Anda di halaman 1dari 35

MAKALAH

Pendekatan Pembelajaran Berorintasi Aktivitas Siswa (PBAS)

Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah “Strategi Pembelajaran Matematika”

Dosen Pengampu: Dian Devita Yohanie, M.Pd

Oleh:

1. Ahmad Nur Auliya’ 2015010021


2. Nova Tya Tri Ivanka 2015010014

MAKALAH

Pendekatan Pembelajaran Berorintasi Aktivitas Siswa (PBAS)

Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah “Strategi Pembelajaran Matematika”

Dosen Pengampu: Dian Devita Yohanie, M.Pd

i
Oleh:

1. Ahmad Nur Auliya’ 2015010021


2. Nova Tya Tri Ivanka 2015010014

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, karena berkat rahmat
dan hidayah-Nya kami bisa menyusun makalah tentang " Laporan Hasil Penelitian
Strategi Pembelajaran Berbasis Aktivitas Siswa”.

Keberhasilan penulisan makalah tidak lepas dari bantuan banyak pihak


yang telah membantu sehingga makalah ini dapat penyusun selesaikan. Untuk itu,
penyusun mengucapkan banyak terimakasih kepada semua pihak yang telah
membantu selama proses penyusunan makalah ini.

Penyusun menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini masih belum


sempurna. Untuk itu, saran dan kritik membangun sangat diharapkan oleh
penyusun demi perbaikan makalah ini.

Mudah – mudahan, makalah kami ini dapat berguna untuk khalayak umum
terutama untuk memberi wawasan tentang " Laporan Hasil Penelitian Strategi
Pembelajaran Berbasis Aktivitas Siswa”.

ii
Kediri,20 September 2021

Penulis

iii
BAB 1

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Wawancara

Saat ini, dapat kita lihat bahwa siswa di berbagai jenjang pendidikan baik
dari Sekolah Dasar sampai Perguruan Tinggi menganggap bahwa pelajaran
matematika itu sulit untuk dimengerti. Bahkan mereka menganggap pelajaran
matematika adalah sebuah “Hantu” yang mengerikan sehingga membuat mereka
menghindar dari pelajaran matematika. Mengapa hal ini terjadi? Salah satu
penyebabnya adalah para siswa tersebut sudah takut sebelum mencoba. Tanpa
adanya niat ataupun kemampuan dalam mempelajari matematika, mereka akan
terus-menerus menghindari bahkan tak mau lagi mendengarkan materi yang
dibahas dalam pelajaran matematika tersebut. Penyebab lainnya yang membuat
pelajaran matematika menjadi sulit dimengerti adalah bahwa pelajaran
matematika yang mereka terima ketika belajar disekolah, kurang begitu menarik,
kebanyakan materi yang disampaikan oleh guru jauh dari permasalahan sehari-
sehari dalam kehidupan nyata, sehingga terkesan matematika hanyalah abstrak
belaka dan membosankan.

Hal inilah yang menjadi salah satu permasalahan mengapa matematika


sulit dimengerti oleh siswa, khususnya siswa SMA. Citra matematika dimata
siswa menjadi tidak baik, mereka lebih tertarik kepada pelajaran yang umumnya
memuat materi yang menarik, yang sesuai dengan kehidupan nyata. Sehingga
peran siswa dalam kegiatan belajar mengajar menjadi sangat kurang, mereka tidak
lagi aktif, namun hanya mendengar apa yang dijelaskan oleh guru didepan papan
tulis, dan belum tentu apa yang mereka dengar, bisa mereka pahami. Untuk
memperbaiki citra matematika dimata siswa menjadi matematika yang
menyenangkan, matematika yang bersahabat, matematika yang kontekstual,

1
matematika yang aktif, matematika yang kreatif, matematika yang inovatif,
matematika yang efektif, maka tugas guru sebagai fasilitator dalam pembelajaran
matematika, harus mengetahui hal-hal apa saja yang harus dilakukan yang bisa
membawa siswa untuk dapat mengerti dan memahami matematika dengan cara
yang menyenangkan.

Pembelajaran inovatif bisa mengadaptasi dari strategi pembelajaran yang


menyenangkan. “Learning is fun” merupakan kunci yang diterapkan dalam
pembelajaran inovatif. Jika siswa sudah menanamkan hal ini di pikirannya tidak
akan ada lagi siswa yang pasif di kelas, perasaan tertekan dengan tenggat waktu
tugas, kemungkinan kegagalan, keterbatasan pilihan, dan tentu saja rasa bosan.

Membangun strategi pembelajaran inovatif sendiri bisa dilakukan dengan


cara diantaranya mengakomodir setiap karakteristik diri. Artinya mengukur daya
kemampuan serap ilmu masing-masing orang. Contohnya saja sebagian orang ada
yang berkemampuan dalam menyerap ilmu dengan menggunakan visual atau
mengandalkan kemampuan penglihatan, auditory atau kemampuan mendengar,
dan kinestetik. Dan hal tersebut harus disesuaikan pula dengan upaya
penyeimbangan fungsi otak kiri dan otak kanan yang akan mengakibatkan proses
renovasi mental, diantaranya membangun rasa percaya diri siswa.

Kreatif dimaksudkan agar guru menciptakan kegiatan belajar yang


beragam sehingga memenuhi berbagai tingkat kemampuan siswa. Menyenangkan
adalah suasana belajar-mengajar yang menyenangkan sehingga siswa memusatkan
perhatiannya secara penuh pada belajar sehingga waktu curah perhatiannya pada
proses pembelajaran akan lebih fokus. Oleh karena itu, strategi pembelajaran
dalam matematika sangatlah diperlukan untuk menunjang masa depan semua
siswa di Indonesia.

B. Rumusan Masalah Wawancara


Berdasarakan latar belakang diatas dapat dirumuskan masalah sebagai
berikut:

2
1. Bagaimana strategi pembelajaran itu?
2. Strategi apa yang Bapak Kusnan lakukan selama 5 tahun mengajar ini?
3. Progres dan perkembangan apa yang terjadi pada murid saat Bapak
Kusnan menggunakan strategi tersebut ?
4. Apakah strategi yang dilakukakan Bapak Kusnan itu sudah cukup berhasil
dalam mengajar murid ?
5. Bagaimana strategi pembelajaran saat pandemi dan perkembangan pada
peserta didik yang Bapak Kusnan ajar?
6. Media apa yang Bapak Kusnan terapkan selama mengajar matematika?

C. Tujuan Wawancara
Berdasarakan rumusan masalah diatas dapat memberi tujuan sebagai
berikut:

1. Untuk mengetahui bagaimana strategi pembelajaran itu?


2. Untuk mengetahui apa saja strategi yang Bapak Kusnan lakukan selama 5
tahun mengajar.
3. Untuk mengetahui pendekatan Bapak kusnan dengan murid dalam
mengajar
4. Untuk mengetahui strategi pembelajaran saat pandemi dan perkembangan
pada peserta didik yang Bapak Kusnan ajar
5. Untuk mengetahui media apa yang Bapak Kusnan terapkan selama
menegajar matematika
6. Untuk mengatahui sudut pandang Bapak Kusnan dalam melihat peserta
didiknya
7. Untuk mengetahui motivasi yang mendasari Bapak Kusnan dalam
mengajar
8. Untuk memenuhi tugas dari mata kuliah Manajemen Inovasi

3
D. Manfaat Wawancara
Berdasarakan tujuan diatas dapat memberikan manfaat bagi pembaca
sebagai berikut:

1. Dapat meningkatkan wawasan dan ilmu pengetauhan kita tentang apa


saja strategi-strategi inovasi pembelajaran yang dapat dilakukan dalam
proses belajar mengajar
2. Dapat mengerti dan memahami betapa pentingnya strategi inovasi
pembelajaran dalam matematika
3. Sebagai gambaran kita ketika kita menjadi guru dimasa akan datang

4
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Strategi Pembelajaran Dalam Matematika

Strategi pembelajaran adalah cara - cara yang akan digunakan oleh


pengajar untuk memilih kegiatan belajar yang akan digunakan selama proses
pembelajaran.

Pengertian strategi pembelajaran menurut para ahli, yaitu sebagai


berikut:

1. Menurut Sanjaya (2007:126) Dalam dunia pendidikan, strategi diartikan


sebagai perencanaan yang berisi tentang rangkaian kegiatan yang didesain
untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu.
2. Menurut Kemp (1995) menjelaskan bahwa strategi pembelajaran adalah
suatu kegiatan pembelajaran yang harus dikerjakan guru dan siswa agar
tujuan pembelajaran dapat dicapai secara efektif dan efisien.
3. Menurut Dick and Carey (1985) juga menyebutkan bahwa strategi
pembelajaran itu adalah suatu set materi dan prosedur pembelajaran yang
digunakan secara bersama-sama untuk menimbulkan hasil belajar pada
siswa.
4. Menurut Wina Senjaya (2008) menyebutkan bahwa dalam strategi
pembelajaran terkandung makna perencanaan. Artinya, bahwa strategi pada
dasarnya masih bersifat konseptual tentang keputusan-keputusan yang akan
diambil dalam suatu pelaksanaan pembelajaran
5. Strategi pembelajaran adalah cara yang dipilih untuk menyampaikan materi
pelajaran dalam lingkungan pengajaran tertentu, yang meliputi lingkup dan
urutan kegiatan yang dapat memberikan pengalaman belajar kepada siswa
(Gerlach dan Elly, 80:15).

5
Dari pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa strategi pembelajaran
merupakan suatu rencana tindakan (rangkaian kegiatan) yang termasuk juga
penggunaan metode/strategi dan pemanfaatan berbagai sumber daya/kekuatan
dalam pembelajaran. Ini berarti bahwa di dalam penyusunan suatu strategi baru
sampai pada proses penyusunan rencana kerja belum sampai pada tindakan.
Strategi disusun untuk mencapai tujuan tertentu, artinya disini bahwa arah dari
semua keputusan penyusunan strategi adalah pencapaian tujuan, sehingga
penyusunan langkah-langkah pembelajaran, pemanfaatan berbagai fasilitas dan
sumber belajar semuanya diarahkan dalam upaya pencapaian tujuan.

B. Kriteria Pembelajaran Dalam Matematika

Menurut Kafaris, Andi (2011) Strategi pembelajaran yang sesuai untuk


mengaktualisasikan potensi-potensi matematika adalah strategi yang memenuhi
kriteria (syarat-syarat ) berikut :

1. Strategi tersebut harus memberikan kesempatan dan dorongan bagi siswa


untuk secara aktif mengkonstruksi makna (meaning) dari materi-materi yang
dipelajari, untuk mengusahakan agar proses pembelajaran betul-betul
bermakna (meaningful) bagi para siswa yang bersangkutan, sehingga
pengetahuan-pengetahuan, kemampuan-kemampuan, sikap-sikap, dan lain-
lain yang dipelajari bisa terinternalisasi dengan baik (lihat, Schifter & Fosnot,
1993). Jika proses belajar aktif dan konstruktif tidak dilakukan, dapat
dikhawatirkan bahwa pembelajaran hanya terjadi secara mekanistik (rote
learning), sehingga pengetahuan-pengetahuan, kemampuan-kemampuan,
sikap-sikap, dan lain-lain tidak terinternalisasi dengan baik, atau bahkan tidak
terinternalisasi sama sekali.
2. Strategi harus secara ekspilist dan intensif melatih dan mengembangkan
kemampuan-kemampuan dan sikap-sikap seperti yang disebutkan di muka.
Dalam kenyataan yang sering terjadi, pada bagian awal dari GBPP ada
perumusan tujuan tentang kemampuan-kemampuan dan sikap-sikap yang

6
diharapkan akan diperoleh; akan tetapi, dalam pelaksanaan dari kegiatan
pembelajaran tidak ada usaha yang eksplisit untuk mengupayakan agar
kemampuan-kemampuan dan sikap-sikap itu betul-betul bisa diperoleh,
dengan akibat bahwa para siswa kemungkinan besar tidak bisa memperoleh
atau mengembangkan kemampuan-kemampuan dan sikap-sikap tersebut.
3. Strategi pembelajaran matematika tersebut harus banyak menggunakan
contoh-contoh kejadian (kasus, fenomena) dari dunia nyata untuk dikupas atau
dinalisis. Misalnya, untuk melatih siswa dalam memecahkan masalah-masalah
dalam dunia nyata, contoh-contoh masalah yang berasal dari dunia sebaiknya
juga digunakan. Dengan contoh-contoh kasus nyata tersebut, di samping
proses pemecahan masalah menjadi aktual, siswa juga mengetahui konteks-
konteks dalam dunia nyata yang bisa dianalisis secara matematis, atau bisa
dikupas segi-segi matematisnya. Proses ini juga akan memperkuat motivasi
siswa dalam mempelajari matematika, sebab siswa mengetahui relevansi
matematika yang mereka pelajari dengan situasi kehidupan nyata yang mereka
alami. Hal ini juga sesuai dengan pendapat Prof. Hans Freudenthal (alm.)
bahwa matematika yang dipelajari oleh siswa sedapat mungkin harus dekat
atau relevan dengan kenyataan hidup yang dialami oleh para siswa sehari-hari
(lihat misalnya, dalam de Lange, 1987; dan Heuvel-Panhuizen, 1996).
4. Strategi tersebut perlu menunjukkan kegunaan matematika secara terintegrasi
pada berbagai masalah, untuk mengusahakan agar siswa memahami bahwa
dalam kehidupan nyata seringkali suatu masalah atau suatu gejala memuat
berbagai aspek sehingga cabang matematika bisa dipakai bersama-sama untuk
menganalisis masalah atau gejala tersebut.

C. Macam – Macam Strategi Pembelajaran

Jika kita mencermati pembelajaran matematika di sekolah di Indonesia


sekarang ini, ada beberapa gejala yang tampak mencolok, antara lain :

1. Materi pembelajaran yang sangat padat dibandingkan dengan waktu yang


tersedia

7
2. Strategi pembelajaran yang lebih didominasi oleh upaya untuk
menyelesaikan materi pembelajaran dalam waktu yang tersedia, dan kurang
adanya proses dalam diri siswa untuk mencerna materi secara aktif dan
konstruktif
3. Orientasi pembelajaran yang terpaku pada ulangan umum atau ebtanas
4. Kurang keterkaitan antara materi dan proses pembelajaran dengan dunia
nyata.

Pembelajaran matematika di Indonesia dewasa ini belum mampu


mengaktualisasikan potensi-potensi yang dimiliki oleh matematika pada diri
siswa. Untuk mengupayakan agar pembelajaran matematika di Indonesia dapat
mengaktualisasikan potensi-potensi yang dimiliki oleh matematika pada diri para
siswa, banyak hal yang perlu dilakukan, antara lain penggunaan kurikulum yang
fleksibel, penerapan strategi pembelajaran yang lebih memberikan kesempatan
pada siswa untuk mempelajari matematika secara aktif dan konstruktif, dan upaya
untuk lebih melibatkan dunia nyata dalam proses pembelajaran matematika di
sekolah.

Terdapat beberapa strategi yang dapat digunakan dalam pembelajaran


diantaranya adalah :

1. Strategi Pembelajaran Expositori (SPE)


2. Strategi Pembelajaran Inkuuiri ( SPI )
3. Strategi Pembelajaran Berbasis Masalah (SPBM)
4. Strategi Pembelajaran Peningkatan Kemampuan Berfikir (SPPKB)
5. Strategi Pembelajaran Kooperatif (SPK)
6. Strategi Pembelajaran Kontekstual (CTL)
7. Strategi Pembelajaran Langsung (DI)

Strategi pembelajaran aktif menurut Hisyam Zaini, dkk ( 2008 ) adalah


sebagai berikut :

1. Critical Incident (pengalaman Penting)


2. Active Knowladge Sharing ( Saling Tukar Pengetahuan )
3. True or False ( Benar atau Salah ).

8
4. Guided Not taking ( Catatan Terbimbing ).
5. Card Sort ( Sortir Kartu ).
6. The Power of Two ( kekuatan Dua Kepala ).
7. Everyone is s teacher here ( Semua Bisa jadi Guru )
8. Index Card Match ( mencari Pasangan ).
9. Crossword Puzzle ( teka-Teki Silang )
10. Practice Rehearsal Pairs ( Praktek Berpasangan ).

D. Media Pembelajaran Dalam Matematika


1. Pengertian Media Pembelajaran

Media Pembelajaran diartikan segala sesuatu yang dapat dipergunakan


untuk merangsang pikiran, perasaan, perhatian dan kemampuan atau ketrampilan
pebelajar  sehingga dapat mendorong terjadinya proses belajar. Sedangkan
menurut Briggs (1977) media pembelajaran adalah sarana fisik untuk
menyampaikan isi/materi pembelajaran seperti : buku, film, video dan sebagainya.
Kemudian menurut National Education Associaton(1969) mengungkapkan bahwa
media pembelajaran adalah sarana komunikasi dalam bentuk cetak maupun
pandang-dengar, termasuk teknologi perangkat keras.

Oleh karena itu, guru harus memiliki pengetahuan yang cukup tentang
media pengajaran, yang meliputi (Hamalik, 1994 : 6)

1. Media sebagai alat komunikasi guna lebih mengefektifkan proses belajar


mengajar;
2. Fungsi media dalam rangka mencapai tujuan pendidikan;
3. Seluk-beluk proses belajar;
4. Hubungan antara metode mengajar dan media pendidikan;
5. Nilai atau manfaat media pendidikan dalam pengajaran;
6. Pemilihan dan penggunaan media pendidikan
7. Berbagai jenis alat dan teknik media pendidikan;
8. Media pendidikan dalam setiap mata pelajaran;
9. Usaha inovasi dalam media pendidikan.

9
Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa media adalah bagian yang
tidak terpisahkan dari proses belajar mengajar demi tercapainya tujuan pendidikan
pada umumnya dan tujuan pembelajaran di sekolah pada khususnya.Apabila
media itu membawa pesan-pesan atau informasi yang bertujuan instruksional atau
mengandung maksud-maksud pengajaran maka media itu disebut Media
Pembelajaran.

2. Manfaat Media Pembelajaran

Secara umum, manfaat media dalam proses pembelajaran adalah


memperlancar interaksi antara guru dengan siswa sehingga pembelajaran akan
lebih efektif dan efisien. Tetapi secara lebh khusus ada beberapa manfaat media
yang lebih rinci Kemp dan Dayton (1985) misalnya, mengidentifikasi beberapa
manfaat media dalam pembelajaran yaitu :

1. Penyampaian materi pelajaran dapat diseragamkan


2. Proses pembelajaran menjadi lebih jelas dan menarik
3. Proses pembelajaran menjadi lebih interaktif
4. Efisiensi dalam waktu dan tenaga
5. Meningkatkan kualitas hasil belajar siswa
6. Media memungkinkan proses belajar dapat dilakukan dimana saja dan kapan
saja
7. Media dapat menumbuhkan sikap positif siswa terhadap materi dan proses
belajar
8. Merubah peran guru ke arah yang lebih positif dan produktif.

Selain beberapa manfaat media seperti yang dikemukakan oleh Kemp dan
Dayton tersebut, tentu saja kita masih dapat menemukan banyak manfaat-manfaat
praktis yang lain. Manfaat praktis media pembelajaran di dalam proses belajar
mengajar sebagai berikut :

1. Media pembelajaran dapat memperjelas penyajian pesan dan informasi


sehingga dapat memperlancar dan meningkatkan proses dan hasil belajar

10
2. Media pembelajaran dapat meningkatkan dan mengarahkan perhatian anak
sehingga dapat menimbulkan motivasi belajar, interaksi yang lebih langsung
antara siswa dan lingkungannya, dan kemungkinan siswa untuk belajar
sendiri-sendiri sesuai dengan kemampuan dan minatnya
3. Media pembelajaran dapat mengatasi keterbatasan indera, ruang dan waktu
4. Media pembelajaran dapat memberikan kesamaan pengalaman kepada siswa
tentang peristiwa-peristiwa di lingkungan mereka, serta memungkinkan
terjadinya interaksi langsung dengan guru, masyarakat, dan lingkungannya
misalnya melalui karya wisata. Kunjungan-kunjungan ke museum atau kebun
binatang.

3. Fungsi Media Pembelajaran

Berikut fungsi media pembelajaran secara umum.

1. Menarik Perhatian Siswa


2. Memperjelas Penyampaian Pesan
3. Mengatasi Keterbatasan Ruang, Waktu dan Biaya
4. Menghindari Kesalahan Tafsir

11
BAB III

HASIL PENELITIAN

A. Tema Wawancara

Tema yang kelompok kami ambil adalah mengenai “Strategi Pembelajaran


Dalam Matematika”.

Kelompok kami memutuskan mengambil tema ini dikarenakan banyak


siswa/mahasiswa yang masih menganggap bahwa matematika itu sangat sulit
untuk dipahami dan termasuk pelajaran yang membosankan bahkan tak menarik
bagi mereka. Oleh karena itu, kami ingin mengetahui lebih dalam apa saja strategi
inovasi pembelajaran yang akan diambil oleh guru/dosen dalam memecahkan
soal-soal matematika yang terbilang sulit itu.

Upaya-upaya guru dalam mengatur berbagai strategi pembelajaran


merupakan bagian penting dalam keberhasilan siswa mencapai tujuan yang
direncanakan karena itu pemilihan strategi dari pendekatan dalam mendesain
model pembelajaran guna tercapainya  pembelajaran aktif yang bermakna adalah
tuntutan yang mesti dipenuhi para guru. Pembelajaran matematika hendaknya
juga lebih bervariasi baik metode maupun strateginya guna mengoptimalkan
potensi siswa.

B. Waktu Dan Tempat Wawancara


 Sebelum Revisi

Hari, Tanggal : Sabtu, 28 November 2020

Pukul : 11.30 WIB - selesai

12
Tempat : Rumah Bapak Kusnan (RT 05 RW 02 Dusun Mojoayu Desa
Mojoayu Kecamatan Plemahan Kabupaten Kediri)

 Saat Revisi

Hari, Tanggal : Senin, 07 Desember 2020

Pukul : 14.00 WIB - selesai

Tempat : Rumah Bapak Kusnan (RT 05 RW 02 Dusun Mojoayu Desa


Mojoayu Kecamatan Plemahan Kabupaten Kediri)

C. Narasumber

Nama : Kusnan, S.Pd

Tempat, Tanggal Lahir : Kediri, 27 November 1970

Alamat : RT 05 RW 02 Dusun Mojoayu Desa Mojoayu


Kecamatan Plemahan Kabupaten Kediri

Pekerjaan : Guru Matematika

Nama sekolah : MTS Islamiyah Sukoharjo

Kelas yang diajar : VII, VIII, dan IX

Lama mengajar : 23 tahun

D. Pewawancara

Semua anggota kelompok 2 mendapatkan pembagian tugasnya masing-


masing, yaitu:

1. Afifa Tus Sofia : sebagai pengedit video hasil wawancara

13
2. Ahmad Nur Auliya’ : sebagai perekam dan pewawancara video saat
wawancara
3. Rieke Tria Meilanda : sebagai pembuka dan penutup video wawancara
4. Sephia Rahayu Purnama : sebagai pewawancara

Dalam masing-masing pembagian tugas tersebut kami kelompok 2 juga


saling membantu sama lain dan bekerja sama agar pembagian tugas tersebut tidak
memberatkan masing-masing pihak, begitu pula dengan pembuatan makalah ini.

E. Proses Wawancara

Wawancara ini dilakukan dengan sistem mengajukan beberapa pertanyaan


yang telah kelompok kami sediakan, kemudian di ajukan kepada guru matematika
yang telah di pilih, yaitu Bapak Kusnan, S.Pd. Saat proses wawancara, kami telah
menyediakan Handphone untuk merekam semua jawaban yang telah di jawab
oleh guru tersebut dalam bentuk video yang mana hasil rekaman video tersebut
akan kami tunjukan dalam presentasi nanti.

F. Hasil Wawancra

Berikut ini adalah hasil wawancara kami dengan Bapak Kusnan yang
bertema strategi pembelajaran dalam matematika dalam bentuk deskriptif.

Pada hari Sabtu, 28 November 2020 kelompok kami pergi ke rumah


narasumber kami yang bernama Bapak Kusnan, S.Pd. Alamat rumahnya yaitu di
RT 05 RW 02 Dusun Mojoayu Desa Mojoayu Kecamatan Plemahan Kabupaten
Kediri. Kami sampai dirumah beliau sekitar pukul 11.30 WIB, tentu saja kita
langsung bertemu dengan Bapak Kusnan, S.Pd dan meminta izin untuk
mewawancarai beliau. Pada hari Senin, 07 Desember 2020 kami juga melakukan
wawancara lagi kepada narasumber pada pukul 14.00 WIB. Narasumber bernama

14
Kusnan, S.Pd ini lahir di Kediri, 27 November 1970 dan telah mengajar menjadi
guru matematika di MTS Islamiyah Sukoharjoselama 23 tahun yaitu sejak tahun
1997-sekarang. Beliau begitu sangat ramah kepada kami, sehingga wawancara
kami berjalan dengan baik dan lancar. Berikut adalah hasil wawancara kami :

Menurut Bapak Kusnan, S.Pd. inovasi yang beliau terapkan selama


mengajar matematika itu dilihat dari situasinya terlebih dahulu yang terpenting
baik guru ataupun para siswa harus bisa menguasai ataupun mengerti materinya
dan bagi guru juga harus menguasai kelas dan memperhatikan penampilan karena
penampilan yang rapilah akan menunjukan kesiapan dan semangat dalam
mengajar. Apabila dilihat situasinya dalam belajar para siswa menurun dan sudah
tidak memperhatikan guru saat mengajar lagi, maka inovasi strategi pembelajaran
yang diterapkan Bapak Kusnan adalah menggunakan strategi pembelajaran yang
berkaitan dengan strategi/model pembelajaran langsung (Direct Instruction),
metode pembelajaran ceramah (Leatoring Method), dan model pembelajaran
kooperatif (Cooperative Learning). Berikut penjelasan strategi/model
pembelajaran tersebut dan sudah kami sesuaikan dengan apa yang Bapak Kusnan
terapkan.

1. Model pembelajaran langsung (Direct Instruction) berkenaan dengan


pembelajaran yang menyangkut KD yang dikembangkan dari KI-3 dan KI-4
dengan proses pembelajaran mengamati, menanya, mengumpulkan informasi,
mengasosiasi, dan mengkomunikasikan.
Contoh: Bapak Kusnan memperkenalkan apa saja yang akan diajarkan dan
menjelaskan secara rinci, materi yang diajarkan bisa sesuai buku paket yang
mana materi telah diatur oleh pemerintah ataupun saat mengajar Bapak
Kusnan bisa berkeliling kelas dari bangku ke bangku agar bila ada siswa yang
tidak paham bisa bertanya langsung kepada Beliau.
2. Model pembelajaran ceramah (Leatoring Method) yang mana digunakan agar
perhatian siswa tetap terarah selama penyajian berlangsung, penyajian materi,
pelajaran sistematis (tidak berbelit-belit), untuk merangsang siswa aktif, untuk
memberikan feed back (balikan), untuk memberikan motivasi belajar.

15
Contoh: Jika Bapak Kusnan telah memberikan penjelasan secara detail/rinci
maka siswa tidak akan merasa kesulitan dan akan mudah memahami materi
yang disampaikan, tanpa adanya penjelasan/metode ceramah ini maka siswa
akan kesulitan dalam belajar. Kemudian setelah adanya pemahaman, Beliau
dapat menggunakan cara layaknya tutor sebaya, yaitu apabila teman yang
sudah mengerti dan lebih paham materi bisa mengulang atau mengajari ke
teman lainnya yang belum bisa menjadi bisa sehingga melatih siswa tersebut
lebih pemberani.
3. Model pembelajaran kooperatif (Cooperative Learning) yaitu dengan
menuntaskan materi belajar, siswa dapat belajar dalam kelompok secara
kooperatif, kelompok bisa dibentuk dari siswa-siswa yang memiliki
kemampuan heterogen, jika dalam kelas terdiri dari beberapa ras, suku,
budaya, jenis kelamin yang berbeda, maka diupayakan agar tiap kelompok
berbaur. Sehingga tujuan model pembelajaran ini adalah agar dapat
meningkatkan kinerja siswa dalam tugas-tugas akademik, siswa dapat
menerima teman-temannya yang beraneka latar belakang dan dapat
mengembangkan ketrampilan sosial.
Contoh: Bapak Kusnan menggunakan metode/model pembelajaran secara
berkelompok yang mana dapat dilakukan dengan cara satu kelas dibagi
menjadi 4 atau 5 kelompok kemudian Beliau memberi pengarahan materi dan
memberi soal atau tugas untuk dikerjakan sesuai kelompoknya masing-masing
sehingga nanti siswa yang belum paham materi akan lebih mengena dan
paham jika dikerjakan secara berkelompok.

Perkembangan strategi yang Bapak Kusnan terapkan kepada siswa dalam


kurun waktu lima tahun terakhir adalah sebagai berikut.

1. Pada empat tahun terakhir ini (tahun 2015-2019), secara umum strategi
pembelajaran Bapak Kusnan tidak ada perubahan yaitu tetap menggunakan
strategi/model pembelajaran langsung (Direct Instruction), metode
pembelajaran ceramah (Leatoring Method) dan model pembelajaran
kooperatif (Cooperative Learning).

16
Jika setiap tahun terdapat materi yang sulit dipahami oleh para siswa
maka langkah yang diambil oleh Bapak Kusnan adalah dengan memberikan
tambahan soal bisa didapat dari perbendaharaan soal atau Bank Soal yang
pasti model soalnya terbaru sehingga akan menambah pengetahuan dan dapat
dipahami secara mudah. Beliau juga menggunakan cara/metode quiz
berhadiah yang mana cara tersebut beliau gunakan pada saat volume belajar
siswa menurun dengan tujuan bukan hanya untuk tertarik pada hadiahnya saja
tetapi agar para siswa lebih semangat lagi dan tertarik untuk belajar bahkan
pastinya akan memahami materi dengan sendirinya karena dengan siapa lebih
cepat menjawab akan mendapatkan hadiah berupa uang sebesar Rp 5.000,-
hingga Rp 10.000,- maka hal itulah yang akan menyenangkan dalam
matematika dan siswa juga akan lebih berusaha untuk bisa mengerjakan soal
yang diberikan. Akan tetapi, cara ini tidak selalu digunakan atau bisa
dikatakan jarang digunakan karena cara ini dilakukan dengan melihat kondisi
siswa saat diajar.
Apabila menggunakan strategi/model pembelajaran tersebut bahkan
dengan quiz berhadiah tetap masih ada saja siswa yang tidak tertarik karena
terlalu malas dan bosan, maka Beliau menyadari bahwa matematika itu sudah
menjadi momok bagi murid SD/SMP/SMA maka yang Beliau lakukan adalah
dengan menggunakan kata-kata lucu, unik sesuai dengan karakter Beliau maka
otomatis murid tersebut akan tertarik dan senang kepada kita lalu kita
bimbimg perlahan-lahan agar murid tersebut tidak jauh meninggalkan materi
yang telah disampaikan.
2. Dalam hampir satu tahun terakhir ini (tahun 2020), terjadi pandemi yang
menyebabkan strategi pembelajaran Bapak Kusnan berubah dikarenakan tatap
muka dan kegiatan pembelajaran dilakukan secara daring yang mana
kesehatanlah yang paling terpenting disaat pandemi seperti ini. Dalam
mengajar selama pandemi, strategi/model pembelajaran yang Bapak Kusnan
lakukan adalah dengan memfoto materi supaya mudah dipelajari kemudian
diberi soal untuk dikerjakan oleh para siswa tersebut melalui grup whatsapp
kelas, setelah selesai mengerjakan hasilnya bisa difoto dan dikirim ke saya.
Dan apabila ada siswa yang belum mengerti caranya atau mengalami kesulitan

17
dalam belajar, misalnya siswa tersebut bertanya “Pak, bagaimana cara
menyelesaikan soal nomor sekian?”, maka nanti Bapak Kusnan akan
mengirim caranya berupa tulisan tangan Beliau seolah-olah tulisan tangan itu
layaknya Beliau mengajar dan siswa juga bisa mengerti. Apabila siswa tetap
belum mengerti, Beliau akan memberi penjelasan lagi sampai siswa tersebut
benar-benar paham. Bapak Kusnan tidak memberi materi melalui video
dikarenakan Beliau takut akan memberatkan siswa dan orang tuanya dengan
alasan jika semua materi dibuat dalam bentuk video tentu akan menghabiskan
paket/data internet dan memori Handphone nya akan penuh karena Beliau
menyadari bahwa para siswa tidak hanya belajar matematika saja tetapi mata
pelajaran lainnya.
3. Selama mengajar baik selama 5 tahun terakhir ini beliau mengadakan
tambahan jam pelajaran diluar jam pelajaran efektif. Cara ini beliau lakukan
pada saat semester kedua ketika siswa kelas 9 yang akan melaksanakan Ujian
Nasional dengan tujuan untuk mengingat kembali materi kelas 7, 8, dan 9
supaya dalam melaksanakan Ujian Nasional akan sukses dan berjalan lancar.

Hasil evaluasi yang dilakukan Bapak Kusnan setelah menerapkan strategi


tersebut yaitu:

1. Evaluasi dengan menerapkan strategi/model pembelajaran tersebut untuk


siswa adalah menghasilkan hasil yang bagus dan baik, terdapat perubahan
sedikit demi sedikit yang mana perubahan itu akan membuat siswa menjadi
lebih mandiri, berani, dan siswa-siswa dalam belajar bisa lebih baik lagi. Akan
tetapi, saat proses pembelajaraan jika terdapat banyak siswa yang jarang
mengerjakan soal yang diberikan, dan yang mau mengerjakan soal/tugas
hanya beberapa siswa saja, maka Bapak Kusnan tetap berusaha supaya siswa
tersebut bisa menerima materi dan mengerjakan soal/tugas yang Beliau
berikan. Untuk hasilnya, menurut beliau ada beberapa siswa bisa memahami
materi dengan diterapkannya strategi tersebut, tetapi ada juga siswa yang
lambat dalam memahami materi karena disebabkan beberapa faktor, seperti
malas atau memang pada dasarnya siswa tersebut kurang suka matematika dan

18
menganggap matematika itu pelajaran yang sulit. Hal ini menyebabkan tidak
ada perkembangan pada siswa tersebut.
2. Evaluasi untuk beliau sendiri yaitu beliau tidak pernah merasa cukup puas
karena menurut beliau kekurangan itu tetap selalu ada. Jadi setiap tahun (tahun
2015-2020) beliau selalu meningkatkan strategi/model pembelajaran yang
digunakan lebih baik lagi. Di tahun-tahun sebelumnya, beliau mencari
referensi dari kegiatan MGMP sekolah maupun MGMP Kabupaten.

Media pembelajaran yang digunakan Bapak Kusnan yaitu menggunakan


buku paket saja sesuai dengan kurikulum yang berlaku yang telah diatur oleh
pemerintah. Dan beliau belum menggunkan media lain seperti menggunakan
alat/bahan peraga lain selama 5 tahun terakhir ini. Menurut beliau jika siswa
diajarkan melalui media power point yang ditayangkan di layar proyektor kurang
efektif, ditakutkan banyak siswa yang tidak bisa memahami materi secara
maksimal karena hanya membaca di proyektor dan tidak dijelaskan secara
langsung. Bahkan saat dijelaskan secara langsung saja masih banyak siswa yang
belum bisa paham materinya apalagi jika hanya menggunakan media power point.

Berikut kesan dan pesan yang Bapak Kusnan sampaikan kepada kami ketika
wawancara.

1. Kesan yang disampaikan oleh Bapak Kusnan adalah guru matematika tidak
sama dengan guru lain, matematika dituntut dobel/pekerjaannya dobel.
Matematika bukan pelajaran sejarah artinya satu soal bisa berkembang
kemana-mana, kalau sejarah misalnya Indonesia merdeka tahun 1945. Maka
hanya membahas itu saja, akan tetapi pelajaran matematika bisa lebih dari 1
penjelasan/cara untuk menentukan hasil akhirnya. Contohnya penjumlahan
yang hasilnya 5 yang mana banyak cara agar mendapatkan hasil akhir 5.
Namun yang harus diingat adalah kunci utama sebagai guru adalah sebelum
mengajar guru harus paham materi yang akan diajarkan. Dengan demikian,
akan mempermudah diri sendiri baik dalam memecahkan soal-soal

19
matematika ataupun saat mengajar, jangan mengajarkan materi yang belum
paham betul itu akan menyulitkan diri sendiri.
2. Pesan yang Beliau sampaikan yaitu jika menjadi guru matematika harus sabar
dan mempunyai kemampuan lebih dan tidak boleh sombong karena menjadi
seorang guru kita harus bisa ramah dengan siswa.

Note: Bukti dari strategi pembelajaran selama pandemi tersebut dapat dilihat di
dalam Lampiran. Begitu juga media buku paket yang Beliau gunakan saat
mengajar dapat dilihat di lampiran.

G. Transkip Hasil Wawancara


Berikut ini adalah isi dari transkip hasil wawancara kami dengan Bapak
Kusnan yang mengangkat tema strategi pembelajaran dalam matematika dalam
bentuk pertanyaan dan jawaban.

 Hasil wawancara sebelum direvisi


1. Sephia : Dalam mengajar matematika inovasi apa yang bapak pakai?
Narasumber : Kalau mengajar matematika inovasi itu akan lihat situasi juga
yang terpenting menurut dosen saya waktu kuliah di IKIP PGRI dosen saya
menyarankan yaitu yang,
Pertama : Menguasai materinya dulu
Kedua : Menguasai kelas, dan seterusnya sampai dengan penampilan saat
mengajar
Inovasinya yaitu kita lihat situasi murid bila saat mengajar baik-
baik saja tidak perlu menggunakan inovasi, namun bila situasi murid belajar
menurun maka gunakanlah inovasi, yang pernah saya lakukan pada saat itu
yaitu memberikan quis kepada murid apabila anak bisa mengerjakan soal
dengan yang saya tentukan dan yang paling cepat akan mendapat hadiah.
Biasanya hadiah tersebut bisa berupa uang sebesar Rp5.000,- sampai
Rp10.000,-. Dengan begitu, murid-murid akan mau dan tertarik untuk
menjawab soal tersebut dan akhirnya murid-murid teresebut akan bisa dan
senang matematika dengan sendirinya.

20
2. Sephia : Semisal strategi tersebut belum menarik/tergugah untuk
menjawab dan terlalu malas bagaimana solusi bapak untuk mengatasinya?
Narasumber : Kita harus menyadari bahwa matematika itu momoknya murid
baik SD/SMP/SMA dan yang saya lakukan menggunakan kata-kata yang lucu,
unik dan murid itu akan suka dengan kita, otomatis murid senang dengan
pelajaran yang disampaikan dengan begitu murid tidak jauh meninggalkan
materi yang saya ajarkan.

3. Sephia : Dalam masa pandemi ini murid-murid tentu tidak bisa sekolah
lalu strategi apa yang Bapak ambil?
Narasumber : Kita harus menyadari dengan tatap muka saja murid banyak
yang kesulitan apalagi dengan daring seperti ini, tapi yang penting kesehatan
yang harus diutamakan. Strategi yang dapat saya lakukan yaitu dengan
menggunakan Handphone yang mana materi dan soal-soal matematika
tersebut akan saya foto dan saya kirimkan ke grup Whatsapp kelas. Jika ada
murid yang kesulitan dengan materi bisa japri saya dan saya akan memberikan
solusinya. Solusinya yaitu saya akan menggunakan kertas dengan membuat
tulisan penyelesaian yang mana di dalamnya akan terdapat kata-kata yang
menjelaskan asal mula didapatkannya hasil tersebut, seperti layaknya seorang
guru mengajar di kelas akan tetapi ini dalam bentuk tulisan.

4. Sephia : Tadi bapak bilang, jika ada murid yang kesulitan bapak
menyuruhnya japri dan bapak menjelaskannya dengan tulisan saja. Lalu
kenapa bapak tidak membuat video pembahasan saja agar murid-murid
tersebut bisa lebih paham daripada dengan tulisan?
Narasumber : Mungkin menurut saya, kalau menggunakan video
pembahasan akan memberatkan siswa karena saya inikan mengajar di
madrasah kampung meskipun zamannya handphone, laptop sudah ada tapi
paket data itu mahal dan tentu akan membuat memori di handphone-nya akan
penuh jika baik saya ataupun guru mata pelajaran lain yang memberi
pembahasan/materi lewat video. Saya bisa saja mengunakan video

21
pembahasan agar murid-murid lebih mengusai materi tersebut, akan tetapi
saya tidak ingin meberatkan siswa dan orang tua.

5. Sephia : Baik terimakasih atas penjelasannya, lalu bagaimana kesan dan


pesan Bapak selama mengajar matematika ini?
Narasumber : Kesan saya adalah guru matematika tidak sama dengan guru
lain, matematika dituntut dobel/pekerjaannya dobel. Matematika bukan
pelajaran sejarah artinya satu soal bisa berkembang kemana-mana, kalau
sejarah misalnya Indonesia merdeka tahun 1945. Membahas itu saja, akan
tetapi matematika bisa lebih dari 1 penjelasan/cara misalnya penjumlahan
yang hasilnya 5. Itukan banyak cara agar mendapatkan hasil akhir 5. Namun
kunci sebagai guru adalah guru harus paham materi yang akan diajarkan maka
akan mudah dalam memecahkan soal-soal, jangan mengajarkan materi yang
belum paham betul itu akan menyulitkan diri sendiri. Pesan saya adalah jika
menjadi guru matematika harus sabar dan mempunyai kemampuan lebih tidak
boleh sombong karena menjadi seorang guru kita harus bisa ramah dengan
murid.

 Hasil wawancara setelah direvisi


1. Auliya’ : Metode pembelajaran seperti apa yang bapak terapkan dalam
mengajar matematika?
Narasumber : Yang pernah saya lakukan dalam mengajar di sekolahan, Yang
pertama dengan metode ceramah, kalau kita tidak menjelaskan dengan
ceramah maka murid akan merasa kesulitan. Yang kedua dengan metode
kelompok, dengan cara satu kelas dibagi 4 atau 5 kelompok kemudian diberi
pengarahan materi kemudian diberi soal untuk dikerjakan sesuai kelompoknya
masing-masing sehingga nanti anak akan lebih mengena. Yang ketiga dengan
cara tutor sebaya, yaitu dengan cara teman yang sudah mengerti dan paham
materi bisa mengulang ke teman lainnya sehingga melatih anak lebih
pemberani. Selanjutnya dengan cara quiz, cara ini saya gunakan saat volume
anak menurun agar anak lebih semangat lagi untuk belajar akan tetapi cara
quiz ini jarang saya gunakan. Yang terakhir dengan pelajaran tambahan diluar

22
jam pelajaran efektif, ini saya lakukan pada saat semester kedua ketika anak
kelas 9 yang akan melaksanakan Ujian Nasional, hal ini untuk mengingat
kembali materi kelas 7, 8, dan 9.
2. Auliya’ : Bagaimana hasil perkembangan siswa-siswi dengan metode yang
bapak pakai?
Narasumber : Hasilnya bagus, ada perubahan dan perubahan itu bisa
membuat anak menjadi mandiri, berani, anak-anak belajarnya bisa lebih baik
lagi.
3. Auliya’ : Bagaimana perkembangan strategi bapak dalam kurun waktu 5
tahun ini?
Narasumber : Sebelum adanya pandemi, yang saya lakukan itu bisa membuat
belajar anak lebih baik karena tanpa strategi tanpa metode belajar juga tidak
akan tahu arahnya tapi dengan adanya metode tadi anak bisa menjadi
maksimal. Kalau dalam masa pandemi, saya menyampaikan materi dengan
daring memfoto materi supaya mudah dipelajari kemudian saya kasih soal
untuk dikerjakan oleh anak-anak, setelah selesai mengerjakan hasilnya difoto
dan dikirim ke saya. Dan apabila ada anak yang belum mengerti caranya, anak
tersebut bertanya “Pak, bagaimana cara menyelesaikan soal nomer sekian?” ,
nanti akan saya akan kirim caranya berupa tulisan tangan saya seolah-olah
tulisan tangan itu bisa menjelaskan dan anak juga bisa mengerti dan kalau
anak belum mengerti, saya akan memberi penjelasan lagi sampai anak tersebut
paham.
4. Auliya’ : Bagaimana hasil evaluasi yang bapak kusnan lakukan setelah
menggunakan metode tersebut?
Narasumber : Sebagus apapun metode yang diterapkan untuk anak, karena
itu selalu berkembang. Saya juga belum puas dengan metode yang saya
terapkan dikelas itu, namun saya akan berusaha semaksimal mungkin, akan
berusaha lebih baik lagi mencari metode yang lebih cocok untuk anak-anak
supaya anak-anak bisa mendapatkan penjelasan/materi/belajar yang maksimal
sehingga hasilnya juga akan lebih baik lagi.
5. Auliya’ : Media apa saja yang bapak gunakan untuk menunjang metode
tersebut?

23
Narasumber : Saya menggunakan buku paket, karena dalam buku paket itu
materi sudah diatur oleh pemerintah dan dalam masa pandemi ini saya
menggunakan HP akan tetapi sebelum pandemi, saya juga menggunakan HP
untuk mencari perbendaharaan soal atau Bank Soal mungkin yang ngetrend
soalnya, bentuknya apa, bentuknya bagaimana. Jadi saya selalu tidak pernah
puas dengan hasil yang saya capai tetapi saya ingin lebih meningkatkan lagi
supaya nanti bisa lebih baik lagi.

24
BAB IV

PENUTUP

A. Kesimpulan

Strategi pembelajaran adalah cara - cara yang akan digunakan oleh


pengajar untuk memilih kegiatan belajar yang akan digunakan selama proses
pembelajaran. Dalam strategi pembelajaran matematika terdapat kriteria (syarat)
yang harus dipenuhi yaitu salah satunya strategi tersebut harus memberikan
kesempatan dan dorongan bagi siswa untuk secara aktif mengkonstruksi makna
dari materi-materi yang dipelajari, sehingga pengetahuan-pengetahuan,
kemampuan-kemampuan, sikap-sikap, dan lain-lain yang dipelajari bisa
terinternalisasi dengan baik. Selain itu, juga terdapat gejala yang mencolok dalam
pembelajaran matematika yaitu salah satunya adalah materi pembelajaran yang
sangat padat dibandingkan dengan waktu yang tersedia sehingga strategi
pembelajaran yang lebih didominasi oleh upaya untuk menyelesaikan materi
pembelajaran dalam waktu yang tersedia, dan kurang adanya proses dalam diri
siswa untuk mencerna materi secara aktif dan konstruktif. Oleh karena itu,
terdapat berbagai macam-macam strategi pembelajaran yang dapat dilakukan.

Menurut Bapak Kusnan, S.Pd. inovasi yang beliau terapkan selama


mengajar matematika itu dilihat dari situasinya terlebih dahulu yang terpenting
baik guru ataupun murid-murid harus bisa menguasai ataupun mengerti materinya
dan bagi guru juga harus menguasai kelas dan memperhatikan penampilan.
Apabila dilihat situasinya dalam belajar murid-murid menurun dan sudah tidak
memperhatikan guru saat mengajar lagi, maka inovasi yang beliau ambil saat itu
adalah menggunakan strategi pembelajaran yang berkaitan dengan strategi/model
pembelajaran langsung (Direct Instruction), metode pembelajaran ceramah
(Leatoring Method), dan model pembelajaran kooperatif (Cooperative Learning).

25
Jika terdapat siswa yang tidak memperhatikan saat diajar ataupun ada siswa yang
mengantuk, maka beliau menggunakan cara quis berhadiah dan sesuai karakternya
yaitu menggunakan kata-kata lucu dan unik agar siswa tertarik untuk
mendengarkan saat diajar dan senang dalam belajar bahkan mau mengerjakan
soal-soal matematika yang sulit itu. Beliau juga tidak menggunakan media lain
selain media buku paket yang mana sesuai kurikulum yang berlaku yang telah
diatur oleh pemerintah.

Saaat pandemi ini, beliau sangat mementingkan kesehatan siswanya.


Beliau menggunakan strategi/model pembelajran dengan mengirimkan materi
lewat grup whatsapp kelas dengan memberikan soal-soal sesuai materi yang
disampaikan. Apabila terdapat siswa yang mengalami kesulitan, maka beliau
membantu dan membimbingnya sampai bisa dengan mengirim pembahasan soal
berupa foto tulisan dengan kata-kata seolah-olah beliau mengajar dan tidak
menggunakan video dikarenakan beliau tidak mau memberatkan siswa dan orang
tua.

Strategi yang inovatif inilah yang akan membuat para murid lebih tertarik
dan senang dalam belajar bahkan menguasai materinya. Pesan dan kesan yang
beliau sampaikan juga sangat bermanfaat bagi kami, dan tentunya juga bagi
semua calon guru/tenaga pendidik.

B. Saran

Penulis berharap dengan adanya makalah ini dapat menambah


pengetahuan baru tentang strategi pembelajaran, khususnya tentang bagaimana
cara mengembangkan suatu strategi pembelajaran. Diharapkan dengan menjadi
seorang guru harus bisa menguasai materi, menguasai kelas dan bisa berinovasi
agar materi yang kita sampaikan/ajarkan diterima murid dengan baik sehingga
menciptakan murid yang berprestasi. Diharapkan juga sebagai calon pendidik
dapat lebih mengerti tentang strategi pembelajaran apa yang cocok dan efektif

26
untuk diterapkan serta dapat menjadikan sebagai suatu acuan dalam menerapkan
suatu strategi pembelajaran.

Demikian makalah yang kami buat, apabila ada kesalahan mohon dapat
memaafkan dan memakluminya, karena kami adalah manusia yang tak luput dari
salah, khilaf, dan lupa. Apabila ada saran dan kritik yang ingin disampaikan,
silahkan sampaikan kepada kami.

27
DAFTAR PUSTAKA

http://mtk2012unindra.blogspot.com/2012/10/definisi-strategi-pembelajaran-
menurut.html

http://sakinahninaarz009.blogspot.com/2014/06/strategi-pembelajaran-
matematika-di.html

https://media154.wordpress.com/artikel-internet-desain-dan-web/hasil-
wawancara-guru-matematika-tentang-pembelajaran-inovatif/

https://www.asikbelajar.com/pengertian-manfaat-jenis-dan-pemilihan/

28
LAMPIRAN

Strategi Pembelajaran Selama Pandemi

1. Memberikan materi dan soal melalui grup whatsappkelas

29
2. Memberikan strategi pembelajaran dengan quis berhadiah

30
3. Strategi pembelajaran jika ada murid yang bertanya akan dijelaskan
melalui kertas lalu di foto

31
 Media Buku Paket yang digunakan oleh Bapak Kusnan.

32

Anda mungkin juga menyukai