Anda di halaman 1dari 9

PERTEMUAN 2: SISTEM EKONOMI PANCASILA

Menurut buku Pancasila dan Tokoh Pahlawan Indonesia (2020) karya Eva Nur Eviyana, dkk,
Sistem Ekonomi Pancasila adalah sistem perekonomian yang didasarkan pada lima sila
Pancasila. Dalam bahasa yang lebih sederhana, SEP dapat juga disebut sebagai sistem
ekonomi pasar yang dikendalikan oleh pemerintah atau “ekonomi pasar terkendali”.
Contoh Penerapan Ekonomi Pancasila
Koperasi
Koperasi adalah salah satu bentuk penerapan Pancasila yang mampu meningkatkan
perekonomian suatu institusi. Koperasi adalah bentuk usaha kolektif yang memiliki asas
kekeluargaan.
Seluruh bentuk pengelolaan dan distribusi kekayaan di dalamnya dikendalikan oleh seluruh
anggota sehingga bisa menghindari kesenjangan ekonomi antar individu. Namun, saat ini
popularitas ekonomi sudah semakin surut, kondisi ini bisa dilihat dari banyaknya bentuk
koperasi di Indonesia yang hanya tinggal papan namanya saja.
BUMN
BUMN atau Badan Usaha Milik Negara menunjukan adanya peran serta negara dalam hal
mengelola perekonomian dalam berbagai bidang. Ketika BUMN mengalami kondisi
privatisasi, maka hal ini bisa dipandang sebagai indikasi adanya kekurangan peran serta
negara dalam hal mengelola perekonomian.
Serikat Buruh
Serikat buruh adalah suatu bentuk gerakan kolektif yang dilakukan oleh kelas pekerja.
Adanya relasi antar para pekerja dan investor yang rentan di eksploitasi bisa ditekan atau
diminimalisir lewat serikat buruh.
Adanya serikat buruh yang kuat memiliki posisi tawar yang kuat pula di mata para investor.
Selain itu, kesenjangan pendapatan yang terjadi antar buruh dan pengusaha, termasuk tim
manajerial perusahaan, bisa diminimalisir jika serikat buruh mempunyai posisi yang kuat.
Jadi, ekonomi Pancasila lebih mengutamakan adanya kemakmuran bersama, bukan
kemakmuran yang hanya bisa dinikmati oleh sekelompok elit.
Kesimpulan
Adanya sistem ekonomi Pancasila di Indonesia diharapkan bisa menjadi salah satu dasar
yang kuat untuk para pengusaha muda di Indonesia. Sistem ekonomi Pancasila bisa sukses
dijalankan jika kondisi perekonomian dan keuangan dalam bisnis ini mampu berjalan dengan
baik, dan sistem keuangan dalam bisnis bisa bergerak dengan baik jika didukung dengan
pembukuan keuangan yang tertata rapih.
PERTEMUAN 3: PROGRAM JOKOWI NAWACITA
Nawacita adalah sembilan prioritas pembangunan lima tahun ke depan. Sembilan prioritas itu dulu
menjadi bagian dari visi Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Jusuf Kalla dalam kampanye
Pilpres 2014. Dengan Nawacita, Indonesia diharapkan mampu berubah dan menjadi negara yang
berdaulat secara secara politik, mandiri dalam bidang ekonomi dan berkepribadian dalam
kebudayaan.

PENERAPAN:

1. Kami akan menghadirkan kembali negara untuk melindungi segenap bangsa dan memberikan rasa
aman pada seluruh warga negara, melalui pelaksanaan politik luar negeri bebas aktif, keamanan
nasional yang tepecaya dan pembangun pertahanan negara Tri Matra terpadu yang dilandasi
kepentingan nasional dan memperkuat jati diri sebagai negara maritim.

Realisasi:

Pada Juli 2018, KBRI Riyadh berhasil membebaskan pasangan suami-istri dari hukuman mati. Suami-
istri asal Indramayu, Tohirin bin Mustopah Kudus dan Nurnengsih binti Karsidi Tasdik, yang bekerja di
Arab Saudi dituduh melakukan sihir kepada majikannya pada Desember 2015. Melalui empat kali
proses banding yang didampingi oleh KBRI Riyadh, pasangan ini akhirnya menghirup udara bebas
pada 2016.

2. Kami akan membuat pemerintah tidak absen dengan membangun tata kelola pemerintahan yang
bersih, efektif, demokratis, dan terpercaya.

Realisasi:

Tahun lalu, pemerintahan Indonesia menduduki peringkat pertama dalam Trust and Confidence in
National Government berdasarkan data Gallup yang dirilis Organization for Economic Co-operation
and Development (OECD) dalam publikasinya yang berjudul Government at a Glance 2017. RI bahkan
mengalahkan sejumlah negara, seperti Amerika Serikat, Inggris, Jerman, hingga Prancis.

3. Kami akan membangun Indonesia dari pinggiran dengan memperkuat daerah-daerah dan desa
dalam kerangka negara kesatuan.

Realisasi:

Berdasarkan data Kemenkeu, sejauh ini Dana Desa telah membuahkan 199.100 kilomtere jalan desa,
1.599 km jembatan, 325.599 unit sambungan air bersih, 4.656 unit embung desa, 48.271 unit
posyandu, 19.794 unit pasar desa, 43.723 unit PAUD desa, 342.137 unit sumur dan MCK, serta
299.345 unit drainase dan irigasi untuk periode 2015-2017. Kemenkeu mencatat Dana Desa juga
telah mengurangi ketimpangan di desa dari 0,34 pada 2014 menjadi 0,32 pada 2017.
4. Kami akan menolak negara lemah dengan melakukan reformasi sistem dan penegakan hukum
yang bebas korupsi, bermartabat dan tepercaya.

Realisasi:

Sederet kepala daerah ditangkap KPK terkait kasus korupsi. KPK tercatat melakukan OTT sebanyak 19
kali selama 2018. Ada 15 kepala daerah yang terjerat. Selain itu, ada 2 anggota DPR, 1 hakim, dan 1
kepala lapas.

5. Kami akan meningkatkan kualitas hidup manusia Indonesia.

Realisasi:

Salah satu janji Jokowi-JK dalam poin Nawacita ini adalah program kepemilikan tanah untuk warga
dengan total 9 juta hektare dalam 5 tahun. Hingga tahun keempat mereka menjabat, sudah ada 7
juta hektare yang disertifikasi.

Selain itu, ada janji untuk membagikan Kartu Indonesia Pintar (KIP) dalam Program Indonesia Pintar
(PIP). Dikutip dari situs Kemendikbud, per Oktober 2018 sudah ada 11.856.201 dari alokasi
17.927.308 KIP yang dibagikan (66,13 persen). Kemudian sebanyak 10.663.653 KIP sudah dicairkan.

6. Kami akan meningkatkan produktivitas rakyat dan daya saing di pasar internasional.

Realisasi:

Jokowi-JK menargetkan pembangunan jalan baru sepanjang 2.000 km dalam poin enam Nawacita ini.
Namun target itu sudah terpenuhi sejak 2017, yakni telah dibangun 2.623 km jalan baru.
Pembangunan itu dilakukan secara bertahap sejak 2015. Berdasarkan data dari Kementerian PUPR,
sekitar 2.000 km di antaranya merupakan jalan perbatasan yang dibangun di titik-titik terluar,
terpencil, dan terdepan Indonesia.

7. Kami akan mewujudkan kemandirian ekonomi dengan menggerakkan sektor-sektor strategis


ekonomi domestik.

Realisasi:

Jokowi-JK menargetkan pembukaan 1 juta hektare lahan sawah baru di luar Pulau Jawa. Pada 2017,
sudah disiapkan 3,2 juta hektare lahan sub-optimal di luar Pulau Jawa untuk menjadi sawah. Lahan
sub-optimal yang dimaksud adalah rawa, pasang-surut, lahan kering, dan tegalan.

8. Kami akan melakukan revolusi karakter bangsa, melalui kebijakan penataan kembali kurikulum
pendidikan nasional dengan mengedepankan aspek pendidikan kewarganegaraan.

Realisasi:

Jokowi meningkatkan posisi UKP Pembinaan Ideologi Pancasila (UKP-PIP) menjadi Badan Pembinaan
Ideologi Pancasila lewat Peraturan Presiden Nomor 7 Tahun 2018. BPIP tak hanya bertugas di ranah
pendidikan formal, tetapi juga terkait kebijakan pemerintah. Namun soal BPIP sempat menjadi heboh
terkait besaran upah para pejabatnya.

9. Kami akan memperteguh kebinekaan dan memperkuat restorasi sosial Indonesia melalui kebijakan
memperkuat pendidikan kebinekaan dan menciptakan ruang-ruang dialog antarwarga.

Realisasi:

Salah satu janji yang tertuang dalam Nawacita poin sembilan ini adalah menghidupkan forum
dialog/musyawarah di masyarakat. Di poin itu memang tak tertuang soal pembentukan suatu badan
khusus, namun pemerintah Jokowi-JK saat ini masih merampungkan pembentukan Dewan
Kerukunan Nasional (DKN).

PENUTUP
Wacana mengenai pembentukan DKN juga menuai penolakan lantaran dikhawatirkan lembaga itu
bertujuan untuk menyelesaikan kasus HAM masa lalu lewat jalur nonperadilan. Hingga Juni 2018,
pembahasan pembentukan DKN hanya sebatas penentuan tugas yang antara lain adalah
menghidupkan mekanisme mediasi yang sifatnya pendekatan budaya, tradisi, kerukunan hidup
berbangsa.
PERTEMUAN 4: Pemulihan Dampak Sosial Ekonomi Pandemi Covid-19 di Daerah Istimewa Yogyakarta
Program Kegiatan Pemerintah Daerah

Dari berbagai studi dan data yang dirangkum menunjukkan adanya perubahan atau dampak dari
Pandemi Covid-19 di berbagai negara. Kebijakan lockdown, isolasi, karantina, dan pembatasan sosial
terbukti menjadi salah satu cara yang efektif untuk mencegah dan menanggulangi penyebaran Covid-
19 hingga saat ini (Mallik, 2021). Akan tetapi, langkah-langkah tersebut juga diikuti resiko dampak di
sektor lain, seperti ekonomi, sosial, hingga kesehatan itu sendiri. Menurunnya perekonomian
sebagian besar masyarakat menjadi permasalahan yang kini tengah dihadapi semua negara.
Beberapa isu permasalahan yang sering terjadi diantaranya resiko kesehatan yang tinggi di tempat
kerja (Mikolai, 2020), pemutusan hubungan kerja (Eriquez 2020), inflasi harga, terutama kebutuhan
pokok, karena terkendalanya arus barang dan jasa (Poudel, 2020) dan isuisu lainnya.

Pada tahun 2020, Pemerintah Daerah DIY melalui Gugus Tugas telah melaksanakan program/kegiatan
penanganan Covid-19 melalui anggaran Belanja Tidak Terduga. Penanganan pandemi Covid-19 pada
Pemerintah Daerah DIY terbagi dalam bidang-bidang gugus tugas antara lain (1) Sekretariat BPBD, (2)
Kesehatan (3) Ekonomi; (4) Pendidikan; (5) Sosial Kemasyarakatan; (6) Bidang Komunikasi dan
Informasi; (7) Pengamanan dan Penegakan Hukum; serta (8) Logistik. Pada tahun 2020, dalam rangka
pemulihan sosial ekonomi Pemerintah Daerah DIY melaksanakan kegiatan-kegiatan sebagai berikut :
1. Fasilitasi markethub dan stimulus free ongkir dalam sektor koperasi UKM. 2. Fasilitasi sarana
kebersihan, padat karya pemasangan sarana kebersihan, dan media campaign di sektor pariwisata. 3.
Bimtek olahan pangan (Alih Teknologi Informasi) di sektor kelautan perikanan. 4. Pemulangan Pekerja
Migran Indonesia, pemberdayaan peserta Balai Latihan Kerja untuk pembuatan Alat 3 Pelindung Diri,
pembentukan tenaga kerja mandiri untuk tenaga kerja terdampak, dan padat karya untuk sektor
tenaga kerja. 5. Pemantauan barang pokok. 6. Pemberdayaan koperasi susu, bimtek pemanfaatan
pekarangan, dan kampanye penganekaragaman pangan untuk ketahanan pangan.

Berkenaan dengan penanganan dampak ekonomi, dalam studi Kajian Kebijakan Pemulihan Ekonomi
Daerah Terdampak Covid-19 (2020), Pemerintah DIY telah menyiapkan strategi multi-lintas sektor
berdasar komoditas dalam rangka pemulihan ekonomi yang dipetakan berdasar resiko aktivitas
terhadap Covid-19, dari tahun 2021-2022. Dalam Kajian Efektivitas Kebijakan Program Pemulihan
Ekonomi Nasional (PEN) di Wilayah Daerah Istimewa Yogyakarta (2020) mencatat bahwa Covid-19
telah memberikan dampak yang begitu besar pada perekonomian dunia, termasuk perekonomian
Indonesia serta dibutuhkan kebijakan yang bersifat extraordinary untuk menanggulangi dampak
tersebut agar perekonomian tidak semakin terpuruk melalui berbagai program pemerintah yang
Pendahuluan 4 Pemulihan Dampak Sosial Ekonomi Pandemi Covid-19 di DIY efektif dan tepat sasaran
sehingga membawa manfaat dan berdaya guna bagi pembangunan ekonomi.

KESIMPULAN

Dampak Pandemi Covid-19 menyebabkan perubahan tatanan sosial dan ekonomi di DIY serta
menuntut sikap aktif dan responsif baik secara individual, masyarakat dan organisasi. Selain itu,
Program pemulihan Covid-19 oleh Pemda DIY diduga dapat mendorong pemulihan Pandemi Covid-
19 dengan bukti melandainya angka konfirmasi positif Covid-19 dan kembali aktifnya tata kehidupan
sosial ekonomi baik secara daring dan perlahan untuk luring
PERTEMUAN 5:

Jenis kemiskinan dapat dibedakan berdasarkan pola waktunya yaitu: (1) persistent poverty, yaitu
kemiskinan yang telah kronis atau turun temurun yang diantaranya merupakan daerah kritis sumber
daya alam atau terisolasi; (2) cyclical poverty, yaitu kemiskinan yang mengikuti pola siklus ekonomi
secara keseluruhan. (3) seasonal poverty, yaitu kemiskinan musiman seperti sering dijumpai kasus-
kasus nelayan dan petani tanaman pangan. (4) accidental poverty, yaitu kemiskinan karena bencana
alam atau dampak dari suatu kebijakan.

Kemiskinan juga dapat dibedakan melalui perbandingan dengan suatu ukuran tertentu atau dengan
anggota/kelompok masyarakat lainnya. Ukuran kemiskinan absolut dengan menggunakan garis
kemiskinan atau kondisi kondisi tertentu yang mencerminkan situasi kemiskinan. Sedangkan ukuran
kemiskinan relatif dengan membandingkan dengan jumlah keseluruhan kelompok dan dapat
digambarkan melalui Kurva Lorentz dan menggunakan Gini Ratio untuk mengetahui besarnya
kesenjangan.

Strategi Pengentasan Kemiskinan yang dilaksanakan oleh Pemerintah dapat dibagi menjadi dua
bagian besar, pertama melindungi keluarga dan kelompok masyarakat yang mengalami kemiskinan
sementara, dan kedua membantu masyarakat yang mengalami kemiskinan kronis dengan
memberdayakan dan mencegah terjadinya kemiskinan baru. Strategi tersebut selanjutnya
dituangkan dalam tiga program yang langsung diarahkan pada penduduk miskin yaitu: (1)
penyediaan kebutuhan pokok; 2) pengembangan sistem jaminan sosial; dan 3) pengembangan
budaya usaha. Selain itu penduduk miskin mempunyai strategi sendiri untuk menanggulangi
kemiskinannya. Strategi yang ditempuh yaitu dengan pinjam dari lembaga informal, menambah jam
kerja, anggota keluarga ikut bekerja, merantau atau berhemat. 

Konsep kebijakan yang digunakan pemerintah dalam program pengentasan kemiskinan dapat
dibedakan berdasarkan tradisi dan pendekatan perencanaan yang melandasinya. Tradisi
perencanaan menurut John Friedmann setidaknya terdiri empat tipe yaitu:

(1) perencanaan sebagai reformasi sosial (social reform), bahwa negara menyusun dan
merencanakan berbagai arahan dan pedoman pembangunan untuk diikuti dan dilaksanakan oleh
masyarakat;

(2) perencanaan sebagai analisis kebijakan (policy analysis), bahwa para penentu kebijakan
(pemerintah dan pihak terkait lainnya) berdasarkan analisis data yang ilmiah

(3) perencanaan sebagai pembelajaran sosial (social learning), bahwa pengetahuan perencanaan


diperoleh lewat pengalaman dan disempurnakan lewat praktik (learning by doing

(4) perencanaan sebagai mobilisasi sosial (social mobilization), bahwa perencanaan pembangunan


harus dilaksanakan oleh masyarakat dan digerakkan dengan berbagai konsep/ideologi yang sudah
tertanam di dalam jiwa dan kebudayaan mereka.

Evaluasi terhadap program pengentasan kemiskinan diantaranya dapat dilakukan terhadap


pendekatan perencanaan, model pembangunan yang digunakan dan pelaksanaan program tersebut.
Kriteria yang digunakan untuk melakukan evaluasi terhadap pelaksanaan program pengentasan
kemiskinan meliputi: penentuan sasaran dan data yang digunakan untuk menentukan sasaran;
peranan pemerintah daerah, masyarakat umum dan penerima sasaran program; dan implementasi
program di tingkat pemerintah dan masyarakat.
PERTEMUAN 6: TAX AMNESTI

Amnesti pajak bertujuan membangun kesadaran dan kejujuran dari wajib pajak untuk melaporkan
hartanya secara sukarela. Pemerintah juga berharap adanya tax amnesty ini bisa mendorong
kembalinya modal dan aset kekayaan wajib pajak. Tanpa terkecuali yang berada di luar negeri akan
kembali ke Indonesia

Pemerintah kembali memberikan pengampunan bagi pengemplang pajak melalui Program


Pengungkapan Sukarela (PPS) atau biasa dikenal dengan tax amnesty jilid II. Ini akan berlangsung
selama enam bulan sejak 1 Januari-30 Juni 2022.

Staf Khusus Menteri Keuangan Bidang Komunikasi Strategis Yustinus Prastowo mengatakan, meski
banyak yang menilai ini adalah tax amnesty jilid II tapi sebenarnya berbeda.

Ia menjelaskan perbedaan utamanya adalah ada pada informasi data yang dimiliki oleh Direktorat
Jenderal Pajak (DJP). Pada tax amnesty jilid II pajak tidak memiliki banyak data dan saat ini sudah ada
data terutama dari Automatic Exchange of Information (AEoI).

"Bedanya ada pada kondisi akses pajak. Dulu tidak bisa lakukan tindak lanjut dengan mudah karena
gatau apa apa. Maka dulu dilakukan rekonsiliasi. Yang ikut siapa ya sekarang boleh ikut. Sekarang
bedanya kondisi DJP sudah punya akses informasi," kata dia dalam media briefing, Kamis
(4/11/2021).

"Jadi sekarang mau ikut, mau jujur dan patuh cepat lambat dilaporkan dan akan diuji validitasnya.
Maka dipastikan yang ikut yang mau patuh wajib pajak yang bener," imbuhnya

Perbedaan kedua adalah pada tarifnya. Tarif di tax amnesty jilid II lebih tinggi daripada sebelumnya.

"Tarifnya jauh lebih tinggi sekarang. Meski pun ada yang dulu kececer dan kelupaan dulu bisa ikut
yang sekarang tarifnya tetap lebih tinggi," jelasnya.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- DPD RI mendukung usulan adanya Undang-Undang (UU) Pengampunan


Pajak (tax amnesty). Wakil Ketua Komite IV DPD Budiono mengatakan tax amnesty ini waktunya
sangat tepat. Sebab, pendapatan pajak di bulan April ini sangat rendah.

Budiono menilai, jika tax amnesty ini berjalan maka meningkatkan infrastruktur dan membayar utang
negara. “Jika dilihat dari 2015 (pencapaian pajak) juga jauh dari target, makanya pemerintah harus
bergerak cepat. Apa lagi munculnya momentum ‘Panama Paper,” ujar dia.
PERTEMUAN 7: Upaya yg dilakukan pemerintah mengenai 3 indikator index pembangunan manusia

Bisnis merupakan salah satu penentu pertumbuhan ekonomi. Melalui bisnis inilah perputaran uang
dilakukan. Tentunya, dalam berbisnis juga ada aturan yang merujuk pada pembangunan manusia
berkelanjutan serta pembangunan kualitas sumber daya manusia. 

Untuk mewujudkan hal tersebut, pemerintah merancang 3 (tiga) strategi utama untuk pertumbuhan
ekonomi yang berkualitas di tahun 2020 yakni:

Penguatan neraca perdagangan

Dalam neraca perdagangan, terdapat dua komponen utama yang mempengaruhi surplus atau
defisitnya suatu neraca perdagangan yaitu ekspor dan impor. Indonesia sangat berpotensi
meningkatkan pendapatan ekspor melalui penciptaan added value dari produk lokal. 

Di tahun 2020 ini, pemerintah akan meningkatkan ekspor melalui pengembangan hortikultura
berorientasi ekspor dan percepatan perundingan internasional. Selain itu, Pemerintah juga
mengurangi ketergantungan impor melalui sinergi BUMN dalam percepatan mandatori Biodiesel 30%
(B30), restrukturisasi PT Tuban Petrochemical Industries (TPI) / dan anak perusahaannya PT Trans
Pasific Petrochemical Indotama (TPPI), serta pengembangan usaha gasifikasi batubara.

Penguatan permintaan domestik

, pemerintah meningkatkan konsumsi masyarakat melalui kebijakan Kredit Usaha Rakyat (KUR),
penerapan Kartu Prakerja, dan kemudahan Sertifikasi Halal untuk Usaha Mikro dan Kecil (UMK).
Kemudian, untuk meningkatkan konsumsi Pemerintah, akan dilakukan dengan percepatan dan
perluasan digitalisasi transaksi daerah. 

Selain itu, investasi juga diperkuat untuk permintaan domestik. Untuk itu, pemerintah menciptakan
Omnibus Law Cipta Lapangan Kerja, perbaikan ekosistem ketenagakerjaan, percepatan penyelesaian
dan penetapan RT/RW dan Rencana Detail Tata Ruang (RDTR) Kabupaten/Kota, serta percepatan
pelaksanaan pengadaan tanah.

Transformasi struktural

Untuk mewujudkan hal ini, pemerintah melakukan revitalisasi industri pengolahan, transformasi
sektor jasa, transformasi pertanian, pembangunan infrastruktur berkelanjutan dan hilirisasi
pertambangan. 

Selain itu, ada beberapa program yang terkait dengan hal tersebut, antara lain pengembangan
litbang industri farmasi, pengembangan usaha dan riset green energy serta katalis, kemitraan
pertanian berbasis teknologi, pengembangan asuransi pertanian, pengembangan kawasan Batam,
Bintan, Karimun, dan Tanjung Pinang.

Itulah langkah pemerintah dalam meningkatkan Indeks Pembangunan Manusia melalui sektor
ekonomi bisnis. Semua program tersebut bertujuan dalam meningkatkan pembangunan kualitas
sumber daya manusia. Tentunya sebagai warga negara yang baik, kita harus mendukung program
tersebut agar kualitas hidup manusia Indonesia juga meningkat.

Anda mungkin juga menyukai