OLEH
KOKO ISKANDAR
QS. Al-Baqarah ayat 173
َﺿ ۚﺎ َوﻟَﮭُ ْﻢ َﻋﺬَابٌ اَﻟِ ْﯿ ٌﻢ ۢ ەۙ ﺑِﻤَﺎ ﻛَﺎﻧُﻮْ ا ﯾَ ْﻜ ِﺬﺑُﻮْ ن ٌ ۙ ﻓِﻲْ ﻗُﻠُﻮْ ﺑِ ِﮭ ْﻢ ﱠﻣﺮ.
ً َض ﻓَﺰَا َدھُ ُﻢ اﻟ ّٰﻠﮫُ َﻣ َﺮ
Dalam hati mereka ada penyakit, lalu Allah menambah
penyakitnya itu; dan mereka mendapat azab yang pedih,
karena mereka berdusta.
QS. Al-Baqarah : 11
ِ ۙ ْ َواِذَا ﻗِ ْﯿ َﻞ ﻟَﮭُ ْﻢ َﻻ ﺗُﻔْﺴِ ﺪُوْ ا ﻓِﻰ ْاﻻَر.
َض ﻗَﺎﻟ ُْٓﻮا اِﻧﱠﻤَﺎ ﻧَﺤْ ﻦُ ﻣُﺼْ ﻠِﺤُﻮْ ن
Dan apabila dikatakan kepada mereka, “Janganlah berbuat
kerusakan di bumi!” Mereka menjawab, “Sesungguhnya kami
justru orang-orang yang melakukan perbaikan.”
- Penyakit Hati yg dimaksud dalam ayat 10 : adalah
keraguan tentang kebenaran agama Islam,
kemunafikan atau ketidak sukaan terhadap
kenabian Rasulullah SAW.
- Diantara bentuk kerusakan diatas bumi adalah
kekufuran, kemaksiatan, menyebarkan rahasiah
orang mukmin, dan memberikan loyalitas kepada
orang kafir. Melanggar nilai-nilai yg ditetapkan
agama akan mengakibatkan alam ini rusak,
bahkan hancur.
1. Dasar Iman
• Yaitu batasan minimal sahnya iman. Tidaklah ada
keimanan jika tanpa dasar iman tersebut.
• Dalilnya adalah Alquran surat Fathir ayat 32
bagian zhalim linafsih; QS. Al-Hujurat: 14 tentang
status muslim Al-A’rab; dan ashabul
masy’amah dalam QS. Al-Waqi’ah: 9; serta hadis
Malaikat Jibril ‘alaihis salam tentang Islam.
•
Ciri Khasnya
• Tingkatan ini disebut dengan ashlul iman (أﺻﻞ
)اﻹﯾﻤﺎنatau al-iman al-mujmal (ُ )اﻹﯾﻤﺎنُ اﻟﻤﺠ َﻤﻞatau muthlaqul
iman ( ِ)ﻣُﻄﻠَﻖ اﻹﯾﻤﺎن
• Pelakunya disebut zhalim linafsihi (golongan yang menzhalimi diri sendiri)
atau ash-habul masy’amah (golongan kiri).
• Ini tingkatan islam umumnya manusia, sebagaimana hal ini dinyatakan oleh Syaikhul
Islam Ibnu Taimiyyah [1]
• Lawan dari dasar iman adalah kekafiran, sehingga orang yang tidak memiliki dasar
iman ini, maka ia kafir.
• Setiap dosa yang membatalkan keislaman, baik berupa ucapan, perbuatan, maupun
keyakinan, maka berakibat meniadakan dasar iman.
- Tingkatan dasar iman ini tidak mengenal status berkurang,
dan hanya mengenal status tiada atau bertambah sehingga
naik ke tingkatan kesempurnaan iman yang wajib.
• Ciri-khasnya :
• Tingkatan ini disebut dengan kamalul iman
al-mustahab ()ﻛﻤﺎل اﻹﯾﻤﺎن اﻟﻤﺴﺘﺤﺐ
atau al-iman al-mustahab ( )اﻹﯾﻤﺎنُ اﻟﻤﺴﺘﺤَﺐﱡ
• Pelakunya disebut Saabiqun bil khairat (golongan yang lebih
dahulu berbuat kebaikan) atau Assabiqun (golongan yang
bersegera kepada kebaikan) atau Muhsin (golongan yang
sampai derajat Ihsan) atau Shiddiqin (golongan yang sangat
jujur dan membenarkan kebenaran)
dan Muqarrabin (golongan yang didekatkan ke tempatnya
di Surga).
Pelaku dosa besar, Pelaku dosa besar, Pelaku dosa besar Pelaku dosa besar
Bukanlah kafir dan dia kafir bahkan digolongkan fasik, tetap mukmin,
tdk kekal di neraka. musyrik – Masuk dia tdk masuk karena imannya
Ada kemungkinan Neraka neraka, juga syurga masih ada –
Allah mengampuni (manjilah baina digolongkan fasik.
seluruh dosanya. manjilataini) (Orang Mukmin yg
berdosa)
TINGKATAN IMAN MENURUT
AL-GHAZALI