafat tiga
tahun sebelum hijrah
Saudah Binti Zam'ah
Saudah Binti Zam'ah sosok seorang perempuan yang begitu mencintai Allah SWT dan Rasul-Nya.

Beliau termasuk golongan orang-orang yang meninggalkan harta benda dan berhijrah ke Habasyah
untuk menyelamatkan agamanya dari kaum kafir quraisy.

Sebelum menikah dengan Rasulullah SAW, Saudah Binti Zam'ah menikah dengan Sakran Bin Amr.
Namun suami beliau sakit ketika telah sampai di Habasyah hingga akhirnya meninggal, sehingga Saudah
Binti Zam'ah menjadi Janda.

Nama dan Nasab

Saudah Binti Zam'ah Bin Qais Bin Abdu Syam Bin Abdu Wudd Al Amiriyah.

Ibu Saudah bernama Syumus Binti Qais bin Zaid Bin Amr, dari Bani An-Najjar.

Keutamaan Saudah Binti Zam'ah

1. Saudah Binti Zam'ah Meriwayatkan beberapa hadist yang kemudian di riwayatkan lagi oleh para i…

Aisyah Binti Abu Bakar Ash Shiddiq


Nasab

Aisyah Binti Abu Bakar Bin Abu Quhafah Bin Amir Bin Amr Bin Ka'ab Bin Sa'ad Bin Taim Bin Murrah.

Ibu Aisyah : Ummu Ruman Binti Umair Bin Amir dari Bani Harits Bin Ghanam Bin Kinanah.

Keutamaan Aisyah

1. Seseorang yang sangat senang belajar (haus akan ilmu) sehingga beliau menjadi perempuan
periwayat hadist terbanyak.

Hisyam bin Urwah meriwayatkan hadis dari ayahnya. Dia mengatakan: “Sungguh aku telah banyak
belajar dari ‘Aisyah. Belum pernah aku melihat seorang pun yang lebih pandai daripada ‘Aisyah tentang
ayat-ayat Al-Qur’an yang sudah diturunkan, hukum fardhu dan sunnah, syair, permasalahan yang
ditanyakan kepadanya, hari-hari yang digunakan di tanah Arab, nasab, hukum, serta pengobatan."

2. Pribadi yang tegas dalam menegakan hukum Allah

3. Dermawan, Aisyah Binti Abu Bakar pernah menerima uang sebanyak 100.000 dirham namun beliau
bagi-bagikan tanpa ada satu dirhampun yang tertinggal.

Wafat

‘Aisyah .ra meninggal pada malam selasa, tanggal 17 Ramadhan setelah shalat witir, pada tahun 58
Hijriyah.
Hafshah Perempuan Sholihah Penjaga Alquran
Nama dan Nasabnya

Hafshah binti Umar bin al-Khattab bin Nufail bin Abdul Uzza bin Riyah bin Adi bin Ka’ab bin Luay
radhiallahu ‘anha. Ia dilahirkan pada 18 tahun sebelum hijrah dan wafat pada 45 H. Bersamaan dengan
604-665 M. Ibunya adalah Zainab binti Mazh’un bin Hubaib bin Wahb.

Hafshah lahir saat orang-orang Quraisy membangun Baitullah. Dan ia merupakan anak sulung dari Umar
bin al-Khattab. Artinya, ia lebih tua dari Abdullah bin Umar. Hafshah lahir delapan belas tahun sebelum
hijrah (al-Mubarakfury: ar-Rahiq al-Makhtum, Hal 70-71).

Keutamaan Hafshah

Syifa binti Abdullah berkata, “Rasulullah datang menemuiku, saat itu aku sedang bersama Hafshah.
Beliau berkata padaku, ‘Tidakkah kau ajarkan padanya meruqyah penyakit an-namlah. Sebagaimana kau
mengajarinya menulis’.” (HR Abu Dawud dalam Kitab ath-Thib 3887. Ahmad 27140. Dan dishahihkan
oleh al-Albani dalam as-Silsilah ash-Shahihah 178).

Penyakit namlah adalah luka di bagian sisi yang mengeluarkan darah. Rasa sakitnya seperti sengatan
semut.

Dalam hadits ini terdapat pesan yang jelas bahwa Hafshah radhiallahu ‘anha adalah seorang wanita yang
tidak buta huruf. Ia bisa menulis. Suatu keahlian yang jarang sekali dimiliki oleh wanita kala itu.
Keahliannya ini sangat bermanfaat untuk mencatat wahyu yang turun dari langit. Dari sini kita
mengetahui mengapa Hafshah dijuluki Hirasah al-Quran (seorang wanita penjaga Alquran). Ia juga
seorang ulama wanita di generasi pertama Islam. Banyak orang bertanya padanya tentang
permasalahan agama

- Hafshah dikenal sangat cerdas karena ia diajarkan khusus oleh Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam,
sampai ia mahir dalam kitabah (penulisan) karena diajarkan oleh Asy-Syifa’ binti ‘Abdillah.

- Hafshah dikenal rajin beribadah, rajin shalat malam dan rajin berpuasa di siang harinya.

- Sepeninggal Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam, Hafshah tetap dikenal rajin dalam ibadah termasuk juga
rajin bersedekah pada fakir miskin yang membutuhkan. Ia juga sering jadi tempat bertanya para sahabat
lainnya. Al-Qur’an yang telah dikumpulkan berawal dari masa Abu Bakr, lalu berpindah pada Umar. Lalu
setelah bapaknya wafat, Al-Qur’an tersebut berpindah pada Hafshah.

Wafat

Hafshah meninggal dunia tahun 41 Hijriyah, sebagaimana dikatakan oleh Imam Adz-Dzahabi.

Anda mungkin juga menyukai