PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
manusia. Dalam sejarah umat manusia, hampir tidak ada kelompok manusia
peningkatan kualitas.1
menentukan berhasil tidaknya ialah seorang guru. Oleh karena itu guru
guru memiliki peran yang baik, maka pendidikan yang diperoleh akan baik
juga. Sebaliknya jika guru memiliki peran yang semakin hari semakin
1
Hujair AH dan Sanaky, Paradigma Pendidikan Islam Membangun Masyarakat Madani
Indonesia (Yogyakarta : Safira Insania Press, 2010), hal. 4
1
2
pembelajaran yang tepat. Maka dari itu, seorang guru seharusnya mempunyai
strategi yang dapat diterima peserta didik dengan mudah dan dapat dipahami
kemampuan yang dapat diterima oleh peserta didik sehingga proses belajar
tujuan yang telah ditetapkan dapat tercapai secara efektif dan efisien. Setiap
dari pendidik maupun dari peserta didik. Dalam mata pelajaran Alquran hadits
pada kelas yang akan di ajar. Karena setiap kelas tentu memiliki strategi yang
tepat dalam mengajar. Serta guru mampu berperan penting dalam mengatasi
menggunakan strategi belajar yang tepat. Proses belajar yang baik tentu
MAN 2 Aceh Tengah. Dalam proses belajar mengajar pada mata pelajaran
yang digunakan oleh setiap guru tentu memiliki perbedaan sehingga mampu
4
yang tepat dan baik diterima oleh siswa tentu berdampak pada kondisi suasana
kurang tepat tentu akan berakibat kondisi ruangan yang jenuh. Sehingga guru
B. Rumusan Masalah
berikut :
5
1. Apa saja strategi yang dihadapi Guru PAI dalam mengatasi permasalahan
Tengah ?
C. Tujuan Penelitian
sebagai berikut :
Qur’an Hadist
D. Manfaat Penelitian
Adapun manfaat yang dapat diperoleh dari hasil penelitian ini adalah
sebagai berikut:
1. Manfaat Teoritis
6
penelitian selanjutnya.
2. Manfaat Praktis
a. Bagi Peneliti
b. Bagi Siswa
c. Bagi Sekolah
permasalahan.
BAB II
LANDASAN TEORI
1. Pengertian Strategi
Oleh karena itu kata strategi secara harfiah berarti “Seni dan Jenderal”.
Kata ini mengacu pada apa yang merupakan perhatian utama manajemen
waktu tertentu. Di dalam strategi yang baik terdapat kordinasi tim kerja,
2
Syafi’i Antonio, Bank Syariah dari Teori ke Praktek, Cet. 1 (Jakarta : Gema Insani,
2001), hal. 153-157
3
Fandi Tjiptono, Strategi Pemasaran, Cet. Ke-II (Yogyakarta : Andi, 2000) hal. 17
6
9
lain.4
Strategi yang penulis maksud dalam penelitian ini adalah pola yang
mencapai ketentuan yang akan di raih. Dalam hal ini strategi juga sangat
4
Setyo Soedrajat, Manajemen Pemasaran Jasa Bank (Jakarta : Ikral Mandiri Abadi,
1994), hal. 17
5
Wina Sanjaya, Strategi Pembelajaran berorientasi Standar Proses Pendidikan,
(Jakarta : Kencana, 2009), hal. 125
10
sebelumnya.
rencanakan sejak awal, hal ini guna untuk mencapai tujuan dari pada
ciri-ciri.
materi pelajaran diolah oleh siswa. Siswa yang aktif mencari dan
sejumlah siswa.
didalam proses belajar dan mengajar adalah tujuan yang ingin dicapai
6
Yatim Riyanto, Paradigma Baru Pembelajaran Sebagai Referensi bagi Guru/Pendidik
dalam Implementasi Pembelajaran yang Efektif dan Berkualitas (Jakarta : Kencana, 2010), hal.
136-138
13
dalam suatu proses kegiatan belajar dan pembelajaran tidak akan pernah
pembelajaran.
dituntut untuk dapat memahami lebih lanjut, jenis-jenis dari pada strategi
a. Pengertian Guru
undangan7
katakan bahwa pada setiap diri guru itu terletak tanggung jawab
kematangan tertentu.9
umum arti dari kata istilah guru/pendidik yang merupakan orang yang
7
Supardi, Kinerja Guru, (Jakarta : PT.Raja Grafindo Persada, 2013), hal.52-53
8
Sardiman, Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar (Jakarta : Raja Grafindo Persada,
2004), hal. 125
9
Sardiman, Interaksi Dan Motivasi Belajar Mengajar (Jakarta : PT.Raja Grafindo
Persada, 2011), hal. 125
15
didik tersebut secara utuh, namun hal ini juga didasarkan atas rasa
kasih sayang guru terhadap peserta didiknya. Dalam hal ini, guru tidak
usaha yang dijalankan oleh seseorang atau kelompok orang lain agar
menjadi dewasa atau mencapai tingkat hidup atau tingkat hidup atau
agar anaknya tumbuh dengan fisik yang sehat dan kepribadian serta
seorang yang tahu kepada seorang yang tidak tahu. Adapun istilah
lebih luas dari istilah “mu’allim” dan lebih relevan dengan konsep
pendidikan Islam.
oleh dua hal pertama karena kodrat, yaitu karena orang tua di takdirkan
Terjemahnya:
“Hai orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu dan
keluargamu dari api neraka yang bahan bakarnya adalah
manusia dan batu; penjaganya malaikat-malaikat yang kasar,
keras, dan tidak mendurhakai Allah terhadap apa yang diperintahkan-
Nya kepada mereka dan selalu mengerjakan apa
yang diperintahkan”.
yaitu ayah dan ibu; “anggota keluarga” dalam ayat ini adalah terutama
adalah pendidik pertama dan utama, maka inilah tugas orang tua
tersebut.12
12
Ahmad Tafsir, Ilmu pendidikan Islam (Bandung : PT.Remaja Rosdakarya, 2012),
hal. 119-120
18
akhlak serta nilai-nilai islam yang baik pada siswa yang kelak dapat
peserta didik tentang agama Islam sehingga menjadi manusia muslim yang
lebih tinggi. Oleh karena itu pendidikan agama Islam, baik makna maupun
nilai ini juga dalam rangka menuai keberhasilan hidup di dunia bagi anak
kelak.13
13
Abdul Majid dkk, Pendidikan Agama Islam ( PT Remaja Rosdakarya,2006), hal. 130
19
B. Pengertian Permasalahan
kamus bahasa Indonesia, kata problema berarti hal yang belum dapat
telah terjadi tetapi tidak diinginkan terjadi. Masalah juga merupakan suatu hal
yang belum dapat diselesaikan pada suatu objek, baik melalui beberapa
dipecahkan dengan kata lain berbagai masalah antara kenyataan dengan suatu
yang diharapkan dengan baik, agar tercapai hasil yang lebih maksimal.
1. Proses Pembelajaran
a. Pengertian pembelajaran
antara guru dan peserta didik. Prosesnya yaitu penyampaian pesan dari
Pesan yang akan disampaikan oleh guru kepada peserta didik adalah isi
1) Belajar
15
Oemar Hamalik, Kurikulum dan Pembelajaran, (Jakarta : Bumi Aksara, 1999), hal.57
16
Arief S. Sadiman, dkk., Media Pendidikan Pengertian, Pengembangan, dan
Pemanfaatannya (Jakarta : PT Raja Grafindo Persada, 2012), hal. 11-12
17
Daryanto, Belajar dan Mengajar (Bandung : Yrama Widya, 2010), hal. 2
21
2) Mengajar
mengatakan apa yang harus dilakukan oleh peserta didik, dan ada
mengajar yaitu materi yang diajarkan, guru dan peserta didik saling
18
Ratna Wilis Dahar, Teori-teori Belajar & Pembelajaran (Jakarta : Penerbit Erlangga,
2012), hlm. 2
19
Mursel & Nasution, Mengajar dengan Sukses (Jakarta : Bumi Aksara, 2008), hal. 9
22
pembelajaran, yaitu:
yang diajarkan
belajar mengajar
20
Hasibuan & Moedjiono, Proses Belajar Mengajar (Bandung : PT Remaja Rosdakarya,
2012), hal. 3
21
Syaiful Bahri Djamarah & Aswan Zain, Strategi Belajar Mengajar, (Jakarta: PT
Rineka Cipta, 2010), hal. 39-41
23
1) Tujuan
2) Bahan pelajaran
sebab itu, guru yang akan mengajar pasti memiliki dan menguasai
3) Kegiatan pembelajaran
tercapai.
4) Metode
5) Alat
tujuan, dan alat sebagai tujuan. Alat dapat dibagi menjadi dua,
yaitu alat dan alat bantu proses belajar mengajar. Alat berupa
video.
25
6) Sumber pelajaran
masyarakat
b) Perpustakaan
maju dan kehidupan yang mulia, sehingga terbentuk pribadi yang lebih
ajaran yang tertera dalam Qur’an dan Hadits, yang dilandasi oleh
peserta didiknya.
1. Pengertian Qur’an
benda) yang makna dengan Isim Maf’ul, artinya Matluw (yang dibaca).
yang berasal dari Allah SWT kepada Nabi Muhammad SAW dengan
23
Sayyid Quthub, Tafsir Fi Zhilalil Qur’an, (Terjemah), (Jakarta : Gema Insani
Press, 1999), hal. 85
27
umat manusia semua masa, bangsa dan lokasi. Al-Qur’an adalah kitab
Allah SWT yang terakhir setelah kitab taurat, zabur dan injil yang
diturunkan melalui para rasul. Hal ini juga senada dengan pendapat yang
kitab terdahulu sebelumnya. Sebutan ini menunjukkan pula fungsi dari al-
41:44.
seni. Dalam Al- Qur’an banyak diterangkan pula tentang kisah para
28
nabi dan umat terdahulu, baik umat yang taat melaksanakan perintah
Nya. Bagi kita, umat yang akan datang kemudian tentu harus pandai
dalam Al-Qur’an.
Muhammad SAW.
2. Pengertian Hadits
Hadits merupakan isim dari kata berasal dari tahdits, yang berarti
a. Al-jadid (sesuatu yang baru), lawan kata al-qadim (sesuatu yang lama).
29
واﺣﻮاﻟﻪﻪواﻓﻌﺎ ﻟ اﻗﻮاﻟﻪ ص م
tidak mungkin mereka sepakat untuk berdusta. (jumlah banyak itu) dari
awal sanad sampai akhirnya dengan syarat jumlah itu tidak kurang pada
3. Klasifikasi Hadits.
a. Hadits Mutawatir
b. Hadits Ahad.
24
Teungku Muhammad Hasbi Ash-Shiddieqy, Seajarah dan Pengantar Ilmu Hadits
(Semarang : PT. Pustaka Rizki Putra, 1999), hal.1
25
M. Ajaj Al-Khotib, Pokok-Pokok Ilmu Hadits (Jakarta : Gaya Media Pratama, 1998),
hal.271
30
Hadits mutawatir, baik perawinya itu satu, dua, tiga, empat, lima dan
ketetapannya.27
ditinjau dari Al-Qur’an dan Hadits, dan tujuan dari pembelajaran Al-
26
Munzier Suparta, Utang Ranuwijaya, Ilmu Hadits, cet, 2 (Jakarta : Raja Grafindo
Persada,1996), hal.92
27
H. Bisri Affandi, Dirasat Islamiyyah ilmu tafsir & Hadits (Bandung :CV Aneka Bahagia
Offset, 1993), hal.57
31
Qur’an, pembagian hadis ditinjau dari segi kuantitas dan kualitasnya, serta
di perpustakaan yang ada dilingkup IAIN Takengon dan d luar daerah, seperti
merupakan sumber hukum Islam. begitu pula dengan agama Islam. Sangat
Negeri 1 Kota Takengon penelitian ini juga membahas terkait kendala atau
1 Takengon
33
khusus bagi guru bidang studi Alquran Hadis, latar belakang sekolah
murid yang berbeda-beda dan sarana serta sumber belajar yang masih
BAB III
METODELOGI PENELITIAN
1. Lokasi penelitian
Aceh Tengah.
2. Waktu penelitian
Tabel
Waktu Penelitian Tahun 2022
Waktu
No Keterangan Januari Februari Maret
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
1 Persiapan
2 Merancang instrument
3 Pengumpulan Data
4 Analisis Data
5 Penulisan Laporan Penelitian
B. Jenis Penelitian
induktif.29
29
Sedarmayanti, Penelitian, (Bandung: Mandar Maju,2011), hal.200
28
35
dalam penelitian ini adalah mengetahui Apa saja permasalahan yang di hadapi
Ketiga, metode ini lebih peka dan lebih dapat menyesuaikan diri dengan
yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari
C. Sumber Data
validitas suatu penelitian. Yang dimaksud sumber data adalah subjek dari
disajikan dalam skripsi sebagai usaha gabungan antara dari apa yang dilihat
30
Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik, (Jakarta: PT
RinekaCipta, 2010), hal. 172
36
dan apa yang didengar, yang kemudian dicatat secara rinci tanpa ada sesuatu
yang ditinggalkan sedikitpun, juga agar data-data yang ada menjadi valid
secara holistik dan dengan cara deskripsi dalam bentuk kata-kata dan
peristilahannya.
yaitu:
1). Studi kasus dapat menyajikan pandangan dari subjek yang diteliti
31
Lexy J. Moleong, Metodologi Penelitian Kualitatif (Bandung : Remaja Rosdakarya, 2010), hal.6
37
lain. Data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu data yang
yang diambil dalam penelitian ini adalah sumber data utama yang
orang lain atau dokumentasi. Adapun data sekunder dalam hal ini
32
Deddy Mulyana, Metodologi Penelitian Kualitatif, (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya,
2010), hal. 201
38
dokumentasi.
dari hasil wawancara kepada guru Qur’an Hadist, Dan peneliti juga
Hadist.
Pengumpulan data tidak lain suatu proses pengadaan data untuk keperluan
a. Observasi (Pengamatan)
33
Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktis ( Jakarta : Reneka
Cipta, 2002),hal. 109
39
dari tempat atau lokasi penelitian yang terkait dengan Guru PAI dalam
b. Wawancara (Interview)
informasi”.
34
Sukandarrumidi, Metodologi Penelitian, (Yogyakarta: Gajah Mada University Press,
2006), hal. 72
35
Nazir, Metode Penelitian, (Jakarta: Ghalia Indonesia, 1983), hal. 234
40
Tengah, Siswa MAN 2 Aceh Tengah, serta sumber data lain terkait
dengan:
c. Dokumentasi
data berupa catatan, transkrip, buku, agenda, dan sebagainya. Hal ini
diteliti.36
dengan yang lainnya. Dalam hal ini bertujuan agar data yang
pembelajaran.
36
Wjs.Po erwadarminta, Kamus Umum Bahasa Indonesia, (Jakarta: Balai Pustaka, 2006),
hal. 742
42
ini melalui pertanyaan yaitu, dengan guru Qur’an Hadist berjumlah 2 guru,
F. Analisa Data
dengan menelaah seluruh data yang sudah tersedia dari berbagai sumber yaitu
reduksi data yaitu data – data yang diperoleh di lapangan dirangkum dengan
memilih hal-hal yang pokok serta disusun lebih sistematis sehinga mudah
dikendalikan.
mana data dianalisis dengan metode deskriptif analisis non statistik yang
meliputi cara berfikir induktif, yaitu penulis berangkat dari pengetahuan yang
37
Winarno surahmad,pengantar penelitian ilmiah (Bandung : Tarsito,1998), hal. 100