EMULSI 1. Definisi 2. Tipe emulsi 3. Penggunaan emulsi 4. Keuntungan & kerugian 5. Teori emulsifikasi 6. Komponen emulsi 7. Emulgator 8. Mekanisme kerja emulgator 9. Konsep HLB 10. Cara pembuatan emulsi 11. Ketidakstabilan emulsi 12. Pengujian sediaan 13. Penyimpanan & penandaan DEFINISI Emulsi berasal dari kata emulgeo yang artinya menyerupai susu, warna emulsi adalah putih. Emulsi adalah sediaan yang mengandung bahan obat cair atau cairan obat terdispersi dalam cairan pembawa distabilkan dengan zat pengemulsi atau surfaktan yang cocok. Emulsi adalah suatu sistem heterogen yang terdiri dari 2 cairan yang tidak bercampur, cairan yang satu terdispersi dalam cairan yang lain dalam bentuk tetesan kecil yang umumnya berdiameter > 0,1 µm. PENGGUNAAN EMULSI Sediaan emulsi banyak dijumpai untuk pemakaian topikal maupun sistemik, misalnya : Per oral ; kebanyakan adalah emulsi tipe o/w (mudah diabsorpsi & homogenitas dosis mudah didapat. Topikal : baik untuk pengobatan maupun kosmetik, emulsi tipe o/w dan w/o juga banyak digunakan tergantung tujuan penggunaannya. Injeksi : misalnya untuk infus nutrisi TUJUAN PEMBUATAN EMULSI Untuk sediaan topikal : membentuk sediaan yang lebih mudah diaplikasikan secara merata & lebih baik secara estetika. Juga untuk mengatur absorpsi obat di kulit (dapat memperlambat atau mempercepat absorpsi). Untuk sediaan oral : menutupi rasa minyak yang tidak enak & meningkatkan absorpsi lemak di usus. Untuk sediaan parenteral (dapat berupa makanan ataupun obat) : untuk mempercepat absorpsi obat (mis : vit. A & K). PENGGOLONGAN EMULSI Berdasarkan sumbernya, emulsi dibedakan atas : 1. Emulsi alam (emulsi vera) Emulsi yang terdapat di alam, dapat berasal dari hewan (mis : susu, keju, mentega) dan dari tumbuhan (mis : santan kelapa, kacang-kacangan). 2. Emulsi buatan Emulsi yang dibuat menggunakan campuran yang mengandung minyak & air dengan pertolongan emulgator. PENGGOLONGAN EMULSI Berdasarkan tipenya, emulsi dibedakan atas : - Emulsi tipe m/a (o/w) Emulsi yang terdapat di alam, dapat berasal dari hewan (mis : susu, keju, mentega) dan dari tumbuhan (mis : santan kelapa, kacang-kacangan). - Emulsi tipe a/m (w/o) Emulsi yang dibuat menggunakan campuran yang mengandung minyak & air dengan pertolongan emulgator. - Emulsi tipe ganda a/m/a atau m/a/m Emulsi yang pada pengerjaannya dibuat dengan membuat emulsi fase dalam yang selanjutnya diemulsikan kembali KEUNTUNGAN 1. Emulsi Oral a. Lebih mudah diabsorpsi melewati membran b. Ukuran tetesan yang kecil akan memberikan luas permukaan lebih besar yang berkontak dengan medium sehingga bioavalabilitas lebih besar c. Dapat menutupi rasa & bau tidak enak dari minyak LANJUTAN …. 2. Emulsi Topikal a. Bahan obat yang dapat mengiritasi kulit akan kurang mengiritasi bila berada dalam fase dalam b. Mudah dicuci (tipe m/a) c. Absorpsi melalui kulit lebih baik karena ukuran partikel lebih kecil d. Pemakaian lebih merata karena pada permukaan kulit terdapat lapisan sebum (tipe m/a) LANJUTAN …. 3. Memperbaiki penampilan sediaan, karena marupakan campuran yang homogen secara visual 4. Meningkatkan stabilitas obat yang mudah terhidrolisa dalam air (tipe a/m) 5. Dapat digunakan sebagai sediaan yang depoterapi; penetrasi dan absorbsi dapat dikontrol KERUGIAN
1. Tidak praktis (penyimpanan & penggunaan)
bila dibandingkan dengan sediaan lain seperti tablet atau kapsul 2. Rentan terhadap kerusakan akibat ketidakstabilan emulsi akibat kondisi selama penyimpanan PEMBENTUKAN EMULSI
Proses pembentukan emulsi terjadi dalam 2 tahap,
yaitu : a. Pemecahan minyak menjadi tetesan kecil (terjadi sangat cepat) b. Stabilisasi tetesan oleh emulgator TEORI EMULSIFIKASI 1. Teori tegangan permukaan (surface tension theory) Molekul memiliki daya tarik menarik antara molekul yang sejenis yang disebut dengan daya kohesi dan daya tarik menarik antara molekul yang tidak sejenis yang disebut dengan daya adhesi. Daya kohesi suatu zat selalu sama, sehingga pada permukaan suatu zat cair akan terjadi perbedaan tegangan karena tidak adanya keseimbangan daya kohesi. Tegangan yang terjadi pada permukaan tersebut dinamakan tegangan permukaan. Lanjutan…
Semakin tinggi perbedaan tegangan yang terjadi
pada bidang mengakibatkan antara kedua zat cair itu semakin susah untuk bercampur. Suatu emulgator yang ditambahkan untuk menurunkan tegangan permukaan pada bidang batas sehingga cairan-cairan tidak saling tolak- menolak & mencegah tetesan kecil berkoalesensi sehingga mempertahankan ukurannya yang kecil. Lanjutan… 2. Oriented-Wedge theory Molekul emulgator dibagi atas bagian hidrofilik & lipofilik, didasarkan pada kelarutan selektif emulgator yang membentuk lapisan monomolekuler pada bagian molekul yang mempunyai polaritas yang sama yang memberikan ‘wedge shape’ dimana emulgator sebagai tali pengikat antara minyak & air. Lanjutan…
3. Plastic film theory (teori interparsial film)
Emulgator disimpan pada permukaan tetesan dalam bentuk plastik film yang mencegah kontak & koalesensi fase terdispersi (perlindungan mekanik). Lanjutan…
4. Electric double layer (teori lapisan listrik
rangkap) Dalam emulsi, satu lapis air yang berhubungan langsung dengan permukaan minyak akan bermuatan sejenis sedangkan lapisan berikutnya bermuatan berlawanan sehingga tiap tetesan dilindungi oleh 2 lapisan listrik yang berlawanan yang akan menghalangi penggabungan tetesan karena tetesan akan saling tolak menolak karena bermuatan yang sama. MEKANISME KERJA EMULGATOR
1. Mereduksi tegangan antar muka
2. Membentuk film yang kental/liat 3. Membentuk lapisan listrik rangkap (electric double layer)