Anda di halaman 1dari 19

DOSEN PENGAMPU :

YOS BANNE, S.Si., M.Sc., Apt.


EMULSI
1. Definisi
2. Tipe emulsi
3. Penggunaan emulsi
4. Keuntungan & kerugian
5. Teori emulsifikasi
6. Komponen emulsi
7. Emulgator
8. Mekanisme kerja emulgator
9. Konsep HLB
10. Cara pembuatan emulsi
11. Ketidakstabilan emulsi
12. Pengujian sediaan
13. Penyimpanan & penandaan
DEFINISI
Emulsi berasal dari kata emulgeo yang artinya
menyerupai susu, warna emulsi adalah putih.
 Emulsi adalah sediaan yang mengandung bahan
obat cair atau cairan obat terdispersi dalam cairan
pembawa distabilkan dengan zat pengemulsi atau
surfaktan yang cocok.
 Emulsi adalah suatu sistem heterogen yang terdiri
dari 2 cairan yang tidak bercampur, cairan yang
satu terdispersi dalam cairan yang lain dalam
bentuk tetesan kecil yang umumnya berdiameter >
0,1 µm.
PENGGUNAAN EMULSI
Sediaan emulsi banyak dijumpai untuk
pemakaian topikal maupun sistemik,
misalnya :
Per oral ; kebanyakan adalah emulsi tipe
o/w (mudah diabsorpsi & homogenitas
dosis mudah didapat.
Topikal : baik untuk pengobatan maupun
kosmetik, emulsi tipe o/w dan w/o juga
banyak digunakan tergantung tujuan
penggunaannya.
Injeksi : misalnya untuk infus nutrisi
TUJUAN PEMBUATAN EMULSI
Untuk sediaan topikal : membentuk sediaan
yang lebih mudah diaplikasikan secara merata &
lebih baik secara estetika. Juga untuk mengatur
absorpsi obat di kulit (dapat memperlambat atau
mempercepat absorpsi).
Untuk sediaan oral : menutupi rasa minyak
yang tidak enak & meningkatkan absorpsi lemak
di usus.
Untuk sediaan parenteral (dapat berupa
makanan ataupun obat) : untuk mempercepat
absorpsi obat (mis : vit. A & K).
PENGGOLONGAN EMULSI
Berdasarkan sumbernya, emulsi dibedakan
atas :
1. Emulsi alam (emulsi vera)
Emulsi yang terdapat di alam, dapat
berasal dari hewan (mis : susu, keju,
mentega) dan dari tumbuhan (mis :
santan kelapa, kacang-kacangan).
2. Emulsi buatan
Emulsi yang dibuat menggunakan
campuran yang mengandung minyak &
air dengan pertolongan emulgator.
PENGGOLONGAN EMULSI
Berdasarkan tipenya, emulsi dibedakan atas :
- Emulsi tipe m/a (o/w)
Emulsi yang terdapat di alam, dapat berasal dari
hewan (mis : susu, keju, mentega) dan dari tumbuhan
(mis : santan kelapa, kacang-kacangan).
- Emulsi tipe a/m (w/o)
Emulsi yang dibuat menggunakan campuran yang
mengandung minyak & air dengan pertolongan
emulgator.
- Emulsi tipe ganda a/m/a atau m/a/m
Emulsi yang pada pengerjaannya dibuat dengan
membuat emulsi fase dalam yang selanjutnya
diemulsikan kembali
KEUNTUNGAN
1. Emulsi Oral
a. Lebih mudah diabsorpsi melewati membran
b. Ukuran tetesan yang kecil akan memberikan
luas permukaan lebih besar yang berkontak
dengan medium sehingga bioavalabilitas
lebih besar
c. Dapat menutupi rasa & bau tidak enak dari
minyak
LANJUTAN ….
2. Emulsi Topikal
a. Bahan obat yang dapat mengiritasi
kulit akan kurang mengiritasi bila
berada dalam fase dalam
b. Mudah dicuci (tipe m/a)
c. Absorpsi melalui kulit lebih baik karena
ukuran partikel lebih kecil
d. Pemakaian lebih merata karena pada
permukaan kulit terdapat lapisan
sebum (tipe m/a)
LANJUTAN ….
3. Memperbaiki penampilan sediaan, karena
marupakan campuran yang homogen
secara visual
4. Meningkatkan stabilitas obat yang mudah
terhidrolisa dalam air (tipe a/m)
5. Dapat digunakan sebagai sediaan yang
depoterapi; penetrasi dan absorbsi dapat
dikontrol
KERUGIAN

1. Tidak praktis (penyimpanan & penggunaan)


bila dibandingkan dengan sediaan lain seperti
tablet atau kapsul
2. Rentan terhadap kerusakan akibat
ketidakstabilan emulsi akibat kondisi selama
penyimpanan
PEMBENTUKAN EMULSI

Proses pembentukan emulsi terjadi dalam 2 tahap,


yaitu :
a. Pemecahan minyak menjadi tetesan kecil (terjadi
sangat cepat)
b. Stabilisasi tetesan oleh emulgator
TEORI EMULSIFIKASI
1. Teori tegangan permukaan (surface tension
theory)
Molekul memiliki daya tarik menarik antara molekul
yang sejenis yang disebut dengan daya kohesi
dan daya tarik menarik antara molekul yang tidak
sejenis yang disebut dengan daya adhesi.
Daya kohesi suatu zat selalu sama, sehingga pada
permukaan suatu zat cair akan terjadi perbedaan
tegangan karena tidak adanya keseimbangan
daya kohesi. Tegangan yang terjadi pada
permukaan tersebut dinamakan tegangan
permukaan.
Lanjutan…

Semakin tinggi perbedaan tegangan yang terjadi


pada bidang mengakibatkan antara kedua zat
cair itu semakin susah untuk bercampur.
Suatu emulgator yang ditambahkan untuk
menurunkan tegangan permukaan pada bidang
batas sehingga cairan-cairan tidak saling tolak-
menolak & mencegah tetesan kecil
berkoalesensi sehingga mempertahankan
ukurannya yang kecil.
Lanjutan…
2. Oriented-Wedge theory
Molekul emulgator dibagi atas bagian hidrofilik &
lipofilik, didasarkan pada kelarutan selektif emulgator
yang membentuk lapisan monomolekuler pada bagian
molekul yang mempunyai polaritas yang sama yang
memberikan ‘wedge shape’ dimana emulgator sebagai
tali pengikat antara minyak & air.
Lanjutan…

3. Plastic film theory (teori interparsial film)


Emulgator disimpan pada permukaan tetesan dalam
bentuk plastik film yang mencegah kontak &
koalesensi fase terdispersi (perlindungan mekanik).
Lanjutan…

4. Electric double layer (teori lapisan listrik


rangkap)
Dalam emulsi, satu lapis air yang berhubungan
langsung dengan permukaan minyak akan
bermuatan sejenis sedangkan lapisan berikutnya
bermuatan berlawanan sehingga tiap tetesan
dilindungi oleh 2 lapisan listrik yang berlawanan
yang akan menghalangi penggabungan tetesan
karena tetesan akan saling tolak menolak karena
bermuatan yang sama.
MEKANISME KERJA
EMULGATOR

1. Mereduksi tegangan antar muka


2. Membentuk film yang kental/liat
3. Membentuk lapisan listrik rangkap (electric
double layer)

Anda mungkin juga menyukai