Anda di halaman 1dari 6

ILMU BAYAN

Resume

Diajukan untuk memenuhi Tugas Mandiri mata kuliah Balaghoh


Dosen Pengampu : Rizki Abdurrahman, M.Pd.

Disusun Oleh :

Hubban Muzaky Romadan

NIM :20.01.011

SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM (STAI) AL-HIDAYAH

TASIKMALAYA

2023
RESUME ILMU BAYAN

A. Pengertian Ilmu Bayan


Ilmu bayan adalah ilmu yang mengungkapkan makna sesuatu perkataan dengan cara yang
berbeda-beda.
Diantara metode ilmu Bayan adalah : Tasybih (penyerupaan), Isti’arah (Metafora),
Majazul Mursal, Kinayah. Contohnya seperti ketika mensifati seorang laki-laki yang
mulia, dengan

1. Uslub secara langsung ‫رجل جواد كريم‬


2. Tasybih ‫رجل كالبحر‬
3. Isti’arah ‫رجل حاتم الطائي‬
4. Majaz Mursal ‫رجل كثير األيادي على محبيه‬
5. Kinayah ‫رجل داره مأهولة عامرة‬

B. Tasybih
Tasybih adalah bersekutunya suatu perkara dengan perkara lain, atau lebih dengan salah
satu alat Tasybih.

 Rukun Tasybih adalah :


1. Yang menyerupai
2. Yang di serupai
3. Sisi yang serupa
4. Alat penyerupaan
Terkadang semua Rukun Tasybih ini berkumpul, namun terkadang di buang sebagiannya

 Macam-macam metode Tasybih dari segi terindra atau tidak


1. Keduanya terindra
2. Keduanya tidak terindra
3. Yang menyerupai terindra sedangkan yang di serupai tidak terindra
4. Yang menyerupai tidak terindra dan yang di serupai terindra.

 Macam-macam metode Tasybih dari segi Tarkib atau tidaknya


1. Keduanya mufrad (bukan takrib)
2. Keduanya tarkib
3. Yang menyerupai mufrad sedangkan yang di serupai takrib
4. Yang menyerupai takrib sedangkan yang di serupai mufrad

 Macam-macam metode Tasybih dari segi jumlahnya


1. Tasybih yang menempel
2. Tasybih yang terpisah
3. Tasybih yang berbilang namun sama sifatnya
4. Tasybih yang di sifati dengan banyak sifat

 Macam-macam Tasybih dari segi sisi keserupaannya


1. Menyerupakan satu lafaz dengan satu sifat sesuatu
2. Menyerupakan satu lafaz dengan satu sifat yang di miliki oleh beberapa benda

 Macam-macam Tasybih dari segi di sebutkannya rukun-rukun tasybih atau tidak


1. Tasybih terperinci
2. Tasybih global
3. Tasybih mursal
4. Tasybih muakkad
5. Tasybih mendalam

 Macam-macam Tasybih dari segi jelas atau tidaknya


1. Tasybih yang jelas
2. Tasybih yang dominan (yang terkandung di dalamnya)

 Di antara tujuan Tasybih di antaranya adalah:


1. Memperindah yang di serupakan
2. Memperburuk yang di serupakan
3. Menjelaskan ada kemungkinan keserupaan
4. Menjelaskan keadaan yang di serupakan
5. Mengulang-ulang keadaan yang di serupakan
6. Menjelaskan kadar keadaannya

 Di antara faedah Tasybih adalah


1. Memperjelas pemikiran dan memperkuat makna
2. Di dalamnya terdapat keindahan fana, menggambarkan kehidupan,
menampakkan hal maknawi dalam bentuk yang tergambar oleh indra.

C. Hakikat dan Majaz.

Hakikat adalah : Menggunakan lafadz pada maknanya yang hakiki.


Majas adalah : Menggunakan suatu lafaz bukan pada maknanya yang hakiki
karena terdapat keterkaitan dalam makna dan adanya qorinah yang
melarang untuk memaknainya secara hakiki,

Majas memiliki beberapa macam, di antaranya:


1. Majas Aqli
Majas Aqli adalah : menyandarkan fiil atau kata yang memiliki makna fiil kepada
selainnya karena terdapat keterkaitan dalam makna dan adanya qorinah yang melarang
untuk memaknainya secara hakiki, dan ini tidak terjadi kecuali dalam susunan kalimat.
Contoh : (‫ )انبت الربيع الزرع‬musim semi telah menumbuhkan tanaman
Hubungannya:
a. Sababiyah
b. Zamaniyyah
c. Makaniyyah
d. Masdariyyah
e. Mafuliyah

2. Majas Lughawi
Majas Lughawi adalah menggunakan lafadz pada selain makna sebenarnya karena
terdapat keterkaitan dalam makna dan adanya qorinah yang melarang untuk
memaknainya secara hakiki.
Di antara macamnya
a. Majas Isti’arah
Majas Isti’arah adalah : menggunakan lafadz bukan pada maknanya yang hakiki
karena terdapat keterkaitan yang serupa, bersamaan adanya qorinah yang melarang
untuk memaknainya secara hakiki.
 Macam Isti’arah dari segi di sebutkan atau tidak sisi Tasybihnya.
1. Tashrihiyyah.
Yakni di jelaskan di dalamnya dengan lafaz yang di serupakan, dan
menghilangkan kata yang serupa.
Contoh : (‫)بحرا يتصّدق على الفقراء رأيت‬
aku melihat laut bersedekah kepada orang-orang fakir

2. Makaniyyah.
Yakni membuang kata yang di serupakan, dan di isyaratkan padanya dengan
lafadz lain yang merupakan kelazimannya.
Contoh : tentara kami menerkam musuh (‫)جنودنا يفرتسون األعداء‬

 Macam Isti’arah dari segi lafaznya


1. Asliyyah
2. Tabiyyah

 Macam Isti’arah dari segi kecondongannya


1. Isti’arah murosysyahah
2. Isti’arah mujarrodah
3. Isti’arah mutlak

 Macam Isti’arah dari segi tarkib atau tidaknya


1. Isti’arah mufrod
2. Isti’arah tamsiliyyah

 Faidah Isti’arah
1. Meringkas dan memberikan banyak makna pada suatu lafaz dengan mudah.
2. Memberikan sifat bergerak dan hidup kepada benda mati dan benda
maknawi, karnanya ini lebih mendalam di banding Tasybih.

b. Majas Mursal
Majas Mursal adalah : penggunaan suatu kata namun bukan pada maknanya yang
hakiki karena terdapat keterkaitan yang tidak ada unsur keserupaan, bersamaan
adanya qorinah yang menghalangi untuk memaknainya dengan makna hakiki.

 Keterkaitannya
1. Sababiyyah (keterkaitan sebab)
2. Musabbabiyah (keterkaitan musabbab)
3. Kulliyyah (keterkaitan keseluruhan)
4. Juziyyah ( keterkaitan sebagian)
5. Mahalliyyah (keterkaitan tempat)
6. Haliyyah (keterkaitan keadaan)
7. Dari apa yang telah terjadi
8. Dari apa yang akan terjadi
9. Aliyyah (keterkaitan alat)

 Faedahnya
1. Meringkas perkataan
2. Perkataan yang dalam dan berpengaruh kuat
3. Penggunaan uslub yang bermacam-macam dan meluasnya makna

D. Kinayah
Kinayah adalah : menggunakan lafaz bukan pada maknanya yang asli namun juga bisa di
maksudkan pada maknanya yang asli.

 Perbedaan Kinayah dan Majaz


Perbedaan antara keduanya adalah, Kinayah membolehkan untuk memaksudkannya
kepada makna yang asli karna tidak adanya qorinah yang menghalangi dari
maknanya, berbeda dengan Majaz.

 Macam Kinayah
1. Kinayah dari sifat.
Yakni menyebutkan yang di sifati namun maksudnya sifat
2. Kinayah dari mausuf.
Yakni menyebutkan sifat, namun yang di maksud yang di sifati.
3. Kinayah dari nisbah.
Yakni di sebutkan sifat dan mausuf, namun yang di maksud nisbahnya.
4. Kinayah Ta’ridh.
Yakni memutlakkan kalimat namun yang di maksud adalah makna akhir yang di
fahami dari konteks

 Faedah Kinayah
1. Menggambarkan makna dalam bentuk yang dapat di indra
2. Memunculkan makna yang banyak dengan lafaz yang sedikit
3. Perantara untuk mengungkapkan berbagai hal yang tidak ingin di jelaskan secara
rinci.

Anda mungkin juga menyukai